PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si Sri Indriyani S. Dai, SE., ME Nip Nip

2 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KABILA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Indriyani Nalole¹, Syarwani Canon², Sri Indriyani S. Dai³ Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak INDRIYANI NALOLE, Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, Skripsi, Gorontalo, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, Tahun Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Hal ini disebabkan diperoleh koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,1521 atau 15,21%. Pada hasil perhitungan mengandung makna bahwa derajat pengaruh antara keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sebesar 15,21%. Dalam arti bahwa 15,21% variasi yang terjadi pada aktivitas belajar siswa dapat dijelaskan oleh keterampilan mengajar guru.sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Kata Kunci: Keterampilan Mengajar Guru dan Aktivitas Belajar Siswa. ¹Indriyani Nalole. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo. ²Dr.Ir.Syarwani Canon M.Si. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo. ³Sri Indriyani S. Dai, SE.,ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo.

3 Seorang guru yang profesional akan mampu mendemonstrasikan berbagai keterampilan mengajar secara utuh dan terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya. Penguasaan terhadap berbagai keterampilan dasar mengajar akan mampu mengatasi masalah dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran berjalan efektif. Sejalan dengan pemikiran tersebut, kenyataan yang masih terjadi dalam dunia pendidikan adalah persoalan rendahnya aktivitas belajar siswa. Akibat jangka panjang adalah persoalan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa, baik hasil yang ditunjukkan melalui ulangan semester maupun Ujian Akhir Sekolah (UAS). Suatu kesadaran bersama bahwa kehidupan peran guru dalam memberikan bimbingan serta aktivitas belajar siswa perlu ditingkatkan. Pada observasi awal dan wawancara peneliti dengan beberapa siswa yang ada di SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango bahwa keadaan aktivitas belajar siswa di lapangan masih rendah. Selain itu, guru dalam hal aplikasi keterampilan dasar mengajar masih belum maksimal terutama dalam hal pengelolaan kelas dan cara guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sebagai bukti dari hal tersebut yaitu indikasi rendahnya aktivitas belajar siswa antara lain ketika terjadi proses belajar mengajar siswa kurang merespon pelajaran, kurang bersemangat, merasa bosan, para siswa sering membuat keributan di kelas pada saat guru mengajar. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah. Di SMP Negeri 1 Kabila, banyak ditemukan siswa hanya membuat catatan catatan tanpa berhenti dan berupaya mencatat poin-poin penting yang diterangkan guru, sesampainya di rumah siswa hanya menatap catatan tanpa mengerti sedikit maksudnya. Selain itu, salah satu penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa adalah keterampilan mengajar guru. Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan harus memiliki keterampilan mengajar yang paling baik. Keterampilan mengajar guru merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa kurang aktif dalam belajar disebabkan guru tidak terampil menjelaskan

4 materi dalam mengajar khususnya mata pelajaran IPS Terpadu. Apalagi pelajaran IPS Terpadu merupakan salah satu pelajaran yang terbilang membosankan maka tugas dari seorang guru yaitu membuat siswa agar berminat belajar IPS Terpadu. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengajar karena tidak sedikit kontribusinya terhadap aktifitas belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian ini tentang Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Mulyono (2001: 26) mengemukakan bahwa: Aktivitas artinya kegiatan/keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik merupakan suatu aktivitas. Hamalik (2001: 28) mengemukakan bahwa: Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar yang aktif. Pada dasarnya siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Menurut Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2011: 101) bahwa membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain 1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

5 4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7) Mental activities, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Jadi dengan klasifikasi aktivitas seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Apabila berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar perannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan. Tetapi sebaliknya ini semua merupakan tantangan yang menuntut jawaban dari para guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Darmadi (2012: 1) mengemukakan bahwa: Keterampilan mengajar guru dapat dibedakan menjadi: 1) Keterampilan bertanya 2) Keterampilan memberi penguatan

6 3) Keterampilan menjelaskan 4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 5) Keterampilan mengelolah kelas Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengukur besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tepatnya di Jalan Nani Wartabone, karena lokasi tersebut sesuai dengan tujuan penelitian di samping itu lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti dalam proses pengumpulan data terhadap masalah yang akan dikaji dalam keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa. Adapun waktu penelitian yaitu pra penelitian dilaksanakan selama ± 3 bulan yakni pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hal ini disebabkan pada sasaran penelitian yang melihat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila. Melalui metode ini, maka dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik keterampilan mengajar guru (independent variable) sebagai variabel bebas maupun aktivitas belajar siswa (dependent variable) sebagai variabel terikat dengan disain sebagai berikut: X Y Keterangan: X = Keterampilan Mengajar Guru Y = Aktivitas Belajar Siswa Indikator keterampilan mengajar guru berpedoman pada pendapat Darmadi (2012: 1-10) yakni: 1) Keterampilan bertanya

7 2) Keterampilan memberi penguatan 3) Keterampilan menjelaskan 4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 5) Keterampilan mengelolah kelas Indikator aktivitas belajar siswa berpedoman pada pendapat Sardiman (2011: 101) yakni: 1) Membaca 2) Menulis atau mencatat 3) Bertanya 4) Menjawab 5) Mendengar 6) Menganalisis 7) Menyelesaikan soal atau tugas Adapun populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII B sampai dengan kelas VIII I SMP Negeri 1 Kabila dengan jumlah siswa sebanyak 213 orang siswa yang terbagi dalam 8 (delapan) kelas. sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling dengan penarikan sampel sesuai pendapat dari Arikunto (2007: 116) yaitu 20% dari setiap jumlah siswa yang tersebar di kelas VIII B sampai dengan kelas VIII I dengan jumlah 213 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 43 orang siswa. Banyaknya sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1: Daftar Penyebaran Anggota Sampel No Kelas Jumlah Siswa Sampel 1 VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H 27 5

8 8 VIII I 26 5 Jumlah Untuk memperoleh data yang aktual maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan angket (kuesioner). Berdasarkan data uji coba sebaran angket diperoleh hasil uji validitas dan reliabilitas keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan sampel 20, antara lain: Tabel 2: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Keterampilan Mengajar Guru No Validitas Angket Nilai r Ket Varians Butir Varians Total 1 0,52 Valid 0,95 41,15 2 0,39 Valid 0,56 3 0,31 Valid 0,95 4 0,57 Valid 0,96 5 0,59 Valid 0,99 6 0,68 Valid 0,99 7 0,40 Valid 0,70 8 0,56 Valid 0,95 9 0,65 Valid 0, ,42 Valid 0, ,54 Valid 0, ,34 Valid 0, ,43 Valid 0, ,34 Valid 0, ,37 Valid 0,41 Jumlah Varians Butir 11,98 Reliabilitas Tes 0,76 Tabel 3: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Aktivitas Belajar Siswa No Validitas Angket Varians Butir Varians Total

9 Nilai r Ket 1 0,64 Valid 0,89 38,35 2 0,31 Valid 0,75 3 0,41 Valid 0,85 4 0,36 Valid 0,99 5 0,33 Valid 0,89 6 0,52 Valid 0,59 7 0,30 Valid 0,45 8 0,46 Valid 0,75 9 0,40 Valid 0, ,68 Valid 1, ,41 Valid 0, ,56 Valid 1, ,32 Valid 1, ,59 Valid 0, ,36 Valid 0,83 Jumlah Varians Butir 12,80 Reliabilitas Tes 0,72 Dari butir soal yang diuji cobakan baik keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa semua valid karena nilai r berada pada angka 0,30 dan instrument pelaksanaan sistem pengupahan memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan untuk instrument pengumpulan data karena hasil reliabilitas bernilai 0,60. Data yang diperoleh melalui pengumpulan data, selanjutnya diuji normalitas data untuk kedua variabel yang diteliti yaitu: (Yunus, 2007: 100) Kriteri pengujian: Terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ 2 χ 2 (1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05. Data yang berdistribusi normal maka pengujian dalam hipotesis ini dengan menggunakan pengujian regresi linier sederhana yaitu Ŷ = a + bx. Selanjutnya,

10 dapat diukur tingkat signifikansi persamaan regresi. Untuk kepentingan pengujian ini, dapat digunakan rumus uji linieritas dan uji keberartian Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik maka hipotesis penelitian di atas ditetapkan dalam hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : β < 0 ; Keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. H 1 : β > 0 ; Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil dan Pembahasan SMP Negeri 1 Kabila adalah satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango. SMP Negeri 1 Kabila (semula bernama SMP Negeri Kabila) dibangun pada tahun 1956 dan mulai beroperasi pada tahun 1957 dengan Kepala Sekolah pertama bernama Harun Hulukati. SMP Negeri 1 Kabila kini menempati areal seluas 7000 M 2 dengan ruang belajar sebanyak 26 ruang terletak di jantung kota kecamatan Kabila, tepat di jalur utama menuju Kota Gorontalo. Secara geografis keberadaan sekolah sangat strategis sehingga menjadi favorit masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Sampai saat ini jumlah peserta didik mencapai 779 orang dengan jumlah pendidik 48 orang. Prestasi demi prestasi telah dicapai sehingga pada tahun 2008 sekolah ini ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional. Saat ini SMP Negeri 1 Kabila di bawah kepemimpinan Bapak Drs. Hi. Suleman Poluwa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada siswa kelas VIII yang berada di SMP Negeri 1 Kabila yaitu keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. 1) Keterampilan Mengajar Guru Dari pemberian skor serta penilaian data diperoleh rentang (range) = 40 dari data terbesar dan data terkecil adalah 75 dan 35, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 7 dengan banyaknya frekuensi yaitu 43. Sehingga dapat dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:

11 Tabel 4: Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Mengajar Guru No Kelas Interval Frekuensi (f) Jumlah 43 Secara rinci data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) sebesar 51,19. Adapun kelas median ternyata berada pada kelas ke-3. Batas bawah kelas median (b) = 48,5. Panjang kelas median = 7. Jumlah seluruh frekuensi di bawah kelas median (F) adalah: = 16 dan frekuensi kelas median (f) = 15. Sehingga diperoleh harga median (Me) sebesar 51,1. Berdasarkan tabel 4 dapat ditetapkan bahwa kelas modus berada pada kelas ke-3, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi. Batas bawah kelas modus adalah 48,5. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sebelumnya (b 1 ) adalah = 4. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sesudahnya (b 2 ) adalah 15 9 = 6. Sedang panjang kelas adalah 7. Sehingga diperoleh harga modus (Mo) sebesar 51,3. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan harga varians (s 2 ) sebesar 65,82 dan standar deviasi (s) sebesar 8,11. Dari hasil penelitian untuk keterampilan mengajar guru dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas VIII yang menjadi responden di SMP Negeri 1 Kabila menyetujui dengan adanya keterampilan mengajar guru. Pada pengujian normalitas data diperoleh harga χ 2 hitung sebesar 1,22. Adapun kriteria pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ 2 χ 2 (1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k 3. Dari daftar distribusi chikuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ 2 (1-0,01) (6-3) = χ 2 (0,99) (3) = 11,3. Ternyata harga

12 χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 daftar (1,22 < 11,3) atau harga χ 2 hitung telah berada pada daerah penolakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam keterampilan mengajar guru berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Aktivitas Belajar Siswa Pemberian skor dan penilaian data diperoleh rentang (range) = 40 dari data terbesar dan data terkecil adalah 70 dan 30, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 7 dengan banyaknya frekuensi yaitu 43. Sehingga dapat dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 5: Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa No Kelas Interval Frekuensi (f) Jumlah 43 Secara rinci data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) sebesar 55,30. Adapun kelas median ternyata berada pada kelas ke-5. Batas bawah kelas median (b) = 57,5. Panjang kelas median = 7. Jumlah seluruh frekuensi di bawah kelas median (F) adalah: = 21 dan frekuensi kelas median (f) = 12. Sehingga diperoleh harga median (Me) sebesar 60,4. Berdasarkan tabel 5 dapat ditetapkan bahwa kelas modus berada pada kelas ke-5, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi. Batas bawah kelas modus adalah 57,5. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sebelumnya (b 1 ) adalah 12 8 = 4. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sesudahnya (b 2 ) adalah = 2. Sedang panjang kelas adalah 7. Sehingga diperoleh harga modus (Mo) sebesar 62,2. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan harga varians (s 2 ) sebesar 121,93 dan standar deviasi (s) sebesar 11,04. Dari hasil

13 penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Kabila khususnya kelas VIII dapat dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru. Pada pengujian normalitas data diperoleh harga χ 2 hitung sebesar 9,7. Adapun kriteria pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ 2 χ 2 (1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k 3. Dari daftar distribusi chikuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ 2 (1-0,01) (6-3) = χ 2 (0,99) (3) = 11,3. Ternyata harga χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 daftar (9,7 < 11,3) atau harga χ 2 hitung telah berada pada daerah penolakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam aktivitas belajar siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan pengujian regresi linier sederhana, uji koefisien regresi, uji linieritas dan keberartian persamaan regresi serta pengujian korelasi linier sederhana. 1) Pengujian Regresi Linier Sederhana Dari hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 28,91 + 0,51X Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 28,91 pada keterampilan mengajar guru, maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,51 unit aktivitas belajar siswa. 2) Uji Koefisien Regresi Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung 2,83 dan t tabel 2,70. Sesuai kriteria pengujian yaitu t hitung > t tabel = H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dan kriteria tersebut ternyata t hitung lebih besar dari t tabel jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. 3) Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Berdasarkan hasil perhitungan dapat disusun dalam daftar Analisis Varians (Anava) sebagai berikut:

14 Tabel 6: Daftar Analisis Varians Sumber Varians dk JK RJK F Total Regresi (a) ,84 - Regresi (b/a) 1 762,95 762,95 7,38 Residu (n-2) ,21 103,37 Tuna Cocok ,36 68,11 0,47 Kekeliruan ,85 144,88 Dari tabel di atas diperoleh harga F hitung untuk uji linieritas sebesar 0,47 dan F daftar untuk uji keberartian sebesar 7,38. Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linieritas yang telah ditetapkan bahwa F daftar diperoleh dari F F (1-α) (k-2,n-k). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F (1-0,01) (23-2,43-23) atau F (0,99) (21,20) = 2,94. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari F daftar (0,47 < 2,94), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 28,91 + 0,51X berbentuk linier. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F (1-0,05) (23-2,43-23) atau F (0,95) (21,20) = 2,12. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh kesimpulan yang sama, bahwa persamaan regresi berbentuk linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria pengujian bahwa F daftar dapat diperoleh dari (F F (1-α) (1,n-2) ). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F (1-0,01) (1,43-2) atau F (0,99) (1,41) = 7,31. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F daftar (7,38 > 7,31), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut di atas benar-benar signifikan (berarti). Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F (1-0,05) (1,43-2) atau F (0,95) (1,41) = 4,08. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh kesimpulan yang sama bahwa persamaan regresi linier benarbenar signifikan (berarti). 4) Pengujian Korelasi Linier Sederhana Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,39 sedangkan koefisien determinasi (r 2 ) sebesar 0,1521 atau 15,21%. Pada hasil perhitungan mengandung makna bahwa derajat hubungan antara keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sebesar 15,21%. Dalam arti bahwa

15 15,21% variasi yang terjadi pada aktivitas belajar siswa dapat dijelaskan oleh keterampilan mengajar guru. Hasil analisis di atas menggambarkan bahwa keterampilan mengajar sangat dibutuhkan oleh guru IPS di SMP Negeri 1 Kabila dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya kelas VIII. Peningkatan aktivitas belajar siswa sangat tergantung pada keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru. Meningkatknya keterampilan mengajar guru akan diikuti oleh peningkatan aktivitas belajar siswa begitu pula sebaliknya rendahnya keterampilan mengajar yang dimiliki guru akan berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa (H o ) ditolak sedangkan hipotesis yang menyatakan keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa (H 1 ) diterima. Dengan demikian pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa dapat diuji kebenarannya atau dapat diterima dalam penelitian ini. Pada hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan di atas ditemukan pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango sebesar 15,21% tergolong kuat dan pengaruh terhadap kedua variabel signifikan. Artinya keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Kuatnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa, karena hampir seluruh komponen pada keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dilaksanakan dengan baik oleh guru IPS di SMP Negeri 1 Kabila. Namun masih terdapat beberapa komponen yang mesti mendapat perhatian yakni keterampilan menjelaskan dan keterampilan mengelolah kelas

16 serta kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Simpulan dan Saran Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. 2) Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango sebesar 15,21% tergolong kuat dan pengaruh terhadap kedua variabel signifikan. Artinya keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut: 1) Upaya dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa tidak hanya terfokus pada guru saja saja tetapi perlu terus diusahakan dari komponen pendidikan yang ada di sekolah baik kepala sekolah, karyawan, komite sekolah dan lain-lain sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang di SMP Negeri 1 Kabila. 2) Dalam pembelajaran, hendaknya guru lebih meningkatkan lagi keterampilan mengajar yang dimilikinya baik keterampilan bertanya; keterampilan memberi penguatan; keterampilan menjelaskan; keterampilan membuka dan menutup pelajaran; dan keterampilan mengelolah kelas sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa

17 dalam belajar IPS Terpadu. Dengan demikian dapat tercipta aktivitas belajar siswa. 3) Setelah diadakan penelitian ini hendaknya siswa lebih meningkatkan aktivitas belajarnya tanpa harus menggantungkan diri pada guru atau orang lain karena adanya aktivitas belajar siswa di kelas itu tidak hanya dipengaruhi oleh guru atau orang lain tetapi faktor utama yang dapat mendorong keaktifan seseorang untuk belajar adalah siswa itu sendiri. 4) Bagi peneliti selanjutnya, untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya yang berkaitan dengan keterampilan mengajar guru, peneliti lain dapat lebih menyempurnakan hasil penelitian ini dengan cara menambah variabel lain yang belum diungkap dalam penelitian ini baik pada variabel keterampilan mengajar guru maupun pada variabel aktivitas belajar siswa. Daftar Pustaka Anton Mulyono. (2001). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamid Darmadi. (2012). Kemampuan Dasar Mengajar. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta. Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cetakan Kedua puluh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yunus, Hamzah. (2007). Bahan Ajar Statistika Ekonomi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA Surayya, Meyko Panigoro, Agil Bachsoan Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan proses interaksi kegiatan jasmani dan rohani, dibantu oleh faktor-faktor lain untuk mencapai tujuan belajar yang

Lebih terperinci

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT Efa Susanti 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belajar Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami seseorang menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar merupakan proses perubahan tingkah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Menurut Ahmad Tafsir (2002:5) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Menurut Ahmad Tafsir (2002:5) bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Widia Ningsih 1, Niniwati 1, Fazri Zuzano 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO.

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO. HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO Oleh Sofrianti Suleman Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Aktivitas Belajar Siswa Menurut Sardiman (2011), pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya, BAB.II. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep belajar Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehinga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Hasil Penelitian Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dalam belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN Sri Mulyaningsih, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengukur besar pengaruh tingkat modalitas belajar terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar 1. Teori Belajar a. Teori Belajar Konstruktivisme Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar

Lebih terperinci

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1 1 HUBUNGAN KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA GEOGRAFI ANGKATAN 2011 DI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Puji Astuti, Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, Supartin, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Saat proses pembelajaran dikelas, kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Suwawa berdiri pertama kalinya/dimulainya pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG Yunita Eka Putri 1, Lutfian Almash 2, Syukma Netti 1 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA Lina Wahyuningrum, Pujayanto, Dewanto Harjunowibowo 1) Karangtalun Rt 04 RW

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Desi Susanti 1, Pebriyenni 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VII A MTS MA ARIF AMBARWINANGUN Anggara Bari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa 0 1 PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Rahmin H. Hasan 1, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG. PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Keterampilan Proses Sains Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada peran seorang guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabelvariabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu startegi pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI DENGAN TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IPS 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH Nama : Hajril Aswad Mursali Jurusan/program studi : Pendidikan

Lebih terperinci

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA Yolandra Pongoliwu, Imran R. Hambali, Badriyyah Djula 1 Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu correlation.dalam bahasa Indonesia sering

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Fokus penelitian ini adalah peningkatan aktivitas bermain melalui belajar kelompok pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Abadi Penawar Jaya Kecamatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif dengan 2 (dua) variabel. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) deskripsi latar, digunakan untuk menggambarkan jumlah keseluruhan mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan pendapatnya Hadjar (1996 : 3) yang mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh antar variabel dimana hasil analisisnya disajikan dalam bentuk deskripsi

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO 0 PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO Yulianti I. Pomuato 1,Dr.Hamzah Yunus, M.Pd 2,Sri Indriyani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci