PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB V HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH. KULIT BUAH KOPI KERIabelNG

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN MATA PISAU PADA PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Model mesin yang ada di pasaran (1) No Keterangan Gambar Spesifikasi Tenaga Penggerak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI

BAB II LANDASAN TIORI

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING GABAH DAN PEMUTIH UNTUK SKALA RUMAH TANGGA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PEMBUATAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI DENGAN KAPASITAS 30KG/MENIT. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

ANALISA HASIL MESIN PEMIPIL JAGUNG SKALA UKM. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magelang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kopi.

Modification of Peanut Epidermis Peeler Machine (Arachis Hypogaea L.) with Double Roll System ABSTRACT

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso

BAB II LANDASAN TEORI Baja Struktural. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR KOPI KAPASITAS 70 KG/JAM

TUGAS AKHIR. Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Keras Biji Melinjo. Oleh: Resty Patria Rahma ( ) Erwiyanto Kurniawan ( )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

PROSES PEMBUATAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG DENGAN KAPASITAS 3 KG/ 4 MENIT

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

REKONDISI POMPA AIR SPIRAL MEKANIK DENGAN PENGGERAK ALIRAN ARUS SUNGAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Transkripsi:

JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 28 PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING Vinantius Kelik 1, Hengky 2, Daniel Kurniawan 3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Email: 1 vinantiuskelik@gmail.com, 2 firmansyah_hengky@yahoo.com, 3 danielkurniawan.07@gmail.com Abstrak -- Tujuan utama dari pembuatan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mesin pengupas kulit kopi para petani di wilayah Magelang terutama di Desa Ngargomulyo. Dengan mesin ini diharapkan dapat membantu proses pengupasan kulit kopi sehingga dapat meningkatkan kualitas kopi. Adapun tahapan dalam pembuatan mesin pengupas kulit kopi terdiri dari analisis kebutuhan, penyusunan spesifikasi teknik produk, perancangan konsep produk yang bertujuan menghasilkan alternatif konsep produk, setelah konsep produk didapatkan maka langkah selanjutnya adalah merancang produk yang merupakan pengembangan konsep produk berupa gambar skets menjadi benda teknik, langkah terakhir dalam pembuatan mesin ini membuat dokumen produk berupa desain gambar kerja. Spesifikasi mesin pengupas kulit kopi dengan kapasitas mesin 5 kg/menit, ukuran mesin dengan panjang 1000 mm x lebar 820 mm x tinggi 900 mm, menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik 0,5 HP, 1500 rpm, rangka menggunakan profil siku 40 mm x 40 mm x 4 mm dan profil U 40 mm x 50 mm x 4 mm. sistem transmisi mesin pengupas kulit kopi menggunakan 1 puli ganda dengan diameter 3 inch dan 2 puli berdiameter 5 inch yang merubah putaran dari 1500 rpm menjadi 900 rpm, blower, 2 buah v-belt type A No.54, 2 poros pejal diameter 1 inch. Kinerja mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering menggunakan tenaga mekanik dari motor listrik untuk menggerakan rol pengupas dan tabung pemisah. Pada dasarnya ada 2 tahap proses yaitu tahap pengupasan dan tahap pemisahan antara kulit buah kopi dengan biji kopi. Proses pengupasan menggunakan mata pisau yang dirancang sedemikian rupa agar dapat memenuhi fungsi mengupas kulit buah kopi kering, sementara untuk pemisahan antara biji kopi dengan kulit yang telah dikupas menggunakan hembusan angin yang dihembuskan oleh blower sehingga karena berat dari kulit lebih ringan dari biji kopi, maka kulit kopi akan terhembus sedangkan biji kopi tidak. Kata Kunci: Perancangan, Kopi, Kinerja 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia teknologi semakin berkembang pesat, persaingan teknologi pun semakin banyak. Persaingan itu dapat kita jumpai di kota- kota besar, seperti pabrik-pabrik maupun wira usahawan. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang menjadikan persaingan semakin menjadi. Hal ini mendorong ahli-ahli teknologi berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang baru. Dan apabila kita berbicara tentang teknologi, maka kita juga harus berbicara tentang komoditi, karena dua hal tersebut saling mendukung dalam kemajuannya. Untuk mengolah satu bahan komoditi menjadi barang yang siap di perjual belikan saja kita membutuhkan banyak sekali mesin - mesin pengolahnya Komoditi Kopi adalah salah satu komoditi yang sedang berkembang. Namun banyak dari para penggusaha kopi di daerah terpencil memiliki masalah dalam meningkatkan usahanya, di karenakan minimnya alat alat pendukung kelancaran usaha. Di daerah - daerah terpencil penghasil kopi, saat ini masih menggunakan alat yang sifatnya manual dalam pengolahannya. Proses yang paling sulit dan memakan waktu cukup lama dalam sistem pengerjaannya adalah saat mangupas dan memisahkan kulit buah kopi. Berdasarkan fakta yang didapatkan dari pasaran saat ini produk yang ada di pasaran berdimensi besar dan harga jual yang relatif mahal, selain berdimensi besar serta harga jual yang relatif mahal ada beberapa kekurangan lainnya diantaranya rata-rata motor penggerak masih menggunakan motor bensin sehingga memerlukan manajemen sumber bahan bakar yang baik, tidak mudah untuk dipindah tempatkan dan kinerja masih satu tahap misalnya mesin hanya dapat mengupas kulit dengan biji kopi, mesin hanya dapat memisahkan kulit dengan biji kopi. Gambar 1.1 Mesin Pengupas Kulit Buah Kopi Basah

29 JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 pada jenis mata pisau yang digunakan. Gambaran umum desain mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering secara keseluruhan dan komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan mesin ini dapat dilihat pada gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut ini. Gambar 1.2 Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering Dari masalah tersebut maka Penulis mencoba melakukan analisais dan membuat terobosan baru tentang mesin pengupas dan pemisah kulit dengan biji kopi kering yang nantinya diharapkan akan dapat mempermudah dan mempercepat proses pengupasan dan pemisahan kulit buah kiopi kering dengan biji kopi kering itu sendiri. Selain itu dengan adanya mesi ini diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi baik dari segi kualitas. 1.2. Tujuan Perancangan Gambar 2.2 Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang mesin pengupas kulit buah kopi kering dan pemisah biji kopi dengan kulitnya yang mudah digunakan, konsumsi daya listrik yang rendah, mudah perawatan serta pemeliharaannya. 2. METODOLOGI Mulai Desain Mesin Perakitan Komponen Mesin Pengujian Mesin Gambar 2.3 Komponen Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering 2.1.1 Desain mata pisau jenis 1 Selesai Gambar 2.1 Diagram alir perancangan mesin pengupas dan pemisah kulit buah 2.1 Desain Mesin Pada tahap desain mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering, ada 3 desain yang dibuat, yang membedakan dari ketiga desain ini adalah

JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 30 Gambar 2.4 Mata Pisau Jenis 1 Desain mata pisau jenis 1 ini yaitu berupa plat plos. mm. Berikut desain dari pemisah antara kulit dengan biji kopi dapat dilihat pada gambar 2.7. 2.1.2 Desain mata pisau jenis 2 Gambar 2.5 Mata Pisau Jenis 2 Pada desain mata pisau jenis 2 ini hampir sama seperti mata pisau jenis 1 yang membedakan antara mata pisau jenis 1 dengan mata pisau jenis 2 adalah pada ujung mata pisau 2 ada penambahan plat yang berbentuk balok yang disambung menggunakan las, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.5 diatas. 2.1.3 Desain mata pisau jenis 3 Pada mata pisau jenis 3 ini berupa plat yang dibending melengkung dengan diameter 115 mm yang kemudian diberi penambahan silinder pejal dengan diameter 30 mm dengan jumlah 9 buah yang disambung menggunakan las. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 2.7 Pemisah kulit dengan biji kopi 2.2 Perakiran Mesin Setelah melakukan pendesainan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering, maka dilakukan perakitan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering. Berikut tahapan dari perakitan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering. a. Pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata pisau pengupas, pemasangan bantalan dan sistem transmisi Gambar 2.8 Perakitan mesin tahap 1 b. Pembuatan hopper untuk menampung buah kopi kering yang akan dikupas dan lubang pengeluaran (outlet). Gambar 2.6 Mata Pisau Jenis 3 2.1.4 Desain pemisah kulit dengan biji kopi Pada desain pemisah kulit dengan biji kopi menggunakan hembusan angin dengan bantuan blower dan putaran dari plat perforated yang dibuat silinder dengan dimensi φ296 mm x 586 Gambar 2.9 Perakitan mesin tahap 2 c. Setelah semua proses pembuatan komponen selesai, maka agar material baja karbon tidak

31 JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 mudah mengalami korosi serta agar mesin memiliki nilai estetika yang baik, maka dilakukan pengecatan. 1 8 0,25 1 10 0,5 Setelah data pengujian diperoleh, maka persentase kualitas pengupasan mesin ini dapat dihitung sebagai berikut: Gambar 2.10 Mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering 2.3 Pengujian Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah kopi Kering 1) Percobaan 1 = X 100% = 10 % 2) Percobaan 2 = X 100% = 25 % 3) Percobaan 3 = X 100% = 50 % Tabel 2.2 Hasil pengupasan pada mata pisau jenis 1 yang maksimal Spesifikasi Mata Pisau - Plat yang polos - Jarak antara plat penggilas dengan rol pengupas 10 mm Hasil Pengupasan - Belum sepenuhnya terkupas untuk kulit kopinya. - Kulit buah kopi kering terkelupas ± 50 % dari total buah kopi 1 kg. - Biji kopi tidak rusak. 2.3.2. Mata Pisau Jenis 2 Gambar 2.11 Diagram alir proses pengujian mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering. 2.3.1 Mata Pisau Jenis 1 Tabel 2.1 Data pengujian mata pisau jenis 1 Berat Jarak Buah kopi Hasil Kopi Pengupa kering yang Pengupasan (kg) san (mm) terkupas (kg) Tabel 2.3 Data pengujian mata pisau jenis 2 Berat Kopi (kg) Jarak Pengupa san (mm) Buah kopi kering yang terkupas (kg) Hasil Pengupa san 1 6 0,3 1 8 0,5 1 10 0,65 1 6 0,1 Setelah data pengujian diperoleh, maka persentase kualitas pengupasan mesin ini dapat dihitung sebagai berikut:

JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 32 1) Percobaan 1 = X 100% = 30 % 2) Percobaan 2= X100% = 50 % 3) Percobaan 3= X100% = 65 % Tabel 2.4 Hasil pengupasan pada mata pisau jenis 2 yang maksimal Spesifikasi Mata Hasil Pengupasan Pisau - Plat dengan penambahan plat dengan bentuk balok panjang. - Jarak antara plat penggilas dengan rol pengupas 10 mm - Belum sepenuhnya terkupas untuk kulit kopinya. - Kulit buah kopi kering terkelupas ± 65 % dari total buah kopi 1 kg. - Biji kopi tidak rusak. = 85 % Tabel 2.6 Hasil pengupasan pada mata pisau jenis 3 yang maksimal Spesifikasi Mata Hasil Pengupasan Pisau - Plat yang dibending melingkar dengan diameter 115 mm - Jarak antara plat penggilas dengan rol pengupas 10 mm 2.3.4 Waktu pengupasan - Belum sepenuhnya terkupas untuk kulit kopinya. - Kulit buah kopi kering terkelupas ± 85 % dari total biji kopi 1 kg. - Biji kopi tidak rusak. Waktu pengupasan buah kopi kering, waktu ratarata yang dibutuhkan untuk mengupas 1 kg buah kopi kering adalah 13 detik. Jadi waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengupas 5 kg buah kopi kering adalah 65. 2.4 Hasil Pengujian Mata Pisau 2.3.3 Mata Pisau Jenis 3 Tabel 2.5 Data pengujian mata pisau jenis 3 Buah kopi Jarak Berat kering Pengup Hasil Kopi yang asan Pengupasan (kg) terkupas (mm) (kg) 1 6 0,6 1 8 0,75 1 10 0,85 Setelah data pengujian diperoleh, maka persentase kualitas pengupasan mesin ini dapat dihitung sebagai berikut: 1) Percobaan 1 = X 100% = 60 % 2) Percobaan 2= X100% = 75 % 3) Percobaan 3 = X 100% Gambar 2.1 Hasil Pengujian Mata Pisau Berdasarkan pengujian mesin yang telah dilakukan maka mata pisau yang baik untuk digunakan dengan hasil yang maksimal dengan menggunakan mata pisau jenis 3 yaitu yang dibuat melengkung berdiameter 115 mm dan diberi tambahan poros pejal berdiameter 30 mm dengan jumlah 9 buah yang disambung dengan casing mata pisau menggunakan cara pengelasan. dengan jarak antara rol pengupas dengan mata pisau 10 mm, dengan hasil pengupasan 85 % untuk mata pisau jenis 3 dibandingakan dengan mata pisau jenis 1 dan mata pisau jenis 2 dengan jarak antara rol pengupas dan mata pisau yang sama yaitu 50 % dan 65 %. 2.5. Pengujian Pemisah Kulit dengan Biji Kopi Dalam merancang sistem pemisahan kulit dan biji kopi yang terkupas, perkiraan awalnya adalah

33 JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 pemisahan antara biji kopi dengan kulit yang telah dikupas menggunakan hembusan angin yang dihembuskan oleh blower sehingga karena berat dari kulit lebih ringan dari biji kopi, maka kulit kopi akan terhembus sedangkan biji kopi tidak.untuk mendukung hipotesa ini maka perlu dilakukan pengukuran yang tepat terhadap berat jenis buah kopi kering. Dalam menjabarkan perkiraan pemisahan kulit dan biji kopi yang telah terkupas memanfaatkan hembusan angin yang dialirkan oleh blower, maka dirancang agar pengeluaran dari outlet mesin pengupas mendapatkan hembusan, sehingga apabila terkena hembusan udara yang telah diatur, maka kulit kopi yang berat jenisnya lebih ringan akan terhembus sementara biji kopi akan tetap jatuh ke bawah. Penerapan dari perkiraan ini tidak berjalan sesuai keinginan, karena biji dan kulit kopi yang keluar dari outlet ternyata tetap tercampur, baik yang jatuh ke bawah karena beratnya atau yang terhempas karena hembusan angin.hal ini mungkin diakibatkan karena perbedaan berat jenis yang terlalu kecil antara kulit kopi yang terkupas dengan biji kopi ditambah lagi dengan bentuk kulit kopi terkupas yang mirip separuh bola, sehingga dapat terisi biji kopi lagi saat terjatuh.selain itu arah hembusan angin juga memerlukan penyetelan yang tepat baik kekuatan hembusan maupun arah hembusan. Gambar 2.12 Kulit dan biji kopi tidak terpisah di arah hembusan angin Gambar 2.13 Kulit dan biji kopi tidak terpisah di arah jatuh atau di luar saringan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada perancangan mesin pengupas kulit kopi ini, dirancang dengan kapasitas pengupasan yaitu 5 kg/menit. Perancangan dimulai dengan membuat gambar rancangan mesin sederhana, sesuai dengan cara kerja mesin yang diinginkan. Dimana buah kopi kering yang ditampung dalam hopper akan disalurkan oleh pintu masuk kopi kemudian masuk pada rol pengupas yang berputar. Di ruang pengupas, buah kopi akan dikupas dengan cara digilas oleh putaran rol pengupas yang menyebabkan buah kopi bergesekan dengan mata pisau. Akibat gesekan itu, kulit kopi akan terkelupas, lalu kulit kopi dan biji kopi akan di teruskan ke outlet menuju ruang pemisahan antara kulit dengan biji kopi. Setelah proses perancangan mesin dan cara kerjanya, kemudian dilanjutkan dengan mencari data awal melalui percobaan serta pencarian pustaka. Data awal itu yaitu massa jenis kopi, yang diperoleh melalui percobaan itu 0,422 gr/l. Jumlah kopi tiap liter yang diperoleh sebesar 1066 biji/l, serta berat rata-ratakopi yaitu 0,004 kg/biji. Dengan mengetahui berat rata-rata kopi perbiji, maka dapat diketahui berapa jumlah biji rata-rata dalam 5 kg kopi. Dari data awal inilah kemudian dapat di tentukan berapa putaran rol pengupas yang sesuai agar dalam satu menit dapat mengupas sebanyak 5 kg kopi, hingga diperoleh putaran pengupas yang sesuai yaitu 900 rpm. Sebelum dilakukan proses pengujian dengan cara menghitung waktu pengupasan serta kualitas pengupasan. Terlebih dahulu harus dilakukan penyetelan jarak antara rol pengupas dengan mata pisau. Caranya adalah dengan menjalankan mesin dan memasukkan buah kopi kering, lalu lihat hasilnya. Bila biji kopi yang keluar belum terkupas, artinya jarak rol pengupas dengan mata pisau terlalu lebar maka dilakukan penyetelan dengan memutar baut penyetel jarak. Apabila biji yang keluar hancur, maka jaraknya harus dilonggarkan kembali. Dari proses tersebut, diperoleh jarak pengupas dan penggilas yang baik sebesar 8 mm. kemudian dilakukan proses pengujian sesuai langkah yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil pengujian diperoleh waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengupas 5 kg buah kopi kering adalah 65 detik. Untuk persentase kualitas pengupasan biji kopi, diperoleh kualitas pengupasan buah kopi kering rata-rata adalah 85% terkupas. Daridata di atas juga dapat dilihat bahwa untuk buah kopi kering kapasitas pengupasam 5 kg permenit dapat dicapai dimana untuk mengupas 5 kg buah kopi kering dibutuhkan waktu 65 detik 4. KESIMPULAN Setelah melakukan pengujian alat dan engambilan data, maka disimpulkan bahwa: 1. Untuk menggerakkan mesin pengupas kulit buah kopi kering dengan kapasitas 5 kg per

JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 34 menit, dibutuhkan motor penggerak dengan daya 0,5 HP 1 Phase 0,375 kw. 2. Mesin pengupas kulit buah kopi kering ini dapat meningkatkan prosentase kualitas biji kopi tanpa kulit daging buah kopi kering hingga 85 % terkupas. 3. Mata pisau yang digunakan adalah mata pisau jenis ke-3, berdasarkan pengujian mata pisau yang dilakukan mata pisau jenis ke-3 ini dapat mengupas kulit buah kopi kering secara maksimal. 4. Mesin pengupas dan Pemisah kulit buah kopi kering ini dapat mengefisiensikan waktu pengolahan kopi tersebut. Waktu untuk mengupas 5 kg buah kopi kering dibutuhkan 65 detik. 5. DAFTAR PUSTAKA [1]. https://id.wikipedia.org/wiki/baja/ di akses Januari 2016. [2]. Macdonald, Angus J. (2001). Struktur dan Arsitektur. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. [3]. https://bongez.wordpress.com/2010/05/19/si fat-baja/ diakses Januari 2016 [4]. http://www.alarpertanian.net/ di akses September 2015 [5]. http://www.kencanajayateknik.com/ di akses September 2015 [6]. http://karyamitrausaha.web.indotrading.co/ di akses September 2015 [7]. Darmawan, Harsokusoemo. (2004). Pengantar Perancangan Teknik, Bandung: Institut Teknologi Bandung. [8]. Sonawan, Hery. (2010). Perancangan Elemen Mesin, Bandung: Penerbit Alfabeta. [9]. Joseph Edward Shigley dan Larry D.Mitchell. Perencanaan Teknik Mesin, Edisi 4. Jakarta: [10]. Penerbit erlangga.hiram Twiss. (1837). Mill For Grinding Coffee And Other Substances. Retrieved from United States Patent Office website: http://pdfpiw.uspto.gov/.piw?pagenum=0&d ocid=00000243 di akses Oktober 2015 [11]. Iram D & Andrew Crawford. (1837). Hulling Machine. Retreived from google patent website: http://www.google.co.id/patents/us111323. [12]. H.B. Stevens. (1876). Coffee Cleaner. https://www.google.co.id/patents/us172671 [13]. J.H Pendleton. (1877). Coffee Huller. http://www.google.co.id/patents/us190614 [14]. C.B. Brown. (1879). Coffee and Rice Huller. http://www.google.co.id/patents/us220698 [15]. J. Guardiola. (1886). Coffee Huller. http://www.google.co.id/patents/us339288 [16]. R. Okrassa. (1912). Coffee Huller and Polisher. Retreived from google patent website: http://www.google.co.id/patents/us1035631 di akses November 201