BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak September sampai dengan Desember 2015. 2. Tempat Pelaksanaan Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian pada PPPTMGB Lemigas Jalan Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. B. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dipenden (Sugiyono 2013). Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen (eksogen) yaitu dukungan organisasi terhadap dua variabel 26
27 dependen (endogen) yaitu kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap prestasi kerja karyawan pada PPPTMGB Lemigas. C. Definisi dan Operasional Variabel Variabel merupakan unsur penting dalam penelitian karena dengan variabel inilah penelitian bisa dikembangkan dan bisa diolah sehingga diketahui pemecahan masalahnya. Untuk melakukan pengolahan data, diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel seperti konsep variabel, indikator, ukuran dan skala. Berdasarkan judul proposal skripsi yang diambil penulis yaitu Pengaruh Dukungan Organisasi terhadap Kepuasan Kerja serta dampaknya terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PPPTMGB Lemigas. Maka penulis mendefinisikan pengertian masing-masing variabel dan membuat operasional variabel. 1. Definisi Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Atau bisa diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini variabel yang diamati terdapat dua macam yaitu variabel eksogen dan endogen. Variabel eksogen adalah setiap variabel yang
28 mempengaruhi variabel lain, namun tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Sedangkan variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain (Ghozali, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah dukungan organisasi, sementara variabel endogen adalah kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan. Berikut penjelasannya: A) Variabel Eksogen Menurut Sugiyono (2013) mendefinisikan variabel eksogen adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain, namun tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel eksogen adalah: 1) Dukungan Organisasi Menurut Fuller et al, dalam Suryani (2011) peran dukungan organisasi adalah sesuatu yang dinilai oleh karyawan sebagai pertemuan dari kebutuhan emosi sosial, menyediakan indikasi dari kesiapan organisasi untuk menghargai peningkatan kerja, dan mengindikasikan kecenderungan organisasi untuk menyediakan bantuan saat dibutuhkan untuk mengerjakan sebuah pekerjaan yang efektif. Definisi inilah yang membentuk persepsi dukungan organisasi atau yang biasa disebut dengan Perceived Organizational Support (POS). B) Variabel Endogen Menurut (Ghozali, 2008) variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel endogen adalah:
29 1) Kepuasan Kerja Menurut Rivai dan Mulyadi (2012) menyatakan kepuasan kerja sebagai sebuah security feeling atau rasa aman karyawan terhadap pekerjaan baik dari segi sosial ekonomi (gaji dan jaminan sosial) serta segi psikologi seperti kesempatan maju. 2) Prestasi Kerja Karyawan Menurut Hasibuan (2014) Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu. 2. Operasional Variabel Operasional variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai variabel yang diteliti oleh penulis mengenai variabel, konsep variabel, indikator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperol, eh nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis ada tiga variabel yaitu dukungan organisasi, kepuasan kerja, dan prestasi kerja karyawan. Untuk lebih rinci mengenai operasional variabel tersebut, bisa dilihat pada table berikut :
30 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dukungan Organisasi Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Simbol No 1. Keadilan DO1 1 prosedural 2..Keadilan DO2 2 1.Keadilan struktural 3. Aspek sosial DO3 3 dan keadilan interaksional Dukungan Organisasi 2.Dukungan atasan 3.Penghargaan Organisasi dan kondisi pekerjaan 1. Mengarahkan 2. Mengevaluasi kinerja bawahan 1. Gaji, pengakuan, dan promosi 2. Keamanan dalam bekerja 3. Kemandirian 4. Peran stressor 5. Pelatihan Sumber : Eisenberger et al, Allen and Brady dalam Wikendari (2011) DO4 DO5 DO6 DO7 DO8 DO9 DO10 4 5 6 7 8 9 10
31 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Kepuasan Kerja Variabel Definisi Indikator Pengukuran Simbol No Kepuasan Kerja 1.Kedudukan 2.Pangkat 3.Umur 4.Jaminan finansial dan jaminan sosial 5.Mutu pengawasan 1. Pekerjaan yang lebih tinggi akan membuat karyawan merasa lebih puas 2. Perubahan dalam tingkat pekerjaan 1. Perbedaan tingkat 2. kebanggaan terhadap kedudukan yang baru 1. Kepuasan kerja dengan umur karyawan 1. Masalah finansial dan jaminan sosial 1. Menaikkan produktivita s kerja 2. Perhatian dan hubungan yang baik Sumber : Baron dan Byrne (2007) KK1 KK2 KK3 KK4 1 2 3 4 KK5 5 KK6 6 KK7 KK8 7 8
32 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Prestasi Kerja Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Simbol No 1.Kualitas Kerja 1. Ketelitian kerja 2. Kerapiha n kerja PK1 PK2 1 2 Prestasi Kerja 2.Kuantitas Kerja 1. Kecepata n kerja PK3 3 3.Inisiatif 1. selalu aktif dan semangat menyeles aikan pekerjaan Sumber : Byar dan Rue dalam Sutrisno (2011) PK 4 4 D. Pengukuran Pada penelitian ini, metode pengukuran menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). likert menggunakan lima tingkatan jawaban yaitu:
33 Jawaban Tabel 3.4 Likert Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: (Sugiyono, 2013) E. Populasi dan Sampel Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang harus diteliti sehingga permasalahan yang terjadi dapat dipecahkan. Populasi merupakan objek dalam penelitian ini dan dengan menentukan popolasi maka peneliti akan mampu melakukan pengolahan data. Untuk mempermudahh penelitian maka bagian dari populasi yang digunakan dalam penelitian dan proses tersebut dinamakan sampel. 1. Populasi Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah karyawan PPPTMGB Lemigas yang berjumlah 48 karyawan. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui caracara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Menurut Sugiyono (2013),
34 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel, yang disebut dengan penelitian sensus (sampel jenuh). F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi dilapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah didapatkan. Dalam penelitian ini dengan melakukan observasi dan survei secara langsung pada objek penelitian, yaitu karyawan PPPTMGB Lemigas. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat perangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).
35 G. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2013) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara, observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi yang dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari karyawan PPPTMGB Lemigas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengenai pengaruh dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap prestasi kerja karyawan. H. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). Tujuan dari PLS adalah hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2014) Partial Least Square (Smart-PLS) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi, data
36 tidak harus terdistribusi normal multivariate, dan sampel tidak harus besar. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan sebagai berikut : 1) Evaluasi Measurement (outer) Model Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. a) Converegent Validity Pengujian converegent validity dari masing-masing indikator konstruk menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai realibilitas yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70. Sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria apabila terdapat loading factor dibawah 0,50 maka akan di drop dari model. b) Discriminant Validity Pengujian discriminant validity adalah indikator reflektif dapat dilihat pada cross-loading antara indikator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Dengan demikian kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk satu dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik.
37 c) Composite Reliability Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji relialibitas instrumen dalam suatu model penelitian. Atau mengukur internal consistency dan nilainya harus di atas 0,60. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun cronbach alpha 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. 2) Pengujian Model Struktural / Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian Inner Model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian terhadap model struktural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: a) Nilai R-square Melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R-square untuk variabel laten endogen sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalam model struktural mengindikasikan bahwa model tersebut baik, moderat dan lemah. b) Goodness Fit Model Pengujian Goodness of Fit Model struktural pada inner model menggunakakn nilai predictive-relevance (Q2). Nilai Q-square lebih
38 besar 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive rrelevance. c) Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikasi ini dapat diperoleh dengan prosedur bootsrapping. Melihat signifikasi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikasi t statistic pada algoritm bootsrapping report nilai signifikasi t statistic harus lebih dari 1.96.