Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Oleh: Gita Eka Rahmadani

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

Desy Ambar Yunanta ( )

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI

Dewi Widya Lestari

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM)

ROI ADENAN H / FTI / TI

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh : Novita Kurnia Putri

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: F-141

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

OPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

PADA SISTEM GAS BUANG BOILER DI PT. IPMOMI PAITON - PROBOLINGGO

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

Ariska Andi Kurniawati 1*, Anda Iviana Juniani 2, dan Ekky Nur Budiyanto 3. Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

Oleh : Umi Fitriyani

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN INTERVAL PERAWATAN PADA MESIN FORMING DENGAN PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DI PT.IGLAS GRESIK SKRIPSI.

TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

BAB IV ANALISIS KESESUAIAN TERHADAP DOKUMEN SAE ARP4761

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Achmad Muchdianto NRP :

SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN CONVERTION (STUDI KASUS PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ISBN:

PERANCANGAN USULAN PERAWATAN MESIN TEH HITAM ORTHODOKS MENGGUNAKAN METODE RELIABLE CENTRED MAINTENANCE

DAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: lita@ee.its.ac.id Abstrak Gardu Induk memiliki peranan penting dalam proses transmisi listrik dan proteksi sistem kelistrikan terhadap gangguan. Kinerja gardu induk (substation) akan mengalami penurunan kondisi setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu sehingga berdampak pada kerugian operasional maupun non-operasional. Pada penelitian ini, dibangun perangkat lunak dengan pemrograman PHP dan MySQL yang berisikan informasi berupa database dan modelbase meliputi fungsi, kegagalan fungsi, bentuk kegagalan, efek kegagalan, konsekuensi kegagalan, data kerusakan dan teknis dari tiap peralatan serta komponen pada gardu induk untuk kegiatan perawatan dengan metode reliability-centered maintenance (RCM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode RCM merekomendasikan sebanyak 75 proposed task untuk diterapkan pada gardu induk. Perangkat lunak yang dibuat dapat mempermudah pengguna dalam menentukan kegiatan perawatan gardu induk serta dapat diperbaharui dan diakses pada cakupan area tertentu. Kata Kunci Gardu Induk, Reliability-Centered Maintenance, Pemrograman PHP dan MySQL, Perawatan Aset R I. PENDAHULUAN ELIABILITY-centered maintenance (RCM) merupakan suatu proses yang akhir-akhir ini digunakan untuk menentukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menjamin aset dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi yang diinginkan oleh pengguna [1],[2]. Salah satu aset yang memiliki peranan penting dalam industri listrik adalah gardu induk. Kegagalan fungsi tiap peralatan dan komponen dapat mempengaruhi kinerja gardu induk. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan strategi perawatan yang baik dengan metode RCM untuk menjamin gardu induk dapat memenuhi fungsi sesuai konteks operasinya. Penerapan metode RCM untuk gardu induk harus didukung dengan dokumentasi proses data yang terstruktur dikarenakan banyaknya informasi pada RCM dapat menghambat kegiatan perawatan itu sendiri [2], [3]. Penelitian ini difokuskan untuk analisis secara kualitatif dan kuantitatif pada peralatan serta komponen gardu induk dengan menggunakan metode RCM. Analisis kualitatif meliputi penentuan kegagalan fungsi, bentuk kegagalan, efek kegagalan, konsekuensi kegagalan dan kegiatan perawatan. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi model keandalan, laju kerusakan, dan interval perawatan berdasarkan data time-to failure. Selain itu dibuat perangkat lunak RCM yang dapat diakses pada cakupan area tertentu. Bagian berikutnya pada makalah ini menjelaskan tentang konsep RCM dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang perancangan sistem meliputi deskripsi gardu induk, fault tree analysis, information dan decision worksheet RCM, penentuan model distribusi, serta rancangan perangkat lunak itu sendiri pada bagian berikutnya. Kemudian pada bagian selanjutnya menjelaskan tentang pengujian sistem perangkat lunak RCM untuk Gardu Induk Sukolilo Surabaya. Bagian akhir dari makalah ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya. II. RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE Reliability-centered maintenance pertama kali digunakan pada tahun 1975 untuk industri pesawat militer di USA. Seiring dengan dampak-dampak yang ditimbulkan maka pada tahun 1990 mulai diluncurkan RCM II yang merupakan hasil proses pengembangan RCM sebelumnya yakni dengan menambahkan safety dan environtment consequence pada decision diagram-nya [1]. RCM telah banyak digunakan pada berbagai sektor industri, mulai dari nuklir hingga listrik [3]. Penentuan strategi perawatan berbasis RCM melalui tujuh tahapan yang tercakup dalam information dan decision worksheet, mulai dari pemahaman terhadap fungsi sistem dan performansi standar yang diharapkan, hingga menentukan default action yang sesuai apabila alternatif proactive task yang tersedia tidak efisien dan efektif untuk diaplikasikan pada sistem [1]-[3]. Berikut tujuh pertanyaan dasar yang dijadikan tahapan untuk merancang strategi perawatan berbasis RCM, 1. Apakah fungsi serta standar performansi yang berkaitan dengan asset dalam konteks operasinya saat ini? (function) 2. Dalam kondisi seperti apakah asset gagal dalam memenuhi fungsinya? (functional failure) 3. Apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi tersebut? (failure modes) 4. Apa yang terjadi pada saat kegagalan tersebut berlangsung? (failure effect) 5. Bagaimana masalah yang ditimbulkan akibat kegagalan yang terjadi? (failure consequences) 6. Apa yang dapat dilakukan untuk memprediksi atau mencegah terjadinya kegagalan fungsi? (proactive task) 7. Apa yang harus dilakukan jika proactive task yang sesuai tidak dapat diberikan? (default action) Penerapan RCM merupakan gabungan beberapa metode

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 2-5 2 untuk menganalisa keandalan suatu sistem, diantaranya fault tree analysis (FTA), failure mode and effect analysis (FMEA), dan perhitungan secara kuantitatif menggunakan model distribusi peralatan atau komponen. Untuk menghitung keandalan suatu sistem atau peralatan, langkah pertama adalah menentukan model probabilitas yang biasanya dinyatakan dengan distribusi statistik [4]. Dalam analisis keandalan, ada beberapa distribusi statistik, dan yang umum dipergunakan, antara lain distribusi eksponensial dan weibull. a. Distribusi Eksponensial Fungsi keandalan untuk distribusi eksponensial dinyatakan dengan persamaan: R t ( t) e (1) Laju kerusakan (failure rate): t ( t) h (2) Rata-rata waktu kerusakan (MTTF): 0 1 MTTF R( t) dt (3) dengan λ menyatakan parameter yang menentukan karakteristik life time dan t menyatakan lama operasi. b. Distribusi Weibull Distribusi ini biasa digunakan untuk komponen atau peralatan elektromekanik dengan fungsi keandalan dinyatakan dengan persamaan [4]: R( t) t exp ( ) (4) Laju kerusakan (failure rate) [4]: 1 ht ( t) t (5) Rata-rata waktu kerusakan (MTTF) [4]: MTTF 1 1 1 (6) dengan β adalah kemiringan (slope) dari fungsi weibull. Untuk interval perawatan, secara matematis ditentukan dengan menggunakan fungsi keandalan dari sistem atau peralatan. Penentuan interval perawatan dengan nilai keandalan dan lama operasi yang diinginkan, dinyatakan dengan persamaan [4]: R m t = R n s R(t ns) (7) dengan R m menyatakan nilai keandalan yang diinginkan, t lama waktu operasi yang dinginkan, n adalah intensitas banyaknya kegiatan perawatan yang dilakukan, dan s menyatakan interval waktu perawatan. Keberhasilan implementasi RCM akan menyebabkan peningkatan integritas keselamatan dan lingkungan, efektivitas biaya, uptime mesin, database yang lengkap, serta pemahaman yang lebih baik tentang tingkat resiko yang mungkin muncul [1]. III. PERANCANGAN SISTEM Bagian ini menjelaskan tentang beberapa tahapan dalam merancang sistem perangkat lunak sebagai pendukung penerapan RCM di gardu induk (lihat Gambar 1). Tahap pertama adalah mengetahui deskripsi dari gardu induk meliputi fungsi yang ada didalamnya untuk memahami konteks operasinya. Kemudian dilakukan identifikasi penyebab tiap kegagalan fungsi yang ada dengan fault tree analysis. Model fault tree digunakan untuk analisis RCM dan menentukan kegiatan perawatan dari tiap bentuk kegagalan. Setelah didapatkan model keandalan dari data kerusakan, information, dan decision worksheet RCM, dibuatlah suatu sistem pendukung penerapan RCM untuk gardu induk berupa perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Deskripsi Fungsi Aset (Gardu Induk Sukolilo) Merancang Perangkat Lunak RCM (PHP dan MySQL) Identifikasi Penyebab Kegagalan dengan Metode FTA Gambar 1. Tahapan merancang sistem perangkat lunak A. Gardu Induk Pada penelitian ini, data yang digunakan didapat dari Gardu Induk Sukolilo Surabaya. Selain untuk menurunkan daya listrik dan mendistribusikan daya ke beban, gardu induk juga memiliki fungsi lain yaitu proteksi sistem tenaga listrik dari gangguan arus dan tegangan berlebih, komunikasi dengan SCADATEL untuk pemantauan proses dari pusat, serta fungsi yang berkaitan dengan keselamatan agar sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan. Gambar 2. Functional block diagram GI Sukolilo Analisis Kualitatif RCM (Information and Decision Worksheet) Model Keandalan Peralatan/Komponen (Weibull ++ 7) Guna menunjang peran gardu induk pada sistem kelistrikan Surabaya, terdapat beberapa peralatan pendukung yang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 3-5 3 memiliki fungsi masing-masing. Pada Gambar 2 merupakan functional block diagram (FBD) yang merepresentasikan keterkaitan tiap fungsi yang ada serta peralatan-peralatan yang mempengaruhi kinerja dari masing-masing fungsi. B. Pemodelan Fault Tree Terdapat lima fungsi yang dijadikan top event, untuk kemudian dianalisis dan didapatkan model fault tree-nya. Pemodelan fault tree ini dilakukan dengan menganalisa elemen-elemen kritis yang dapat menyebabkan terganggunya kinerja sistem atau peralatan sehingga tidak terpenuhinya fungsi dari gardu induk. Gambar 3 menunjukkan fault tree dari fungsi utama Gardu Induk Sukolilo, yaitu mentransmisikan tenaga listrik sebesar 20 kv. Fungsi utama dideskripsikan menjadi lima fungsi pendukung, yaitu menurunkan tegangan 150 kv menjadi 20 kv, membagi beban, proteksi dari gangguan, komunikasi operasi SCADATEL, dan fungsi untuk keselamatan tentang kesesuaian standar kerja yang berlaku. Simbol segitiga yang berisikan angka menunjukkan bahwa penyebab kegagalan tiap fungsi dianalisis lebih lanjut hingga didapatkan bentuk kegagalannya. Analisis fault tree dilakukan berdasarkan pada konteks operasi dan catatan kerusakan sebelumnya serta observasi secara langsung. hanya berpengaruh pada operasional dan kerusakan peralatan lainnya. Terdapat efek non-operasional, keselamatan, dan lingkungan yang juga diperhatikan. Hasil information worksheet ini diteruskan untuk dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan strategi perawatan yang baik berdasarkan RCM decision diagram yang direkam dalam decision worksheet. D. Decision Worksheet RCM Worksheet ini digunakan untuk menganalisa konsekuensi dari masing-masing penyebab kegagalan (failure modes), untuk mencari jenis kegiatan perawatan (proposed task) yang layak dan juga keterangan siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakannya pada kolom can be done by. Pada tahap ini peneliti akan menentukan konsekuensi meliputi keselamatan (S), lingkungan (E), operasional (O), dan nonoperasional (N) (lihat Gambar 5). Dalam menentukan konsekuensi dan kegiatan perawatan yang sesuai, digunakan RCM decision diagram. Gambar 3. Model fault tree Gardu Induk Sukolilo C. Information Worksheet RCM Worksheet ini digunakan untuk mengidentifikasi bentuk dan efek kegagalan fungsi Gardu Induk Sukolilo yang terjadi akibat kerusakan peralatan dan komponen. Biasanya proses ini disebut juga dengan failure mode and effect analysis (FMEA). Berdasarkan model fault tree analysis dari lima fungsi yang dianalisis bentuk dan efek kegagalannya, terdapat 75 bentuk kegagalan yang memiliki efek masing-masing (lihat Gambar 4). Tiap fungsi dimungkinkan memiliki bentuk kegagalan yang sama, seperti bentuk kegagalan yang disebabkan oleh circuit breaker. Gambar 4. Contoh information worksheet RCM GI Sukolilo Pada worksheet ini, efek kegagalan yang ditimbulkan tidak Gambar 5. Contoh decision worksheet RCM GI Sukolilo Hasil dari analisis ini didapatkan 75 proposed task untuk lima fungsi Gardu Induk Sukolilo. Rinciannya adalah 5.33% (4 task) predictive maintenance, 26.67% (20 task) preventive maintenance, dan 68% (51 task) default action. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses perawatan hasil analisis ini adalah electrician, mechanic, instrumentation, operator, dan supervisor. E. Penentuan Model Distribusi Data kerusakan tiap bentuk kegagalan yang didapat, diolah dengan weibull++7 software versi trial untuk mendapatkan model distribusinya. Data kerusakan dari suatu komponen dimasukkan, kemudian keluaran yang dihasilkan adalah alternatif distribusi berdasarkan urutan ranking, dimana distribusi dengan urutan ranking terbaiklah yang dipilih. Selain itu, software ini juga akan memberikan parameter distribusi yang nantinya dapat digunakan untuk mencari nilai MTTF dan diolah kembali untuk mendapatkan model keandalan, laju kerusakannya, dan interval perawatan. F. Perangkat Lunak RCM Gardu Induk Sistem perawatan gardu induk dengan menggunakan metode RCM ini teraplikasikan dalam bentuk perangkat lunak dan terdiri dari bagian RCM, gardu induk, analisis RCM, laporan, administrator dan pelengkap. Masing-masing bagian tentunya memiliki peran dan fungsi serta keterkaitan satu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 4-5 4 dengan yang lainnya. Khusus untuk bagian analisis RCM hanya bisa diakses oleh admin dan pengguna yang telah terdaftar. Proses kerja perangkat lunak secara umum dapat dilihat pada Gambar 6. Pemilihan menu RCM Data tentang RCM pada database SQL Proses pemanggilan data dengan script PHP Gambar 6. Proses kerja perangkat lunak RCM secara umum Data tentang RCM sesuai dengan yang diinginkan Perangkat lunak ini bekerja dengan menggunakan database yang terdapat pada bagian administrator. Bagian ini merupakan perwujudan dari database MySQL yang ada sehingga lebih mudah dalam memodifikasinya. Modifikasi yang bisa dilakukan diantaranya, konten perangkat lunak, information dan decision worksheet, serta model keandalan komponen. Inti dari perangkat lunak ini terletak pada bagian analisis RCM. Pada bagian ini terdapat analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap suatu kegagalan. Analisis kualitatif, seperti yang terlihat pada Gambar 7, meliputi hasil dari information dan decision worksheet RCM yang ada pada database ketika di-input-kan kegagalan fungsi yang terjadi. Hasil analisis kualitatif dan kuantitatif pada bagian analisis RCM kemudian disimpan pada laporan sebagai history kerusakan dan perawatan Gardu Induk Sukolilo. Dalam bagian ini, pengguna dapat mengetahui kerusakan yang sebelumnya terjadi dan jadwal perawatannya. IV. PENGUJIAN SISTEM Pengujian dilakukan dengan memberikan masukan tertentu pada perangkat lunak, sehingga akan dihasilkan suatu keluaran tertentu. Keluaran yang dihasilkan dari perangkat lunak akan dibandingkan dengan RCM worksheet dan dianalisis secara matematis sehingga dapat diketahui kesesuaiannya. Pelaksanaan pengujian dilaksanakan dalam kondisi sistem telah terintegrasi secara keseluruhan. Contoh kasus ketika terjadi kegagalan pada fungsi menurunkan tegangan 150 kv menjadi 20 kv dan bentuk kegagalannya adalah high pressure tank circuit breaker (CB) yang rusak. Pada Gambar 9, perangkat lunak akan menampilkan hasil analisis kualitatif yang sesuai dengan worksheet RCM. Data information worksheet RCM dari database Kegagalan fungsi yang terjadi Bentuk kegagalan yang mungkin serta efeknya Tindakan yang dilakukan beserta penanggung jawab Hasil analisis kualitatif pada suatu kegagalan fungsi Data decision worksheet RCM dari database Gambar 7. Proses analisis kualitatif Analisis kuantitatif meliputi nilai keandalan, laju kerusakan, MTTF, dan interval perawatan sesuai dengan model distribusinya. Gambar 8 menunjukkan flow chart analisis kuantitatif yang ada pada perangkat lunak. START Data waktu operasi (t) Nilai MTTF komponen Gambar 9. Hasil analisis kualitatif untuk kegagalan high pressure tank CB Untuk analisis kuantitatif lama operasi dihitung dari waktu saat kerusakan dikurangi dengan waktu awal operasi high pressure tank CB. Interval perawatan dihitung dengan memisalkan waktu operasi yang diinginkan 1200 hari dengan nilai keandalan yang diinginkan 0.88 sehingga hasilnya dapat dilihat pada Gambar 10. Mencari nilai keandalan berdasarkan waktu operasi (R(t)) Mencari laju kerusakan (h(t)) Nilai keandalan yang diinginkan Ekpektasi waktu operasi yang dinginkan Mencari jadwal (u) dan banyaknya interval perawatan (n) Mendapatkan nilai R(t), h(t), dan jadwal perawatan dari suatu bentuk kegagalan STOP Gambar 8. Flow chart analisis kuantitatif Gambar 10. Hasil analisis kuantitatif perangkat lunak untuk kegagalan high pressure tank CB

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 5-5 5 Perhitungan yang didapat sesuai dengan perhitungan manual secara matematis dari model keandalan dan laju kerusakan high pressure tank CB seperti yang terlihat pada Tabel 1 dengan waktu operasi (t) = 516 hari. Tabel 1 Hasil perhitungan kegagalan high pressure tank CB Hasil Model perhitungan R t = exp 0.0021t 2.8 0.28590857 h t = 0.0058(0.0021t) 1.8 0.0006701811/hari R m (t) = R 1200/u u=94 hari dan u R 1200 (1200/u)u 0.88 n=12 kali Data kerusakan terbaru, yaitu 516 hari pada contoh kasus untuk high pressure tank CB, direkap dalam data kerusakan dan dapat dilihat grafiknya pada bagian laporan. V. KESIMPULAN RCM dapat mempertahankan performa aset dan mengurangi resiko kegagalan serta konsekuensi terhadap operasional, non-operasional, keselamatan, dan lingkungan. Sistem perangkat lunak ini dapat mempermudah pengguna dalam menentukan kegiatan perawatan dan membantu karyawan atau operator baru dalam memahami serta menjalankan kegiatan perawatan dengan adanya catatan tentang tindakan yang dilakukan dan data history-nya. Perangkat lunak ini dapat dikembangkan dengan data kerusakan yang lebih lengkap dan memperhitungkan biaya operasional yang ada. Pengembangan juga dapat dilakukan dengan menerapkan perangkat lunak RCM ini untuk aset industri lainnya. Gambar 12. Halaman depan perangkat lunak LAMPIRAN Gambar 13. Bagian administrator UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan doa serta dukungan tulus tiada henti, Bapak Prof. Ir. Abdullah Alkaff, M. Sc., Ph.D., dan Ibu Nurlita Gamayanti, S.T., M.T., atas segala bimbingan ilmu, moral, dan spiritual dari awal hingga terselesaikannya penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan solusi bagi permasalahan yang ada di industri. Gambar 11. Tampilan log in administrator DAFTAR PUSTAKA [1] Moubray, John, Reliability-Centered Maintenance II, Industrial Press Inc., New York, 1997. [2] Siqueira, Iony P., Software Requirements for Reliability-Centered Maintenance Application, Proceeding of International Conference on Probabilistic Methods Applied to Power Systems, KTH, Stockholm, Sweden, June, 2006. [3] Carretero, J., Study of Existing Reliability-Centered Maintenance Approaches Used in Different Industries, Universidad Politecnica de Madrid, Madrid, 2000. [4] Alkaff, Abdullah, Teknik Keandalan dan Keselamatan Sistem, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, 1992.