BAB III METODE BINOMIAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MODEL TRINOMIAL. Model binomial merupakan pemodelan dinamika pergerakan harga saham

BAB III METODE BINOMIAL DIPERCEPAT

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB V PENUTUP ( ( ) )

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN:

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penentuan Harga Wajar Opsi Saham Karyawan dengan Metode Binomial (Studi Kasus BCA)

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan


PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

Penentuan Nilai Opsi Vanilla Tipe Eropa Multi Aset Menggunakan Metode Lattice Multinomial Annisa Resnianty 1 Deni Saepudin 2 Rian Febrian Umbara 3

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan maupun individu yang

PEMODELAN HISTORI TEMPERATUR PADA GUN BARREL MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

METODE BINOMIAL UNTUK PERHITUNGAN HARGA OPSI EROPA DAN OPSI ASIA EROPA SKRIPSI

BAB III METODE MONTE CARLO

Penentuan Nilai Opsi Vanilla Tipe Eropa Multi Aset Menggunakan Metode Lattice Multinomial Annisa Resnianty 1 Deni Saepudin 2 Rian Febrian Umbara 3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

PENENTUAN NILAI OPSI INDONESIA

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS)

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

PENENTUAN NILAI PROYEK PERMINYAKAN MELALUI OPSI RIIL DENGAN METODE BINOMIAL LATTICE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENDEKATAN NUMERIK UNTUK LOOKBACK OPTIONS

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Persamaan Air Dangkal (SWE)

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ISSN: X 215 PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA EQUITY-LINKED : ANALISIS PENGARUH USIA TERTANGGUNG DAN WAKTU JATUH TEMPO. Yunita Wulan Sari, Gunardi

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

Penentuan Harga Opsi (call) Asia Menggunakan Metode Lattice multinomial

BAB IV IMPLEMENTASI SKEMA RUNGE-KUTTA. Pada bab ini akan dibahas implementasi skema skema yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

TEKNIK REDUKSI VARIAN DALAM METODE MONTE CARLO UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI ASIA. M. Febbry Sya bantio ABSTRACT

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian lanjut usia menurut undang-undang no.13/1998 tentang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

untuk i = 0, 1, 2,..., n

M.Andryzal fajar OPSI

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

Penentuan Harga Opsi Saham Tipe Amerika dengan Model Binomial (Studi Kasus: PT Rio Tinto Plc)

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

AK6083 Manajemen Risiko Kuantitatif. Referensi: McNeil, Frey, Embrechts (2005), Quantitative Risk Management: Concepts, Techniques and Tools.

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

Transkripsi:

BAB III METODE BINOMIAL Metode Binomial ialah metode sederhana yang banyak digunakan untuk menghitung harga saham. Metode ini berdasarkan pada percabangan pohon yang menerapkan aturan binomial pada tiap-tiap titik percabangan. Pada awalnya, pohon binomial tidak memiliki makna apapun kecuali tiap titik akan dibagi menjadi dua cabang (naik dan turun). Metode Binomial mengadaptasi itu untuk merepresentasikan pergerakan harga saham yang mengalami dua kemungkinan setiap periodenya. Kemungkinan itu ialah kemungkinan naik dan kemungkinan turun. Sehingga dua kemungkinan dapat direpresentasikan dengan gambaran pohon Binomial sebagai berikut: Gambar 3.1 Gambar Umum Pohon Binomial 19

20 Gambar 3.2 Prinsip Dasar Metode Binomial 3.1 Model Diskrit Model dari metode Binomial ialah model diskrit yang memulai proses dari diskritisasi waktu (T) yang kontinu. Metode Binomial mengubah T yang kontinu menjadi waktu (t) yang mengandung unsur diskrit i. Agar menghasilkan i yang mendekati kontinu, maka T dipartisi sejumlah M dimana M secara umum ialah jumlahan yang besar (M ). Notasi yang digunakan: M : jumlah partisi waktu, ialah jangka waktu (3.1) t i : = i. t, dengan i adalah banyaknya partisi, i = 0,1,2,...,M (3.2) S i : = S(t i ), S i adalah harga aset dasar saat t i (3.3) Pada langkah selanjutnya akan diubah nilai kontinu dari S t menjadi nilai diskrit S ij untuk setiap i dan nilai j yang menyesuaikan i.

21 Asumsi Metode Binomial Pembangunan metode Binomial mengikuti tiga asumsi. Yaitu: (A.1) Harga S pada setiap periode t hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Nilai S dapat naik menjadi Su atau turun menjadi Sd. u ialah faktor yang mempengaruhi pergerakan naik S dan d ialah faktor penurun S. (A.2) Peluang naiknya S ialah p, P(naik) = p. (A.3) Nilai harapan dari S pada masa mendatang diukur dengan pergerakan tingkat bunga bebas resiko r. Nilai dari harga aset S yang dibangun dari S i saat t i menuju S i+1 pada t i+l ialah. (3.4). ialah harapan nilai S pada waktu t i+j. Dengan asumsi A3, nilai harapan yang diwakili dengan pergerakan harga yang mengikuti pergerakan r dapat ditunjukkan dengan uraian sebagai berikut: 1 1 1 Karena t 0 dan i, maka lim 1. Pada saat memodelkan, parameter u, d, dan p tidak diketahui. Nilai parameter-parameter tersebut didapat dari pemodelan asumsi metode Binomial.

22 Asumsi A1 dan A2 memiliki konsekuensi model diskrit sebagai berikut, Peluang naiknya aset ialah p sementara itu peluang turunnya aset ialah (1-p). u ialah unsur yang membuat saham naik dan d ialah unsur yang membuat harga saham turun. Sehingga, nilai aset yang turun ialah Sd dan nilai aset yang naik ialah Su. Ekspektasi (nilai harapan) dari peluang Binomial ialah. (3.5) Pada perhitungan peluang Binomial, Ekspektasi harga saham satu periode berikutnya E(S i+1 ) dipengaruhi oleh peluang kenaikan yang dikalikan dengan kenaikan harga saham itu sendri S i u dan peluang penurunan yang dikalikan dengan penurunan harga saham itu sendiri S i d. 1 (3.6) Dengan menyamakan antara hasil ekspektasi diskrit dan kontinu maka didapat persamaan, 1 1 (3.7) Agar nilai p tepat maka nilai harus 0 p 1. Nilai ini akan ekivalen dengan (3.8) dengan asumsi yang harus dipenuhi 0<d<1<u (3.9)

23 Pada bagian ini akan dimasukkan nilai volatilitas σ ke dalam model agar didapat hubungan volatilitas dengan parameter u, d, p. Nilai ini masuk ke dalam model melalui persamaan variansi. Volatilitas ialah nilai naik-turunnya suatu aset dasar atau biasa disebut simpangan baku suatu data. Dari model kontinu didapat:. (3.10). (3.11) (3.12)... 1 (3.13) Sementara itu dari model diskrit didapat 1 1 (3.14) Dari persamaan varian model diskrit dan kontinu didapat. 1 1 1 didapat 1 (3.15)

24 Pada persamaan ini, nilai volatilitas telah masuk ke dalam model. Selanjutnya, dengan menyelesaikan persamnaan ini akan didapat nilai dari u, d, dan p. Penyelesaian persarnaan ini akan dilanjutkan dengan mengambil asumsi u.d = 1 (3.16) u dan d menggambarkan kesimetrisan dari perubahan naik-turunnya harga aset. Parameter-parameter tersebut bergantung pada r,, t. Kembali pada penyelesaian persamaan 3.16, dapat dilihat hubungan dari r,, t dengan u, d, dan p. Persamaan 3.16 dapat diselesaikan dengan memasukkan persamaan 3.7 dan asumsi 3.16 sehingga diperoleh 1 atau dapat ditulis ambil maka atau dapat ditulis atau dapat ditulis 1 1 atau dapat ditulis 1 0 (3.17)

25 Dengan mengalikan pada 3.17 maka diperoleh 1 0 atau dapat ditulis 1 0 ABC didapat Dengan substitusi 2 dan penyelesaian dengan rumus 1 (3.18) Secara ringkas tiga parameter u, d, p diberikan sebagai berikut: (3.19) 1 (3.20) 1 (3.21) Selanjutnya akan ditunjukkan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan mensubstitusikan ke dalam u dan mengalikan dengan, sehingga diperoleh 1 atau dapat ditulis 1 2 1 1 2 4 Ambil dan

26 Maka 1 2 1 2 1 2 2 4 4 2 1 2 1 2 2 1 4 2 Pemyataan untuk u dalam rumus tersebut masih rumit. Sehingga, perlu dicari rumus sederhana tanpa mengubah derajat kesamaan dan keakuratan. Dengan mengekspansi u dalam deret Taylor dengan kuasa, maka diperoleh bahwa 1. 1! 2! 1 2 0 0 Dengan mengamati ketiga suku yang pertama, maka dapat disimpulkan 0 (3.22) 0 ialah nilai sisa. Sehingga dapat ditunjukkan 3.2 Menginisialisasi Pohon Sekarang parameter u, d, p sudah didapatkan. Mereka bergantung pada nilai r,, dan t. 'r' ialah bunga bebas resiko, ialah volatilitas, dan t ialah selisih waktu. Jika u dan d dikenakan pada aset (saham) maka akan membentuk pohon Binomial sebagai berikut.

27 Gambar 3.3 Konstruksi Pohon Binomial Aturan di atas digunakan untuk masing - masing level i = 0,...M dimulai dari t 0 = 0 dengan nilai S = S 0. Sekarang, u dan d kita anggap sebagai variabel yang telah diketahui dan nilai diskrit dari S untuk t i hingga t M = T dapat dihitung. Akar dari pohon Binomial diinisialisasi dengan S = S 0 untuk t 0 = 0. Nilai saham di awal waktu ialah akar dari pohon. Supaya berada di ruang 2 dimensi maka S 0 = S. Begitu pula untuk tahapan waktu selanjutnya. Distribusi harga saham S ji mengikuti distribusi Binomial., dengan 1,2,, dan 0,1,, (3.23) Dengan didapatnya titik - titik di jaringan (t i, S ji ) nilai option V ji = V(t i, S ji ) dapat dihitung.

28 S 0u 3 S 0u 2 S 0u S 0u S 0 S 0d S 0ud S 0d S 0d 2 S 0d 3 Gambar 3.4 Pohon Binomial 1,2,3 Periode Untuk Pergerakan Harga Saham 3.3 Nilai Opsi dari Masing-Masing Titik Untuk setiap waktu t i, i = 0, 1, 2,..., M, Payoff opsi put ialah, max, 0 Perhitungan nilai opsi pada masing-masing titik menggunakan Backward phase yaitu metode menghitung mundur nilai opsi dari ujung pohon menuju akar pohon. Dimulai dari t M-1, t M-2,... untuk menghitung mundur nilai opsi V untuk semua t i, berawal dari V JM. Payoff' di ujung pohon ialah, max, 0 (3.24) dengan i = 0, 1, 2,..., M dan j = 0,1,2,...,i Berdasarkan persamaan untuk pergerakan harga saham dengan asumsi A3 dari metode binomial, dapat dibuat relasi antara persamaan S ji dengan V ji sebagai berikut:., 1, (3.25)

29 Untuk mendapatkan nilai opsi put Amerika, Nilai ini dibandingkan dengan nilai instrinsik (V ji ). Sehingga nilai opsi put Amerika menjadi:,., 1, (3.26)