REFLEKSI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SATU DASAWARSA TERAKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Anggaran yang Menyejahterakan

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA. Abstrak

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sampai saat ini, karena itulah program-program pengentasan

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

Data Kemiskinan dalam Perspektif APBN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

PERAN FINANCIAL INCLUSION DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Mendorong KUR untuk Lebih Pro-Poor

Jakarta, 10 Maret 2011

PENGUATAN PERAN TKPK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM TUGAS PENGENDALIAN PROGRAM. Rapat Koordiansi TKPK Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

APBN 2008 dan Program Kompensasi. Freddy H. Tulung Dirjen SKDI

BukuGRATISinidapatdiperbanyakdengantidakmengubahkaidahsertaisinya.

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia: Permasalahan dan Tantangan

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. oleh si miskin. Penduduk miskin pada umumya ditandai oleh rendahnya tingkat

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak ada satu negara di muka bumi ini yang melewatkan pembangunan.

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

BANTUAN LANGSUNG UNTUK RAKYAT MISKIN DIBERIKAN HINGGA 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM BANTUAN SOSIAL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

PEMBANGUNAN SOSIAL MENUJU INDONESIA MAJU

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kemerdekaannya Bangsa Indonesia telah bercita-cita untuk

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. mengkait antara satu faktor dengan faktor lainnya. pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Sejak tahun 1960-an

EVALUASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PROYEKSI PEMBANGUNAN HUKUM EKOSOB PUSANEV_BPHN

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Analisis Isu-Isu Strategis

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 dan 34 mengamanatkan bahwa pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENGUKUR PENDAPATAN DAN KEMISKINAN MULTI-DIMENSI: IMPLIKASI TERHADAP KEBIJAKAN

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

APBNP 2015 belum ProRakyat. Fadel Muhammad Ketua Komisi XI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun kedepan kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono terbukti dari

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

f f f i I. PENDAHULUAN

BPS KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGUATAN PERAN TKPK

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI PENINGKATAN DAN PERLUASAN PROGRAM PRO-RAKYAT

Katalog BPS :

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh

Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo Mei 2012

TIM KAJIAN RASKIN LPPM IPB

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN

Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Negara Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium Perserikatan Bangsa -Bangsa

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan yang melanda sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

Transkripsi:

REFLEKSI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SATU DASAWARSA TERAKHIR

SISTEMATIKA PAPARAN Kebijakan Pembangunan Indonesia Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Target dan Realisasi

TELAAH DESAIN KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Sumber: Bappenas

ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sumber: TNP2K

INSTRUMEN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sumber: TNP2K

KEBIJAKAN EKONOMI-MAKRO RTHM RTM RTSM Klaster-1 1.B.SISWA MISKIN 2.JAMKESMAS 3.RASKIN 4.PKH 5.BLT (bila diperlukan saat krisis) 6.Dll. Klaster-2 PROGRAM- PROGRAM PEMBERDAYAA N MASYARAKAT (PNPM)) Klaster-3 KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, serta Perluasan dan Peningkatan Kesempatan Kerja RTHM RTM *) RTSM *) Klaster-4 1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH 2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH 3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT 4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT 5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *) 6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan *) Pengurangan Angka Kemiskinan *) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin. Sumber: TNP2K

ANGGARAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (triliun Rp juta jiwa) 120 100 80 60 40 20 0 28 Anggaran Kemiskinan Jumlah Pend.Miskin (Jiwa) % Penduduk Miskin Sumber : BPS Kemenkeu, diolah kembali 106.8 11.37 28.07 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 persen 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Anggaran yang dialokasikan untuk penganggulangan kemiskinan meningkat dari Rp. 780.000/jiwa di tahun 2004 menjadi Rp. 3.8 juta/jiwa di tahun 2013. (Triliun/juta jiwa)

ANGGARAN KEMISKINAN MENINGKAT DAN TINGKAT PENURUNAN KEMISKINAN MELAMBAT TAHUN % PERTUMBUHAN ANGGARAN % PENURUNAN JUMLAH PEND.MISKIN % PENURUNAN PEND.MISKIN 2005-2004 -16.43-2.77-0.70 2006-2005 99.15 11.97 1.80 2007-2006 13.95-5.42-1.22 2008-2007 14.12-5.95-1.16 2009-2008 32.18-6.95-1.27 2010-2009 1.62-4.64-0.85 2011-2010 15.23-3.64-0.94 2012-2011 5.76-4.35-0.70 2013-2012 7.66-1.82-0.29 Sumber : BPS Kemenkeu, diolah kembali Kenaikan Anggaran tidak serta merta berbanding lurus dengan penurunan jumlah penduduk miskin, dan terdapat kecenderungan penurunan penduduk miskin yang semakin melambat

TARGET DAN REALISASI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat secara absolut menurun sekitar 1 juta penduduk miskin per tahun Tingkat Kemiskinan (September 2013) 11,47% naik dari 11,37% (Maret 2013). Hal ini akibat inflasi lebih tinggi daripada target APBN-P. Dampak terutama karena kenaikan harga bahan pokok makanan, akibat kenaikan BBM pada Juni 2013.

TINGKAT KEMISKINAN ANTAR WILAYAH DI INDONESIA Tingkat kemiskinan masih lebih tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia timur, namun jumlah penduduk miskin terbesar berada di pulau Jawa Sumber : BPS Kemenkeu, diolah kembali

TINGKAT KESENJANGAN MENINGKAT 0.43 0.41 0.39 0.37 0.35 0.33 0.31 0.29 0.27 0.25 0.413 0.41 0.36 0.36 0.38 0.37 0.35 0.32 0.33 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2013 Bagian pendapatan dari 20% terkaya meningkat dari 41.2% di tahun 2009 menjadi 48.6% di tahun 2012, sementara bagian pendapatan dari 40% termiskin turun dari 21.2% di tahun 2009 menjadi hanya 16.9% di tahun 2012.

Sumber: TNP2K

Annual growth rate % Annual gr 4.0 KELOMPOK ATAS MENIKMATI PROPORSI LEBIH BESAR Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012 10.0 8.0 +Rp 250.000/kap/bl +Rp 370.000/kap/bl +Rp750.000/kap/bl 12% 40% 80% 2.0 0.0 1 15 29 43 57 71 85 99 Percentiles 2008-2012 growth Growth in mean 6.0 4.87 4.0 2.0 0.0 1 15 29 43 57 71 85 99 Percentiles Miskin Rentan Menengah Atas 2008-2012 growth Growth in mean 29 juta 70 juta 100 juta 50 juta Penanggulangan Kemiskinan & Perlindungan Sosial Perlindungan Sosial, Iklim Usaha & Akses Pasar Iklim Usaha Sumber: BPS & TNP2K

Sumber: TNP2K

TANTANGAN KE DEPAN

TRI-PETAKA: ulah manusia Krisis pangan dan energi Pemanasan global Krisis finansial Commerce without Morality! The Earth provides enough to satisfy every man s needs, but not one man s greed Mahatma Gandhi

TRI-SAKTI: pusaka Bangsa Indonesia Berdaulat secara politik Berdikari secara ekonomi Berkepribadian secara sosial budaya Soal pertanian soal hidup atau mati! Jadikanlah bangsamu ini bangsa yang kuat, bangsa yang merdeka dalam arti merdeka yang sebenar-benarnya! Buat apa kita bicara tentang politik bebas, kalau kita tidak bebas dalam hal urusan beras? Soekarno

SAATNYA REVOLUSI PARADIGMA DAN AKSI NYATA

REVOLUSI PARADIGMATIK: menjebol-membangun abad 21 Dari Growth vs Equity menjadi Growth through Equity Dari Market & Technology Driven menjadi People Driven People-driven development: Semua kebijakan yang disusun, kelembagaan yang dibangun, teknologi yang dirakit, ditentukan oleh komposisi kebutuhan & kemampuan rakyat

MENGUBAH POLA PIKIR DAN PARADIGMA Kesejahteraan bukan merupakan residu dari pembangunan. Strategi pembangunan sejak awal ditentukan sebagai instrumen mencapai kesejahteraan rakyat, bukan mengharapkan kesejahteraan sebagai hasil dari pembangunan. Kesejahteraan dalah Investasi Membangun Bangsa. Konsep kesejahteraan masih menghasilkan kebijakan berupa bantuan-bantuan sosial yang sifatnya meringankan beban si miskin namun belum menghasilkan kesadaran investasi membangun bangsa. Kebijakan semestinya memberikan akses rakyat pada jaringan dan struktur sosial yang mendukung peningkatan produktivitas mereka.

MENGUBAH POLA PIKIR DAN PARADIGMA Mengubah desain kebijakan kesejahteraan yang eksplisit pro rakyat. Kesenjangan yang selama ini terjadi bukan sebatas permasalahan kemiskinan tetapi merupakan bentuk dari relative deprivation. Choice of technology dan investasi harus diatur sedemikian hingga supaya dapat mewujudkan meaningful employment. Kebijakan pemerintah membuka jalan bagi lebih banyaknya penyerapan tenaga kerja dalam negeri. Pembentukan cluster of industries dengan struktur perusahaan serupa Keiretsu Pola investasi mesti memiliki perspektif people driven Capital formation kemampuan membangun manusia/rakyat sangat penting

TANGGA KELUAR DARI KEMISKINAN Koordinasi program untuk bersama-sama merakit tangga yang digunakan rakyat menapak keluar dari kenestapaan Keluarga berencana Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi Pelayanan kesehatan yang menjangkau dan terjangkau Pendidikan yang menjawab tantangan lokal Institusi dan infrastruktur yang mensenyawakan perekonomian desa dan kota Penempatan orang yang tepat pada bidangnya

MASA DEPAN REPUBLIK INDONESIA? Pemiskinan terus dialami jutaan saudara kita diantara suasana kemewahan Kesenjangan turut mendorong penggerusan Republik Dapatkah kita berbagi agar saudara kita mampu turut berkontribusi mewujudkan Republik Indonesia Merdeka?

Merdeka!