RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Suplemen Rencana Strategis

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016


RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

2014 yang. sumber. dengan. capaian. strategis. Laporan. secara. sasaran. Tabel RE 1. Sasaran Strategis. Capaian. No. 1. Sasaran Tercapai 100% di BPKP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

I N S P E K T O R A T

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Kepala, Ardan Adiperdana

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai, serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Visi BPKP adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) mendorong terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara; (4) mendorong tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatkan kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) mendorong terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 v

Untuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan delapan sasaran strategis dan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Tahun 2013 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2013. LAKIP juga dimanfaatkan sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2013 menunjukkan bahwa dari delapan sasaran strategis BPKP (2014) telah tercapai empat sasaran strategis di tahun 2013, sementara empat sasaran strategis lain belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis (2014) Capaian Sasaran 2013 1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD Dua IKU dominan tercapai 100%; satu IKU dominan tercapai 97,22% 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar Tercapai 88,24% 87,50% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300 IPD dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD Satu IKU dominan tercapai 100%, satu IKU domianan 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan tercapai 80,57% Tercapai 49,45% Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran vi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

atas realisasi 12 IKU yang paling memengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 45 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin BPKP Tahun 2013. Pengukuran dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi capaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut. 1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian tiga IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut. a. BPK RI telah memberikan opini WDP atas LKPP tahun 2012 sebagai hasil reviu yang dilakukan BPKP tahun 2013. Dengan hasil tersebut, realisasi kinerja IKU sebesar 80%, atau mencapai 100% sesuai target kinerja sebesar 80%; b. Jumlah Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 51 IPP atau terealisasi 96,23% dari 53 IPP yang diasistensi oleh BPKP, sehingga mencapai 106,92% dari target sebesar 90%; c. Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 427 IPD atau terealisasi 87,50% dari 488 IPD yang diasistensi oleh BPKP, sehingga capaian IKU sebesar 97,22% dari target tahun 2013 sebesar 90%. IKU Persentase Jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP belum tercapai sesuai target disebabkan kurangnya komitmen Pemda dalam meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan kurangnya kualitas SDM Pemda terkait dengan pengelolaan keuangan daerah. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50% Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan, yang diukur dengan jumlah setoran mulai tahun 1998 sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp35,78 triliun atau 70,59% dibandingkan dengan temuan pemeriksaan sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp50,69 triliun. Realisasi IKU sebesar 70,59%, atau 88,24% dari target tahun 2013 sebesar 80%. Belum tercapainya target antara lain disebabkan: a. Lamanya pembahasan tripartit antara BPKP, Kementerian Keuangan, dan Instansi Pemerintah yang diaudit; b. Belum terbitnya regulasi mengenai harga mineral terkait adanya pemeriksaan PNBP-Pertambangan; c. Adanya perbedaan pendapat mengenai regulasi biaya interkoneksi internasional. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 vii

3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal pada 300 IPD dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut. a. IKU Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima, BPKP melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 222 IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 200 IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 111%. b. IKU BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang Good Corporate Governance (GCG) atau KPI mendapat skor baik, BPKP melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan GCG, Key Performance Indicator (KPI), dan audit kinerja pada BUMN/BUMD/BUL untuk meningkatkan tata kelola perusahaan. Realisasi sebanyak 32 badan usaha mendapat skor baik atau 56,14% dibandingkan 57 badan usaha yang dievaluasi, sehingga capaian IKU sebesar 86,37% dari target sebesar 65%. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya target IKU BUMN/BUMD/ BUL/BULD yang GCG atau KPI mendapat skor baik adalah lain mulai tahun 2013 diterapkan indikator/parameter baru untuk penilaian GCG sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor 16 tahun 2012, sehingga capaian skor dan kategori GCG baik menjadi lebih sulit. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Persentase Pemahaman dan Kepedulian atas Permasalahan Korupsi, yang diukur berdasarkan rata-rata hasil survei pemahaman dan kepedulian masyarakat peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap bahaya korupsi dengan realisasi sebesar 96,15%, atau mencapai 124,87% dari target sebesar 77%. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Realisasi Persentase K/L dan Pemda yang telah Menyelenggarakan SPIP Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, diukur berdasarkan jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 181 K/L/Pemda (62 K/L dan 119 Pemda) atau 29,67% dari jumlah seluruh K/L/Pemda sebanyak 610 K/L/Pemda (86 K/L dan 524 Pemda), sehingga capaian IKU sebesar 49,45% dari target sebesar 60%. Hambatan pencapaian target IKU antara lain disebabkan kurang SDM di K/L/Pemda yang memahami penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 viii LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

Tahun 2008 dan terbatasnya sumber daya BPKP untuk melakukan pembinaan. 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Realisasi Jumlah Unit APIP yang Telah Menerapkan Jabatan Fungsional Auditor (JFA), diukur dari jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA. Sampai dengan tahun 2013, jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA adalah 533 unit atau terealisasi 106,60% dari target sebanyak 500 unit, sehingga mencapai 142,13% dari target sebesar 75%. 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut. a. IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi, diukur dengan membandingkan antara realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan. Pada tahun 2013, jumlah realisasi penugasan 12.420 PP atau 92,96% dari 13.360 rencana penugasan, sehingga mencapai 109,36% dari target sebesar 85%. b. IKU Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP diukur 100% jika predikat opini BPK RI adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2013, opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2012 adalah WTP sehingga realisasi 100% sesuai dengan target. 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, Terimplementasinya Sistem Informasi untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Internal (manajemen BPKP) yang telah direalisasikan dengan pengembangan sistem informasi eksekutif (dashboard), sistem datawarehouse, aplikasi transaksi, aplikasi lanjutan, dan infrastruktur teknikal, dengan rata-rata tingkat kematangan implementasi sistem sebesar 74,60% atau mencapai 113% dari target sebesar 66% pada tahun 2013. Selain pencapaian sasaran strategis tersebut di atas, beberapa prestasi BPKP Tahun 2013 dapat disebutkan sebagai berikut. a. Memeroleh predikat A (sangat baik) dengan nilai 75,24 atas penerapan SAKIP BPKP tahun 2013 dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB; b. Mempertahankan opini WTP dari BPK RI atas penyajian Laporan Keuangan BPKP Tahun 2012; c. Memeroleh FutureGov award sebagai salah satu instansi terbaik dalam manajemen informasi yang diberikan oleh FutureGov, sebuah lembaga internasional mengenai kajian pemerintahan yang berpusat di Singapura; d. Mendapat penghargaan sebagai instansi terbaik kedua dalam kinerja pengelolaan BMN yang diberikan oleh Kementerian Keuangan; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 ix

e. Mendapat Akreditasi A untuk pendidikan pelatihan pengadaan barang dan jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta untuk pendidikan dan pelatihan kedinasan dari LAN; f. Menghasilkan rekomendasi yang dimanfaatkan Presiden dan telah ditindaklanjuti atas kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Audit dan Perhitungan Nilai Buku Proyek Asahan (PT Inalum) Porsi Nippon Asahan Alumunium (NAA) per 31 Oktober 2013; dan g. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara. Keseluruhan program yang dilaksanakan BPKP pada tahun 2013 menggunakan dana sebesar 1.068.258.729.000,00 atau 95,42% dari anggaran sebesar Rp1.119.517.794.000,00. Secara umum, empat sasaran strategis dalam tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan, dengan faktor pendukung antara lain sebagai berikut. a. BPKP proaktif menjalin kerjasama melalui Memorandum of Outstanding (MoU) dengan K/L dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara; b. Meningkatnya kemampuan IPP dalam menyusun Laporan Keuangan; c. Komitmen Pemda untuk mencantumkan SPM dalam RPJMD/RKPD; d. Meningkatnya kerjasama dengan World Bank dalam mendukung BPKP menghasilkan strategic recommendation; e. Sosialisasi yang efektif kepada para calon penerima bansos/hibah dan mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam usaha pemberantasan korupsi; f. Komitmen yang tinggi dari BPKP dalam upaya penerapan JFA pada unit APIP; g. Komitmen seluruh satuan kerja dalam melaksanakan akuntabilitas pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintahan. Untuk mengoptimalkan pencapaian segenap sasaran strategis pada akhir masa Renstra, diperlukan upaya dan kerja yang sungguh-sungguh serta sistematis antara lain: 1. Mengintensifkan upaya persuasif dan koordinasi untuk membangun komitmen Pemda membuat rencana tindak dalam rangka meningkatkan kualitas opini BPK RI atas laporan keuangan; 2. Peningkatan penerimaan negara, antara lain melalui: a. Meningkatkan kualitas pengawasan sesuai sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang telah diterima; b. BPKP proaktif untuk memantau dan mengevaluasi tindak lanjut atas temuan pengawasan. 3. Meningkatkan pemberian konsultansi tahun 2014 dalam rangka peningkatan penerapan GCG pada BUMN khususnya dalam menyikapi adanya perubahan peraturan penilaian penerapan GCG; 4. Mengintensifkan penyelenggaraan diklat/workshop terkait dengan penyelenggaraan SPIP; 5. Meninjau ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di bawah 100%. x LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013