FUNGSI PEMBANGKIT. Ismail Sunni

dokumen-dokumen yang mirip
Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: LOGIKA MATEMATIKA 1.1 Kegiatan Belajar 1: Latihan Rangkuman Tes Formatif

Mencari Solusi Persamaan Rekursif Bilangan Catalan dengan Prinsip-prinsip Kombinatorial

Bab 4. Koefisien Binomial

Partisi Maksimum pada Poligon

PENGANTAR ANALISIS REAL

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

PENGEMBANGAN METODE INDUKSI MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DALAM RUANG LINGKUP MATEMATIKA DISKRIT

Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib. : Aip Saripudin, M.T.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Matematika Diskrit

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN SEGITIGA PASCAL UNTUK MEMUDAHKAN PENYELESAIAN PERSOALAN MATEMATIKA YANG BERKAITAN DENGAN PEMANGKATAN SUKU DUA

MENENTUKAN NILAI EKSTREM SUKU BANYAK TERTENTU DENGAN PERTIDAKSAMAAN RATA-RATA

KALKULUS INTEGRAL 2013

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

PEMBELAJARAN BILANGAN KELAS IX

LANDASAN TEORI. disebut dengan suku-suku. Perubahan antara suku-suku berurutan ditentukan oleh

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

Matematika Diskrit. Rudi Susanto

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

Teorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Analisis Instruksional (AI) dan Silabus. MAT100 Pengantar Matematika. Program Studi S-1 Matematika Departemen Matematika Institut Pertanian Bogor

Kata kunci: definisi, relasi rekursi linier berkoefisien konstan, solusi relasi rekurensi, dan solusi homogen & partikelir

Matematika Diskrit 1

Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel

TEORI BILANGAN DALAM PERSAMAAN DIOPHANTINE

Perluasan Segitiga Pascal

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

PERBANDINGAN DAN KARAKTERISTIK BEBERAPA TES KONVERGENSI PADA DERET TAK HINGGA

Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu? Logika... 1

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRIT

PERKONGRUENAN POLINOMIAL MODULO m

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Penerapan Operasi Matriks dalam Kriptografi

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

KARAKTERISTIK BILANGAN CATALAN DENGAN LATTICE PATH DAN KOMBINATORIAL. (Skripsi) Oleh IRA NURDIANA

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

Bilangan Stirling Jenis Kedua ( Stirling Number of the Second Kind ) Definisi 1. Bilangan Stirling jenis kedua, dinotasikan dengan

1 SISTEM BILANGAN REAL

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar Pada Rangkaian Listrik

Rencana Perkuliahan. Semester/SKS/JS : III/3/3

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

Penyelesaian Masalah Josephus Sederhana dalam Bentuk Eksplisit

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

BARISAN DAN DERET MATERI PENDAMPING OLIMPIADE MATEMATIKA MA/SMA

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

1 INDUKSI MATEMATIKA

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( MATEMATIKA DISKRIT ) Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATEMATIKA DISKRIT

Deret Binomial. Ayundyah Kesumawati. June 25, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, / 14

ANALISIS METODE DEKOMPOSISI SUMUDU DAN MODIFIKASINYA DALAM MENENTUKAN PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR

Oktonion I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Gembong Edhi Setyawan

Barisan Deret ANALISIS REAL (BARISAN DAN DERET) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1, 2, & 3

BY : DRS. ABD. SALAM, MM

TEKNIK PEMBUKTIAN. (Yus Mochamad Cholily)

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

KALKULUS DIFERENSIAL DAN INTEGRAL OLEH FERMAT. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

Penulis Penelaah Materi Penyunting Bahasa Layout

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

BAB VI. INTEGRAL TAK TENTU (ANTI TURUNAN)

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN NILAI BATAS PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR ABSTRACT

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Aplikasi Teorema Polya Pada Enumerasi Graf Sederhana

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

Interpolasi Polinom dan Applikasi pada Model Autoregresif

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

KOMPETISI MATEMATIKA 2017 Tingkat SMA SE-SULAWESI UTARA dan Tingkat SMP Se-kota Manado

Transkripsi:

FUNGSI PEMBANGKIT Ismail Sunni 3508064 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung If8064@students.if.itb.ac.id ismailsunni@yahoo.co.id ABSTRAK Fungsi Pembangkit adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Dengan men-translasi persoalan ke dalam dunia Fungsi Pembangkit, maka kita dapat menggunakan sifat-sifat khusus dari Fungsi Pembangkit sebagai jalan untuk memecahkan masalah. Fungsi Pembangkit ini bisa kita perlakukan sebagaimana fungsi-fungsi pada umumnya. Misal saja melakukan operasi diferensial. Hal ini membuat ada yang beranggapan bahwa Fungsi Pembangkit merupakan jembatan antara matematika diskrit dan kontinu. Fungsi Pembangkit memiliki banyak penggunaan, misalnya untuk menyelesaikan permasalahan rekurensi, counting, membuktikan identitas kombinatorika, maupun aplikasi-aplikasi lain yang beragam. Dalam penerapannya, banyak metode yang menggunakan Fungsi Pembangkit sebagai senjata utama penyelesaian masalah, misal The Snake Oil Method, The Sieve Method, dan lain-lain. Kata kunci: Fungsi Pembangkit, Identitas Kombinatorika, Rekurensi, Teorema Binomial Diperluas, Teknik Menghitung.. PENDAHULUAN Dalam menyelesaikan permasalahan, ada banyak sekali pilihan metode atau pendekatan yang dapat dipergunakan. Misalnya saja, tentang metode pembuktian. Kita bisa menggunakan metode reductio ad absurdum yang memanfaatkan fakta bahwa hanya salah satu dari P atau negasi P yang benar. Ada lagi metode kontraposisi. Metode ini memanfaatkan pernyataan yang ekivalen antara dan. Bisa juga kita menggunakan Prinsip Induksi Matematika, atau beberapa metode lainnya. Seperti halnya dalam matematika diskrit. Ada banyak metode yang dapat kita pergunakan dalam menyelesaikan permasalahannya. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang salah satu metode atau tool yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Metode ini dikenal dengan nama Fungsi Pembangkit atau Generating Function. Fungsi Pembangkit ini layaknya sebuah jembatan yang menghubungkan Matematika diskrit dan kontinu, khususnya pada bagian teori variabel kompleks.[] Namun, pembahasan Fungsi Pembangkit dalam makalah ini hanyalah sekedar memberikan ide utama, karena banyak sekali hal-hal yang dapat dibahas menyangkut Fungsi Pembangkit ini.. FUNGSI PEMBANGKIT Dalam makalah ini, Fungsi Pembangkit akan dijelaskan mulai dari definisi, penggunaan, hingga penerapannya dalam menyelesaikan masalah. Definisi dan Penggunaan Fungsi Pembangkit didefinisikan sebagai berikut : Diberikan barisan bilangan S (terhingga atau takhingga),,,,,, kita dapat mendefinisikan bentuk = + + + + + Atau = Sebagai Fungsi Pembangkit dari S.[] Misal :. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan =7 adalah = 7. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan =+7 adalah = +7 3. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan =7 adalah = 7 Fungsi pembangkit digunakan untuk merepresentasikan barisan secara efisiendengan mengkodekanunsur barisan sebgaia koefisien dalam deret pangkat suatuvariabel x. Fungsi pembangkit dapat digunakan untuk :. Memecahkan relasi rekurensi, misal pada barisan bilangan atau fungsi rekursif. MAKALAH IF09 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 009

. memecahkan berbagai masalah perhitungan (counting). 3. Membuktikan identitas kombinatorik. 4. Aplikasi pada banyak permasalahan tingkat lanjut lainnya, misalnya striling number, counting polyominoes, the money changing problems, counting connected graph, pembuktian konkruensi antar bilangan kombinatorial, dan masih banyak lagi. Walaupun ada banyak penggunaan Fungsi Pembangkit, dalam makalah ini hanya akan dibahas penggunaan nomor sampai 3 saja, hal ini dikarenakan, untuk membahas penggunaan nomor 4, diperlukan pengetahuan yang luas dan analisis yang kuat.. Teorema yang diperlukan Sebelum melakukan kajian tentang Fungsi Pembangkit, diperlukan beberapa teorema atau fakta yang akan sangat berguna di dunia Fungsi Pembangkit... Koefisien Binomial diperluas[4] Misalkan u adalah bilangan real dan k bilangan bulat tak negative, maka koefisien binomial diperluas didefinisikan sebagai : + =,>0!,=0. 4 3 =!. 4 =! = 0 =!.. Teorema Binomial Diperluas[4] Misal x bilangan real dengan < dan u bilangan real, maka + = Jika u bilangan bulat positif, maka Teorema Binomial Diperluas, menjadi Teorema Binomial. Jika diperhatikan, Teorema Binomial Diperluas ini dapat dipergunakan untuk mengubah suatu bentuk non- Fungsi Pembangkit, menjadi bentuk Fungsi Pembangkit.. =. = =+ + +..3 Metode Pecahan Parsial [3] Menjumlahkan pecahan merupakan latihan aljabar yang sudah biasa dan baku, namun yang menjadi perhatian pada metode ini adalah bagaimana melakukan hal sebaliknya. Metode secara umum yang digunakan untuk mendekomposisikan fungsi rasional = menjadi pecahan-pecahan parsial adalah sebagai berikut. Jika tak sejati, yaitu jika derajat paling sedikit sama dengan derajat, bagilah dengan, akan diperoleh : = +. Faktorkanlah atas hasil kali faktor-faktor linear dan kuadrat yang tak teruraikan dengan koefisien riil. Hal ini pasti dapat dilakukan berdasar sebuah teorema dalam aljabar. 3. Untuk setiap faktor yang berbentuk +, harapkanlah dekomposisinya memiliki banyak suku-suku + 4. Untuk tiap faktor yang berbentuk ++ harapkanlah dekomposisinya mempunyai sukusuku + ++ 5. Tetapkanlah sama dengan jumlah semua suku yang dieroleh dalam langkah-langkah 3 dan 4. Banyaknya kosntanta yang harus ditentukan harus sama dengan derajat penyebut, yaitu 6. Kalikan kedua ruas persaaan yang diperoleh dalamlangkah 5 dengan dan selesaikan untuk kostanta-konstanta yang tidak diketahui. In dapat diperoleh dengan salah satu dari sua metode, (). Samakan koefisien dari suku-suku yang derajatnya sama; atau () berikan nilai-nilai yang sesuai terhadap peubah x. 6 5+ +3 + = +3 + +3 + + 5 +.3 Fungsi Pembangkit dalam Relasi Rekurensi[] Seperti yang telah didefinisikan di atas, Fungsi Pembangkit dapat dipergunakan untuk mengetahui bentuk umum (explicit form) dari suatu barisan bilangan. Berikut diberikan beberapa contoh penggunaan mulai dari yang termudah hingga yang lumayan rumit. Contoh.3. Tentukan bentuk umum dari barisan Fibonacci. Barisan Fibonacci mempunyai dibentuk dari fungsi rekursif berikut : = +, =0, = MAKALAH IF09 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 009

Konstruksi Fungsi Pembangkit untuk barisan Fibonacci sebagai berikut : = + + + + + (.a) Maka, = + + + + (.b) dan, = + + + (.c) Dari persamaan (.a) dikurangi persamaan (.b) dan (.c), diperoleh : = + + + + + =0++0 +0 + = Dengan menggunakan metode pecahan parsial, dapat dituliskan sebagai : = 5 + 5 Dengan memisalkan = + 5 = 5 Diperoleh, Karena = 5 5 =++ + + =++ + + Diperoleh, 5= ++ + + + + + + 5= + + + + Jelas, =,, dengan, sesuai pemisalan di atas. Contoh.3. Tentukan bentuk umum dari barisan yang didefinisikan sebagai berikut : =3 +, 0, =0 Konstruksi Fungsi Pembangkit untuk barisan = + + + + + (.a) Maka 3=3 +3 +3 +3 + (.b) Persamaan (.a) dikurangi (.b), diperoleh 3= + 3 + 3 + 3 + 3 + 3= + + +3 + (.c) Kita tahu bahwa dan misalkan, h= =+ + + + +, < = =0+++3 +4 + =+ +3 +4 (.d) Subtitusi (.d) ke (.c) dan =0 diperoleh = 3 0+ = 3 Dengan menggunakan metode pecahan parsial, diperoleh Karena = = Maka, diperoleh 3 4 3 + 4 + 3 =3 = =+ = 3 = 4 3 + 4 + + = = 3 4 3 + 4 + + Sehingga, = 3 4 3 4 += 4 3.3 3 Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menentukan metode baku (standard) dalam menyelesaikan permasalahan barisan rekursif.. Bangun sebuah Fungsi Pembangkit untuk barisan yang akan dicari bentuk umumnya.. Sederhanakan Fungsi Pembangkit dengan melakukan operasi dalam Fungsi Pembangkit itu sendiri. Bisa dilakukan dengan subtitusi, eliminasi, atau bahkan diferensiasi. 3. Setelah sederhana, bentuk menjadi deret tak hingga yang sudah umum, bisa dengan menggunakan motode pecahan parsial atau metode lainnya. 4. Langkah terakhir, melakukan penggecekan. MAKALAH IF09 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 009

.4 Fungsi Pembangkit dalam Teknik Menghitung Untuk menjelaskan penggunaan Fungsi Pembangkit dalam melakukan penghitungan (counting) akan lebih mudah jika diberikan melalui contoh soal. Perhatikan contoh soal di bawah ini : Contoh.4. Tentukan banyak cara membagi 5 kue identik kepada 4 orang anak, dimana tiap anak sedikitnya menerima tidak kurang dari 3 kue tetapi tidak boelh lebih dari 5 kue. Karena tiap anak hanya diperbolehkan menerima 3 sampai dengan 5, maka Fungsi Pembangkit untuk tiap anak adalah = + +. Karena ada 4 orang anak, maka Fungsi Pembangkit menjadi = + +. Karena total ada 5 kue, maka yang perlu kita cari adalah koefisien dari dari. Jika kita hitung, kita akan memperoleh 6 sebagai jawaban untuk permasalahan di atas. Contoh.4. Berapa banyak cara memilih r obyek dari n jenis benda berbeda jika kita harus memilih sedikitnya obyek dari setiap jenisnya. Misalkan : banyak cara memilih r objek dari n jenis benda bila setiap jenis terpilih sedikitnya satu objek. Karena tiap jenis minimal buah, maka unutk tiap jenis barang mempunyai faktor + + + + + pada Fungsi Pembangkit. Oleh karena ada n jenis benda, maka Fungsi Pembangkit dari barisan adalah = + + + + + = ++ + + = Dengan menggunakan Teroema Binominal Diperluas, diperoleh : = = = = + = + = + = = Jelas, bahwa banyak cara untuk memilih r benda dari n buah jenis benda dengan tiap jenis minimal buah benda terpilih adalah.5 Fungsi Pembangkit Sebagai Bukti Identitas Kombinatorika Dalam menggunakan Fungsi Pembangkit dalam membuktikan identitas kombinatorika, ada banyak sekali metode yang dapat digunakan. Beberapa metode itu antara lain : []. The Sieve Method (Metode Ayakan/Saringan). The Snake Oil Method (Metode Minyak Ular) 3. WZ Method 4. Dan lain-lain Dalam makalah ini, akan sedikit dibahas tentang metode ke dua, yaitu The Snake Oil Method.[] Metode ini biasa dipergunakan untuk mencari hasil dari sebuah identitas yang mempunyai notasi sigma di dalamnya. Ada beberapa langkah yang biasa digunakan dalam menggunakan metode ini :. Cari variabel bebas, katakan saja n, di mana hasil penjumlahan bergantung padanya. Beri nama pada penjumlahan yang kita kerjakan, sebut saja. Misalkan adalah Fungsi Pembangkit di mana koefisien dari adalah. 3. Kalikan dengan, dan jumlahkan pada n. sekarang Fungsi Pembangkit kita menggambarkan penjumlahan ganda dari n, dan apapun variabel yang mula-mula digunakan, itu hanyalah sekedar dummy. 4. Tukar urutan dari penjumlahan yang sekarang kita amati, dan tunjukan penjumlahan yang bagian dalam dalam bentuk yang sederhana. Ada baiknya, kita memiliki daftar-daftar bentuk-bentuk penjulahan yang sering digunakan. 5. Coba untuk menentukan koefisien dari Fungsi Pembangkit, karena koefisien ini merepresentasikan apa yang kita cari. Mungkin langkah-langkah di atas sangat tidak jelas. Namun, jika kita melihat contoh pengerjaan soal, The Snake Oil Method tidak serumit metode di atas. Contoh.5. Carilah bentuk umum dari, =0,,, Variabel bebas dalam kasus ini adalah. Jadi hasil yang kita cari adalah. Tulis sebagaimana berikut : = Sekarang kita kalikan dengan x pada kedua ruas. Kita sekarang sampai pada langkah ke tiga dari langkahlangkah di atas. Dan sekarang persamaan menjadi : = Pada langkah ke empat, pertukarkan penjumlahan untuk memperoleh : = MAKALAH IF09 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 009

Selanjutnya, kita menyelesaikan penjumlahan yang sebelah dalam. Tak-tik yang dipergunakan adalah, menjadikan pangkat dari agar sama dengan index yang muncul pada koefisien binomial. Pada kasus ini, pangkat dari adalah, dan mucul di pada bagian bawah koefisien binomial dalam bentuk. Untuk membuatnya sama, maka perlud dikalikan dengan dan sebagai kompensasinya, kita harus meletakan di penjumlahan bagian luar. Sehingga hasilnya adalah : = Sekarang, pangkat dari sama dengan yang muncul pada bagian bawah koefisien binomial. Oleh karenanya, ambil = sebagai variabel palsu atau dummy pada penjumlahan bagian dalam. Kita akan memperoleh = Lihat pada penjumlahan bagian dalam. Itu merupakan bentuk +. Kita peroleh : = + = + = Pada hasil terakhir, mengingatkan kita akan barisan Fibonacci. Sehingga, =, dimana adalah suku ke dari barisan Fibonacci. Kesimpulannya adalah = REFERENSI [] Cohen, Daniel I. A. Basic Techniques Of Combinatorial Theory, John Wiley & Sons, 978 [] Wilf, Herbert S., Generatingfunctionology, Department of Mathematics University of Pennsylvania, 989 [3] Varberg, Dale, Calculus 8 th Edition, Prentice Hall, Inc, 003 [4] http://www.math.itb.ac.id/~diskrit/ 4.7AM //009 Memang, contoh soal yang diberikan agak terlalu mudah. Hal ini dikarenakan maksud dari makalah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang ide dasara dari Fungsi Pembangkit. 3. KESIMPULAN Dari semua hal yang telah dijelaskna sebelumnya, dapat kita tarik beberapa kesimpulan tentang Fungsi Pembangkit dan penggunaannya :. Fungsi Pembangkit merupakan salah satu metode yang handal dalam matematika karena mampu menjelaskan permasalahan rumit menjadi lebih sederhana terutama dalam hal menyelesaikan permasalahan dalam bidang kombinatorik.. Fungsi Pembangkit dapat dianggap sebuah jembatan penghubung antara matematika diskrit dan matematika kontinu. Hal ini terlihat dari penggunaan kalkulus dalam memecahkan beberapa permasalahan. 3. Teorema Binomial Diperluas sangat membantu dalam penggunaan Fungsi Pembangkit ini. 4. Fungsi Pembangkit memiliki banyak aplikasi dan masih bisa ditelaah lebih jauh dan dipergunakan secara lebih kreatif sesuai kebutuhan. MAKALAH IF09 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 009