ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA HOTEL & RESTAURANT TELENGRIA PACITAN DENGAN METODE SERQUAL DAN FUZZY

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVICE QUALITY DAN FUZZY DI RAJAWALI HOTEL & RESTAURANT TELENGRIA - PACITAN SRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Enny Ariyani Teknik Industri FTI- UPNV Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

Analisis Gap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Swasta di Kota Malang

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE FUZZY SERVICE QUALITY (STUDI KASUS DI DEPARTEMEN MATEMATIKA FMIPA USU)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

PENERAPAN METODE SERVQUAL UNTUK PERBAIKAN MUTU PELAYANAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI (Studi Kasus Di Daerah Irigasi Kumisik)

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB IV. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif. kelas pelayanan berhubungan dengan persepsi pasien rawat inap terhadap

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen,

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Penentuan Strategi Manajemen terhadap Hasil Pemetaan Preferensi Pasar dan Posisi Jasa Travel Surabaya-Malang (Studi Kasus di Perusahaan Jasa Travel)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini jasa pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X )

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

EVALUASI MODEL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN PENDEKATAN SERVPERF SIX SIGMA (Studi Kasus: Kantor Bersama Samsat Manyar Surabaya Timur)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

SKRIPSI. Diajukan Oleh : RAHADYAN FAREZA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. internasional. Dengan adanya event seperti ini pastinya membuat komponen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

KUALITAS PELAYANAN (RELIABILITY, RESPONSIVENESS, ASSURANCE, EMPHATY, TANGIBLES) DI LEGEND PREMIUM COFFEE YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya RSI Ibnu Sina Padang

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID)

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

Kusmara Jiwantara, Agung Sutrisno, Johan S. C. Neyland Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

MANAJEMEN KUALITAS LAYANAN PERUSAHAAN COURIER SERVICE TNT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SERVQUAL

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA HOTEL & RESTAURANT TELENGRIA PACITAN DENGAN METODE SERQUAL DAN FUZZY Iriani, Dennis Pudya Adi P. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Induatri Universitas Pembangunanan Nasional Veteran Jatim Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 E-mail : irianiti@yahoo.co.id ABSTRAK Metode ServQual merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan dari atribut masing-masing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap (kesenjangan) yang merupakan selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang telah diterima dengan harapan terhadap layanan yang akan diterima. Teori Fuzzy set yang pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh (1965)yang dibangun untuk memecahkan masalah dimana deskripsi aktivitas, observasi dan pengambilan keputusan bersifat subyektif, sama dan akurat. Fuzzy sendiri secara umum manggambarkan suatu situasi dimana batasan untuk aktifitas atau pengambilan keputusan tidak dapat didefinisikan secara baik. Sehingga didalam penelitian akan mengintegrasikan antara kedua metode tersebut. Diharapakan dengan mengintegrasikan kedua metode tersebut dapat diimplementasikan di industri jasa dilihat dari perspektif persepsi dan harapan pelanggan. Perspektif persepsi dan harapan pelanggan digunakan untuk memahami apa yang diharapkan dan dirasakan pelanggan. Pengukurannya menggunakan metode servqual, metode ini mengukur kualitas layanan dari atribut masing-masing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap yang merupakan selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima dengan harapan konsumen terhadap layanan yang akan diterima. Selama ini penelitian antara servqual dan fuzzy bersifat independent.sudah banyak penelitian yang mengintegrasikan metode servqual.oleh karena itu, penelitian ini mengintegrasikan metode servqual dan fuzzy dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan mengintegrasikan kedua metode ini dapat diimplementasikan di industri jasa. Untuk mengimplementasikannya penelitian dilakukan dirajawali Hotel & Restaurant, Telengria-Pacitan. Kata Kunci : Kepuasan Konsumen, Kualitas Layanan, Persepsi, Harapan, Servqual, Fuzzy 1. PENDAHULUAN Industri jasa layanan hotel dan restoran di Pacitan mulai tumbuh dengan terus bermunculannya industri-industri sejenis yang semakin lama membuat peta persaingan industri jasa ini menjadi semakin ketat. Perusahaan jasa layanan hotel dan restoran harus segera berbenah diri untuk bisa bersaing khususnya dalam hal kualitas pelayanan terhadap para konsumen/pelanggannya, sebab apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap apa yang diterimanya, maka pelanggan tersebut akan meninggalkan penyedia jasa yang bersangkutan dan menjadi pelanggan di tempat lain, yang pada akhirnya akan sangat menurunkan kredibilitas/reputasi yang bersangkutan. Rajawali Hotel & Restaurant sebagai salah satu penyedia jasa layanan hotel dan restoran selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pelanggannya. Selama ini ada beberapa keluhan dari pelanggan tentang kualitas pelayanan yang diberikan pihak hotel dan restoran, seperti keluhan pelanggan terhadap kelengkapan fasilitas yang tersedia, kecepatan karyawan dalam melakukan pelayanan, dan sebagainya, namun pihak Rajawali Hotel & Restaurant merasa kesulitan untuk mengambil sikap dalam usaha perbaikan kualitas layanan yang diinginkan oleh pelanggan, sebab keluhan-keluhan yang ada belum terdefinisi dan terstruktur secara baik. Oleh sebab itu Rajawali Hotel & Restaurant harus memiliki pengetahuan mengenai pelanggan, terutama mengenai faktor-faktor yang paling penting yang 12-1

dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diterimanya.. Disini diperlukan adanya kesesuaian antara persepsi dan harapan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diterimanya sehingga dapat menimbulkan kepuasan. Pelanggan akan merasa puas apabila layanan yang diberikan oleh penyedia jasa sesuai dengan apa yang diharapkannya atau dengan kata lain tidak terjadi kesenjangan antara harapan pelanggan dengan layanan yang diperolehnya. Dengan meningkatkan kualitas dan pelayanannya diharapkan Rajawali Hotel & Restaurant mampu menarik minat para pelanggan (pengguna jasa) tersebut sehingga mereka menjadi tidak ragu-ragu untuk menggunakan dan menjadi pengguna jasa layanan hotel dan restoran di Rajawali Hotel & Restaurant, Telengria-Pacitan. Berangkat dari permasalahan ini, maka penelitian ini mencoba mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap layanan jasa hotel dan restoran yang diberikan Rajawali Hotel & Restaurant dengan pendekatan metode Service Quality (Servqual) dan Metode Fuzzy, dengan harapan dapat meningkatkan kepuasan pengguna jasa hotel dan restoran di Rajawali Hotel & Restaurant, Telengria-Pacitan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Jasa adalah produk yang tak berwujud. Apabila seseorang membeli jasa, hal itu sama artinya dengan menukarkan uang yang dimilikinya dengan suatu produk yang tidak berwujud. Jasa berbeda dengan barang, dimana pembuatan barang dilakukan melewati suatu proses produksi. Jasa dihasilkan dari pemberian manfaat suatu atau beberapa sarana maupun prasarana kepada pengguna jasa, dengan penyampaian keterampilan tertentu dari pihak pemberi jasa. Masih menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 6), jasa adalah setiap tindakan/kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa dapat dikaitkan atau tidak pada satu produk fisik. Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa jasa merupakan suatu produk yang tak berwujud, yang berupa tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh penyedia jasa yang dapat dirasakan dan diambil manfaatnya oleh pihak pengguna jasa. 2.2 Kualitas Pelayanan (Service Quality) (Fandy Tjiptono, 2002 : 70) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi: 1. Tangibles. Tampilan dari fasilitas fisik, peralatan, penampilan karyawan, dan materi komunikasi dari pelayanan jasa tersebut. 2. Reliability. Kemampuan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan dengan handal dan akurat. 2. Responsiveness. Kemampuan dan kemauan untuk menanggapi permintaan/keluhan dari konsumen secara cepat dan memuaskan. 3. Assurance. Jaminan dari pelayanan yang mereka berikan sehingga konsumen percaya kepada pemberi pelayanan tersebut. 4. Empathy. Perhatian yang bersifat pribadi yang diberikan perusahaan pada pelanggannya. 2.3 Model Kualitas Jasa Ada banyak model yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kualitas jasa.pemilihan terhadap suatu model tergantung pada tujuan analisis, jenis perusahaan, dan situasi pasar. Tiga peneliti Amerika, Leonard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valerie A. Zeithaml melakukan penelitian, mereka membentuk model mutu jasa yang menyoroti syarat-syarat utama dalam memberikan mutu jasa yang tinggi. Misalnya dalam pelayanan jasa kesehatan rumah sakit, syarat utamanya yaitu antara lain tersedianya dokter dan perawat yang sesuai dan 12-2

kompeten, memiliki manajemen yang mengelola, kelengkapan fasilitas rumah sakit dan lain sebagainya. Model itu mengidentifikasi 5 kesenjangan yang mengakibatkan menyebabkan kegagalan penyampaian jasa : (Philiph Kotler, 2002 : 499). Parasuraman, Zeithalm dan Berry (1990 : 45) membuat sebuah model kualitas jasa yang menekankan pada ketentuan penting yang harus dipatuhi pemberi jasa supaya bisa memberikan jasa sesuai dengan harapan konsumen. Model kualitas jasa ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut : Kebutuhan Personal Layanan Yang Diharapkan Gambar 1. Model Kualitas Jasa (Gap Model) 2.3 Fuzzy Set Theory Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh (1965) seperti dikutip L.K.Chan et al. (1999 : 2504) yang dikembangkan untuk menyelesaikan problem dimana deskripsi aktivitas, penelitian, dan penilaian bersifat subyektif, tidak pasti, dan tidak tepat. Kata fuzzy biasanya menunjukkan situasi yang tidak memiliki batasan yang jelas pada aktivitas maupun penilaian atau kabur. Sebagai contoh, kita dapat menggolongkan umur 24 tahun sebagai umur dengan kategori muda namun tidak mudah menggolongkan seseorang dengan umur 24 tahun sebagai golongan muda, namun juga tidak mudah untukmenggolongkan seseorang berumur 30 tahun sebagai orang muda karena kata muda tidak memiliki batasan yang jelas. Demikian juga dengan golongan penting, bagus.kata-kata diatas tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena menyangkut penilaian yang subyektif dan terlalu persepsi. Golongan obyek diatasi dapat diselesaikan dengan fuzzy theory set. 12-3

3. METODOLOGIPENELITIAN Tabel 1.Tabel Atribut-Atribut Kualitas Jasa. No. Dimensi Variabel Atribut 1. 2. 3. 4. 5. Tangibles (Bukti Langsung) Reliability (Keandalan) Responsiveness (Daya Tanggap) Assurance (Jaminan) Emphathy (Empati) X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 X 12 X 13 X 14 X 15 X 16 X 17 X 18 X 19 X 20 X 21 X 22 X 23 X 24 X 25 X 26 X 27 Kondisi fisik hotel dan restoran Kelengkapan fasilitas yang tersedia Kebersihan dan kenyamanan Penyejuk ruangan yang ada (AC, kipas angin, dan lain-lain) Desain dan tata letak bangunan Ketersediaan dan kelengkapan menu yang ada di restoran Luas lahan parkir yang tersedia Jumlah toilet yang tersedia di restoran Ketersediaan sarana beribadah di Mushola (rukuh, sajadah, dan lain-lain) Kemudahan menjangkau lokasi Kesesuaian fasilitas yang diterima dengan yang ditawarkan sebelumnya Ketepatan waktu pelayanan Kecepat-tanggapan pihak manajemen dalam menghadapi keluhan dan kritik pelanggan Kecepat-tanggapan karyawan dalam memberikan bantuan yang diminta pelanggan Kemauan karyawan dalam menghadapi feedback dari pelanggan Tanggung jawab manajemen maupun karyawan dalam proses pelayanan Penguasaan produk yang ditawarkan oleh karyawan Kemampuan karyawan dalam menyampaikan produk yang ditawarkan kepada pelanggan Kecepatan karyawan dalam membantu pelanggan Reputasi Rajawali Hotel & Restaurant di mata masyarakat Keramahan, kesopanan dan sikap bersahabat karyawan terhadap pelanggan Keramahan, kesopanan dan sikap bersahabat manajemen terhadap pelanggan Keamanan di lingkungan sekitar (misal: kendaraan yang di parkir) Kemudahan pelanggan menghubungi dan berkomunikasi dengan staff/karyawan. Kemudahan pelanggan berhubungan dan berkomunikasi dengan pihak manajemen Kemudahan dalam melakukan administrasi (prosedur yang tidak berbelit-belit) Pengertian pihak manajemen dalam menghadapi tawar menawar dengan pelanggan 12-4

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Karakteristik Responden No Atribut Jumlah Prosentase 1 Usia * <17 tahun 4 8,5 * 17-25 tahun 20 42,6 * 25-40tahun 15 31,9 *>40 tahun 8 17 2 Jenis Kelamin * Pria 30 63,8 * Wanita 17 37,2 3 Pendidikan * SD 0 0 * SLTP 0 0 * SMA 33 70,2 * Sarjana/Lebih Tinggi 14 29,8 4 Jarak Tempat Tinggal dengan Lokasi * < 5 Km 2 4,2 * 5-10 Km 6 12,8 * >10 Km 39 83 5 Pekerjaan * Pelajar 5 10,6 * Mahasiswa 20 42,6 * Pegawai Negeri 13 27,7 * PegawaiSwasta 5 10,6 * Wiraswasta 3 6,4 * Lainnya 1 2,1 6 Mengenal Dari * Spanduk / Papan Nama 28 59,6 * Teman 6 12,8 * Brosur 0 0 * Koran 0 0 * Internet 0 0 12-5

* Lainnya 13 27,6 7 Pendapatan * < Rp. 300.000,- 26 55,3 * Rp. 300.000,- -- Rp. 500.000,- 2 4,3 * Rp. 500.000,- -- Rp. 1.000.000,- 1 2,1 * > Rp. 1.000.000,- 18 38,3 Dari tabel karakteristik responden tersebut dapat diketahui bahwa 55,3 % responden memiliki pendapatan < Rp. 300.0000,-, mereka beralasan memilih Rajawali Hotel & Restaurant karena pelayanan yang baik dan berkelas namun ditunjang pula dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat sekitar. 4.1 Analisis Cluster Dan Diskriminan Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode K-means Cluster dapat diketahui bahwa responden dapat dikelompokkan menjadi 2 Cluster, 3 cluster dan 4 cluster, namun pengelompokan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 cluster karena merupakan pengelompokan dengan persentase kebenarannya yang terbesar yaitu 100 %. Untuk 2 cluster, cluster 1 terdiri dari 44 responden dan cluster 2 terdiri dari 3 responden. Atribut yang membedakan masing masing cluster adalah seluruh atribut (karena mempunyai signifikasi < 0,05 sehingga berarti ada perbedaan antar cluster). 4.2 Analisis Crosstab Hasil pengolahan dengan uji crosstab dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan ketergantungan antara cluster yang terbentuk dengan karakteristik responden, yang berarti tingkat harapan cluster yang terbentuk tidak dipengaruhi oleh karakteristik / identitas responden. Dengan kata lain, pelanggan atau responden Rajawali Hotel & Restaurant tidak dibatasi pada golongan atau segmen tertentu saja, tetapi responden dapat berasal dari semua golongan atau lapisan masyarakat. 4.3 Analisis Persepsi dan Harapan Responden 4.3.1 Analisis Persepsi Responden persepsi responden menunjukkan tingkat kualitas jasa/ pelayanan yang diterimanya selama menggunakan jasa pelayanan Rajawali Hotel & Restaurant.Dari nilai rata rata (mean) persepsi dalam pengolahan data di atas (Tabel 4.10) dapat diketahui bahwa atribut Penyejuk ruangan yang ada (X 25 ) serta Luas lahan parkir yang tersedia (X 23 ) memiliki nilai terendah. Tabel 3. Mean Persepsi Responden Terendah No. Atribut Keterangan Mean Persepsi 1 X Penyejuk ruangan yang ada 25 2.751 2 X Luas lahan parkir yang tersedia 23 3.017 persepsi yang terendah menunjukkan rendahnya performansi pelayanan/ kualitas jasa yang diterima responden. Informasi ini menandakan bahwa pihak Rajawali Hotel & Restaurant sebaiknya memberikan perhatian lebih terhadap atribut pelayanan tersebut tanpa mengabaikan atribut atribut yang lain. 12-6

persepsi yang paling besar menurut responden adalah atribut Keamanan di lingkungan sekitar (misal : kendaraan yang diparkir) (X 23 ). persepsi yang paling besar belum menjamin kepuasan responden terhadap atribut tersebut, karena kepuasan responden tidak hanya melihat nilai persepsinya saja tetapi juga memperhatikan nilai harapan responden terhadap suatu atribut. 4.3.2 Analisis Harapan Responden harapan responden menunjukkan tingkat keinginan responden terhadap kualitas jasa/ pelayanan yang seharusnya diberikan oleh Rajawali Hotel & Restaurant. harapan yang tertinggi adalah harapan atribut Luas lahan parkir yang tersedia (X 7 ) serta Ketersediaan sarana beribadah di mushola (rukuh, sajadah, dll) (X 9 ).Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat ingin atribut ini diutamakan kualitas jasanya. No. Atribut Keterangan Tabel 4. Mean Harapan Tertinggi Harapan 1 X7 Luas lahan parkir yang tersedia 4.414 2 X9 Ketersediaan sarana beribadah di mushola (rukuh, sajadah, dll) 4.392 Mean harapan untuk Penyejuk ruangan yang ada (X 4 ) tidak terlalu tinggi (3,937), hal tersebut berarti responden tidak memiliki tuntutan yang terlalu tinggi terhadap atribut tersebut, walaupun atribut X 4 memiliki nilai persepsi terendah. 4.4 Analisis Servqual 4.4.1 Analisis Servqual (Gap) Tanpa Bobot Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar gap( kesenjangan) yang terjadi antara nilai persepsi dan nilai harapan responden dan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden/pelanggan Rajawali Hotel & Restaurant. Dari hasil perhitungan servqual tanpa bobot (Tabel 5), atribut yang memiliki gap terbesar adalah atribut Luas lahan parkir yang tersedia (X 7 ). ini menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan yang paling besar antara persepsi dan harapan responden terhadap atribut ini. Harapan responden sangat tinggi (4,414) pada atribut ini, sedangkan kenyataan yang telah diterima tidak terlalu tinggi (3,017).sehingga timbulah kesenjangan yang paling besar terhadap nilai atribut ini. Tabel 5. Servqual Tanpa Bobot Dengan Gap Terbesar No. Atribut Keterangan Mean Persepsi Mean Harapan Serqual (Gap) Tanpa bobot Luas lahan parkir yang 1 X7 3,017 4,414-1,397 tersedia Tabel 6. Servqual Tanpa Bobot Dengan Gap Terkecil No. Atribut Keterangan Mean Persepsi Mean Harapan Serqual (Gap) Tanpa bobot 1 X 23 Keamanan di lingkungan sekitar 4,349 4,327 0,022 12-7

gap terkecil terdapat pada atribut Kemudahan mencapai lokasi Instalasi Rawat Inap (X 23 ) dengan nilai gap (0,022). ini menunjukkan bahwa responden sudah cukup puas terhadap atribut ini karena harapan mereka tidak terlalu tinggi terhadap atribut ini atau dengan kata lain atribut ini tidak terlalu penting bagi responden untuk ditingkatkan kualitas jasanya. 4.4.2 Analisis Pembobotan Dengan Entrophy Analisis ini bertujuan untuk mengetahui bobot kepentingan dari suatu atribut.penilaian bobot ini dilakukan oleh pihak manajemen, karena pihak manajemen lebih tahu seberapa besar tingkat kepentingan suatu atribut. Tabel 7. Bobot Total Terbesar No. Atribut Bobot Total 1 X 3,843 26 2 X 3,749 25 bobot tertinggi adalah bobot atribut Kemudahan dalam melakukan administrasi (prosedur yang tidak berbelit-belit) (X 26 ) dan Kemudahan pelanggan berhubungan dan berkomunikasi dengan pihak manajemen (X 25 ).Hal tersebut berarti atribut atribut tersebut dinilai paling penting dalam pemberian pelayanan pada responden sehingga diprioritaskan pelayananannya oleh pihak Manajemen Rajawali Hotel & Restaurant. 4.5 Analisis Servqual (Gap) Terbobot servqual yang telah didapatkan dari pencarian gap antara persepsi dan harapan responden harus dikalikan dengan nilai bobot total sehingga akan didapatkan nilai servqual terbobot. servqual terbobot inilah yang akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas jasa berdasarkan prioritas perbaikannya. Tabel 8. Servqual (Gap) Terbobot Terbesar Dan Alternatif Solusi Perbaikannya No Atribut Keterangan Servqual (Gap) Terbobot Alternatif Solusi Perbaikan Kemudahan dalam melakukan 1 X26 administrasi (prosedur yang tidak -0.249 berbelit-belit) 2 X12 Ketepatan waktu pelayanan -0.079 Kesesuaian fasilitas yang diterima 3 X11-0.060 dengan yang ditawarkan sebelumnya 4 X7 Luas lahan parkir yang tersedia -0.040 5 X4 Penyejuk ruangan yang ada -0.034 Mendata pelanggan yang pernah datang agar untuk check-in selanjutnya tidak perlu memberlakukan prosedur yang ketat. Menambah jumlah karyawan Memberikan instruksi yang tepat Membenahi kran air panas. Membenahi parabola TV agar pelanggan merasa nyaman ketika menonton TV Membersihkan bahan bangunan sisa renovasi di lahan parkir sehingga lahan parkir lebih lenggang Menambah fan di restoran. Menambah kamar yang ber-ac 12-8

Berdasar perhitungan, nilai servqual terbobot yang paling besar gap/ kesenjangannya (sesuai dengan masing masing dimensi) terdapat pada atribut Kemudahan dalam melakukan administrasi (prosedur yang tidak berbelit-belit) (X 26 ), Ketepatan waktu pelayanan (X 12 ), Kesesuaian fasilitas yang diterima dengan yang ditawarkan sebelumnya (X 11 ), Luas lahan parkir yang tersedia (X 7 ) dan Penyejuk ruangan yang ada (X 4 ). tersebut menunjukkan bahwa atribut atribut tersebut menjadi prioritas untuk diperbaiki atau ditingkatkan kualitas jasanya karena atribut atribut tersebut sangat penting untuk memenuhi kepuasan responden. Peningkatan kualitas jasa juga harus dilakukan pada atribut atribut lain, karena dari hasil perhitungan servqual terbobot dapat diketahui bahwa atribut atribut lainnya juga memiliki nilai negatif yang besar. negatif tersebut berarti pelayanan yang diberikan oleh Rajawali Hotel & Restaurant selama ini masih belum sepenuhnya mampu memenuhi harapan responden. Peningkatan kualitas jasa/ pelayanan ini sangat diperlukan agar Rajawali Hotel & Restaurant tidak kehilangan responden/pasiennnya yang masih setia dan diharapkan mampu meningkatkan kembali jumlah pelanggannya. Peningkatan kualitas jasa ini juga bertujuan untuk memenangkan persaingan usaha dengan Hotel dan Restoran 5. KESIMPULAN Dari penelitian atau pembahasan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ada kesesuaian antara persepsi pelanggan yang paling rendah dengan harapan tertinggi pelanggan yaitu pada atribut luas lahan parkir yang ada (X 25 ) dengan nilai mean persepsi 3,017 dan nilai mean harapan 4,414 2. Atribut-atribut jasa yang mengakibatkan ketidakpuasan konsumen sehingga berakibat terjadinya penurunan jumlah pelanggan dan alternatif solusi sebagai upaya strategi perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Rajawali Hotel & Restaurant antara lain : a. Kemudahan dalam melakukan administrasi (prosedur yang tidak berbelit-belit) (X ) dengan nilai Servqual (Gap) terbobot sebesar -0.249, alternative solusinya adalah dengan mendata pelanggan yang pernah datang agar untuk check-in selanjutnya tidak perlu memberlakukan prosedur yang ketat. b. Ketepatan waktu pelayanan (X 12) dengan nilai Servqual (Gap) terbobot sebesar -0.079, alternative solusinya adalah dengan menentukan prioritas pelayanan yang harus didahulukan dan memberikan instruksi yang tepat pada setiap karyawan. c. Kesesuaian fasilitas yang diterima dengan yang ditawarkan sebelumnya (X ) dengan nilai Servqual (Gap) terbobot sebesar -0.060, alternative solusinya adalah dengan membenahi kran air panas dan membenahi parabola TV agar pelanggan merasa nyaman ketika menonton TV. d. Luas lahan parkir yang tersedia (X 7) dengan nilai Servqual (Gap) terbobot sebesar - 0.040, alternative solusinya adalah dengan membersihkan bahan bangunan sisa renovasi di lahan parkir sehingga lahan parkir lebih lenggang. e. Penyejuk ruangan yang ada (X dengan nilai Servqual (Gap) terbobot sebesar -0.034, 4) alternative solusinya adalah dengan menambah fan di restoran dan menambah kamar yang ber-ac. DAFTAR PUSTAKA Chan, L.K., kao, H.P., Ng, A., and Wu, M.L., 1999, International Journal Production Research, Vol. 37, No. 11,Halaman 2499 2158. Didit, R. E, 2001, Model Interger Programming Dan Pendekatan Fuzzy Servqual Untuk Optimalisasi Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Di Unit Rawat Spesialis Penyakit THT Instalasi Rawat Jalan Rsud Dari Soetomo, Tugas Akhir S-1 (Skripsi) Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, http: //www.scribd.com/doc/57983949/.htm, (20 Februari 2012) Kartajaya, Hermawan, 1995, Marketing Plus 3, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan 11 26 12-9

Kotler, P.,Bowen J., Makens J., 2002, Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan, Edisi Kedua, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Lupiyoadi, R., Hamdani, A., 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml dan Leonard L. Berry, A, 1990, delivering Quality Service Balancing customer Perception and expectation, The Free Press, New York. Safirin, 2002, Metodologi Penelitian, Unessa University Press, Surabaya Sri, K., Hari, P., 2004, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sritomo, W., 2003, Pengantar Teknik dan Manajemen Industri, Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya. Sudjana, 1996, Metoda Statistika, Edisi Keenam, Tarsito, Bandung. Tjiptono, Fandy, 2002, Manajemen Jasa, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Tjiptono, F., Anastasia, D., 2004, Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Walpole, R.E., Myers, R.H., 1986, Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan, Penerbit ITB Bandung, Bandung. Widyatmoko, A. P., 2001, Pengembangan Metode Servqual Fuzzy Untuk Mengelola Kualitas Layanan Pendidikan Di Lembaga YPIA Berdasarkan Persepsi Dan Ekspetasi Pengguna Jasa ; Tugas Akhir S-1 (Skripsi) Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,http://www.scribd.com/doc/57983949/, (20 Februari 2012) Wikipedia, Servqual, http://id.wikipedia.org/wiki/servqual, (20 Februari 2012) 12-10