Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014

PRATIWI AMALLIYAH A

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD

GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PACAR GADHING KARYA TAMSIR A.S

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Harimurti Kridalaksana, 2008: 24). Kelangsungan hidup suatu bahasa sangat

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

Analisis Aspek Diksi Dalam Antologi Geguritan Guritan Oleh Suripan Sadi Hutomo

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Landasan Teori. pikiran, ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar.

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari

WACANA ANTOLOGI CERKAK PUBER KEDUA KARYA ARY NURDIANA

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

TIPE-TIPE SUBSTITUSI DALAM EMPRIT ABUNTUT BEDHUG

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As Oleh : Widaningsih Dwi Indrawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Widaningsihdi72@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) wujud penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As; (2) wujud penanda kohesi leksikal antarkalimat yang terdapat dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As; (3) wujud penanda koherensi antartuturan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As, terdiri dari tujuh belasbab yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta pada tahun 1988. Dalam instrumen penelitian digunakan pensil, bolpoint, penggaris dan nota pencatat data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, teknik catat dan teknik simak. Teknik keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas/ keterpercayaan. Tenik analisis data menggunakan teknik analisis pemahaman konteks. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa: (1) wujud penanda kohesi aspek gramatikal meliputi: referensi (pengacuan) yang didominasi pengacuan persona III tunggal bebas yaitu dheweke ia, substitusi (penyulihan), dan konjungsi (perangkaian) yang di dominasi konjungsi koordinatif lan dan konjungsi adversatif nanging tetapi; (2) wujud penanda aspek leksikal mliputi: sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), repetisi (pengulangan), dan ekuivalensi; (3) wujud penanda aspek kohernsi meliputi: hubungan sebab-akibat, hubungan generik-spesifik, hubungan ibarat, hubungan aditif waktu. Kata Kunci: kohesi, koherensi, novel Krikil-Krikil Pasisir Pendahuluan Bahasa dapat digunakan dengan saling memahami atau saling mengerti, erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang dimiliki. Bahasa mempunyai fungsi yang dapat membantu masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Terkait dengan penggunaan bahasa, menurut Halliday (dalam Sumarlam 2010:3) terdapat tiga metafungsi bahasa yaitu ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (Interpersonal function), dan fungsi tekstual (textual function). Ketiga fungsi ini sangat penting kaitannya dengan analisis wacana karena berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam proses sosial dalam masyarakat. Analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah melalui aneka fungsi bahasa. Berkomunikasi dan berinteraksi sosial dalam masyarakat melalui bahasa dapat diwujudkan dengan wujud konkret yang berupa wacana. Analisis w a c a n a l a h i r d a r i k e s a d a r a n b a h w a p e r s o a l a n y a n g Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 20

terdapat dalam komunikasi bukan terbatas ada penggunaan kalimat atau bagian kalimat, fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleks yang disebut wacana. Dalam wacana, penanda kohesi dan koherensi juga berpengaruh terhadap suatu kejelasan hubungan antara bentuk bahasa yang satu dengan yang lain. Suatu wacana tidak dapat dipisahkan dari unsur kohesi dan koherensi yang muncul sebagai alat untuk menciptakan suatu kalimat yang selaras, utuh dan menjadi kepaduan yang baik dan lebih mudah untuk dipahami. Kohesi dibagi menjadi dua jenis yaitu kohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Segi bentuk atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal wacana yang meliputi pengacuan (reference), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsisi), dan perangkaian (conjungtion), sedangkan kohesi leksikal yang dinalisis dari segi makna/ struktur batin wacana yang dibedakan menjadi enam yaitu pengulangan (repetisi), padan kata (sinonim), sanding kata (kolokasi), hubungan atasbawah (hiponim), meronimi (hubungan bagian-seluruh), dan ekuivalensi (hubungan kesepadanan). Penanda kohesi muncul sebagai alat untuk menciptakan keselarasan dan kepaduan informasi yang berimplikasi pada pemahaman wacana seperti yang ada dalam novel atau bacaan. Disini peneliti tertarik untuk mengkaji kohesi dan koherensi dalam novel Krikil- Krikil Pasisir karya Tamsir As karena jika diperhatikan secara lebih lanjut, sebenarnya manusia selalu menggunakan bentuk-bentuk kohesi dan koherensi dalam proses komunikasinya. Bertumpu pada hal tersebut, maka peneliti merasa penting sekali untuk melakukan analisis kohesi dan koherensi yang bertujuan untuk meneliti dan memahami lebih dalam tentang bentuk dan jenisnya. Melalui analisis pembacaan secara kritis pula, terlihat bahwa pengarang dari novel Krikil-Krikil Pasisir cenderung menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu dalam penyampaian ceritanya. Hal ini dibuktikan dengan penempatan posisi pengarang hanya sebagai pencerita yang mengetahui semua peristiwa yang terjadi dalam novel Krikil-Krikil Pasisir. Oleh karena itu, ditemukan berbagai jenis kohesi dan koherensi dalam novel Krikil-Krikil Pasisir, yaitu kohesi gramatikal repetisi untuk menggantikan nama tokoh (persona), tempat untuk menggantikan nama tempat, dan waktu untuk menggantikan waktu. Penelitian Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 21

terhadap kajian kohesi dan koherensi juga penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap penafsiran makna dalam tuturan tersebut. Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksriptif kualitatif. Ismawati (2011: 112) menjelakan penelitian deskriptif kualitatif digambarkan melalui kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategorinya untuk memperoleh kesimpulan. Metode ini digunakan untuk lebih memahami dan mempermudah dalam penelitian, maka dilakukan pengelompokan kata-kata sesuai kategorinya dalam novel krikil-krikil pasir. Subjek dan objek penelitian diperoleh dari kutipan-kutipan dalam novel krikil-krikil pasir. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan pustaka. Instrumen utama adalah peneliti dibantu dengan instrument pendukung yaitu, nota pencatat data beserta buku penunjang lainnya. Uji keabsahan data pada penelitian ditekankan pada uji kredibilitas atau kepercayaan, yang ditekankan pada teknik ketekunan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan content analysis atau analisis isi. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal. Hasil Penelitian 1. Bentuk kohesi gramatikal yang diperoleh dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As ada 3. Pembagiannya dilakukan dengan berbagai dasar, yaitu sebagai berikut : a. Pengacuan atau referensi yaitu salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa atuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikuti nya salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa atuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Pengacuan persona pada novel Krikil-Krikil Pasisir ada tiga yaitu pengacuan persona, pengacuan demonstratif, pengacuan komparatif dan memiliki 42 indikator. Pemakaian pada kutipan Manik sikile wiwit jumangkah marani gemebyure banyu, atine krasa wis kuwur. Awut-awutan. Alon-alon dheweke trantanan godhelan pager dalan, sikile wis ngewel. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 22

b. Penyulihan atau substitusi yaitu proes dan hasil penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Penggantian dilakukan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan struktur tertentu. Penyulihan dalam novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 4 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Sopir Samsul mbukak lawang sopiran, mudhun. Wong loro banjur padha ngroyong ngunggahake prawan sing ndlosor ing ngarep rodha colt disel biru. c. Kata penghubung atau konjungsi yaitu bentuk atau satuan kebahasaan yang berfungsi sebagai penyambung, perangkai, atau penghubung antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan seterusnya. Kata penghubung pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 53 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Suda sithik-sithik. Mules-mulese suda, nanging ya isih mlilit-mlilit. 2. Bentuk kohesi leksikal yang diperoleh dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As ada 4. Pembagiannya dilakukan dengan berbagai dasar, yaitu sebagai berikut : a. Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, kata, suku kata, atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Repetisi atau pengulangan pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 3 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Iki dhuwit lo, dudu resek! Dhuwit iki gantine kringet sedina muput, gantine narik slereg ing tengah segara pawitan nyawa!. b. Sinonim yaitu sebagai pengutuh wacana, ditentukan oleh adanya hubungan antara unsur bahasa yang mirip atau yang sama maknanya yang terdapat pada kalimat-kalimat pembentuk wacana. Sinonim pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 2 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Muspra, muspra kowe melu cina gak bisa nggolekake kunci lemarine, gak ana gunane aku duwe anak kowe ndhuk!. c. Antonim yaitu penggunaan kata-kata atau frasa-frasa yang maknanya berlawanan. Antonim pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 6 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Wong-wong buyar, Truna karo kancane mudhun menyang segara munggah menyang prau. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 23

d. Ekuivalensi yaitu hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. Ekuivalensi pada novel Krikil- Krikil Pasisir terdapat 3 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Kaharsidi terus mlaku mangetan, urut pesisir. Tekan ngarep bale lelang mandheg sedhela, terus ngetan maneh. 3. Koherensi yaitu kepaduan dan keterpahaman antarsatuan dalam suatu teks atau tuturan. Dalam struktur wacana, aspek koherensi sangat diperlukan keberadaanya untuk menata pertalian batin antara proposisi yang satu dengan lainnya untuk mendapatkan keutuhan. Koherensi yang diperoleh dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As ada 5. Pembagiannya dilakukan dengan berbagai dasar, yaitu sebagai berikut : 1. Hubungan sebab-akibat pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 1 indikator. Pemakaiannya pada kutipan He-eh, saiki rak ana ngomah ta! Dheweke lara, jare nalika ambyur arep nylulupi urang bengkarok dheweke di tampani ombak lan dibanting ing watu-watu krekelan. Dadi awake ya babak-bundhas, nanging sajake ya gak mbebayani. 2. Hubungan generik-spesifik pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 2 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Nanging sawengi persasat ora ngliyeb, tanpa guna. Ora ana titikane Sumiati mulih, mung nalika lingsir wengi ketara ana sedhan krem mandheg ing pipi lawang. Enggal wae Samsul ngrundhuk marani, nanging sajake dudu wong Jawa, kulite putih irunge dawa lan rambute kuning. 3. Hubungan ibarat pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 1 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Kaharsidi manut lan bareng munggah luwih kaget maneh weruh mamah Lidhah ana njero jib kanthi panyawangan sing surem. Kahar mung bisa mesem kaku, lambene kaya dikunci. Ing dhadhane kaya-kaya keprungu kemeteg jantunge kaya ngantemi balung igane. 4. Hubungan aditif waktu pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 1 indikator. Pemakaiannya pada kutipan Esuk Mamah Lidhah menyang Kediri, endhang family sing lara ana rumah sakit Bhayangkara. Nganti awan toko durung di bukak, Neli isih ana ing njero kamar. Manik ora wani thothok-thothok, pangirane mesthi prawan kuwi isih ngeloni bantal lan diusel-usel nganggo Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 24

pipine. Angen-angen lan pangrasa mau bengi diuripake ing atine, jaka sing ngelus-elus rambute mau bengi dirasa kaya-kaya isih kukuh ngrangkul gulune. 5. Hubungan indentifikasi pada novel Krikil-Krikil Pasisir terdapat 2 indikatior. Simpulan Pemakaiannya pada kutipan Jam lima colt-dhisel Samsul lagi mlebu Surabaya, terus menyang RSU perlu ngendhangi Neli. Prawan kuwi durung eling. Manut pemeriksaan dokter, amarga obat bius sing disuntikake prawan kuwi bakal eling yen wis limabelas jam maneh. Kuwi paling cepet, dadi mesthi sesuk esuk. Simpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesi gramatikal, kohesi leksikal dan koherensi dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu pengacuan/ referensi, substitusi atau penyulihan, konjungsi atau kata hubung, repetisi atau pengulangan, sinonim atau persamaan kata, antonim atau lawan kata, ekuivalensi atau kesepadanan, dan koherensi meliputi hubungan sebab-akibat, hubungan generikspesifik, hubungan ibarat, hubungan aditif waktu, dan hubungan identifikasi. Penggunaan aspek kohesi dan koherensi yang digunakan oleh penulis pada novel Krikil- Krikil Pasisir dalam rangka membentuk wacana yang kohesif sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya aspek aspek kohesi dan koherensi yang digunakan. Penelitian ini ditemukan 3 jenis kohesi gramatikal antarkalimat yaitu pengacuan atau referensi terdapat 42 indikator, penyulihan atau substitusi terdapat 4 indikator, konjungsi atau kata hubung terdapat 53 indikator. Kohesi leksikal ada 4 jenis yaitu repetisi atau pengulangan terdapat 3 indikator, sinonim terdapat 2 indikator, antonim terdapat 6 indikator, ekuivalensi terdapat 3 indikator. Sedangkan koherensi yang ditemukan 5 jenis yaitu hubungan sebab-akibat terdapat 1 indikator, hubungan generik-spesifik terdapat 2 indikator, hubungan ibarat terdapat 1 indikator, hubungan aditif waktu terdapat 1 indikator, dan hubungan identifikasi terdapat 2 indikator. Daftar Pustaka Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta.: Tiara Wacana. Sumarlam, dkk. 2010. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Solo: Katta. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 25