Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

dokumen-dokumen yang mirip
RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang

Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Dengan Sistem Susun Pada Masyarakat Desa Kasihan, Bantul Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

BUDIDAYA JAMUR TIRAM. Oleh : NILA ANGGRAENI PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM

PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA MASYARAKAT PADA OBJEK WISATA ALAM DI KELURAHAN KAMBO KECAMATAN MUNGKAJANG KOTA PALOPO

I. PENDAHULUAN. daerah satu dengan yang lainnya. Menurut konsep geografi yang pernah diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) satu faktor

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK BUDIDAYA JAMUR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kubung ketua kelompok wanita tani Sido Makmur

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

PENGEMBANGAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH SEBAGAI AGRIBISNIS PROSPEKTIF BAGI GAPOKTAN SEROJA I KANDANG LIMUN BENGKULU

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 2014

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI KABUPATEN BOGOR. Novi Wahyuni 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRAK

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Abstrak

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH CAMPURAN JERAMI PADI DAN TONGKOL JAGUNG

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI ANALISIS USAHA JAMUR BAGI CALON PETANI JAMUR TIRAM DI DESA MEREMBU BARAT MEKAR

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

9. Secara singkat gambaran usaha pembuatan bag log pada Responden Bersangkutan:

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. negara agraris yang sangat kaya dengan hasil bumi, baik yang dilakukan di area

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

BUDI DAYA JAMUR TIRAM PUTIH

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kaitan Antara Geografi Ekonomi Dengan Usaha Jamur Tiram

PENGARUH LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakterisik Umum Pelaku Usaha yang Memanfaatkan Limbah Serbuk Gergaji Menjadi Bag Log

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Jamur Tiram Putih

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Makalah Seminar Hasil. PENGARUH KOMPOS DAUN GAMAL DAN MOLASE SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN DALAM BAGLOG TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

Ipteks bagi Masyarakat Petani Jamur Tiram Penyandang Disabilitas di Purworejo

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Jamur Tiram. serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik yang disebut dengan baglog.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR.... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... Tanggal...

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN BUDIDAYAJAMUR TIRAM PUTIH DI (P4S) NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

KAJIAN KOMPOSISI MEDIA UTAMA DAN PENAMBAHAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae). SKRIPSI

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

KARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

Transkripsi:

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3 No. HP 081317040503¹, 085398014496², 085242945887³ ¹Alamat Korespondensi: BTN Hartaco Blok IA No. 23, Jl. P. Sumbawa 1, Kel. Benteng, Kec. Wara Timur, Kota Palopo Email: saparicho@gmail.com Abstrak Tujuan progam KKN-PPM ini adalah peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan budidaya jamur tiram pada masyarakat Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo serta melakukan pembinaan atau pendampingan dalam budidaya jamur tiram kepada petani, baik pada aspek teknis maupun aspek manajemen. Target khusus progam KKN-PPM ini adalah berupa peningkatan produksi jamur tiram yang berdampak pada penumbuhan jiwa entrepreneurship anggota kelompok tani, peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang produksi dan pengolahan jamur tiram, peningkatan pengetahuan tentang manajemen pemasaran sehingga terjalin kerjasama dengan koperasi atau pedagang dan memberikan manfaat terhadap peningkatan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam progam KKN-PPM ini adalah pendampingan dan penyuluhan dalam bentuk pelatihan produksi pupuk cair organik dan pupuk bokashi pada setiap petani yang tergabung dalam kelompok tani. Selain itu dilakukan pembinaan manajemen proses produksi pada setiap petani. Adapun rencana kegiatan progam KKN-PPM ini adalah (a) sosialisasi program KKN-PPM untuk menyatukan persepsi tim pengusul dengan mitra, (b) penyiapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan, (c) penyiapan peralatan dan introduksi peralatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengusul, (d) peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra melalui pelatihan (penguatan jiwa entrepreneurship, pelatihan teknis budidaya jamur tiram, pelatihan penggunaan dan perawatan peralatan, pelatihan manajemen produksi, pelatihan manajemen pemasaran, dan pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah jamur tiram, (e) operasionalisasi program KKN-PPM dan (f) monitoring dan evaluasi program untuk menjamin keberlanjutan dan pengembangan program KKN-PPM. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan dan pendampingan budidaya jamur tiram pada anggota kelompok tani di Kelurahan Kambo akan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan budidaya jamur tiram pada masyarakat Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Pembinaan atau pendampingan dalam budidaya jamur tiram kepada petani, baik pada aspek teknis maupun aspek manajemen berdampak pada peningkatan produksi jamur tiram sehingga meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani di Kelurahan Kambo. Kesimpulan kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan tentang budidaya jamur tiram dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berusahatani jamur tiram, sehingga produksi jamur tiram meningkat dan dalam jangka panjang meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani. Keywords: Pemberdayaan, Jamur Tiram Kelompok Tani Pendahuluan Potensi Unggulan & Masalah dimasyarakat dan Kelurahan Kambo adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Kelurahan Kambo memiliki penduduk sebanyak 1014 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 534 jiwa dan penduduk perempuan 480 jiwa. Kelurahan Kambo terdiri dari tiga RW dengan mayoritas penduduknya (95%) adalah petani. Dengan karakteristik alamnya yang berupa pegunungan, kelurahan ini memiliki potensi unggulan berupa pertanian, perkebunan dan komposting. Salah satu potensi yang dapat 124 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

dikembangkan pada kelurahan ini adalah budidaya jamur tiram. Sementara itu di sekitar Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan banyak terdapat industri mebel maupun kayu yang menghasilkan banyak serbuk gergaji kayu yang dapat dipakai sebagai media utama budidaya jamur tiram. Di Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo juga terdapat penggilingan padi yang banyak menghasilkan bekatul atau dedak, dimana bekatul atau dedak ini juga digunakan sebagai campuran media budidaya jamur tiram. Campuran yang lain adalah TSP dan batu kapur/gamping yang relatif mudah diperoleh di Kota Palopo. Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Kambo adalah petani selanjutnya sebagai pedagang. Keadaan mata pencaharian ini mendukung aktivitas pelatihan budidaya jamur tiram dimana di satu sisi diharapkan sebagai produsen jamur tiram dan di sisi lain yang memasarkannya. Budidaya jamur tiram dengan sistem susun tidak memerlukan tempat yang luas, karena satu kubung jamur tiram dengan ukuran 21 m2 saja dapat berisi 600 botol plastik jamur (log) yang mampu menghasilkan 300-350 kg jamur tiram dengan harga jual Rp. 20.000 Rp. 30.000/kg. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya jamur tiram dengan menggunakan campuran serbuk gergaji dan bekatul pernah dicoba dan hasilnya cukup memuaskan, sehingga hasil penelitian itu perlu dimasyarakatkan di tingkat petani jamur. Budidaya jamur tiram dapat dilakukan dalam skala kecil untuk industri rumah tangga, atau sebagai usaha sampingan keluarga yang nantinya mampu memberikan tambahan pendapatan keluarga ataupun diusahakan oleh kelompok PKK dan karang taruna atau bahkan dapat diusahakan dalam skala besar yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap beberapa kelompok tani usaha jamur tiram di kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo, maka diidentifikasi beberapa potensi kaitannya dengan budidaya jamur tiram, yaitu: 1. Banyak dijumpai limbah pertanian yang berupa serbuk gergaji kayu dari pengusaha gergaji kayu serta bekatul dari usaha penggilingan. 2. Cara budidaya jamur mudah dilakukan oleh siapapun, disamping itu waktu yang diperlukan relatif singkat dan modal relatif kecil sehingga bisa untuk usaha keluarga. 3. Pasar untuk jamur tiram sangat dibutuhkan karena masih kurangnya produksi jamur tiram di Palopo, selain itu harga jamur tiram cukup tinggi yaitu Rp. 20.000 Rp. 40.000/kg. 4. Pembuatan pupuk organik padat dari limbah jamur tiram yang mendukung lingkungan pertanian yang bebas pupuk kimia. Berdasarkan beberapa kenyataan tersebut diatas, maka diidentifikasi beberapa Permasalahan di kelompok tani jamur tiram yaitu: 1. Lemahnya pengetahuan teknis petani akan budidaya tiram. 2. Lemahnya pengetahuan petani, bagaimana manajemen usaha jamur tiram. 3. Lemahnya pengetahuan petani tentang bagaimana pemasaran jamur tiram. 125 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

4. Lemahnya pengetahuan petani untuk memanfaatkan limbah jamur tiram menjadi pupuk organik. Usulan Penyelesaian Permasalahan dan Cara Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diidentifikasi di Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo, maka solusi yang ditawarkan dalam program KKN-PPM ini adalah pelatihan budidaya jamur tiram pada masyarakat Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo serta melakukan pembinaan atau pendampingan dalam budidaya jamur tiram kepada petani, baik pada aspek teknis maupun aspek manajemen. Teknologi/Metode/Kebijakan/Konsep akan digunakan. yang Metode penerapan teknologi budidaya jamur tiram pada masyarakat Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo adalah dengan memberikan pemberdayaan berupa pelatihan dan pendampingan pada aspek teknis budidaya jamur tiram maupun aspek manajemen. Mitra dalam program KKN-PPM ini adalah kelompok tani usaha Jamur Tiram di Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo, yang terdiri dari dua kelompok tani. Kelompok Tani Kambo 1 dan Kambo 2 merupakan kelompok tani yang aktif dalam membina anggotanya dalam usaha pertanian, diantaranya budidaya jamur tiram. Kelompok ini didirikan tahun 2010 dan masing-masing mempunyai anggota 20 orang petani. Permasalahan yang mereka hadapi dalam usahataninya adalah keterbatasan pengetahuan akan teknis budidaya jamur tiram serta kelemahan pada aspek manajemen budidaya serta pemasaran. Profil Kelompok Sasaran beserta Potensi/Permasalahannya Tabel 1: Perhitungan Perputaran Persediaan Kopkar Gotong Royong No. Uraian Keterangan 1 2 3 4 1. Kelompok Tani Kambo I Kambo II 2. Alamat Kelurahan kambo Kecamatan Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Mungkajang Kota palopo Kota Palopo 3. Tahun Berdiri 5 Februari 2010 5 Februari 2010 4. Ketua Andi Balawara Kira David Eskoda 5. Jumlah Anggota 20 orang 20 orang 6. Bidang Usaha Pertanian/Perkebunan (Jamur Tiram) Pertanian/Perkebunan (Jamur Tiram) 7. Potensi 8. Permasalahan 1. Kondisi alam yang mendukung untuk usaha budidaya pertanian (jamur tiram) 2. Serbuk gergaji dan dedak yang melimpah 3. Motivasi anggota berusahatani jamur tiram sangat tinggi. 1. Lemahnya pengetahuan teknis petani akan budidaya tiram, 2. Lemahnya pengetahuan tentang manajemen dan pemasaran usaha jamur tiram. 3. Lemahnya pengetahuan untuk memanfaatkan limbah jamur tiram menjadi pupuk organik 126 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4 1. Kondisi alam yang mendukung untuk usaha budidaya pertanian (jamur tiram) 2. Serbuk gergaji dan dedak yang melimpah 3. Motivasi anggota berusahatani jamur tiram sangat tinggi. 1. Lemahnya pengetahuan teknis petani akan budidaya tiram, 2. Lemahnya pengetahuan tentang manajemen dan pemasaran usaha jamur tiram. 3. Lemahnya pengetahuan untuk memanfaatkan limbah jamur tiram menjadi pupuk organik

Target dan Luaran Target Luaran Program KKN-PPM yang dilaksanakan akan menghasilkan luaran berupa peningkatan produksi jamur tiram yang siap untuk dipasarkan di sekitar Kota Palopo. Selain luaran diatas, program KKN-PPM ini diharapkan dapat memberi dampak terhadap masyarakat khususnya mitra sebagai berikut: 1. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship untuk semua peserta. 2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya jamur tiram. 3. Terjadinya alih teknologi proses budidaya jamur tiram. 4. Home Industry mampu memproduksi jamur tiram. 5. Peningkatan pengetahuan tentang manajemen pemasaran yang baik sehingga terjalin hubungan kerjasama dengan retail atau pedagang. 6. Peningkatan pengetahuan tentang pupuk padat organik dari limbah jamur tiram. 7. Memberikan manfaat terhadap peningkatan perekonomian masyarakat secara permanen dan berkelanjutan. Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan program KKN-PPM dalam kegiatan pemberdayaan ini berupa pelatihan dan pendampingan pada aspek teknis budidaya jamur tiram maupun aspek manajemen dan pemasarannya, serta pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah budidaya jamur tiram. Adapun tahapan-tahapannya adalah: Persiapan dan Pembekalan a. Mekanisme pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kelompok tani berupa pelatihan dan pendampingan budidaya jamur tiram dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: Kelompok tani Kelurahan Kambo Tim Pengusul dan Pemantau Internal Pelatihan budidaya jamur tiram Tim Pengusul Pendampingan teknis/manajemen Tim Pengusul Pendampingan teknis/manajemen Tim Pengusul Pemasaran jamur tiram Gambar 1. Mekanisme Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram 127 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

b. Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM yang perlu diberikan kepada mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Budidaya jamur tiram. 2. Pemasaran jamur tiram 3. Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan 4. Membangun tim kerja yang efektif dan efisien. 5. Teknik-teknik pemberdayaan dan penyuluhan masyarakat. 6. Pupuk padat organik dari limbah jamur tiram. Pelaksanaan Langkah-langkah dan metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi program KKN-PPM untuk menyatukan persepsi tim pengusul dan mitra dalam pelaksanaan program. 2. Penyiapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan dibebankan kepada mitra 3. Penyiapan peralatan dan introduksi peralatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengusul. 4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra melalui pelatihan, antara lain: a. Penguatan jiwa entrepreneurship pada semua peserta b. Pelatihan teknis budidaya jamur tiram c. Pelatihan penggunaan dan perawatan peralatan d. Pelatihan manajemen produksi e. Pelatihan manajemen pemasaran f. Pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah jamur tiram 5. Operasionalisasi yang merupakan tahap penentu keberhasilan dari program KKN-PPM ini. 6. Monitoring dan evaluasi program untuk menjamin keberlanjutan dan pengembangan dari program KKN-PPM ini. Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini akan terlaksana dengan baik melalui kerjasama dan partisipasi aktif dari mitra. Selain partisipasi sebagai kelompok sasaran atau peserta dalam pelatihan yang akan dilaksanakan pada program ini, mitra juga berpartisipasi dalam hal penyiapan alat dan bahan pengolahan yang tersedia di lokasi mitra. Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) KKN-PPM digambarkan dalam tabel 1 dibawah ini: 128 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Tabel 1: Volume Pekerjaan dalam Bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) No. Nama Pekerjaan Program 1. Sosialisasi Program KKN- PPM 2. Penyiapan Sarana dan Prasarana a. Mengundang masyarakat untuk Seminar program KKN-PPM b. Seminar Program Kerja KKN-PPM a. Pembuatan Kubung jamur tiram b. Pembuatan tungku pemasak Volume (JKEM) 90 X 6 jam 90 X 6 jam 90 X 24 jam 90 X 8 jam Keteran gan 3. Penyiapan peralatan dan introduksi peralatan 4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya jamur tiram (pelatihan) 5. Monitoring dan evaluasi kegiatan a. Pengadaan peralatan (ayakan, sekop, karung plastik, timbangan, karet, cincin bambu/plastik b. Pengadaan serbuk gergaji, dedak, kapur pertanian, tepung jagung, gula, TSP/UREA a. Pelatihan kewirausahaan b. Pelatihan penggunaan dan perawatan peralatan c. Pelatihan teknis budidaya jamur tiram (pengomposan, pembuatan media tanam, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, pembukaan bag log, penyiraman, panen dan pasca panen, serta pemeliharaan bag log) d. Pelatihan manajemen produksi (branding, pelabelan) e. Pelatihan Manajemen pemasaran f. Pelatihan pembuatan pupuk padat organic 90 X 8 jam 90 X 30 jam 90 X 2 jam 90 X 4 jam 90 X 12 jam 90 X 6 jam 90 X 4 jam 90 X 12 jam a. Pendampingan dan pembimbingan 90 x 30 jam Total Volume kegiatan 90 X 152 JKEM Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai program KKN-PPM yang berjudul Pemberdayaan kelompok tani usaha budidaya jamur tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo adalah melakukan rapat persiapan pelaksanaan program dengan melibatkan mahasiswa KKN- PPM dan kelompok tani Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Rapat persiapan pelaksanaan ini membahas perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut program KKN- PPM. Dalam rapat persiapan KKN-PPM telah disepakati tentang jadwal sosialisasi program kepada kelompok tani, jadwal pelaksanaan KKN- PPM dalam bentuk pelatihan dan pendampingan usaha budidaya jamur tiram. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh tim pelaksana program KKN-PPM adalah melakukan sosialisasi program KKN-PPM dalam bentuk (a) mengundang masyarakat (anggota kelompok tani) beserta pemerintah setempat (Lurah Kambo dan jajarannya) dan petugas penyuluh pertanian (PPL) Kelurahan Kambo dalam bentuk seminar program KKN-PPM. Langkah berikutnya adalah melakukan penyiapan sarana dan prasarana program KKN- PPM. Hal-hal yang dilakukan adalah (a) pembuatan kubung jamur tiram, (b) penyediaan tungku pemasak media tanam (baglog), (c) pengadaan peralatan (ayakan, sekop, karung plastik, timbangan, karet, cincin bambu/plastik, spatula, alkohol, dan (d) pengadaan serbuk gergaji, dedak, kapur pertanian. 129 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Langkah berikutnya adalah pelatihan usaha budidaya jamur tiram dengan materi: (a) sekilas tentang jamur tiram, (b) pengenalan alat dan bahan, (c) praktik pembuatan media tanam (baglog), (d) praktik pengukusan baglog, (e) sekilas tentang bibit dan praktik penanaman bibit, dan (f) panen dan pasca panen. Sinaga. 1993. Jamur Tiram dan Budidayanya. Jakarta: Penebar Swadaya Suhartini, dkk. 2012. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dengan Sistem Susun pada Masyarakat Desa Kasihan, Bantul sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jogjakarta: UPN Kesimpulan Kesimpulan program KKN-PPM ini adalah: 1. Pelatihan dan pendampingan usaha budidaya jamur tiram anggota kelompok tani di Kelurahan Kambo dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berusahatani budidaya jamur tiram. 2. Pelatihan dan pendampingan usaha budidaya jamur tiram dapat meningkatkan produksi jamur tiram di Kelurahan Kambo, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Saran 1. Kelompok Tani budidaya jamur tiram di Kelurahan Kambo agar selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, terutama pada aspek pemasaran dan pembuatan bibit baik F0, F1 maupun F2. Daftar Pustaka Cahyana, Muchrodji dan Bakrun. 1999. Pembibitan, Pembudidayaan dan Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya Entis Sutisna. 2012. Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Untuk Pangan. Bogor: LIPI Haryadi. 1982. Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Bahan Baku. Yogyakarta: Fakultas Pertanian UGM. 130 J u r n a l E q u i l i b r i u m, V o l. 0 4 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4