3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA TUAL

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL PPP MUNCAR BANYUWANGI, JAWA TIMUR SHINTA WULANDHA YANUAR

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI PENELITIAN

Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LABUHAN LOMBOK, KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT SORAYA GIGENTIKA

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Sampel 3.5 Jenis Data yang Dikumpulkan

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian dan pengklasifikasian pelabuhan perikanan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6 TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

Lampiran 1 Peta lokasi penelitian PPN Palabuhanratu tahun 2010

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ARAHAN LOKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DI KAWASAN PESISIR UTARA KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR TUGAS AKHIR

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Pengertian pelabuhan perikanan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

3 METODOLOGI UMUM. Kabupaten Bengkalis. Kabupaten Indragiri Hilir

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ)

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

4 GAMBARAN UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN, JAKARTA

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

4 GAMBARAN UMUM PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

BAB I PENDAHULUAN. udang, kakap, baronang, tenggiri, kerang, kepiting, cumi-cumi dan rumput laut yang tersebar

PETA LOKASI PENELITIAN 105

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

8 KEBIJAKAN STRATEGIS PENGEMBANGAN PERIKANAN

Transkripsi:

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 009. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.. Bahan dan Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalkulator, komputer, kamera, kuesioner dan berbagai alat lainnya yang dipergunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data penelitian.. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta diperoleh dengan membandingkan kondisi di PPS Nizam Zachman dengan ketentuan Departemen Kelautan dan Perikanan. Aspek yang diteliti dalam melakukan penilaian kinerja pelabuhan meliputi aktivitas operasional di PPS Nizam Zachman aktivitasaktivitas di pelabuhan perikanan. Aktivitas yang dapat dilihat yaitu:. Aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan yang meliputi jumlah produksi ikan dan jumlah kunjungan kapal/tahun.:. Aktivitas pelelangan hasil tangkapan yang meliputi ada atau tidaknya aktivitas pelelangan dan mekanisme pelelangan.. Aktivitas pelayanan kebutuhan melaut antara lain pelayanan kebutuhan es, BBM, dan air bersih;. Aktivitas pemasaran/ pendistribusian hasil tangkapan antara lain distribusi pemasaran lokal, nasional dan ekspor (Rokhman, 006). Aspek tersebut akan diteliti untuk mengetahui penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta, untuk kemudian diketahui tingkat pencapaian keberhasilan PPS Nizam Zachman Jakarta dalam melaksanakan fungsinya sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera.

Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Pengambilan responden dan narasumber yang terpilih dengan sengaja (purposive) dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan memiliki pemahaman terhadap tujuan penelitian, serta mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuesioner. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan PPS Nizam Zachman Jakarta dan nelayan yang melakukan kegiatan operasional di PPS Nizam Zachman Jakarta. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas operasional pelabuhan yang meliputi aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan yang meliputi jumlah produksi ikan dan jumlah kunjungan kapal/tahun, aktivitas pelelangan hasil tangkapan yang meliputi ada atau tidaknya aktivitas pelelangan dan mekanisme pelelangan, aktivitas pelayanan kebutuhan melaut antara lain pelayanan kebutuhan es, BBM, dan air bersih, aktivitas pemasaran/ pendistribusian hasil tangkapan antara lain distribusi pemasaran lokal, nasional dan ekspor serta kondisi yang mendukung aktivitas operasional. Wawancara, pertanyaan meliputi kebutuhan melaut nelayan PPS Nizam Zachman Jakarta seperti jumlah kebutuhan BBM, es, dan air per trip, penyediaan kebutuhan melaut oleh pihak pelabuhan, perbaikan yang disediakan oleh pihak pelabuhan, pemasaran hasil tangkapan nelayan dan kepuasan nelayan terhadap penyediaan dan pelayanan pelabuhan. Untuk pengisian kuisioner, jumlah responden sebanyak 60 diantaranya, nelayan tuna longline, 8 nelayan purse sein, nelayan pancing cumi, 6 nelayan jaring cakalang, dan nelayan gillnet. Data sekunder diperoleh dari instansi dan lembaga yang terkait dengan bidang perikanan dengan melakukan studi literatur dari instansi tersebut seperti UPT PPS Nizam Zachman dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Data sekunder yang diperoleh meliputi, data statistik pelabuhan yang meliputi data produksi perikanan PPS Nizam Zachman Jakarta selama 00-008, jumlah kunjungan kapal pertahun selama 00-008, penyerapan perbekalan melaut BBM, es, dan air pertahun selama 00-008, dan pemasaran hasil tangkapan. Data skunder tersebut merupakan data operasional yang akan digunakan untuk mengetahui penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta.

Tabel Metode pengumpulan Data No Tujuan Data yang diambil Sumber data Jenis data Data Utama (Mengetahui kegiatan operasional selama tahun) Data produksi hasil tangkapan yang didaratkan (ton/tahun) Data kunjungan kapal Penyediaan perbekalan BBM dan air (liter/tahun) serta es (kg/tahun) Fasilitas yang Pihak pengelola pelabuhan Data sekunder Data Utama (Mengetahui kepuasan nelayan terhadap penyediaan dan pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan) terdapat di PPS Kegiatan operasional pelabuhan perikanan Pelayanan yang digunakan dalam aktivitas operasional Data tambahan Kondisi umum PPS Nizam Zachman : Letak geografis, topografi, demografi Sarana prasarana umum : perhubungan, komunikasi, listrik dan air Pengamatan dan wawancara Pengamatan dan wawancara Data Primer Data sekunder. Analisis Data.. Analisis aktivitas operasional Pelabuhan Perikanan Untuk menganalisis aktivitas operasional pelabuhan perikanan dilakukan penilaian terlebih dahulu terhadap tingkat operasional pelabuhan perikanan dengan menggunakan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan pencapaian data tahun 008 dari PPS Nizam Zachman Jakarta dengan standar indikator untuk ukuran PPS berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan, Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. /DPT/OT.0.D/I/008. Analisis dilakukan melalui penyajian tabel, diagram dari data operasional atau aktivitas-aktivitas di pelabuhan perikanan... Analisis kinerja operasional Pelabuhan Perikanan Dalam melakukan analisis terhadap kinerja operasional pelabuhan perikanan digunakan metode skoring (scorring method). Berikut tahapan tahapan analisa terhadap kinerja operasional PPS Nizam zachman Jakarta. ) Mengetahui tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta Menganalisis kinerja operasional pelabuhan perikanan diawali dengan mengetahui terlebih dahulu tujuan pembangunan pelabuhan perikanan, yang dalam hal ini adalah PPS Nizam Zachman Jakarta. Tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta dalam hal ini adalah: () Meningkatkan kemampuan armada perikanan samudera; () Meningkatkan ekspor hasil-hasil perikanan untuk menambah devisa negara dari sektor non migas; () Menyediakan lahan untuk kegiatan industri perikanan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi perikanan; () Menciptakan lapangan kerja; () Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar PPSNZ Jakarta melalui pertumbuhan usaha perekonomian seperti pertokoan, perbekalan dan lainnya; (6) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan dalam rangka pengembangan dan pengolahan sistem informasi dan publikasi perikanan; dan (7) Meningkatkan pengawasan, keamanan dan ketertiban di kawasan pelabuhan. ) Penetuan dan sub Dalam melakukan penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta maka ditentukan terlebih dahulu dan sub. Penentuan dan sub dilakukan dengan melihat fungsi pelabuhan pada

6 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. /DPT/OT.0.D/I/008 dan Rangkuti (006). Berikut dasar penentuan dan sub dapat dilihat pada Tabel. Tabel Parameter untuk penilaian kinerja dan cara penghitungan No. Parameter Sub Dasar penentuan. Produksi Jumlah produksi ikan (ton). Frekuensi kunjungan kapal perhari (unit). Kebutuhan perbekalan melaut Frekuensi kunjungan kapal perhari (unit) Air bersih Es BBM Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. /DPT/OT.0.D/I/008 Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. /DPT/OT.0.D/I/008 Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. /DPT/OT.0.D/I/008. Pemasaran Lokal Luar kota Ekspor. Kepuasan nelayan Penyediaan perbekalan Penyediaan perbaikan Penyediaan pendaratan Penyediaan pemasaran Pemasaran merupakan satu dati tiga belas fungsi pelabuhan perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.6/MEN/006 tentang Pelabuhan Perikanan) Pelabuhan perikanan sebagai salah satu instansi pemerintah yang merupakan organisasi publik harus memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik. Hal tersebut berkaitan dengan kinerja yang berkaitan dengan kepuasaan nelayan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan perikanan. Tingkat kinerja diukur dalam kaitannya dengan aktual pelayanan yang diterima pengusaha penangkapan ikan/nelayan dari pihak pemberi layanan di pelabuhan perikanan (Perdana, 008). Maka penilaian kepuasan nelayan perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta.

7 ). Penentuan bobot dan sub Penentuan bobot dan sub untuk penilaian kinerja operasional PPS Nizam Zachman Jakarta diperoleh dari wawancara dengan lima orang pakar pelabuhan perikanan yang terdiri dari staf pengajar pelabuhan perikanan IPB dan staf Departemen Kelautan dan Perikanan yang menangani pelabuhan perikanan (Yuliastuti, 00). Penentuan proporsi bobot dan sub diurutkan berdasarkan nilai kepentingan diantara dan sub tersebut. ). Penentuan nilai keberhasilan, skor nilai keberhasilan dan penetapan nilai kinerja pelabuhan Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja operasional pelabuhan, maka harus ditentukan pula nilai keberhasulan dan skor keberhasilan. keberhasilan menunjukkan perbandingan antara jumlah nilai pencapaian dari setiap sub dengan nilai indiaktor ang telah ditetapkan. Berikut perhitungan nilai keberhasilan untuk. Tabel Cara perhitungan nilai keberhasilan No. Parameter Cara menghitung Produksi Jumlah produksi ikan (ton) X produksi ikan (juta Rp) x 00 % N Frekuensi kunjungan kapal perhari (unit) Kebutuhan perbekalan melaut Air bersih Es BBM Pemasaran Lokal Luar kota Ekspor Kepuasan nelayan Penyediaan perbekalan Penyediaan perbaikan Penyediaan pendaratan Penyediaan pemasaran X N X N X N x x 00 % x 00 % 00 % Rata rata pendapat responden yang diwawancarai

8 Keterangan : X = Jumlah produksi perikanan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 008 X = Jumlah frekuensi kunjungan kapal di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 008 X = Jumlah penyerapan perbekalan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 008 X = Jumlah hasil tangkapan yang dipasarkan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 008 N = indikator jumlah produksi perikanan yang ditetapkan DKP N = indikator jumlah produksi perikanan yang ditetapkan DKP N = indikator penyerapan perbekalan yang ditetapkan DKP N = Jumlah keseluruhan hasil tangkapan yang dipasarkan Untuk penentuan skor (dilihat dari nilai keberhasilan) > 80 % = 60 % - < 80 % = 0 % - < 60 % = 0 % - < 0 % = < 0 % = Dalam pengukuran kinerja operasional pelabuhan dilakukan tahap pemberian skor untuk setiap. Setiap yang digunakan dalam pengukuran kinerja operasional pelabuhan perikanan ini telah didasarkan pada kriteria dari masing-masing, yang tentunya setiap memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung pada besarnya persentase kriteria (%) yang ada dikalikan dengan bobot yang tentunya berbeda pada masing-masing. a. Parameter produksi Besarnya kriteria (%) pada produksi diketahui dari data sekunder jumlah produksi pada tahun 008. Berdasarkan data tersebut yaitu pada tahun 008, maka persentase nilai keberhasilan dari jumlah produksi ikan akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai (skor) dari jumlah produksi ikan (ton) dari satu yaitu produksi. Penentuan bobot produksi dan bobot sub produksi telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai (skor) dengan bobot produksi untuk dihasilkan nilai yang nantinya dikalikan dengan bobot sub produksi untuk mendapatkan nilai akhir dari ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan.

9 Tabel Pemberian nilai untuk produksi Parameter Sub paramet er Produksi Jumlah Produksi Ikan (ton) Kriteria nilai keberhasilan (%) > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Jumlah (Xa) Bobot paramet er ( ) Bobot sub paramet er akhir ( ) b. Parameter frekuensi kunjungan kapal Pada frekuensi kunjungan kapal besarnya nilai kriteria (%) diketahui dari hasil perhitungan dari data sekunder jumlah kunjungan kapal ratarata perhari pada tahun 008. Setelah diketahui data tersebut maka dapat diketahui persentase nilai keberhasilan dari frekuensi kunjungan kapal. Selanjutnya, nilai (skor) dari frekuensi kunjungan kapal akan dapat diketahui berdasarkan kriteria nilai keberhasilan (%) tersebut. Penentuan bobot dan bobot sub telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai (skor) dengan bobot untuk dihasilkan nilai yang nantinya dikalikan dengan bobot sub untuk mendapatkan nilai akhir dari ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan. Tabel 6 Pemberian nilai untuk frekuensi kunjungan kapal Parame- Ter Frekuensi kunjungan kapal Sub Jumlah kunjungan kapal ratarata perhari (unit) Kriteria nilai keberhasilan (%) > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Jumlah (Xb) Bobot ( ) Bobot sub akhir ( )

0 c. Parameter penyediaan perbekalan melaut Penentuan besarnya nilai kriteria (%) pada penyediaan perbekalan melaut dapat diketahui dari data sekunder perbekalan melaut yang meliputi jumlah BBM, es dan air bersih pada tahun 008. Dari tiga data tersebut akan dihitung persentase dari penyediaan BBM, es dan air bersih di pelabuhan perikanan. Berdasarkan tiga data tersebut yaitu pada tahun 008, maka persentase nilai keberhasilan dari masing-masing sub (BBM, es, dan air bersih) akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai (skor) dari sub BBM, es, dan air bersih dari satu yaitu penyediaan perbekalan melaut. Penentuan bobot dan bobot sub telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai (skor) dengan bobot untuk dihasilkan nilai yang nantinya dikalikan dengan bobot sub untuk mendapatkan nilai akhir dari ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan. Tabel 7 Pemberian nilai untuk penyediaan perbekalan melaut Parameter Penyediaan perbekalan melaut Sub Kriteria nilai keberhasil an (%) BBM > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Es > 80 % 0%-<60% 0%-<0% Air tawar <0% > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Jumlah (Xc) Bobot parame -ter ( ) Bobot sub akhir ( x Bobot )

d. Parameter pemasaran Penentuan besarnya nilai kriteria pada pemasaran diketahui dari data pemasaran pada pada tahun 008. Data pemasaran umumnya dengan tujuan lokal, regional, maupun ekspor. Dalam penghitungan pemasaran ini agak berbeda karena menggunakan proporsi karena pemasaran dengan tujuan lokal, regional, maupun ekspor memiliki proporsi yang berbeda. Dari tiga data tersebut akan dihitung persentase pemasaran dengan tujuan lokal, regional, maupun ekspor. Berdasarkan tiga data tersebut yaitu pada tahun 008, maka persentase nilai keberhasilan dari masing-masing sub (lokal, regional, dan ekspor) akan diketahui. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai (skor) dari sub lokal, regional, dan ekspor dari satu yaitu distribusi hasil pemasaran. Penentuan bobot dan bobot sub telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai (skor) dengan bobot untuk dihasilkan nilai yang nantinya dikalikan dengan bobot sub untuk mendapatkan nilai akhir dari ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan. Tabel 8 Pemberian nilai untuk pemasaran Parameter Distribusi hasil pemasaran Sub Kriteria nilai keberhasil an (%) Lokal > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Bobot sub Regional > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Ekspor > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Nila i Jumlah (Xd) Bobot ( ) akhir ( )

e. Parameter kepuasan nelayan Penentuan besarnya kriteria kepuasan nelayan menggunakan kuesioner sebagai alat bantunya. Kuesioner diisi terlebih dahulu oleh responden. Responden disini adalah nelayan, kuesioner yang telah diisi kemudian diolah sehingga menghasilkan besarnya angka dari hasil pembobotan dari tiap-tiap jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya, berdasarkan hasil pembobotan tersebut akan diperoleh persentase nilai keberhasilan. Selanjutnya dari hasil persentase nilai keberhasilan tersebut akan dapat diketahui nilai (skor) dari sub penyediaan dan pelayanan perbekalan, penyediaan dan pelayanan perbaikan, penyediaan dan pelayanan pendaratan dan pembongkaran, penyediaan dan pelayanan pemasaran dari satu yaitu kepuasan nelayan. Penentuan bobot dan bobot sub telah diketahui sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dengan mengkalikan nilai (skor) dengan bobot untuk dihasilkan nilai yang nantinya dikalikan dengan bobot sub untuk mendapatkan nilai akhir dari ini yang nantinya akan menentukan selang penilaian kinerja pelabuhan perikanan. Pemberian nilai untuk kepuasan nelayan dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9 Pemberian nilai untuk kepuasan nelayan Parameter Sub Penyediaan dan pelayanan perbekalan Kriteria nilai keberhasil an (%) > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Bobot ( ) Bobot sub akhir ( ) Kepuasan nelayan Penyediaan dan pelayanan perbaikan Penyediaan dan pelayanan pendaratan dan pembongkaran > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Penyediaan dan pelayanan pemasaran > 80 % 0%-<60% 0%-<0% <0% Jumlah (Xe)

Setelah semua selesai dihitung maka selanjutnya adalah menjumlahkan semua nilai akhir dari seluruh. Jumlah skoring seluruh = Xa + Xb + Xc + Xd + Xe untuk dilakukan penetapan nilai kinerja untuk mengetahui kinerja dari PPS Nizam Zachman setelah diketahui selang penilaian kerja. Untuk menggambarkan kriteria kinerja pelabuhan perikanan maka dibuat selang frekuensi untuk menggambarkan kriteria kinerja. Berikut tahapan dalam pembuatan selang frekuensi adalah : a) Menentukan banyak selang kelas (ada lima selang kelas) Banyak kelas = b) Menentukan besar wilayah (mengurangi data terbesar dengan data terkecil) Data terbesar = Data terkecil = c) Menentukan lebar kelas atau interval (membagi besar wilayah dengan banyak kelas) Lebar kelas atau interval = = 0,8 d) Menentukan selang kelas pertama dan batas kelasnya (dimulai dari data terkecil). Berikut selang penilaian kinerja :,8,6,, Selang kelas pertama dan batas kelasnya =,0- <,8 e) Daftarkan selang kelas dan batas kelas hingga didapat lima selang frekuensi dapat dilihat pada Tabel Tabel Penetapan selang untuk menentukan kinerja PPS Nizam Zachman Jakarta riil jumlah skor, -,0, -,,6 -,,8 -,6,0- <,8 Penilaian kinerja pelabuhan sangat baik kinerja pelabuhan baik kinerja pelabuhan cukup baik kinerja pelabuhan kurang baik kinerja pelabuhan sangat kurang baik