E-Class 12 Presentation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E-Class 12 Presentation"

Transkripsi

1 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 Penulis : Drs. Suparlan E-Class 12 Presentation

2 Henki Pendahuluan Hal 02 Ejaan adalah seperangkat aturan / kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa Sejarah ejaan dalam Bahasa Indonesia Ejaan Van Ophuijsen (1901 s.d 1947) Ejaan Republik atau ejaan Suwandi (1947 s.d 1972) (16 Agustus 1972 sampai dengan sekarang)

3 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan E n t e r

4 Samsul Pemakaian Huruf Hal 04 Ruang Lingkup No. Pembahasan 1 Huruf Abjad 2 Huruf Vokal 3 Huruf Konsonan 4 Huruf Diftong 5 Gabungan Huruf Konsonan 6 Huruf Kapital 7 Huruf Miring 8 Huruf Tebal

5 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Abjad Abjad menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti urutan huruf. Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama A a A J j Je S s es B b Be K k ka T t te C c Ce L l el U u u D d De M m em V v ve E e E N n en W w we F f Ef O o o X x eks G g Ge P p pe Y y ye H h Ha Q q ki Z z zet I i i R r er

6 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u. Catatan: Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Kakak suka menonton film seri (séri). Pertandingan sepakbola kemarin berakhir seri. 3. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas hurufhuruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Catatan: Huruf k melambangkan bunyi hamzah Misalnya: Bapak

7 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Diftong Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Misalnya: Malaikat, Pandai 5. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Misalnya: khusus, ngilu, nyata, syarat 6. Huruf Kapital Penggunaan huruf kapital terdapat 16 pembahasan, seperti: No. Sebagai Contoh Kalimat 1 awal kalimat Kita harus bekerja keras. 2 petikan langsung Adik bertanya, Kapan kita pulang? 3 Kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan Islam, Yang Maha Pengasih, hamba-nya

8 Samsul Pemakaian Huruf Hal 08 No. Sebagai Contoh Kalimat 4.1 Nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin 4.2 Tidak dipakai sebagai nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang 5.1 Unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu 5.2 Nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya Dia baru saja diangkat menjadi sultan Wakil Presiden Adam Malik Sidang itu dipimpin oleh Presiden Repubik Indonesia

9 Samsul Pemakaian Huruf Hal 09 No. Sebagai Contoh Kalimat 5.3 Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu 6.1 Huruf pertama unsur-unsur nama orang. 6.2 Huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu? Amir Hamzah, Dewi Sartika N Newton 6.3 Tidak dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran 5 ampere, 10 volt

10 Samsul Pemakaian Huruf Hal 10 No. Sebagai Contoh Kalimat 7.1 huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa bangsa Eskimo, suku Sunda, bahasa Indonesia 7.2 Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turusan 8.1 Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya 8.2 Huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah 8.3 Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Pengindonesiaan kata asing, keingris inggrisan, kejawaan - jawaan Tahun Hijriah tarikh Masehi Bulan Agustus bulan Maulid Perang Candu Perang Dunia I Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

11 Samsul Pemakaian Huruf Hal 11 No. Sebagai Contoh Kalimat 9.a Huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi Banyuwangi Asia Tenggara Cirebon Amerika Serikat 9.b Huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi 9.c Huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya 9.d Huruf pertama unsur-unsur geografi yang tidak diiukti oleh nama diri geografi 9.e Huruf pertama unsur-unsur geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis Bukit Barisan Danau Toba Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru Ukiran Jepara pempek Palembang Berlayar ke teluk mandi di sungai nangka belanda kunci inggris

12 Samsul Pemakaian Huruf Hal 12 No. Sebagai Contoh Kalimat 10.a Huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Republik Indonesia Departemen Keuangan 10.b Huruf pertama kata yang bukan resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi 11 Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan 12 Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Beberapa badan hukum Menjadi sebuah republik Perserikatan Bangsa-Bangsa Dasar-dasar Ilmu Pemerintahan Bacalah majalah Bahasa dan Sastra

13 Samsul Pemakaian Huruf Hal 13 No. Sebagai Contoh Kalimat 13 Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri Dr. doktor S.E. sarjana ekonomi 14.a Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. 14.b Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. 15 Huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan 16 Huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. Besok Paman akan datang Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Sudahkah Anda tahu? IB IC IE F15

14 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Miring Penggunaan huruf kapital terdapat 3 pembahasan, seperti: No. Fungsi Contoh Kalimat 1 Untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan Catatan : Judul skripsi, tesis, atau disertai yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik 2 Untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata 3.a Untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. 3.b Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca Huruf pertama kata abad adalah a. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

15 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Tebal a. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya: Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab: BAB I PENDAHULUAN Bagian bab: 1.1 Latar Belakang Masalah Daftar, Indeks, dan lampiran DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA

16 Samsul Pemakaian Huruf Hal Huruf Tebal b. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya: Saya tidak mengambil bukumu Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah Seharusnya ditulis dengan huruf mirirng: Saya tidak mengambil bukumu Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah

17 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan E n t e r

18 Mutiara Penulisan Kata Hal 18 Ruang Lingkup No. Pembahasan 1 Kata Dasar 2 Kata Turunan 3 Bentuk Ulang 4 Gabungan Kata 5 Suku Kata 6 Kata Depan di, ke, dan dari 7 Partikel 8 Singkatan dan Akronim 9 Angka dan Bilangan 10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya 11 Kata si dan sang

19 Mutiara Penulisan Kata Hal Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Buku itu sangat menarik Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu 2. Kata Turunan Penggunaan kata turunan terdapat 4 pembahasan, yaitu: Kalimat 1.a Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya 1.b Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia 2 Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. berjalan dipermainkan mem-phk-kan di-upgrade bertepuk tangan garis bawahi

20 Mutiara Penulisan Kata Hal 20 Kalimat 3 Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai 4 Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. dilipatgandakan menggarisbawahi Adipati Dwiwarna Paripurna 3. Bentuk Ulang Penggunaan bentuk ulang terdapat 2 pembahasan, yaitu: Kalimat 1 Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Anak-anak Berjalan-jalan 2 Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Kekanak-kanakan Perundang-undangan

21 Mutiara Penulisan Kata Hal Gabungan Kata Penggunaan gabungan kata terdapat 3 pembahasan, yaitu: Kalimat 1 Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah duta besar kambing hitam 2 Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsurunsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan 3 Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai anak-istri Ali ibu-bapak kami Acapkali Adakalanya dukacita

22 Mutiara Penulisan Kata Hal Suku Kata Penggunaan suku kata terdapat 4 pembahasan, yaitu: 1.a Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. bu-ah ni-at 1.b Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal. pan-dai au-la 1.c Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. 1.d Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. 1.e Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. ba-pak la-wan Ap-ril man-di ul-tra in-fra

23 Mutiara Penulisan Kata Hal 23 2 Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu. 3 Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiaptiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. 4 Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris di antara unsur-unsurnya (tanpa tanda pisah) ber-jalan mem-bantu Bi-grafi bi-o-gr-fi Bio-data bi-o-da-ta Mutiara Ayu 6. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan dari pada. Misalnya: Di mana dia sekarang? Cincin itu terbuat dari emas

24 Mutiara Penulisan Kata Hal Partikel Materi terkait partikel terdapat 3 pembahasan, yaitu: 1 Partikel-lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahului 2 Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Catatan: Kecuali pada gabungan yang lazim, seperti: Adapun, Bagaimanapun 3 Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Bacalah buku itu baik-baik! Siapakah gerangan dia? Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana. Mereka masuk ruang satu per satu Harga kain itu Rp ,00 per helai.

25 Mutiara Penulisan Kata Hal Singkatan dan Akronim Materi terkait singkatan dan akronim terdapat 2 pembahasan, yaitu: 1.a Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiaptiap singkatan itu 1.b Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. A.H. Nasution Haji Hamid S.E. sarjana ekonomi DPR Dewan Perwakilan Rakyat SD Sekolah Dasar 1.(c1) Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik. jml. jumah kpd. kepada

26 Mutiara Penulisan Kata Hal 26 1.(c2) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik. dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya 1.d Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam suratmenyurat) masingmasing diikuti oleh tanda titik. 1.e Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda dengan titik. 2.a Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. a.n. atas nama u.p. untuk perhatian Cu kuprum cm sentimeter LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIM Surat Izin Mengemudi

27 Mutiara Penulisan Kata Hal 27 2.b Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital. 2.c Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huurf kecil. Bulog Badan Urusan Logistik Kowani Kongres Wanita Pengusaha Indonesia pemilu pemilihan umum Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi 9. Angka dan Bilangan Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, X, L Materi terkait angka dan bilangan terdapat11 pembahasan, yaitu:

28 Mutiara Penulisan Kata Hal 28 1 Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan. 2 Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat 3 Angka yang menunjukan bilangan utuh besar dapat dieja sebagaian supaya lebih mudah dibaca. 4 Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; nilai uang; dan (d) jumlah Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku. Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta Bukan 250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu Perusahan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah 0,5 sentimeter 27 orang

29 Mutiara Penulisan Kata Hal 29 5 Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar. 6 Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Jalan Tanah Abang 1 No. 15 Hotel Mahameru, Kamar 169 Surah Yasin: 9 Bab X, Pasal 5, halaman Penulisan bilangan dengan huruf Bilangan utuh Bilangan pecahan dua belas (12) Setengah (1/2) 8 Penulisan bilangan tingkat kantor di tingkat II gedung itu (angka Romawi) di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka Arab) di tingkat kedua gedung itu (huruf) 9 Penulisan bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara berikut. Lima lembar uang an (lima lembar uang seribuan)

30 Mutiara Penulisan Kata Hal Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi). 11 Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Di lemari itu tersimpan 805 buku dab majalah Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai Bukti pembelian barang seharga Rp ,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban. 10. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya Misalkan: Buku ini boleh kaubaca Rumahnya sedang diperbaiki Catatan: Dirangkai dengan kata hubung jika digabung dengan bentuk singkatan Misalnya: KTP-mu SIM-nya

31 Mutiara Penulisan Kata Hal Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalkan: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim Siti mematuhi nasihat sang kakak. Catatan: Huruf si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.

32 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan E n t e r

33 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal 33 Ruang Lingkup No. Pembahasan No. Pembahasan 1 Tanda Titik (.) 2 Tanda Koma (,) 3 Tanda Titik Koma (;) 4 Tanda Titik Dua (:) 5 Tanda Hubung (-) 6 Tanda Pisah (-) 7 Tanda Tanya (?) 8 Tanda Seru (!) 9 Tanda Elipsis ( ) 10 Tanda Petik ( ) 11 Tanda Petik Tunggal ( ) 12 Tanda Kurung (( )) 13 Tanda Kurung Siku ([ ]) 14 Tanda Garis Miring (/) 15 Tanda Penyingkat atau Apostrof ( )

34 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. -Ayahku tinggal di Solo. - Biarlah mereka duduk di sana. 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar. a. - III. Departemen Pendidikan Nasional - A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi b Petokan Umum Isi Karangan Ilustrasi Gambar Tangan

35 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang emnunjukan waktu. 4. Tanda titk dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu 5. Tanda titik dapat dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukan jumlah. - Pukul ( pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik) jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik) - Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari Desa itu berpenduduk orang. 7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan - H. Hamid Haji Hamid - Bpk. Bapak

36 Riadhi 2. Tanda Koma (,) Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setarda yang satu dali kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pda awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubung dengan itu, dan meskipun begitu. - Saya membeli kertas, pena, dan tinta. - Saya akan membeli buku buku puisi, tetapi kau yang memilihnya. - Kalau ada undangan, saya akan datang - Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

37 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya, wah, aduh, dan kasian, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat dalam kalimat. - O, bgitu? - Wah, bukan main! - Hati-hati, ya, jalannya licin. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dar bagian lain dalam kalimat. 7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhiran dengan tanda tanya atau seru. - Ibu berkata, Paman berangkat besok pagi. - Dimana saudara tinggal? tanya Pak Guru.

38 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagiab alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nma tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. 9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka. 10. Tanda koma dipakai di antara bagianbagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. 11. Tanda koa dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, dan marga. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu1, Bogor Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jalan salemba Raya 6, jakarta Surabaya 10 Mei 1960 Tokyo, jepang - Gunawan, Ilham Kamus Polititik Internasional. Jakarta: Restu Agung. - Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm B. Ratulangi, S.E.

39 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. 13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi - 12, 5 m - 27, 3 Kg - Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali 14 Tnda koma dapat dipakai utnuk menghindari salah baca / salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Atas perhatian sodara, Terima Kasih. Bandingkan dengan : Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudar.

40 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda Titik Koma (;) 1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara didalam kalimat majemuk setara 2 Mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. 3 Memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setipa bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya. Syarat-syarat penerimaan pegawai sipil di lembaga ini: (1) Berkewarganegaraan Indonesia; (2) Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya; Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk

41 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda Titik Dua (:) 1. Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. 2 Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga:kursi, meja, dan lemari. Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : Siti Aryani 3 Dipakai dalam naskah drama sesuadah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan. 4 Dipakai diantara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan Ibu : Bawa kopor ini, Nak! Amir : Baik, Bu. Horison, XLIII, No. 8/2008:8 Surah Yasin:9

42 Riadhi 5. Tanda Hubung (-) Pemakaian Tanda Baca Hal Menyambung unsur-unsur kata ulang Anak-anak 2 Menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu. 3 Memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata. 4 Dipakai untuk merangkai: a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital b. Ke- dengan angka, c. Angka dengan an d. Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital e. Kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan f. Gabungan kata yang merupakan kesatuan P-a-n-i-t-i-a Ber-evolusi Karyawan boleh mengajak anakistri ke acara pertemuan besok se-indonesia Tahun 1950-an Hari-H

43 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal 43 5 Dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing di-smash 6. Tanda Pisah (-) 1 Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat 2 Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas 3 Dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti sampai dengan atau sampai ke. Kemerdekan itu-hak segala bangsa-harus dipertahankan Sumpah Pemuda harus terus ditingkatkan Tahun Jakarta - Bandung

44 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda Tanya (?) 1. Dipakai pada akhir kalimat tanya. Kapan dia berangkat? 2 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?) 8. Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang serupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah indahnya taman laut ini! Bersihkan kamar itu sekarang juga!

45 Riadhi 9. Tanda Elipsis ( ) Pemakaian Tanda Baca Hal Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus Kalau begitu,marilah kita laksanakan 2 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Sebab-sebab kemerosotan akan diteliti lebih lanjut. 10. Tanda Petik ( ) 1. Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. 2 Dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 3 Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Ibu berkata, Paman berangkat besok pagi. Sajak Pahlawanku terdapat pada halaman 5 buku itu. Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara coba dan ralat saja.

46 Riadhi Pemakaian Tanda Baca 11. Tanda Petik Tunggal ( ) Hal Dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain. 2 Dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Tanya dia, Kau dengar bunyi kringkring tadi? Terdapat paling pandai 3 Dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing Feed-back balikan 12. Tanda Kurung (( )) 1. Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan 2 Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk). Sajak Tranggono yang berjudul Ubud (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962

47 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal 47 3 Dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya didalam teks dapat dihilangkan. 4 Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang merinci urutan keterangan. 13. Tanda Kurung Siku ([ ]) Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya. Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja. 1. Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dlam naskah asli. Sang Sapurba men[d]engar bunyi geerisik.

48 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal 48 2 Dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. 14. Tanda Garis Miring (/) Persamaan kedua proses ini (perbedaanya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini. 1. Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin atau tahun ajaran. No.7/PK/2008 Tahun ajaran 2008/ Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun. Dikirimkan lewat darat/laut Harganya Rp1.500,00/lembar

49 Riadhi Pemakaian Tanda Baca Hal Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ) Tanda penyingkat menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Dia kan sudah kusurati. ( kan:bukan) 1 januari 08 ( 08:2008)

50 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan E n t e r

51 Mario Penulisan Unsurn Serapan Hal 51 Berdasarkan integrasinya, unsur serapan (pinjaman) dibagi menjadi dua: 1. Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, dipakai dalam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapan masih mengikuti caraasing seperti reshuffle, shuttle cock. 2. Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, ejaan diubah seperlunya sehingga masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misal; risk (risiko), system (sistem), effective (efektif).

52 Mario Penulisan Unsurn Serapan Hal 52 Contoh Kata Serapan No. Bahasa Serapan Keterangan serapan 1. Arab kh ma na ruku khusus Bahasa Asal Bahasa Indonesia makna rukuk khusus 2 Belanda aa ee octaaf Systeem oktaf sistem 3 Sanskerta ç çastra sastra 4 Inggris oo cartoon kartun

53 EYD () Pemakaian Huruf Penulisan Kata Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan Observasi E n t e r

54 Kelas E Diskusi

55

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN

Lebih terperinci

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan

Lebih terperinci

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Dia membaca buku. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN PENGGUNAAN TANDA BACA Oleh AHMAD WAHYUDIN TANDA TITIK (.) 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 1. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat Terdapat dalam kalimat... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 Saya akan menolongnya,walaupun hal itu cukup sulit hay,apa kabar?

Lebih terperinci

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia KAIDAH TATA TULIS Kaidah bahasa merupakan aturan pemakaian bahasa agar bahasa itu tetap terpelihara dalam perkembangannya. Dalam berbahasa,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA

PENGGUNAAN TANDA BACA PENGGUNAAN TANDA BACA A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang akan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Akan tetapi,

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA Modul ke: TATA EJAAN BAHASA INDONESIA 13 Fakultas 1. Mampu memahami sejarah ejaan 2. Mampu memahami ruang lingkup ejaan 3. Mampu menerapkan kaidah tata ejaan dalam praktik penulisan Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir

Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir Abstrak Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca

Lebih terperinci

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring BAB 4 EJAAN 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan

Lebih terperinci

Di susun oleh: IRENG. Tugas Mata Kuliah KAPITA SELEKTA. Karya ini di buat oleh : MENU

Di susun oleh: IRENG. Tugas Mata Kuliah KAPITA SELEKTA. Karya ini di buat oleh : MENU Tugas Mata Kuliah KAPITA SELEKTA Di susun oleh: Karya ini di buat oleh : IRENG CECEP ALI NURDIN (0801569 / 04) DENY FERDIANSYAH B. (0803220 / 05) DIAN RATNASARI (0802116 / 06) TANDA BACA SEJARAH JANJI

Lebih terperinci

Artikel dan Kontributor

Artikel dan Kontributor INDEKS PENULIS Ali Rama Ayu Zakya Lestari Dewi Sartika Bahrul Yaman Haryo Kuncoro Heri Setiawan Istiqomah Rahmawati Roikhan Mocd. Aziz Siti Herni Rochana Siti Suharyanti Ummi Duwita Utami Baroroh 172 INDEKS

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik Mblaketaket pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016 Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Arief Panggih

Lebih terperinci

Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan yang Disempurnakan Ejaan yang Disempurnakan A. Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan adalah

Lebih terperinci

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia)

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia) 1. TANDA BACA 3 TANDA TITIK 3 TANDA PETIK 3 TANDA KOMA 4 TITIK KOMA 4 TITIK DUA 4 TANDA PISAH 4 TANDA TANYA 5 TANDA SERU 5 TANDA HUBUNG 5 TANDA KURUNG 5 TANDA PENANGGAL

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul Abstrak Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan digunakan sebagai bentuk baku

Lebih terperinci

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kapita Selekta Bahasa Indonesia Dosen : Dr. Prana

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara Sri Dewi Astuti A., Gazali, dan Efendi Mahasiswa

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

Penulisan Huruf Kapital

Penulisan Huruf Kapital Syarat penulisan huruf kapital: Huruf pertama kata pada awal kalimat Huruf pertama petikan langsung Huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 13 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)

MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata) Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd. O l e h Supiyan Sauri 12312318 TI 13 ABCDEF PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH

EJAAN DALAM KARYA ILMIAH 1 EJAAN DALAM KARYA ILMIAH Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah

Lebih terperinci

Vol. 14, No. 1, April 2015

Vol. 14, No. 1, April 2015 INDEKS PENULIS Ahmad Zulva Adi Alief Rakhman Setyanto Andreyanto Ramdani Bhimo Rizky Samodra Dwi Nuraini Ihsan Gusniarti Helmiatin Jati Waskito Khoirunnisa Novia Nengsih Nur Mawaddah Sharfina Putri Kartika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 Pengertian EYD Penerapan Perkembangan Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

Lebih terperinci

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong 1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan

Lebih terperinci

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: INDEKSING Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: Directory of Open Access Journal (DOAJ) CrossRef Goggle Scholar SINTA Portal Garuda

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA SET 7 EJAAN 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BAHASA INDONESIA SET 7 EJAAN 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 07 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BAHASA INDONESIA SET 7 EJAAN 2 A. PEMAKAIAN TANDA BACA a. Tanda Baca Koma (,) 1. Tanda baca koma dipakai antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 1. Penulisan judul yang tepat di bawah ini adalah?. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 Yang Muda Yang Berkarya Untuk Bangsa Yang Muda yang Berkarya untuk Bangsa yang muda yang berkarya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) merupakan pembelajaran yang paling utama. Kompetensi hasil belajar siswa di

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 02 Sidomulyo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelas ini berjumlah 11 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN

Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Pertemuan 11 PENYUNTINGAN Materi Perkuliahan 1. Pengertian Penyuntingan 2. Persyaratan untuk Menjadi Penyunting 3. Cara Menyunting Naskah Pengertian Penyuntingan Penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas INDEKS PENULIS Ahmad Husein Fadhullah Ali Rama Aristyasani Putri Denny Iswanto Dwika Julia Utiara Farah Fauziyah Muhammad Reza Hermanto Nujma Faradisi Rifki Hasan Al Khoiri Rully Farel Tais Khuron Utami

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Sunda Ariana 1, Andri 2, Margareta Andriani 3 1 Fakultas Ilmu Komputer, UniversitasBina Darma 515581 E-mail : andri@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2: BAHASA INDONESIA

BAB 2: BAHASA INDONESIA STRUKTUR BAKU: EJAAN YANG DISEMPURNAKAN www.bimbinganalumniui.com 1. Penulisan kata bilangan yang tidak tepat terdapat pada (A) Karya sastra STA ini telah dicetak lebih dari 20 (dua puluh) kali. (B) Ketujuh

Lebih terperinci

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA Dikirim tanggal 27 September 2017 Diterima 26 Desember

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang pengajaran khususnya pengajaran berbahasa sudah banyak dilakukan. Begitu pula tentang analisis kesalahan dalam berbahasa. Namun,

Lebih terperinci

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) TUGAS MAKALAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD) OLEH : Kelompok 3 1. ABDUL MAJID 2. ISHAK 3. NELIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SULTAN QAIMUDDIN KENDARI 2010 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. oleh ruang dan waktu, pembaca dapat membacanya berulang-ulang bila dirasakan

II. LANDASAN TEORI. oleh ruang dan waktu, pembaca dapat membacanya berulang-ulang bila dirasakan II. LANDASAN TEORI A. Surat Surat merupakan alat komunikasi di samping televisi, radio, telepon, telegram, dan internet. Di antara sarana komunikasi yang disebut di atas, surat memiliki beberapa kelebihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Menulis Menurut Suparno dan Yunus (2008: 1.29), sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Kerajaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahan Ajar Bahan ajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan fungsi bahan

Lebih terperinci

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Daftar isi: I. Pemakaian Huruf II. Penulisan Kata III. Pemakaian Tanda Baca A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong E. Gabungan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2 1. Penulisan singkatan yang benar adalah... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2 BJ Habibi pernah menjadi presiden. J Habibi pernah menjadi presiden. BJ.Habibi pernah menjadi

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 588) konsep adalah gambaran

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 588) konsep adalah gambaran BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003: 588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa,

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 1 diri sendiri Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

Lebih terperinci

A. Penulisan Huruf. Dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu. (2) penulisan huruf miring.

A. Penulisan Huruf. Dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu. (2) penulisan huruf miring. 1 A. Penulisan Huruf Dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan (2) penulisan huruf miring. 2 1. Penulisan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Garis Besar Tata Cara Penulisan Skripsi Jenis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 1. Perhatikanlah kalimat berikut! Ridho. Pergilah ke Toko Abadi untuk membeli

Lebih terperinci

Daftar isi: IV. Penulisan Unsur Serapan... V. Pedoman Umum Pembentukan Istilah...

Daftar isi: IV. Penulisan Unsur Serapan... V. Pedoman Umum Pembentukan Istilah... Daftar isi: I. Pemakaian Huruf... A. Huruf Abjad... B. Huruf Vokal... C. Huruf Konsonan... D. Huruf Diftong... E. Gabungan Huruf Konsonan... F. Huruf Kapital... G. Huruf Miring... H. Huruf Tebal... II.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

Muhammad Syarkawi (1)

Muhammad Syarkawi (1) Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI Oleh: Izzatur Rahmi 1, Harris Effendi Thahar 2, Emidar 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam.

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam. SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9 1. Imbuhan ber dengan makna menggunakan terdapat dalam kalimat Makanan itu beracun. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACALATIHAN SOAL BAB 9 1. Bacalah kalimat tersebut dengan cermat! Setiap siswa harap menyiapkan pensil 2B penghapus dan rautan Penggunaan

Lebih terperinci