STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
|
|
- Budi Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing I Dra. Rena L. Madina, M.Pd Pembimbing II Irpan A, Kasan S. Ag, M.Pd ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini adalah penelitian deskriftif untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan siswa, guru BK serta dengan orang tua siswa. Pengisian angket, serta dokumentasi sebagai pendukung dalam melengkapi data yang ada dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dari 18 responden, dan guru BK serta dengan 4 orang tua siswa. Dari gambaran hasil wawancara langsung dengan siswa menunjukan bahwa faktor penyebab rendahnya prestasi belajar diakibatkan oleh faktor internal yakni seperti, strategi belajar yang kurang efektif, kurangnya kosentrasi, kurangnya minat pada pelajaran, serta pada faktor eksternal yakni seperti sering keluar masuk kelas, bolos sekolah, sering terlambat, fasilitas sekolah kurang mendukung, kurang suka dengan metode guru mengajar, pemasukan tugas tidak tepat waktu, Kurangnya perhatian dan waktu orang tua dalam mengawasi anak dalam belajar, keadaan ekonomi yang kurang menunjang, pengaruh lingkungan yang kurang baik dan kurangnya kerja sama orang tua dengan pihak sekolah. Dari hasil angket menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar, dari faktor internal bahwa faktor psikologis yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar seperti, di mana 88,9 % siswa yang memilih lebih banyak bermain dibandingkan belajar, sedangkan pada faktor eksternal, bahwa pada faktor lingkungan sekolah yang sangat menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa di mana sekitar 94,4 % siswa yang menyatakan jika pelajaran berlangsung sering keluar masuk kelas. Berdasarkan kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran diharapkan kepada siswa agar dapat mengindari halhal yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar, dengan cara mengatur strategi belajar yang efektif, memotivasi diri demi meningkatkan prestasi belajar. Pihak sekolah agar memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik serta menggunakan cara mengajar bervariasi. Pihak orang tua agar memperhatikan serta meluangkan waktu dalam pendidikan, pemenuhan kebutuhan sekolah dan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah. Kata Kunci: Prestasi Belajar Siswa 1
2 Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dinyatakan dengan prestasi belajarnya. Prestasi belajar dimaksudkan sebagai tingkat keberhasilan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor dan perubahan perilaku yang baik setelah seseorang melakukan proses belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendaptnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Prestasi belajar dikatakan sempurna jika dipenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afaektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Rendahnya prestasi belajar itu sendiri karena dipengaruhi faktor-faktor, yakni: faktor eksternal dan faktor internal. Pada umumnya prestasi belajar adalah keinginan yang dicapai oleh individu, dalam hal ini siswa atas proses belajar yang telah dilakukannya. Prestasi belajar juga adalah implementasi dari suatu keberhasilan siswa setelah melakukan proses belajar. 2
3 Di dalam proses pendidikan terutama pada sistem pembelajaran siswa diharapkan meningkatkan prestasi belajar yang baik dan bermutu, agar siswa - siswa menjadi lulusan yang berintelektual, kreatif serta menjadi calon-calon tenaga pendidik yang professional maupun pribadi yang bertanggung jawab. Tapi pada kenyataannya, yang terjadi di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango tidak sesuai yang diharapkan. Di kelas XI IPS yang berjumlah 73 siswa yang terbagi dalam 2 kelas, banyak permasalahan yang terjadi khususnya dalam proses pembelajaran. Sesuai data awal yang diperoleh dari SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango, bahwa dari jumlah 73 siswa terdapat 18 siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan pada beberapa mata pelajaran yang telah ditentukan. Adapun mata pelajaran yang paling banyak tidak tuntas adalah pelajaran ekonomi, bahasa inggris, matematika, dan sosiologi. Di mana standar ketuntasannya yang ratarata 75. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar, karena diakibatkan jika dalam proses pembelajaran berlangsung siswa lebih memilih untuk tidak masuk kelas pada jam pertama mata pelajaran. Alasan terlambat karena jarak rumah yang jauh dengan sekolah, serta ada beberapa siswa juga yang sering terlambat karena sebelum berangkat ke sekolah harus membantu orang tuanya karena keadaan ekonomi. Selain itu, ada beberapa siswa yang sering bolos atau berada di luar kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan sebagian siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru sehinggga mereka takut masuk di dalam kelas, dengan alasan takut akan dihukum, dan merasa bosan didalam kelas. Sebagian siswa lain juga sering bolos dengan alasan merasa bosan dengan mata pelajaran tertentu maupun ada pengaruh teman dari luar sekolah. Ada pula siswa yang sering alpa akibat keluarga yang broken home sehingga mereka merasa malas untuk ke sekolah. Bahkan ada siswa yang sering keluar masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung dan kurang memperhatikan guru pada saat mengajar, baik siswa laki-laki maupun perempuan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh faktor dari dalam diri 3
4 siswa maupun dari luar sehingga mereka mengesampingkan belajar. Akibatnya siswa yang sering melakukan hal ini akan ketinggalan materi pelajaran, sehingga hasil evaluasi tidak mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditentukan. Melihat fakta yang terjadi di lapangan bahwa perilaku di atas akan membawa dampak buruk bagi siswa seperti resiko akan ketinggalan materi pelajaran, bahkan bisa saja tidak naik kelas. Dengan ketinggalan pelajaran siswa tidak dapat menjawab ketika diadakan evaluasi maupun ulangan, sehingga akan terlihat hasil yang dicapai siswa tidak mencapai taraf ketuntasan. Melihat hal itu, guru telah berupaya mencarikan solusi maupun mengadakan pendekatan pada siswa itu sendiri, seperti memotivasi siswa dan memberikan pemahaman tentang masa depan mereka jika mereka tidak mengubah perilaku ke arah yang lebih baik. Berdasarkan uraian masalah di atas, masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah, maka di dalam penelitian ini penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Tentang Faktor- Faktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat di identifikasi beberapa permasalahan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, sebagai berikut: (a) Terdapat siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan yang sudah ditentukan, (b) Terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah. Rumusan masalah pada penelitian ini Apakah yang menjadi faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango? Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat memperkaya 4
5 kajian tentang faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar. Didalam proses pembelajaran pendidik dapat mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sehingga terjadi proses belajar yang optimal. Dan lebih memperhatikan perkembangan siswa dalam kegiatan belajar terhadap meningkatkan prestasi siswa dan dapat menjadi masukan bagi sekolah tentang pentingnya mengetahui dan mengendalikan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar terutama dalam layanan bimbingan konseling. KAJIAN TEORI Belajar merupakan masalah setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Kegiatan belajar ini sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, karena semua pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk dan berkembang melalui belajar. Whitttaker ( dalam Djamarah, 2011: 12) menyatakan bahwa belajar adalah sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Poerwanto (dalam Hapsari, 2005:75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan kepada guru, murid-murid atau dosen-dosen kepada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam bentuk usaha setelah mengalami proses belajar demi mencapai perubahan dengan jangka waktu tertentu. 5
6 Dua Faktor Yang Mempengaruhi Belajar yakni faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor Internal dan Eksternal menurut Slameto ( 2010: 54) faktor yang berasal dari dalam diri pelajar yang diantaranya: a. Faktor Fisiologis/ jasmaniah yang terdiri atas : 1) Faktor kesehatan, dan 2) Cacat Tubuh b. Faktor psikologis yakni: 1) Intelegensi, 2) Bakat, 3) Minat, 4) Motivasi, dan 5) Kosentrasi. Sedangkan faktor Eksternal yaitu; a. Faktor Keluarga, Lingkungan keluarga akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik di mana ia menerima pengaruh berupa; 1) Cara orang tua mendidik anak, 2) Relasi antar anggota keluarga, 3) Suasana rumah, 4) Keadaan ekonomi Keluarga, dan 5) Pengertian orang tua. b. Faktor Sekolah, akan mempengaruhi belajar dengan mencakup yakni: 1) Metode mengajar, 2) Kurikulum, 3) Waktu sekolah, 4) Keadaan Gedung, 5) Metode Belajar, dan 6) Tugas rumah. c. Faktor Masyarakat, merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, di antaranya pengaruh berupa; 1) Mass media, 2) Teman bergaul, dan 3) Bentuk dalam kehidupan masyarakat. Cara Belajar yang Efektif Mencakup yakni: a. Perlunya Bimbingan Dengan cara belajar yang efektif dan efisien sangat penting untuk mencapai menciptakan cara-cara belajar yang efektif, dengan berkat usaha keras, karena tanpa usaha tidak akan tercapai sesuatu yang diinginkan. 6
7 b. Kondisi dan Strategi Belajar yang Efektif Belajar dengan efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga itu meningkatkan belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal yakni: 1) Kondisi Internal Menurut Maslow ( dalam Slameto 2010: 74) ada 7 jenjang kebutuhan primer yang harus dipenuhi yakni: 1) Kebutuhan Fisiologis, 2) Kebutuhan akan keamanan, 3) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta, 4) Kebutuhan akan status, 5) Kebutuhan selfactualissation, 6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, dan 7) Kebutuhan estetik. 2) Kondisi Eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya kebersihan rumah serta keadaaan lingkungan fisik agar belajar dalam keadaaan yang bersih, serta cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku dan sebagainya. 3) Strategi Belajar, Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat, starategi belajar diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal mungkin. Seseorang yang menyelidiki tentang cara belajar yang baik akan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, membuat catatan dan mengulang kembali pelajaran yang telah diterima dan mengerjakan tugas. 4) Metode Belajar dalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar brtujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan ketrampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar akan mempengaruhi belajar khususnya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, kosentrasi dan mengerjakan tugas. Misalnya dalam pembuatan jadwal dan 7
8 pelaksanaanya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, kosentrasi, serta dalam mengerjakan tugas. Menurut Nilam ( tt: 60) bahwa kiat membangun prestasi belajar anak yakni: a) Membangun semangat kepada anak agar, b) Memberikan pujian, c) Orang tua yang anaknya belum berprestasi hendaknya tidak berputus asa karena mereka masih berkembang dan didorong untuk berprestasi, d) Jangan mencela atau mencemooh apa yang tidak dicapainya. Yang perlu dilakukan adalah memperhatikan minat mereka kemudian memberikan dorongan,e) Sekecil apapun yang dicapai berikan pujian sepantasnya agar ia merasa senang dan lebih percaya diri setelah ia meraih prestasi yang cukup untuk bidang yang disenanginya, f) Hindari untuk memberikan target pencapaian yang lebih tinggi yang tidak mungkin dicapai oleh anak agar anak tidak jadi frustasi, g) Usahakan anak agar mampu mandiri, h) Disiplin terlalu keras harus dihindari, dan i) Berikan perhatian kepada guru, orang dewasa lain di sekitarnya bahasa kita sedang membangun semangat berprestasi pada anak. Dan meminta bantuan dan kerja sama mereka. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. Guna mempermudah proses pengumpulan data penelitian, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut : a. Wawancara sebagai teknik utama dalam pengumpulan data. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara tak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan ditanyakan sesuai dengan focus masalah penelitian dan dapat berkembang dari jawaban responden. Dengan indikator menurut Slameto ( 2010:54) yakni: 8
9 faktor internal (dari dalam diri) yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor eksternal ( dari luar) yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan. b. Angket Sebagai teknik pendukung dan pelengkap data yang dilakukan dengan melalui menjaring data pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone bolango. Apakah dalam proses pembelajaran terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar. Dari hasil angket tersebut digunakan untuk memperjelas data yang diperoleh dari hasil wawancara. Adapun dapat diungkap dengan indikator faktor internal (dari dalam diri) yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor eksternal (dari luar) yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan. Proses analisis data dilakukan sejak awal hingga selesai pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui: a. Tahap reduksi data. Pada tahap ini data yang penting dan bermakna dipilah dan di kelompokan sambil diberi kode yang berbeda. Data-data ini mencakup data tentang hasil wawancara dan angket. b. Tahap penyajian data. Setelah melewati tahap reduksi data, peneliti akan menyusun dan menata data berdasarkan focus penelitian yakni tentang faktorfaktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. c. Tahap penyimpulan data. Setelah data disusun dan disajikan, maka peneliti akan mengambil kesimpulan secara terbuka baik dari hasil wawancara maupun angket. 9
10 HASIL PENELITIAN Kegiatan wawancara dilakukan pada siswa SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa ini yang teridentifikasi prestasi belajarnya rendah yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari laki-laki 10 0rang dan perempuan berjumlah 8 orang, dan masing-masing dari jurusan IPS. Serta wawancara dengan orang tua siswa yang berjumlah 4 orang dan guru BK 1 orang. Wawancara serta pengisian angket ini dilakukan untuk memperoleh informasi atau menjaring data tentang faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dengan 18 responden diperoleh faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal yakni: a). Aktivitas tidak dilakukan secara teratur, b). Tidak meluangkan waktu untuk belajar, c). Kurangnya kosentrasi pada saat guru menjelaskan, d). Kurangnya minat terhadap mata pelajaran, e). Tidak suka dengan guru yang menggunakan metode ceramah, f). Tidak suka dengan guru yang membeda-bedakan siswa, g). Sering keluar masuk kelas pada proses pembelajaran berlangsung, h). Pemasukan tugas tidak tepat waktu, i). Bolos, j). Sering terlambat, k). Fasilitas sekolah yang kurang mendukung, l). Kurangnya perhatian waktu orang tua, m). Segi ekonomi kurang menunjang dan n). Pengaruh lingkungan yang kurang baik. Setelah dipadukan dengan data hasil wawancara siswa, orang tua maupun guru BK dan ditunjang oleh pengisian angket terdapat kesesuaian yang signifikan antara hasil wawancara guru BK dengan orang tua bahwa rendahnya prestasi belajar siswa diakibatkan faktor internal dan eksternal dan guru BK telah berupaya membantu siswa yang prestasinya rendah. Namun untuk siswa sendiri tidak ada kemauan dari dirinya sendiri untuk berubah, tidak ada dukungan dan ketegasan serta perhatian orang tua terhadap fasilitas yang dibutuhkan anak dalam kegiatan belajar. 10
11 Pembahasan Dari hasil penelitian dengan 18 orang siswa yang prestasinya rendah, maka dapat diperoleh faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Karena diakibatkan oleh faktor Internal ( dari dalam) dan faktor Eksternal ( dari luar). Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar sebagian besar terletak pada usaha dan kegiatannya sendiri, di samping faktor kemauan, minat, tekat untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan 18 orang siswa yang prestasi belajarnya rendah di kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Serta guru BK dan orang tua siswa yang berjumlah 4 orang diperoleh faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar karena diakibatkan oleh faktor internal dan faktor eksternal yakni: a) Strategi belajar yang kurang efektif, b) Kurangnya motivasi dalam belajar, c) Kurangnya kosentrasi dalam belajar, d) Kurangnya minat dalam belajar, e) Kurangnya waktu serta perhatian orang tua, f) Fasilitas sekolah yang kurang memadai, g) Sering keluar masuk kelas, h) Bolos, i) Pemasukan tugas tidak tepat waktu, j) Sering terlambat, k) Tidak suka dengan metode guru mengajar, l) Segi ekonomi kurang menunjang dan m) Pengaruh lingkungan yang kurang baik. Saran Berdasarkan Kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 11
12 a. Diharapkan kepada siswa agar dapat mengindari hal-hal yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar, dengan cara mengatur strategi belajar yang efektif, memotivasi diri demi meningkatkan prestasi belajar. b. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik serta menggunakan cara mengajar yang bervariasi, serta guru BK lebih memperhatikan setiap perkembangan siswa dan untuk memanfaatkan waktu yang luang untuk pelaksanaan bimbingan. c. Kepada pihak keluarga agar dapat lebih memberikan perhatian serta meluangkan waktu terutama dalam hal pendidikan, pengawasan dan pemenuhan kebutuhan sekolah sehingga dapat membantu proses belajar siswa dan dapat bekerja sama dengan guru di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi prosedur penelitian. jogyakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid kemampuan dasar mengajar. Bandung: Cv : Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hapsari, Sri Bimbingan dan Konseling SMA kelas XI. Jakarta: PT. Grasindo Ngalim, Purwanto Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nilam. tt. (Seri Psikologi Populer) Membangun Hubungan Antar Manusia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Seniawan, R Conny Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar. Jakarta : PT. Indeks. 12
13 Slameto Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono Metode penelitian kuantitaf dan kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriono, Widodo Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi Psikologi pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers. Syah, Muhibidin Psikologi belajar. Jakarta : Rajawali Pers. Uno, Hamzah Teori motivasi & pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. 13
BAB II KAJIAN TEORITIS. belajar ini sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, karena semua
7 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar Belajar merupakan masalah setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ilham Ansori, Busri Endang, Abas Yusuf Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciPengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK
1 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Memin Day 1, Irina Popoi 2, Hj. Fitri Hadi Yulia Akib, 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan 1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
Lebih terperinciFAKROR YANG MENYEBABKAN TURUNNYA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO ARTIKEL. Oleh DESI RAHMAWATY LOKO NIM.
FAKROR YANG MENYEBABKAN TURUNNYA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO ARTIKEL Oleh DESI RAHMAWATY LOKO NIM. 911 411 125 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI
PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI Pembimbing 1 : Dr. H. Walidun Husain, M.Si Pembimbing
Lebih terperincidemikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program
demikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan motivasi belajar memberikan pengaruh yang berarti terhadap prestasi Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:
PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA KELUARGA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS
PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS Ira Nofita Sari 1, Dwi Fajar Saputri 2, Sasmita 3 1,2,3 Prodi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Menurut Djamarah (2008:13) mengatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya mengenai
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia. 1 Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Ana Rinjani Yon Rizal dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciKata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi
HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Abstrak. Ria Risty Rahmawati. K8409052.
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di SMP Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI Titik Rahayu Titikrahayu857@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi,
Lebih terperinciHubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik
Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Umiyatun (0614052) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA Meta Rolisa 1, I Komang Winatha 2, Nurdin 2 Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciPENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMP N 1 Trangkil Tahun Ajaran2014/2015)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu pembangunan ditentukan oleh suatu kualitas pendidikan warganya, karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi diri
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa, Dinco Karim ABSTRAK Masalah dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi
I. PENDAHULUAN Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain rumusan
Lebih terperinciKata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa
0 1 PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Rahmin H. Hasan 1, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif, dalam bahasa inggris adalah motive atau motion, lalu motivation yang berarti gerakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG
Wayan Satria Jaya STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK This study aims to obtain data on how far the relationship between motivation to learn with the learning outcomes of students in school. Method used
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi belajar pada hakekatnya
Lebih terperinciOleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS VI SD N 74/VII MANDIANGIN Oleh Mike Akta Buana Absatrak Kata Kunci : Keaktifan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sangat membantu peserta didik dalam usaha mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar
ABSTRAK Br Sinaga, Aznidar. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. PIPS FKIP Universitas Jambi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang
1 I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia merupakan masalah yang mendasar dalam era globalisasi, jika kita tidak ingin kalah bersaing dengan negaranegara lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Model Memorisasi Model adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan media dan evaluasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2
BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Di dalam proses pembelajaran hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Minat Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
Lebih terperinciPENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA SMK ST. BONAVENTURA 1 MADIUN
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA SMK ST. BONAVENTURA 1 MADIUN Sefy Nitya Arlina Pendidikan Akuntansi FPIPS ABSTRAK Kebiasaan belajar menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang dirasakan saat ini kian canggih dan up to date. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan pondasi pokok dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan dapat dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu bangsa dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Proses pembelajaran dikatakan efektif dan efesien apabila seorang guru mampu memiliki metode/strategi pembelajaran yang tepat
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN AWAL, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIII
PENGARUH KEMAMPUAN AWAL, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIII MTs. SE-KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ahmadi, S.Pd.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya dapat berkembang.
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Abstrak.Yulianita Diah Utami
Lebih terperinciBUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG
BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Cara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO
HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Junira Hilumalo 911409106 Yulianto Kadji Irawati Abdul S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Oleh : Melisa R. Hasanati Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan salah satu usaha yang strategis dalam rangka mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsanya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar merupakan hal yang dialami siswa yang merupakan suatu respon terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru dan pengelolaan pembelajaran
Lebih terperinciANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI
ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciUsulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Usulan Penelitian Diajukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka yang berisi teori dan pendapat para ahli yang bisa mendukung penelitian, hasil penelitian yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses belajar-mengajar di kelas VIII MTs Negeri 1 Pangandaran, hasil belajar siswa
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2
PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciDESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI I BUNOBOGU.
DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI I BUNOBOGU. Sri wahyunis.arada, Drs. Sumarno Ismail,M.Pd,Drs.Majid,M.Pd ABSTRAK Sri wahyunis.arada,penelitian
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar yang bertujuan mengembangkan setiap aspek pribadi manusia sehingga terbentuk manusia seutuhnya. Dalam undang-undang
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 2 MUARO JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 2 MUARO JAMBI OLEH : SITI AMINAH NIM. ERA1D012109 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS
Lebih terperinciJSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pengertian Pemahaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1 Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman
Lebih terperinciPENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA Lilis Lela Sandy 1, Suryadi 2, Anton Nasrullah 3 1 Bimbingan Konseling, Madrasah Aliyah Negeri 1 Serang E-mail:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih dalam naungan serta pengawasan pemerintah. Tujuan dan fungsi lembaga pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TAPA ARTIKEL. Oleh. Silvana Suai Fatmah AR.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TAPA ARTIKEL Oleh Silvana Suai Fatmah AR.Umar Muslimin UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA
Lebih terperinci