DINAMIKA MODEL EPIDEMIK SVIR

dokumen-dokumen yang mirip
KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS

II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 1 [Sistem Persamaan Diferensial Linear (SPDL)]

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA

ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

Eksistensi dan Kestabilan Model SIR dengan Nonlinear Insidence Rate

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

SIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI

Tingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

Kestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

ANALISIS STABILITAS DAN OPTIMAL KONTROL PADA MODEL EPIDEMI TIPE SIR DENGAN VAKSINASI

UNNES Journal of Mathematics

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )

ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIR DENGAN VAKSINASI PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DIY TUGAS AKHIR SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: SEIS, masa inkubasi, titik kesetimbangan, pertussis, simulasi. iii

ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

ANALISA MATEMATIS EFEK DARI STRATEGI VAKSINASI KONTINU TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EPIDEMIK SVIR

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

Suatu sistem persamaan diferensial dinyatakan sebagai berikut : Misalkan suatu sistem persamaan diferensial (SPD) dinyatakan sebagai

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

ANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS

KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

KAJIAN MATEMATIS PENGARUH IMIGRAN TERINFEKSI DAN VAKSINASI DALAM MODEL EPIDEMIK SIS DAN SIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH STRATEGI PULSE VACCINATION TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK

PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny

MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna Memperoleh derajat Sarjana S-1

ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi

Analisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

IV PEMBAHASAN. jika λ 1 < 0 dan λ 2 > 0, maka titik bersifat sadel. Nilai ( ) mengakibatkan. 4.1 Model SIR

Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

Pengembangan Model Matematika SIRD (Susceptibles- Infected-Recovery-Deaths) Pada Penyebaran Virus Ebola

APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245

MODEL EPIDEMI SEIV PENYEBARAN PENYAKIT POLIO PADA POPULASI TAK KONSTAN

Analisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan Fungsi Lyapunov

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

ANALISIS STABILITAS PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh Andy Setyawan NIM

Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR)

Penyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan

STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIR TONAAS K W Y MARENTEK

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

BAB II LANDASAN TEORI

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

ANALISIS BIFURKASI PADA MODEL MATEMATIS PREDATOR PREY DENGAN DUA PREDATOR Lia Listyana 1, Dr. Hartono 2, dan Kus Prihantoso Krisnawan,M.

Transkripsi:

DNAMKA MODEL EPDEMK R TERHADAP PENYEBARAN PENYAKT CAMPAK DENGAN TRATEG AKNA KONTNU Anis ahni *), Tonaas Kabul Wangkok Yohanis Marentek 1), uwandi, pd 2) 1&2) Program tudi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan lmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian ABTRAK Penyakit campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dapat di atasi salah satunya dengan proses vaksinasi. Model ini berdasarkan pada Xianning Liu (2007), Marentek (2011) dan menambahkan lagi asumsi bahwa individu yang divaksinasi mempunyai kemungkinan untuk tetap sehat tetapi rentan terhadap penyakit, karena kekebalan hanya diperoleh pada saat proses vaksinasi saja. Model epidemik R ini terdapat dua titik tetap yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik. Jika bilangan reproduksi dasar sama dengan satu maka akan diperoleh tingkat vaksinasi minimum. Untuk mempermudah dalam mengamati dinamika sistem serta pengaruh vaksinasi kontinu, maka digunakan simulasi komputer yang menggunakan perangkat lunak Mathematicha 7.0 dengan memberikan nilai parameter-parameter yang eksplisit dan sesuai dengan penyakit campak. Kata Kunci: trategi vaksinasi kontinu, R, Campak ABTRACT Measles is a infectious disease caused by a virus that could be solved one of them with the process of vaccination. This model is based on Xianning Liu 2007), Marentek (2011) and a adding again the assumption that vaccinated individuals have the possibility to stay h healthy but vulnerable to disease, because immunity is only obtained during the process of vaccination alone. R epidemic models, there are two fixed points are points remain free of disease and endemic fixed. f the basic reproduction number is equal to one will obtain a minimum level of vaccination. To make it easier to observe the dynamics of the system as well as the influence of continuous vaccination, then used computer simulations using the software Mathematica 7.0 to give explicit parameters and in accordance with the measles. Keywords: Continuous accination trategy, R, Measles PENDAHULUAN Penyakit measles (Campak) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan nyeri ditenggorokan, demam, batuk, dan ruam kulit (Ulfa, 2013). aksinasi merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit campak. alah satu program vaksinasi yang sukses adalah dalam kasus alami pada tahun 1977. Model epidemik R ini, berdasarkan proses vaksinasi yang dilakukan akan terdapat dua strategi yaitu strategi vaksinasi yang kontinu dan strategi vaksinasi yang terputus. Pada penelitian ini hanya akan dikaji model epidemik R terhadap penyakit campak dengan strategi vaksinasi kontinu, serta dengan mengintepretasikan model R ini terhadap penyakit campak dengan nilai-nilai parameter yang eksplisit dan sesuai dengan cara melakukan simulasi. Adapun teori-teori sistem dinamika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih yang berisi nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Contoh : + 5 Titik Tetap Misalkan diberikan suatu istem Persamaan Diferensial (PD) sebagai berikut: ( ), R (2.3) Titik disebut titik tetap atau titik kritis atau disebut juga titik kesetimbangan jika ( ) 0. (Tu, 1994) Nilai Eigen dan ektor Eigen Diberikan suatu matriks dengan koefisien konstanta yaitu matriks A yang berukuran n x n, suatu vektor taknol dalam ruang R yang kemudian disebut vektor eigen dari matriks A, dan juga suatu skalar yang disebut nilai eigen dari matriks A berlaku : (2.4) disebut vektor eigen yang bersesuaian dari matriks skalar dengan nilai eigen yang berukuran n x n, maka persamaan (2.4) dapat dituliskan sebagai berikut : (A- )x 0 (2.5) dengan adalah matriks identitas. Persamaan (2.5) mempunyai solusi tak nol jika dan hanya jika: det (A- ) 0 (2.6) yang disebut dengan persamaan karakteristik. (Anton, 1995) Analisis Kestabilan Titik Tetap Analisa kestabilan untuk setiap titik tetap yang berbeda untuk setiap nilai eigen yakni : 1. istem Ax dikatakan stabil jika dan hanya jika setiap nilai eigen dari matriks A yang bagian realnya bernilai negatif. 2. istem Ax dikatakan tidak stabil jika dan hanya jika minimal terdapat satu saja nilai eigen dari matriks A yang bagian realnya bernilai positif. (Borrelli dan Coleman, 1998) Kriteria Routh Hurwitz elanjutnya didefinisikan matriks Routh Hurwitz sebagai berikut: *Hp : 085271588665 e-mail : anissahni@gmail.com

1 0 0 0 1 0 0 dengan ( ) dan (, 0 < 2 < 1, 2 0, 2 < 2 > + Jika semua nilai eigen dari persamaan karakteristik mempunyai bilangan real yang negatif menyebabkan titik tetap akan stabil jika dan hanya jika determinan dari semua matriks Routh Hurwitz tersebut positif, yaitu : > 0 untuk j 1,2,, k, sehingga menurut kondisi atau kriteri Routh Hurwitz untuk suatu k, yaitu k 2,3,4 disebutkan bahwa titik tetap akan stabil jika dan hanya jika kondisi k 2,3,4 sebagai berikut: 1. k 2 > 0, > 0 2. k 3 > 0, > 0, > 3. k 4 > 0, > 0, > 0, > + (Edelstein-Keshet, 1998) Bilangan Reproduksi Dasar Bilangan Reproduksi Dasar (R d ) adalah rata-rata banyaknya individu rentan yang terinfeksi secara langsung oleh individu lain yang sudah terinfeksi tersebut masuk kedalam populasi yang seluruhnya masih rentan. Kondisi yang akan timbul adalah salah satu diantara kemungkinan berikut: 1) Jika R d < 1, maka penyakit akan menghilang. 2) Jika R d > 1, maka penyakit akan meningkat menjadi wabah. 3) Jika R d 1, maka penyakit akan menetap (Endemik). (Blyuss & Kyrychko, 2005) Model Dasar R Model matematika epidemik pertama kali diperknalkan oleh Kermack dan McKendrick pada tahun 1927. Kemudian pada tahun 2000 model ini dikembangkan oleh Hethcote dengan asumsi: 1) μ laju rekrutmen dan laju kematian alami dari populasi. 2) β adalah laju infeksi penularan penyakit ketika individu rentan kontak dengan individu yang terinfeksi. 3) γ adalah laju pemulihan individu yang terinfeksi. Hethcote digambarkan kedalam bentuk diagram transfer sebagai berikut: Model Epidemik R Dengan trategi aksinasi Kontinu Penelitian ini yang berdasarkan pada penelitian sebelumnya dari Xianning Liu (2007) dengan judul R models with vaccination strategies. Marentek (2011) dengan judul trategi vaksinasi kontinu pada model epidemik R. Menambahkan asumsi bahwa individu yang divaksinasi mempunyai kemungkinan untuk tetap sehat tetapi rentan R terhadap penyakit, karena kekebalan hanya diperoleh pada saat proses vaksinasi saja. ehingga ketika prose situ selesai individu tersebut dapat terinfeksi, tetap sehat tetapi rentan dan mendapatkan kekebalan secara permanen. Dengan digambarkan kedalam bentuk diagram transfer sebagai berikut: Model Matematika Penentuan Titik tetap R Gambar 2. Diagram Transfer Model R β 1 METODE PENELTAN Menganalisis Kestabilan etiap Titik Tetap Tingkat aksinasi imulasi Komputer Gambar Langkah-Langkah Penelitian PEMBAHAAN ehingga pada model ini terdapat dua titik tetap yaitu titik tetap bebas penyakit yaitu (,, ) dan titik tetap endemik yaitu (,, ). Dengan mensubstitusi 0 ada persamaan (4.1) dan (4.2) diperoleh : (4.4) (4.5) Jika titik tetap bebas penyakit (,, ) adalah: tabil Tak tabil Bilangan Reproduksi Dasar Model Pengaruh dari trategi aksinasi kontinu + ( + + ),, 0 ( + )( + + ) ( + )( + + ) Pada kasus ini, kondisi populasi yang terdapat individu terinfeksi sehingga penyakit dapat menyebar dan menjadi endemic kedalam populasi, sehingga pada kondisi ini diperoleh titik tetap endemik. Perhatikan persamaan (4.3), jika 0 atau > 0 maka + 1 ( + ) 0 sehingga: ( ( + )( + + + ) ( + )( + + + )( + + ) 0 ( + + + ) + Diperoleh persamaan kuadrat ( ) + + dengan :

( + ) ( + ) + ( ( + )( + ) + β ( + )( + + ) μββ + ( + + ) ( + ) + ( + + ) Maka, titik tetap endemik untuk model ini yaitu (,, ) dengan 0 atau > 0 yang adalah akar - akar yang bernilai real positif dari persamaan ( ) + +. Untuk menentukan analisis kestabilan maka dimisalkan ketiga persamaan pada sistem dapat dituliskan sebagai berikut : f (,, ) μ μ β + g (,, ) - β 1 γ 1 μ - h (,, ) β + β 1 γ μ sehingga matriks Jacobi nya adalah: (,, ) ( + + ) + Analisis kestabilan titik tetap bebas penyakit dengan Matriks Jacobi yaitu dengan,, pada (,, ) maka ( ) (,, ) ( + ) (,, ) ( + + ) 0 0 + Analisis kestabilan titik tetap endemik dengan (,, ) akan dihasilkan dari Matriks Jacobi sebagai berikut : ( + + ) ( ) + Karena ( ) nilai eigennya sulit ditentukan sehingga digunakan Kriteria Routh Hurwitz dengan Kriteria Routh Hurwitz sebagai berikut: ( ) + > 0 + + det ( ) + + > 0 0 Bilangan reproduksi dasar ( ) pada model ini merupakan parameter untuk mengetahui tingkat penyebaran suatu penyakit. merupakan jumlah individu baru yang terinfeksi oleh individu yang terinfeksi pada saat semua individu belum mendapatkan kekebalan baik individu yang masih rentan maupun individu yang sedang mengalami proses vaksinasi. Pada model ini, diperoleh dari: a) Pada persamaan ketiga pada sistem 3 yang mana persamaan laju penularan individu yang terinfeksi. [( + 1 ( + )] b) Agar tercapai kondisisi stabil bebas penyakit maka atau + 1 0 + Atau secara matematis dapat dituliskan dalam bentuk-bentuk berikut: ( + + ) + yang menunjukkan rata-rata individu baru yang terinfeksi oleh satu individu terinfeksi terhadap individu rentan atau individu yang masih berada dalam proses vaksinasi ketika terjadi kontak. Tabel Kondisi Kestabilan Kondisi < 1 tabil Tidak ada > 1 Tidak tabil tabil Pengaruh trategi aksinasi Kontinu Model R ebelumnya telah diperoleh sebagai berikut: ( + + ) + Ketika 0 atau tidak dilakukan proses vaksinasi, maka akan tereduksi menjadi yang merupakan bilangan reproduksi dasar model R. ehingga untuk melihat pengaruh dari proses vaksinasi yang dilakukan secara kontinu diasumsikan: 1) 0 maka menjadi 2) > 0 atau proses vaksinasi dengan strategi vaksinasi kontinu dilakukan. ehingga ketika 1 maka diperoleh: ( + + ) ( + )( + + ) ( + )( + + ) adalah minimal proporsi individu rentan yang harus divaksinasi secara terus menerus. imulasi Komputer imulasi komputer dapat berguna untuk mengamati dinamika sistem dan proses vaksinasi dengan pengaruh dari strategi vaksinasi kontinu yang dilakukan terhadap penyebaran penyakit Campak model R ini. Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Mathematica 7.0 dan diberikan nilainilai parameter yang eksplisit dan sesuai dengan penyakit Campak yang dapat dilihat dinamika sistem dan pengaruh dari proses vaksinasi yang dilakukan. + + > 0

1. imulasi Titik Tetap Bebas Penyakit Gambar Dinamika Populasi (t),(t),(t) dengan 87831 < 1 2. imulasi Titik Tetap Endemik Gambar Dinamika Populasi (t),(t),(t) dengan 1.21597 > 1 3. imulasi Pengaruh aksinasi 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0 2 0 4 0 6 0 8 0 1 0 0 Gambar Dinamika Populasi ketika 0.01 < 0.03481 Gambar Dinamika Populasi ketika 0.04 > 0.03481 t 0 5000 10 000 15 000 20 000 t Gambar Dinamika Populasi ketika 0.03481 KEMPULAN Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, bahwa untuk model epidemik R ini terdapat dua titik tetap yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik. Dari hasil analisis dan simulasi terhadap pengaruh strategi vaksinasi kontinu terhadap penyakit campak dengan model R diperoleh: 1) trategi yang dilakukan untuk memberantas penyakit haruslah lebih besar atau sama dengan tingkat vaksinasi minimum model ini. 2) aksinasi sangat berpengaruh dalam mengendalikan penyebaran penyakit dengan menurunkan proporsi individu yang terinfeksi pada saat suatu populasi mengalami endemik. 3) Pengaruh proses vaksinasi yang dilakukan sangan bergantung dengan nilai yang diperoleh. Jika nilai > 1 maka pada penyakit akan endemik atau menetap pada suatu populasi pada populasi. Namun sebaliknya juka < 1 maka populasi akan bebas penyakit. DAFTAR PUTAKA Anton H. 1995. Aljabar Linier Elementer (Edisi Ke-5). Pantur ilaban dan Nyoman usiala, Penerjremah. Jakarta: Erlangga. Blyuss KB, Kyrichko YN. 2005. On a basic model of a twodisease epidemic. Elsevier applied Mathematics and computation. 160 : 177-187. Borelli, R.L., all.1998. Diferesial equation. Jhon Willey and on, nc. UA. Edelstein-Keshet, L. 1998. Mathematical Model in Biology. New Yort : Random House. Farlow,J. 1994. An introduction to differential equation and their application. Mc Graw-Hill, New York Hethcote, HW., 2000. The mathematics of infectious diseases. AM rev.42. 599-653. Kermack & McKendrick 1927. Contribution to the Mathematical Theory of Epidemics, Part. Proc. Roy. A 115, 700-721. Marentek, T. K. W. Y., 2011. [Tesis] trategi aksinasi Kontinu Pada Model Epidemik R. PB Bogor : Departemen Matematika. Ramali & Pamoentjak. 2005. Arti dan Keterangan istilah. Kamus kedokteran.cet.26. Jakarta. Tu, PN. 1994. Dynamic systems : An introduction with application in economics and biology. New York : pringer-erlag. Ulfa Maesaroh. 2013. Model matematika untuk control campak menggunakan vaksinasi. UN unan Kalijaga Yogyakarta.

erhulst, F. 1990. Nonlinear differential equation and Dynamical system. pringer-erlag., Heidelberg, Germany. Waluya,.B. 2006. Persamaan Diferensial. Yogyakarta: Graha lmu. WHO. 2005. mmunization against diseases of public health importance.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs 288/en/index.html/ Xianning, L et al. 2007. R models with vaccination strategies. hiuzuka University, Hammamatsu 432-9561, Japan.