BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sejarah berdirinya perusahaan penerbangan pembawa bendera Negara (Flag Carrier) Indonesia tidak terpisahkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Sebagai National Flag Carrier, selanjutnya oleh Soekarno diberi nama GARUDA INDONESIA AIRWAYS, harus selalu siap melaksanakan tugas-tugas ken egaraan. Adap un tugas kenegaraan pertama adalah membawa Soekarno dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949. PT. GARUDA INDONESIA resmi menjadi Perusahaan Negara pada tahun 1950, yang kemudian berubah berdasarkan akte No. 8 tgl 4 Maret 1975. Menurut akte Pendirian perusahaan, tujuan perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan dan ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara serta memupuk keuntungan bagi Perusahaan dengan menyelenggarakan angkutan penerbangan. Sepanjang tahun 80an, armada PT. GARUDA INDONESIA dan kegiatan operasionalnya mengalami rasionalisasi dan restrukturisasi besar-besaran di dalam masa pertumbuhan karyawan penerbangan secara global yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Sejak tahun 2005 tim manajemen yang baru mulai membuat perencanaan bagi masa depan PT. GARUDA INDONESIA. Di bawah manajemen
baru, PT. GARUDA INDONESIA melaksanakan evaluasi ulang dan restrukturisasi p erusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan, menambah tingkat kesadaran para karyawan untuk menanggapi pelanggan, dan yang terpenting adalah memperbaharui dan membangkitkan semangat PT. GARUDA INDONESIA. PT. GARUDA INDONESIA menjalankan kegiatan usaha di bidang-bidang sebagai berikut: 1. Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri; 2. Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan luar negeri; 3. Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan udara 4. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengangkutan udara, dan 5. Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan PT. GARUDA INDONESIA per akhir 2008 mengoperasikan 54 pesawat terbang, termasuk tiga Boeing 747-0, enam Airbus 330-300, empat puluh lima Pesawat Boeing 737 (300, 0, 500, dan 800) dan saat ini melayani 50 penerbangan baik tujuan dalam maupun luar negeri. Selain angkutan penumpang, Garuda juga memiliki jasa angkutan cargo. Unit Cargo di Garuda juga merupakan salah satu SBU Garuda. Area Cargo
Garuda menempati lokasi di area Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.Cargo Garuda buka 24 jam setiap hari. Jumlah karyawan Garuda yang bekerja di Cargo kurang lebih sekitar 119 orang. Garuda Cargo merupakan salah satu unit bisnis dari Garuda Indonesia yang bergerak dalam jasa pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan pesawat terbang.garuda Cargo mengangkut barang-barang baik penerbangan dalam negeri maupun penerbangan internasional. Garuda memiliki kapasitas pengiriman barang kurang lebih 30 ton perhari. Selain itu, Garuda Cargo juga memiliki gudang untuk penyimpanan barang-barang yang akan dikirimkan maupun barang barang yang datang. Jasa Pelayanan Cargo Garuda selain mengirimkan aneka barang juga dapat mengirimkan sayuran segar dan ikan segar serta dapat pula mengirimkan binatang binatang peliharaan seperti anjing, kuda dan bahkan untuk binatang binatang yang akan dimasukkan dalam kebun binatang di Negara-negara lain. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitan Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti adalah di PT. Garuda Indonesia Cargo yang beralamat di Bandara Soekarno Hatta. 2. Waktu penelitian Dalam rangka penyusunan karya ilmiah, tahapan yang dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan dilakukan dari Bulan Juni
2013 sampai dengan bulan Agustus 2013, dengan rincian jadwal sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahun 2013 No Uraaian Kegiatan Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan V V 2. Penyusunan Proposal V V 3. Penelitian V V V V 4. Penyusunan V V V V Sumber : Penulis 3.3 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas, yaitu penelitian dengan maksud mengukur kekuatan hubung antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Kuncoro, dalam Suharso, 2007:14). Unit analisis/elemen yang digunakan adalah individu atau karyawan, dalam hal ini adalah karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo. Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan. (Sekaran, 2006:177).
Tujun Penelitian Tabel 3.2 Desain Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Horizon Waktu T-1 Kausalitas Karyawan Cross Section T-2 Kausalitas Karyawan Cross Section Keterangan T1 : Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo. T2 : Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo. 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Jenis Data Jenis data yang dipergunakan penulis adalah data kuantitatif, yaitu berupa tabulasi data scor atas jawaban atau pernyataan responden terhadap kuesioner yang diajukan. 2. Sumber Data Sedangkan sumber data yang digunakan adalah :
a. Data Primer data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, melalui angket responden yang disebarkan kepada sejumlah karyawan sebagai sampelnya. b. Data Sekunder adalah berupa dokumen-dokumen yang tersedia di perusahaan serta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Penentuan Populasi dan Sampel 1. Penentuan Populasi Menurut Margono (2010:118), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan menurut Sukmadinata (2011:250) mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita.dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo. 2. Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data. Margono (2010:121) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi. Adapun teknik pengambilam sampel dilalkukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sugiyono, 2006 : 57), yaitu :
n = N 1 + Ne 2 Keterangan : n N e : Populasi : Sampel : Tingkat kesalahan penarikan sample : 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Jumlah karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo sebanyak 119 orang. Sehingga berdasarkan rumus slovin jumlah sampelnya adalah : n = 119 1 + 119(0.1) 2 = 54 orang. 3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Teknik Angket/Kuesioner Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada karyawan yang dijadikan sebagai responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2008 : 199). Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah karyawan PT. Garuda Indonesia Cargo. 2. Teknik Dokumentasi Untuk mendukung penelitian yang dilakukann, peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi.menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.6.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut : 1. Variabel Bebas/Independent (variabel X) Variabel Bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Menurut Sugiyono (2010:39) mengemukakan bahwa: Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam hal ini variabel bebas yang akan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah kepemimpinan dan motivasi. Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala Likert. 2. Variabel tergantung /Dependent (Variabel Y) Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Menurut Sugiyono (2010:39) mengemukakan bahwa, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah kinerja karyawan. 3.6.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasionalisasi variabel menurut Sugiyono (2010:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Agar data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diukur, maka dikemukakan pengertian terhadap variabel yang akan diukur sebagai berikut : 1. Gaya Kepemimpinan MenurutHasibuan(2007:170)Gaya kepemimpinanadalahcaraseorangpemimpin mempengaruhiprilaku bawahan,agarmaubekerjasamadanbekerjasecaraproduktif untukmencapaitujuanorganisasi. 2. Motivasi Menurut Malthis (2006:114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. 3. Kinerja Karyawan Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia definisi kinerja karyawan adalah, hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2009 : 9).
3.7 Teknik Penentuan Skor Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang akan digunakan adalah dengan modifikasi skala likert. Skala likert merupakan skala yang berisi lima tingkatan jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement/pertanyaan yang dikemukakan melalui opsi yang tersedia. Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) adalah sebagai berikut : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dengan pemberian scor sebagai berikut : Tabel 3.3 Skala Penilaian Pernyataan/Jawaban Responden No Keterangan 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Kurang Setuju (ragu-ragu) 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju (Sumber : Sugiono, 2010:94) Skor Positif 5 4 3 2 1 Skor Negatif 1 2 3 4 5
3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Uji Validitas Uji validitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur sesuai dengan apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2007 : 363) dikatakan bahwa, validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi batasan validitas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan, antara data obyek sebenarnya dengan data penelitian. Uji Validitas penulis lakukan dengan menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X (kepemimpinan dan motivasi) dan Y (kinerja) akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Standar minimal suatu data penelitian dapat dikatakan valid apabila memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel 0,25. 1 Menurut Sugiyono (2010:137) mengemukakan bahwa, Instrumen yang valid berarti alat ukur yang diunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
3.8.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan salah satu atau ciri karakter utama instrumen pengukuran yang baik, karena pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Maka reliable disebut juga keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsisitensi, ketabilan dan sebagaiya. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dan stabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan koefisien Crombach Alpha. Instrumen dianggap reliable apabila Crombach Alpha > 0.6. Perkiraan Crombach Alpha juga menunjukkan bagaimana tingginya butir- butir dalam kuisioner berkorelasi atau berinteraksi. Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. 2 Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut: a. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna b. Jika alpha antara 0,70 0,90 maka reliabilitas tinggi c. Jika alpha antara 0,50 0,70 maka reliabilitas moderat d. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. 3
3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. (Dwi Priyatno, 2008: 82). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho : Variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi) masingmasing tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Ha : Variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi) masing-masing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja). 3.9.2 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Dwi Priyatno, 2008: 82).
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.(dwi Priyatno, 2008: 82). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: Ho : Variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.