Studi Kelayakan Pembangunan Flyover Di Simpang Gedangan Sidoarjo Di Tinjau Dari Segi Lalu Lintas Dan Ekonomi Jalan Raya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLY OVER PASAR KEMBANG DARI SEGI EKONOMI. Disusun oleh: Wahyu Kartika Sari ( )

Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLYOVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN REL KERETA API DI PETERONGAN JOMBANG DITINJAU DARI SEGI EKONOMI

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR TIMUR MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN - GEMPOL

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

RISKI RAMADHAN

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA LALU LINTAS DAN EKONOMI JALAN RAYA PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD JALAN AHMAD YANI SISI TIMUR SURABAYA. Oleh : Frans Sinatra ( )

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNGAN FLYOVER MELINTANG REL KERETA API

dan crossing dengan Ramp TOL Waru Juanda, sehingga terdapat persimpangan seperti pada Gambar 1.2.

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA GEDANGAN JALAN LETNAN JENDERAL S. PARMAN JALAN RAYA KETAJEN JALAN KH.

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KOMPLEK INDUSTRI DAN PERGUDANGAN PT. WINSTAR KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

EVALUASI PERUBAHAN SEGMEN JALUR KERETA API BANGIL- SURABAYA SEBAGAI DAMPAK LUAPAN LUMPUR DI PORONG. Rofi Budi Hamduwibawa ( )

STUDI KINERJA RUAS DAN PERSIMPANGAN DI KAWASAN LAPANGAN KAREBOSI PADA JLN. JEND. SUDIRMAN DI KOTA MAKASSAR

Tabel 6.17 Nilai Waktu saat Forecasting

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN-GEMPOL

STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

PEMETAAN KINERJA LALU LINTAS BUNDARAN WARU SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI TUGAS AKHIR

Kajian Lalu Lintas Persimpangan Tak Sebidang di Bundaran Satelit Surabaya

METODOLOGI. Kata Kunci--Perkerasan Lentur, CTB, Analisa dan Evaluasi Ekonomi. I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA Jl.M.PANJAITAN Jl.BOGOR ATAS Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA JURNAL SKRIPSI

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

GITA VINDI HARDIANIDA

Kata kunci : Jalan tol Gempol-Pasuruan, analisa kelayakan, Analisa ekonomi,analisa finansial

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda

Perbandingan Konstruksi Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku serta Analisis Ekonominya pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

KAJIAN LALU LINTAS PERSIMPANGAN TAK SEBIDANG DI BUNDARAN SATELIT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal. Rencana Royal. PT. Katrolin. Bank Central Asia. Jl. Rungkut. Industri I

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

TUGAS AKHIR ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG. Oleh : Giscal Dwi Sagita

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

Kajian Perubahan Status Jalan Provinsi Menjadi Nasional Pada Ruas Jalan Ketapang Batas Kabupaten Pamekasan, Madura (No.link 224)

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN KEBUTUHAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG 6 KUTABLANG LHOKSEUMAWE

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

KAJIAN KINERJA LALU LINTAS SIMPANG CILEUNYI TANPA DAN DENGAN FLYOVER

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

STUDI PENANGANAN JALAN RUAS BUNDER LEGUNDI AKIBAT PEKEMBANGAN LALU - LINTAS

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

ANALISIS BUNDARAN PADA SIMPANG EMPAT JALAN A. YANI KM 36 DI BANJARBARU. Rosehan Anwar 1)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL JALAN RAYA MENGKRENG KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan lalu lintas yang sering terjadi khususnya daerah simpang

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN JEMBATAN LAYANG PADA PERSIMPANGAN JALAN TANJUNGPURA JALAN SULTAN HAMID II JALAN IMAM BONJOL JALAN PAHLAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta sangat cepat. Hal ini bisa dilihat

PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Apartemen Guna Wangsa Di Kawasan Menur Surabaya

Analisa Kinerja Simpang Bersinyal Pingit Yogyakarta

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

Transkripsi:

E64 Studi Kelayakan Pembangunan Flyover Di Simpang Gedangan Sidoarjo Di Tinjau Dari Segi Lalu Lintas Dan Ekonomi Jalan Raya Nanang Firmansyah dan Istiar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: istiar@yahoo.com Abstrak Kemacetan lalu lintas adalah masalah umum di Sidoarjo, terutama pada persimpangan Gedangan yang merupakan kawasan industri. Penyebabnya adalah lalu lintas yang padat, terutama pada jam puncak dan adanya perlintasan kereta api di Jalan Sedati. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dibangun jembatan layang (flyover) di persimpangan Gedangan. Sebelum jembatan layang (flyover) dibangun, perlu meninjau studi kelayakan terhadap kinerja lalu lintas dan jalan raya ekonomi. Studi kelayakan yang didasarkan pada kinerja lalu lintas, adalah untuk membandingkan derajat kejenuhan jalan sebelum dan sesudah jembatan dibangun. Sementara studi kelayakan yang didasarkan pada jalan raya ekonomi, ditinjau dari parameter BCR (rasio nilai sekarang manfaat dengan biaya) dan NPV (selisih nilai sekarang antara manfaat biaya) dari konstruksi flyover Gedangan. Metode yang digunakan untuk analisis kinerja lalu lintas, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Dan untuk metode yang digunakan kendaraan analisis biaya operasi, metode Jasa Marga dan metode Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks. Dengan pembangunan jembatan, derajat kejenuhan berkurang dari 1,4 ke 0,7 untuk arah Surabaya - Sidoarjo, dan sementara derajat kejenuhan dalam arah yang berlawanan berkurang dari 1,39 ke 0,7. Jadi pembangunan flyover tersebut layak, ditinjau dari kinerja lalu lintas. Sedangkan perhitungan analisis kelayakan ekonomi, diperoleh nilai BCR adalah 24 dan Net Present Value adalah 2.140.715.260.868. Sehingga, pembangunan flyover Gedangan persimpangan Sidoarjo adalah layak secara ekonomis. Kata kunci: Fly Over, Kemacetan, Studi Kelayakan, Persimpangan K I. PENDAHULUAN abupaten Sidoarjo merupakan kabupaten terkecil dan terpadat penduduknya di Jawa Timur, dengan luas wilayah 63.438,534 ha atau 634,39 km 2 (pariwisata.sidoarjokab.go.id). Sebagai wilayah bagian dari SWP (Satuan Wilayah Pembangunan) gerbangkertosusila, Sidoarjo telah mendapatkan efek dari kota Surabaya sebagai pusat pertumbuhan. Sektor perindustrian dan perdangangan berperan besar dalam menunjang perekonomian di kota Sidoarjo. Untuk melaksanakan semua itu diperlukan sarana dan prasarana penunjang, dalam hal ini adalah jalur transportasi darat. Agar pendistribusian barang dapat berjalan lancar maka jalur transportasi harus diperhatikan dengan baik, sebab salah satu hal yang menghambat pendistribusian barang adalah jika terjadi kemacetan. Kemacetan merupakan masalah sering terjadi di Sidoarjo terutama di perempatan Gedangan yang terletak di jalan Ahmad Yani, Kecamatan Gedangan. Perempatan Gedangan merupakan perpotongan antara 4 ruas jalan yaitu sebelah timur berbatasan dengan Jalan Jenggolo (Sedati), sebelah barat Jalan Sukodono, sebelah utara Jalan Ahmad Yani (dari Surabaya), dan sebelah selatan Jalan Raya Gedangan (ke arah Sidoarjo). Wilayah ini cukup padat lalu lintas karena wilayah ini terkenal sebagai wilayah industri terutama pada jam sibuk pukul 06.00 09.00 dan 16.00 19.00. Wilayah ini menjadi macet karena tidak sebandingnya volume kendaraan dan volume jalan. Jalur dari utara, selatan, memiliki lebar jalan masing masing 7 meter sedangkan wilayah barat dan timur memiliki lebar jalan 6 meter. Ditambah lagi dengan adanya perlintasan sebidang kereta api di Jalan Jenggolo (Sedati) ini dan jalan ini merupakan jalur utama truk-truk yang mau ke pergudangan yang ada di jalan sukodono. Dilihat juga dari pengaturan traffic light, di perempatan Gedangan ini juga menimbulkan masalah, untuk jalur utara dan selatan, lampu merah menyala selama 37 detik dan lampu hijau sampai 98 detik. Itu berbeda dengan jalur dari timur yang lampu hijaunya menyala selama 20 detik saja, sedangkan lampu merah menyala sampai 108 detik (Arjaka, 2014). Jika ditinjau dari sisi ekonomi, tundaan kendaraan yang terjadi akibat kereta api lewat dan traffic light merupakan biaya (cost) lebih yang harus dibayar pengguna kendaraan akibat mengalami tundaan di simpang. Hal ini jika dihitung dalam waktu yang panjang, ditambah dengan kecenderungan bertambahnya jumlah kendaraan yang ada, maka biaya yang harus dikeluarkan penggunaan kendaraan ini akan semakin besar (Yasfina, 1999) Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada perempatan tersebut ada beberapa solusi yang telah diterapkan antara lain pelebaran jalan dan pembaruan sistem traffic light. Akan tetapi kedua alternatif tersebut masih belum bisa mengatasi kemacetan, karena volume kendaraan yang memang cukup besar dan mengakibatkan tundaan di masing masing ruas jalan, khususnya pada ruas dari arah Ahmad Yani ke ruas Jalan Raya Gedangan. Sehingga diperlukan alternatife antara lain yaitu flyover. Karena flyover di anggap tepat menjadi solusi mengatasi permasalahan simpang gedangan sidoarjo, akan tetapi perlu

E65 dilakukan studi terkait pembangunan fly over pada simpang gedangan sidoarjo. Oleh karena itu dalam penelitian ini di usulkan penelitian yang berjudul Studi Kelayakan Pembangunan Flyover di Simpang Gedangan Sidoarjo di Tinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya. A Peta Administrasi Kabupaten Sidoarjo Lokasi ke tempat lain ( aktifitas transportasi ). Metode yang digunakan untuk menghitung biaya operasional kendaraan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan dua metode yaitu, Metode Jasa Marga dan Metode Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks. Metode JasaMarga digunakan untuk menghitung BOK Flyover dan di kombinasikan dengan metode N.D. LEA & Associates Report 1975untuk kendaraan bermotor. Sedangkan metode Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks digunakan untuk menghitung BOK simpang pada perempatan Eksisting [1] Gedangan Sidoarjo. D. Nilai Waktu Nilai waktu yang dihitung berdasarkan formula PT. Jasa Marga untuk fly over atas.[5] Nilai Waktu = Max{ KxNilai Waktu Dasar); Nilai Waktu Minimum} Gambar 1. Peta Kabupaten Sidoarjo B Lokasi Perencanaan Pembangunan Flyover Gedangan Perencanaan Flyover E. Analisis Ekonomi a. Benefit Cost Ratio (BCR) Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan semua manfaat dengan (benefit) dengan biaya (cost) total yang dibutuhkan, setelah dikonfersikan kedalam nilai uang sekarang (present value). Jika nilai BCR<1 artinya manfaat yang diterima lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, BCR=1 berarti besarnya manfaat seimbang dengan biaya yang dikeluarkan sedangkan BCR >1 berarti manfaat yang diterima lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan b. Net Present Value (NPV) Metode Net Present Value (NPV) dilakukan dengan cara mengurangi semua manfaat biaya (cost) total yang dibutuhkan setelah dikonversikan kedalam nilai uang sekarang. Dari buku yang berjudul Priciple of Engineering Economi 3ʳᵈ Edition Karangan Grant Ireson Learnenworth dengan perumusan Gambar 2. Peta Lokasi Perencanaan Pembangunan Flyover Gedangan A. Persimpangan II. TINJAUAN PUSTAKA Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan dimana jalan-jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas lainnya.[6] Persimpangan dibedakan menjadi 2 yaitu persimpangan sebidang dan persimpangan tidak sebidang B. Karakteristik Jalan Perkotaan Untuk mengetahui kapasitas jalan dari suatu kota yang akan dibebani lalu lintas diperlukan data tipe jalan, lebar efektif, pemisah arah, lebar bahu efektif, kelas hambatan samping dan penyesuaian ukuran kota yang didapat dari pertumbuhan penduduk disuatu wilayah yang kita tinjau [3]. C. Biaya Operasional Kendaraan Biaya operasional kendaraan adalah biaya yang digunakan kendaraan beroperasi dari suatu tempat menuju NPV= Benefit Cost Proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan bila manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan untuk realisasi, dikatakan layak apabila NPV > 0. III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi pada penulisan penelitian ini antara lain dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini: A. Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini dibutuhkan beberapa jenis data yang dibutuhkan, Geometrik jalan Data ini dipakai untuk menghitung kapasitas jalan, diperoleh dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat dalam bentuk gambar. Jumlah LHR Data diperoleh dari melakukan survei traffic counting pada lokasi studi untuk mengetahui kepadatan volume lalu lintas pada simpang Gedangan Sidoarjo yang

E66 dilakukan oleh surveyor dari dinas perhubungan sidoarjo. Jumlah Penduduk Yaitu data jumlah penduduk dalam beberapa tahun terakhir untuk meramalkan jumlah kendaraan. Yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sidoarjo Komponen BOK Komponen biaya operasional dapat diperoleh dari survei harga toko otomotif, harga bahan bakar, harga minyak pelumas, ban, harga mobil, dan upah montir. Rencana Tata Ruang Wilayah dan PDRB Daerah Data ini dipakai untuk mengetahui rencana pembangunan yang ada di wilayah sekitar simpang Gedangan-Sidoarjo. Yang didapat dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sidoarjo Data Flyover dan Nilai Jual Objek Pajak Data pembuatan flyover dipakai untuk membuat RAB flyover, data pembuatan flyover menggunakan referensi pembuatan flyover tandes oleh PT PP. Sedangkan untuk nilai Nilai Jual Objek Pajak yang nantinya digunakan untuk pembebasan lahan didapatkan dari Kantor Kepala Desa Daerah Keboan Sikep dan Kantor Kepala Desa Daerah Ketajen. Gambar 3. Bagan Alir Penelitian A. Umum IV. DATA DAN ANALISIS Analisa data dilakukan dengan cara menggabungkan data sekunder yang ada dari instansi-instansi terkait dengan data primer yang diperoleh melalui survey dilapangan. B. Analisis Kependudukan dan Perekonomian Agar dapat mengetahui volume lalu lintas yang akan melewati fly over ditahun yang akan datang, maka dilakukan peramalan pertumbuhan penduduk dan PDRB dengan metode selisih kuadrat terkecil dimana penyimpangan yang di usahakan sekecil mungkin agar didapat hasil mendekati keadaan sebenarnya. Contoh perhitungan dengan persamaan regresi linier adalah sebagai berikut: a = (n ΣXY ΣX ΣY) (n ΣX 2 (ΣX) 2 ).(1) b = (ΣY a ΣX)...(2) (n) (n ΣXY ΣX ΣY) r = (n ΣX 2 (ΣX) 2 n ΣY 2 (ΣY) 2 )..(3) Dengan menggunakan regresi linier maka akan didapatkan persamaan garis linier sebagai fungsional antara variabel variabelnya. Sehingga dengan memasukkan nilai periode tahun data sebagai variabel X kedalam masing masing persamaan, maka akan didapat harga Y sebagai hasil estimasi masing masing kriteria.

E67 Tabel 2. Perkembangan Penduduk, PDRB, PDRB Perkapita Kota Sidoarjo Sampai Tahun Rencana Tahun PDRB Penduduk PDRB Perkapita Dalam Juta Juta Jiwa Rupiah Rupiah/jiwa 2014 2,134,453 79,337,251 33,020,000 2015 2,176,204 84,322,552 35,200,000 2016 2,217,955 89,307,852 37,380,000 2017 2,259,705 94,293,153 39,560,000 2018 2,301,456 99,278,454 41,740,000 2019 2,343,207 104,263,754 43,920,000 2020 2,384,958 109,249,055 46,100,000 2021 2,426,709 114,234,355 48,280,000 2022 2,468,460 119,219,656 50,460,000 2023 2,510,211 124,204,956 52,640,000 2024 2,551,962 129,190,257 54,820,000 2025 2,593,713 134,175,557 57,000,000 2026 2,635,464 139,160,858 59,180,000 2027 2,677,214 144,146,158 61,360,000 2028 2,718,965 149,131,459 63,540,000 2029 2,760,716 154,116,759 65,720,000 2030 2,802,467 159,102,060 67,900,000 2031 2,844,218 164,087,361 70,080,000 2032 2,885,969 169,072,661 72,260,000 2033 2,927,720 174,057,962 74,440,000 2034 2,969,471 179,043,262 76,620,000 2035 3,011,222 184,028,563 78,800,000 (Sumber: Perhitungan dan Analisis) C. Faktor Pertumbuhan kendaraan Nilai faktor pertumbuhan lalu lintas diperoleh dengan membagi selisih angka hasil perkiraan tahun yang di tinjau dan angka tahun sebelumnya. Nilai faktor pertumbuhan inilah yang akan dijadiakan acuan untuk memperkirakan volume lalu lintas pada masa yang akan datang. D. Analisis Lalu Lintas Untuk mengetahui perilaku lalu lintas dan kepadatan pada suatu segmen jalan atau simpang pada kondisi lalu lintas [2] perempatan Gedangan Sidoarjo, digunakan DS sebagai acuan. Berikut, derajat kejenuhan dari arah Surabaya pada tahun pertama 2015 Derajat Kejenuhan Eksisting Simpang DS= Q C 2131 DS= 1523,79 Ds = 1.4 dimana: DS = Derajat Kejenuhan Q =Arus Lalu lintas (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam) Derajat Kejenuhan Rencana (fly over) DS= Q C DS= 2097 2970 Ds = 0.7 dimana: DS = Derajat Kejenuhan Q =Arus Lalu lintas (smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam) Dari perhitungan dapat dilihat, dengan adanya pembangunan fly over di perempatan Gedangan Sidoarjo nilai DS berkurang (DS < 1) maka pembangunan fly over di perempatan Gedangan Sidoarjo layak dari segi lalu lintas. V. V. ANALISIS KELAYAKAN A. Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Metode yang digunakan untuk menghitung biaya operasional kendaraan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan dua metode yaitu, Metode Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks untuk simpang (eksisting) [8]dan untuk kondisi rencana ( fly over) menggunakan Metode Jasa Marga di kombinasikan dengan metode N.D. LEA & Associates Report 1975 untuk kendaraan bermotornya[7] untuk (flyover atas) dan untuk simpang (bawah flyover) menggunakan Metode Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks digunakan untuk menghitung BOK. Nilai Waktu Manfaat dari nilai waktu pada dasarnya merupakan penghematan waktu perjalanan yang dinilai secara ekonomis. Dan nilai waktu dikaitkan dengan besaran sejumlah uang yang dikeluarkan pengguna jalan untuk menghemat satu unit waktu perjalanan. C Analisis Penghematan (Saving) User Cost Nilai penghematan (Saving) adalah selisih antara nilai saat kondisi (eksisting) sebelum project dibangun dan setelah project dibangun. Kondisi sebelum proyek dibangun merupakan perempatan sebidang bersinyal. Sedangkan kondisi (rencana) setelah ada proyek merupakan kondisi ketika flyover telah dibangun, jadi dapat disimpulkan. Saving BOK = Total BOK Before Project Total BOK After Project Saving Nilai Waktu = Total Nilai Waktu Before Project Total Nilai Waktu After Project D Analisis Biaya Pembangunan Flyover Biaya investasi Flyover Gedangan didapat dari hasil analisa dan perhitungan dengan harga satuan bersumber dari harga satuan pekerjaan dan komponen (HSPK) 2015, yaitu untuk semua biaya investasinya adalah Rp 80,405,800,794 untuk pembuatan flyover ditambah pembebasan lahan [4] sebesar Rp 3,811,500,000. E Analisa Kelayakan Ekonomi 1) Analisis Benefit Cost Ratio BCR. Tujuan analisa Benefit Cost Ratio (BCR) adalah untuk mengetahui apakah pembangunan Fly Over Gedangan Sidoarjo tersebut layak atau tidak dari segi ekonomi jalan raya. Pada perinsipnya analisa ini membandingkan antara besarnya investasi ( cost ) yang dikeluarkan dengan besarnya biaya penghematan (benefit) untuk pengguna jalan yang diperoleh dari pembangunan jalan tersebut.

E68 Analisa arus kas: Biaya investasi pembangunan flyover + Biaya Pembebasan lahan =Rp 80,405,800,794 + Rp 3,811,570,000 =Rp 84,217,370,794 Biaya Pemeliharaan = Rp 595,763,659 (tahun 2015) dan mengalami peningkatan sebesar 6,08 % pertahun Pendapatan pertahun = Saving BOK + Saving Time Value Umur rencana = 20 tahun Tingkat suku bunga rata rata = 7.46 Maka dari data diatas dapat dihitung nilai benefit present worth and cost present worth Dari hasil Benefit Cost Ratio ( BCR ) metode present worth dengan tingkat suku bunga rata rata 7.46 % didapat hasil: BCR = Total Present Worth Benefit : Total Present Worth Cost = Rp 2,234,764,617,708 : Rp 94,049,356,839 BCR = 24 > 1 maka dapat disimpulkan Fly Over Gedangan dinyatakan layak secara ekonomi. 2) Analisis Net Present Value (NPV) Dari hasil Net Present Value (NPV) Present Worth dengan tingkat suku bunga tingkat suku bunga rata rata 7.46 % didapat hasil : NPV = Total Present Worth Benefit - Total Present Worth Cost =Rp 2,234,764,617,708 - Rp 94,049,356,839 NPV = 2,140,715,260,868 > 0 maka dapat disimpulkan Fly Over Gedangan layak secara ekonomi. VI. VI KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang sudah dipaparkan pada BAB IV dan BAB V, maka didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan volume kendaraan yang melewati simpang Gedangan Sidoarjo, pada kondisi eksisting di tahun pertama (2015), menunjukkan nilai DS = 1,4 untuk arah Surabaya Sidoarjo dan juga arah sebaliknya Sidoarjo Surabaya dengan DS= 1,39. Maka disimpulkan kinerja jalan sudah sangat kritis dan tidak berfungsi dengan baik (DS>1), jika tidak ada penanganan khusus, maka kemacetan disimpang ini tiap tahun akan semakin parah. Jika dilihat dari hasil perhitungan pembangunan fly over, maka pembangunan fly over di perempatan Gedangan Sidoarjo layak dari segi lalu lintas, karena dengan adanya fly over nilai DS berkurang dari DS = 1,4 untuk arah Surabaya Sidoarjo menjadi DS=0,7 (DS<1) dan arah sebaliknya dari DS = 1,39 menjadi DS=0,7 (DS<1). 2. Dengan dibangunnya flyover Gedangan Sidoarjo akan berefek baik pada perekonomian Kabupaten Sidoarjo. Jika dilihat dari nilai saving bok yang dihasilkan pada tahun pertama sebesar Rp 2,383,487,394 dan saving time value sebesar Rp 4,518,181,460 tentunya dengan adanya flyover ini akan menguntungkan, dan angka ini tentu akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. 3. Dari Segi kelayakan ekonomi menunjukkan besarnya Nett Present Value sebesar Rp 2,140,715,260,868 (NPV> 0) serta Benefit Cost Ratio sebesar 24 (BCR > 1). Sehingga pembangunan Fly Over di perempatan Gedangan ini dinyatakan layak secara ekonomi UCAPAN TERIMA KASIH Penghargaan ditujukan kepada Dinas Perhubungan Sidoarjo, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sidoarjo, Badan Pusat Statistik Sidoarjo, Kepala Desa Keboan Sikep dan Kepala Desa Ketajen yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan data data yang digunakan pada Penelitian ini DAFTAR PUSTAKA [1] A Manual on User Benefit Analysis of Highway and Bus- Transit Improvement (1977) was published by the American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO). [2] Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. [3] Bina Marga, 1992, Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan Jakarta. [4] Departemen Pekerjaan Umum 1977, Tata Cara Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Pemerintah Jakarta [5] Kartika, A.A.G., 2006, Ekonomi Jalan Raya Diktat Kuliah, Program S-1 Jurusan Teknik Sipil FTSP Surabaya. [6] Khristy,C. J. dan Lall, B. K., 2003, Dasar-Dasar Rekayasa Trasnsportasi (Jilid 1, Edisi Ketiga), Penerbit Erlangga, Jakarta. [7] N.D Lea & Associates LTD. (1975). Road Improvement Project Draft Final Report, Republic of Indonesia Departemet Public Works And Electric Powes Di rectorate General of Highways. [8] Oglesby, C.H. & Hicks R.G. 1999 Teknik Jalan Raya Edisi ke Empat jilid 1, Gramedia Jakarta.