Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD
Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning, tidak-bermoral dan berperangai jahat (Gotrabhuno kāsāvakaṇṭhā dussīlā pāpadhammā). Mereka yang menjadi bhikkhu sebatas nama saja; pergi kemana-mana dengan selembar kain kuning melingkari leher atau lengan dan menghidupi istri-istri serta anak-anak mereka dengan berdagang dan bercocok-tanam. (MA 5.75). Para bhikkhu yang tidak melaksanakan pariyatti (belajar Tipiṭaka) dan paṭipatti (berlatih) untuk merealisasi 4 Kebenaran Mulia (paṭivedha). Tidak bermoral dan berperangai jahat: Lobha, Dosa, Moha; tidak ada pengendalian diri, tidak mematuhi aturan Vinaya. Kata Bhikkhu merujuk pada anggota saṅgha yang dikenal di dalam Buddhism: Theravāda, Mahāyāna dan Vajrayāna.
Dakkhiṇa Vibhaṅga Sutta Sutta tentang Analisa Persembahan (M.142) Di masa depan, Ānanda, akan ada anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleher-kuning, tidakbermoral dan berperangai jahat. Orangorang akan melakukan persembahan yang diperuntukkan buat Saṅgha. Walaupun demikian, Ānanda, saya nyatakan, sebuah persembahan yang diperuntukkan buat saṅgha adalah tidak terkira.
Individu Bhikkhu dan Saṅgha Puggala Satu orang bhikkhu. Gaṇa Satu kelompok terdiri dari 2 atau 3 bhikkhu. Saṅgha Komunitas bhikkhu terdiri dari 4 atau 5 bhikkhu atau lebih.
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Meskipun dia jahat, tapi dia adalah Bhanteku Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemelekatan EäçÄÜ~F. Dia menjadi pemarah karena umatnya sulit diatur! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari pandangan-salah EÇáṭṭÜáF Pantaskah seorang bhikkhu berperilaku demikian? ATAU Tidak ada bedanya dengan umat! ATAU Dia bahkan lebih buruk dari umat! Pemikian seperti ini adalah perwujudan dari kesombongan (māna).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Sebenarnya saya tidak suka berdana pada bhikkhu seperti dia! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kebencian (dosa). Saya tidak mau Bhante lain lebih berhasil dan terkenal! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keirihatian (Issā). Biar hanya vihāra tempat tinggal Bhante saja yang sukses! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kekikiran (macchariya). Aduh, kenapa saya tadi berdana buat dia! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari penyesalan (kukkucca).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasan- kelambanan Mereka dan menodai kesombongan atau (thina-middha menyiksa batin. dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan Mereka dan menodai kesombongan atau (thina-middha menyiksa batin. dan māna). Bukankah kita adalah pemilik dari Masihkah kamma; pewaris perlu untuk kamma; berdana? lahir dari Pemikiran kamma; seperti terkait ini adalah dengan perwujudan kamma; dari keraguaraguan masing-masing? (vicikicchā). Kamma adalah tempat kita berlindung?
Kamma Kebiasaan
Kamma Kebiasaan Mahānāma Sutta 2 (S.55.21) Mahānāma, seperti halnya sebuah pohon yang menekuk, miring dan condong ke timur, maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Bhante, diarah manapun dia menekuk, miring dan condong.
Kamma Kebiasaan Dvedhāvitakka Mahānāma Sutta Sutta 2 (S.55.21) (M.19) Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst.
Kamma Kebiasaan Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst. Buat Dvedhāvitakka Mahānāma batin Sutta yang Sutta 2 (S.55.21) sering (M.19) memunculkan: keserakahan, kesombongan, pandangansalah, kebencian, kecemburuan, kekikiran, penyesalan,...maka bentuk kelahiran seperti apakah yang akan muncul setelah kehidupan ini?
Kamma Kebiasaan Buat Dvedhāvitakka Mahānāma batin Sutta yang Sutta 2 (S.55.21) sering (M.19) memunculkan: Kelahiran di empat alam penuh penderitaan. keserakahan, kesombongan, pandangansalah, Kalaupun kebencian, dia terlahir kecemburuan, di alam manusia kekikiran, maka penyesalan, kamma kebiasaan...maka yang bentuk tidak kelahiran baik tersebut seperti akan menjadi apakah kamma-pengganggu yang akan muncul yang setelah menghalangi kemunculan buah kamma baik. kehidupan ini? Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst.
Kamma dan Buah Kamma Apapun yang kita lihat, dengar, cium, rasakan dan sentuh adalah buah kamma. Reaksi kita terhadap objek tersebut adalah kamma baru yang kita ciptakan. Kamma baik bisa tercipta sebagai reaksi terhadap objek yang tidak baik.
Solusi I: Yoniso Manasikāra (Sikap Batin yang Benar) Yoniso Manasikāra Sampadā Sutta (A. 45.55) Seperti halnya ufuk timur adalah awal dari terbitnya matahari. Demikian pula yoniso manasikāra adalah awal dari munculnya JMB8. Anicca, dukkha, anatta, asubha. Buah Kamma dan Batin positif.
Solusi II: Āghāta Paṭivinaya Sutta (A.5.162) Lima cara untuk melenyapkan pikiranjahat: Cinta kasih dikembangkan untuk seseorang yang kita benci. Belas-kasih dikembangkan untuk dia. Ketenang-seimbangan dikembangkan untuk dia. Jangan memikirkan dia. Meneguhkan hati dengan merenungkan: Orang ini adalah pemilik dari kammanya, lahir dari kammanya...dst.
Lima Cara Mengalihkan Pikiran Yang Mengganggu Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan lain. Mendaraskan teks-teks yang menjelaskan tentang Dhamma. Membaca sebuah teks Dhamma (misalnya Buku Puja). Memeriksa bagian dari sebuah objek dari tasnya, misalnya batang korek-api: ini adalah bagian atas dari batang korek api dan ini adalah bagian bawahnya. Dengan hati-hati memeriksa benda-benda kebutuhan pokoknya: ini mangkuk makanan, ini gunting, ini gunting-kuku, ini jarum. Mewarnai jubah yang sudah memudar warnanya. (MA 3.92f)
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20)
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Pada saat seorang bhikkhu sedang bermeditasi dengan objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dan moha, maka dia harus: 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Pada 1.Perumpamaan: saat seorang bhikkhu sedang seperti bermeditasi halnya dengan seorang objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dan pembantu moha, maka dia tukang-kayu, harus: memukul keras, menekan keluar untuk mengganti pasak 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. yang besar dengan pasak kecil.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu hilang: sedang seperti bermeditasi Memeriksa halnya dengan seorang bahaya objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari dan pembantu moha, pikiran-pikiran maka dia tukang-kayu, harus: tersebut: memukul pikiran seperti keras, ini tidak menekan baik, keluar pantas untuk dicela mengganti dan hanya pasak 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari dan pembantu moha, pikiran-pikiran maka dia tukang-kayu, harus: tersebut: memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis berpakaian rapi dan menyukai perhiasan akan ini tidak menekan baik, keluar pantas untuk dicela mengganti dan hanya pasak merasa pedih, malu, jijik oleh bangkai seekor ular, 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil. anjing ataupun manusia yang melingkari lehernya.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: jangan memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis berpakaian rapi dan menyukai perhiasan akan ini memikirkannya tidak menekan baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela mengganti dan hanya pasak merasa pedih, malu, jijik oleh bangkai seekor ular, 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil. anjing ataupun manusia yang melingkari lehernya.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang tertentu kemudian manusia muncul dengan pikiran mata, jahat terkait tidak dengan lobha, dosa dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: jangan memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan ini memikirkannya tidak menekan baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela mengganti dan hanya pasak merasa sekitar, pedih, akan menutup malu, jijik matanya oleh bangkai atau membuang seekor ular, anjing membawa yang ataupun besar penderitaan. manusia dengan yang pasak melingkari kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang tertentu kemudian manusia muncul dengan pikiran mata, jahat terkait tidak dengan lobha, dosa mencapai dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: dari jangan formasi memukul pikiran pikiran seperti keras, 4. Apabila belum hilang: Mengurangi Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan dengan ini memikirkannya tidak menekan mengidentifikasi baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela sebab-sebab mengganti dan hanya pasak dari merasa sekitar, pedih, akan menutup malu, jijik matanya oleh bangkai atau membuang seekor ular, anjing pikiran membawa yang ataupun jahat besar penderitaan. yang manusia dengan tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu 4. Apabila belum hilang: Mengurangi Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan dengan ini memikirkannya tidak menekan mengidentifikasi baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela sebab-sebab mengganti dan hanya pasak dari merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pikiran membawa yang ataupun jahat besar penderitaan. yang manusia dengan tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. nyaman. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu 4. 5. Apabila belum hilang: Mengurangi Dengan kehendak Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun kuat, mengatupkan gigi, menekan langit mulut gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan ini memikirkannya dengan tidak menekan mengidentifikasi lidahnya, baik, keluar pantas dan maka untuk mempedulikannya. dicela pikiran sebab-sebab mengganti dan jahat hanya pasak dari merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pikiran membawa tersingkirkan yang ataupun jahat besar penderitaan. yang dan manusia dengan lenyap. tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. nyaman. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu 4. 5. Perumpamaan Apabila belum Seorang hilang: Pegulat: Mengurangi Dengan seperti kehendak Pikiran: halnya halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun seorang kuat, mengatupkan laki-laki memegang gigi, menekan kepala atau langit bahu mulut gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan seorang ini memikirkannya dengan tidak menekan yang mengidentifikasi lidahnya, baik, lebih keluar pantas dan lemah, maka untuk mempedulikannya. dicela pikiran akan sebab-sebab mengganti dan menahan jahat hanya pasak dari dan merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pandangan ataupun ke arah manusia lain. yang melingkari lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. menaklukkannya. pikiran membawa tersingkirkan yang jahat besar penderitaan. yang dan dengan lenyap. tidak pasak baik tersebut. kecil. nyaman.
Solusi III Merenungkan Ketidak-kekalan Saṅkhāra Mengembangkan persepsi tentang ketidak-kekalan meskipun hanya untuk sejentikan jari. (Velāma Sutta, A.9.20) Semua saṅkhāra adalah tidak-kekal: pemberi, yang menerima, benda yang dipersembahkan.
Keuntungan Merenungkan Anicca Ānisaṃsa Anicca Saññā Sutta (A.6.102) Segala formasi akan kelihatan tidak stabil. Batin tidak akan bersenang-senang di semua dunia. Batin akan muncul di atas dunia. Batin akan berkecenderungan menuju Nibbāna. Belenggu batin akan hancur. Saya akan mencapai pertapaan tertinggi.
Selesai