Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga The Simulation of Thermal Conductivity on Shaped Beam with Finite Difference Method

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

ANALISA PERSAMAAN PANAS DAN NILAI STERILISASI PADA PROSES STERILISASI MAKANAN KALENG

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

APLIKASI METODE BEDA HINGGA SKEMA EKSPLISIT PADA PERSAMAAN KONDUKSI PANAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : JOKO SUPRIYANTO NIM. I

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

PENENTUAN LAJU DISTRIBUSI SUHU DAN ENERGI PANAS PADA SEBUAH BALOK BESI MENGGUNAKAN PENDEKATAN DIFFUSION EQUATION DENGAN DEFINITE ELEMENT METHOD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

SIMULASI SEBARAN PANAS PADA SILINDER TUNGKU SEKAM DENGAN BERBANTUAN FDM (FINITE DIFFERENCE METHOD) IMAN NOOR

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

APLIKASI METODE CELLULAR AUTOMATA UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TEMPERATUR KONDISI TUNAK

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bakteri, sedangkan dalam bidang teknik yaitu pemodelan

ANALISIS DAN SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR RUANGAN BERDASARKAN BENTUK ATAP MENGGUNAKAN FINITE DIFFERENCE METHOD BERBASIS PYTHON

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Matematika ISSN:

STUDI TENTANG PERPINDAHAN PANAS PADA LOGAM DENGAN VARIASI NILAI BATAS AWAL MENGGUNAKAN METODE ITERASI OVER RELAKSASI GAUSS-SEIDEL TESIS

ANALISIS DISTRIBUSI TEMPERATUR PEMBAKAR LIMBAH RADIOAKTIF TIPE HK-2010

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

Penentuan Distribusi Suhu pada Permukaan Geometri Tak Tentu Menggunakan Metode Random Walk Balduyanus Yosep Godja a), Andi Ihwan a)*, Apriansyah b)

STUDI PENGARUH DIAMETER RONGGA PENAMPANG KONDUKTOR TERHADAP PERUBAHAN SUHU ARTIKEL. Oleh: DewiPuspitasari NIM

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

NASKAH PUBLIKASI ANALISA PERPINDAHAN PANAS TERHADAP RECTANGULAR DUCT DENGAN TEBAL m MENGGUNAKAN ANSYS 12 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Matematika ISSN:

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

Konduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

ANALISA NUMERIK DISTRIBUSI PANAS TAK TUNAK PADA HEATSINK MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENT

Kata Kunci :konveksi alir bebas; viskos-elastis; bola berpori 1. PENDAHULUAN

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

Pengolahan dengan Suhu Tinggi

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

KARAKTERISTIK ALIRAN PANAS DALAM LOGAM PENGHANTAR LISTRIK THE CHARACTERISTICS OF HEAT FLOW IN AN ELECTRICAL METAL CONDUCTOR

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

UNNES Journal of Mathematics

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

SIMULASI NUMERIK POLA DISTRIBUSI SUHU PADA PLAT LOGAM DENGAN METODE BEDA HINGGA

Solusi Numerik Persamaan Difusi dengan Menggunakan Metode Beda Hingga

P I N D A H P A N A S PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving

MENGEFISIENSIKAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK : STUDI KASUS PADA MODEL ALIRAN PANAS PADA WATER COOKER (PEMANAS AIR ELEKTRIK)

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

PEMODELAN DAN SIMULASI PERPINDAHAN PANAS PADAKOLEKTOR SURYA PELAT DATAR

Simulasi Numerik Aliran Fluida pada Permukaan Peregangan dengan Kondisi Batas Konveksi di Titik-Stagnasi

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3

TINJAUAN PUSTAKA. Sumber : Esmay and Dixon (1986 )

ANALISA DISTRIBUSI PANAS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT (STUDI KASUS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT DI SITUBONDO)

SIMULASI MODEL PERPINDAHAN PANAS PADA PROSES STERILISASI PENGALENGAN IKAN TUNA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL LOGAM DENGAN METODE TRANSIEN

Heat Transfer Nur Istianah-THP-FTP-UB-2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Pengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger

KONTROL OPTIMAL UNTUK DISTRIBUSI TEMPERATUR DENGAN PENDEKATAN BEDA HINGGA

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

MODEL MATEMATIKA DENGAN SYARAT BATAS DAN ANALISA ALIRAN FLUIDA KONVEKSI BEBAS PADA PELAT HORIZONTAL. Leli Deswita 1)

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

Contoh klasik dari persamaan hiperbolik adalah persamaan gelombang yang dinyatakan oleh

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

DESAIN DAN PEMBUATAN INKUBATOR BERDASARKAN DISTRIBUSI TEMPERATUR. Budiono

Transkripsi:

Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga The Simulation of Thermal Conductivity on Shaped Beam with Finite Difference Method 1 Maulana Yusri Miladi, 2 Gani Gunawan 3 Respitawulan 1,2,3 Prodi Matematika, FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 maulhamid4@gmail.com, 2 ggani9905@gmail.com, 3 respitawulan@gmail.com Abstract.Packaging food in cans is preservation technology through the sterilization process. In the process of sterilization,to guarantee the quality of the canned food,it is necessary to observethe propagation of heat againts time. Therefore, it is necessary to study the thermal conductivity in a tin shaped beam. Heat equation on a block shaped can isderived from the volumetric change of the object along with the change of the edges length. The numerical solution of heat equation then obtained by discretizing the x, y and zaxis using the finite difference method. The solution presents the temperature for on a block shaped can in a steady state condition. The simulation of thermal conductivity on a 10cm x 10cm x 20cm can is made withinitial condition of 0 and boundary conditions of100. The time required to raise the temperature at the center point of the canto 100 is 13 minutes. Keywords:Heat Transfer, Finite Difference, Steady State. Abstrak.Pengemasan makanan dalam kaleng merupakan teknologi pengawetan yang melalui proses sterilisasi. Dalam proses sterilisasi perlu dilihat cepat rambat panas terhadap waktu. Hal itu bertujuan untuk menjamin mutu dari makanan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai konduktivitas panas pada kaleng yang berbentuk balok. Persamaan panas pada balok diperoleh dari perubahan volume benda dengan adanya perubahan panjang tiap rusuknya. Kemudian dari persamaan panas pada balok solusi numerik persamaan panas diperoleh dengan mendiskritkan sumbu x,y,z menggunakan metode beda hingga. Solusi tersebut mempresentasikan suhu di dalam kaleng berbentuk balok dalam keadaan steady state. Simulasi konduktivitas panas dibuat dengan syarat awal 15 dan syarat batas 120 dengan ukuran balok 10cm x 10cm x 20cm. Kemudian dapat ditafsirkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu pada titik pusat kaleng berbentuk balok agar sama dengan suhu pemanasan memerlukan waktu 13 menit. Kata Kunci : Konduktivitas panas, Beda hingga, Steady State. 51

52 Maulana Yusri Miladi, et al. A. Pendahuluan Pola hidup masyarakat pada saat ini menuntut adanya inovasi produk pangan yang instan. Oleh karena itu, industri pangan berkompetisi untuk menciptakan makanan instan dan cepat saji dengan kemasan yang aman dan unik. Jenis kemasan setiap produk pun berbeda-beda tergantung dari karakteristik produk tersebut. Salah satu kemasan makanan yang sering beredar di masyarakat yaitu kaleng. Secara umum kaleng yang digunakan berbentuk tabung. Namun dalam kenyataannya tidak jarang ditemui kemasan kaleng yang berbentuk balok. Duran (1810) menyatakan bahwa kaleng dipilih sebagai kemasan makanan karena sifatnya yang kedap udara, relatif ringan, mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah. Mengemas makanan dalam kaleng merupakan salah satu teknologi pengawetan makanan yang melalui proses sterilisasi dengan suhu yang ditentukan. Proses sterilisasi adalah salah satu terapan dari ilmu perpindahan panas (heattransfer) secara konduksi. Perpindahan panas secara konduksi adalah proses perpindahan panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dengan media penghantar panas tetap. Oleh karena itu, dalam proses sterilisasi perlu dilihat kecepatan perambatan panas terhadap benda tersebut. Untuk melihat cepat rambat suatu panas terhadap benda, secara matematis perlu dilakukan simulasi. Agar nantinya didapatkan kombinasi waktu dan suhu yang optimal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam artikel ini akan dilakukan simulasi secara numerik konduktivitas panas pada kaleng berbentuk balok. B. Landasan Teori Perpindahan panas Menurut Cengel(2006) perpindahan panas dikenal dengan tiga cara pemindahan yang berbeda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. 1. Konduksi atau hantarani adalah proses perpindahan panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dengan media penghantar panas tetap. 2. Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida (cairan/gas). 3. Radiasi adalah perpindahan panas yang terjadi karena pancaran atau radiasi gelombang elektro-magnetik, tanpa memerlukan media perantara. Metode beda hingga Beda hingga digunakan untuk memperkirakan bentuk diferensial kontinyu menjadi bentuk diskrit. Diferensial numerik ini banyak digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial. Bentuk tersebut dapat diturunkan berdasarkan deret Taylor. Untuk diferensial terpusatturunan kedua terhadap x, y dan z dapat ditulis menjadi : (1) (2) (3) Volume 2, No.2, Tahun 2016

Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga 53 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Model matematis konduktivitas panas pada balok Berikut adalah penelitian mengenai pemodelan matematis konduktivitas pada balok. Menurut Cengel(2006), persamaan konduksi panas pada dimensi tiga dapat diturunkan melalui perubahan volume benda dengan adanya perubahan panjang tiap rusuknya x, y, dan z dengan asumsi panjang, lebar dan tinggi padabalokmasingmasing sejajar dengan sumbux, y dan z seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 1. Konduktivitas panas melalui perubahan volume Perubahan massa benda adalah m V = x y z, dengan jumlah panas pada benda saat waktu t adalah : ( ) ( ) ( ) (4) Laju perubahan jumlah panas pada benda (x,y,z) pada waktu t diberikan oleh : Sesuai dengan prinsip kekekalan energi, yaitu rata-rata perubahan panas harus sama dengan aliran panas yang masuk dikurangi aliran panas yang keluar, maka didapat : (6) Subtitusikan persamaan (4) kedalam persamaan (5), dapat dituliskan sebagai : Dengan mengalikan ruas kanan dan ruas kiri, maka didapat : (5) (7) ( ) ( ) ( ) (8) Persamaan panas konduksi pada sumbu x,y dan z dapat dituliskan sebagai berikut : (9) (10) (11) Matematika, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

54 Maulana Yusri Miladi, et al. Dari persamaan (8) diberikan limit untuk ruas kanan dengan x y z, maka dapat ditunjukan oleh persamaan di bawah ini : ( ) ( ) ( ) (12) ( ) ( ) ( ) (13) ( ) ( ) ( )(14) Persamaan (12) sampai dengan persamaan (14) disubtitusikan ke persamaan (8) dapat dinyatakan sebagai berikut: Dengan adalah konstanta penghamburan panas dan adalah operator laplace dan persamaan (15) inilah yang disebut sebagai persamaan panas pada benda dimensi tiga dalam koordinat kartesius. Dalam penelitian yang akan dilakukan, kondisi termal kaleng adalah steady state artinya tidak bergantung terhadap waktu menjadi persamaan Laplace 3 dimensi : (15). Maka persamaan (15) ditulis (16) 1. Syarat awal dan syarat batas Gambar2. Kaleng berbentuk balok 1. Syarat Awal Pada initial time suhu awalnya adalah sama untuk seluruh bagian kaleng dan dinyatakan sebagai ( ) dalam kasus ini diasumsikan suhu normal di dalam ruangan. 2. Syarat Batas ( ) dimana x = 0 adalah suhu di belakang kaleng, ( ) dimana x = adalah suhu di depan kaleng, ( ) dimana y = 0 adalah suhu di kiri kaleng, ( ) dimana y = adalah suhu di kanan kaleng, ( ) dimana z = 0 adalah suhu di bawah kaleng, ( ) dimana z = adalah suhu di depan kaleng.dengan, Suhu di sekeliling kaleng;dengan,, Suhu di dasar kaleng;dengan, Suhu di atas kaleng. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga 55 2. Diskritisasi Model Matematis Untuk melakukan simulasi dari permasalahan model konduktivitas panas pada balok akan menggunakan metode beda hingga untuk mendapatkan solusi numeriknya. Konsep yang digunakan pada metode beda hingga adalah mengubah sistem persamaan diferensial parsial dengan mendiskritkan ruang domainnya. Ruang (x,y,z) didiskritisasi dengan titik (i = 1,2,3,...,N) untuk sumbu x, titik (j = 1,2,3,...,M) untuk sumbu y, dan titik (k = 1,2,3,...,P) untuk sumbu z. Beda terpusat pada ruang dimensi tiga diferensiasi kedua : Kemudian persamaan (17) sampai (19) disubtitusikan ke dalam persamaan konduktivitas panas pada balokdalam keadaan steady state (16), sehingga bisa ditulis sebagai berikut: 3. Proses Simulasi Misalkan terdapat sebuah kaleng berbentuk balok berukuran 10cm x 10cm x 20cm, diberikan kondisi awal suhu di dalam kaleng tersebut 0. Kemudian kaleng tersebut dipanaskan dengan suhu 100 maka akan dihitung distribusi panas ke pusatkaleng tersebut dengan asumsi panas yang diterima oleh kaleng tersebut merata di setiap sisinya. (17) (18) (19) (20) Gambar 3. Cepat rambat ke pusat balok Matematika, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

56 Maulana Yusri Miladi, et al. Dari gambar3 dapat ditafsirkan bahwa cepat rambat ke pusat kaleng berbentuk balok memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 13 menit agar suhu pada titik pusat balok memiliki suhu yang sama dengan suhu pemanasan yaitu 100. Dengan kondisi awal 0 pada menit pertama sampai menit ke enam kenaikan suhu pada titik pusat kaleng ( ) cenderung lambat. Dan pada menit ke tujuh sampai menit ke 13 kenaikan suhu ke titik pusat kaleng cenderung berkurang. D. Kesimpulan Hitungan proses simulasi konduktivitas panas pada balok dengan ukuran 10cm x 10cm x 20cm. Menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan kaleng berbentuk balok tersebut, agar suhu pada titik pusat balok sama dengan suhu pemanasan (100 ) membutuhkan waktu 13 menit. Ini berarti dibandingkan dengan kemasan berbentuk tabung yang telah diteliti, bentuk balok memiliki kekurangan dalam hal cepat rambat panas yang lama karena cepat rambat suhu pada pusat tabung hanya membutuhkan waktu 6 menit agar titik pusat tabung tersebut mempunyai suhu yang sama dengan suhu pemanasan. Hal ini memberikan gambaran bahwa perilaku laju perambatan suhu pada titik pusat balok yaitu koordinat ( ) cukup cepat pada awal pemanasan. Namun, pada pertengahan iterasi laju perambatan suhu pada titik pusat balok menurun. E. Saran Untuk penelitian selanjutnya, disarankan kondisi kaleng berada pada keadaan unsteady state. Dimana metode beda hingga menggunakan skema eksplisit. Dengan demikian perambatan panas pada kaleng berbentuk balok akan bergantung pada waktu. Daftar Pustaka Ardian, Dedik, Lukman H., Mardlijah. 2007. Heat equation analize and sterilized value of canned food sterilization process. ITS Surabaya. Cengel, A. Yunus. 2006. Heat Transfer A Practical Approach Second Edition. Kreyzig, Erwin. 1988. Matematika Teknik Lanjutan (dalam 2 jilid). Gramedia. Mathwork. Array Multidimensional. www.mathworks.com/arraymultidimensional (diakses 16 Juni 2016). Pitts R. Donald, Sissom E. Leighton, Teori dan soal-soal perpindahan kalor edisi kedua. 2008. Erlangga. Triatmodjo, Bambang. 2002. Metode Numerik dilengkapi dengan program komputer. Yogyakarta: Beta Offset. Volume 2, No.2, Tahun 2016