PREFERENSI KELUARGA MUDA DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL DI SURABAYA BERDASARKAN ATRIBUT FISIK DAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

KUISIONER PENELITIAN

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti )

BAB IV ANALISIS HASIL

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA 1. Lupiyoadi, Rambat., Hamdani, A. (2008). 2. Schifmman, Leon.& Lazar Kanuk, Leslie. (2008). 3. Tjiptono, Fandi. (2007).

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

Lampiran 1. Reliabilitas untuk Kelompok Kepentingan R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus Hal

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Negeri Niaga Artha Sari Singaraja

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

TINGKAT KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PELAYANAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST)

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Hal-Hal Tentang Analisis Faktor

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Reliability. Case Processing Summary

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner

III. METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

Transkripsi:

PREFERENSI KELUARGA MUDA DALAM MEMILIH RUMAH TINGGAL DI SURABAYA BERDASARKAN ATRIBUT FISIK DAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN Dyah Juwita Anindyajati 1), Ispurwono Soemarno 2), dan Bambang Soemardiono 2) 1) Program Studi Pascasarjana Arsitektur, Bidang Keahlian Perencanaan Real Estate, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111. E-mail : djanindyajati@gmail.com 2) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya ABSTRAK Meningkatnya penduduk usia produktif di Surabaya menyebabkan permintaan akan rumah tinggal meningkat pesat. Fenomena ini juga dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan perumahan di Surabaya. Dalam menentukan pembelian sebuah rumah tinggal, penduduk usia produktif yang telah berstatus keluarga muda tentu memiliki faktor utama yang dipertimbangkan. Pengaruh ekonomi keluarga tahap awal, aspek psikologi perkembangan keluarga dan proses pembentukan karakter keluarga muda merupakan hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengeksplorasi preferensi keluarga muda dalam memilih rumah tinggal di Surabaya berdasarkan faktor atribut fisik dan infrastruktur perumahan. Penelitian menggunakan pendekatan preferensi pembelian oleh konsumen dengan pengukuran kuesioner dan dianalisa dengan metode analisis inferensial yaitu analisis faktor eksploratori. Kuisioner disebarkan kepada konsumen yang akan membeli rumah tinggal di Surabaya. Dari analisis faktor eskploratori dihasilkan sembilan kelompok faktor yang mempengaruhi keluarga muda dalam memilih rumah tinggal di Surabaya. Faktor-faktor tersebut antara lain: faktor atribut unit rumah, faktor sosial dan budaya, faktor infrastruktur, faktor keamanan dan kenyamanan lingkungan, faktor fasilitas perniagaan dan ekonomi, faktor nilai sebuah rumah, faktor legalitas, faktor telekomunikasi, serta faktor lokasi rumah. Kata kunci: Atribut Fisik, Infrastruktur, Keluarga Muda, Preferensi Rumah Tinggal PENDAHULUAN Kepadatan penduduk di Kota Surabaya mengalami peningkatan 1,43% setiap tahunnya. Gambar 1 menunjukkan bahwa kelompok usia produktif, terutama usia 25-29 tahun memiliki komposisi penduduk terbanyak dalam piramida penduduk, sehingga secara tidak langsung memiliki peranan dalam peningkatan kebutuhan akan rumah tinggal di Surabaya. Hal ini membawa bisnis properti di Surabaya melonjak tinggi. Gambar 1 Piramida Penduduk Kota Surabaya 2010 (Dispendukcapil Surabaya, 2010) B-18-1

Konsumen usia produktif merupakan konsumen yang siklus kehidupannya sedang tumbuh dan berkembang memasuki tahap/siklus baru kehidupan berkeluarga dan memiliki anak. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan rumah tinggal, mereka memiliki pertimbangan. Menurut Akamaru (2008), apabila di dalam suatu keluarga memiliki anak, mereka akan lebih memilih mendahulukan kebutuhan anak di atas kebutuhannya sendiri, sehingga memilih lokasi yang berdekatan dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Selain itu, mereka juga cenderung mencari hunian yang memiliki fasilitas rekreasi, perbelanjaan, dan tempat makan untuk pemenuhan kebutuhan. Menurut Siregar (1999), sebuah perumahan bagi keluarga muda adalah wadah perkembangan psikologis keluarga dan media pembelajaran dalam mengelola rumah tangga modern di perkotaan secara mandiri. Sehingga masyarakat sebenarnya membutuhkan perumahan pada tahap awal keluarga dengan memberi kesempatan mereka menabung dalam jangka panjang untuk memperoleh perumahan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pada tahap perkembangan keluarga selanjutnya. Menurut hasil survey yang dilakukan Litbang Kompas 2012, menunjukkan bahwa status kepemilikan rumah di 12 kota besar di Indonesia, mayoritas dihuni oleh keluarga muda yaitu sebesar 27,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan ekonomi keluarga muda di usia pernikahan yang masih tergolong baru terhitung sampai 5 tahun sudah mampu memiliki rumah tinggal sendiri sebagai pemenuhan kebutuhan papan sebuah keluarga. Survey diatas menggambarkan bahwa keluarga muda pada usia produktif memerlukan rumah tinggal untuk masuk pada lingkungan sosial baru, mengaktualisasikan diri, dan melalui proses perkembangan keluarga. Tetapi disisi lain, terkadang mereka mengalami kesulitan untuk memperoleh rumah yang sesuai dan menunjang aspek psikologi perkembangan keluarga yang sedang dilalui. Padahal menurut Siregar (1999), tahap awal perkembangan keluarga inilah yang menjadi masa paling penting bagi mereka, dan memiliki kebutuhan karakter perumahan yang khas pula dengan segmen yang khusus. Dari permasalahan yang telah diuraikan, dapat dipahami bahwa berubahnya siklus hidup seseorang, perubahan status, bertambahnya anggota keluarga, dan usia seseorang dapat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam memilih rumah tinggal. Sehingga tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi penilaian konsumen keluarga muda mengenai kondisi atribut fisik dan infrastruktur rumah tinggal yang dipertimbangkan untuk ditinggali. Nantinya preferensi konsumen dapat menjadi gambaran bagi sebuah perumahan untuk menjadikan lingkungan perumahannya layak dan nyaman untuk ditinggali dan dapat menunjang aspek perkembangan psikologi keluarga muda. METODE Secara garis besar, penelitian ini menggunakan analisa statistik inferensial, yaitu analisis faktor eksploratori untuk mengetahui faktor baru yang dipertimbangkan konsumen keluarga muda dalam memilih rumah tinggal. Tahap awal dalam penelitian ini adalah metode survey/kuesioner pendahuluan kepada dua praktisi dan dua akademisi untuk mengetahui faktor-faktor tambahan. Selanjutnya setelah melakukan survey pendahuluan, faktor tambahan tersebut digunakan untuk metode kuesioner kepada konsumen keluarga muda. Sampel yang akan dipilih dalam penelitian ini memiliki kriteria-kriteria tertentu, antara lain : (1) usia responden antara 25 35 tahun, (2) pengeluaran keluarga antara Rp. 600.000 Rp. 6.000.000, (3) responden yang berencana membeli rumah di wilayah Surabaya untuk pertama kali. B-18-2

Tahap Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan terhadap beberapa ahli dengan kriteria memiliki reputasi baik dalam dunia perumahan dan permukiman, memiliki pendidikan yang menunjang di bidang perumahan dan permukiman, serta memiliki pengalaman profesional di bidang terkait. Apabila salah satu responden menjawab Ya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap penelitian ini dan variabel dinyatakan tidak berpengaruh apabila semua responden menjawab Tidak. Responden juga dapat menambah variabel jika menurut mereka diperlukan. Tahap Pengolahan Data Melalui Analisa Faktor Eksploratori Analisis faktor eksploratori diolah dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis dan metode rotasi varimax. Langkahnya adalah sebagai berikut : KMO dan Bartlett s Test. Untuk mengukur kecukupan sampel dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien korelasi parsialnya. Hasil KMO dikatakan baik apabila nilainya berada di atas 0,5 dengan signifikansi sebesar 0,000 sehingga baik untuk dianalisis lebih lanjut. Anti-Image Correlation. Untuk menentukan apakah setiap item/variabel layak dianalisis dapat dilihat dalam anti-image correlation matrix (Ihsan, 2009). Item yang memiliki nilai 0,5 bisa dilanjutkan untuk analisis selanjutnya, sedangkan yang memiliki nilai < 0,5 harus dibuang dari analisis dan harus dilakukan kembali uji KMO-MSA. Total Variance Explained. Pada tahap ini, dapat menentukan berapa jumlah faktor yang akan terbentuk. Pembentukkan faktor didasarkan pada syarat, yakni apabila nilai eigenvalue > 1 maka akan terbentuk faktor. Extraction Factor. Tahap ini adalah menentukan distribusi dari variabel ke dalam faktor yang terbentuk berdasarkan pada loading factor pada component matrix. Distribusi variabel telah tepat bila masing-masing variabel terdistribusi hanya ke dalam satu faktor saja dengan nilai yang paling besar. Rotation Factor. Rotasi diperlukan untuk memperjelas variabel mana yang merupakan anggota dari faktor. Rotasi faktor yang dipergunakan adalah rotasi varimax. Nilai terbesar pada tiap-tiap variabel yang tertera di tabel mengindikasikan bahwa variabel tersebut masuk ke dalam kolom faktornya. B-18-3

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Survey Pendahuluan Tabel 1 Hasil Survey Pendahuluan No. Variabel No. Variabel Variabel Atribut Fisik Variabel Infrastruktur 1. Kejelasan status tanah dan lahan 1. Kualitas dan lebar jalan 2. Desain dan bentuk fasad 2. Kemanan lingkungan 3. Luas tanah dan luas bangunan 3. Drainase lingkungan 4. Kesempatan pengembangan unit rumah 4. Sistem pembuangan limbah dan sampah 5. Ruang terbuka hijau di halaman rumah 5. Ketersediaan air bersih 6. Denah fungsional dan efektif 6. Ketersediaan listrik 7. Jumlah kamar tidur 7. Ketersediaan telepon 8. Harga rumah 8. Lokasi rumah 9. Kemudahan sistem KPR 9. Dekat dengan fasilitas pendidikan 10. Keadaan sosial budaya masyarakat 10. Dekat dengan fasilitas kesehatan 11. Adanya fasilitas peribadatan 12. Adanya taman bermain dan taman hijau 13. Adanya pusat perbelanjaan/mall 14. Adanya pasar tradisional/toko Penambahan Variabel Atribut Fisik Penambahan Variabel Infrastruktur 11. Rumah hemat energi (sirkulasi alami) - 12. Kualitas material bangunan - Dari hasil survei pendahuluan diperoleh dua variabel tambahan, yaitu rumah hemat energi (pencahayaan dan sirkulasi alami) dan kualitas material bangunan. Hasil Analisa Faktor Eksploratori Tabel 2 Uji KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,758 Approx. Chi-Square 1079,325 Bartlett's Test of Sphericity df 325 Sig.,000 KMO and Bartlett s Test. Hasil uji KMO dan Bartlett s Test menunjukkan bahwa nilai KMO- MSA yang didapatkan adalah sebesar 0,758. Hasilnya cukup baik karena berada diatas nilai ambang batas yaitu 0,500. Sedangkan signifikansinya sebesar 0,000 yang menjelaskan bahwa faktor pembentuk variabel ini sudah baik dan merupakan sampel yang memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Anti-Image Correlation. Uji Anti-Image Matrices menunjukkan bahwa angka MSA untuk seluruh variabel memenuhi batas nilai 0,500. Dengan demikian, seluruh variabel yang berjumlah total 26 pada tabel bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut. B-18-4

Tabel 3 Hasil Uji Total Variance Explained Com pone Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings nt Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 7,541 29,005 29,005 7,541 29,005 29,005 3,400 13,078 13,078 2 2,110 8,117 37,122 2,110 8,117 37,122 2,660 10,230 23,308 3 1,747 6,718 43,840 1,747 6,718 43,840 2,657 10,219 33,527 4 1,515 5,826 49,666 1,515 5,826 49,666 2,330 8,961 42,489 5 1,304 5,017 54,682 1,304 5,017 54,682 1,634 6,285 48,773 6 1,219 4,689 59,372 1,219 4,689 59,372 1,594 6,129 54,902 7 1,111 4,271 63,643 1,111 4,271 63,643 1,554 5,978 60,880 8 1,077 4,141 67,784 1,077 4,141 67,784 1,432 5,506 66,386 9 1,019 3,920 71,704 1,019 3,920 71,704 1,383 5,318 71,704 Total Variance Explained. Hasil pada Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat sembilan component yang memiliki nilai Initial Eigenvalues lebih dari 1,000. Hal ini berarti terdapat sembilan kelompok faktor yang terbentuk. Tabel 4 Hasil Uji Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 v1,512 -,129 -,471 -,153,235,038 -,409 -,003,278 v2,404 -,188,038 -,195,609,292 -,048 -,004,066 v3,569 -,005,330 -,250,177 -,060 -,245 -,089,220 v4,586 -,479 -,051,368,087 -,024 -,009 -,032 -,064 v5,710 -,121,183 -,348 -,014,206 -,124,136 -,070 v6,467,058,544 -,280,042,000 -,071 -,046,010 v7,710 -,333 -,012,317,074 -,221,085 -,053,109 v8,553,209,031,007,347 -,556 -,060 -,034 -,093 v9,574 -,293,181 -,042 -,102,077 -,109,176 -,373 v10,255,440 -,200,226,351,233,217 -,317 -,031 v11,565,394,071 -,212 -,016 -,345,212 -,195,083 v12,649 -,047,350,190 -,193 -,038,005,286 -,011 v13,616,225 -,209,336 -,140 -,184 -,134 -,019 -,024 v14,705,025 -,011,194,001 -,062 -,189 -,166,126 v15,532,389,072,086 -,439,064 -,136 -,237,207 v16,265 -,010,353,547 -,065,363 -,055 -,259 -,088 v17,585 -,450,090,063 -,078 -,113,154,222,219 v18,593,070 -,320 -,169 -,424,203 -,263,106 -,073 v19,229,523,268,204,227,439 -,071,192,001 v20,445 -,260,032 -,279 -,116,212,588 -,121,101 v21,560 -,125 -,535 -,256 -,062,247,008 -,188 -,106 v22,645 -,020 -,339,095 -,098,044,230 -,062,029 v23,358,237 -,235,226,147,079,285,610,256 v24,472,297 -,203 -,046,119 -,112,000,207 -,641 v25,364,555,062 -,259 -,151 -,006,115,170,173 v26,629 -,030,154 -,129,014 -,028,281 -,213 -,252 Extraction Factor. Pada Tabel 4, satu variabel memiliki nilai korelasi yang hampir sama pada masing-masing tabel component sehingga perlu dilakukan langkah rotasi faktor. Hal ini dilakukan agar setiap variabel memiliki nilai yang jauh perbedaannya, agar dapat dengan jelas dikelompokkan pada suatu kelompok faktor. B-18-5

Tabel 5 Hasil Uji Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 v1,257,049,575,148 -,162 -,142,589,078 -,068 v2,146,277 -,021 -,007,114,159,744,071,076 v3,190,625,130,318,035 -,007,296 -,030 -,108 v4,793,050,128 -,024,115,105,179 -,059,130 v5,209,655,345,015,001,233,232,085,218 v6,063,716 -,029,227,111,128,059 -,046,035 v7,808,112,121,264,053,147,124,047,022 v8,306,178 -,037,716 -,070 -,139,193,053,299 v9,421,456,192 -,134,019,121,010 -,054,437 v10 -,079 -,266,080,369,555,180,295,129,107 v11,039,255,155,748,009,255 -,051,100,070 v12,509,507,110,087,155,049 -,204,276,149 v13,419 -,013,433,409,209 -,128 -,101,161,180 v14,476,228,374,355,239 -,025,130,013 -,007 v15,083,275,546,374,355,043 -,286,057 -,170 v16,334,137 -,002 -,112,731,008 -,108 -,128 -,033 v17,672,299,091,002 -,184,253,041,206 -,073 v18,123,225,815 -,007 -,015,071 -,055,115,204 v19 -,170,264 -,003,036,627 -,132,129,428,120 v20,195,188,100,021 -,036,822,065,076 -,057 v21,143 -,053,673,057 -,040,390,332 -,066,212 v22,395 -,073,436,241,090,366,080,187,129 v23,217 -,084,083,083,040,054,099,865,083 v24,048,054,209,272,053,002,050,145,828 v25 -,245,314,258,399,053,130 -,127,432,019 v26,265,305,092,318,144,474,047 -,103,307 Rotation Factor. Pada Tabel 5 diatas, menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari setiap variabel mengindikasikan bahwa variabel tersebut masuk ke dalam kolom faktornya. Sebagai contoh pada variabel 1, memiliki nilai tertinggi 0, 589 pada kolom component 7, artinya bahwa variabel 1 merupakan variabel yang masuk dalam kelompok faktor nomer 7. Hal ini berlaku sama bagi semua variabel dibawahnya. Penamaan Faktor. Dari hasil rotasi faktor, maka sudah jelas pengelompokan faktor variabelvariabel tersebut diatas. Sehingga pengelompokannya adalah sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Pengelompokan Faktor Component Pengelompokan Variabel Penamaan Faktor Luas tanah dan luas bangunan 1 Desain arsitektur dan tampak depan rumah Jumlah kamar tidur Taman/ruang hijau pada halaman rumah Denah ruang yang fungsional dan efektif faktor atribut unit rumah Kedekatan dengan fasilitas kesehatan 2 Keharmonisan masyarakat di dalam perumahan Kedekatan dengan fasilitas pendidikan Adanya taman hijau dan taman bermain faktor sosial dan budaya Ketersediaan air bersih 3 Ketersediaan jaringan listrik faktor infrastruktur dan Adanya sistem pembuangan limbah & sampah utilitas umum Kualitas material bangunan Sistem drainase yang baik 4 Kualitas jalan dan lebar jalan perumahan faktor keamanan dan Sistem keamanan lingkungan kenyamanan lingkungan 5 Kedekatan dengan pusat perbelanjaan/mall faktor fasilitas perniagaan Kedekatan dengan pasar tradisional & toko dan ekonomi Kesempatan pengembangan unit rumah 6 Harga murah yang cukup terjangkau Bangunan hemat energi faktor nilai sebuah rumah 7 Kemudahan sistem KPR Kejelasan status tanah dan lahan faktor legalitas 8 Ketersediaan jaringan telepon faktor telekomunikasi dan Fasilitas ibadah peribadatan 9 Lokasi rumah faktor lokasi B-18-6

Faktor atribut unit rumah. Menurut Tjiptono dan Afandi (2006) dan Efendi (1996), atribut fisik adalah unsur yang dianggap penting oleh konsumen untuk dasar pengambilan keputusan pembelian. Contohnya: bahan material, desain rumah, luas tanah, luas bangunan, dan sebagainya. Faktor fasilitas sosial dan budaya. Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1992 Pasal 1 Ayat 6, sarana fasilitas umum dan fasilitas sosial serta budaya seperti rumah sakit, klinik, sekolah, harus dimiliki untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 1987 tentang fasilitas sosial, definisi fasilitas sosial, yaitu ; fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman yang meliputi fasilitas: kesehatan, pendidikan, dan taman bermain. Faktor infrastruktur dan utilitas umum. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 1987 tentang infrastruktur lingkungan, dan utilitas umum. Prasarana lingkungan meliputi saluran pembuangan air limbah dan saluran pembuangan air hujan serta utilitas umum terdiri dari jaringan air bersih, jaringan listrik, kebersihan/pembuangan sampah. Faktor keamanan dan kenyamanan lingkungan. Menurut Badan Standardisasi Nasional, dalam izin prinsip pengembangan perumahan, terkandung perencanaan sistem jaringan jalan perumahan sesuai dengan persyaratan umum prasarana jalan perumahan. Menurut Newman (1973), bahwa daerah perumahan dan kediaman dirancang untuk bisa bertahan terhadap kejahatan dan vandalisme. Faktor fasilitas perniagaan dan ekonomi. Menurut Bintarto (1989) dan Jimbro (2010), lingkungan non-fisik yang berpengaruh terhadap permukiman mencakup aspek ekonomi yang meliputi transportasi, perdagangan, dan pertanian serta sarana perniagaan seperti fasilitas perbelanjaan terkecil untuk kebutuhan sehari-hari. Faktor nilai rumah. Menurut Cummins (1991), kualitas barang atau jasa suatu produk turut menentukan tinggi atau rendahnya harga yang ditawarkan. Dalam metode pemasaran, penetapan harga suatu produk ditunjang pula dengan value yang ditawarkan oleh produk tersebut. Dengan berkonsep bangunan hemat energi/meminimalisir pemakaian alat-alat elektronik seperti AC, nilai sebuah rumah dapat meningkat pula. Faktor legalitas. Faktor ekonomi dan legalitas lingkungan menjadi pertimbangan di dalam memilih lokasi perumahan menurut Bourne (1975) adalah biaya dan kemudahan KPR serta jelasnya status tanah yang akan ditinggali oleh calon pembeli. Menurut Richardson (1978) pertimbangan utama dalam memilih rumah adalah apabila seseorang nyaman bersama dengan kelompok sosial dan lingkungan sekitarnya. Faktor jaringan telekomunikasi dan peribadatan. Menurut Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan, lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan jaringan telepon sesuai dengan ketentuan dan persyaratan tekni yang diatur dalam perundangan. Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.25 Tahun 2011, fasilitas peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan di lingkungan yang direncanakan sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan. Faktor lokasi. Menurut Surowiyono dan Tutu (2007). Dua hal penting yang perlu diperhatikan sebagai dasar pertimbangan lokasi adalah kondisi lingkungan secara geografis dan kondisi lingkungan menurut kebutuhan strategis. B-18-7

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan terbentuk sembilan kelompok faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu: (1) faktor atribut rumah yang merupakan faktor dengan nilai tertinggi yaitu 7,541; (2) faktor fasilitas sosial dan budaya dengan varian 2,110; (3) faktor infrastruktur dan utilitas dengan varian 1,747; (4) faktor keamanan dan kenyamanan dengan varian 1,515; (5) faktor fasilitas perniagaan dan ekonomi 1,304; (6) faktor nilai rumah dengan varian 1,219; (7) faktor legalitas dengan varian 1,111; (8) faktor telekomunikasi dan ibadah dengan varian 1,077; dan (9) faktor lokasi dengan varian 1,019. Sehingga total varian kesemua kelompok variabel yang dapat dijelaskan adalah sebesar 71,704. DAFTAR PUSTAKA Bintarto. (1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Bourne, L.S. (1975). Internal Structure of the City - Readings on Space and Environment. Oxford : Oxford University Press. Inc. Cummins, J. 1991. Promosi Penjualan. Alih bahasa Heryanto G. Cetakan Pertama Jakarta : Bina Rupa Aksara. Effendy, Rustam. (1996). Marketing Management. Malang : IKIP Malang. Jimbro. (2010). Fasilitas Sarana dan Prasarana Perumahan. Jakarta : Sinar Harapan. Kompas Properti, Pasar Properti Surabaya Menguat, edisi 08 Juli 2013. Richardson, H.W. (1978). Growth Centers, Rural Development And National Urban Policy. New Jersey: Englewood Cliftfs. Siregar, Jehansyah. (1999). Model Perumahan Keluarga Muda Perkotaan, Alur Perumahan dan Permukiman. Bandung : Arsitektur-ITB. Surowiyono, Tutu T.W. (2007). Dasar Perencanaan Rumah Tinggal. Jakarta : Sinar Harapan Tjiptono & Afandi. (2006). Konsep Strategi Pemasaran Yogyakarta: BPFE UGM. B-18-8