BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan (Financial Investment), berdiri berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Global Artha Futures izin Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPEBTI), yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia. PT Global Artha Futures telah mendapatkan Izin usaha sebagai Pialang berjangka dari Departemen Perdagangan melalui Keputusan Ketua Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPEBTI) No. 587/BAPEBTI/Si/XII/2004 dan telah mendapatkan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) No.: SPAB-072/BBJ/05/04. Selain itu, PT Global Artha Futures juga telah memperoleh izin dari PT. Kliring Berjangka Indonesia (PERSERO) dan sudah disetujui sebagai Peserta Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). PT Global Artha Futures berdiri sejak tahun 2004 dan merupakan anak perusahaan dari Indosurya Group. Indosurya merupakan group perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap petumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai group perusahaan yang memiliki beragam jenis usaha seperti Financial, Realty, dan Resources, Indosurya senantiasa mengikuti perkembangan dan dan pertumbuhan investasi di Indonesia. PT. Global Artha Futures membuka cabang di Bandung pada tahun 2010 bertempat di Gedung Graha Indosurya Lantai 8, Jl. Asia Afrika, No. 129 Bandung. 1
1.1.2 Logo PT. Global Artha Futures Gambar 1.1 Logo PT. Global Artha Futures Sumber : www.gaf.co.id diakses 28/4/2014 1.1.3 Visi dan Misi PT. Global Artha Futures Pada era globalisasi ini, diantara persaingan bisnis yang kompetitif, PT. Global Artha Futures melihat adanya suatu peluang yang sangat potensial untuk berkembang, yaitu belum diberdayakannya secara maksimal investasi dibidang komoditi berjangka dan pasar uang oleh para investor yang memiliki dana cukup besar dalam melakukan investasi finansial. Melihat hal ini perusahaan berusaha secara aktif berpartisipasi dalam mengambil peluang dalam pengembangan potensi tersebut dengan memberikan jasa informasi keuangan tentang pasar Internasional melalui transaksi Index dan Valuta Asing. Konsep berdirinya perusahaan dengan misi meningkatkan jumlah investor Indonesia yang dapat melakukan investasi finansial secara transparan dan menguntungkan dengan perlindungan yang jelas atas transaksi yang dilakukannya. Disamping itu perusahaan terus memberikan sosialisasi dan edukasi investasi baik di Pasar Komoditi Berjangka maupun Pasar Uang. 2
1.1.4 Struktur Organisasi Kapala Cabang Wakil Kapala Cabang Pengawasan Senior Business Manager Business Manager Financial Consultant Keuangan Personalia Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Global Artha Futures cabang Bandung Sumber : Data Internal PT. Global Artha Futures cabang Bandung 1.2 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aset yang harus ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya. Untuk mencapai hal tersebut, maka organisasi harus mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal. Seperti yang diketahui persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, keberhasilan sebuah perusahaan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang menjalankannya. Keberhasilan suatu perusahaan itu tidak lepas dari adanya sumber daya manusia (karyawan) yang kompeten dan berkualitas yang menjalankan semua sistem yang ada di dalam perusahaan tersebut, oleh karena itu hendaknya organisasi memberikan arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi. 3
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja karyawannya. Kinerja para karyawan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan perusahaan. Karena tidak mungkin terjadi fokus pada tujuan perusahaan tanpa didahului oleh fokus pada karyawan. Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya memiliki kinerja yang baik, karena kinerja karyawan yang baik akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Karena seringkali perusahaan menghadapi masalah mengenai sumber daya manusianya dan menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen. Menurut Fahmi (2010:2) Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh dengan hanya membalikkan telapak tangan namun itu harus dilakukan dengan kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi, baik secara pendek maupun jangka panjang. Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan disiplin kerja. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang maksimal. Untuk memelihara dan meningkatkan disiplin kerja yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung. Dalam hal ini, PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan (Financial Investment), PT Global Artha Futures telah mendapatkan Izin usaha sebagai Pialang berjangka dengan misinya meningkatkan jumlah investor Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Alvin Augusta, selaku Business Manager pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung. Untuk pengukuran kinerja karyawan di PT. Global Artha Futures cabang Bandung didasarkan pada penghitungan poin, dan poin yang harus dikumpulkan setiap karyawan adalah 1000 poin setiap bulannya dan beliau mengatakan masalah yang terjadi pada kinerja karyawan khususnya bagian financial consultant adalah kurangnya sikap disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan perusahaan. Dalam Tabel 1.1 dapat dilihat rata-rata pencapaian kinerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Future cabang Bandung. 4
Tabel 1.1 Kinerja Karyawan bagian Financial Consultant pada PT. Global Artha Futures Cabang Bandung Jumlah Kinerja Karyawan untuk Bulan Juni 2012 Karyawan Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 80 15 25 30 10 Persentase 19% 31% 38% 12% Jumlah Poin 14.000 1.000 8.750 1.750 Jumlah Kinerja Karyawan untuk Bulan Desember 2012 Karyawan Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 84 20 22 34 6 Persentase 24% 27% 41% 8% Jumlah Poin 18.500 13.000 11.750 1.200 Jumlah Kinerja Karyawan untuk Bulan Juni 2013 Karyawan Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 76 12 21 28 15 Persentase 16% 28% 37% 19% Jumlah Poin 11.400 14.600 8.650 3000 Jumlah Kinerja Karyawan untuk Bulan Desember 2013 Karyawan Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 72 10 20 24 15 Persentase 15% 29% 34% 22% Jumlah Poin 9.800 11.500 7.700 3.000 Keterangan kategori kinerja karyawan: Keterangan Poin: Baik = 900-1000 Poin Mendapatkan nasabah = 1000 Poin Cukup = 450-850 Poin Satu Hari Masuk = 40 Poin Kurang = 200-400 Poin Market Review = 50 Poin Kurang Sekali = 100-200 Poin MGM = 500 Poin Sumber : Data Internal PT. Global Artha Futures cabang Bandung. 5
Penilaian Kinerja Karyawan dilakukan setiap enam bulan sekali. Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat penilaian kinerja karyawan pada tahun 2012-2013 Penilaian kinerja tersebut dikategorikan ke dalam empat kelompok penilaian yang mewakili seberapa tinggi tingkat kinerja karyawan tersebut. Dari informasi yang disajikan pada tabel 1.1 dapat dilihat tingkat turn over karyawan bagian financial consultant yang tinggi dan semakin menurunnya jumlah karyawan dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Serta dapat dilihat semakin menurunnya karyawan yang mendapat nilai baik dan semakin meningkatnya karyawan yang mendapat nilai kurang sekali sehingga dapat diasumsikan semakin bertambahnya karyawan yang kurang memenuhi standar kinerja yang ditetapkan perusahaan. Dari informasi tersebut diketahui bahwa pencapaian kinerja karyawan masih belum sampai pada titik yang optimal yang diinginkan oleh perusahaan, karena masih banyak yang belum memenuhi target yang ditetapkan oleh PT. Global Artha Futures cabang Bandung. Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong dan Baron mengatakan Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, dalam Fahmi 2013:128). Berdasarkan observasi di lapangan, dapat terlihat masih ada beberapa karyawan yang tidak mematuhi peraturan dengan datang terlambat ke kantor,dan absen bekerja tanpa keterangan yang jelas. Tingkat kehadiran karyawan yang kurang memenuhi standar jam kerja yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan.sikap tidak disiplin inilah yang akan membawa dampak buruk terhadap kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilihat dari data kehadiran karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung dari bulan Januari-Desember 2013. 6
Tabel 1.2 Persentase Rata-Rata Absensi Karyawan bagian Financial Consultant Periode Januari 2013 -Desember 2013 Bulan Terlambat (%) Hadir ( % ) Absen ( % ) Januari 27 77 23 Februari 28 80 20 Maret 34 79 21 April 35 81 19 Mei 30 82 18 Juni 32 81 19 Juli 34 88 12 Agustus 30 82 18 September 20 78 22 Oktober 17 74 26 November 14 69 31 Desember 14 65 35 Sumber : Data Internal PT. Global Artha Future cabang Bandung Berdasarkan Tabel 1.2 bahwa tingkat persentasi kehadiran karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung sepanjang tahun 2013 mengalami kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Adapun tingkat kehadiran yang diharapkan perusahaan adalah 100% setiap bulannya. Pada kenyataannya tingkat kehadiran yang terendah adalah bulan desember sebesar 65% dan tingkat kehadiran tertinggi adalah bulan Juli sebesar 88%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya bukti tidak disiplin karyawan bagian financial consultant dalam bekerja di PT. Global Artha Futures cabang Bandung dan 7
diperlihatkan dengan tidak tercapainya tingkat kehadiran yang diharapkan. Dengan lemahnya disiplin karyawan dapat menghambat tujuan dari organisasi tersebut yang salah satunya adalah kinerja karyawan yang produktif. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2009:90) bahwa disiplin adalah sikap ketersediaan dan kerelaan seseorang kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. PT. Global Artha Futures cabang Bandung sudah seharusnya memiliki karyawan bagian financial consultant yang penuh semangat tinggi dalam bekerja serta melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien, untuk kemudian menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam usaha mewujudkan misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan hal diatas, maka disiplin kerja merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan observasi mengenai disiplin kerja yang dilakukan oleh peneliti 26 Mei 2014 dengan mewawancarai 30 karyawan pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung dengan menggunakan referensi Darmawan (2013:42) Pendekatan untuk meningkatkan disiplin karyawan meliputi disiplin preventif dan disiplin korektif dan hasilnya sebagai berikut : 8
Tabel 1.3 Wawancara Mengenai Pendekatan untuk Meningkatkan Disiplin Karyawan bagian Financial Consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung No. Disiplin Preventif Setuju Tidak Setuju 1 Melaksanakan pekerjaan dengan baik 8 Responden 22 Responden meskipun pimpinan tidak berada ditempat 2 Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur 20 Responden 10 Responden 3 Memberikan keterangan yang jelas saat 13 Responden 17 Responden berhalangan hadir untuk bekerja No. Disiplin Korektif Setuju Tidak Setuju 4 Satu bulan tidak masuk lebih dari dua hari 16 Responden 14 Responden 5 Toleransi waktu keterlambatan masuk kerja 28 Responden 2 Responden 6 Keterlambatan dan kesalahan dalam 24 Responden 6 Responden penyelesaian tugas dikenakan sanksi Sumber : Data Primer yang diolah. Berdasarkan Tabel 1.3 hasil wawancara mengenai pendekatan untuk meningkatkan disiplin karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung, didapatkan jawaban karyawan terhadap disiplin preventif, dan disiplin korektif adalah Melaksanakan pekerjaan dengan baik meskipun pimpinan tidak berada ditempat sebanyak 8 orang, Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur sebanyak 20 orang, Memberikan keterangan yang jelas saat berhalangan hadir untuk bekerja sebanyak 13 orang, Satu bulan tidak masuk lebih dari dua hari sebanyak 16 orang, Toleransi waktu keterlambatan masuk kerja sebanyak 28 orang, dan Keterlambatan dan kesalahan dalam penyelesaian tugas dikenakan sanksi sebanyak 24 orang Sesuai dengan rangkaian penjelasan mengenai teori disiplin kerja dan kinerja karyawan serta penjelasan keadaan fenomena di perusahaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang telah terjadi di perusahaan yaitu observasi yang dilakukan di PT. Global Artha Futures 9
cabang bandung, tingkat kehadiran bekerja yang diharapkan tidak tercapai dan penurunan kinerja karyawan pada tahun 2013. Berdasarkan uraian di atas, maka dijadikan dasar untuk meneliti mengenai disiplin kerja yang ada di PT. Global Artha Futures cabang Bandung serta kaitannya dengan kinerja karyawan, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dan mengangkat judul PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN FINANCIAL CONSULTANT PADA PT. GLOBAL ARTHA FUTURES CABANG BANDUNG 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana disiplin kerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung? 2. Bagaimana kinerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang bandung? 3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan bagian financial consultant pada PT. Global Artha Futures cabang Bandung. 10
1.5 Kegunaan Penelitian Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat kepada pihak-pihak sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis a. Menerapkan dan memperdalam ilmu serta teori yang telah didapat selama kuliah, khususnya mata kuliah manajemen sumber daya manusia yang diterapkan pada permasalahan nyata melalui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan sebagai prasyarat untuk menyelesaikan studi strata satu pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom b. Menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai disiplin kerja dan kinerja karyawan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan analisis dan berfikir secara sistematis dan konseptual. 2. Kegunaan Praktis a. penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan yang positif dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan disiplin kerja dan kinerja karyawan di dalamnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan serta masukan bagi pihak yang berkepentingan, tertarik terhadap bahasan ini guna penelitian atau keperluan dan kepentingan lainnya. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penelitian ini terdiri dari lima bab yang akan dijabarkan menjadi beberapa sub-bab. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penjabaran dari tiap bab : BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari tujuh sub-bab yaitu gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini terdiri dari rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari tujuh su-bab yaitu jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, serta pengujian hipotesis. Pada bab ini juga akan dijelaskan metode yang akan digunakan oleh peneliti pada penelitian ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan serta membahas hasil penelitian tersebut sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditetapkan. Terdiri dari karakteristik responden hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan dari hasil penelitian dan pembahasan kemudian dari kesimpulan tersebut peneliti mencoba untuk memberikan saran-saran yang diharapkan peneliti akan berguna bagi perusahaan. 12