DAFTAR LAMPIRAN. Nomor Judul Halaman. Lampiran 1 Surat Permohonan Riset/Survei Lampiran 2 Surat Balasan Permohonan Riset/Survei...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dominasi dengan menggunakan kas. Ini tak terlepas dari kondisi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan / instansi juga semakin. rumit terutama dalam penyajian laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas merupakan sumber atau sasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai. yang harus diambil oleh manajemen adalah tentang pengelolaan kas.

PENDAHULUAN. konsisten dalam menjalankan operasinya. Ditambah lagi dengan kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. likuiditasnya. Setiap perusahaan, baik perusahaan besar atau kecil pasti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan arahan yang dilakukan suatu perusahaan kepada para. karyawannya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan. yang diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan mengembangkan instansi dan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut seluruh perusahaan atau instansi pemerintah untuk memperoleh. oleh manajemen adalah tentang pengelolaan kas.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan

BAB I PENDAHULUAN. a. Harus siap digunakan setiap saat untuk melakukan pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang dijalankan. Seiring dengan berkembangnya perusahaan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat merugikan perusahaan. Banyak sekali hal hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada iklim ketenagakerjaan di dunia usaha. Didunia usaha. oleh manajemen perusahaan khususnya yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

Negara tersebut.tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil. makmur.oleh karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Tidak hanya kurangnya lapangan pekerjaan, buruknya Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. tentu memiliki aktiva tetap. Aktiva tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam

PENDAHULUAN. sempit, pengawasan intern berarti pengecekan, penjumlahan, baik. penjumlahan secara mendatar (crossfooting), maupun penjumlahan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara tidak lepas dari perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikonsumsi serta memberikan jasa yang baik kepada pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dan sifatnya relatif permanen. Aset tetap memiliki masa

BAB I PENDAHULUAN. jawaban perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. membiayai operasi perusahaan sehari hari yang dapat menguntungkan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya demi kelangsungan organisasi tersebut. Dalam menjalankan semua

BAB I PENDAHULUAN. kedalam perusahaan, atau penyelesaian kewajiban, ataupun kombinasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 tentang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam. menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan didirikannya Badan Pengelola Keuangan Daerah. pemerintahan Kota Medan yang profesional, berwawasan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Kas merupakan hal yang penting dalam setiap transaksi. perusahaan/instansi pemerintah. Untuk itu diperulkan suatu system informasi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu instansi atau lembaga baik lembaga pemerintah ataupun lembaga swasta

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju dan pesat, sehingga setiap orang dituntun untuk peka terhadap

BAB I PENDAHULUAN. - perusahaan tersebut mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan dalam menjalankan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, sebuah perusahaan tentu membutuhkan sumber dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam sektor perdagangan dan perekonomian, peranan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mendukung kelancaran operasional sebuah. perusahaan dan salah satunya adalah dengan penggunaan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Aktiva tetap adalah harta berwujud ( tangible asset ) yang memiliki masa

1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya dunia usaha, semakin banyak perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari, tahun ke tahun, dan generasi ke generasi. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah dana untuk perolehannya juga cukup besar, dan pembuatannya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki model pemerintahannya masing-masing untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. menuju cita- cita yang diinginkan sebagai masyarakat adil dan makmur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin canggih membuat perusahaan harus mampu bertahan

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin pesat perkembangannya terutama mengenai sistem

BAB I PENDAHULUAN. keputusan oleh pihak pihak yang memerlukan. melaporkan dalam bentuk laporan keuangan, transaksi transaksi yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (laba) yang maksimal pada setiap periodenya. Untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi dalam menghasilkan barang dan jasa. Salah satu

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran dalam organisasi bisnis komersial atau perusahaan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatan usahanya selalu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas atau kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan, pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan merebaknya arus informasi yang turut menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya harus secara

BAB I PENDAHULUAN. Pengolahan informasi dalam penyajian Financial Report semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi,

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari dalam maupun luar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama perusahaan tersebut, diperlukan suatu sistem informasi yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. yang baik kepada masyarakat yang menjadikan faktor tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan perekonomian Indonesia yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

Transkripsi:

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman Lampiran 1 Surat Permohonan Riset/Survei.... 48 Lampiran 2 Surat Balasan Permohonan Riset/Survei.... 49 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, kegiatan-kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas sebagian besar didominasi dengan menggunakan kas. Hal ini tidak terlepas dari kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai sebagai salah satu alat pembayaran yang sah. Sangat jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang tidak menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Kas yang umumnya disebut sebagai uang tunai merupakan komponen penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada suatu entitas, apakah entitas bisnis ataupun entitas pemerintahan, selalu melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya. Hampir dapat dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga kelangsungan sebuah entitas.

Pos akuntansi kas pada entitas bisnis disebut dengan kas perusahaan, walaupun hakekatnya sama-sama sebagai, yang membedakan entitas bisnis dengan entitas pemerintah adalah dari segi penerimaan kas, entitas bisnis menerima kas dari kegiatan penjualan, pos akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk aktivitas entitas investasi dan sebagainya. Sedangkan entitas pemerintah menerima kas dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah. Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan atau swasta, instansi ataupun pemerintah selalu berhadapan dengan kendala-kendala, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar entitas. Kendala-kendala yang dihadapi biasanya berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas. Mengingat bahwasannya kas perusahaan adalah salah satu komponen dari aset yang sangat vital bagi kelangsungan hidup entitas perusahaan, dimana kas perusahaan merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasional perusahaan maka pengendalian internal pada kas perusahaan dirasa perlu mendapatkan perhatian serius. Masalah yang mendasari perlu adanya sistem pengendalian internal kas terhadap kas perusahaan adalah bahwa kas perusahaan merupakan aset lancar yang sensitif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Dilihat dari ciri-ciri dan kepentingannya, kas memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan aset lainnya. Bentuknya relatif kecil, mudah dipindahtangankan, dan keinginan untuk memilikinya tinggi. Karena

karakteristik ini, kas adalah aset yang paling rawan terhadap penyelewengan dan penyalahgunaan. Terlebih lagi, karena jumlah transaksi yang menggunakan kas yang sangat besar, banyak kekeliruan mungkin terjadi dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi kas membuat data keuangan menjadi tidak akurat sehingga beresiko bagi aktivitas finansial. Apalagi didukung oleh perkembangan teknologi canggih sekarang ini yang memungkinkan semakin mudahnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memanipulasi penggunaan kas. Dengan adanya sistem pengendalian internal kas yang baik, diharapkan baik penerimaan dan pengeluaran kas pemerintah dapat dilakukan secara tepat, aman, terkendali, transparan, dan dapat menghindari kecurangan yang mungkin saja dapat terjadi. Tentunya untuk menerapkan pengendalian internal yang baik ini harus didorong oleh peran struktur organisasi yang baik dan penempatan personil yang memiliki kompetensi serta professional dalam menjalankan tugas yang dilimpahkan kepadanya. Manfaat sistem pengendalian internal bagi perusahaan dalam pengelolaan kas adalah untuk mengamankan harta perusahaan dan mencapai tujuan dari entitas perusahaan yang bersangkutan. Sebagai salah satu perusahaan komersil, PT. RAILINK Medan juga memiliki berbagai macam cara pengendalian dalam penerimaan maupun pengeluaran kas guna mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan pengendalian internal kas pada PT. RAILINK Medan. Maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memilih judul SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT.RAILINK MEDAN. B. Rumusan Masalah Pengendalian internal terhadap kas sangatlah penting untuk diterapkan guna menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas yang dapat merugikan suatu perusahaan. Dengan adanya pengendalian yang efektif, Perusahaan dapat mendorong karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan Apakah Sistem Pengendalian Internal terhadap kas yang diterapkan pada PT. RAILINK Medan sudah berjalan baik dan efektif sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui apakah PT. RAILINK Medan telah menerapkan pengendalian internal penerimaan kas secara efektif. b. Untuk mengetahui apakah PT. RAILINK Medan memiliki sistem

pengendalian internal penerimaan kas tersendiri yang mengikat sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang ingin dicapai penulis adalah : a. Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengendalian internal kas sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas yang baik dan efektif di masa yang akan datang. b. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan yang bermanfaat untuk terus dapat meningkatkan kualitas pengendalian internal kas yang diterapkan pada PT. RAILINK Medan. c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan penambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk melakukan penelitian yang akan datang. D. Rencana Penulisan Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika penulisan. 1. Jadwal Survei/Observasi Penelitian dilakukan di PT. RAILINK Regional I Medan Jl.

Prof.H.M.Yamin, S.H No.14 Untuk lebih jelasnya jadwal survei ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir Mei 2015 Juni 2015 No Kegiatan Mingguan I II III IV I II III 1 Pengesahaan Penulisan Tugas Akhir No Kegiatan Mei 2015 Juni 2015 Mingguan I II III IV I II III 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir 2. Rencana Isi Penulis membahas tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah

ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut: BAB I :PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta renana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi. BAB II :PT. RAILINK Pada bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini dan rencana usaha / kegiatan PT. Railink Medan. BAB III :SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT. RAILINK MEDAN Pada bab ini penulis mencoba mrnguraikan mengenai pengertian sistem pengendalian internal kas, tujuan dan fungsi pengendalian internal kas, unsur-unsur pengendalian internal kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran kas, dan sistem pengendalian internal kas. BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan

dan memberikan saran-saran yang bertitik balik dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan untuk membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan.