Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BOLIYOHUTO ABSTRAK

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA ARTIKEL.

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya menusia. 1 Pengalaman pembangunan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Pengajuan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang. didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasar analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

ABSTRAK. Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Metode Pembelajaran Inkuiri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pelaksanaan penerapan pendidikan agama Islam dalam keluarga dan. Umbulmartani tergolong sedang.

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

desain korelasional yang dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini akan dianalisis dua variabel penelitian, yaitu:

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KOTA MALANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

FAKROR YANG MENYEBABKAN TURUNNYA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO ARTIKEL. Oleh DESI RAHMAWATY LOKO NIM.

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Tentang Keterampilan Dasar Mengajar Guru, Motivasi Belajar

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 GORONTALO.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO

BAB II KERANGKA TEORETIS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DAN MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SDN REMBANGKEPUH KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARIMUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

Transkripsi:

1

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur Sasmita Hairia Lauma 1, Salma Bowtha 2, Badriyyah Djula 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK Sasmita Hairia Lauma, Nim 911410143, 2014. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur Kec. Bolangitang Timur, Kab. Bolaang Mongondow Utara. Skripsi, (Dibimbing oleh Ibu Hj. Dra. Salma Bowtha, M.Pd dan Ibu Badriyyah Djula, S.Pd, M.Pd). Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI MTs Negeri Bolangitang Timur pada mata pelajaran IPS Terpadu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti dapat dikemukakan bahwa antara variabel X atau pengaruh keterampilan mengajar guru yang ditinjau dari keterampilan penguatan, menjelaskan, bertanya, membuka dan menutup pelajaran dengan variabel Y atau motivasi belajar siswa yang ditinjau dari adanya hasrat, dorongan, harapan, penghargaan, kegiatan yang menarik, dan lingkungan belajar yang kondusif adalah sebesar 22,17%. Nilai ini menunjukkan adanya pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa dan sisanya 77,83% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak didesain dalam penelitian ini seperti perhatian orang tua dan lain sebagainya. Kurangnya penguasaan keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru dalam mengajar menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur. Hal ini harus menjadi perhatian dari para guru dan pihak sekolah, karena pengaruh yang berasal dari guru lebih kecil pengaruhnya dibandingkan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lain yang tidak didesain dalam penelitian ini. Hasil ini juga sekaligus menunjukkan bahwa hipotesisi penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur terbukti diterima. Kata Kunci: Keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa. 1 Sasmita Hairia Lauma, Mahasiswa. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2 Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Badriyyah Djula, S.Pd, M. Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2

Pendidikan merupakan suatu sistem pencerdasan anak bangsa melalui proses belajar dan mengajar. Dewasa ini kegiatan pendidikan di indonesia mengalami berbagai problematika baik dari dalam bagian tubuh pendidikan itu sendiri maupun dari lingkungan luar yang menunjang ataupun mempengaruhi pendidikan. Pendidikan dilaksanakan dalam situasi yang kondusif oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan seperti mengorgnisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Fenomena kegiatan belajar mengajar saat ini menunjukkan indikasi bahwa pencapaian tujuan pembelajaran belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi siswa dalam belajar. permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang ada serta bagaimana memecahkan persoalan yang dihadapi siswa tentulah semua itu tergantung pada keprofesionalan guru. Dan keprofesionalan ini menuntut kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan untuk mengelola pembelajaran guru dituntut harus memperhatikan keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan fondasi atau dasar guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Keterampilan mengajar yang meliputi bagaimana cara guru membuka dan menutup pelajaran, merespon setiap aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 3

bagaimana cara guru memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan dan bagaimana cara guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran menuntut suatu penguasaan dan perhatian lebih dari guru, diharapkan melalui penguasaan keterampilan mengajar ini, guru akan dapat mengelola kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat ataupun memotivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa siswa yang ada di MTs Negeri Bolangitang Timur, bahwa kemampuan keterampilan mengajar guru dalam hal mengelola pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan, terkadang kegiatan pembelajaran masih menoton pada satu model pembelajaran, guru masih kurang memanfaatkan media atau alat bantu pembelajaran, guru lebih banyak meminta siswa untuk mencatat materi pelajaran, kemudian dalam menjelaskan guru terfokus dengan buku mata pelajaran sehingganya tak jarang siswa menjadi bosan dalam belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, ketika guru memberikan pertanyaan terkadang siswa tidak memahami apa maksud dari pertanyaan tersebut sehingganya siswa tidak mengerti menyebabkan siswa takut untuk mengungkapan pendapat atau jawaban dengan tanda kutip bahwa mereka takut salah dan juga guru terkadang kurang menunjukkan minat atau perhatian terhadap seluruh siswa guru lebih banyak memperhatikan siswa tertentu yang dianggap memiliki prestasi dan rajin belajar. Hal ini mencerminkan bahwa masih kurang adanya penguatan untuk memotivasi 4

siswa sehingga siswa mau berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memulai pembelajaran, guru kurang memperhatikan persiapan mental dari siswa yang akan menerima materi pelajaran, guru terkadang tidak mengawali pelajaran dengan memberikan gambaran tentang materi yang akan dipelajari tetapi langsung ke inti materinya sehingga siswa sulit memahami pelajaran. Dan juga ketika mengakhiri pelajaran, terkadang guru langsung menutup pelajaran tanpa melakukan evaluasi terlebih dahulu, sehingga tidak akan diketahui seberapa besar siswa memahami materi yang telah diberikan dan sejauh mana pencapaian tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Seluruh sikap dan gerak-gerik guru dalam memberikan pembelajaran akan sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Apalagi mata pelajaran IPS terpadu yang mencakup semua materi yang terkait dengan mata pelajaran Ilmu sosial ini menuntut guru untuk dapat mengelola pembelajaran yang lebih mudah dipahami siswa dan tidak menimbulkan kebosanan siswa dalam belajar, untuk itu sebaiknya guru memperhatikan penguasaan keterampilan mengajar untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, serta upaya untuk meningkatkan atau menumbuhkan motivasi belajar siswa, peneliti memformulasikan judul sebagai berikut Pengaruh Keterampilan Mengajar 5

Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur. Menurut Herminarto dan Uno (2004:23) Motivasi belajar dapat timbul diakibatkan oleh faktor intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Namun harus diingat kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswasiswa yang sedang beajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4) Adanya penghargaan dalam belajar. 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 6) Adanya lingkungan belajar yan kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. 6

Menurut Wingkel (dalam Uno, Dkk 2004:193) ada beberapa jenis keterampilan mengajar yaitu: 1. keterampilan memberikan penguatan; Menurut Uno, Dkk (2004:194) keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar mereka mengikuti pelajaran merasa dihormati dan diperhatikan. 2. keterampilan menjelaskan; Saidiman (dalam Uno, Dkk 2009:201) mengemukakan menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diroganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. 3. keterampilan bertanya; Menurut Saidiman (dalam Uno, dkk 2004:196) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. 4. keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Menurut wingkel (dalam Uno 2004:203) membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari. Sedangkan, Menurut Wingkel (dalam Uno, 2004:203) menutup pelajaran adalah kegiatan guru mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah 7

memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. METODE PENELITIAN Metode penulisan menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Melalui metode ini, dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X (Independent Variable) maupun variabel Y (Dependent variable). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel X dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru. 2. Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik, maka hipotesis penelitian ditransfer ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : β = 0 Tidak adanya Pengaruh keterampilan dasar mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. H A: β 0 adanya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. 8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menurut Wingkel (dalam Uno, Dkk 2004:193) ada beberapa jenis keterampilan mengajar yaitu: keterampilan memberikan penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Herminarto dan Uno (2004:23) Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Adanya hasrat dan keinginan berhasil, Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, Adanya harapan dan cita-cita masa depan, Adanya penghargaan dalam belajar, Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Berdasarkan kedua teori tersebut dan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu, maka pada bagian ini peneliti menjelaskan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari persamaan regresi diperoleh Y 18,8 0, 59 yang berarti bahwa perubahan yang terjadi setiap satu satuan unit pada variabel X atau pengaruh keterampilan mengajar guru, sedangkan 0,59 merupakan angka yang menunjukkan perubahan rata-rata pada setiap satu satuan unit variabel Y atau motivasi belajar siswa dan berbentuk regresi linier. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung (0,05) yang diperoleh pada tabel ANAVA. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pengaruh keterampilan ^ 9

mengjara guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur, dapat dilihat dari harga r sebesar 22,17%. Dari harga r tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara pengaruh keterampilan mengajar guru meliputi keterampilan memberikan penguatan, menjelaskan, bertanya, keterampilan membuka dan menutup pelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa baik dari segi adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, pengharaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik adalah sebesar 22,17%. Dimana nilai tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan antara pegaruh keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa, yang berarti bahwa dengan adanya keterampilan mengajar guru dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Sedangkan sisanya 77,83% merupakan faktor penunjang lain yang tidak di desain dalam penelitian ini, seperti perhatian orang tua dan lain sebagainya. Hal ini harus menjadi perhatian dari guru karena hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan pengaruh yang tidak didesain dalam penelitian ini seperti pengaruh dari peranan orang tua, teman dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa 10

terbukti dengan diterimanya H a dan ditolaknya H 0. Ini berarti bahwa sebagian indikator dalam motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh aspek keterampilan mengajar guru mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Negeri Bolangitang Timur, sedangkan sebagian yang lain dipengaruhi oleh faktor lain sebagaimana yang telah dikemukakan oleh peneliti di atas. Dalam penelitian ini pengaruh keterampilan mengajar dari segi keterampilan memberikan penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan suatu hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa baik dari segi adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Oleh sebab itu, guru harus lebih meningkatkan dan menguasai keterampilan mengajar sehingga dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh keterampilan mengajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran 11

IPS Terpadu di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur terbukti dan dapat diterima. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kemampuan penguasaan keterampilan mengajar guru harus lebih diperhatikan khususnya oleh guru mata pelajaran IPS Terpadu. 2. Berkaitan dengan hal tersebut diharapkan kepada pimpinan (Kepala Sekolah) agar dapat memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada para guru untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya melalui berbagai kegiatan yang berorientasi pada pendidikan dan pelatihan tenaga kependidikan. Dengan adanya kegiatan pelatihan dan pendidikan yang kontinyu, maka profesionalisme guru terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang guru dalam mendidik para siswa akan semakin optimal, yang berarti bahwa peran pengajarannya akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. 3. Selain itu juga perlunya penambahan fasilitas belajar mengajar seperti media pembelajaran dan perlunya penerapan metode mengajar yang bervariasi dari guru mata pelajaran untuk lebih menambah motivasi belajar siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. 12

DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, Dkk. 2009. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Yunus, Hamzah. 2005. Modul Dasar-Dasar Statistika. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya. Moedjono dan Damyati. 2009. Strategi Belajar dan Pembelajaranr. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E. 2011. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Liberty. Sardiman, AM. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka. Sofyan, Herminarto dan Hamzah B Uno. 2004. Teori motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah. Sugiyono. 2009, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2013. Metode Peneltian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Uno, Hamzah B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Uno, Hamzah B. 2010. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 13

Uno, Hamzah B, Dkk. 2004. Landasan Pembelajaran Teori dan Praktek. Gorontalo: Nurul Jannah. Internet, Yuliana, Artikel Penelitian: Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Ips Sma Katolik Talino: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=1&cad=rja&ved=0ccuqfjaa&url=http%3a%2f%2fjurnal.unta n.ac.id%2findex.php%2fjpdpb%2farticle%2fdownload%2f2699 %2Fpdf_1&ei=ExgEU8jII62kigfcYCYAw&usg=AFQjCNFFSwdUtZ 1DctFOv4j6EipcrvZv9w&sig2=j52IGnKL139Ucj-ProOvlA, Diakses 19 Februari 2013. Internet, Diah, Ayu. Jurnal Skripsi: Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS SMA Angkasa Bandung: http://repository.upi.edu/1424/3/s_pek_0906064_table%20of %20CONTENT.pdf. Diakses 19 Februari 2013. 14