TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI
Membaca Suatu proses yang dilakukan
Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional, sebagai standar baku penulisan dalam Bahasa Indonesia. Sebagai bahasa yang terus berkembang, standar EYD telah mengalami beberapa revisi, yaitu pada tahun 1972, tahun 1987, dan yang terakhir adalah Revisi Tahun 2009.
Berikut ini adalah standar tata tulis berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka EYD revisi sebelumnya diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pemakaian Huruf Huruf Vokal Huruf Konsonan Huruf Diftong ai au oi Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ain aula - malaikat saudara boikot pandai harimau amboi
Pemakaian Huruf Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh ng ny sy khusus ngilu nyata syarat akhir bangun banyak isyarat tarikh senang - arasy
Pemakaian Huruf Huruf Kapital Huruf Miring Huruf Tebal Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Penulisan Kata Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.misalnya: Buku itu sangat menarik. Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. Kantor pajak penuh sesak. Dia bertemu dengan kawannya di kantor pos. Kata Turunan Imbuhan, gabungan Bentuk Ulang Contoh: anak-anak Gabungan Kata Contoh: persegi panjang
Pemakaian Kata Suku Kata Kata Depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada Partikel Contoh: lah, kah, pun Singkatan dan Akronim Angka dan Bilangan Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya Kata si dan sang Contoh: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli. Siti mematuhi nasihat sang kakak.
Pemakaian Tanda Baca Tanda Titik (.) Tanda Koma (,) Tanda Titik Koma (;) Contoh: Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli ayahnya. Tanda Titik Dua (:) Tanda Hubung (-) Tanda Pisah (_) Contoh: Jakarta Bandung Tanda Tanya (?) Tanda Seru (!) Tanda Elipsis (.) Contoh: Kalau begitu..., marilah kita laksanakan. Tanda Petik ( ) Tanda Petik Tunggal ( ) Contoh: Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring kring' tadi? Tanda Kurung (()) Tanda Kurung Siku ([]) Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35 38]) perlu dibentangkan di sini. Tanda Garis Miring (/) Tanda Penyingkat atau Apostrof (') Contoh: Tanggal
Prinsip-prinsip Penulisan Ilmiah Etika dalam penulisan penulisan ilmiah Proses berpikir ilmiah Syarat-syarat penulisan ilmiah
Etika dalam penulisan penulisan ilmiah Akurat dalam menulis Jujur dalam menulis Menjunjung tinggi tanggung jawab, kerjakan sesuai deadline Tidak boleh mengubah fakta dengan dugaan Tidak boleh menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan ambiguitas Tidak boleh menggunakan ide orang lain tanpa memberikan keterangan secara jelas Tidak boleh melanggar hak cipta Tidak memanipulasi data atau grafik Tidak memasukkan dugaan pribadi dalam laporan
Proses Berpikir Ilmiah Berpikir deduktif Menarik kesimpulan dari pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran atas rasio. Hasil berpikir deduktif dapat digunakan untuk menyusun hipotesis. Berpikir induktif Mengambil kesimpulan dimulai dari pernyataanpernyataan atau fakta-fakta khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum, menarik kesimpulan umum dari data khusus berdasarkan pengamatan tidak menggunakan rasio atau penalaran tetapi menggunakan cara lain, yakni menggeneralisasikan fakta melalui statistik.
Berpikir ilmiah Gabungan deduktif dan induktif. Hipotesis didapat dari teori,kemudian diuji melalui verifikasi data secara empiris. Langkah-langkahnya ialah: Merumuskan masalah, yakni mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengandung banyak kemungkinan jawabannya. Mengajukan hipotesis, yakni jawaban sementara atau dugaan jawaban dari pertanyaan di atas. Hipotesis diturunkan dari kajian teoritis penalaran deduktif. Verifikasi data, mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data ntuk menguji benar tidaknya hipotesis. Menarik kesimpulan, menentukan jawaban-jawaban definitive dari setiap masalah yang diajukan atas dasar pembuktian atau pengujian secara empiris.
Syarat-syarat Penulisan Ilmiah Berdasarkan hasil penelitian Pembahasan bersifat obyektif sesuai dengan fakta Mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya. Penyajian dan pemecahan masalah menggunakan metode tertentu. Bahasa yang digunakan lengkap, terperinci, teratur, dan cermat. Bahasa yang digunakan harus jelas dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran
Tahap-tahap Penulisan Ilmiah Tahap persiapan Pemilihan topik / masalah dan merumuskan masalah penelitian yang didefinisikan dengan jelas keluasan dan kedalamannya. Studi pustaka untuk melihat apakah sudah ada penelitian serupa yang pernah dilakukan Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diteliti. Pembuatan kerangka penulisan. Tahap pengumpulan data
Tahapan pengorganisasian Data yang sudah terkumpul diseleksi dan diorganisir, dan digolongkan menurut jenis, sifat dan bentuknya. Data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik yang sudah ditentukan. Jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianlisis dengan teknik statistik. Tahap penyuntingan Disini konsep diperiksa mencakup pemeriksaan isi karya ilmiahnya, cara penyajian dan bahasa yang digunakan. Tahap penyajikan/pelaporan Dalam mengetik naskah hendaknya diperhatikan segi kerapihan dan kebersihan, perhatikan juga tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah, baik di kulit luar maupun di dalam (dafta isi, daftar pustaka, dll).
Kesalahan-kesalahan Umum Dalam Menulis Ilmiah Menulis kalimat yang tidak utuh Menulis kalimat yang rancu Kesalahan urutan kata Kesalahan pemakaian kata dan ungkapan penghubung Kesalahan pemakaian kata depan Kesalahan pemakaian bentuk kata Kesalahan penyerapan istilah