from drinking water sources., Water Research, 31, Schechter., DS, Singer., (1994), Formation of Aldehydes During Ozonation, Ozone Science &

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III Metodologi Penelitian

EFISIENSI OZONISASI AIR TANAH DALAM PROSES DESINFEKSI

Bab IV Data dan Pembahasan

8. ASIDI-ALKALINITAS

PENYISIHAN Fe-ORGANIK PADA AIR TANAH DENGAN AOP (ADVANCED OXIDATION PROCESS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Konsentrasi Sisa Ozon pada Pengolahan Lindi TPA Paripurna menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP)

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

PENYISIHAN Fe-ORGANIK PADA AIR TANAH DENGAN PROSES OZONISASI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Efek Perlakuan ph pada Ozonisasi


BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

Lampiran 1. Prosedur Analisis

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-120

Pengukuran TPH padat (EPA 1998) Analisis Kekeruhan (29 Palm Laboratory 2003) Pengukuran TPH cair (EPA 1999) HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keasaman

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

Studi Kinetika Proses Adsorpsi NOM pada Air Permukaan dengan Zeolit dan Karbon Aktif

Grafik Serapan Standar McFarland Scale pada Panjang Gelombang 500nm

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK BASA

METODOLOGI PENELITIAN

13. Gilbert, G. L., (1976), A Buffer solution and its action, J.Chem.Ed, 53, Wiger, G. R., de la Comp, U., (1978), Conjugate acid base

Pengolahan Lindi dengan Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) dengan Variasi Debit Udara

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODE PENELITIAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

Lampiran 1 Lay out penelitian I

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

II. BAHAN DAN METODE

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

DEGRADASI ZAT WARNA RHODAMIN B SECARA Advanced Oxidation Processes METODE FENTON BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI H 2 O 2

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan. Stasiun II Karang, Pulau Tarahan. Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang. Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

II. PRINSIP Elektroda gelas yang mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensio meter.

Transkripsi:

Daftar Pustaka Kruithof, CJ, Bromate Formation by Ozonation and andvaced Oxidation and Potential Treatment Option in Dringking Water Treatment, Kiwa N.V. Research and Consultancy, Nieuwegein, Netherlands Hammes., Frederik,Salhi,koster,von Gunten, (2006), Mechanisthic and kinetic evaluation of Organic Disinfection by-product and Assimilable Organic Carbon (AOC) formation during ozonitation of Drinking Water, Water Research.40,2275-2286. Porter., Philip, (2003),A comparison of ozonitation system with respect to desinfection by-product formation and microbial inactivation, Civil Engineering University of Toronto, Toronto. Krasner SW dalam Porter,(1993), Testing Biologicaly Active Filter for Removing Aldehydes Formed During Ozonation, Journal of American Water Works Association, 85:5,62-71. Schechter., DS, Singer., PC dalam Kemp, (1993), Comparative Formation of Ozonation by Product in Real and Model Water. Proc Ozone World Congress, San Fransisco, S5.1-S5.13. Paode dalam Porter, (1997), Predicting the Formation of Aldehydes and BOM, Journal of American Water Works Association,89:6,79-92. Roosmini Dwina. 1991, Pembentukan Senyawa Trihalometan dalam Air Permukaan, Tesis Magister, Departemen Teknik Lingkungan ITB, Bandung. J Hoigne., Badder.(1994),Characterization of Water Quality Criteria For Ozonation Processes Part II:Life time of Added Ozone, Ozone science and engineering, 16, 121-134. von Gunten., U dan J Hoigne dalam Porter, 1994, Bromate Formation during Ozonation of Bromate Containing Water: Interaction of Ozone and Hydroxyl Radical Reactions, Environmental Science and Technology. von Gunten., Urs, (2003), Ozonation of Dringking Water: Part I. Oxidation Kinetics and Product Formation, Water Research 37, 1443-1467. Beltrand, J Fernando, (1995), Ozone reaction kinetic for water and wastewater system, CRC Press company, Washington DC. Acero,Juan L.,Von Gunten, Urs, (2000), Influence of carbonate on the ozone/hydrogen peroxide based advanced oxidation process for drinking water treatment, Ozone science and engineering, 22,305-328. Shon,H kyong., Erdei,Laszlo.,Kim,Jong-Ho,(2006), Constituent of natural organic matter (NOM) and its effect in water, Journal korean Ind, engineering, chemical,17,119-124. Bose,Pernendu.,Reckhow,David., (2007), The effect of ozonation on natural organic matter removal by alum coagulation, Water Research,41,1516-1524. Westerhoff, Aiken,Amy,Debrux. (1999), Relationships between the structure of natural organic matter and its reactivity towards molecular ozone and hydroxyl radicals, Water Research, 33, 2265-2276 Thurman E. M. dalam Wasterhoff, (1985) Organic Geochemistry of Natural Waters. Martinus Nijho./Dr. Junk Publishers, Dordecht Siddiqui, Amy, Murphy. (1997)., Ozone enhanced removal of natural organic matter 70

from drinking water sources., Water Research, 31,3098-3106. Schechter., DS, Singer., (1994), Formation of Aldehydes During Ozonation, Ozone Science & Engineering, 17, 53-69 Richardson,Thrusthon,Chen. (1999)., Identification of New Ozone Disinfection Byproducts in Drinking Water, Environmental Science Technology, 33,3368-3377. Chow., The impact of natural organic matter on disinfection demand- a tool to improve disinfection control, Australian water quality centre. Yunzheng., Shumacher.,Jakel, (2005)., Decomposition of aqueous ozone in the presence of aromatic organic solutes, Water Research 39, 83-88 Nawrocki.,Swietlic., Dąbrowska., Ilecki, (2002)., Influence of ozonation condition on aldehyde and carboxylic acid formation, Ozone:Science & Engineering, 25:1, 53-62 Hoigne, Bader., (1983)., Rate constants of reaction of ozone with organic and inorganic compound in water-i non- dissociating organic compounds, WaterResearch, 17,173-183. Kleiser, Frimmel., (2000)., Removal of precursors for disinfection by-products differences between ozone-and OH radical-induced oxidation., The Science of the Total Environment,256,1-9. K. Bancroft., Chrostowki., Wright,Suffet., (1984), Ozonation and oxidation competion value, relationship to disinfection and microorganisms regrowth, Water Research 18, 473-478. Finch., Gordon., (1988), Dose-response of Esherichia coli in ozone demand-free phosphate buffer, Water Research 22, 1563-1570. APHA.,AWWA.,(1998), Standard methode for the examination of water and waste water 21th edition, American water works association. USEPA, (1999), Alternative disinfectants and oxidants guidance manual, EPA, 815-R- 99-014 Irsyad., Damanhuri.,Tripadmi,(2007) Modul praktikum laboratorium lingkungan KTL- 3103, Program studi teknik lingkungan ITB. J.,donald johnson, (1975), Desinfection water and wastewater, ann arbor science. Fessenden.,(1982), Kimia Organik, Erlangga, Jakarta Capucino,James.,Sherman.,(1983), Microbiology a laboratory manual, Addision-wesley Publishing company. Alaerts,G.,Simestri,Sri., (1984), Metode Penelitian air, Usaha nasional,surabaya. Fearing, D.A., Goslan, E.H., Banks, J., Wilson, D., Hillis, P., Campbell., dalam Bose., (2004). Staged coagulation for treatment of refractory organics. J. Environ. Eng., ASCE 130, 975 982. Kim, H.C., Yu, M.J., dalam Bose.,(2005). Characterization of natural organic matter in conventional water treatment processes for selection of treatment processes focused on DBPs control. Water Reearchs. 39, 4779 4789. Chow, C.W.K., Fabris, R., Drikas, M., Holmes, M., dalam Bose,(2005). A case study of treatment performance and organic character. J. Water Supply Res. Technol.- AQUA 54, 385 395. 71

LAMPIRAN A Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi sebelum ozonisasi Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi sebelum ozonisasi Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 5 menit ozonisasi Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 5 menit ozonisasi 72

Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 10 menit ozonisasi, ph asam Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 10 menit ozonisasi, ph asam Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 5 menit ozonisasi, ph basa Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 5 menit ozonisasi, ph basa 73

Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 10 menit ozonisasi,ph netral Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 10 menit ozonisasi, ph netral Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 3 menit ozonisasi,ph netral 74

Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 3menit ozonisasi,ph Asam Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 10 menit ozonisasi,ph Asam Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 3menit ozonisasi, ph basa 75

Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit filtrasi 10menit ozonisasi, ph basa Hasil Pengukuran GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 3 menit ozonisasi, ph basa Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 3 menit ozonisasi,ph netral 76

Hasil GC-MS sampel air dari unit filtrasi 3 menit ozonisasi, ph asam Hasil GC-MS sampel air dari unit filtrasi 5 menit ozonisasi, ph basa Hasil GC-MS sampel air dari unit filtrasi 10 menit ozonisasi, ph asam 77

Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 5 menit ozonisasi, ph asam Hasil GC-MS sampel air dari unit filtrasi 5 menit ozonisasi, ph asam Hasil GC-MS sampel air dari unit prasedimentasi 5 menit ozonisasi, ph basa 78

LAMPIRAN B. KALIBRASI B.1. Data Kalibrasi Pengukuran Konsentrasi Sisa Ozon Indigo ke KRK Perhitungan rata-rata hasil pengukuran konsentrasi sisa ozon dengan Indigo Colorimetric Methode (ICM) dari standar methode 4500-O 3 terhadap indigo merek KRK. Dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel Komparasi Konsentrasi Sisa Ozon Antara ICM (indigo 2) dan KRK Percoabaan 1 MIC KRK No A sampel A Blanko V Sampel mg O3/L No mgo3/l 1 0,019 0 90 0,05 1 0,08 2 0,029 0 90 0,08 2 0,06 3 0,032 0 90 0,08 3 0,08 4 0,035 0 90 0,09 4 0,09 5 0,036 0 90 0,10 5 0,09 6 0,033 0 90 0,09 6 0,09 7 0,007 0 90 0,02 7 0,07 8 0,007 0 90 0,02 8 0,07 9 0,005 0 90 0,01 9 0,05 10 0,004 0 90 0,01 10 0,03 Percobaan 2 MIC KRK No A sampel A Blanko V Sampel mg O3/L No mgo3/l 1 0,014 0 90 0,04 1 0,06 2 0,013 0 90 0,03 2 0,06 3 0,016 0 90 0,04 3 0,08 4 0,019 0 90 0,05 4 0,07 5 0,017 0 90 0,04 5 0,09 6 0,021 0 90 0,06 6 0,08 7 0,022 0 90 0,06 7 0,09 8 0,022 0 90 0,06 8 0,09 9 0,022 0 90 0,06 9 0,06 10 0,019 0 90 0,05 10 0,1 11 0,02 0 90 0,05 11 0,09 12 0,021 0 90 0,06 12 0,1 81

Percobaan 3 MIC KRK No A sampel A Blanko V Sampel mg O3/L No mgo3/l 1 0,018 0 90 0,05 1 0,08 2 0,023 0 90 0,06 2 0,11 3 0,026 0 90 0,07 3 0,08 4 0,026 0 90 0,07 4 0,09 5 0,011 0 90 0,03 5 0,07 6 0,006 0 90 0,02 6 0,04 7 0,017 0 90 0,04 7 0,1 8 0,013 0 90 0,03 8 0,09 9 0,005 0 90 0,01 9 0,05 Tabel Komparasi Rata-Rata ICM (indigo2) dan KRK N0 Rata-Rata Indigo KRK 1 0,01 0,03 2 0,019 0,04 3 0,019 0,05 4 0,04 0,06 5 0,05 0,08 6 0,07 0,09 KRK 0.1 0.09 0.08 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 y = 1.0839x + 0.0211 R 2 = 0.9559 0 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 Indigo 2 Grafik Regresi hubungan KRK dan ICM 82

B.2. Kalibrasi pengukuran TOC Hasil pengukuran kalibrasi dengan menggunakan larutan standar TOC adalah sebagai berikut: Tabel Kalibrasi pengkuran TOC Larutan Standar TOC (mg/l) Hasil Pengukuran (mg/l) 5 4 10 8 15 12 20 18 25 24 Larutan Standar TOC (mg/l) 30 25 20 15 10 5 y = 0.9889x + 1.9462 R 2 = 0.9889 0 0 5 10 15 20 25 30 Hasil Pengukuran TOC (mg/l) Grafik Regresi kalibrasi pengukuran TOC 83

LAMPIRAN C. PROSEDUR PENGUKURAN LABORATORIUM C.1. Pengukuran Alkalinitas Alat yang digunakan: Labu erlenmeyer Statip, Penjepit cawan Bahan Yang digunakan: Indikator fenolftalein HCl 0,1 N Cara Kerja: 1. Masukan 100 ml contoh air kedalam labu Erlenmeyer, tambahkan 20 tetes indicator fenolftalein 0.35% 2. Amati perubahan warna: 3. Jika warna air tidak berwarna, lakukan cara kerja untuk asiditas. Jika warna berubah menjadi merah (merah muda), lakukan cara kerja untuk alkalinitas 4. Alkalinitas: Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai warna caoran menjadi tidak berwarna. Catat banyaknya HCl yang digunakan (misalkan p ml) Tambahkan 3-5 tetes indikator metil orange 0,1 % Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan berubah warna dari kuning menjadi jingga. Catat banyaknya larutan HCl yang digunakan (misalkan m ml) Perhitungan: Jika p=m, maka air mengandung CO3 CO3 = (1000/100) x 2p x N.HCl x (60/2) = mg/l Jika p<m, maka air mengandung CO3 dan HCO3 CO3 = (1000/100) x 2 p x N.HCl x (60/2) = mg/l HCO3= (1000/100) x (m-p) x N.HCl x (61) = mg/l Jika p>m, maka air mengandung OH dan CO3 OH = (1000/100) x (p - m) x N.HCl x (17) = mg/l CO3 = (1000/100) x 2 m x N.HCl x (60/2) = mg/l Sumber: Irsyad et al, 2007 84

C.2. Pengukuran Kesadahan Alat yang digunakan: Labu erlenmeyer Statip, Penjepit cawan Bahan Yang digunakan: Larutan bufer Larutan KCN Indikator EBT Larutan EDTA Cara Kerja: 100 ml contoh air dimasukan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 5 ml larutan bufer ph 10. Jika cairan menjadi keruh, tambahkan 1 ml larutan KCN 10%. Tambahkan 50 mg indikator EBT. Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai caairan berubah warna biru laut. Catat ml EDTA yang diperlukan. Perhitungan Kesadahan Total: (1000/100) x ml EDTA x (1/28) x (Faktor EDTA-EBT) x (100/2)= mg/l Sumber: Irsyad et al, 2007 C.3. Pengukuran Konsentrasi Sisa Ozon Alat, bahan, dan cara kerja ICM, adalah sebagai berikut: Alat yang digunakan: Spektrofotometer Botol sampling Kufet Gelas ukur Bahan yang digunakan: Reagen indigo 1: untuk range konsentrasi 0,01-0,1 mg O3/L Reagen Indigo 2 : untuk konsentrasi 0,05-0,5 mg O3/L 85

Cara Kerja: 1. Siapkan botol sampel, untuk sampel dan blanko 2. Untuk pemeriksaan pada range konsentrasi 0,01-0,1 mg O3/L, maka masukan reagen indigo 1 sebanyak 10 ml, sedangkan untuk pemeriksaan pada range konsentrasi 0,05-0,5 mg O3/L masukan reagen indigo 2 sebanyak 10 ml. 3. Untuk pemeriksaan sampel, masukan sampel sebanyak 90 ml, kedalam botol yang telah diisi larutan Indigo 10 ml 4. Untuk Blanko, masukan aquadest 90 ml, kedalam botol yang telah diisi indigo 10 ml 5. Masukan sampel dari botol kedalam kuvet, begitu pula blanko yang telah disiapkan 6. Ukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600±10 nm, secepatnya, maksimum sampel disimpan 4 jam (khusus untuk air bersih) 7. Hitung konsentrasi sisa ozon dengan persamaan: A mgo3 / L = 100 Δ f b V Dimana: A : Selisih panjang gelombang antara sampel dan blanko b : path length dari sel kufet yang digunakan, cm (1 cm) V : Volume sampel, ml f :0,42 Faktor f didasarkan kepada faktor sensitifitas dari 20000/cm untuk perubahan dari absorbance (600 nm) per mole dari penambahan ozon per liter. Sumber: APHA, AWWA, 1998 C.4. Pengukuran TOC Cara kerja: 1. Siapkan organic carbon stock solution: Larutkan 2,1254 g potassium biphthalate, C8H5KO4, dalam air 1000 ml, untuk mendapatkan 1 ml= 1 mg karbon 2. Kalibrasi dilakukan dengan mengukur larutan standar dengan konsentrasi tertentu, dengan menggunakan TOC analyzer 86

3. Setelah didapat kurva kalibrasi, dilakukan pengukuran sampel. Sumber: APHA, AWWA, 1998 C.5. Pengukuran Kekeruhan Alat : Turbidimeter Cara Kerja: 1. Lakukan kalibrasi pada alat, 2. Contoh air dikocok dengan sempurna, kemudian biarkan sampai gelembung udara menghilang. Kemudian contoh air dimasukan ke dalam tabung kekeruhan yang bersih dan kering. Jika perlu tabung kekeruhan dibilas dengan contoh ait 3. Kemudian tabung contoh air disimpan pada alat turbidimeter, dan baca kekeruhan yang ditampilkan oleh display Sumber: Irsyad et al, 2007 C.6. Penentuan Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) Bakteri Coli Bahan dan Alat: Tabung medium kaldu laktosa ditambah BCP dan tabung durham Tabung medium kaldu laktosa ganda di tambah BCP dan tabung Durham Tabung medium EMB Reagen pewarnaan gram Jarum penanam dan pembakar bunsen Cara Kerja: Uji Dugaan 1. 3 tabung medium kaldu laktosa inokulasi dengan 0,1 ml sampel air 3 tabung medium kaldu laktosa inokulasi dengan 1 ml sampel air 3 tabug medium kaldu laktosa ganda inokulasi dengan 10 ml sampel air 2. Inkubasikan pada suhu 37 0 C selama 24 jam 87

3. Amati terjadinya perubahan warna pada biakan yang menandakan adanya fermentasi laktosa oleh bakteri golongan coli terutama E.coli. Amati pula adanya tabung dalam gas 4. Hitung jumlah tabung yang menunjukan reaksi positif. Cocokan jumlah ini dengan yang tertera di tabel, maka akan diketahui berapa JPT sampel, 5. Bila diinkubasikan 1 x 24 jam negatif, inkubasikan lagi hingga 2 hari Uji Ketetapan 1. Ambil salah satu tabung yang positif dai tes dugaan. Tanam pada suspensi medium agar. 2. Inkubasikan pada suhu 37 o C selama 1-2 hari. 3. Amati koloni yang tumbuh pada EMB, terutama koloni berwarna merah kehijauan dengan kilat metal, atau koloni berlendir. 4. Perika bakteri tersebut dengan pewarnaan gram Uji Kelengkapan 1. Koloni warna yang didapat dari hasildiatas diinokulasikan kembali ke medium kaldu laktosa. 2. Inkubasikan pada suhu 37 o C selama 1-2 hari 3. Inkubasikan pada suhu 37 o C untuk pemeriksaan golongan coli total dan 42 o C untuk fecal coli. Proses pengukuran coli dapat dilihat pada skema dibawah ini, sedangkan tabel penentuan JPT dapat dilihat pada tabel. 88

89

Sumber: Capucino et al.,1983 90

LAMPIRAN D. DOKUMENTASI Gambar D.1. Ozon Generator Gambar D.2. Indigo Stock Solution Gambar D.3. Ozon Kontaktor Gambar D.4. Indigo + Ozon Gambar D.5. Ozon Dispenser Gambar D.6. Transfer GAs 91

Peralatan dan Proses Pengukuran Coli 92