62 pandangan-salah (2)

dokumen-dokumen yang mirip
62 PANDANGAN SALAH (1)

62 Pandangan Salah (6)

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Akusalacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI

Sampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Saṅgahanaya Metode Sintesis. Dhammavihārī Buddhist Studies

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

Dhammacakka Pavattana Sutta!

ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA

Cetasika (2) Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (2)

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Abhidhammatthasaṅgaha

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

SEMINAR SURGA DAN NERAKA 21 September 2013

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

Bodhipakkhiyā dhammā. Dhamma-dhamma yang kondusif untuk pencerahan. Dhammavihārī Buddhist Studies

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Ikhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat

Rahasia Alkitab. "Dapatkah engkau menemukan Allah"

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Sobhanacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies

D. ucapan benar E. usaha benar

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

TAHUN B - Hari Minggu Biasa XIX 9 Agustus 2015

Saṅgahanaya (2) Metode Sintesis. Dhammavihārī Buddhist Studies

Peringatan Agar Tidak Tertipu dengan Kenikmatan Dunia

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

dr Gunawan Setiadi, MPH Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

?? Jika anda meninggal dan Allah bertanya: Mengapa AKU harus mengijinkan engkau masuk ke SurgaKU? Apa jawaban anda..

Ikhtisar Fungsi (Kiccasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Soal-soal Cetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

KAMMA (9)

KELAHIRAN Kelahiran: - Suatu kerahasiaan hidup yang menimbulkan kekaguman dan perhatian periode memberikan harapan baik - Menjaga kontinuitas manusia

#Kepo-in

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Ikhtisar Pintu (Dvārasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Bab I: Pengetahuan-buku. Bagian i hingga v Gagasan-gagasan dan maknanya. Topik I. PENGETAHUAN Catatan Pendahuluan

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Lesson 6 for November 11, 2017

Sobhanacetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Transkripsi:

62 pandangan-salah (2) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id

b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) Paham Poytheisme. 6. Deva khiḍḍāpadosikā (rusak moralnya karena bersenangsenang) meninggal dan lahir sebagai manusia, meninggalkan rumah dan dengan penuh semangat, berusaha keras, berlatih, tekun dan dengan perhatian-benar dia mencapai keheningan tertentu dan digunakannya untuk mengingat kehidupan tepat sebelumnya, tetapi tidak kehidupan yang lebih awal. Para deva yang tidak rusak moralnya karena bersenangsenang adalah permanen, stabil, abadi, tidak akan berubah, dan mereka akan tetap sama spt halnya kekekalan. Dia sendiri merasa kehidupannya tidak kekal.

b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) Kitab Komentar: Lupa makan pada saat merayakan festival untuk menghormati keindahan dan kemegahan kehidupan mereka sbg hasil kebajikan yang telah dilakukan. Dikarenakan oleh kekuatan kamma-yg-lahir-oleh-elemen-api (kammajatejo penting untuk pencernaan) dan kelembutan materi-tubuh mereka (karajakāya) mereka tidak mampu bertahan hidup ketika lupa makan melebihi batas waktunya. (Untuk manusia keadaannya adalah kebalikannya; kammajatejonya lembut dan karajakāya-nya kuat. Manusia mampu bertahan hidup untuk 7 hari hanya dengan air hangat dan bubur). Merujuk kepada semua deva, meskipun beberapa ada yang berpendapat bahwa mereka adalah deva di Nimmānarati dan Paranimmitavasavattī.

b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) 7. Deva-deva tertentu yang disebut rusak karena pikiran melihat satu sama lain dengan hati dipenuhi keiri-hatian. Pada saat hati mereka dipenuhi kemarahan maka tubuh dan batin mereka kelelahan dan akhirnya meninggal dunia. Dia berspekulasi bahwa kehidupannya tidak kekal sementara deva yang lainnya, yang tidak rusak pikirannya tidak iri dan hatinya tidak dipenuhi kemarahan tidak meninggalkan alam surga seperti dia.

Kitab Komentar Rusak karena pikiran (manopadosika): mereka rusak (karena iri hati) atau lenyap karena pikiran (manena padussanti vinassantīti). Cerita yang terjadi di alam deva Cātumahārājika: satu deva iri dan marah kepada deva lain yang sedang naik kereta bersama pengikutnya untuk merayakan sebuah festival. Seandainya salah satu pihak tidak ikut tersulut kemarahannya maka kedua belah pihak akan selamat dari kematian karena kemarahan tidak akan bertambah besar dan karena hanya sepihak maka akan mudah untuk padam. Tetapi karena kedua pihak sama-sama marah maka kemarahan bertambah besar dan membakar landasan-jantung/hati (hadayavatthu) dan menghancurkan tubuh mereka yang sangat halus. Inilah hukum alam yang bekerja (dhammatā).

b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) 8. Pertapa atau brahmana tertentu yang rasionalis dan investigator mengikuti jalan pikirannya sendiri menarik kesimpulan: bahwa tubuh (panca indera) tidak kekal sementara batin adalah kekal. Kitab komentar dan sub-komentar: seorang rasionalis (takkīvāda) melihat mata dll hancur (cakkhādīnaṃ bhedaṃ passati) dikarenakan bentuknya yang jelas terlihat pada saat mengalami perubahan dikarenakan kondisi yang berbeda dan akhirnya lenyap karena kematian; tetapi dikarenakan setiap keadaan batin yang lenyap diikuti oleh munculnya batin yang lain maka hancurnya batin tidak terlihat (cittassa bhedaṃ na passati).

Kitab Komentar dan Sub- Komentar Paham yang keempat tidak melihat perubahan batin dikarenakan kecepatannya. Sesungguhnya setiap kesadaran yang lenyap mengkondisikan kemunculan kesadaran berikutnya. Dikarenakan kecepatan perubahan batin, seorang rasionalis menyimpulkan secara keliru dan menganggap batin sebagai sesuatu yang kekal, tidak berubah. Dia keliru menggunakan metode kesatuan dan menyimpulkan bahwa tubuh tidak kekal sementara batin adalah kekal.

C. Paham keterbatasan dan ketidakterbatasan dunia (Antānantavāda-4) 9. Seorang pertapa atau brahmana mencapai keheningan tertentu dan menyimpulkan secara keliru pengalaman meditatifnya: dunia ini terbatas dan berbatas (antavā ayaṃ loko parivaṭumo) Kitab Komentar dan sub-komentar: Yang dimaksud dengan dunia adalah Diri (attā) karena inilah yang dilihat oleh para teoritikus yang berkeinginan keluar dari saṁsāra, atau karena kebajikan, ketidak-bajikan dan hasilnya dicari disana.

C. Paham keterbatasan dan ketidakterbatasan dunia (Antānantavāda-4) Yang dimaksud dengan diri dalam konteks ini adalah tanda kasiṇa yang menjadi objek jhāna (paṭibhāga nimitta). Kometator yang lain mengatakan bahwa diri adalah jhāna beserta semua dhamma yang muncul bersamanya. 10. Seorang pertapa atau brahmana mencapai keheningan tertentu dan menyimpulkan secara keliru pengalaman meditatifnya: dunia adalah tidak terbatas dan tidak berbatas. Para pertapa dan brahmana yang menyatakan bahwa dunia adalah terbatas dan berbatas telah menyatakan sesuatu yang keliru.

C. Paham keterbatasan dan ketidakterbatasan dunia (Antānantavāda-4) 11. Seorang pertapa atau brahmana mencapai keheningan tertentu dan memahami dunia sebagai terbatas kearah atas dan bawah, tetapi di seberang tidak terbatas, ia mengatakan demikian: dunia adalah terbatas sekaligus tidak terbatas. Para pertapa dan brahmana yang menyatakan bahwa dunia adalah terbatas dan berbatas atau tidak terbatas dan tidak berbatas telah menyatakan sesuatu yang keliru.

C. Paham keterbatasan dan ketidakterbatasan dunia (Antānantavāda-4) 12. Pertapa atau brahmana tertentu yang rasionalis dan investigator mengikuti jalan pikirannya sendiri menarik kesimpulan: dunia ini tidak terbatas bukan pula tidak tak-terbatas. Ia menganggap salah para pertapa dan brahmana yang mempunyai paham berbeda.

Kitab Komentar dan Subkomentar Persepsi tidak bisa dipercaya. Paṭibhāganimitta bisa diperpanjang tanpa-batas sampai seolah-olah membungkus keseluruhan alam semesta. (Vism. 4.31 dan 4.127) Paham keterbatasan atau tidak-keterbatasan dunia muncul dari keberhasilan atau kegagalan para yogi melatih paṭibhāganimitta-nya.

Kitab Komentar dan Sub-komentar Kesimpulan para rasionalis (menarik kesimpulan karena mendengar pendapat orang) muncul karena perbedaan waktu (kālabheda) pada saat dia mendengar pendapat para pertapa. Pernyataan mereka mirip dengan pemahaman ttg bukan-persepsi-dan-bukan-nonpersepsi tidak berarti ada atau tidak ada persepsi melainkan persepsi telah menjadi sedemikian halusnya sehingga sulit untuk dikenali karena karakteristiknya tidak kelihatan. Empat paham ini dimasukkan kedalam paham spekulatif tentang masa lalu karena paham mereka muncul sebagai konsekwensi atas apa yang mereka lihat (atau dengar) sebelumnya.

Selesai -Dhammavihari Buddhist Studies