IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

III. METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey / sample, yaitu

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB 3. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menjelaskan hal-hal

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode Berikut. gambaran umum perusahaan yang akan diteliti:

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory. Penelitian

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent % 0.0% %

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diunggulkan kepada konsumen dengan tujuan untuk menciptakan

SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS

PENGARUH CITRA MEREK DAN PROMOSI PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR..ii UCAPAN TERIMA KASIH.iii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL.ix DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiii

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP PERILAKU MEMBELI KONSUMEN PADA RESTORAN MAKANAN CEPAT SAJI KFC PLAZA PONDOK GEDE Penulisan Ilmiah Oleh : Azwin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. survey dengan pendekatan diskriptif mengenai perluasan merek oleh PT Unilever

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BUKU KERJA PRAKTIKA KOMPUTER UNTUK RISET PASAR DAN PENJUALAN Semester Ganjil 2015/2016

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

diharapkan dapat membantu dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN PADA ETIKA IKLAN Studi Kasus pada Iklan Produk Krim Pemutih Wajah Pond s

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh Family Structure,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

Nilai Brand Equity Sour Sally

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan

Tuti Damayati

ABSTRAK. Kata kunci : Periklanan, minat beli konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berdasarkan perumusan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT

KUESIONER PENELITIAN

Analisis Ekuitas Merek pada PT. Sentul City Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta No. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat perusahaan terletak di Jakarta dan pabriknya terletak di Cikarang dan Surabaya. Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk

36 dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008. 4.2 Uji Realibilitas dan Uji Validitas 4.2.1 Uji Reabilitas Uji reliabilitas menggunakan koefisien Alpha Croanbach dengan bantuan SPSS 13.0. Pengujian reliabilitas dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu dengan membandingkan nilai pada Croanbach Alpha dengan nilai pada Croanbach s Alpha if item deleted. Apabila ada pertanyaan yang memiiliki nilai Croanbach s Alpha if item deleted lebih besar daripada Croanbach Alpha maka pertanyaan tersebut tidak reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya hingga tidak ada lagi pertanyaan yang memiliki nilai Croanbach Alpha if item deleted yang lebih besar daripada Croanbach Alpha.

37 Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 13.0, diperoleh r hitung sebesar 0.7396 (lampiran 3) lebih besar daripada r table tabel untuk n = 30 pada tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,361. Sembilan pernyataan tersebut telah reliabel dengan interprestasi kereliabelan cukup. 4.2.2 Uji Validitas Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan analisis Faktor dengan bantuan SPSS 13.0. Hasil yang diperoleh dari uji coba kuesioner kepada 30 responden menyatakan bahwa dari sembilan pernyataan dinyatakan delapan pernyataan valid dan ada satu pernyataan yang tidak valid sehingga pernyataan tersebut tidak digunakan untuk uji kuesioner dengan 100 responden. Dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0.361. Tingkat signifikansi dari sembilan item pernyataan yang diuji tingkat validitasnya dapat dilihat pada lampiran 3.

38 4.3 Analisis Kuantitatif 4.3.1 Hasil Analisis Variabel Demografi 1. Jenis Kelamin (Gender) Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai jenis kelamin responden adalah 34 orang (34,00%) berjenis kelamin pria dan 66 orang (66,00%) berjenis kelamin wanita. Gambar 5. Diagram Pie Jenis Kelamin (gender) Responden Gender Pria Sumber : Data diolah, 2009

39 2. Usia Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai usia responden dengan perincian perincian sebagai berikut: 27 orang (27,00 %) berusia <20 tahun, 70 orang (70,00 %) berusia 20-39 tahun, 3 orang (3,00 %) berusia >40 tahun. Gambar 6. Diagram Pie Usia Responden Usia <20 tahun 20-30 tahun >40 tahun Sumber : Data diolah, 2009

40 3. Pekerjaan Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai pekerjaan responden dengan perincian perincian sebagai berikut: 1 orang (1,00 %) bekerja sebagai pegawai negeri, 1 orang (1,00 %) berkerja sebagai pegawai swasta, 93 orang (93,00 %) sebagai pelajar/mahasiswa, 1 orang (1,00%) bekerja sebagai Ibu rumah tangga, 2 orang (2,00%) bekerja sebagai Wiraswasta dan 2 orang (2,00%) lain-lain. Gambar 7. Diagram Pie Pekerjaan Responden Pekerjaan Pegawai negeri /TNI Pegawai swasta Pelajar/mahasiswa Ibu rumah tangga Wiraswasta Lain-lain Sumber : Data diolah, 2009

41 4. Pendidikan Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai pendidikan responden, dengan perincian 1 orang (1,00%) merupakan siswa SMP, 78 orang (78,00%) siswa SLTA, 21 orang (21,00%) mahasiswa perguruan tinggi. Gambar 8. Diagram Pie Pendidikan Responden Pendidikan SMP SLTA Perguruan Tinggi Sumber : Data diolah, 2009

42 5. Ukuran Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai ukuran pasta gigi pepsodent yang digunakan responden dengan perincian, 1 orang (1,00%) menggunakan pasta gigi ukuran 25 gram, 7 orang (7,00%) menggunakan pasta gigi ukuran 50 gram, 44 orang (44,00%) menggunakan pasta gigi ukuran 75 gram, 37 orang (37,00%) menggunakan pasta gigi ukuran 120 gram, dan 11 orang (11,00%) menggunakan pasta gigi ukuran 190 gram. Gambar 9. Diagram Pie Ukuran Pasta Gigi Responden Ukuran 25 gram 50 gram 75 gram 120 gram 190 gram Sumber : Data diolah, 2009

43 6. Penggunaan Berdasarkan hasil analisis terhadap 100 responden diperoleh data mengenai berapa banyak tube pasta gigi pepsodet yang digunakan selama 1 bulan dengan perincian, 41 orang (41,00%) menggunakan 1 tube, 53 orang (53,00%) menggunakan 2-3 tube, 4 orang (4,00%) menggunakan 3-4 tube, dan 2 orang (2,00%) menggunakan >5 tube. Gambar 10.Diagram Pie Penggunaan Responden Penggunaan 1 tube 2-3 tube 4-5 tube >5 tube Sumber : Data diolah, 2009

44 4.3.2 Hasil Analisis Tabulasi Frekuensi Kesadaran Merek (Brand Awareness) Untuk mengetahui pernyataan responden mengenai variabel brand awareness dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : 1. Analisis Top of Mind Tabel 6. Tabulasi Jawaban Top of Mind 100 Responden No. Pepsodent merek pasta gigi yang muncul dalam benak konsumen pertama kali Jumlah Responden (%) 1 Sangat setuju 57 orang (57,00 %) 2 Setuju 30 orang (30,00 %) 3 Cukup setuju 4 orang (4,00 %) 4 Tidak setuju 7 orang (7,00 %) 5 Sangat tidak setuju 2 orang (2,00 %) 100 orang (100%) Sumber: Diolah dari hasil penyebaran kuesioner, november 2009 Dari 100 orang responden, 57 orang menyebutkan sangat setuju bahwa Pepsodent sebagai merek yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, 30 orang menyebutkan setuju merek yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, 4 orang menyebutkan cukup setuju bahwa Pepsodent sebagai merek yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, 7 orang orang menyebutkan tidak setuju bahwa Pepsodent sebagai merek yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, dan hanya 2 orang menyebutkan sangat tidak setuju bahwa Pepsodent sebagai merek yang pertama kali muncul dalam benak konsumen Mengacu pada hasil penelitian terbukti bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa merek Pepsodent yang pertama kali paling muncul dalam benak responden, dan hanya sebagian kecil responden yang menyebutkan sangat tidak setuju bahwa merek pepsodent yang pertama kali muncul dalam benak mereka. Hal ini sangat jelas bahwa pepsodent yang paling sering diingat oleh responden.

45 2. Analisis Brand Recall Tabel 7. Tabulasi Jawaban Brand recall 100 Responden No. Menjaga Kesehatan gigi identik dengan pepsodent Jumlah Responden (%) 1 Sangat setuju 33 orang (33,00 %) 2 Setuju 33 orang (33,00 %) 3 Cukup setuju 12 orang (12,00 %) 4 Tidak setuju 21orang (21,00 %) 5 Sangat tidak setuju 1orang (1,00 %) 100 orang (100%) Sumber: Diolah dari hasil penyebaran kuesioner, november 2009 Hasil penelitian menunjukkan merek Pepsodent mempunyai tingkat pengingatan kembali yang paling tinggi, yaitu 66 orang (66,00%) yang menyebutkan sangat setuju dan setuju dan yang menyebutkan tidak setuju dan sangat tidak setuju hanya 22 orang (22,00%), sisanya 12 orang (12,00%) responden menyebutkan cukup setuju atau netral. 3. Analisis Brand Recognition Tabel 8. Tabulasi Jawaban Brand recognition 100 Responden No. Anda mengenal produk pasta gigi merek Pepsodent melalui iklan di televisi Jumlah Responden (%) 1 Sangat setuju 29 orang (29,00 %) 2 Setuju 48 orang (48,30 %) 3 Cukup setuju 12 orang (12,00 %) 4 Tidak setuju 9 orang (9,00 %) 5 Sangat tidak setuju 2 orang (2,00 %) 100 orang (100%) Sumber: Diolah dari hasil penyebaran kuesioner, November 2009 Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah orang yang harus diingatkan akan keberadaan merek Pepsodent sebanyak 11 orang ( 11,00 %) yang menyebutkan tidak setuju dan sangat tidak setuju dari 100 responden. Hal ini membuktikan bahwa ingatan responden akan keberadaan merek Pepsodent tetap lebih baik daripada merek lainnya karena lebih sedikit yang harus diingatkan.

46 4. Analisis Unaware of brand Tabel 9. Tabulasi Jawaban Unaware of brand 100 Responden No. Anda pasti sering mendengar slogan pasta gigi "Senyum Indonesia Senyum Pepsodent Jumlah Responden (%) 1 Sangat setuju 36 orang (36,00 %) 2 Setuju 45 orang (45,00 %) 3 Cukup setuju 13 orang (13,00 %) 4 Tidak setuju 6 orang (6,00 %) 5 Sangat tidak setuju 0 orang (0,00 %) 100 orang (100%) Sumber: Diolah dari hasil penyebaran kuisioner, November 2009 Penelitian mengenai Unaware of Brand produk pasta gigi pepsodent dengan memberikan slogan atau ciri-ciri dari merek pepsodent tersebut diperoleh hasil 36 orang (36,00%) menyatakan sangat setuju sering mendengar slogan pasta gigi pepsodent, 45 orang (45,00%) menyatakan setuju sering mendengar slogan pasta gigi pepsodent, 13 orang (13,00%) menyatakan cukup setuju sering mendengar slogan pasta gigi pepsodent, 6 orang (6,00%) menyatakan tidak setuju sering mendengar slogan pasta gigi pepsodent, dan tidak ada orang yang menyebutkan sangat tidak setuju dalam mendengar slogan pasta gigi pepsodent.

47 4.3.3 Hasil Analisis Crosstabs Brand Awareness pada 100 Responden Berikut ini hasil analisis crosstab brand awareness masing-masing variabel : 1. Hasil analisis Crosstab pada tingkatan Top of Mind menggunakan variabel jenis kelamin dan usia dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 10. Tanggapan Responden terhadap Top of Mind Merek Pepsodent Usia <20 tahun 20-30 tahun >40 tahun Gender Gender Gender Sumber : Lampiran 7 Pria Pria Pria Merek pasta gigi yang muncul dalam benak Anda pertama kali i Pepsodent sangat tidak setuju tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju 0 0 1 2 3 6 1 2 0 5 13 21 1 2 1 7 16 27 0 2 3 7 14 26 1 3 0 16 24 44 1 5 3 23 38 70 2 2 1 1 3 3 Berdasarkan tabel di atas hasil analisis crosstab terhadap Top of Mind merek pasta gigi Pepsodent dihasilkan tanggapan 100 responden yang diteliti. Dari tabel di atas 57 responden dengan jenis kelamin 19 orang pria dan 38 orang wanita menyebutkan sangat setuju jika merek Pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali. Dari 19 orang pria, 3 orang pria berusia <20 tahun, 14 orang pria berusia 20-30 tahun, 2 orang pria berusia >40 tahun. Dari 38 orang wanita, 13 orang wanita berusia >20 tahun, 24 orang wanita berusia 20-30 tahun, 1 orang wanita berusia >40 tahun. Sebanyak 30 responden yang terdiri 9 orang pria dan 21 orang wanita menyebutkan setuju merek pasta gigi pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali. Dari 9 orang pria, 2 orang berusia <20 tahun, 7 orang berusia 20-30 tahun. Dari 21 orang wanita, 5 orang berusia <20 tahun, 16 orang berusia 20-30 tahun.

48 Sebanyak 4 responden yang terdiri 1 orang pria yang berusia <20 tahun dan 3 orang wanita berusia 20-30 tahun menyebutkan cukup setuju jika merek pasta gigi pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali. Sebanyak 7 responden yang terdiri 2 orang pria dan 5 orang wanita menyebutkan tidak setuju merek pasta gigi pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali dengan perincian 2 orang pria berusia 20-30 tahun, 2 orang wanita berusia <20 tahun, dan 3 orang wanita lagi berusia 20-30 tahun. Sebanyak 2 responden yang menyebutkan sangat tidak setuju jika merek pasta gigi pepsodent yang muncul dalam benak mereka pertama kali, terdiri 1 orang wanita berusia <20 tahun dan 1 orang wanita lagi berusia 20-30 tahun. 2. Hasil analisis Crosstab pada tingkatan Brand Recal menggunakan variabel jenis kelamin dan usia dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 11. Tanggapan Responden terhadap Brand Recall Merek Pepsodent Usia <20 tahun 20-30 tahun >40 tahun Gender Pria Gender Pria Gender Pria Hanya pasta gigi merek Pepsodent yang selalu Anda gunakan menggosok gigi sangat tidak setuju tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju 1 2 1 2 6 3 1 10 7 21 4 3 11 9 27 0 10 2 7 7 26 1 7 7 13 16 44 1 17 9 20 23 70 1 1 2 1 0 1 2 1 3 Sumber : Lampiran 9

49 Berdasarkan tabel di atas hasil analisis crosstab terhadap Brand Recall merek pasta gigi Pepsodent dihasilkan tanggapan 100 responden yang diteliti. Dari tabel di atas sebanyak 33 responden dengan jenis kelamin 10 orang pria dan 23 orang wanita menyebutkan sangat setuju hanya pasta gigi pepsodent yang selalu mereka gunakan untuk menggosok gigi. Dari 10 orang pria, 2 orang pria berusia <20 tahun, 7 orang pria berusia 20-30 tahun, 1 orang pria berusia >40 tahun. Dari 23 orang wanita, 7 orang wanita berusia >20 tahun, 16 orang wanita berusia 20-30 tahun. Sebanyak 33 responden yang terdiri 9 orang pria dan 24 orang wanita menyebutkan setuju hanya pasta gigi pepsodent yang selalu mereka gunakan untuk menggosok gigi. Dari 9 orang pria, 1 orang berusia <20 tahun, 7 orang berusia 20-30 tahun, dan 1 orang berusia >40 tahun. Dari 24 orang wanita, 10 orang berusia <20 tahun, 13 orang berusia 20-30 tahun, 1 orang berusia >40 tahun. Sebanyak 12 responden yang terdiri 4 orang pria dan 8 orang wanita menyebutkan cukup setuju hanya pasta gigi pepsodent yang selalu mereka gunakan untuk menggosok gigi. Dari 4 orang pria, 2 orang berusia <20 tahun, 2orang berusia 20-30 tahun. Dari 8 orang wanita, 1 orang berusia <20 tahun, 7 orang berusia 20-30 tahun. Sebanyak 21 responden yang terdiri 11 orang pria dan 10 orang wanita menyebutkan tidak setuju hanya pasta gigi pepsodent yang selalu mereka gunakan untuk menggosok gigi. Dari 11 orang pria, 1 orang berusia <20 tahun, 10 orang berusia 20-30 tahun. Dari 10 orang wanita, 3 orang berusia <20 tahun, 7 orang berusia 20-30 tahun. Hanya 1 responden yaitu seorang wanita berusia 20-30 tahun menyebutkan sangat tidak setuju hanya pasta gigi pepsodent yang selalu digunakan untuk menggosok gigi.

50 3. Hasil analisis Crosstab pada tingkatan Brand Recognition menggunakan variabel jenis kelamin dan usia dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 12. Tanggapan Responden terhadap Brand Recognition Merek Pepsodent Usia <20 tahun Gender Pria 20-30 tahun Gender Pria >40 tahun Gender Pria Sumber : Lampiran 11 Anda mengenal produk pasta gigi merek Pepsodent melalui iklan televisi sangat tidak setuju tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju 0 2 4 0 6 3 2 10 6 21 3 4 14 6 27 1 1 3 12 9 26 1 5 5 21 12 44 2 6 8 33 21 70 1 1 2 0 1 1 1 2 3 Tabel di atas menunjukkan hasil tanggapan responden terhadap Brand Recognition merek Pepsodent di Bandarlampung. Berdasarkan 100 responden yang diteliti sebanyak 29 responden dengan jenis kelamin 10 orang pria dan 19 orang wanita menyebutkan sangat setuju mengenal produk pasta gigi pepsodent melalui iklan di televisi. Dari 10 orang pria, 9 orang berusia 20-30 tahun, 1 orang berusia >40. Dari 19 orang wanita, 6 orang berusia <20 tahun, 12 orang berusia 20-30 tahun, 1 orang berusia >40 tahun. Sebanyak 48 responden dengan jenis kelamin 17 orang pria dan 31orang wanita menyebutkan setuju mengenal produk pasta gigi pepsodent melalui iklan di televisi. Dari 17 orang pria, 4 orang berusia >20 tahun, 12 orang berusia 20-30 tahun, 1 orang berusia >40. Dari 31orang wanita, 10 orang berusia <20 tahun, 21 orang berusia 20-30 tahun. Sebanyak 12 responden dengan jenis kelamin 5 orang pria dan 7 orang wanita menyebutkan cukup setuju mengenal produk pasta gigi pepsodent melalui iklan di televisi. Dari 5 orang

51 pria, 2 orang berusia >20 tahun, 3 orang berusia 20-30 tahun. Dari 7 orang wanita, 2 orang berusia <20 tahun, 5 orang berusia 20-30 tahun. Sebanyak 9 responden dengan jenis kelamin 1 orang pria dan 8 orang wanita menyebutkan tidak setuju mengenal produk pasta gigi pepsodent melalui iklan di televisi. Hanya 1 orang pria yang berusia 20-30 tahun. Dari 8 orang wanita, 3 orang berusia <20 tahun, 5 orang berusia 20-30 tahun. Hanya 2 responden dengan jenis kelamin 1 orang pria berusia 20-30 tahun dan 1 orang wanita berusia 20-30 tahun menyebutkan sangat tidak setuju mengenal produk pasta gigi pepsodent melalui iklan di televisi. 4. Hasil analisis Crosstab pada tingkatan Unaware of Brand menggunakan variabel jenis kelamin dan usia dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 13. Tanggapan Responden terhadap Unaware of Brand Merek Pepsodent Usia <20 tahun 20-30 tahun >40 tahun Gender Gender Gender Sumber : Lampiran 11 Pria Pria Pria Anda pasti sering mendengar slogan pasta gigi "Senyum Indonesia Senyum Pepsodent" tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju 1 1 2 2 6 0 1 8 12 21 1 2 10 14 27 2 6 12 6 26 3 5 22 14 44 5 11 34 20 70 1 1 2 0 1 1 1 2 3 Tabel di atas menunjukkan hasil tanggapan responden terhadap Unaware ofbrand n merek Pepsodent di Bandarlampung. Berdasarkan 100 responden yang diteliti sebanyak 36 responden dengan jenis kelamin 9 orang pria dan 27 wanita menyebutkan sangat setuju sering mendengar slogan pasta gigi Senyum Indonesia Senyum Pepsodent. Dari 9 orang pria, responden berusia <20 tahun yang menyebutkan sangat setuju, 20 responden berusia 20-30

52 tahun menyebutkan sangat setuju, dan 2 responden berusia >40 tahun juga menyebutkan sangat setuju. Sebanyak 45 responden dengan jenis kelamin 15 orang pria dan 30 wanita menyebutkan setuju sering mendengar slogan pasta gigi Senyum Indonesia Senyum Pepsodent. Dari 15 orang pria, 2 orang berusia <20 tahun, 12 orang berusia 20-30 tahun, dan 1 responden berusia >40 tahun. Dari 30 orang wanita, 8 orang berusia >20 tahun, 22 orang berusia 20-30 tahun. Sebanyak 13 responden dengan jenis kelamin 7orang pria dan 6 wanita menyebutkan cukup setuju sering mendengar slogan pasta gigi Senyum Indonesia Senyum Pepsodent. Dari7 orang pria, 1 orang berusia <20 tahun, 6 orang berusia 20-30 tahun, dan 1 responden berusia >40 tahun. Dari 6 orang wanita, 1 orang berusia >20 tahun, 5 orang berusia 20-30 tahun. Sebanyak 6 responden dengan jenis kelamin 3 orang pria dan 3 wanita menyebutkan tidak setuju sering mendengar slogan pasta gigi Senyum Indonesia Senyum Pepsodent. Dari 6 orang pria, 1 orang berusia <20 tahun, 2 orang berusia 20-30 tahun dan 3 orang wanita berusia 20-30 tahun.