BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Bita Enarcon Engineering

dokumen-dokumen yang mirip
STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

BAB II PROSES BISNIS

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan. Salah satu unsur yang sangat. pekerjaan yang diselesaikan dalam tiap periode

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. internasional World Bank dan Asian Development Bank.

BAB III : TINJAUAN KHUSUS PT PERENTJANA DJAJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bersaingnya, perusahaan juga memiliki tujuan utama, yaitu dalam

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hampir pada semua kehidupan masyarakat. Pada pembangunan nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan suatu negara dalam

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I. Setiap organisasi didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengelola data-data tersebut dengan baik. jenis transaksi, tanggal terjadi transaksi hingga tanggal jatuh tempo.

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1981 untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian Tilaar (2003) menunjukkan bahwa umumnya kontraktor di Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Lampiran 1 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

BAB II PROFIL PT. MULTI RAYA ARTTECH. Sumatera Utara. Sebagai sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri untuk


BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

BAB III GAMBARAN UMUM PT Y

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

informasi dapat memperbaiki efektifitas pengelolaan organisasi dan berperan

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN KOMUNIKASI ANTARA KONTRAKTOR DAN KONSULTAN TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK JALAN DI LINGKUNGAN KOTA BARU PARAHYANGAN

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak diterapkan. Hal ini merupakan salah satu yang dapat memicu semakin

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Penagihan Piutang. Universitas Kristen Maranatha

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

Tentang SUSUNAN, TUGAS DAN TATA KERJA DIREKSI PROYEK PUSPIPTEK MENTERI NEGARA RISET REPUBLIK INDONESIA/ PENANGGUNG JAWAB PROYEK PUSPIPTEK.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam menelusuri bagaimana pengaruh-pengaruh dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tahun 1989, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Bhineka

1. PROJECT MANAGER (PM)

Tugas Kelompok Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TERPADU (SEMESTER 1 & 5)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.4 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk. memajukan kesejahteraan umum. Memajukan kesejahteraan umum berarti

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bita Enarcon Engineering PT. Bita Enarcon Engineering berdiri pada tahun 1980 di Bandung. PT.Bita Enarcon Engineering adalah perusahaan konsultan nasional yang sepenuhnya dikelola dan dipinpin oleh para tenaga ahli Indonesia. Bita bergerak dalam bidang konsultan studi kelayakan perencanaan, perancangan, manajemen kontruksi serta proyek manajemen,dalam sektor industri kontruksi, baik untuk proyek-proyek pemerintah maupun swata. Sebagai sebuah perusahaan konsultan, Bita memiliki kemampuan luas dengan para ahli serta para profesionalnya yang berpengalaman luas dalam berbagai bidang, baik di indonesia maupun diluar negeri. Struktur kepegawaian BITA direncanakan secara terarah sehingga Bita mampu melaksanakan berbagai macam perkerjaan diberbagai sektor pembangunan, selain itu Bita juga didukung oleh tim manajemen inti yang siap untuk melaksanakan proyek-proyek di indonesia dengan sistem informasi yang efisien. Bita telah menangani proyek-proyek hampir pada semua sektor pembangunan dengan besaran yang berfariasi, mulai dari tahapan awal proyek sampai dengan tahapan pelaksanaan proyek. 30

31 Berdasarkan personil dan fasilitas yang ada, beberapa pekerjaan jasa yang dapat dilaksanakan meliputi : 1. Studi kelayakan, penilaian proyek, perencanaan proyek, analisa dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan rancangan pengendalian lingkungan (RPL) 2. Perancangan arsitektur, interior, mekanikal dan elektrikal, sipil/struktur. 3. Perancangan engineering dan jasa engineering. 4. Pengawasan, manajemen kontruksi dan proyek manajemen. Dalam melaksanakan beberapa proyek besar di indonesia, PT. Bita telah berkerja sama dengan perusahaan nasional maupun internasional yang bergerak dalam bidang engineering, antara lain : Tri Patra Engineering, NEDECO (Netherland Engineering Consultans), PCI (Pacific Consultants Internasional), MKI (Morrison Knudsen Internasional Inc), Rheinbraun Consulting GMBH, NEWJEC (New Japang Engineering Consultants), dan Norwest Resource Consultants. PT. Bita Enarcon Engineering ini beroperasi di 2 tempat, yaitu : 1. Studio Konstruksi Gedung yang berlokasi di Kantor Pusat Bandung, Jawa Barat, dimana perusahaan tersebut dilengkapi dengan fasilitas CAD (Computer Auto Drafting). 2. Kantor Cabang yang berlokasi di Jakarta, BITA-Engineering Companies terdiri dari :

32 PT. Bita Enarcon Engineering yang merupakan induk perusahaan, dimana perusahaan tersebut menangani dalam bidang konstruksi gedung dan prasarana, Proyek/Konstruksi Manajemen dan Jasa Pelayanan Gedung. PT. Bita Enarcon Engineering saat ini mempunyai anak perusahaan, yaitu : 1. PT. Bita Bina Semesta, yaitu perusahaan yang menangani dalam bidang Perencanaan dan Penyelidikan Lingkungan serta Sistem Informasi Geografis. 2. PT. Bina Mulia Mandiri, yaitu perusahaan yang menangani dalam bidang Pertambangan dan Tekhnik Industri. 3. PT. Bitadaya Aarya Mulia, yaitu perusahaan yang menangani Bagian Keuangan. Proyek yang dijalankan oleh PT. Bita Enarcon Engineering selalu berbedabeda yaitu dalam hal berbagai macam dan ukuran dalam perkembangan pekerjaan, yang dimulai dari permulaan proyek sampai tahap penyelesaian yang benar. Dalam aktivitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan termasuk diantaranya : a. Surveying and Investigation b. Civil and Structural Engineering c. Architectural and Interior Design d. Mechanical / Piping and Materials Handling Engineering e. Electrical / Instrumentation Engineering f. Project Supervision Project / Construction Management Relevan dengan perkembangan situasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan

33 perusahaan, maka dengan didasarkan kepada SK Direksi PT. Bita Enarcon Engineering No.001/SK-DIR/01/01-1998 tentang Struktur Organisasi Operasional PT. Bita Enarcon Engineering, bahwa untuk menunjang perkembangan dan peningkatan usaha perusahaan, perlu diadakannya perbaikan dan penyempurnaan organisasi di lingkungan PT. Bita Enarcon Engineering dan perusahaan memandang perlu untuk menetapkan Struktur Organisasi Operasional PT. Bita Enarcon Engineering 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi yang digunakan di PT. Bita Enarcon Engineering termasuk kedalam struktur organisasi garis dan staff, dalam pelaksanaan organisasi kepegawaian tersebut sudah terorganisir dan terstruktur dengan baik, baik dalam hal alur perintah pekerjaan, kepegawaian, hubungan antar satu dinas dengan dinas lain maupun lingkungan dari pekerjaannya. Hal tersebut terwujud mengingat pentingnya suatu organisasi yang baik dan relevan, supaya ikatan kerja antar karyawan dapat terjalin dengan erat. Bagan Struktur Organisasi PT. Bita Enarcon Engineering

34

35 4.1.3 Job Description PT. Bita Enarcon Engineering Bandung PT. Bita Enarcon Engineering dalam menjalankan segala kegiatan operasional dalam dipimpin oleh Dewan Direksi yang membawahi seorang Direktur Eksekutif Operasi (DEO). Direktur Eksekutif Operasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dibantu oleh : 1. Direktur Operasi 1 2. Direktur Operasi 2 3. Direktur Operasi 3 4. Sekretaris Perusahaan 5. Koordinator Pengembangan Usaha Direktur Operasi 1 dalam menjalankan semua aktifitas kerja dibantu oleh Direktur Teknik 1, Direktur Teknik 2, dan Sekretaris. Seorang Direktur Operasi 1 tugasnya membawahi : 1. Departemen Keuangan dan Akuntansi 2. Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum 3. Departemen Administrasi Umum 4. Divisi Penunjang Teknik 5. Pusat Komputer 6. Divisi Perencanaan Wilayah Lingkungan dan Studi 7. Pusat Pengembangan Pengetahuan 8. Pusat Informasi Teknik 9. Divisi Arsitektur

36 10. Divisi Sipil 11. Divisi Struktur 12. Divisi Mekanikal dan Elektrikal Direktur Operasi 2 tugasnya membawahi beberapa bagian yaitu : 1. Departemen Administrasi Kontrak 2. Departemen Pengembangan Sistem 3. Departemen Pengelolaan Sistem 4. Koordinator Proposal Direktur Operasi 3 tugasnya membawahi beberapa bagian yaitu : 1. Divisi PM / CM 2. Kantor Perwakilan Dalam menjalankan segala kewajibannya, setiap Departemen / Divisi atau Unit Kerja memiliki tata kerja masing-masing sesuai dengan tugas dan kedudukannya. Setiap Departemen / Divisi atau Unit Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Departemen / Divisi. Setiap Kepala wajib melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi dan sinkronasi baik di dalam struktur organisasi departemen, antar departemen maupun dengan pihak-pihak diluar perusahaan sesuai prosedur dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku, sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku. 4.1.4 Aspek kegiatan PT. Bita Enarcon Engineering Kota Bandung PT. Bita Enarcon Engineering bergerak luas dalam bidang konstruksi pada proyek proyek industri dan pengembangan sumber daya alam pada umumnya. Sebagian besar proyek proyek yang telah ditangani BITA memerlukan tidak

37 hanya satu disiplin ilmu saja, teteapi merupakan integrasi beberapa disiplin ilmu yang saling terpadu. Pengalaman ini merupakan modal yang sangat berharga bagi BITA dalam melaksanakan proyek proyek selanjutnya. Beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh BITA adalah : 1. Survey dan Penyelidikan tanah 2. Manajemen proyek 3. Sipil dan Struktur Engineering 4. Perancangan dan Interior Desain 5. Mekanikal dan Pemipaan Enjiniring 6. Elektrikal Enjiniring 7. Manajemen Konstruksi 8. Gambar Teknik 9. Analisa Ekonomi dan Biaya 10. Studi Kelayakan Proyek dan Perencanaan 11. Perencanaan Kota dan Wilayah 12. Analisa Dampak Lingkungan 13. Pengelolaan Lingkungan 4.1.5 Aktifitas Perusahaan Bidang usaha utama PT. Bita Enarcon Engineering Bandung adalah memberikan pelayanan jasa kepada Masyarakat, Perusahaan-perusahaan Swasta, maupun Pemerintahan khususnya dalam bidang Consultant Engineering, adapun jasa yang lain ialah dalam bidang Teknik Lingkungan, AMDAL, dll. Maksud di

38 dirikan PT. Bita Enarcon Engineering adalah untuk mengusahakan, menyediakan jasa dan jumlah yang memadai dengan tujuan : 1. Meningkatkan perkembangan pembangunan, serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, khususnya dalam bidang engineering. 2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyedian jasa yang lebih berkompeten dan berkualitas dalam memajukan pembangunan di Indonesia khususnya. 3. Menjadi perintis kegiatan usaha penyedian jasa dalam sektor swasta dan pemerintahan. Dalam mengembangkan usaha diatas PT. Bita Enarcon Engineering Bandung melakukan perencanaan dan pengembangan penyediaan tenaga jasa dengan lebih professional agar dalam suatu pekerjaan yang didapat bisa memberikan hasil yang maksimal kepada konsumen. PT. Bita Enarcon Engineering Bandung mempunyai 3 sasaran yaitu : 1. Meningkatkan jumlah pelanggan 2. Meningkatkan kinerja, kualitas, dan mutu engineering-engineering muda 3. Meningkatkan hasil kerja yang sedang dikerjakan. 4.2 Hasil Pembahasan 4.2.1 Bagaimana Perkembangan Modal Kerja PT. Bita Enarcon Engineering Bandung Periode 2006 2010 Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya selalu membutuhkan modal kerja. Dimana modal kerja harus ditentukan oleh perusahaan dalam jumlah yang cukup. Karena dengan kelebihan atau kekurangan modal kerja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, dengan adanya modal kerja yang

39 berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif sehingga kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sedangkan adanya kekurangan modal kerja akan menghambat kelancaran operasi perusahaan karena tidak tersedianya dana yang diperlukan dengan segera. Oleh karena itu pengelolaan modal kerja menjadi hal yang penting agar dapat menjalankan kegiatan operasi perusahaan menjadi lancar dan mendapatkan keuntungan. Pada Tabel 4.1 tentang perkembangan modal kerja PT. Bita Enarcon Engineering Bandung periode 2006 2010 : Table 4.1 Perkembangan Modal Kerja Pada PT. Bita Enarcon Engineering Bandung Periode Desember 2006 2010 Tahun Modal Kerja Perkembangan (Rp) (%) 2005 Rp.9.009.203.126 - - 2006 Rp.12.499.629.759 3.490.426.633 38,74 2007 Rp.13.566.891759 1.067.261.594 8,54 2008 RP.15.222.304.624 1.653.956.262 12,19 2009 Rp.20.929.304.624 5.708.457.008 37,50 2010 Rp.25.043.120.092 4.113.815.469 19,66 Sumber : Laporan Keuangan PT. Bita Enarcon Engineering Bandung

40 Grafik 4.1 Perkembangan Modal Kerja Pada PT. Bita Enarcon Engineering Bandung Periode Desember 2006 2010 6.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 0 2006 2007 2008 2009 2010 Perkembangan Modal Kerja Sumber : Laporan Keuangan PT.Bita Enarcon Engineering Bandung Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perkembangan modal kerja PT.Bita Enarcon Engineering Bandung. Dari tahun 2006-2010 fluktuasi. Pada tahun 2006 Modal kerja PT. Bita Enarcon Engineering Bandung sebesar Rp.12.499.629.759 dengan perkembangan sebesar Rp.3.490.426.633 dan persentase perkembangan modal kerja sebesar 38,74% dari tahun sebelumnya. Ini di karenakan adanya penurunan piutang usaha dari tahun sebelumnya dan proyek yang di tangani pada tahun ini masih ada yang belum selesai. Pada tahun 2007 modal kerja PT.Bita Enarcon Engineering Bandung mengalami kenaikan Rp.13.566.891759, tetapi dengan perkembangan modal kerja mengalami penurunan sebesar Rp.1.067.261.594 dengan persentase 8,54%, ini disebabkan adanya kenaikan kas yang dikarenakan adanya kenaikan untuk biaya operasional sehari-hari.

41 Pada tahun 2008 modal kerja PT.Bita Enarcon Engineering Bandung mengalami kenaikan sebesar RP.15.222.304.624, dilihat dari tahun sebelumnya perkembangan modal kerja pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp.1.653.956.262 dengan persentase 12,19%. Ini disebabkan adanya pelunasan piutang usaha sehingga perusahaan mendapatkan tambahan modal kerja dalam menjalankan operasionalnya, dan kenaikan bahan bangunan dalam proyek. Pada tahun 2009 modal kerja PT. Bita Enarcon Engineering Bandung mengalami kenaikan sebesar Rp.20.929.304.624 dan perkembangan modal kerjanya pun mengalami kenaikan yang sangat meningkat dari tahun sebelumnya dengan perkembangna modal kerja sebesar Rp.5.708.457.008, persentase 37,50%, ini disebabkan adanya kenaikan kas dikarenakan pengeluarannya juga lebih besar hal tersebut diakibatkan oleh biaya akomodasi, biaya hidup, transportasi lokal, dan adanya kenaikan simpanan jangka pendek. Pada tahun 2010 modal kerja PT. Bita Enarcon Engineering Bandung mengalami kenaikan sebesar Rp. 25.043.120.092 dari tahun 2009. Namun perkembangan modal kerja mengalami penurunan sebesar Rp.4.113.815.469 dengan persentase 19,66%, ini karena perusahaan mengalami kendala dalam penagihan piutang usaha walaupun jangka waktu yang telah ditagihkan dalam invoice masih belum dibayarkan, kas mengalami kenaikan yang meningkat karena pengeluaran lebih besar dari tahun sebelumnya, perusahaan membutuhkan jasa tenaga ahli dan proyek yang ditangani pada tahun ini lebih besar.

42 4.2.2. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Modal Kerja Pengelolaan modal kerja harus mempunyai rencana yang sangat penting untuk menghasilkan laba dan menjamin kontinuitas perusahaan. Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja yang dihadapi oleh PT. Bita Enarcon Engineering Bandung dan juga sering dihadapi oleh perusahaanperusahaan lainnya, antara lain sebagai berikut : 4.2.2.1 Syarat pembelian bahan baku Syarat pembelian bahan baku yang akan di gunankan untuk memproduksi barang mempengaruhi jumlah modal kerja yang di butuhkan untuk perusahaan yang bersangkutan. Dari hasil wawancara faktor yang berpengaruh dalam perkembangan modal kerja yang ada pada PT. Bita Enarcon Engineering Bandung adalah Syarat pembelian Bahan baku. Pada PT. Bita Enarcon Engineering Bandung, Hal yang sangat mengalami peningkatan adalah bahan baku yang diperlukan untuk keperluan proyek, karena bahan-bahan dari masing-masing proyek berbeda, dan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan setiap tahunnya meningkat dengan harga bahan baku yang ikut meningkat juga setiap tahunnya, dengan semakin meningkatnya pembeliaan bahan baku maka akan berimbas terhadap kas yang mengalami kenaikan karena dengan meningkatnya bahan bangunan untuk proyek modal kerja yang di butuhkan otomatis akan mengalami kenaikan. akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan modal kerja yang semakin meningkat yang pada akhirnya akan memberi dampak yang sangat besar kepada proyek-proyek yang ditangani.

43 Ini berarti bahwa modal kerja yang ada pada PT. Bita Enarcon Engineering Bandung dipengaruhi oleh adanya proyek-proyek yang sedang dijalankan, adanya kenaikan bahan baku, dan biaya operasional. Namun terjadi fluktuasi perkembangan modal kerja di PT. Bita Enarcon Engineering Bandung, ini di sebabkan oleh hambatan piutang usaha yang belum terlunasi oleh pihak klien.