BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

BAB II LANDASAN TEORITIS

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Rencana Strategis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi komparasi dengan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Tetapi dalam penelitian ini dibatasi sampai menghasilkan produk saja yaitu sampai menghasilkan rencana strategi peningkatan mutu SDN1 Ngadirejo. Langkah pengembangan bisa dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Menyusun rancangan penelitian Potensi dan masalah Pengumpulan data Validasi data Desain produk Gambar 3.1 Matrik Langkah Pengembangan (Diadaptasi dari Arikunto & Sugiyono, 2010) 41

3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari stakeholder yang saling terkait dengan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di SDN 1 Ngadirejo, antara lain: 1. Kepala Sekolah Merupakan responden penting dalam penelitian ini karena kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah dimana pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan dan mutu pendidikan di sekolah. Selain itu kepala sekolah juga dapat memberikan gambaran dan penilaian terhadap kualitas dan profesionalisme guru-guru di sekolahnya. 2. Tenaga pendidik (Guru) dan staf Guru dapat memberi masukan gambaran kondisi sekolah yang sebenarnya berupa penilaian atas kepemimpinan manajerial kepala sekolah dan penilaian terhadap anak didik. 3. Siswa Siswa merupakan tolok ukur keberhasilan proses pendidikan dilihat dari prestasinya belajarnya, yang secara tidak langsung memberikan gambaran kondisi pendidikan di sekolah tersebut. Siswa juga dapat memberi masukan yang objektif tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kebijakan yang diterapkan, juga tentang kinerja guru di sekolahnya. 42

4. Komite sekolah Dilihat dari perannya sebagai partner sekolah yang berfungsi sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, pendukung baik berupa finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, pengontrol agar terciptanya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan pengeluaran pendidikan serta sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat. Dengan melihat fungsi komite tersebut maka komite termasuk ke dalam komponen sekolah yang dapat memberi masukan kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan informan tersebut adalah purposive sampling (dipilih sesuai dengan tujuan penelitian). Kriteria yang digunakan untuk menentukannya adalah: (1) informan tersebut sudah cukup lama dan secara intensif menyatu dalam kegiatan atau bidang tersebut; (2) secara penuh terlibat dalam kegiatan atau bidang tersebut; (3) mempunyai waktu yang cukup untuk dimintai informasi 3.3 Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari sumber pertama, yaitu subjek penelitian atau orang kunci (key informant) yang dianggap kompeten untuk memberikan informasi. Subjek penelitian atau infor- 43

man kunci dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, dan komite sekolah. Data primer dalam penelitian ini berupa upaya-upaya peningkatan mutu, dan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi peningkatan mutu di SDN 1 Ngadirejo. Adapun data sekunder diperoleh dari data yang sudah diolah atau disajikan oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari berbagai macam dokumen tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti antara lain berupa kurikulum, profil sekolah, program kerja sekolah, data guru, data siswa, nilai UN, prestasi akademik dan non akademik, daftar inventaris, dan buku jaringan kerjasama. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. 44

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data No Data Sumber Data 1. Upaya-upaya yang sudah dijalankan dalam rangka peningkatan mutu 2 Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman 3 Fasilitas sekolah, kegiatan sekolah Dokumen, kepsek, guru/staf, siswa, komite sekolah Stakheholder (kepsek, guru/ staf,komite sekolah) Teknik Pengumpulan Data Studi dokumen, dan teknik wawancara FGD Instrumen Pedoman wawancara Pedoman FGD Bukti fisik Observasi Lembar observasi Sedangkan prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 3.4.1 Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan untuk penelitian ini meliputi hal-hal berikut: 1. Survei Awal Peneliti melakukan survai awal untuk mempelajari situasi dan kondisi tempat penilitian. Survai awal dilakukan dengan melihat visi misi SDN 1 Ngadirejo serta melakukan wawancara singkat dengan kepala sekolah dan guru tentang upaya-upaya yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo selama ini serta prestasi yang berhasil diraih. Prestasi tersebut meliputi hasil 45

UN, prestasi lomba siswa baik akademik maupun non akademik, dan lomba-lomba serta penilaian kelembagaan seperti LSS, lomba Gugus, akreditasi dan ME. Selanjutnya peneliti juga mengadakan wawancara tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di SDN 1 Ngadirejo terkait dengan upaya peningkatan mutu. 2. Membuat Instrumen Penelitian a. Membuat Pedoman Wawancara Peneliti membuat beberapa pedoman wawancara yaitu untuk kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah. Pedoman wawancara itu hanya sebagai pedoman agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Dalam pelaksanaannya, pertanyaan dikembangkan secara fleksibel sesuai kondisi yang terjadi selama wawancara berlangsung. b. Membuat Lembar Observasi Peneliti membuat lembar observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik tempat penelitian dan data yang dibutuhkan berkaitan dengan tujuan penelitian. c. Membuat Instrumen Analisis SWOT dan Panduan FGD Berdasarkan survai awal tentang SDN 1 Ngadirejo, data dianalisis dan diolah sebagai dasar pembuatan instrumen analisis SWOT, juga sebagai 46

bahan panduan dalam pelaksanaan FGD. Data dipilah berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman. Setelah draft pertama instrumen analisis SWOT tersusun, peneliti memberikan instrumen tersebut kepada kepala sekolah untuk memperoleh masukan. Berdasarkan masukan dari kepala sekolah peneliti melakukan perbaikan instrumen analisis SWOT. Kemudian instrumen dipilah lagi berdasarkan input, proses, dan output. Peneliti juga menyiapkan panduan FGD berupa pertanyaan-pertanyaan pancingan sehingga jalannya diskusi lebih terarah. 3.4.2 Tahap Pelaksanaan 1. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu Untuk mengetahui upaya-upaya yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu, diambil data kualitatif melalui wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan studi dokumen. a. Wawancara Mendalam (in-depth interview) Wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, staf, komite dan siswa dilaksanakan di lokasi sekolah selama jam kerja. Data yang diperoleh dari siswa dan komite ini hanya sebagai pelengkap saja. 47

Wawancara dilaksanakan beberapa kali sampai mendapatkan semua data yang diperlukan, setiap wawancara membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. b. Observasi Untuk melengkapi data dan mencek data yang ada tentang upaya-upaya yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu peneliti menggunakan observasi. Tujuan observasi ini untuk mengamati setiap unsur SDM dalam melaksanakan tugasnya. Observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengamati tingkah laku manusia dalam ruang waktu dan keadaan tertentu (Hadi, 2004). Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan pendidikan karakter sesuai yang tertuang dalam kurikulum, di antaranya: membaca Al-qur an di pagi hari secara serentak dan budaya salam guru menyambut siswa di depan pintu masuk sekolah, mengamati pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler OR (pencak silat, senam lantai, tenis meja, bulu tangkis, sepak takrau, sepak bola) dan seni (seni tari, seni lukis, seni musik dan vokal, seni karawitan, drumband) sesuai yang tertera dalam kurikulum, mengamati pelaksanaan PAIKEM, dan mengamati suasana kekeluargaan warga sekolah. Observasi ini juga dilakukan peneliti untuk melengkapi dan mengecek data hasil wawancara yang berkaitan dengan lingkungan fisik di SDN 1 Ngadirejo, seperti penataan lingkungan melalui program 7K dan pengembangan sarpras. 48

c. Studi Dokumen Peneliti melakukan studi dokumen untuk melengkapi dan mengecek data hasil wawancara terkait dengan upaya-upaya peningkatan mutu serta prestasi yang sudah diraih seperti program sekolah, jaringan kerja sama, kurikulum, daftar inventaris, pencapaian KKM, nilai UN, prestasi lomba akademik dan non akademik. 2. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan alternatif strategi Untuk pengisian instrumen analisis SWOT maka kepala sekolah, guru, staf dan komite dikumpulkan bersama untuk membahas tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat di SDN 1 Ngadirejo. Dalam rangka mendapatkan data primer tentang penelitian ini digunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti sudah menyiapkan panduan dalam melakukan FGD sehingga jalannya diskusi lebih terarah tidak keluar dari fokus permasalahan yang ada. Panduan FGD disusun berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pra penelitian. Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu proses diskusi untuk mengidentifikasi masalah, analisis dan penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertim- 49

bang-kan sumber daya yang tersedia. FGD dilakukan untuk mendapatkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam rangka meningkatkan mutu sekolah di SDN 1 Ngadirejo yang berdasarkan pada tiga aspek yaitu aspek input, aspek proses, dan aspek output. FGD dilakukan dengan kepala sekolah, komite, guru dan staf yang mengurusi bagian keuangan, kepegawaian, sarpras, dan perpustakaan yang dilaksanakan di ruang guru SDN 1 Ngadirejo. Dalam FGD ini terjadi curah pendapat (Brainstorming) dalam perencanaan model/produk untuk mengidentifkasi faktor-faktor strategis internal dan faktor-faktor strategis eksternal. Dari FGD ini diperoleh kesimpulan-kesimpulan tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh sekolah. Peneliti kemudian membuat rangkuman kesimpulan dari hasil FGD ke dalam aspek input, proses dan output dan membagi kembali hasil tersebut kepada anggota FGD untuk ditindaklanjuti dengan memberikan bobot dan skor kepada faktor-faktor yang sudah ada pada pertemuan kedua. Setelah FGD kedua dilakukan, peneliti memvalidasi data yang ada dengan perpanjangan pengamatan yang dilaksanakan beberapa hari dengan melakukan wawancara terhadap guru dan siswa di luar anggota FGD. Peneliti juga melakukan observasi untuk mengamati keadaan sekolah berdasarkan panduan observasi yang peneliti buat. 50

Pada pertemuan berikutnya peneliti meminta kepala sekolah untuk melakukan pemeriksaan sejawat untuk membahas kembali perbedaan hasil FGD dengan data yang peneliti peroleh dalam perpanjangan pengamatan. 3.5 Teknik Analisis 3.5.1 Analisis Hasil Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumen Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data tentang upaya-upaya yang dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu tersebut dijabarkan dalam unit-unit, dipilih mana yang penting dan akan dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Penjabaran dalam unit-unit tersebut dibuat untuk data hasil wawancara, sedangkan hasil observasi dan studi dokumen digunakan untuk kepentingan validitas data. Karena sumber data ada beberapa kelompok, maka peneliti menyusun kategori untuk masing-masing kelompok yang diwawancarai, yaitu kepala sekolah dan guru, komite dan siswa. 3.5.2 Analisis SWOT Analisis data untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal agar dapat mengetahui kekuatan, 51

kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki sekolah menggunakan analisis SWOT. Teknik yang digunakan adalah matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary), analisis matrik EFAS (External Factors Analysis Summary) dan analisis matrik SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Matrik IFAS menggambarkan lingkungan internal yang memberikan informasi tentang kekuatan yang harus digunakan secara optimal dan kelemahan yang harus diatasi atau diminimalkan. Matrik EFAS menggambarkan lingkungan eksternal yang memberikan informasi tentang peluang yang harus dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari atau dicegah. Langkah-langkah analisis SWOT: Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada. Berikutnya menentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut berdasarkan input, proses, dan output. Kekuatan dan kelemahan dimasukkan dalam Tabel 3.2 yaitu Tabel IFAS. Sedangkan peluang dan ancaman dimasukkan dalam Tabel 3.3 yaitu tabel EFAS, untuk kemudian dihitung bobot dan skornya. 52

Tabel 3.2 Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Kekuatan Elemen SWOT Bobot Skor Bobot x Skor Total skor Kelemahan Total skor Total skor akhir (kekuatan-kelemahan) Sumber: Rangkuti (2002) Tabel 3.3 External Factors Analysis Summary (EFAS) Elemen SWOT Bobot Skor Bobot x Skor Peluang Total skor Ancaman Total skor Total skor akhir (peluang-ancaman) Sumber : Rangkuti (2002) Bobot dihitung berdasarkan hasil analisis SWOT yang diisi oleh guru dan kepala sekolah. Dari pengisian instrumen analisis SWOT dihitung rata-rata tiap item. Kemudian berdasarkan Mean tersebut dihitung bobot untuk masing-masing item secara proporsional dengan perhitungan bobot total sama dengan 1. Menentukan bobot bisa juga menggunakan kesepa- 53

katan dari peserta FGD,dengan skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai 0,0 (tidak berpengaruh), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap upaya peningkatan mutu sekolah. (jumlah dari smua bobot tersebut tidak boleh melebihi 1,0). Besarnya skor ditentukan dalam FGD antara peneliti, guru dan kepala sekolah. Kriteria yang digunakan untuk menentukan besarnya skor adalah bagaimana posisi SDN 1 Ngadirejo dibandingkan SD lain yang sederajat di Kecamatan Ngadirejo. Skor berkisar antara 1 5. Untuk kekuatan dan peluang, semakin baik posisinya semakin tinggi angkanya. Tapi untuk kelemahan dan ancaman, semakin tinggi posisinya dengan SD lain semakin kecil angkanya. Untuk kekuatan dan kelemahan, begitu juga untuk peluang dan ancaman masing-masing dihitung total skor penghitungan bobot dikali skornya. Dari perhitungan tersebut diperoleh total skor kekuatan dan total skor kelemahan. Untuk mendapat total skor akhir, hitung skor total kekuatan dikurangi skor total kelemahan. Dengan cara yang sama diperoleh total skor untuk peluang dan total skor untuk ancaman. Lalu hitung total skor akhir dengan cara total skor peluang dikurangi total skor ancaman. Setelah dihitung total skor akhir dari faktor internal dan total skor akhir dari faktor eksternal, data dimasukkan ke dalam Tabel 3.4 yaitu matriks SWOT, sebagai acuan pembuatan strategi. 54

Tabel 3.4 Strategi Pengembangan Berdasarkan Analisis SWOT EFAS IFAS Weaknesses (W) Strengths (S) WO 5 SO 4 Opportuniti es (O) 3 2-5 1-4 -3-2 -1-1 1 2 3 4 5-2 Threats (T) -3 WT -4-5 ST Sumber: Wulanningrum et al. (2006) Total skor akhir dari faktor internal (IFAS) digambarkan pada sumbu X pada matrik SWOT, dan total skor akhir dari faktor eksternal (EFAS) digambarkan pada sumbu Y. Garis koordinat (X, Y) menunjukkan hasil analisis SWOT itu terletak di kuadran mana. Kuadran SO (Strengths-Opportunities), kuadran ST (Strengths-Threats), kuadran WO (Weaknesses- Opportunities), atau kuadran WT (Weaknesses- Threats). Posisi itu menentukan strategi pengembang- 55

an yang dibuat untuk meningkatkan mutu sekolah di SDN 1 Ngadirejo. 3.6 Teknik Validasi dan Reliabilitas Data Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengecek keabsahan dan kebenaran atau validitas internal data yang diperoleh saat FGD, peneliti menguji validitas dan reliabilitasnya berdasarkan kredibilitas (kepercayaan). Pengujian kredibilitas dimaksudkan untuk menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh (Sugiyono, 2011) Peneliti melakukan pengujian kredibilitas dengan tiga cara yaitu teknik perpanjangan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat, melalui diskusi maupun analisis informasi yang berbeda. 1. Perpanjangan Pengamatan Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat, setelah melakukan dua kali FGD peneliti kembali terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara, ataupun diskusi dengan guru maupun siswa yang bisa lebih terbuka memberikan informasi untuk melengkapi data yang ada. Dari perpanjangan pengamatan ini peneliti menemukan fakta lain dari hasil FGD. 56

2. Triangulasi Triangulasi ini dilakukan peneliti untuk pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Ada tiga cara triangulasi yang dilakukan yaitu: a. Triangulasi sumber Triangulasi sumber ini dilakukan untuk menguji kredibilitas dengan cara mengecek data yang telah diperoleh, melalui beberapa sumber. Untuk mendapatkan data yang valid tentang upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam rangka peningkatan mutu, peneliti mengambil data dari berbagai sumber. Sumber data meliputi kepala sekolah, guru, komite, dan siswa. Karena dalam penelitian ini data juga diperoleh melalui FGD, maka untuk menguji validasi datanya peneliti melakukan wawancara tambahan dengan beberapa guru dan siswa selain peserta FGD. Hal itu peneliti lakukan dalam masa perpanjangan pengamatan setelah melakukan dua kali FGD. b. Triangulasi teknik Triangulasi teknik dilakukan oleh peneliti dengan mengecek sumber data yang sama dengan teknik berbeda yaitu dengan wawancara, observasi, studi dokumen, dan FGD. Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa berdasarkan pedoman wawancara yang sudah peneliti buat, observasi peneliti lakukan dengan melihat keadaan sekolah, sarana dan 57

prasarana, proses belajar mengajar. Studi dokumen untuk melihat dan mencocokkan data kelulusan, data guru, data siswa, prestasi siswa untuk megecek hasil wawancara maupun FGD. c. Triangulasi waktu Peneliti melakukan triangulasi waktu ini dengan cara mengecek data yang diperoleh, melalui wawancara, observasi dalam waktu atau situasi yang berbeda. Pada saat mewawancarai guru maupun siswa ada yang peneliti lakukan perorangan ada juga yang bersama. Peneliti juga melakukan teknik ini pada waktu yang berbeda, yaitu pagi sebelum pelajaran dimulai, siang pada waktu pelaksanaan pembelajaran, atau siang setelah jam pelajaran selsai. 3. Pemeriksaan Sejawat Peneliti mengecek kembali data-data yang sudah diperoleh melalui FGD, wawancara, observasi, maupun studi dokumen dengan melakukan pemeriksaan sejawat. Yang terlibat dalam validitas data ini adalah peneliti bersama dengan kepala sekolah dalam masa perpanjangan pengamatan, sehingga diperoleh data yang lebih akurat lagi. 58