BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wihartini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik tertentu seperti huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui media lisan dan

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

ABSTRAKSI Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil yang dicapai Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. apalagi dalam mempelajari bahasa terutama bahasa asing. Bunyi ujar dalam

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kepada responden, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kemampuan mahasiswa tingkat III dalam menggunakan kakujoshi no

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muthi Afifah,2013

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif, Metode Deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berperan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suciati Lestari, 2013

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai. manusia kedalam era persaingan global yang semakin ketat.

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan kalimat pasif bahasa Indonesia. Penggunaannya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui kelas kata dalam gramatika bahasa Jepang dibagi

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan suatu sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA maupun SMK di Indonesia bertujuan untuk pembelajaran berkomunikasi dalam bahasa Jepang, pemahaman budaya Jepang, serta sebagai mata pelajaran pengetahuan umum. Selain itu, pengajaran bahasa Jepang bertujuan untuk membekali siswa dalam keterampilan berbahasa. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang memiliki karakteristik yang khas seperti cara pemakaian kosa kata, sistem pengucapan, gramatika, ragam bahasa dan tulisan, dan sebagainya. Dilihat dari aspek kebahasaannya, bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik. Salah satu keunikannya yaitu memiliki banyak partikel dengan makna dan fungsi bermacam-macam. Dalam bahasa Jepang partikel disebut dengan joshi. Partikel (joshi) merupakan salah satu bagian gramatika berupa kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan antara suatu kata tersebut dengan kata lain. Pada umumnya partikel bahasa Jepang terbagi ke dalam empat kelompok yaitu fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi, dan shuujoshi. Salah satu kelompok partikel bahasa Jepang yaitu kakujoshi, merupakan partikel yang dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Partikel (joshi) yang termasuk ke dalam kelompok 1

ini di antaranya yaitu ga ( が ), no ( の ), o ( を ), ni ( に ), e ( へ ), to ( と ), yori ( より ), kara ( から ), de ( で ), dan ya ( や ) (Sudjianto dan Dahidi, 2007:181). Dalam kurikulum bahasa Jepang SMA/SMK 2004, terdapat beberapa partikel kakujoshi yang termasuk ke dalam materi pembelajaran. Di antaranya adalah partikel ga ( が ), no ( の ), o ( を ), ni ( に ), e ( へ ), to ( と ), kara ( から ), dan de ( で ). Pada pengajaran tingkat SMA/SMK partikel yang mempunyai lebih dari satu fungsi pada umumnya hanya diajarkan satu fungsi saja. Namun berbeda halnya dengan materi partikel ni ( に ) dan partikel de ( で ) yang diajarkan lebih dari satu fungsi. Dalam bahasa Jepang, fungsi partikel ni ( に ) dan partikel de ( で ) sangat beragam. Partikel ni ( に ) bila dipadankan dengan partikel yang ada dalam bahasa Indonesia adalah di, pada, ke, untuk, dari, kepada, dan sebagainya. Sedangkan padanan partikel de ( で ) yaitu di, dengan, karena, dari, pada, dan sebagainya. Berdasarkan kurikulum bahasa Jepang SMA/SMK 2004 jumlah fungsi partikel ni ( に ) kurang lebih sekitar delapan buah fungsi, dan partikel de ( で ) kurang lebih sebanyak tiga buah fungsi. Dengan perincian sebagai berikut : Tabel 01 Materi Fungsi Partikel Ni ( に ) dan partikel De ( で ) dalam Kurikulum Bahasa Jepang SMA/SMK 2004 2

Partikel Fungsi Partikel Menyatakan tempat tinggal atau alamat seseorang, tempat mampir, atau tempat menginap seseorang Menyatakan tempat keberadaan suatu benda Menyatakan waktu terjadinya suatu aktivitas Ni ( に ) Menyatakan jarak waktu selama terjadinya suatu aktivitas Menyatakan gerakan dari tempat yang besar ke tempat yang lebih kecil Menyatakan gerakan menuju tempat tujuan Menyatakan suatu objek yang menjadi tujuan dari suatu perbuatan menyatakan suatu perubahan mendatang Menyatakan tempat terjadinya aktivitas De ( で ) Menyatakan alat yang digunakan untuk melakukan aktivitas Menyatakan ruang lingkup suatu hal Menurut pengamatan penulis sewaktu melaksanakan PPL di salah satu sekolah menengah di Bandung, mempelajari partikel yang mempunyai lebih dari satu fungsi dapat membuat proses pembelajaran siswa menjadi tidak mudah. Sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalam penggunaan partikel yang sesuai dengan fungsinya. Selain itu, kemiripan makna antara partikel ni ( に ) dan partikel de ( で ) di dalam bahasa Indonesia juga bisa menjadi faktor lain yang dapat memacu terjadinya kesalahan penggunaan. Kesalahan penggunaan partikel yang terjadi bisa berakibat menghambat keterampilan berbahasa siswa. 3

Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tingkat kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) yang terjadi pada tingkat SMA/SMK. Selanjutnya penulis melakukan penelitian secara khusus mengenai kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) dengan judul penelitian; ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KAKUJOSHI Ni ( に ) dan De ( で ) sebagai studi deskriptif pada siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. 1. 2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. 2. 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Seberapa tinggi tingkat kesalahan siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009 dalam menggunakan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で )?. b. Faktor-faktor apa saja yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009?. 1. 2. 2. Batasan Masalah Agar permasalahan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut: 4

Penelitian ini hanya meneliti tingkat kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009; Penelitian ini hanya meneliti faktor-faktor yang kemungkinan berpotensi menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009; Penelitian ini memfokuskan pada materi partikel ni ( に ) dan de ( で ) yang sudah dipelajari oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. 1. 3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. 3. 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti, tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui tingkat kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) pada siswa kelas XI UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. 5

1. 3. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a. Bagi pengajar, yaitu sebagai informasi mengenai tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009 dalam menggunakan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ), beserta faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebabnya. Diharapkan nantinya pengajar dengan mudah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) serta dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi. b. Bagi siswa khususnya siswa kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009, yaitu sebagai informasi mengenai tingkat kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) yang dilakukannya beserta faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebabnya, sehingga dapat mengukur kemampuannya sendiri. Diharapkan nantinya siswa lebih mampu dan teliti dalam menggunakan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) sehingga tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. c. Sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar bahasa target bagi guru pengajar bahasa Jepang dan siswa pembelajar bahasa Jepang di SMK Negeri 1 Bandung maupun di SMA/SMK lainnya dengan tujuan meminimalisir kesalahan siswa dalam menggunakan partikel bahasa Jepang. 6

1. 4. Definisi Operasional a. Analisis Analisis yaitu penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebab akibatnya, bagaimana duduk perkaranya, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996:37). Analisis dalam penelitian ini adalah analisis terhadap kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. b. Kesalahan Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang pelajar (Tarigan, 1995:141). Kesalahan dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. c. Penggunaan Penggunaan merupakan proses; perbuatan, cara mempergunakan sesuatu; pemakaian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996:328). Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. d. Partikel Partikel (joshi) adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri dalam suatu kalimat dan biasanya mengikuti jenis kata yang lainnya (Sutedi, 2002:158). 7

Partikel (joshi) dalam penelitian ini adalah joshi kelompok kakujoshi. e. Kakujoshi Kakujoshi merupakan kata bantu yang digunakan untuk menyatakan hubungan antara suatu kata dengan kata lainnya, menyatakan hubungan antara subjek, objek, dan predikatnya (Sutedi, 2002: 158). Partikel kakujoshi dalam penelitian ini adalah partikel ni ( に ) dan partikel de ( で ). 1. 5. Metode Penelitian 1. 5. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik individu atau kelompok (Syamsuddin dan Vismaia, 2007:24). Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ). 1. 5. 2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan UJP SMK Negeri 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. Jumlah siswa dalam populasi ini adalah 77 orang siswa. 8

Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah populasi. Artinya, sampel penelitiannya merupakan sebagian dari siswa-siswi kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. 1. 5. 3. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis menggunakan tiga jenis instrumen penelitian yaitu: a. Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2008:53) Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes jenis pilihan ganda. b. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008:199). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. c. Wawancara Wawancara atau interviu (interview) adalah...sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Arikunto, 2002:132). Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak berstruktur. 9

1. 6. Teknik Penelitian 1. 6. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data yang diharapkan. Dalam penelitian ini data diambil melalui cara-cara sebagai berikut : a. Tes tertulis, dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesalahan siswa kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009 dalam menggunakan kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ). Jenis tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda, yang disediakan jawabannya. b. Angket, digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan kesalahan penggunaan partikel ni ( に ) dan de ( で ) oleh siswa populasi kelas XI jurusan UJP SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu siswa tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan. c. Wawancara, dilakukan untuk menambah informasi sekaligus kroscek dengan sebagian data angket. Data wawancara ini diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa Jepang SMKN 1 Bandung tahun ajaran 2008/2009 sebagai respondennya. d. Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. 1. 6. 2. Teknik Pengolahan Data Data yang diperoleh dari ketiga instrumen selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterprestasikan sesuai prosedur pengolahan masing-masing data instrumen. 10

1. 7. Sistematika Pembahasan Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini memuat pendahuluan yang di dalamnya diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode dan teknik penelitian, dan sistematika pembahasan secara garis besar. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai landasan teoritis yang berkaitan dengan penelitian. Khususnya menjelaskan hasil penelitian terdahulu mengenai kakujoshi ni ( に ) dan de ( で ), kesalahan berbahasa, serta analisis kesalahan yang berkaitan dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini memuat penjabaran lebih rinci tentang metode dan teknik penelitian. Semua prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan hingga penelitian berakhir dijelaskan pada bab ini. Di samping itu, dijabarkan juga mengenai populasi, sampel, kisi-kisi instrumen serta instrumen yang digunakan dalam penelitian. BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan analisisnya. Pada dasarnya bab ini memuat dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan interpretasinya untuk menghasilkan temuan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut dilakukan menurut prosedur penelitian. 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mengemukakan penafsiran atau pemaknaan berupa kesimpulan terhadap semua hasil analisis data penelitian yang telah diperoleh. Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan ditunjukkan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan. 12