Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS
|
|
- Vera Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C62-67). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS Nurfitriana Siswi Martasari (1), Judi Alhilman (2), Nurdinintya Athari (3) (1), (2), (3) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University (1), (2), (3) Jalan Telekomunikasi No 1 Dayeuhkolot Bandung (1) nurfitriatha@gmail.com, (2) alhilman@telkomuniversity.ac.id, (3) nurdinintya@telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Perkembangan industri tekstil di Indonesia merupakan salah satu industri yang menjadi prioritas perkembangan dalam jangka panjang karena berpengaruh terhadap kebutuhan manusia dam perekonomian Indonesia. PT XYZ adalah salah satu perusahaan menengah di bidang tekstil menggunakan mesin Weaving untuk menghasilkan sajadah. Proses produksi sajadah lebih kompleks daripada proses produksi kain motif sehingga mesin Weaving yang memproduksi sajadah diharapkan mampu beroperasi secara optimal dan selalu dalam kondisi siap pakai karena diproduksi secara rutin. Pada umumnya, perawatan mesin, fasilitas atau peralatan kurang perhatian dari suatu pimpinan produksi di perusahaan terutama perusahaan kecil dan menengah. Ini terasa pada PT XYZ yang masih belum optimal dalam kegiatan perawatan dan pengelolaan spare part. Berdasarkan frekuensi kerusakan, mesin Weaving tipe M19 memiliki kerusakan tertinggi. Kerusakan terjadi karena kegiatan perawatan preventive belum optimal dan ketidaktersediaan spare part saat dibutuhkan sehingga kegiatan perbaikan corrective dan downtime tinggi. Angka downtime tinggi menunjukkan perlu adanya kebijakan perawatan dan pengelolaan spare part. Berdasarkan hasil penentuan subsistem kritis dengan metode Risk Priority Number, didapatkan Shedding sebagai subsistem kritis untuk menentukan kebijakan perawatan yang tepat dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan pengelolaan spare part dengan metode Reliability Centered Spares (RCS). Hasil metode RCM berdasarkan pengukuran kualitatif, didapatkan Scheduled On-Condition Task untuk semua komponen kritis dalam Shedding. -komponen kritis yang termasuk dalam preventive task tersebut adalah kartu, jarum, hook dan tali harness. Dan berdasarkan pengukuran kuantitatif, didapatkan intervalel waktu perawatan kartu adalah 238,4 jam, jarum adalah 157,39 jam, hook adalah 130,9 jam dan tali harness adalah 133,23 jam. Dari hasil preventive task dan interval waktu perawatan dapat ditentukan total biaya perawatan adalah Rp per tahun. Sedangkan hasil metode RCS, didapatkan jumlah kebutuhan komponen dalam satu bulan dibutuhkan 38 unit untuk kartu, 61 unit untuk jarum, 73 unit untuk hook dan 58 unit untuk tali harness. Kata kunci Preventive maintenance, reliability centered maintenance, reliability centered spares,risk priority number. I. PENDAHULUAN Perkembangan industri tekstil merupakan salah satu industri yang menjadi prioritas perkembangan dalam jangka panjang. PT XYZ adalah salah satu perusahaan menengah di bidang tekstil menggunakan mesin Weaving untuk menghasilkan sajadah. Pada umumnya, perawatan mesin, fasilitas atau equipment kurang perhatian dari suatu pimpinan produksi di perusahaan terutama perusahaan kecil dan menengah. PT XYZ sudah menerapkan preventive maintenance, bahkan telah melaksanakan perbaikan corrective. Namun, ini dirasa masih belum optimal dalam kebijakan perawatan karena adanya kerusakan mesin Weaving sehingga menghambat kegiatan produksi dan pengeluaran biaya perawatan tinggi. C-62
2 Martasari, Alhilman, dan Athari Berdasarkan frekuensi kerusakan, mesin Weaving tipe M19 memiliki kerusakan tertinggi ialah sebanyak 115 kali sehingga dipilih sebagai objek penelitian. Kerusakan terjadi karena kegiatan perawatan preventive belum optimal dan ketidaktersediaan spare part saat dibutuhkan sehingga kegiatan perbaikan corrective dan downtime tinggi. Gambar 1 menunjukkan total downtime mesin Weaving M19 selama tahun Gambar 1 Total Downtime Mesin Weaving M19 Tahun 2014 Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan downtime relatif meningkat setiap bulan. Tingginya angka downtime pada bulan Desember menunjukkan perlu adanya kebijakan perawatan dan pengelolaan spare part yang lebih optimal terhadap mesin Weaving M19 guna meminimumkan kegiatan perbaikan corrective dan downtime serta mengurangi stock out selama kegiatan produksi dan kegiatan perawatan berlangsung. Berdasarkan permasalahan tersebut, metode yang sesuai dalam pengambilan kebijakan preventive maintenance adalah metode Reliability Centered Maintenance sedangkan dalam pengelolaan spare part dapat dengan metode Reliability Centered Spares. Penelitian tentang menentukan kebijakan preventive maintenance dan pengelolaan spare part pernah dilakukan oleh Aulia, Alhilman dan Athari. Lokasi penelitian tersebut di suatu perusahaan percetakan dengan metode Reliability Centered Maintenance dan Reliability Centered Spares. Tujuan penelitian tersebut adalah menentukan kebijakan maintenance, interval waktu perawatan, strategi persediaan komponen, dan jumlah kebutuhan komponen untuk periode satu tahun. Adapun output penelitian tersebut adalah usulan kebijakan maintenance, interval waktu perawatan, strategi persediaan komponen, dan jumlah kebutuhan komponen untuk periode satu tahun. II. METODOLOGI PENELITIAN Tahap penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi pustaka dan literatur serta studi lapangan 2. Mengidentifikasi permasalahan 3. Menentukan tujuan penelitian 4. Melakukan pengumpulan data 5. Melakukan pengolahan data 6. Menarik kesimpulan dari hasil pengolahan dan saran untuk penelitian selanjutnya III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Subsistem dan Kritis Pemilihan subsistem kritis bertujuan untuk memfokuskan cakupan penelitian dalam menentukan subsistem yang memiliki dampak tertinggi bagi kelangsungan produksi, sehingga subsistem tersebut dapat diprioritaskan oleh perusahaan agar dapat menentukan strategi perawatan dari subsistem/komponen terpilih untuk mencegah terjadinya kegagalan fungsi atau kerusakan. Pemilihan subsistem kritis pada penelitian ini menggunakan salah satu perhitungan kuantitatif, yaitu Risk Priority Number (RPN) dapat ditunjukkan pada Tabel 1. C-63
3 Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving Dengan Metode RCM dan RCS Shedding Picking Beating Let Off Take Up Notes for Severity Tabel 1 Risk Priority Number Failure Rate Subsystem Severity Occurrence Present Detection Sub-system Detection RPN Very high 8 Moderate 8 Remote Hazardous with warning 9 Moderate 7 Remote High 7 Moderate 5 Remote High 7 Moderate 4 Remote Minor 3 Moderate 4 Remote Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa Shedding memiliki nilai RPN tertinggi daripada subsistem lainnya, maka subsistem ini merupakan subsistem kritis. Dalam subsistem ini terdapat empat komponen kritis karena termasuk komponen-komponen utama yang saling berpengaruh terhadap kelancaran fungsi Shedding dan memiliki jumlah kerusakan cukup banyak, yaitu komponen kartu sebanyak delapan belas kali, jarum sebanyak dua puluh dua kali, hook sebanyak tiga belas kali dan tali harness sebanyak dua puluh sembilan kali. B. Preventive Task Perawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk suatu sistem/komponen yang mengalami kerusakan akan dipulihkan/diperbaiki dalam kondisi tertentu pada periode tertentu. Salah satu kegiatan perawatan adalah preventive task. Preventive task adalah tindakan yang diambil sebelum suatu sistem/komponen mengalami kerusakan. Dalam permasalahan tersebut, metode yang digunakan adalah metode RCM. Pada metode RCM, preventive task dibagi menjadi tiga jenis adalah Scheduled On-Condition Task, Scheduled Restoration Task dan Scheduled Discard Task. Penentuan preventive task ini ditentukan berdasarkan RCM Information Worksheet yang berisi informasi mengenai fungsi sistem/komponen, kegagalan fungsi, penyebab kegagalan dan dampak kegagalan. Adapun juga ditentukan oleh RCM Decision Worksheet yang berisi keputusan kegiatan preventive maintenance yang dilakukan untuk setiap kegagalan. Hasil pemilihan task dengan pengukuran RCM terhadap empat komponen dapat ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Preventive Task Usulan No Preventive Task Proposed Task 1 Kartu Scheduled on-condition Pemeriksaan kondisi kartu 2 Jarum Scheduled on-condition Pemeriksaan kondisi jarum 3 Hook Scheduled on-condition Pemeriksaan kondisi hook 4 Tali Harness Scheduled on-condition Pemeriksaan kondisi tali harness C. Interval Waktu Perawatan Scheduled On-Condition Dalam menentukan interval waktu perawatan dengan Scheduled On-Condition, dihitung berdasarkan rumus setengah dari P-F Interval. P-F Interval menggunakan Mean Time to Failure (MTTF), yaitu waktu antar kerusakan satu dengan kerusakan lainnya. Parameter MTTF digunakan sebagai acuan dalam penentuan interval waktu perawatan Scheduled On-Condition dan interval waktunya harus lebih kecil daripada nilai MTTF agar meminimumkan kemungkinan C-64
4 Martasari, Alhilman, dan Athari kerusakan terhadap keempat komponen. Pada Tabel 3 diperlihatkan interval waktu perawatan Scheduled On-Condition. Tabel 3 Interval Waktu Perawatan Scheduled On-Condition No MTTF (jam) Interval Waktu Perawatan (jam) 1 Kartu 476, ,40 2 Jarum 314, ,39 3 Hook 261, ,90 4 Tali Harness 266, ,23 D. Total Biaya Perawatan Biaya perawatan dapat dihitung dan ditentukan setelah mengetahui kebijakan preventive task dan interval waktu perawatan. Total biaya perawatan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan kegiatan preventive maintenance yang optimal dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan dari setiap komponen. Pada Tabel 4 disajikan total biaya perawatan existing dan usulan selama satu tahun. Tabel 4 Perbandingan Total Biaya Perawatan Existing dan Usulan Total Biaya Perawatan Existing Rp Total Biaya Perawatan Usulan Rp Total biaya perawatan usulan lebih kecil daripada total biaya existing karena pada perawatan usulan telah dilakukan pengambilan kebijakan preventive maintenance dengan metode RCM yang memperhatikan faktor biaya, reliabilitas, parameter distribusi dan karakteristik kerusakan dari setiap komponen. Jika perusahaan mengimplementasikan biaya perawatan usulan tersebut, ini dapat menghemat biaya sebesar Rp dalam melakukan perawatan. E. Strategi Persediaan Penentuan strategi persediaan komponen berdasarkan beberapa pertanyaan di dalam Spares Holding Decision Flow Diagram, seperti dampak stock out atau kerusakan komponen, apakah kebutuhan komponen dapat diantisipasi sebelum terjadi kerusakan, risiko terhadap strategi pemesanan sebelum adanya kebutuhan komponen dapat diterima atau tidak, dampak komponen disimpan di gudang dari segi biaya, ukuran dan lain-lain serta risiko terhadap penyimpanan komponen di gudang dapat diterima atau tidak. Tabel 5 menunjukkan hasil strategi persediaan setiap komponen. Tabel 5 Strategi Persediaan Strategi Persediaan Kartu Jarum Hook Tali Harness F. Pengklasifikasian diklasifikasikan berdasarkan jenis perbaikannya, yaitu non-repairable parts dan repairable parts. Pengklasifikasian ini dilakukan karena adanya perbedaan perhitungan untuk C-65
5 Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving Dengan Metode RCM dan RCS mengetahui jumlah komponen yang termasuk kategori non-repairable atau repairable. Nonrepairable parts adalah komponen yang diganti jika rusak dan sulit untuk dilakukan perbaikan komponen atau memungkinkan biaya perbaikan komponen lebih besar daripada biaya penggantian komponen sedangkan repairable parts adalah komponen yang rusak dapat dikembalikan ke keadaan fungsi semula dengan cara perbaikan komponen. Hasil pengklasifikasian empat komponen dapat ditunjukkan pada Tabel 6. Kartu Jarum Hook Tali Harness Tabel 6 Klasifikasi Jenis Perbaikan G. Jumlah Kebutuhan Setelah klasifikasi komponen diperoleh non-repairable untuk keempat komponen, lalu dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan komponen menggunakan Poisson Process yang terdiri dari parameter MTTF, jumlah komponen yang dibutuhkan dalam mesin, jumlah mesin, waktu operasional mesin, periode waktu operasional dan probabilitas ketersediaan spare part/komponen yang ditentukan sesuai kebijakan perusahaan sebesar 95%. Tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan jumlah kebutuhan komponen dalam periode satu bulan untuk kegiatan perawatan. Tabel 7 Jumlah Kebutuhan Jumlah Kebutuhan per bulan (unit) Kartu 35 Jarum 61 Hook 73 Tali Harness 58 Berdasarkan Tabel 7 didapatkan jumlah kebutuhan komponen dalam satu bulan. yang memiliki jumlah kebutuhan terbanyak adalah hook sebesar 73 unit karena memiliki kegiatan perawatan lebih banyak daripada komponen lain, baik perawatan preventive atau perawatan breakdown yang mungkin terjadi. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan RPN diperoleh subsistem kritis adalah Shedding dengan nilai 512. Dalam Shedding terdapat empat komponen kritis yang saling berpengaruh terhadap kelancaran fungsi Shedding dan memiliki jumlah kerusakan cukup banyak, yaitu komponen kartu, jarum, hook dan tali harness. Hasil metode RCM berdasarkan pengukuran kualitatif, didapatkan Scheduled On-Condition Task untuk keempat komponen. Sedangkan berdasarkan pengukuran kuantitatif, didapatkan interval waktu perawatan kartu adalah 238,4 jam, interval waktu perawatan jarum adalah 157,39 jam, interval waktu perawatan hook adalah 130,9 jam dan interval waktu perawatan tali harness adalah 133,23 jam. Dari hasil preventive task dan interval waktu perawatan dapat ditentukan total biaya perawatan adalah Rp per tahun. Terakhir dari hasil metode RCS, didapatkan strategi persediaan keempat komponen adalah order parts before demand, klasifikasi keempat komponen adalah nonrepairable parts dan jumlah kebutuhan komponen dalam satu bulan dibutuhkan 35 unit untuk kartu, 61 unit untuk jarum, 73 unit untuk hook dan 58 unit untuk tali harness. C-66
6 Martasari, Alhilman, dan Athari DAFTAR PUSTAKA Atmaji, Fransiskus Tatas Dwi, 2015, Optimasi Jadwal Perawatan Pencegahan Pada Mesin Tenun Unit Satu di PT KSM, Yogyakarta, Jurnal Rekayasa Sistem & Industri, Vol. 2 No. 2, hlm Aulia, V.; Alhilman, J.; & Supratman, N. A., 2016, Proposed Maintenance Policy And Spare Part Management Of Goss Universal Printing Machine With Reliability Centered Maintenance, Reliability Centered Spares, And Probabilistic Inventory Model, Proceedings of the International Seminar on Industrial Engineering and Management, hlm Dhamayanti, D. S.; Alhilman, J.; & Supratman, N. A., 2016, Usulan Preventive Maintenance Pada Mesin Komori LS440 Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM II) dan Risk Based Maintenance (RBM) Di PT ABC, Jurnal Rekayasa Sistem & Industri, Vol. 3 No. 2, hlm Moubray, J., 1997, Reliability-centered Maintenance, New York: Industrial Press Inc. Pardede, T; Saedudin, R. R.; & Sutrisno, S., 2015, Perencanaan Kebijakan Pengelolaan Suku Cadang Corazza A452 Dan Corazza FF100 Line 3 Menggunakan Metode Reliability Centered Spares (Studi Kasus: PT XYZ), Jurnal Rekayasa Sistem & Industri, Vol. 2 No. 4, hlm C-67
Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noviyanti, A. A., Atmaji, F. T., & Juliani, W. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Prosiding
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491 OPTIMASI KEBIJAKAN MAINTENANCE DAN PENGELOLAAN SPARE PART PADA MESIN CAULKING LINE 6 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Beberapa jenis produk olahan yang dihasilkan PT. Dwi Indah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2924
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2924 USULAN KEBIJAKAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN JET-DYEING DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN
Lebih terperinciJournal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018
Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN PADA HYDRAULIC LUBRICATION PNEUMATIC (HLP) SYSTEM DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK BASED MAINTENANCE
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN...
DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII
Lebih terperinciPenjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinci2 3
PERENCANAAN PENGADAAN SUKU CADANG BERDASARKAN CRITICALITY MENGGUNAKAN METODE POISSON PROCESS DAN MODIFIKASI MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PERMINTAAN DISKRIT 1 Issafitri Nur Rachmawati, 2 Sutrisno,
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2591
ISSN : 255-965 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2591 USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN OPTIMAL PADA HYDRAULIC LUBRICATION PNEUMATIC (HLP) SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2916
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 207 Page 296 OPTIMALISASI KEBIJAKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE RCM (RELIABILITY CENTRED MAINTENANCE) DAN PERENCANAAN PENGELOLAAN SUKU
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG DI PT ABC MENGGUNAKAN METODE RCS (RELIABILITY CENTERED SPARES)
KEBIJAKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG DI PT ABC MENGGUNAKAN METODE RCS (RELIABILITY CENTERED SPARES) SPARE PART INVENTORY POLICY AT ABC COMPANY USING RCS (RELIABILITY CENTERED SPARES) METHOD Fransiskus Tatas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2685
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2685 PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERAWATAN PADA MESIN MANUGRAPH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM
Lebih terperinciDestina Surya Dhamayanti, 2 Judi Alhilman, 3 Nurdinintya Athari 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Destina Surya Dhamayanti, Judi Alhilman,
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. Dwi Indah adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Perusahaan ini terletak di Gunung Putri, Jawa
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2867
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2867 PERANCANGAN APLIKASI ANALISIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DAN RCS (RELIABILITY CENTERED SPARES) DALAM MENENTUKAN
Lebih terperinciPerancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01
Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand Awareness Surat Kabar di Kota Bandung (%) Galamedia Kompas Sindo Top Skor Pikiran Rakyat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan salah satu media cetak yang memberikan informasi secara aktual, yang berisi informasi-informasi dalam berbagai topik. Topiknya dapat berupa event
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Gambar I.1 Jumlah penjualan ekspor microphone hasil Industri
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dari tahun ke tahun sangat pesat. Salah satunya adalah dalam bidang elektronik dan sound system. Dengan perkembangan tersebut, banyak jenis jenis
Lebih terperinciOPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA
OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciRR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PEVENTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE RCM II DAN PENENTUAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN RCS DAN INVENTORY POLICIES (STUDI KASUS : PT. BARATA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri percetakan di Indonesia telah berkembang pesat dan telah memiliki kontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data
Lebih terperinciAnalisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II
Petunjuk Sitasi: Nurwidiana, Syakhroni, A., & Charis, N. M. (2017). Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II. Prosiding SNTI dan
Lebih terperinciPERANCANGAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN MITSUBISHI 1F DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) (Studi Kasus : PT XYZ)
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4693 PERANCANGAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN MITSUBISHI 1F-15000 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.
BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793 OPTIMASI KEBIJAKAN PERAWATAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
Lebih terperinciKETERANGAN SELESAI PENELITIAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciKonsumsi Baja per Kapita Tahun 2014
Kg/Kapita BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciPersentase Performansi Mesin Februari-Desember Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1
PERENCANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUKU CADANG CORAZZA A4 DAN CORAZZA FF100 LINE MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (STUDI KASUS : PT XYZ) 1 Triastuty Pardede, Rd. Rohmat Saedudin, Sutrisno
Lebih terperinciDesy Ambar Yunanta ( )
Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1
PENGEMBANGAN PROGRAM PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN CINCINNATI MILACRON DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK MATRIX DI PT. DIRGANTARA INDONESIA Shabrina Zatalini Kuswardani
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi ini akan mendukung aktivitas para pelakunya,
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA SISTEM P1 FILLING POINT II FILLING SHED I (STUDI KASUS TBBM SEMARANG GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO)
Lebih terperinciObjek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian
Lebih terperinciPenjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.
Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciKata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses
PERANCANGAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus : PT ABC) Chairun Nisa 1, Judi Alhilman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2575
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2575 ANALISIS KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN MURATA 310A DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTRED SPARES DAN MAINTENANCE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.
Lebih terperinciPerancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX
Petunjuk Sitasi: Sembiring, N., & Nst, A. H. (2017). Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX. Prosiding SNTI dan SATELIt 2017 (pp. C229-235). Malang:
Lebih terperinciMANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI
MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI Oleh : PRIMA PANGLIPUR J NPM. 0532010014 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciFMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1
ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI
Lebih terperinciPENENTUAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES
PENENTUAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (RCS) DAN INVENTORY ANALYSIS DI DIVISI PEMBANGKITAN PERUM JASA TIRTA II DETERMINATION
Lebih terperinciPERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING
PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUKU CADANG CORAZZA A452 DAN CORAZZA FF100 LINE
PERENCANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUKU CADANG CORAZZA A452 DAN CORAZZA FF100 LINE 3 MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED SPARES (RCS) Studi Kasus : PT XYZ 1 Triastuty Pardede, 2 Rd. Rohmat Saedudin,
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2521
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2521 USULAN PERANCANGAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN JET DYEING DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY, AVAILABILITY, MAINTAINABILITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan perawatan memiliki peranan yang penting dalam mendukung berjalannya suatu sistem agar berjalan dengan baik. Dengan diterapkannya kegiatan perawatan yang tepat
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciPENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.
PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI
PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI Disusun Oleh : AGUS PRIHANTONO NPM : 0632010188 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
Lebih terperinciROI ADENAN H / FTI / TI
PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DI P.T VARIA USAHA BETON WARU-SIDOARJO SKRIPSI Oleh: ROI ADENAN H 0632010175 / FTI / TI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciKata kunci: Reliability Centered Maintenance, Spare Part, Preventive Maintenance
OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE SUBSISTEM KRITIS MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN SPARE PART MENGGUNAKAN METODE ASSURANCE LEVEL DI UNIT 5 RCC PT PERTAMINA UP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Maintenance pada Transformator di PT. PLN (Persero) Area Semarang
Petunjuk Sitasi: Mustikasari, A., & Pangestuti, D. E. (2017). Analisis Kebijakan Maintenance pada Transformator di PT. PLN (Persero) Area Semarang. Prosiding SNTI dan SATELIt 2017 (pp. C8-13). Malang:
Lebih terperinciPerancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,
Lebih terperinciKata Kunci : Availability, Cost of Unreliability, Key Performance Indicator, Maintainability, Reliability, Reliability Block Diagram
PERFORMANCE ASSESSMENT BERBASIS RELIABILITY MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY, AVAILABILITY, MAINTAINABILITY (RAM) DAN COST OF UNRELIABILITY (COUR) PADA MESIN CINCINNATI MILACRON DI DIREKTORAT AEROSTRUCTURE
Lebih terperinciPembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT
BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI
PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI Oleh : DAMAI BAYU WIRAWAN 0632010023 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE
EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE Diana Puspita Sari *), Mukhammad Faizal Ridho Program Studi
Lebih terperinciTabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV Kurnia Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan alat berat untuk pekerjaan penggalian material pasir dan batu atau pertambangan galian
Lebih terperinciSKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)
SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) (STUDI KASUS PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA) Disusun oleh : RIAN JANUARSYAH 2012.10.215.130
Lebih terperinciJurnal PASTI Volume IX No 2,
PERENCANAAN PERAWATAN AIR COMPRESSOR UNIT UNTUK KOMPONEN AIR QUICK COUPLINGS DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SALEMBA Renty Anugerah Mahaji Puteri
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE
1 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK MENENTUKAN MAINTENANCE TASK PADA GARDU INDUK MENGGUNAKAN METODE RISK PRIORITY NUMBER (RPN) Deddy Ardiyasa, Nurlita Gamayanti,
Lebih terperinciPERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)
PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Oleh: Mirza Imesya Nialda 6506.040.004 ABSTRAK Perusahaan ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2642
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2642 ANALISIS PENENTUAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN TENUN 251 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL
Lebih terperinciDiagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terduhulu Acuan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan beberapa penelitian tentang maitenance managament yang sudah ada. Penjelasan tentang penelitian
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN INSULATION MOULDING DI CV BINA TEKNIK SKRIPSI.
PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN INSULATION MOULDING DI CV BINA TEKNIK SKRIPSI Oleh : WAVIY AMIIN NPM. 0732010141 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciEvaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif
Petunjuk Sitasi: Rahman, A. (2017). Evaluasi Deviasi Dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif Dan Preventif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C181-186). Malang: Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003: 120-128 PERUMUSAN STRATEGI PENGGUNAAN MODUL PCM 4 EXCHANGE UNIT BERDASARKAN MEREK DAGANG DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY (Studi Kasus : PT. TELKOM Tbk.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan
DAFTAR ISTILAH Availability Consequence Assesment Corrective Maintenance Downtime Failure function Failure Rate Maintainability Maintenance : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK
PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, proses produksi yang dilakukan pada berbagai industri menggunakan mesin-mesin. Namun, mesin-mesin tersebut tidak selamanya dapat beroperasi. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan suatu produk diperlukan mesin produksi sebagai alat pendukung guna terlaksananya proses produk tersebut. Suatu mesin dalam proses produksi tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
Perencanaan Perawatan pada Mesin Extruder dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PTPN XI Rosela Baru Surabaya Ir. Endang P W, MMT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kompetisi global saat ini, kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan kualitas yang bersaing sangatlah penting. Karena itu, proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktifitas merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan manufaktur dan jasa dalam menilai apakah kinerja perusahaan dapat dikatakan baik. Bagaimana perusahaan
Lebih terperinciUsulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam
Lebih terperinci