PERENCANAAN TATA LETAK STASIUN KERJA PENGELASAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI JARAK PERPINDAHAN DAN MOMENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

Perancangan Tata Letak

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI. Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN ANALISIS

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB V ANALISIS HASIL

III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Perancangan Tata Letak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Systematic Layout Planning

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART PADA INDUSTRI MEBEL BAMBU KARYA MANUNGGAL YOGYAKARTA

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING PADA PT SCOIL INDONESIA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

RELAYOUT TATA LETAK FASILITAS UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

USULAN PERANCANGAN LAYOUT PERKANTORAN MENGGUNAKAN METODE CRAFT DI PT. XYZ

Pembahasan Materi #6

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3,4

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen

TATA LETAK PABRIK KULIAH 1: INTRODUCTION

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk

mungkin. Hal ini dibuat untuk menciptakan kelancaran aliran bahan, sehingga nanti dapat diperoleh aliran bahan yang efisien dan kondisi kerja yang ter

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC

BAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

Landasan Teori BAB II

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI MESIN PACKAGING DENGAN BLOCPLAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS (Studi Kasus: UKM Sandal AMORITA S)

PERANCANGAN TATALETAK TEKNOLOGI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BASED SORTED ALGORITHM DAN SIMILARITY COEFFICIENT PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang

Transkripsi:

PERENCANAAN TATA LETAK STASIN KERJA PENGELASAN NTK MENINGKATKAN EFISIENSI JARAK PERPINDAHAN DAN MMENT BDI SETY TM DAN HER SRY Program Studi Teknik Industri niversitas Suryadarma ABSTRAK Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik sangat berpengaruh pada proses pemindahan bahan, sehingga rancangan susunan kegiatan dan penentuan lintasan aliran bahan dapat terkoordinasi dengan baik. Dengan penentuan lintasan aliran bahan yang baik akan memperoleh pemindahan bahan yang runut dan efisien, baik efisiensi terhadap jarak, waktu, maupun efisiensi terhadap ruangan atau tempat. Tujuan analisis ReLayout ini adalah untuk merancang ulang tata letak fasilitas di Section Welding Bucket PC. 00 Tiger Tooth PT. Katsushiro Indonesia, dengan menggunakan Metode Activity Relationship Chart (ARC), dan pola Aliran Kombinasi. Sedangkan analisis penelitian terfokus pada frekuensi, jarak, dan momen material handling. Dengan metode ini jarak perpindahan bahan berhasil dikurangi hingga 0.6%, dan besarnya momen berhasil dikurangi hingga 7.%. Kata kunci: ReLayout, Activity Relationship Chart (ARC), Aliran Kombinasi, Material Handling. PENDAHLAN Plant Layout atau tata letak pabrik adalah perancangan susunan unsurunsur fisik suatu kegiatan dan biasanya berhubungan dengan industri manufaktur yang menghasilkan gambar rancangan tata letak pabrik. Tata letak pabrik yang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan atau material di pabrik (material handling) (Sritomo,00). Plant layout yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri (Sritomo,00). Selain itu pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak di kemudian hari. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam dunia industri. Karena kompleksnya masalah yang terkait dengan perencanaan fasilitas produksi tersebut, maka suatu peneltian mengenai suatu parameter atau variabel yang sangat berpengaruh dalam menentukan efektifitas proses produksi sangat menarik untuk dibahas. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaturan fasilitas produksi menjadi masalah yang sering muncul dalam dunia industri, dan ini 6

menjadi pengaruh terhadap efektifitas jalannya produksi. leh karena itu dalam penelitian ini halhal yang menjadi pokok pikiran penelitian adalah menganalisis letak fasilitas yang dikhususkan pada tata letak fasilitas yang sudah ada, maka dilakukan penyusunan kembali tata letak dengan menggunakan Metode Activity Relationship Chart (ARC), dan pola Aliran yang digunakan adalah Aliran Kombinasi. Dengan metode ini diharapkan jarak perpindahan bahan dapat diminimalkan, tidak menimbulkan arus bolakbalik dan perpotongan aliran bahan yang dapat mempengaruhi tingkat keamanan dan performansi pekerja serta menghemat pemakaian ruang untuk proses produksi. ntuk menghindari melebarnya permasalahan, maka perlu dibuat pembatasan permasalahan yaitu penelitian dilakukan pada Section Welding Bucket PC 00 Tiger Tooth PT Katsushiro Indonesia dan analisis penelitian terfokus pada frekuensi, jarak, dan momen material handling. Tujuan dari penelitian perancangan fasilitas (plant layout) ini untuk mengetahui : a. ntuk mengetahui seberapa besar output produksi. b. ntuk mengetahui proses aktivitas pemindahan bahan (material handling). c. Sebagai improvement aktivitas pemindahan barang (material handling) yang dilakukan saat ini. METDE Perencanaan fasilitas pada industri manufaktur dilakukan untuk mengoptimalkan asetaset fisik dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam perencanaan fasilitas dilakukan dua kegiatan pokok, yaitu menganalisis lokasi dari fasilitas dan rancangan komponenkomponen fasilitas tersebut. James Apple mendefinisikan tata letak pabrik sebagai perancanaan integrasi aliran komponenkomponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antara pekerja, peralatan, dan proses transformasi material di bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Sedangkan kriteriakriteria tata letak pabrik adalah : jarak angkut yang minimum, aliran material yang baik, penggunaan ruang yang efektif, luwes, keselamatan barangbarang yang diangkut, kemungkinankemungkinan peluasan di masa depan, dan biaya, efektivitas yang maksimum, faktorfaktor di atas perlu diusahakan dengan biaya yang rendah. Macam/Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antarwilayah. Menurut Sritomo,00 : Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi. Sritomo membagi macam/tipe tata letak yang diaplikasikan dalam desain layout, yaitu : a. Tata letak berdasarkan aliran produksi (production line product atau product layout) adalah metode pengaturan mesin dan fasilitas produksi lainnya menurut prinsip machine after machine tidak perduli macam mesin yang dipergunakan. b. Tata letak berdasarkan lokasi material tetap (fixed material location layout atau fixed position layout). Dalam tata letak dengan posisi tetap (fixedposition layout), proyek tetap berada dalam satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. c. Tata letak berdasarkan kelompok produk (product family, product layout atau group technology layout). 7

Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat. d. Tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (functional atau process layout). Metode yang digunakan adalah pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe/jenis sama ke dalam satu departemen. TeknikTeknik Perancangan Tata Letak Fasilitas Langkahlangkah yang diperlukan dalam perencanaan layout pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Analisis Produk adalah aktivitas yang digunakan untuk menganalisis produk yang akan dibuat. b. Analisis Proses adalah aktivitas untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produksi/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat. c. Sigi dan Analisis Pasar adalah langkah penting dalam rangka mengidentifikasikan macam dan jumlah produk yang dibutuhkan, sehingga akan memberikan keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produk lainnya yang harus dipasang dan diatur tata letaknya. d. Analisis macam dan jumlah mesin dan luas area yang dibutuhkan. Dengan memperhatikan volume produk yang harus dibuat, waktu standar untuk menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka jumlah mesin (operator) yang diperlukan dapat dikalkulasi. Selanjutnya luas area dari stasiun kerja dapat dipasang. e. Pengembangan alternatif tata letak. Di dalam pengembangan alternative tata letak yang kemudian dipilih satu alternatif yang terbaik. f. Perencanaan tata letak mesin dan departemandepartemen dalam pabrik. Dari langkahlangkah tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dalam merencanakan perencanaan fasilitas produksi harus jelas jenis produk yang akan diproduksi, baik yang menyangkut design, volume, metode dan teknologi proses produksi, mesin yang digunakan dan fasilitas yang lainnya. Jarak Perpindahan Material Perhitungan jarak perpindahan bahan ditentukan oleh frekuensi perpindahan antara mesin atau fasilitas dan jarak antar mesin atau pengukuran jarak yang digunakan. Dalam hal teknik pengukuran jarak, ukuran yang digunakan untuk memperkirakan jarak dalam tata letak dengan menggunakan metode Euclidean (Rika Ampuh Hadiguna, ST, MT dan Heri Setiawan, ST, MT., 00), yaitu :mengukur secara garis lurus jarak antara pusat fasilitasfasilitas. Jarak ini akan menggambarkan jarak terpendek dua titik yang akan menjadi batas bawah jarak sesungguhnya. Matriks jarak Euclidean sebagai berikut : d ij ( xi x j ) ( yi y j...() Keterangan : d ij : jarak antara pusat fasilitas i dan j x i : koordinat pusat fasilitas i y j : koordinat pusat fasilitas j Jarak perpindahan material antar departemen diperlukan untuk perhitungan total momen perpindahan. Perhitungan momen tiaptiap perpindahan dilakukan dengan mengalikan frekuensi perpindahan tiap bulan dengan jarak perpindahan tersebut. )

Momen ij = f ij x d ij...() Keterangan: Momen ij : Momen jarak dari proses / ke proses, f ij : Frekuensi perpindahan tiap bulan dari proses / ke proses d ij : Jarak yang ditempuh dari proses / ke proses Penelitian tentang Analisis Perencanaan Fasilitas Produksi Terhadap Efektivitas Proses Produksi ini difokuskan pada Section Welding Bucket PC 00 Tiger Tooth PT. Katsushiro Indonesia Jl. Jababeka XII Blok I Jababeka Industrial Estate CikarangBekasi. Penelitian dilakukan pada bulan produksi Agustus sampai dengan bulan produksi ktober 00. b. Rute Proses Produksi (Production Routing) c. Peta Aliran Proses d. Data luas ruangan proses produksi e. Frekuensi, Jarak dan waktu proses material handling f. Gambar tata letak section welding Bucket PC 00 Tiger Tooth awal HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Produk Dalam penelitian yang dilakukan di PT. Katsushiro ini peneliti memfokuskan obyek penelitian pada Section Bucket PC 00 Tiger Tooth. Berikut part list dan pengelompokkan aktivitas a. Daftar komponen Bucket PC 00 produksi Bucket PC 00 Tiger Tooth: Tiger Tooth Tabel. Daftar komponen dan Pengelompokkan Aktivitas Bucket PC 00 Tiger Tooth a. Proses Produksi Dalam aktivitas produksi yang dilakukan (SB I sampai dengan Finishing) didapat total waktu Productin Routing.6 menit per unit. Dengan waktu total tersebut maka jumlah ratarata produksi per bulan adalah unit. b. Flow Process Chart (Peta Aliran Proses) ntuk mengetahui langkahlangkah proses dalam perencanaan atau penganalisisan aliran bahan, maka dibuat Peta Aliran Proses Bucket PC 00 Tiger Tooth sebelum relayout. Berikut ini hasil summary Peta Aliran sebelum relayout :

Tabel. Summary Peta Aliran sebelum relayout c. Frekuensi, Jarak, dan Momen Perpindahan Material pada Layout Awal Frekuensi perpindahan bahan dari satu aktivitas ke aktivitas lain didapatkan berdasarkan data ratarata banyak perpindahan tiap produk dalam waktu satu bulan. Frekuensi tersebut juga dipengaruhi oleh kapasitas angkut, berat dan volume produk atau material. Besar frekuensi perpindahan dalam bulan dari satu aktivitas ke aktivitas lain untuk jenis part dapat mencapai mencapai 0 kali dengan jarak perpindahan 6, m. ntuk jarak perpindahan terjauh pada aktivitas STPTW ASSY sejauh 6,7 m dengan jumlah frekuensi perpindahan sebanyak kali. Besar momen perpindahan material dalam satu bulan dapat dihitung dengan dengan mengalikan jumlah frekuensi tiap bulan dengan total jarak No Summary Jumlah Waktu perasi Pemeriksaan Transportasi Menunggu Penyimpanan 0. 0 6 Total Aliran Proses Awal 6 7. Sumber : Dari Hasil Perhitungan dalam Menit perpindahan tiap bulan sehingga didapat hasil sebesar 66,. ntuk momen terbesar pada aktivitas WarehouseTW ASSY sebesar 6, dengan jarak perpindahan sejauh, m dan jumlah frekuensi perpindahan sebanyak kali. Frekuensi perpindahan juga dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya permintaan tiaptiap produk. Sedangkan jarak perpindahan selain dipengaruhi oleh jarak letak mesin antar unit juga terdapat pembatas sehingga perpindahannya harus keluar dulu dari masingmasing unit yang ada. d. Luas Ruangan Berdasarkan Modul Size Hasil perhitiungan luas ruangan berdasarkan modul size dapat dilihat pada tabel berikut : N o 6 7 0 6 Tabel. Luas Ruangan Berdasarkan Modul Size Departemen/Aktivitas Dimensi Luas Modul (m) (m ) x SB I x SB II x SB III x SB IV x SAW SB IV x RAW (Robot Arc x Welding) 6 x STP (Straightness 7. x 6 Process) x Machining x TW ASSY x 7 7 SAW SB x 0 0 SAW ASSY Finishing Sumber : Dari Hasil Perhitungan dalam M 00

Perencanaan Tata Letak Activity Relation Chart (Peta Keterkaitan Kegiatan) 6 7 0 Warehouse SB I SB II SB III SB IV SAW SB IV RAW (Robot Arc Welding) STP (Straightening Press) STP Bakar Machinning TW ASSY SAW SB SAW ASSY Fininshing Ruang Tools A,,,7 A,,,7 A,,,7 A 6,,,7 A,,,,7 I E I, E I,, E,,, I, I,,, E,,, E, A, I,,,,,6 E, A, X, X X X X A X,,0 X, X,,0 I 0 I,,0 I X I, E, A,, 7 0 A A,, A,,,, E X,,0,,0 I,,0 X,,0 I X,,0 Keterangan Kedekatan : 6 A : Mutlak Perlu (Absolutely Require) 7 E : Sangat Penting (Extra rdinary) I : Penting (Important) : Biasa (rdinary) : Tidak Perlu (nimportant) X : Tidak Diharapkan (ndesirable) Alasan Tingkat Kedekatan : : Menggunakan catatan yang sama : Menggunakan operator yang sama : Menggunakan ruang sama : Derajat hubungan pribadi : rutan aliran kerja 6 : Melaksanakan pekerjaan yang sama 7 : Menggunakan peralatan yang sama : Kemungkinan debu/asap yang mengganggu : Kemungkinan cahaya/sinar las yang mengganggu 0 : Kemungkinan gangguan suara/bising : Kemungkinan bau yang mengganggu Gambar. Activity Relation Chart Sumber : Dari Hasil Perhitungan Activity Relation Diagram Tabel. Lembar Kerja (Work Sheet) untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan Derajat Kedekatan No Kegiatan A E I X Warehouse,,,, 6,7,,,0, Sub I,,,,, 6,7,,0,, Sub II, 7,,,, 6,,0,, Sub III, 7,,6,,,,0,, Sub IV,,0, 6, 7,,,,, 6 SAW SB IV, 7,,,,0,,,, 7 RAW,,,6,,,,0,,,, STP,, 7,6,,0,,,, STP Bakar,6,0 7,,,,,,, 0 Machining,,,,,6,7,,, TW Assy,,,,0,, 6,7,, SAW Sub,,,,6,7,, 0, SAW Assy,,,,,6,7,,0, Finishing,,,,,,, 6,7,0,, Ruang Tools,,,,, 6,7,,,0, Sumber : Dari Hasil Perhitungan 0

Activity Template Block Diagram Gambar. Activity Relationship Diagram Activity Relationship Diagram Gambar. Layout Awal Gambar. Layout sulan 0

Analisis Layout sulan Flow Process Chart (Peta Aliran Proses) Berdasarkan analis dan perhitungan dapat diketahui aliran bahan pada layout usulan, maka dibuat Peta Aliran Proses Bucket PC 00 Tiger Tooth setelah relayout. Berikut ini hasil summary Peta Aliran setelah relayout : Tabel. Summary Peta Aliran sebelum Relayout No S ummary Jumlah Waktu perasi Pemeriksaan Transportasi Menunggu Penyimpanan 0. 6 Total Aliran Proses Awal 6. Sumber : Dari Hasil Perhitungan dalam Menit Dari perhitungan yang diperoleh, maka selisih waktu antara layout sebelum relayout dengan layout setelah relayout adalah : 7.. = menit =. jam. Jarak dan Momen Perpindahan Material pada Layout sulan Berdasarkan analisis dan perhitungan setelah ReLayout, dapat diketahuhi jarak perpindahan terjauh pada aktivitas WarehouseSAW SB sejauh 6.7 m dengan jumlah frekuensi perpindahan sebanyak kali. Besar momen perpindahan material setelah ReLayout dapat dihitung dengan mengalikan jumlah frekuensi tiap bulan dengan total jarak perpindahan tiap bulan sehingga didapat hasil sebesar 0,7. ntuk momen terbesar pada aktivitas WarehouseSB III sebesar 607. dengan jarak perpindahan sejauh 0. m dan jumlah frekuensi perpindahan sebanyak kali. Dengan demikian dari perhitungan yang diperoleh, maka selisih momen antara layout sebelum relayout dengan layout setelah relayout adalah : 66, 0,7 = 7.. KESIMPLAN Dari analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : ) Jarak material handling dari masingmasing layout sebelum dan sesudah relayout : Jarak material handling untuk layout awal : 6, meter. Jarak material handling untuk layout usulan :, meter. Dari analisis penelitian setelah relayout diperoleh penghematan jarak proses material handling sebesar = 0. meter. ) Momen dari masingmasing layout sebelum dan sesudah mengalami relayout: Momen untuk layout awal sebesar 66,. Momen untuk layout usulan sebesar 0,7. Dari analisis penelitian setelah relayout diperoleh penghematan momen sebesar = 7.. ) Waktu proses produksi yang berdasarkan peta aliran proses masingmasing layout sebelum dan sesudah mengalami relayout: Waktu proses produksi untuk layout awal sebesar 7. menit. Waktu proses produksi untuk layout usulan sebesar. menit. Dari analisis penelitian setelah relayout diperoleh penghematan waktu sebesar = menit =. jam. ) Pola aliran tata letak setelah relayout menggunakan pola aliran kombinasi. 0

Berdasarkan hasil dari perlutunganperhitungan dan analisis yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah merancang ulang tata letak fasilitas di lantai produksi yang ada sesuai dengan hasil perhitungan yang telah DAFTAR PSTAKA Apple, James M., Alih Bahasa Nurhayati M.T. Mardiono, 0, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung. Hadiguna, Rika Ampuh, dan Setiawan, H., 00, Tata Letak Pabrik, Penerbit ANDI Yogyakarta. Hadiguna, R. A., dan Wirdianto E., 00 Model Penyelesaian Masalah Pemilihan Alternatif Tata Letak, Jurnal Sains dan Teknologi STTIND. Handoko, Hani T., DasarDasar Manajemen Produksi dan perasi, BPFE, Yogyakarta. Moore, Franklin G., dan Hendrick, Thomas E.,, Managemen Produksi dan perasi, CV. Remadja Karya, Bandung. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana, dan Tjakraatmadja, 7, Teknik Tata Cara Kerja, Teknik Industri ITB, Bandung. Irich Dave, 0, rganizational Capability as A Competitive Advantage : Human Resource Professional as Strategic Partners, New York: Wiley. Widodo, Imam Djati, 00, Perencanaan dan Pengembangan Produk (Product, Planning, and Design), II Press Indonesia, Yogyakarta. Wignjosoebroto, Sritomo, 00, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit Guna Widya, Surabaya. Wignjosoebroto, Sritomo,, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Waktu Kerja, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. 0