JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

MIRA BERLIANA NIM E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN PENERAPANNYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN PENGUASAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI GURU MATEMATIKA MELALUI PERAN PENDAMPINGAN PENGAWAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh : SITI HAJAR NIM E1R012049


Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 4 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram Oleh ZAHRATUL AINI E1R112084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No 62 Mataram NTB 83125 Telp (0370) 621435 HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Zahratul Aini (E1R112084) dengan judul Penerapan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran Kubus dan Balok untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika SiswaKelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar Tahun Pelajaran 2015 / 2016 telah diperiksa dan disetujui. Mataram, Juli 2016 Dosen Pembimbing I Menyetujui: Mataram, Juli 2016 Dosen Pembimbing II (Muh. Turmuzi, S.Pd., M.Pd.) NIP. 197310172006041001 (Syahrul Azmi, S.Pd., M.Pd.) NIP. 198107242005012008 Mengetahui: Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika Reg. Sore (Dra. Sripatmi, M.Si.) NIP. 196008201985022001 ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN... 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 3 KESIMPULAN DAN SARAN... 5 DAFTAR PUSTAKA... 6 iii

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 4 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh Zahratul Aini, Muh. Turmuzi, Syahrul Azmi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: zahratulaini20@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi dan wawancara saat PPL dengan guru matematika kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar menerangkan bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa rendah. Aktivitas belajar siswa rendah dilihat dari skor aktivitas belajar siswa mencapai 9,00 (kurang aktif) dan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian I tahun pelajaran 2015/2016 adalah 43,33. Rendahnya aktivitas belajar siswa disebabkan oleh penerapan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga berdampak terhadap prestasi belajar siswa yang rendah.penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar melalui penerapan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri pada pembelajaran kubus dan balok tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Data aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes yang diberikan pada akhir setiap siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas siswa minimal berkategori aktif dan nilai rata-rata hasil evaluasi belajar siswa 75 dengan ketuntasan klasikal minimal 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa untuk siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yaitu 10,33 (kurang aktif) menjadi 12,68 (aktif). Sedangkan pada siklus II juga mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yaitu 13,34 (aktif) menjadi 15,34 (sangat aktif). Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari evaluasi siklus I ke siklus II yaitu 66,04 menjadi 81,48 dan persentase ketuntasan belajarnya adalah 66,67% menjadi 86,96%. Demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri pada pembelajaran kubus dan balok dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: aktivitas siswa, inkuiri, pendekatan kontekstual, prestasi belajar. iv

THE APPLICATION OF CONTEXTUAL APPROACHMENT WITH INQUIRY METHOD IN CUBE AND BAR S THEME TO INCREASE STUDENT S MATHEMATICS ACTIVITY AND STUDENT PERFORMANCE IN CLASS VIII C SMP 4 LINGSAR ACADEMIC YEAR 2015/2016 By Zahratul Aini, Muh. Turmuzi, Syahrul Azmi Study Program of Mathematics Education Mathematics and Basic Science Education Departement, FKIP Mataram University Email: zahratulaini20@gmail.com ABSTRACT The results of observation and interview with mathematics teacher of class VIII C SMP Negeri 4 Lingsar that conducted by researcher while PPL (practice of teaching at school), the student of that class has low activity and performances. It was categorized low because student activity score is 9.00 (less active) and the mean score of daily test I in academic year 2015/2016 is 43.33. The student low activity occured because the approachment of learning application used by teacher might not involve most student to study actively. Moreover, the student low activity effect to student low performances. This research was aim to improve activity and performances of student at VIII C Class SMP Negeri 4 Lingsar through contextual inquiry approachment on cube and bar s theme academic year 2015/2016. This type of research is classroom action research conducted in two cycles. This research was classrom action research within two cycles. Each cycle contain two meetings. Student activity s data was obtained by using observation paper and student performances data was obtained by test conduct in the end of each cycle. There were three indicators of thic reasearch categorized succes: the activity of student categorized active, the score of student mean performance 75, and the percentage of student classical completness is up to 85%. The result of this research shown that there is increasing score of student activity in first cycle from 10,33 (category: less active) at first meeting to 12,68 (category: active) at second meeting and second cycle from 12,24 (category: active) at first meeting to 15,34 (category: very active) at second meeting. Moreover, the student performance increased from 66,04 at first cycle to 81,84 at second cycle and the percentage of student learning completnees increased from 66,67% at first cycle to 89,96% at second cycle. It can be concluded that the application of contextual inquiry approachment on learning cube and bar s theme was able to increase mathematics activities and performances of class VIII C SMP Negeri 4 Lingsar in academic year 2015/2016. Keywords : contextual approachment, inquiry, learning performance, student activities v

I. PENDAHULUAN Pendidikan nasional memiliki fungsi dan tujuan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab (UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3). Semua mata pelajaran ditujukan untuk mencapai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, salah satunya adalah mata pelajaran matematika yang bertujuan agar siswa dapat menerapkan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari secara aktif, logis, kritis, dan kreatif dan inovatif (Permendiknas No 22 Tahun 2006). Proses pembelajaran yang terjadi di SMP Negeri 4 Lingsar masih terdapat permasalahan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara saat PPL, permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 4 Lingsar pada mata pelajaran matematika adalah rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa. Skor aktivitas belajar siswa mencapai rata-rata 8,95 berkategori kurang aktif yang berdampak terhadap prestasi belajar siswa rendah. Karena aktivitas dan prestasi belajar semua kelas adalah homogen, maka ditetapkan secara acak kelas VIII C sebagai kelas yang akan diteliti. Rendahnya aktivitas belajar siswa dilihat dari beberapa hal, yaitu: (1) Siswa enggan bertanya walaupun ada materi yang masih belum dipahami; (2) Kemampuan siswa mengingat materi yang diberikan masih kurang. Siswa lebih menghafal rumusrumus yang diberikan; (3) Kemampuan siswa menggunakan konsep/prinsip/hubungan pada pemecahan masalah masih rendah. Salah satu penyebab dari beberapa hal di atas adalah guru lebih banyak menggunakan pendekatan ekspositori yang menyebabkan pembelajaran berpusat pada guru, seperti guru menyampaikan materi, memberikan contoh soal dan siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan guru. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa diperlukan pemilihan strategi pembelajaran seperti: model, metode, pendekatan atau teknik yang efektif dan menarik. Berdasarkan hasil observasi, siswa masih kesulitan dalam memahami materi kubus dan balok. Kubus dan balok adalah salah satu materi yang dipelajari pada kelas VIII semester II. Materi ini merupakan materi bangun ruang sisi datar. Kubus dan balok adalah bangun ruang yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari siswa. Dengan pendekatan kontekstual, siswa dapat terlibat secara penuh untuk menghubungkan antara materi kubus dan balok dengan realitas kehidupan nyata, sehingga siswa termotivasi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu materi ini cocok diterapkan pada pendekatan kontekstual. Komalasari (2013:7) menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Adapun tujuh komponen dalam pendekatan kontekstual menurut Suprijono (2009:85) yaitu: 1) Konstruktivisme (Constructivism), 2) Menemukan (Inquiry), 3) Bertanya (Questioning), 4) Masyarakat Belajar (Learning Community), 5) Pemodelan (Modeling), 6) Refleksi (Reflection), 7) Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment). Inkuiri adalah salah satu komponen dari pendekatan kontekstual. Inkuri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan. Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah 1

yang dipertanyakan (Hamdayama, 2014: 31). Dalam penerapan model inkuiri, guru dituntut untuk terampil, kreatif, dan guru harus pandai memilih persoalan yang menarik bagi siswa. Disamping itu juga guru harus pandai memberikan motivasi kepada siswa agar merasa termotivasi dalam berkarya dan berpendapat. Kecakapan guru dalam memilih persoalan yang akan disampaikan dan diberikan kepada siswa akan menjadikan siswa bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Ada 6 langkah yang perlu dilakukan dalam pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. (Hamdayama, 2014: 34) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar pada materi kubus dan balok tahun pelajaran 2015/2016. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Lingsar. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 24 orang dengan siswa laki-laki sebanyak 10 siswa dan siswa perempuan sebanyak 14 siswa. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu faktor siswa dan faktor guru. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dua pertemuan untuk pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran sama dengan 45 menit. Terdapat empat tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap siklus yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru saat proses pembelajaran, dan tes evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa digunakan instrumen berupa tes individu yang terdiri dari soal essay pada tiap akhir siklus. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran matematika kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016. Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan rumus X = X n dengan X = skor rata-rata indikator, X = total skor deskriptor aktivitas belajar siswa pada indikator ke i i = 1,2,3,..., dan n = banyak descriptor Selanjutnya skor aktivitas guru dianalisis dengan rumus Y = y, dengan Y = skor aktivitas guru Y = total skor aktivitas guru dan n = banyak indikator. Data prestasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata hasil tes dan menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Rata-rata hasil tes tiap siklus dihitung dengan menggunakan rumus x = x n dengan x = nilai rata-rata siswa x = nilai siswa ke-i, i = 1,2,3,..., dan n = banyak siswa. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus: KB = P N x 100% 2

dengan KB = persentase ketuntasan belajar secara klasikal P = banyak siswa yang memperoleh nilai 75, dan N = banyak siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif dan prestasi belajar siswa dikatakan meningkat apabila rata-rata nilai siswa minimal 75 dan tercapai persentase ketuntasan klasikal 85% setelah diterapkan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri (Nurkancana, 1990: 173). III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Ringkasan hasil penelitian Siklus I II Pertemuan Aktivitas belajar Skor aktivitas 1 10,33 Kategori 2 12,68 Aktif 1 13,34 Aktif 2 15,34 Sangat Aktif Rata-rata hasil belajar Ketuntasan klasikal Kurang Aktif 66,04 66,67% 81,48 86,96% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor aktivitas belajar siswa selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Meskipun dengan menerapkan kontekstual berbasis inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, namun penerapan kontekstual berbasis inkuiri belum dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara langsung. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yang masih berkategori tidak aktif. Hal ini dapat disebabkan karena siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran yang baru yaitu pendekatan kontekstual berbasis inkuiri. Pendekatan kontekstual berbasis inkuiri menuntut siswa untuk menemukan sendiri konsep dari apa yang dipelajari melalui tahapan pembelajaran inkuiri sehingga siswa perlu membiasakan diri dalam belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri. Akibatnya selama proses pembelajaran terutama ketika diskusi kelompok siswa hanya mengandalkan teman yang mampu saja sehingga aktivitas belajar siswa kurang optimal. Selain itu, aktivitas belajar siswa juga dipengaruhi oleh aktivitas guru. Guru berperan membimbing siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri. Selain membimbing, guru juga harus memperhatikan alokasi waktu yang digunakan selama pembelajaran. Pada siklus I, pembelajaran selalu belum sampai akhir sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang optimal terutama pada kegiatan penutup. Hal inilah yang menyebabakan aktivitas belajar pada siklus I menjadi kurang optimal. Adapun kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, antara lain: 1. Guru kurang memperhatikan alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 2. Guru tidak memastikan siswa untuk mencatat kesimpulan hasil belajar. 3. Guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. 4. Guru harus memastikan siswa bekerjasama dengan baik bersama kelompoknya. 3

Semua kekurangan yang ada pada siklus I ini diperbaiki pada siklus II sehingga aktivitas belajar siswa pada siklus II meningkat dari kategori tinggi pada pertemuan 1 siklus II menjadi kategori sangat tinggi pada pertemuan 2 siklus II. Adapun tindakan perbaikan yang dilakukan yaitu: 1. Guru memberikan stimulus yang lebih mudah dipahami siswa agar tercipta interasksi siswa dengan guru yang optimal dan guru memberikan stimulus tambahan kepada siswa yang masih belum mengerti 2. Kerja sama siswa dengan kelompoknya belum maksimal sehingga guru harus membentuk kelompok baru agar siswa dapat bekerjasama dengan baik serta membagikan LKS ke semua anggota kelompok 3. Guru memastikan siswa sudah memahami setiap langkah-langkah penemuan dalam LKS sehingga siswa tidak kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan merumuskan hipotesis 4. Guru memastikan siswa untuk memahami informasi pada tiap tahapan dan mendampingi kelompok yang kesulitan 5. Guru mendampingi siswa yang kesulitan dalam membuat kesimpulan 6. Guru merubah redaksi soal menjadi lebih sederhana agar tidak banyak siswa yang kesulitan dalam pengerjaannya Pada pertemuan 2 siklus II dperoleh kategori aktivitas belajar siswa sangat aktif sehingga penelitian di hentikan. Terkait dengan pembelajaran materi kubus dan balok dengan menerapkan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri, siswa diberikan kesempatan untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep-konsep tentang kubus dan balok. Sehingga siswa menjadi aktif karena tugasnya untuk menemukan sendiri, akibatnya pembelajaran akan berpusat pada siswa. Sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator yang membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa selama proses pembelajaran serta saat menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Pada tabel ringkasan hasil belajar siswa dapat dilihat nilai rata-rata pada siklus I masih dibawah KKM (75) yaitu 66,04 dengan ketuntasan klasikalnya 66,67%. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Siswa masih belum terbiasa belajar dengan tahapan pada pendekatan kontekstual berbasis inkuiri, sehingga siswa yang tidak aktif selama diskusi kelompok mendapatkan nilai yang rendah. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I ini diperbaiki pada pelaksanaan siklus II, sehingga nilai rata-rata meningkat menjadi 81,48. Ketuntasan klasikalnya yaitu 86,96% yang menandakan telah tercapainya indikator yang ditetapkan. Karena pada siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dihentikan. Peningkatan nilai siswa ini tidak terjadi tanpa ada kendala. Namun terdapat beberapa kendala, salah satunya yaitu membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam menerapkan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri ini dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang terutama untuk mengatasi kendala tersebut. Guru harus bisa mengalokasikan waktu dengan baik agar pembelajaran menjadi optimal. Selain itu, guru juga harus membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa agar pembelajaran semakin optimal. Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas maka penerapan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri pada pembelajaran kubus dan balok dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016. 4

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri pada pembelajaran kubus dan balok dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari peningkatan skor aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk tiap pertemuan adalah 10,33 dan 12,68 dengan masing-masing berkategori kurang aktif dan aktif. Sedangkan skor aktivitas belajar siswa pada siklus II untuk tiap pertemuan adalah 13,34 dan 15,34 dengan masing-masing berkategori aktif dan sangat aktif. 2. Penerapan pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri pada pembelajaran kubus dan baok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kels VIII C SMP Negeri 4 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I dan II masing-masing adalah 66,04 dan 81,48 dengan ketuntasan klasikal pada siklus I dan II masing-masing adalah 66,67 % dan 86,96 %. Saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru matematika di kelas VIII SMP Negeri 4 Lingsar diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri sebagai pembelajaran alternative dalam kelas sehingga dapat menanmbah pengalaman baru bagi guru dalam mengenal variasi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. 2. Bagi siswa diharapkan dapat lebih aktif dan termotivasi untuk menemukan konsep atau rumus secara mandiri melalui kerjasama kelompok sehingga aktivitas siswa meningkat dan ingatan terhadap materi lebih lama. 3. Bagi mahasiswa atau pihak-pihak lainnya yang ingin meneliti lebih lanjut tentang penerapan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri diharapkan untuk mencoba penggunaannya pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung. 5

DAFTAR PUSTAKA Jumanta, H. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Komalasari, K. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Reflika Aditama. Nurkancana, W dan Sunartana, PPN. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 6