SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa. Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si

KIAT MENJADI PENELITI. Oleh Siti Irene Astuti D Hp

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

Interpersonal Communication Skill

WHO AM I??? Mengenal diri lebih baik

Motif Technopreneur Sukses by: AGB

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Business Leadership. Oleh : Utama Andri Arjita

BAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

Kadang-kadang motivasi itu jelas, tak jelas, tak nampak, atau merupakan gabungan dari beberapa motif. Kita dapat mengetahui motivasi seseorang dari:

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

LAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI

Tambahan DAFTAR PERIKSA PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. disebut proses komunikasi. Proses komunikasi berguna untuk menciptakan

PERAN ISTRI DALAM MEMOTIVASI PRESTASI KERJA SUAMI 1. Oleh: Prof.Dr. Farida Hanum 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN SAINS SEDERHANA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B5 TK AISYIYAH 1 PALU

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dari pada manusia yang tidak berpendidikan. dan karsa. Hal itu tidak akan lepas selama manusia ini masih ingin untuk

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

BAB I PENDAHULUAN. menjadi suatu kesadaran umum setiap organisasi dalam rangka menciptakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

BAB II LANDASAN TEORI. A. Siswa. yang belum dapat dikatakan dewasa, ia memerlukan seseorang untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau sederajat. Pendidikan

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi Inti ke-2 yaitu melatih diri bersikap konsisten, rasa ingin tahu, bersifat

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

Team Building & Manajeman Konflik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

Interpersonal Communication Skill

PSIKOLOGI SOSIAL. Diri sosial (social self)

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

DINAMIKA KELOMPOK. Diklat Prajabatan BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Oleh : Gigus Nuryatno

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

Transkripsi:

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI? Pernyataan Pribadi Maksud penilaian diri sendiri ini adalah untuk membantu Saudara menghimpun segala hal-ihwal mengenai diri Saudara. Saudara membutuhkan hal itu selama latihan ini berlangsung karena Saudara akan diminta untuk menyiapkan rencana dan tujuan yang ingin Saudara capai. Saudara mungkin ingin bertanya: Siapakah saya ini?, serta pertanyaan: Ingin jadi apakah saya ini?. Kedua pertanyaan ini berkaitan dan keduanya membutuhkan adanya gagasan-gagasan. Usahakan untuk mencurahkan pikiran Saudara sejelas-jelasnya. Kejelasan tentang gagasan ini akan membantu Saudara selama latihan ini berlangsung. Apa yang Saudara tulis adalah untuk Saudara sendiri dan tidak akan dilihat oleh orang lain. Selama Saudara berusaha menjawab pertanyaan: Siapakah saya ini?, Ingin jadi apakah saya ini?, pertimbangan yang tercakup dalam pertanyaan yang akan kami ajukan akan banyak membantu Saudara. 1. Dalam pekerjaan Saudara sekarang, apa yang menimbulkan dalam diri Saudara: a. Perasaan bahwa Saudara sangat berhasil? b. Perasaan bahwa Saudara kurang berhasil? 2. Apa keunggulan-keunggulan pribadi Saudara? Segi apakah yang masih perlu dikembangkan? a. Keunggulan-keunggulan: b. Segi-segi yang membutuhkan pengembangan: 1

3. Umumnya orang mempunyai proyek rahasia atau rencana pribadi untuk suatu waktu di dalam hidupnya. Apakah tujuan hidup Saudara yang sebenarnya?. 4. Sebagian besar dari kita, ingin bebas mengerjakan sesuatu yang ingin kita kerjakan, ketika kita ingin mengerjakannya. Apakah yang akan Saudara kerjakan jika Saudara mempunyai waktu selama: a. Satu jam b. Satu hari c. Satu minggu d. Satu tahun 5. Coba Saudara bayangkan sebuah percakapan yang masih akan terjadi di waktu yang akan datang, sesudah Saudara meninggal dunia. Beberapa kawan yang mengenal Saudara dengan baik berkumpul dan membicarakan Saudara. Apakah yang Saudara inginkan untuk dikenang dan dibicarakan oleh mereka? 2

6. Garis di bawah ini menggambarkan hidup Saudara. Kawan-kawan yang sedang membicarakan Saudara tadi, mungkin sedang memperbincangkan apa yang sudah Saudara kerjakan dan siapakah Saudara sekarang, atau mengetahui sesuatu tentang Saudara sesudah hari ini sampai masa depan. Garis kehidupan Saudara waktu saudara lahir x hari ini masa depan Pada ruangan di bawah ini Saudara diharapkan memikirkan dengan bijaksana: Siapakah Saya ini sebenarnya sekarang? Kedua adalah Ingin jadi apakah Saya ini di masa depan? 3

SIAPAKAH SAYA INI? - - INGIN JADI APAKAH SAYA INI? DISKUSI KELOMPOK KECIL Setiap anggota kelompok akan diberi waktu lima menit untuk mengemukakan sari dari hal-ihwal yang dipelajarinya tentang dirinya sendiri dan gagasan-gagasan pokok dalam Siapakah Saya ini?, Ingin jadi apakah Saya ini? Setiap orang boleh menunjukkan sekiranya ada perbedaan antara dirinya sekarang dan pribadi yang dikehendaki di kemudian hari. Selama diskusi berlangsung, anggota lain dari kelompok sebaiknya berlaku sebagai pendengar yang baik dan berusaha membantu orang lain dengan jalan mendengarkan dengan penuh orang perhatian. Pada akhir diskusi kelompok kecil, seorang juru bicara dari setiap kelompok akan melaporkan kembali kepada kelompok besar hasil-hasil diskusi dalam kelompoknya sebagai landasan bagi diskusi kelompok yang lebih besar. CATATAN BAGI DISKUSI KELOMPOK KECIL........................... 4

CATATAN TENTANG JENDELA JOHARI (THE JOHARI WINDOW) Pribadi orang dapat digambarkan terdiri atas empat bidang atau komponen, yang merupakan hasil pengamatan/persepsi orang terhadap diri sendiri dan orang lain. Jadi pibadi orang dapat digambarkan sebagai suatu jendela seperti di bawah ini: Dikenal orang lain Tak dikenal orang lain 1 2 Dikenal sendiri Pribadi Terbuka (Public Self) Pribadi Tersembunyi (Hidden Self) Tak dikenal sendiri Pribadi Terlena (Blind Spots) 3 Pribadi Tak Dikenal oleh Siapapun (Unknown Self) 4 Istilah JOHARI berasal dari nama JOSEPH LUFT dan HARINGTON INGHAM Bidang 1: Bidang 2: Bidang 3: Bidang 4: PRIBADI TERBUKA (PUBLIC SELF, OPEN SELF, SHARED IMAGE) Bagian pribadi yang disadari oleh diri sendiri dan ditampilkan kepada orang lain atas kemauan sendiri. Misalnya berbagai perasaan, pendapat, dan pikiran-pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain. Juga hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain, seperti: paras muka, bentuk badan, umur yang tampak pada keadaan badan (tua, muda), meskipun banyak orang ingin menutupinya. PRIBADI TERSEMBUNYI (HIDDEN SELF, CONCEALED SELF/IMAGE) Bagian pribadi yang disadari oleh diri sendiri, tetapi secara sadar ditutuptutupi atau disembunyikan terhadap orang lain. Mungkin juga orang tidak tahu bagaimana menyampaikan dirinya kepada orang lain (tidak setuju tentang pendapat orang lain tetapi tidak dapat menyampaikan hal itu) karena kalau disampaikan akan membuat malu diri sendiri, misalnya perasaan ketidakpastian, keinginan-keinginan yang rahasia dan sebagainya. PRIBADI TERLENA (BLIND SPOTS, BLIND SELF, COMPLEMENTRY IMAGE) Bagian pribadi yang tanpa disadari oleh diri sendiri, tertutup oleh dirinya akan tetapi tersampaikan kepada orang lain atau diketahui oleh orang lain. Misalnya kebiasaan, sifat, dan kemampuan tertentu yang tidak disadari ada pada diri sendiri, yang sering berpengaruh (positif/negatif) dalam berhubungan dengan orang lain (sering membuat interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, senang membantah, membanggakan diri sendiri). PRIBADI YANG TAK DIKENAL OLEH DIRI SENDIRI DAN OLEH ORANG LAIN (UNKNOWN SELF, UNCONSCIOUS IMAGE) Bagian pribadi yang tidak dikenal oleh diri sendiri dan oleh orang lain ini adalah berupa motif-motif, kebutuhan-kebutuhan yang tidak disadari, terlupakan atau didesak ke bawah kesadaran sehingga tidak dikenal lagi 5

Contoh: dan masih mempengaruhi tindakan dalam berhubungan dengan orang lain. Pribadi orang dapat berbentuk jendela seperti berikut: 1 P. TERBUKA (Open) P. TERSEMBUNYI (Hidden) 2 P. TERLENA (Blind) 3 P. TAK DIKENAL (Unknown) 4 Bidang 1 sempit kurang terbuka Banyak hal pada dirinya yang ditutuptutupi tidak efektif Kurang mau menerima feedback (pandangan orang lain) tentang dirinya Tidak ada kepercayaan (trust) Sehingga takut kehilangan harga dirinya atau tidak enak mendengarkan kritik. Untuk dirinya perlu dikembangkan kepercayaan dengan jalan membuka diri terhadap pendapat, perasaan, dan pikiran orang lain membuka jalan bagi orang lain untuk memberikan feedback kepadanya sehingga bidang 1 melebar dan akan timbul perbaikan dalam berhubungan dengan orang lain. Jendela nya berubah menjadi seperti berikut: Pribadi Terbuka (Open) Umpan Balik (Feedback) Pribadi Terlena (Blind) Kepercayaan (Trus) Pribadi Tersembunyi (Hidden) Pribadi Tak Dikenal (Unknown) JENIS PESAN DALAM SITUASI KOMUNIKASI ANTAR DUA ORANG C Tersembunyi (hidden) Terbuka (open) A B Terbuka (open) Tersembunyi (hidden) Tak dikenal (unknown) Terlena (blind) D Terlena (blind) Tak dikenal (unknown) A = Komunikasi terbuka B = Tak sengaja terkomunikasikan C = Mempercayakan D = Penyampaian dengan perasaan atau duga menduga 6

T.S.T.K. (TEKNIK SISTEM TINDAKAN KEPEMIMPINAN) Pada halaman berikut disajikan diagram suatu teknik penetapan tujuan dan perencanaan yang menarik. Teknik ini disebut TSTK, yaitu singkatan dari Teknik Sistem Tindakan Kepemimpinan. Kalau metode ini diikuti dengan hati-hati dan dilaksanakan dengan kesungguhan ingin mencapai sesuatu, teknik ini akan merupakan bantuan yang berarti untuk menolong Saudara mencapai tujuan pribadi, usaha atau tujuan lain-lainnya. Partner akan membantu proses ini secara terperinci bersamasama Saudara. Teknik ini sangat mudah dimengerti dan dipakai tetapi pelaksanaannya membutuhkan banyak kerja keras. Hal ini merupakan ciri khas semua pekerjaan yang berhubungan dengan penetapan tujuan dan perencanaan yang selanjutnya akan kita kerjakan dalam program ini. TSTK TETAPKAN TUJUAN YANG: Realistis Menantang Berbatas waktu Spesifik Dapat diukur Mengikatkan diri secara teguh (Commitment) 7

8

TSTK Menetapkan Tujuan-tujuan Prestasi Baru Mengumpulkan informasi Menilai Hasil-hasil Melaksanakan Rencana melalui Tindakan atau Kegiatan TETAPKAN TUJUAN YANG: Realistis Menantang Berbatas waktu Spesifik Dapat diukur Mengikatkan diri secara teguh (Commitment) Menentukan Daya dan Dana serta Bantuan yang Tersedia Merencanakan Langkah-langkah Kegiatan atau Tindakan Memperkirakan dan Mengurangi Hambatan serta Resiko 9

MEMAHAMI TIGA MOTIF SOSIAL DORONGAN ATAU MOTIVASI Kata motivasi menyatakan tingkah laku yang dengan giat diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Orang berpendapat bahwa di balik tingkah laku itu ada semacam kebutuhan atau keinginan. Istilah kebutuhan mengandung arti bahwa ada kekurangan akan sesuatu dan kekurangan itu mungkin dapat dipuaskan dengan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan cara memahami motivasi seperti ini, maka dorongan-dorongan dari dalam pada diri seseorang menyebabkan orang itu melakukan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginannya. Beberapa pengertian yang ada hubungannya dengan motivasi dipakai dalam dunia usaha untuk menggambarkan tingkah laku dan produktivitas pekerja dan manajer. Istilah motivasi sering digunakan untuk menggambarkan semacam produktivitas, yaitu bagaimana seorang manajer menghendaki bawahannya melakukan sesuatu pekerjaan. Seseorang dikatakan dimotivasikan bila ia melaksanakan sesuatu seperti apa yang diharapkan kepadanya. Pimpinan biasanya memberi penghargaan berupa uang, sebagai imbalan atas karyanya. Penelitian tentang motivasi telah menghasilkan pengembangan suatu teori tentang manusia dan motivasi. Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar teori tersebut: 1. Semua orang dewasa yang sehat mempunyai persediaan daya potensial yang cukup besar. 2. Semua orang dewasa mempunyai sejumlah motif atau kebutuhan dasar yang dianggap sebagai katup atau jalan ke luar yang menyalurkan dan mengatur arus daya potensial dari persediaan itu. 3. Sekelompok orang dewasa dengan latar belakang kebudayaan tertentu mungkin mempunyai susunan katup pengatur motif atau jalan keluar daya yang sama, namun kekuatan atau kesiapan secara bermacam-macam motif itu relatif berbeda. Motif bersaluran lebih besar untuk mengalirkan daya itu. Motif yang lemah dapat dipandang sebagai katup yang teguh, kalau pun terbuka, hanya menyebabkan aliran daya yang sangat terbatas. 4. Bilamana motif yang ada pada seseorang akan terwujud, artinya muncul dalam bentuk tingkah laku dan pekerjaan yang berguna, hal itu tergantung pada keadaan khusus tempat orang itu berada. 5. Keadaan-keadaan dengan karakteristik tertentu akan merangsang motif tertentu, karena membukanya katup atau saluran daya tertentu. Setiap motif menanggapi karakteristik situasi yang berbeda-beda. 6. Karena berbagai motif itu diarahkan kepada jenis kepuasan yang berbeda-beda, maka pola tingkah laku yang diakibatkan oleh timbulnya suatu motif pun akan sangat berbeda. Artinya setiap motif tertentu menyebabkan pola tingkah laku yang tertentu pula. 7. Perubahan situasi akan memunculkan motif yang berbeda-beda, dan mengakibatkan pola tingkah laku yang berbeda-beda pula. 10

Semua orang dewasa berpotensi untuk bertingkah laku secara beraneka ragam. Bagaimana mereka bertingkah laku, tergantung kepada: 1. Kekuatan atau kesiapan dari berbagai motif yang ada pada diri seseorang; dan 2. Karakteristik situasi dan kesempatan. Pada umumnya, karakteristik situasi akan menentukan motif mana yang akan terangsang dan macam tingkah laku yang akan ditimbulkan. Manusia memiliki banyak motif dengan kekuatan yang berbeda-beda. Dalam program latihan ini kita hanya akan membicarakan tiga macam motif. Ketiga motif tersebut dinamakan motif-motif sosial, karena ketiganya muncul dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga motif sosial itu adalah: kebutuhan akan berprestasi; kebutuhan akan bersahabat; dan kebutuhan akan berkuasa. Sebuah contoh tentang apa yang kita namakan sebagai suatu motif, misalnya salah satu dari tiga motif sosial tersebut, adalah tentang seorang pekerja yang biasa bekerja dalam kelompok yang kecil dan informal. Ia mendapat banyak kepuasan, yang datang baik dari pekerjaannya maupun dari anggota kelompok yang lain. Maka boleh dikatakan bahwa pekerja itu dimotivasikan oleh kebutuhan akan bersahabat. Saluran daya persahabatannya seolah-olah terbuka lebar bila ia diijinkan melakukan pekerjaannya bersama orang lain. Tetapi apabila keadaan berubah dan pekerja tadi harus bekerja sendiri, atau apabila bekerja sambil berbicara tidak, atau apabila pekerja yang lain pergi atau tidak bersahabat, pekerja itu sedikit sekali kesempatannya untuk melakukan hubungan sosial. Dalam lingkungan yang baru ini katup persahabatan pekerja itu tidak akan digunakan. Tegasnya, model kita tentang motivasi menyatakan bahwa tingkah laku seseorang tergantung pada situasi dan kekuatan motivasinya. Modal ini dapat disederhanakan sebagai berikut: Tingkah laku = Motif x Situasi Kita yakin bahwa motif diperoleh pada masa kanak-kanak dan pada umumnya motif ini tak berubah sampai jangka waktu lama. Orang sering belajar dari pengalaman, dan perubahan situasi yang mempengaruhi tingkah laku, tetapi sekarang ini kita akan mempelajari motivasi yang mempengaruhi tingkah laku. Tingkah Laku dengan Motif Berprestasi Tinggi 1. Mengambil tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya. 2. Mencari umpan-balik (feedback) tentang segala perbuatannya. 3. Mengambil resiko yang moderat di dalam perbuatannya (memilih tingkah laku yang menantang, tetapi dapat dicapai secara nyata); dan atau 4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan inovatif. Tingkah Laku dengan Motif Besahabat Tinggi 1. Lebih suka bersama orang lain daripada sendirian; 2. Sering berhubungan dengan orang lain, termasuk bercakap-cakap lewat telepon, berkunjung, dan sebagainya. 3. Lebih memperlihatkan segi hubungan antar pribadi dari pada segi hubungan tugas yang ada pada pekerjaannya. 4. Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain; dan/atau; 5. Melakukan pekerjaannya lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain dalam suasana kooperatif. 11

Tingkah Laku dengan Motif Berkuasa Tinggi 1. Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan organisasi tempat ia berada. 2. Sangat peka terhadap pengaruh antar-pribadi, kelompok, atau organisasi. 3. Mengumpulkan barang mewah atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang bisa mencerminkan prestise; dan atau 4. Berusaha menolong orang lain walaupun pertolongan itu tidak diminta. Pikiran-Pikiran Berprestasi 1. Melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain. (M.O.) 2. Mencapai atau melebihi ukuran keberhasilan yang ditetapkan sendiri. (P.S.) 3. Hasil luar biasa dan khas. (L.B.) 4. Mengaitkan atau melibatkan diri pada karier di masa depan. (K.D.) Pikiran-Pikiran Bersahabat 1. Sangat memperhatikan apakah ia disukai oleh orang lain, diterima oleh orang lain, dan persahabatan. 2. Cemas terhadap putusnya hubungan pribadi yang baik. 3. Melukiskan kejadian dan tempat kejadian sebagai situasi sosial. Pikiran-Pikiran Berkuasa 1. Seseorang melakukan perbuatan yang dapat menunjukkan kekuasaannya. 2. Seseorang melakukan sesuatu yang mengakibatkan timbulnya suatu perasaan sangat positif atau negatif pada diri orang lain. 3. Pelaku dilukiskan sebagai orang yang menyatakan kecemasan atau banyak menaruh perhatian terhadap nama baik atau kedudukan (artinya, ia cemas atau memperhatikan bagaimana pandangan orang lain atas kekuasaannya). Tingkah Laku dengan Motif Berprestasi Tinggi 1. Mengambil tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya. 2. Mencari umpan-balik (feedback) tentang segala perbuatannya. 3. Mengambil resiko yang moderat di dalam perbuatannya (memilih tingkah laku yang menantang, tetapi dapat dicapai secara nyata); dan atau 4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan inovatif. Tingkah Laku dengan Motif Besahabat Tinggi 1. Lebih suka bersama orang lain daripada sendirian; 2. Sering berhubungan dengan orang lain, termasuk bercakap-cakap lewat telepon, berkunjung, dan sebagainya. 3. Lebih memperlihatkan segi hubungan antar pribadi dari pada segi hubungan tugas yang ada pada pekerjaannya. 4. Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain; dan/atau; 5. Melakukan pekerjaannya lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain dalam suasana kooperatif. 12

Tingkah Laku dengan Motif Berkuasa Tinggi 1. Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan organisasi tempat ia berada. 2. Sangat peka terhadap pengaruh antar-pribadi, kelompok, atau organisasi. 3. Mengumpulkan barang mewah atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang bisa mencerminkan prestise; dan atau 4. Berusaha menolong orang lain walaupun pertolongan itu tidak diminta. Pikiran-Pikiran Berprestasi 1. Melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain. (M.O.) 2. Mencapai atau melebihi ukuran keberhasilan yang ditetapkan sendiri. (P.S.) 3. Hasil luar biasa dan khas. (L.B.) 4. Mengaitkan atau melibatkan diri pada karier di masa depan. (K.D.) Pikiran-Pikiran Bersahabat 1. Sangat memperhatikan apakah ia disukai oleh orang lain, diterima oleh orang lain, dan persahabatan. 2. Cemas terhadap putusnya hubungan pribadi yang baik. 3. Melukiskan kejadian dan tempat kejadian sebagai situasi sosial. Pikiran-Pikiran Berkuasa 1. Seseorang melakukan perbuatan yang dapat menunjukkan kekuasaannya. 2. Seseorang melakukan sesuatu yang mengakibatkan timbulnya suatu perasaan sangat positif atau negatif pada diri orang lain. 3. Pelaku dilukiskan sebagai orang yang menyatakan kecemasan atau banyak menaruh perhatian terhadap nama baik atau kedudukan (artinya, ia cemas atau memperhatikan bagaimana pandangan orang lain atas kekuasaannya). 13