BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

TUGAS MATAKULIAH : MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA. Dosen : Ai Rosita, S.T., M.T.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata-kata kunci: PPh Pasal 21, gross up, PPh terutang. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara (pemerintah) baik secara rutin

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III ANALISA MASALAH

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

BAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

Workshop Perpajakan Manajemen Risiko Perpajakan & Tax Planning Pasca Tax Amnesty. Dr. Nur Hidayat, SE, ME, Ak, CA, BKP

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan pajak. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

BAB I PENDAHULUAN. busana muslim. Pada awalnya Perusahaan X ini hanya menjual gamis. dari ukuran anak-anak sampai orang dewasa.

RSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL. Per 31 Desember 2014

Pert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Transkripsi:

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode yang di tanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak. 4.1.1 Sejarah PT. Barokah Jaya PT. Barokah Jaya didirikan oleh seseorang yang bernama Samari. Beliau mendirikan perusahaan tersebut karena ingin mengembangkan jiwa bisnisnya. Perusahaan tersebut bergerak dibidang dagang, yaitu menjual aneka jenis sofa, kursi kayu, etalase, spring bed dan aneka mebel lainnya. PT. Barokah Jaya didirikan pada bulan Desember tahun 2005. PT. Barokah Jaya berkedudukan di Cerme, Gresik. Perusahaan ini banyak mengimpor barang hasil buatannya ke luar daerah hingga keluar negeri. Kualitas yang bagus menjadi andalan produk perusahaan ini. 32

33 Adapun maksud dan tujuan perusahaan ini adalah : a. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai perusahaan adalah misalnya kurang dari 1 tahun adalah mampu menjual barang sesuai target perusahaan yaitu sebanyak 300 produk. b. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan adalah : 1. Berusaha meningkatkan profit perusahaan 2. Membuka cabang di wilayah lain.

34 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi PT. Barokah Jaya adalah sebagai berikut ( Gambar 4.1 ) Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. Barokah Jaya Komisaris Direktur Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Ka. Bagian Pembelian Personalia Keuangan Pemasaran Dan Gudang Dan Umum Pembelian Kredit Promosi Penerimaan Kasir Penjualan Gudang Pembukuan Pengiriman Sumber : Olahan penulis

35 Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi sesuai dengan job description pada masing masing bagian, yaitu : a) Komisaris : - Memberikan nasehat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan - Bertindak sebagai wakil dari pemegang saham - Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan b) Direktur : - Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang - Memberikan masukan kepada bawahan apabila diperlukan c) Kepala Bagian Pembelian dan Gudang - Menandatangani segala urusan pembelian, penerimaan dan gudang - Memberikan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembelian dan gudang - Kepala bagian pembelian dan gudang membawahi beberapa bagian yang terlibat dalam transaksi pembelian antara lain : 1. Bagian Pembelian - Mengeluarkan order pembelian kepada konsumen yang dipilih - Membuat pesanan pembelian dan memesan barang kepada suplier

36 2. Bagian Penerimaan - Memeriksa jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari suplier - Membuat laporan penerimaan barang 3. Bagian Gudang - Mempersiapkan barang yang akan dikirim - Mengontrol persediaan barang dalam gudang - Menyerahkan surat order penjualan kebagian pengiriman d) Kepala Bagian Personalia dan Umum - Menilai dan mengukur kinerja pegawai - Mengangkat dan memberhentikan pegawai - Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja e) Kepala Bagian Keuangan - Melakukan analisa keuangan termasuk masalah pajak - Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas - Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan baik tunai maupun kredit - Bertanggung jawab atas segala kegiatan keuangan

37 Kepala Bagian Keuangan membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Kredit Memeriksa data kredit pelanggan dan batas kredit pelanggan Memberi otorisasi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi 2. Kasir Menerima daftar penerimaan kas, bukti kas masuk dan cek Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti penerimaan dan pengeluaran kas Bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan uang kas perusahaan 3. Pembukuan Melaksanakan penyelesaian administrasi keuangan Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya Melaksanakan tata pembukuan keuangan f) Kepala Bagian Pemasaran - Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang berhubungan dengan pemasaran - Memonitoring dan mengarahkan proses-proses diseluruh divisi pemasaran - Membuat laporan hasil penjualan secara berkala dan melaporkannya kepada pimpinan

38 Kepala bagian pemasaran membawahi beberapa bagian antara lain : 1. Promosi - Melaksanakan program promosi yang disetujui oleh kepala bagian pemasaran - Mengusulkan program-program promosi - Menentukan pemasangan iklan terkait promosi produk 2. Penjualan - Membuat faktur penjualan - Mencatat order yang diterima dari pemesan - Menganalisa laporan penjualan 3. Pengiriman - Menyerahkan barang yang dipesan sesuai dengan yang tercantum dalam faktur penjualan yang diterima - Membuat nota pengiriman 4.2 Analisis Data Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengatur sistem manajemennya, termasuk manajemen sumber daya manusia karena sumber daya manusia yang baik akan memberikan kemajuan untuk perusahaan itu sendiri. Selain itu perusahaan juga harus mampu mengolah sistem keuangan agar perusahaan dapat terus berkembang dan kesejahteraan karyawan terjamin. Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah meminimalkan pembayaran pajak.

39 4.2.1 Perhitungan Penghasilan Karyawan Dalam PPh pasal 21 atas gaji karyawan, pajak yang ditanggung perusahaan termasuk dalam penghasilan yang dipotong sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dibawah ini data tentang penghasilan karyawan tetap yang penghasilannya di atas PTKP dengan jumlah karyawan 25 orang yaitu :

40

41 Berdasarkan penghasilan karyawan pada tabel diatas untuk gaji karyawan rata-rata sebesar Rp 43.450.000 setiap bulan dan tunjangan lainnya sebesar Rp 9.100.000, sedangkan untuk PPh pasal 21 terutang perbulan metode ditanggung perusahaan untuk semua karyawan sebesar Rp 759.875, rata-rata setahun untuk membayar pajak PPh pasal 21 sebesar Rp 9.118.500 4.2.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan Pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, dilakukan dengan cara penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi beban-beban menghasilkan laba bersih. Langkah terakhir yaitu mengurangi laba bersih dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak, untuk bisa melihat lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut :

42 Tabel 4.2 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 (Sebelum Tax Planning ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 2.500.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 600.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 1.900.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 300.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 521.400.000,00 - BIAYA PAJAK PPH 21 9.118.500,00 - TUNJANGAN 109.200.000,00 - BIAYA LAIN-LAIN 20.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 659.718.500,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 959.718.500,00 940.281.500,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 11.600.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 11.600.000,00 951.881.500,00 Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan laporan keuangan PT. Barokah Jaya diketahui dari perhitungannya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban perpajakan sebesar Rp 759.875 perbulan untuk setahun rata-rata harus membayar Rp 9.118.500 ini bisa dilihat dari akun beban lain-lain yang akun tersebut terdiri dari biaya-biaya yang dalam peraturan perpajakan harus dikoreksi fiskal. Dalam hal ini PT. Barokah Jaya setiap bulannya harus

43 memenuhi kewajiban perpajakannya. Pajak PPh pasal 21 yang harus dikeluarkan dengan biaya rata-rata perbulan Rp 750.000, seperti yang disebutkan sebelumnya PT. Barokah Jaya melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan kewajiban yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pengisian SPT yang dibayarkan melalui SSP paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan SPT paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya. Dan untuk mengetahui berapa besarnya pajak yang harus dibayar dan metode penghitungan SPT tahunan badan bisa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Laporan Perhitungan Laba-Rugi Fiskal 2012 ( Rupiah ) LABA / ( RUGI ) KOMERSIAL 951.881.500,00 KOREKSI FISKAL POSITIF : - BY. PAJAK PPH PASAL 21 9.118.500,00 JUMLAH KOREKSI POSITIF 9.118.500,00 TOTAL KOREKSI FISKAL 9.118.500,00 LABA / ( RUGI ) FISKAL 961.000.000,00 PENGHASILAN KENA PAJAK 961.000.000,00 TARIF PPh Psl 17 4.800.000.000 7.100.000.670 25% X 50 % X 961.000.000 = 120.125.000 PAJAK TERHUTANG LABA BERSIH SETELAH PAJAK 120.125.000 840.875.000 Sumber : Olahan Penulis

44 Dari perhitungan diatas dalam PT. Barokah Jaya diketahui untuk laba sebelum perencanaan pajak sebesar Rp 951.881.500. Biaya pajak PPh pasal 21 perusahaan dikoreksi fiskal positif biaya pajak ini dalam peraturan perpajakan biaya ini tidak boleh dibiayakan sehingga akan mengakibatkan laporan keuangan perpajakan laba semakin bertambah sesuai perhitungan badan menurut Undang-undang jumlah laba yang dikenakan pajak sebesar Rp 961.000.000 dan didapat pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 120.125.000. 4.2.3 Penerapan perencanaan Pajak Hal yang dilakukan dalam penerapan perencanaan pajak adalah perusahaan mempunyai kebijakan untuk membayar PPh 21 karyawannya dan hal itu tidak boleh dianggap sebagai biaya dalam perhitungan pajak, sehingga pembayaran PPh 21 karyawan dijadikan tunjangan pajak agar dapat dijadikan biaya perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode gross up yaitu dengan memberi tunjangan pajak sebesar pajak PPh 21 terutang yang ditambahkan pada gaji karyawan, akan tetapi penyetoran pajak tetap dilakukan oleh perusahaan dengan mengambil tunjangan pajak dari tiap karyawan yang menerima tunjangan pajak.

45 4.3 Interpretasi 4.3.1 Penghitungan Laporan Laba Rugi Setelah Perencanaan Pajak Pada laporan laba rugi dengan perencanaan pajak atau tax planning, dilakukan sama dengan yang dilakukan pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, yaitu penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi beban-beban menghasilkan laba bersih yang belum dilakukan koreksi fiskal. Selanjutnya dilakukan koreksi fiskal untuk mendapatkan laba kena pajak dan pajak terutang. Setelah dilakukan koreksi fiskal akan didapat laba kena pajak, kemudian selanjutnya menghitung pajak yang harus dibayar. Dan langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu mengurangi laba bersih sebelum koreksi fiskal dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak Untuk mengetahui besarnya tunjangan pajak yang harus dibayar perusahaan dengan metode gross up dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

46

47 Dari perhitungan diatas dalam PT. Barokah Jaya diketahui untuk tunjangan pajak PPh 21 dengan menggunakan metode gross up sebesar Rp 797.749 perbulan untuk setahun rata-rata perusahaan harus membayar sebesar Rp 9.572.988. Perhitungan tersebut berbeda dengan besarnya PPh 21 terutang yang ditanggung perusahanan setiap bulan yaitu sebesar Rp 759.875 untuk setahun rata-rata harus membayar Rp 9.118.500. Pada hasil perhitungan antara tunjangan pajak metode gross up dengan PPh 21 ditanggung perusahaan terdapat selisih yaitu PPh pasal 21 dengan gross up Rp. 9.572.988 PPh pasal 21 ditanggung perusahaan Rp. 9.118.500 Selisih Rp. 454.488

48 Tabel 4.5 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2012 ( Metode Gross Up ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN 2.500.000.000,00 HARGA POKOK PENJUALAN 600.000.000,00 LABA ( RUGI ) KOTOR 1.900.000.000,00 BIAYA OPERASIONAL BIAYA PENJUALAN 300.000.000,00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI : - BIAYA GAJI 521.400.000,00 - TUNJANGAN PAJAK 9.572.988,00 - TUNJANGAN LAIN-LAIN 109.200.000,00 - BIAYA LAIN-LAIN 20.000.000,00 JUMLAH BIAYAUMUM & ADMINISTRASI 660.017.988,00 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA ( RUGI ) USAHA 960.172.988,00 939.827.012,00 PENDAPATAN/ ( BEBAN ) LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN 11.600.000,00 JUMLAH PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK 11.600.000,00 951.427.012,00 Sumber : Olahan Penulis Dalam perhitungan laporan keuangan diatas yang setelah dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya administrasi dan umum ini terdiri dari gaji karyawan, tunjangan pajak dan biaya pajak PPh 21.

49 Tunjangan pajak tersebut sebesar Rp 9.572.988, sedangkan untuk biaya pajak PPh 21 besarnya sama dengan tunjangan pajak yaitu sebesar Rp 9.572.988 dengan asumsi jumlah karyawan tetap yaitu 25 karyawan. Sehingga didapat jumlah biaya administrasi dan umum sebesar Rp 660.017.988 sehingga berpengaruh pada laba dari sebelum perencanaan pajak dengan sesudah perencanaan pajak yaitu Rp 951.881.500 menjadi Rp 951.427.012 untuk lebih jelasnya perhitungan laba-rugi fiskal bisa dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Laporan Perhitungan Laba-Rugi Fiskal 2012 ( Metode Gross Up ) ( Rupiah ) LABA / ( RUGI ) FISKAL 951.427.012,00 PENGHASILAN KENA PAJAK 951.427.012,00 TARIF PPh Psl 17 4.800.000.000 7.100.000.670 25% X 50 % X 951.427.012,00 = 118.928.376 PAJAK TERHUTANG 118.928.376 LABA BERSIH SETELAH PAJAK 832.498.635 Sumber : Olahan Penulis Dari perhitungan diatas dalam perusahaan PT. Barokah Jaya diketahui untuk laba sebelum perencanaan pajak sebesar Rp 961.000.000 dan pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 120.125.000 yaitu lebih besar dari sebelum adanya metode gross up sehingga sesuai perhitungan badan menurut undang-undang jumlah laba yang dikenakan pajak naik

50 sebesar Rp 951.427.012 dan didapat pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 118.928.376. 4.3.2 Pajak yang Dibayar Setelah adanya Perencanaan Pajak Tabel 4.7 Penerapan Perencanaan Pajak ( Dalam Satuan Rupiah ) Sebelum Gross Up Sesudah Gross Up Selisih Penghasilan yang diterima 630.600.000 630.600.000 - Biaya gaji perusahaan 630.600.000 640.172.988 9.572.988 PPh pasal 21 9.118.500 9.572.988 454.488 Laba sebelum pajak menurut fiskal 961.000.000 951.427.012 (9.572.988) Laba setelah pajak menurut fiskal 840.875.000 832.498.635 (8.376.364) Pajak PT. Barokah Jaya 120.125.000 118.928.376 (1.196.624) Sumber : Olahan Penulis Dari perhitungan diatas dalam perusahaan bisa diketahui untuk pembayaran pajak pph pasal 21 setahun rata-rata sebesar Rp 9.118.500 jika dilakukan perencanaan pajak dengan metode gross up maka pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 9.572.988 itu akan ditanggung perusahaan tapi dalam bentuk sebagai tunjangan pajak bagi karyawan.selain itu pajak perusahaan juga mengalami penurunan sekitar Rp 1.196.624.

51 Perbedaan antara metode ditanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak adalah kalau PPh 21 yang terutang ditanggung perusahaan menjadi beban perusahaan akan tetapi, kalau metode tunjangan pajak PPh yang terutang menjadi beban karyawan tetapi karyawan tersebut diberikan sebuah tunjangan pajak sebesar pajak 21 terutang