BAB I PENDAHULUAN. Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengetahuan tentang bagaimana mengarahkan para karyawan dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Majalah Forbes yang merupakan salah satu majalah bisnis di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, dan kebutuhan tersier. Di antara ketiga kebutuhan tersebut kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sekunder mulai menjadi sebuah kebutuhan yang bersifat primer, hal

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

BAB 1 PENDAHULUAN. bebas karena memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing dengan China sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia pada tahun 1980-an karena perusahaan WIKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. berbeda dengan aset-aset lainnya, karyawan mempunyai potensi dasar untuk

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi, baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan organisasi yang kondusif adalah harapan setiap elemen

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan ataupun speciality distributor semakin merata di seluruh Indonesia. Hal ini semakin mendekatkan interaksi dan memotong mata rantai distribusi. Bisnis distribusi terkait masalah skala ekonomi dan fokus terhadap produk tertentu. Biasanya jika perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi tidak siap secara strategi dalam hal supply chain management secara keseluruhan, tentu hal tersebut akan dimanfaatkan kompetitor untuk masuk dan merebut pangsa pasar yang ada. Satu dari sekian banyak perusahaan distribusi yang ada di Indonesia yang bergerak dalam pendistribusian produk-produk fast moving consumer goods adalah PT. Sinar Niaga Sejahtera (PT SNS). PT. SNS melakukan kegiatan bisnis sebagai distributor produk-produk principal. Di masa mendatang PT. SNS tidak hanya sebagai distributor saja melainkan menerima jasa logistik yakni menyediakan seluruh produk consumer good, pergudangan dan jasa pengiriman barang. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi PT. SNS sebagai perusahaan distributor produk-produk fast moving consumer goods.

2 Dalam menjalankan distribusinya, PT. SNS membuat sistem jangkauan distribusi yang cukup handal dalam melayani kebutuhan semua konsumennya. Berikut ini merupakan gambaran sistem jangkauan distribusi PT SNS: Gambar 1.1 Sistem Jangkauan distribusi PT SNS DEPO Star Outlet Wholesaler Semi Wholesaler Shop/Retailer Modern Market Institution Horeca KONSUMEN Sumber: wwww.snsgroup.co.id Dari gambar 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa PT. SNS menggunakan istilah depo dalam menjalankan sistem jangkauan distribusinya di seluruh daerah di Indonesia. Sistem depo dibuat untuk menangani sistem distribusi pada suatu wilayah tertentu. Sebuah depo menyalurkan produk-produknya melalui outlet grosir, toko, pasar modern, dan saluran distribusi lainnya sebelum akhirnya dapat sampai ke tangan konsumen. Ketatnya persaingan bisnis distribusi pada produk-produk fast moving consumer goods mengharuskan perusahaan untuk selalu berbenah diri, memperbaiki jalur-jalur distribusinya hingga produk-produk tersebut dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen. Menjawab tantangan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang handal dan produktif hingga dapat memenangi persaingan.

3 Adapun PT. SNS Area Bandung memiliki tiga depo dalam menjalankan sistem jangkauan distirbusinya dan melayani kebutuhan konsumennya yaitu: - Depo Bandung 1 - Depo Bandung 2 - Depo Bandung 3 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dadi selaku staf personalia PT. SNS Area Bandung, diketahui bahwa dari ke tiga depo yang ia dibawahi, secara prestatif depo bandung 3 berada di bawah depo lainnya. Mengenai rendahnya prestasi kerja karyawan depo bandung 3, banyak indikator yang dapat dilihat. Salah satu indikator tersebut dapat dilihat dari target dan realisasi penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan kepada seluruh depo. Dari hasil perbandingan persentase target dan realisasi penjualan tiga depo tersebut, ternyata hasil realisasi penjualan depo Bandung 3 jauh lebih rendah dari depo lainnya, bahkan seringkali hasil realisasi penjualan depo Bandung 3 berada di bawah target yang telah ditetapkan.

4 Di bawah ini merupakan data tabel mengenai target dan realisasi penjualan depo bandung 3: Tabel 1.1 Persentase Target dan Realisasi Penjualan Depo Bandung 3 Tahun 2006 2009 DEPO PERIODE TARGET PERSENTASE REALISASI PENCAPAIAN KETERCAPAIAN 2006 100% 83% BANDUNG 3 2007 100% 81% 2008 100% 84% 2009 100% 89% Sumber: Hasil Pengolahan data HRD PT SNS,2010 Dari tabel 1.1 dapat dilihat data mengenai target dan realisasi penjualan depo Bandung 3 selama rentang tahun 2006-2009. Target penjualan yang diplot minimal harus 100% ternyata ketercapaian penjualan di depo Bandung 3 seringkali meleset dari sasaran. Berdasarkan analisis dari hasil wawancara dengan Bapak Dadi selaku staf personalia PT SNS area Bandung, diketahui bahwa rendahnya realisasi penjualan di depo bandung 3 akibat produktivitas kerja karyawan depo bandung 3 cenderung rendah jika dibandingkan dengan karyawan depo lainnya. Dari hasil analisis wawancara tersebut dapat diketahui bahwa rendahnya produktivitas kerja karyawan depo bandung 3 akibat dari berbagai faktor. Faktor pertama yaitu rendahnya tanggung jawab para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas dan hasil kerja karyawan.

5 Faktor kedua yaitu kesungguhan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tergolong rendah, Seringkali para karyawan tidak menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga hasil yang dicapai menjadi tidak optimal. Faktor ketiga yaitu tingkat kedisiplinan karyawan cenderung mengalami penurunan. Salah satu bentuk penurunan tingkat kedisiplinan karyawan dalam bekerja dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan. Berikut di bawah ini merupakan tabel perbandingan tingkat absensi karyawan depo bandung 3: Tabel 1.2 Perbandingan Persentase Rekapitulasi Tingkat Absensi Karyawan PT SNS Depo Bandung 3 Tahun Prosentase absensi 2008 0.94 Jan-Okt 2009 1.53 Sumber: Hasil pengolahan data HRD PT SNS Area Bandung 2009 Jika dianalisa secara cermat dan dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, terdapat indikasi kenaikan tingkat absensi karyawan pada depo Bandung 3 yaitu terdapat kenaikan tingkat absensi sebesar 0.59% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa meningkatnya absensi karyawan menunjukan penurunan tingkat kedisplinan karyawan. Faktor ke empat yaitu pengetahuan, kapasitas dan kemampuan karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan diduga menjadi penyebab rendahnya produktivitas kerja karyawan depo bandung 3.

6 Faktor terakhir yaitu kerja sama antar karyawan. Rendahnya kerja sama antar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dapat dilihat dari rendahnya peranan rekan kerja dalam menyelesaikan tugas bersama-sama. Para karyawan cenderung bekerja sendiri dalam melakukan pekerjaannya, kurang peduli terhadap rekan sekerjanya sehingga kemampuan karyawan dalam berkontribusi terhadap lingkungan kerja cenderung rendah. Itulah analisis hasil wawancara penulis dengan staf personalia PT.SNS Area Bandung berkaitan dengan rendahnya produktivitas kerja karyawan depo bandung 3 dibandingkan dengan depo lainnya. Dari berbagai faktor penyebab rendahnya produktivitas kerja karyawan depo bandung 3 yang telah disebutkan, terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Kerlinger dan Nan Baldin yang dikutip dari Faustino Cardoso Gomes (2003:160) menyatakan bahwa, produktivitas merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja karyawan, maka dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan mempengaruhi mutu dan kualitas output dari perusahaan. Adapun Sinungan (2009:64) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan menjadi dua kelompok. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu:

7 1. Kelompok pertama meliputi: Tingkat pendidikan dan keahlian Jenis teknologi dan hasil produksi Kondisi kerja Kesehatan, kemampuan fisik dan mental 2. Kelompok dua meliputi: Sikap (terhadap tugas, teman sejawat dan pengawas) Keanekaragaman tugas Sistem insentif (sistem upah dan bonus) Kepuasan kerja Keamanan kerja Kepastian pekerjaan Perspektif dari ambisi dan promosi Dari berbagai faktor-faktor di atas, penulis menganggap variabel kepuasan kerja menjadi salah satu faktor yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sebab kepuasan kerja karyawan menjadi kunci keberhasilan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Hal tersebut sesuai dengan kondisi dan temuan yang penulis dapatkan di lapangan yang mengindikasikan rendahnya kepuasan kerja karyawan PT SNS depo Bandung 3. Dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan yang penulis temui di lapangan, ada beberapa hal yang membuat mereka merasa kurang puas dalam bekerja, antara lain yaitu, pertama, mereka menilai bahwa tingkat gaji dan bonus yang diberikan oleh perusahaan relatif masih kecil, kedua, peluang promosi yang diberikan oleh perusahaan dirasakan belum adil dan terbuka bagi seluruh karyawan dan terakhir yaitu fasilitas kerja dan tata ruang kerja yang belum mendukung dalam bekerja.

8 Dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan tersebut, penulis menduga bahwa rendahnya produktivitas kerja salah satunya disebabkan oleh rendahnya kepuasan karyawan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Malayu S.P Hasibuan (2003:203) yang mengatakan bahwa Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja memiliki makna yang beragam, kepuasan kerja bukan sebuah konsep yang sederhana bagi perusahaan sebab kepuasan kerja seorang karyawan memiliki ukuran yang berbeda-beda yang disebabkan oleh kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula. Oleh karena itu perusahaan wajib mengidentifikasi dan melihat secara teliti berbagai kebutuhan yang dapat mendatangkan kepuasan kerja karyawan agar tercipta karyawan yang lebih produktif dan memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Kepuasan kerja yang tinggi akan membuat karyawan semakin loyal kepada perusahaan atau organisasi. Karyawan yang bekerja dengan penuh motivasi, akan bekerja dengan sangat baik, dan yang lebih penting lagi jika kepuasan kerja terpenuhi maka akan memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas dan motivasi kerja karyawan. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian proposal skripsi dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

9 1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas merupakan keinginan dari setiap organisasi, sebab dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Salah satu cermin tingginya kualitas SDM perusahaan, dapat dilihat dari produktivitas kerja karyawannya. Jika produktivitas kerja karyawan tinggi, maka tujuan perusahaan pun akan cepat tercapai dengan baik, dan sebaliknya. Produktivitas dapat dipahami dengan menunjukkan perbandingan antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (input) untuk mewujudkan hasil tersebut. Namun, dari sisi lain, produktivitas dapat juga dipahami sebagai sikap mental (attitude of mind) yang selalu berpandangan dan berusaha dengan semangat untuk terus melakukan peningkatan dan perbaikan. Produktivitas tidak hanya dipandang sebagai perbandingan atau rasio masukan dan keluaran yang dipandang dari segi teknis ekonomis (materi), melainkan dapat juga dinilai mengenai kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan dengan memperhatikan kualitas kerja dan peningkatan hasil kerja yang dipandang secara filosofis-psikologis.

10 Adapun faktor kepuasan kerja menjadi hal yang penting karena dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Sedarmayanti (2009:54) mengemukakan bahwa: Kepuasan kerja di tempat kerja dapat menjadi masukan, dengan asumsi bahwa kepuasan kerja merupakan suatu kondisi yang akan menampakkan kinerja seseorang. Kepuasan kerja akan dapat memberikan suatu karakteristik tertentu pada kinerja individu yang pada akhirnya akan nampak pula pada peningkatan produktivitas kerjanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Robin yang mengatakan (2003:30) bahwa: Karyawan yang puas akan lebih produktif dibanding karyawan yang tidak puas. Karena seseorang yang tingkat kepuasan kerjanya tinggi akan memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya sebaliknya seseorang yang tidak puas terhadap pekerjaannya akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat dari Marihot Tua (2009:290) yang mengatakan bahwa, kepuasan kerja merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam perusahaan. Dikatakan demikian karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku karyawan seperti malas, rajin dan produktif dalam bekerja. Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memandang pekerjaannya sebagai suatu hal yang menyenangkan sedangkan karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang rendah akan memandang pekerjaannya sebagai hal yang membosankan dan menjemukan.

11 1.2.2. Perumusan Masalah Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kepuasan kerja karyawan PT. SNS Depo Bandung 3 2. Bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan PT.SNS Depo Bandung 3 3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. SNS Depo Bandung 3 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kepuasan kerja karyawan PT. SNS Depo Bandung 3 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan PT. SNS Depo Bandung 3 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT SNS Depo Bandung 3

12 1.3.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan ataupun memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu MSDM, khususnya mengenai kepuasan kerja karyawan serta pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan informasi tambahan bagi PT. SNS Depo Bandung 3 dalam mengambil keputusan serta bagi pembuat kebijakan, dalam upaya peningkatan produktivitas kerja melalui peningkatan kepuasan kerja karyawan.