BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PERUBAHAN BENTUK USAHA (STUDI KASUS DI RESTORAN T)

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka penulis membuat simpulan dari seluruh pembahasan yaitu sebagai

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA

DAFTAR PUSTAKA. Ardiyos, SE Kamus Besar Akuntansi. Citra Harta Prima, Jakarta.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

RUGI LABA BIAYA FISKAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah pembahasan pada bab sebelumnya dimana dilakukan evaluasi

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

MATERI PENYULUHAN PAJAK DI SMKN PENGASIH KULON PROGO

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia Nomor 394/DIKTI/KEP/1998 tertanggal 26 Oktober Sekolah

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan penelitian serta wawancara kepada pihak manejemen. Struktur organisasi dan pembagian tugas serta wewenang masing masing staff yang mewakili bagiannya adalah sebagai berikut: GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI Direktur Utama Finance and Accounting Director Operational Director Maketing Director Accounting and Tax Manager Managing Partner Maketing Manager Staff Staff Staff Sumber: Firma RR 40

a. Direktur Utama 1. Memimpin rapat umum,yaitu dalam hal : a. Menentukan urutan agenda. b. Mengarahkan diskusi ke arah konsesus c. Menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. 2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungan dengan dunia luar. 3. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum. b. Direktur 1. Membantu direktur utama dalam bertindak dan mewakili perusahaan di dalam dan luar perusahaan. 2. Bertanggung jawab kepada direktur utama sepenuhnya atas atas jalan dan terlaknsananya fungsi manajemen serta operasional perusahaan 3. Membantu direktur utama menyusun perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang sasaran perusahaan 4. Mengusulkan kepada direktur utama dalam menetapkan dan menerapkan kebijakan program dan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berorientasi pada pencapaian sasaran organisasi yang berhubungan dengan kepegawaian, administrasi umum dan keuangan. 41

c. Finance And Accounting Manager 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan secara akurat dan tepat waktu. 2. Mengkoordansi dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintahan yang berlaku. 3. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol arus kas perusahaan (Cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. 4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. 5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan system dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan. 6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya. 42

d. Operasional Manager 1. Desian produk dan jasa, keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan, dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain barang dan jasa 2. Manajemen Kualitas, kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan 3. Desain proses dan kapasitas, menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena berkaitan dengan berbagai hal 4. Strategi Lokasi, lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi perusahaan. 5. Strategi layout. Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan oprasional e. Managing Partner 1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugas-tugas Firma RR 2. Memimpin pelaksanaan pekerjaan penyelesaian perkara 3. Memimpin pelaksanaan tugas lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan dan konsultansi. 43

f. Marketing Manager 1. Menentukan harga jual, produk dan jasa yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. 2. Memonitor perolehan client secara optimal. 3. Memonitor jumlah stock seluruh divisi sales & marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. 4. Menganalisa dan mengembangkan strategi pemasarn untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target ysng ditentukan. 5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan warna untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. 6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang di tentukan. 7. Menerapkan budaya, system, dan peraturan internal perusahaan serta menerapkan managemen biaya untuk memastikan budaya perusahaan dan system serta peraturan di jalankan dengan optimal. 44

B. Laporan Laba (Rugi) Firma RR tahun 2013 TABEL 4.1 LAPORAN LABA (RUGI) FIRMA RR TAHUN 2013 Firma RR LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 KETERANGAN KOMERSIAL Ref PENDAPATAN Pendapatan Jasa 2.648.115.427 a Total Pendapatan 2.648.115.427 BIAYA - Biaya Gaji, Upah, Honorarium 1.232.876.665 B Biaya Operasional 391.872.400 C Biaya Transportasi 29.834.873 D Biaya Promosi 2.201.165 Biaya Sewa 84.697.620 Biaya Telepon 2.275.812 Biaya Pemeliharaan 10.855.500 Biaya Rumah Tangga 523.500 Biaya ATK 9.979.150 Biaya Pulsa 1.075.400 Biaya Pajak dan Retribusi - Biaya Pengiriman 2.036.500 Biaya Penyusutan 32.575.000 Biaya Admin Bank 130.000 Biaya Lainnya 5.020.000 JUMLAH BIAYA USAHA 1.805.953.585 LABA RUGI USAHA 842.161.842 PENDAPATAN (BIAYA) LAIN-LAIN Pendapatan Lain - Biaya Lain - JUMLAH PENDAPATAN DILUAR - USAHA LABA RUGI SEBELUM PAJAK EBT 842.161.842 Sumber: data Firma RR 45

Catatan; a. Pendapatan Adalah peredaran usaha selama 1 tahun yang merupakan total pendapatan dari 3 divisi, Consulting, training, dan publishing. b. Biaya Gaji, Upah Honorarium Biaya Gaji, Upah, Honorarium; termasuk didalamnya biaya gaji bagi trainer c. Biaya Operasional; biaya yang dikelurkan pada saat menangani kasus perpajakan seperti pemeriksaan, keberatan hingga banding di pengadilan pajak C. Pengenaan Tarif PPh 1% PP nomor 46 tahun 2013 PPh final pasal 4(2) PP nomor 46 tahun 2013 dikenakan atas penghasilan Firma RR mulai masa pajak Juli 2013. Sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat 2 huruf a dan b PP.46 tahun 2013, Firma RR termasuk wajib pajak badan yang menerima penghasilan dari usaha, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak. Peredaran usaha Firma RR tahun 2012 sebagaiamana tercermin dalam laporan SPT PPh Badan tahun 2012 adalah Rp 2.297.515.427 Sehingga terhitung mulai masa Juli 2013 Firma RR harus tunduk dan patuh pada PP.46 tahun 2013. Tabel berikut menyajikan informasi pembayaran PPh Final 1% Firma RR tahun 2013. 46

TABEL 4.2 REKAPITULASI PEMBAYARAN PPh FINAL 1% FIRMA RR No Masa Dasar Pengenaan Pajak PPh 1% Tanggal Setor 1 Juli 74.070.700 740.707 01 Agustus 2013 2 Agustus 186.000.000 1.860.000 11 September 2013 3 September 130.000.000 1.300.000 10 Oktober 2013 4 Oktober 315.000.000 3.150.000 14 Nopember 2013 5 November 605.700.000 6.057.000 09 Desember 2013 6 Desember 637.272.000 6.372.720 17 Januari 2014 TOTAL 1.948.042.700 27.417.308 Sumber: Data hasil olahan penulis 47

D. Rekonsiliasi Fiskal dan Perhitungan PPh Terutang Firma RR tahun 2013 KETERANGAN TABEL 4.3 LAPORAN LABA RUGI FISKAL Firma RR LAPORAN LABA RUGI FISKAL Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 Komersial Rekonsiliasi Fiskal Fiskal PENDAPATAN Pendapatan Jasa 2.648.115.427 1.948.092.700 700.022.727 Total Pendapatan 2.648.115.427 700.022.727 BIAYA - Biaya Gaji, Upah, Honorarium 1.232.876.665 1.124.786.665 108.090.000 Biaya Operasional 392.763.400 348.560.000 43.312.400 Biaya Transportasi 29.834.873 14.065.513 15.769.360 Biaya Promosi 2.201.165 2.201.165 - Biaya Sewa 84.697.620 71.152.400 13.545.220 Biaya Telepon 2.275.812 1.113.049 1.162.763 Biaya Pemeliharaan 10.855.500 8.754.000 2.101.500 Biaya Rumah Tangga 523.500 252.000 271.500 Biaya ATK 9.979.150 4.905.650 5.073.500 Biaya Pulsa 1.075.400 792.750 282.650 Biaya Pajak dan Retribusi - - - Biaya Pengiriman 2.036.500 300.000 1.736.500 Biaya Penyusutan 32.575.000 16.287.500 16.287.500 Biaya Admin Bank 130.000 50.000 80.000 Biaya Lainnya 5.020.000-5.020.000 JUMLAH BIAYA USAHA 1.806.844.585 212.732.893 LABA RUGI USAHA 842.161.842 842.161.842 487.289.834 PENDAPATAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain - - - Biaya Lain - - JUMLAH PENDAPATAN DILUAR USAHA - - - LABA RUGI 842.161.842 487.289.834 Sumber: data Firma RR Rekonsiliasi fiskal Firma RR merujuk pada ketentuan pasal 6 dan pasal 9 UU Pajak Penghasilan, jumlah total koreksi fiskal sebesar 842.161.842. Proses rekonsiliasi ini akan diuraikan pada bagian analisa rekonsiliasi fiskal. 48

TABEL 4.4 PERHITUNGAN PPh TERUTANG Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) 487.289.000 (a) PPh Terutang 60.911.125 (b) Kredit Pajak yang telah dipungut pihak lain 49.783.780 PPh Yang Masih Harus Dibayar Sendiri (PPh Ps 29) 11.127.345 Kredit Pajak Yang Dibayar Sendiri (PPh Ps 25) 7.936.881 PPh Kurang (Lebih) Bayar 3.190.464 Sumber: Data Firma RR Keterangan: a. Penghasilan Kena Pajak 487.289.000 adalah angka pembulatan dari 487.289.834. b. PPh Terutang 60.911.125 adalah nilai dari Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan tariff PPh badan 50% * 25% (487.289.000 x 50% x 25%) E. Analisa Perhitungan Pajak terutang Firma RR atas Peraturan Pemerintah nomor. 46 tahun 2013 Firma RR telah menyelesaikan kewajiban perpajakannya yakni menghitung, menyetor dan melaporkan PPh Badan Tahun 2013,selanjutnya Penulis mencoba untuk menganalisa apakah perhitungan PPh Terutang Firma RR sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penulis juga mencoba membandingkan besarnya PPh terutang 2013 Firma RR yang telah dikenakan PPh Final 1% dengan perhitungan PPh terutang tanpa penerapan PPh Final 1%. 49

1. Klasifikasi Penghasilan Final dan tidak Final Penulis mengklasifikasikan penghasilan dan biaya Firma RR menjadi penghasilan final dan tidak final. Penghasilan final adalah penghasilan yang dikenakan tarif PPh 1%, pengenaan tarif PPh Final 1% tidak dikenakan di awal tahun 2013 melainkan dipertengahan tahun yakni 1 Juli 2013 sebagaimana diatur dalam pasal 11 PP.46 tahun 2013. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Firma RR sehubungan dengan usaha dari bulan Januari sampai dengan Juni tidak dikenakan PPh Final, sementara atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Firma RR sehubungan dengan usahanya dari bulan Juli sampai dengan Desember dikenakan PPh Final mengikuti ketentuan baru PP.46 tahun 2013 sehingga Firma RR harus memisahkan penghasilan dan biayanya menjadi dua periode, periode final dan periode tidak final. 50

TABEL 4.5 KALSIFIKASI PENGHASILAN FINAL DAN TIDAK FINAL KETERANGAN Firma RR LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 Laba Rugi 2013 Laba Rugi Jan Jun Laba Rugi Jul Des PENDAPATAN Pendapatan Jasa 2.648.115.427 700.022.727 1.948.092.700 Total Pendapatan 2.648.115.427 700.022.727 1.986.439.554 BIAYA - Biaya Gaji, Upah, Honorarium 1.232.876.665 108.090.000 1.124.786.665 Biaya Operasional 391.872.400 43.312.400 348.560.000 Biaya Transportasi 29.834.873 15.769.360 14.065.513 Biaya Promosi 2.201.165-2.201.165 Biaya Sewa 84.697.620 24.545.220 60.152.400 Biaya Telepon 2.275.812 1.162.763 1.113.049 Biaya Pemeliharaan 10.855.500 2.101.500 8.754.000 Biaya Rumah Tangga 523.500 271.500 252.000 Biaya ATK 9.979.150 5.073.500 4.905.650 Biaya Pulsa 1.075.400 565.400 510.000 Biaya Pajak dan Retribusi - - - Biaya Pengiriman 2.036.500 1.736.500 300.000 Biaya Penyusutan 32.575.000 16.287.500 16.287.500 Biaya Admin Bank 130.000 80.000 50.000 Biaya Lainnya 5.020.000 5.020.000 JUMLAH BIAYA USAHA 1.805.953.585 224.015.643 1.565.300.442 LABA RUGI USAHA 842.161.842 476.007.084 421.139.112 PENDAPATAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain - - - Biaya Lain - - JUMLAH PENDAPATAN DILUAR USAHA - - - LABA RUGI SEBELUM PAJAK EBT 842.161.842 475.116.084 421.139.112 Sumber: data Firma RR 51

2. Rekonsiliasi Fiskal Setelah penghasilan dan biaya diklasifikasi menjadi penghasilan final dan tidak final, selanjutnya penulis melakukan rekonsiliasi fiskal atas Laporan Laba (Rugi) Firma RR. Secara umum rekonsiliasi fiskal dilakukan berdasarkan ketentuan dalam pasal 6 dan pasal 9 Undang- Undang Pajak Penghasilan, yakni biaya yang dikeluarkan Firma RR yang tidak terkait dengan 3M perusahaan (mendapatkan, menagih dan memelihara) penghasilan tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto atau dengan kata lain biaya akan dikoreksi. Pasal 13 huruf (a) angka 2, PP.94 tahun 2010 menyebutkan bahwa pengeluaran dan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final. Hal ini sesuai dengan karateristik Pajak Penghasilan Final yakni: a. Tidak perlu digabungkan dengan penghasilan lain (yang non final) dalam perhitungan PPh pada SPT Tahunan b. Biaya biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dikenakan PPh final tidak dapat dikurangkan. c. PPh Final yang telah dibayar sendiri atau dipotong pihak lain sehubungan daengan penghasilan yang dikenankan PPh Final tidak dapat dikreditkan. 52

Atas penghasilan dan biaya Firma RR yang dikenakan PPh Final yakni periode Juli sampai dengan Desember akan di koreksi. Berikut ini penulis menyajikan tabel rekonsilasi fiskal Firma RR dengan menyandingkan perhitungan rekonsiliasi jika Firma RR tidak dikenakan PPh Final 1%. TABEL 4.6 ANALISA PERBANDINGAN REKONSILIASI FISKAL Firma RR KERTAS KERJA Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 KETERANGAN Komersial Rekonsiliasi Fiskal Ref L/R Fiskal atas PP no.46 2013 L/R Fiskal 2013 normal PENDAPATAN Pendapatan Jasa 2.648.115.427 1.948.092.700 a.1 700.022.727 2.648.115.427 a.2 Total Pendapatan 2.648.115.427 1.986.439.554 700.022.727 2.648.115.427 BIAYA - Biaya Gaji, Upah, Honorarium 1.232.876.665 1.124.786.665 b.1 108.090.000 1.232.876.665 b.2 Biaya Operasional 391.872.400 348.560.000 c.1 43.312.400 391.872.400 c.2 Biaya Transportasi 29.834.873 14.065.513 d.1 15.769.360 29.834.873 d.2 Biaya Promosi 2.201.165 2.201.165 e.1 - - e.2 Biaya Sewa 84.697.620 71.152.400 f.1 13.545.220 73.697.620 f.2 Biaya Telepon 2.275.812 1.113.049 g.1 1.162.763 2.275.812 g.2 Biaya Pemeliharaan 10.855.500 8.754.000 h.1 2.101.500 10.855.500 h.2 Biaya Rumah Tangga 523.500 252.000 i.1 271.500 523.500 i.2 Biaya ATK 9.979.150 4.905.650 j.1 5.073.500 9.979.150 j.2 Biaya Pulsa 1.075.400 792.750 k.1 282.650 537.700 k.2 Biaya Pajak dan Retribusi - - l.1 - - l.2 Biaya Pengiriman 2.036.500 300.000 m.1 1.736.500 2.036.500 m.2 Biaya Penyusutan 32.575.000 16.287.500 n.1 16.287.500 32.575.000 n.2 Biaya Admin Bank 130.000 50.000 o.1 80.000 130.000 o.2 Biaya Lainnya 5.020.000 p.1 5.020.000 5.020.000 p.2 JUMLAH BIAYA USAHA 1.805.953.585 212.732.893 1.792.214.720 LABA RUGI USAHA 842.161.842 487.289.834 855.900.707 PENDAPATAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain - - - - Biaya Lain - - JUMLAH PENDAPATAN - - - - DILUAR USAHA LABA RUGI SEBELUM PAJAK EBT 842.161.842 5.527.752.946 487.289.834 857.063.470 Sumber: Data olah penulis Ref 53

Analisa rekonsiliasi fiskal: a. Pendapatan a.1. Ketentuan PP.46 menjadikan Pendapatan Firma RR dikoreksi sebesar Rp 1.124.786.665, atas pendapatan dari bulan Juli sampai dengan Desember yang telah dikenakan PPh Final pasal 4(2) 1% PP.46 tahun 2013. Karakteristik Penghasilan yang dikenakan PPh Final adalah Tidak perlu digabungkan dengan penghasilan lain (yang non final) dalam perhitungan PPh pada SPT Tahunan. a.2. Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada pendapatan yang dikoreksi atau dengan kata lain seluruh pendapatan diakui sehingga jumlah Pendapatan tetap 2.648.115.427. b. Biaya Gaji, Upah, Honorarium b.1. Dikoreksi sebesar 1.124.786.665 Atas biaya yang dikeluarkan bulan Juli sampai dengan Desember 2013 Biaya Gaji, Upah, Honorarium ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dikenakan PPh Final 1%. Biaya Gaji, Upah dan Honorarium dikoreksi sebagaimana ketentuan PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar Rp 108.090.000 dapat dibiayakan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. b.2. Tidak ada koreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Gaji, Upah, Honorarium karena seluruh biaya memenuhi kriteria 54

sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a angka 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang. c. Biaya Operasional c.1. Dikoreksi sebesar Rp 348.560.000 Atas biaya operasional bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 43.312.400 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang- Undang Pajak Penghasilan. c.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Operasional karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. d. Biaya Transportasi d.1. Dikoreksi sebesar Rp 14.065.513 Atas biaya transportasi bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 15.769.360 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto, pasal 6 ayat 1 Undang- Undang Pajak Penghasilan. 55

d.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Transportasi karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a angka 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. e. Biaya Promosi e.1. Dikoreksi 2.201.165 Tidak ada Biaya Promosi yang dikeluarkan perusahaan selama periode Juli sampai dengan Desember sehingga tidak ada koreksi berdasarkan PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Koreksi dilakukan merujuk pada ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.03/2010 Pasal 6 ayat 1, bahwa Wajib Pajak wajib membuat daftar Nominatif atas Biaya Promosi yang dikeluarkan, sementara Firma RR tidak membuat Daftar Nominatif sehingga seluruh Biaya Promosi dikoreksi. f. Biaya Sewa f.1. Dikoreksi sebesar Rp 71.152.400 koreksi sebesar 71.152.400 terdiri dari koreksi atas biaya Sewa bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2 sebesar 60.152.400 dan koreksi sebesar 11.000.000 dilakukan atas biaya sewa kendaraan untuk kepentingan pribadi direktur yakni untuk acara reuni keluarga. Biaya sebesar 11.000.000 termasuk dalam biaya yang tidak diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan bruto sebagaiamana diatur 56

dalam pasal 9 ayat 1 huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan, untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan dengan biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota. Biaya sebesar 13.545.220 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. f.2. Dikoreksi sebesar 11.000.000 Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka koreksi atas Biaya Sewa hanya sebesar 11.000.000 termasuk dalam biaya yang tidak diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan bruto sebagaiamana diatur dalam pasal 9 ayat 1 huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan. g. Biaya Telepon g.1. Dikoreksi sebesar Rp 1.113.049 Atas biaya Telepon bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 1.162.400 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. g.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Telepon karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni 57

biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. h. Biaya Pemeliharaan h.1. Dikoreksi sebesar Rp 8.754.000 Atas biaya Pemeliharaan bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 2.101.500 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang- Undang Pajak Penghasilan. g.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Pemeliharaan karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. i. Biaya Rumah Tangga i.1. Dikoreksi sebesar Rp 252.000 Atas biaya Rumah Tangga bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 271.500 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang- Undang Pajak Penghasilan. i.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Rumah Tangga karena seluruh biaya memenuhi kriteria 58

sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. j. Biaya ATK j.1. Dikoreksi sebesar Rp 4.905.650 Atas biaya ATK bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 5.073.500 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. j.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya ATK karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. k. Biaya Pulsa k.1. Dikoreksi sebesar Rp 792.750 koreksi sebesar 792.750 terdiri dari koreksi atas biaya Pulsa bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2 sebesar 510.000 dan koreksi sebesar 282.700 dilakukan atas biaya Pulsa yang hanya diakui sebesar 50%. KEP-220/PJ/2002 Pasal 1 ayat 2 mengatur bahwa Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai 59

tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan. Biaya sebesar 282.700 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. k.2. Dikoreksi sebesar 537.700 Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka koreksi atas Biaya Pulsa hanya sebesar 537.700, hanya boleh dibiayakan sebesar 50% dari jumlah biaya. KEP-220/PJ/2002 Pasal 1 ayat 2. l. Biaya Pengiriman l.1. Dikoreksi sebesar Rp 300.000 Atas biaya Pengiriman bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara biaya sebesar 1.736.500 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang- Undang Pajak Penghasilan. l.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Pengiriman karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. m. Biaya Penyusutan 60

m.1. Dikoreksi sebesar Rp 16.287.500 Atas biaya Penyusutan bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara sisa biaya penyusutan sebesar 16.287.500 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. m.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Penyusutan karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. n. Biaya Admin bank n.1. Dikoreksi sebesar Rp 50.000 Atas biaya Penyusutan bulan Juli sampai dengan Desember, PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Sementara sisa biaya penyusutan sebesar 80.000 dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. n.2. Tidak dikoreksi Apabila Firma RR tidak dikenakan PPh Final maka tidak ada koreksi atas Biaya Admin Bank karena seluruh biaya memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha. 61

o. Biaya Lainnya o.1. Tidak ada Koreksi Tidak ada Biaya Promosi yang dikeluarkan perusahaan selama periode Juli sampai dengan Desember sehingga tidak ada koreksi berdasarkan PP.94 2010 Pasal 13 huruf (a) angka 2. Seluruh biaya Lainnya dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan. 3. Analisa Perhitungan PPh Terutang Firma RR Tahun 2013 Dari skema perhitungan PPh terutang yang dibahas sebelumnya, terdapat perbedaan nilai Penghasilan Kena Pajak perhitungan PPh terutang dengan tahun 2012 terutama koreksi atas penghasilan dan biaya dari bulan Juli s/d Desember yang menjadikan penghasilan kena pajak menjadi lebih kecil. TABEL 4.7 PERBANDINGAN PERHITUNGAN PPh TERUTANG Uraian Perhitungan PPh ahir tahun atas PP.46 2013 Ref Perhitungan PPh ahir tahun tidak dikenakan PP.46 2013 Ref Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) 487.289.000 p.1 855.900.000 p.2 PPh Terutang 60.911.125 q.1 106.987.500 q.2 Kredit Pajak yang telah dipungut pihak lain (PPh 23) 13.400.455 r.1 51.747.309 r.2 PPh Yang Masih Harus Dibayar Sendiri 47.510.670 55.240.191 Kredit Pajak Yang Dibayar Sendiri (PPh Ps 25) 7.936.881 s.1 17.544.321 s.2 PPh Kurang (Lebih) Bayar 39.573.789 37.695.870 Jumlah pajak yang dibayar 60.911.125 106.987.500 Pembayaran PPh Pasal 4(2) 1% Juli s/d Desember 19.480.427 0 Jumlah Total Pajak Yang Dibayar 80.391.552 t.1 106.987.500 t.2 Selisih 26.595.948 Sumber: Data olah Penulis 62

Analisa perhitungan PPh Terutang: p. Penghasilan Kena Pajak p.1. Penghasilan Kena Pajak perhitungan PPh akhir tahun. PP.46 tahun 2013 sebesar 487.289.000. adalah penghasilan dari bulan Januari s/d Juni. p.2. Penghasilan Kena Pajak perhitungan PPh akhir tahun apabila Firma RR tidak dikenakan PP.46 tahun 2013 sebesar 855.900.000. adalah penghasilan dari bulan Januari s/d Desember q. PPh Terutang Pasal 31E ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan menyebutkan bahwa Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah). Pasal 17 ayat (2a) menentukan tariff PPh Badan menjadi 25%, sehingga atas peredaran Bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000 dikenakan tarif 12,5% (50% x 25%) q.1. PPh Terutang perhitungan PPh akhir tahun. PP.46 tahun 2013 sebesar 60.911.125 adalah jumlah perkalian dari 12,5% x 487.289.000. q.2. PPh Terutang perhitungan PPh akhir tahun apabila Firma RR tidak dikenakan PP.46 tahun 2013 sebesar 106.987.500 adalah jumlah perkalian dari 12,5% x 855.900.000 63

r. Kredit Pajak yang telah dipotong pihak lain (PPh 23) r.1. Kredit Pajak perhitungan PPh akhir tahun. PP.46 tahun 2013 sebesar 13.400.000 meruakan pajak yang dipotong pihak lain atas penghasilan tidak final Januari sampai dengan Juni 2013. berikut data yang penulis peroleh dari Firma RR: TABEL 4.8 KREDIT PAJAK PPh 23 No Tanggal PPh 23 1 21-Jan-13 2.000.000 2 25-Jan-13 3.375.000 3 4-Mar-13 1.800.000 4 6-May-13 900.000 5 6-May-13 900.000 6 7-May-13 1.300.000 7 8-May-13 725.455 8 10-Jun-13 400.000 9 10-Jun-13 900.000 10 17-Jun-13 500.000 11 17-Jun-13 600.000 Jumlah 13.400.455 Sumber: Data Firma RR r.2. Kredit Pajak PPh akhir tahun apabila Firma RR tidak dikenakan PP.46 tahun 2013 sebesar 51.747.309, hasil analisa penulis apabila atas penghasilan Juli sampai dengan Desemeber tidak dikenakan PPh Final 1% maka masih ada Potensi pajak yang dipotong pihak lain, yakni: 64

TABEL 4.9 KREDIT PAJAK PPh 23 JANUARI - DESEMBER No Tanggal PPh 23 1 1-Jul-13 500.000 2 29-Jul-13 141.414 3 30-Jul-13 840.000 4 16-Aug-13 1.000.000 5 16-Aug-13 2.720.000 6 16-Sep-13 1.600.000 7 25-Sep-13 1.000.000 8 11-Oct-13 5.600.000 9 30-Oct-13 700.000 11 8-Nov-13 900.000 12 18-Nov-13 3.000.000 13 20-Nov-13 7.000.000 14 27-Nov-13 300.000 15 28-Nov-13 300.000 16 4-Dec-13 180.000 17 5-Dec-13 8.800.000 18 11-Dec-13 100.000 19 11-Dec-13 100.000 20 11-Dec-13 1.120.000 21 11-Dec-13 1.000.000 22 30-Dec-13 545.440 23 30-Dec-13 900.000 Jumlah 38.346.854 Sumber: Data Olah Penulis Jumlah kredit pajak 38.346.854 adalah potensi PPh Pasal 23 berdasarkan penghasilan yang diterima Firma RR Juli sampai dengan Desember. Total PPh 23 Januari sampai dengan Desember = 13.400.455 + 38.346.854 = 51.747.309. s. Kredit Pajak Yang Dibayar Sendiri (PPh Pasal 25) s.1. Kredit Pajak Yang DIbayar Sendiri sebesar 7.936.881 merupakan pajak yang yang telah disetor sendiri dari bulan Januari sampai dengan Juni 2013. berikut data kredit pajak yang disetor sendiri yang penulis peroleh dari Firma RR: 65

TABEL 4.10 ANGSURAN PPh PASAL 25 Masa Pajak Tgl. Bayar Nilai Sebenarnya JANUARI 07-Feb-13 1.044.387 FEBRUARI 19-Mar-13 1.044.387 MARET 10-Apr-13 1.044.387 APRIL 15-Mei-13 1.601.240 MEI 07-Jun-13 1.601.240 JUNI 10-Jul-13 1.601.240 Sumber: Data Firma RR s.2. Kredit Pajak PPh akhir tahun apabila Firma RR tidak dikenakan PP.46 tahun 2013 sebesar 17.544.321, hasil analisa penulis apabila atas penghasilan Juli sampai dengan Desemeber tidak dikenakan PPh Final 1% maka masih besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang dibayar Firma RR adalah PPh 25 Januari -Juni = 7.936.881 PPh 25 Juli - Desember (analisa)6 x 1.601.240 = 9.607.440 Jumlah = 17.544.321 t. Jumlah Total Pajak Yang Dibayar t.1 Jumlah Total Pajak Yang Dibayar Firma RR atas penghasilan yang dikenkan PP 46 tahun 2013 sebesar 80.391.552, dirinci sebagai berikut: PPh yang dipotong/dipungut pihak lain (pph 23) = 13.400.000 PPh yang telah dibayar sendiri (PPh Pasal 25) = 7.936.881 PPh yang masih harus dibayar (PPh Ps.29) = 39.573.789 PPh Final 1% (PPh Pasal 4(2) = 19.480.427 Jumlah = 80.391.552 t.2 Jumlah total pajak yang dibayar Firma RR apabila tidak dikenakan PP.46 Tahun 2013 sebesar 106.987.500 sama besarnya dengan PPh terutang tahun 2013 66

67