BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Collection sedang berusaha memajukan dan mengembangkan usahanya,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang

Optimasi Produksi Produk KDT di PT. XYZ Menggunakan Programa Dinamik

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Pengusahaan Yoghurt di Indonesia

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat bagi perusahaan. Selain itu pengelolaan dan strategi yang

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. optimasi biaya produksi pada home industry susu kedelai Pak Ahmadi

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target produksi dan terlambatnya pengiriman produk ke tangan

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

BAB I PENDAHULUAN I.1

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost.

OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS : UKM IBARAKI BAKERY KOTA PALU)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang produksi palm kernel oil. Palm kernel oil merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan harga barang pokok yang berakibat pada menurunya daya beli

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga manusia. memberikan motivasi pada umumnya adalah dengan memberikan. prestasi kerja dan efektivitas biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

PEMROGRAMAN LINIER: FORMULASI DAN PEMECAHAN GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL DENGAN PENDEKATAN DYNAMIC PROGRAMMING DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

Optimasi Perencanaan Produksi dengan Pendekatan Model Goal Programming. (Studi Kasus CV. Cool Clean Malang)

BAB I PENDAHULUAN. jumlah yang sesuai. Produk-produk dari lingkungan make to stock biasanya

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Manajemen Operasional

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pemotongan bahan baku menjadi beberapa bagian untuk diproses

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar global. Perusahaan-perusahaan terus

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur. Penjadwalan produksi dapat didefinisikan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas yang sangat penting dalam menentukan kontinuitas operasional produksi. Di dalam praktek, manajer produksi harus membuat keputusan mengenai rencana produksi yang sesuai agar mendapat biaya yang minimum sehingga keuntungan yang akan didapatkan bisa semaksimal mungkin. Dalam melakukan perencanaan produksi pihak perusahaan harus memperhitungkan seluruh kemampuan dan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya. Perencanaan produksi umumnya dilakukan dengan taksiran berdasarkan pengalaman masa lalu. Untuk mencapai keuntungan maksimum pada prinsipnya dibutuhkan perencanaan produksi yang teliti dengan memperhatikan keterbatasan yang terdapat pada sistem produksi. Batasan-batasan yang digunakan dalam memformulasikan fungsi tujuan perencanaan produksi yang optimal adalah data penjualan pada periode tertentu, biaya produksi, pemakaian bahan baku, jam kerja tersedia dan waktu penyelesaian produk. Karena data tersebut merupakan hal yang menentukan jumlah produksi yang akan dilaksanakan perusahaan Untuk menyelesaikan masalah pengoptimalan jumlah produksi seperti ini, model-model perencanaan produksi telah banyak dikembangkan (Eka Surbakti, Sobri Abusini;2013 dan Muchlison Anis, Siti Nandiroh;2007).

PT. Sentaplas adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kantong plastik. Adapaun jenis kantong plastik yang dihasilkan yaitu plastik PP (Poly Propylene) plastik PE (Poly Ethylene) dan plastik HD (High Density). Dari ketiga jenis ini, plastik tipe PP (Poly Propylene) yang paling besar jumlah produksinya. Sehingga plastik jenis PP (Poly Propylene) yang akan dilakukan penelitian. Polypropylene dibagi menjadi 3 tipe yaitu: 1. I yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong plastik produk kering. 2. II yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong plastik yang bisa menahan panas. 3. III yaitu jenis plastik yang digunakan untuk kantong plastik kering namun memiliki ketahanan yang kuat. Tabel 1.1. Jumlah Produksi Plastik PT. Sentaplas Januari 2015-Desember 2015 Periode PP PE HD Januari 106.100 52.300 32.800 Februari 95.420 68.200 42.100 Maret 97.400 51.000 41.000 April 101.230 50.250 35.300 Mei 102.500 65.700 32.000 Juni 109.400 62.100 42.500 Juli 106.000 64.400 44.500 Agustus 104.700 48.500 32.100 September 104.400 53.900 33.580 Oktober 104.200 51.900 48.200 November 106.840 61.000 42.680

Desember 97.400 58.000 40.500 Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas Dalam melakukan proses produksi plastik guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang bersifat fluktuatif. Jumlah produksi yang lebih besar dari jumlah permintaan yang mengakibatkan persediaan produk selalu menumpuk setiap bulan. Jumlah yang diproduksi dan permintaan pada periode Januari 2015 Desember 2015 pada produk PP tipe I dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Periode I Januari 2015-Desember 2015 Produksi Permintaan (kg) (%) januari 54.910 49.100 5.810 10,6 februari 52.880 43.920 8.960 16,9 maret 51.800 44.300 7.500 14,5 april 53.780 45.900 7.880 14,7 mei 57.330 51.200 6.130 10,7 juni 55.980 52.100 3.880 6,9 juli 58.420 53.000 5.420 9,3 agustus 53.870 48.400 5.470 10,2 septepber 57.950 52.300 5.650 9,7 oktober 56.980 49.500 7.480 13,1 november 58.670 50.840 7.830 13,3 desember 56.780 48.300 8.480 14,9 TOTAL 669.350 588.860 80.490 12,1 Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas Jumlah yang diproduksi dan permintaan pada periode Januari 2015 Desember 2015 pada produk PP tipe II dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) Periode II Januari 2015-Desember 2015 Produksi Permintaan (kg) (%) januari 37.800 32.100 5.700 15,1 februari 35.440 31.800 3.640 10,3 maret 32.900 31.200 1.700 5,2 april 38.220 35.300 2.920 7,6 Mei 29.800 26.400 3.400 11,4 juni 31.430 27.800 3.630 11,5 juli 35.300 31.200 4.100 11,6 agustus 31.220 27.600 3.620 11,6 septepber 32.800 28.700 4.100 12,5 oktober 39.800 34.900 4.900 12,3 november 35.400 31.100 4.300 12,1 desember 29.980 27.800 2.180 7,3 TOTAL 410.090 365.900 44.190 10,7 Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas Jumlah yang diproduksi dan permintaan pada periode Januari 2015 Desember 2015 pada produk PP tipe III dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) periode III Januari 2015-Desember 2015 produksi Permintaan (kg) (%) januari 28.900 24.900 4.000 13,8 februari 22.500 19.700 2.800 12,4 maret 26.000 21.900 4.100 15,8 April 21.400 20.030 1.370 6,4 Mei 29.000 24.900 4.100 14,1 Juni 34.500 29.500 5.000 14,5 juli 25.600 21.800 3.800 14,8 agustus 31.400 28.700 2.700 8,6 septepber 27.400 23.400 4.000 14,6

Tabel 1.4. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) III Januari 2015-Desember 2015 periode produksi Permintaan (kg) (%) oktober 24.000 19.800 4.200 17,5 november 28.000 24.900 3.100 11,1 desember 24.600 21.300 3.300 13,4 TOTAL 323.300 280.830 42.470 13,1 Sumber:Departemen Pemasaran PT. Sentaplas Periode Dari tabel diatas terlihat bahwa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan terjadinya kelebihan jumlah produksi yang terjadi setiap bulan. Oleh karena itu perusahaan berupaya agar kelebihan stock dapat diminimalkan. Kebutuhan pelanggan yang fluktuatif menyebabkan adanya jumlah produksi yang kurang atau melebihi target perusahaan,maka perusahaan ini sering dihadapkan pada pengambilan keputusan dalam menentukan rencana produksi yang optimal. Oleh karena itu perlu dilakukam pendekatan optimalisasi rencana produksi salah satu metode optimasi yang digunakan adalah Model Goal Programming. I Tabel 1.5. Jumlah Produksi Dan Permintaan Produk PP (Poly Propylene) I- III Januari 2016-Mei 2016 Aktual Produksi Permintaan (kg) (%) II III I II Januari 58900 32100 27000 52900 28900 24560 6000 3200 2440 10,2 10 9 Februari 47800 34000 25400 42400 32400 22200 5400 1600 3200 11,3 4,7 12,6 Maret 53400 33500 26500 49500 31000 23600 3900 2500 2900 7,3 7,5 10,9 April 52400 36500 26200 47500 33500 24500 4900 3000 1700 9,4 8,2 6,5 Mei 52500 28500 28500 48000 26700 25500 4500 1800 3000 8,6 6,3 10,5 III I II III I II III

Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrograman linier yang dikembangkan oleh A. Charles dan W. M. Cooper pada tahun 1956. Pemrograman linier adalah sebuah metode matematis yang berkarakteristik linier untuk menemukan suatu penyelesaian optimal dengan cara memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan terhadap satu kendala susunan. Model pemrograman linier mempunyai tiga unsur utama, yaitu variabel keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala. Dalam perencanaan produksi, Goal Programming digunakan untuk mendapatkan solusi yang optimal dalam merencanakan produksi. Analisis goal programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan N.R. Neelavathi (2015), menjelaskan bahwa Tujuan goal programming telah menjadi pendekatan dalam operasi yang digunakan secara luas dalam penelitian. Pemrograman model dan tujuan yang varian telah diterapkan pada memecahkan masalah multi-criteria pengambilan keputusan. Teknik Goal Progamming pertama kali digunakan oleh Cooper Charnes pada tahun 1960-an. Yang bertujuan bergilir pemrograman yang lebih multi objektif metode untuk memecahkan masalah. Gaol Programming adalah salah satu proyek percontohan ganda yang telah dikembangkan untuk tujuan masalah pengambilan keputusan dengan berulang. Tujuan teknik ini analitis kerangka kerja yang sebuah pembuat keputusan yang dapat digunakan untuk

memberikan hasil optimal.teknik ini menggunakan metode simplex untuk menemukan solusi yang optimal atau sasaran yang multi dimensi fungsi-fungsi dengan suatu himpunan dari hambatan yang dinyatakan dalam bentuk linier. Beberapa penelitian telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dimana Goal Programming digunakan sebagai metode penyelesaian. Wiwik Angraeni (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Production Planning optimization Using Goal Programming method in Habibah Busana meneliti penggunaan goal programming di bidang garmen yang memproduksi berbagai jenis produk. Goal programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi produk dengan memperhatikan beberapa tujuan seperti memaksimumkan pendapatan, meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan penggunaan mesin. Hasil perencanaan produksi multitujuan yang dilakukan adalah menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya produksi yang diharapkan dan penggunaan mesin yang masih di bawah target penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah optimal karena seluruh variabel deviasi sasaran bernilai 0. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, terjadinya selisih antara jumlah produksi dan permintaan produk yang terdapat pada perusahaan PT.Sentaplas sehingga menimbulkan kelebihan jumlah produksi.

1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk memperoleh perencanaan produksi yang optimal bagi perusahaan. Manfaat melakukan penelitian ini bagi perusahaan adalah hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem perencanaan produksi yang optimal di perusahaan 1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dari penelitian ini adalah: 1. Data penjualan yang digunakan untuk memprediiksi permintaan adalah data penjualan mulai dari Januari 2015 sampai dengan Desember 2015. 2. Penelitian dilakukan pada pada produk PP (Poly Propylene). 3. Periode perencanaan jumlah produksi hanya dalam 12 periode (bulan). 4. Biaya yang mempengaruhi produksi iala biaya listrik, biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, biaya bahan penolong dan upah tenaga kerja. Adapun asumsi yang dilakukan dari penelitian ini adalah: 1. Proses produksi berlangsung secara normal 2. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian berlangsung 3. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.

4. Setiap mesin yang digunakan selama proses produksi dalam kondisi baik tanpa ada gangguan. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran Umum PT. Sentaplas, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan, Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah dan teori-teori pendukung lainnya untuk menunjang dalam menyelesaikan pokok permasalahan yang ada seperti, optimasi produksi, perencanaan produksi, kapasitas, perencanaan kapasitas, program linier, fungsi tujuan, kendala-kendala fungsional, goal programming dan sebagainya. Pada Bab IV Metodologi Penelitian, diuraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta tahapan-tahapan penelitian dimulai dari identifikasi masalah sampai akhir serta tahapan dalam pengolahan data dan analisis pemecahan masalah. Pada Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, diuraikan tentang data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang

dilakukan berdasarkan metodologi penelitian. Data primer yang diambil adalah waktu proses pengerjaan produk. Pengukuran waktu proses dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Sedangkan data sekundernya adalah data penjualan periode januari 2015 sampai dengan desember 2015, harga pokok produksi dan harga jual produk. Data yang diperoleh diolah dengan metode pengolahan data yang dipilih untuk memberikan solusi pemecahan masalah. Pada Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dijelaskan analisis hasil pengolahan data untuk memperoleh pemecahan masalah. Pada Bab VII Kesimpulan dan Saran, diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah serta saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.