BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Persyaratan dalam Mengadakan Akad Murabahah di BMT-UMY

dokumen-dokumen yang mirip
AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Contoh akta Perbankan Syariah dalam bentuk akta Notaris, antara lain :

1. Apa latara belakang didirikannya Bank Sumut Syariah? 3. Apakah perbedaan sistem bank syariah dengan bank konvensional?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH No.. Pada hari ini, tanggal, yang bertandatangan di bawah ini : No.KTP :...

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DENDA PADA PEMBIAYAAN BERMASALAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO 17/DSN MUI/IX/2000 DI KJKS MADANI KOTA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

BAB IV STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI BMT SM NU CABANG BOJONG PEKALONGAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) { }

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

Contoh akta Perbankan Syariah dalam bentuk akta Notaris, antara lain :

STRUKTUR ORGANISASI. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH

MoU (Memorandum of Understanding ) / Perjanjian Kerjasama. Jual Beli Sapi dan Jasa Penggemukan Sapi Binuang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERJANJIAN KERJA SAMA

SURAT KETERANGAN PENELIT1AN. : Bambang Kusno Yulianto. Dengan ini menyatakan baliwa mahasiswa berikut : : Muamalai/ Ekonomi Perbankan islam

LAMPIRAN-LAMPIRAN 68

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AKAD RAHN. No

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

IJARAH MUNTAHIA BIT TAMLIK Nomor : 0xxxx /PP /CPI /XII /2008. Pada hari ini RABU tanggal yang bertanda tangan dibawah ini :

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD BAI BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

KETENTUAN UMUM POLIS TM POWER LINK (REGULER PREMIUM)

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengembangkan dan memperbesar usaha-usaha mereka, baik secara

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

- Bahwa untuk maksud tersebut, BANK sepakat dan berjanji, serta dengan ini mengikatkan diri untuk memberikan Pembiayaan dengan syarat syarat dan keten

BAB IV ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN DANA TALANGAN QORD WAL IJAROH UNTUK BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI PADA BMT NU SEJAHTERA KANTOR OPRASIONAL MANGKANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

CONTOH SURAT PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM RUMAH

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

AKAD PENGALIHAN HUTANG (HAWALAH) Nomor : B. XXX/ KCPS-737/ HWLH/ 10/ 06

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

CV. BINTANG ANUGERAH MANDIRI

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

SURAT PERJANJIAN SEWA MOBIL

BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut.

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

SYARAT DAN KETENTUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Persyaratan dalam Mengadakan Akad Murabahah di BMT-UMY 1. Syarat Akad Murabahah Produk Pembiayaan di BMT-UMY diantaranya adalah Murabahah, Musyarakah dan Ijarah. Akad Murabahah dilakukan dengan prinsip jual beli dan memenuhi kebutuhan barang konsumtif/alat pendukung usaha dengan pembayaran tangguh/angsuran. Syarat-syarat Pembiayaan di BMY UMY adalah: a. Nominal pembiayaan dari Rp. 1.000.000,00 s.d ratusan juta rupiah. b. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya. c. Melampirkan foto copy KTP suami-istri, Kartu Keluarga, Agunan/Jaminan, Surat Nikah. d. Bersedia disurvey dan diwawancara. 2. Isi Aqad Murabahah Aqad Perjanjian dengan sistem Murabahah berisi tentang pengikatan pembiayaan Murabahah yang berisi antara lain adalah: a. Hari, tempat dan tanggal pelaksanaan perjanjian dilakukan b. Pihak penjual dan pembeli dalam hal ini adalah pihak BMT-UMY yang diwakili oleh Uang Wari, SE, M.EK selaku Manajer BMT UMY sedangkan pembeli atau Mitra adalah masyarakat yang melakukan pembiayaan dengan sistem Murabahah 64

65 c. Definisi, adalah penjelasan terkait dengan bentuk akad dalam hal ini menjelaskan akad murabahah yaitu akad jual beli antara BMT dan Mitra, BMT membeli barang yang diperlukan Mitra dan menjual kepada Kepada Mitra yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Selain itu juga menjelaskan definisi dari syariah, barang, pemasok, pembiayaan, harga beli, margin keuntungan, dokumen jaminan, jangka waktu kesepakatan, dan definisi cedera janji yaitu peristiwa atau peristiwaperistiwa sebagaimana tercantum dalam akad yang menyebabkan BMT dapat menghentukan seluruh atau sebagian pembiayaan, serta menagih dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban Mitra kepada BMT sebelum jangka waktu akad. d. Maksud dan tujuan pembiayaan berisi bahwa BMT berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kepada Mitra yang akan digunakan untuk membeli sebuah barang dan Mitra berjanji serta ini dengan sepakat mengikatkan diri untuk menerima pembiayaan tersebut dan karenanya telah berhutang kepada BMT. e. Barang yang dibeli dan sistem pembayaran, yaitu spesifikasi barang yang akan dibeli dengan detail, harga pokok, uang muka, kebutuhan dana, margin keuntungan, harga jual, pembiayaan yang diangsur,

66 jangka waktu berapa bulan dan angsuran akan dilakukan berapa bulan sesuai kesepakatan antara BMT-UMY dan Mitra. f. Biaya-biaya dalam hal ini adalah kesepakatan bahwa BMT-UMY berjanji mengikatkan diri untuk menanggung seghala biaya yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan akad, termasuk jasa notaris dan jasa akad ini dan Mitra menyatakan persetujuan. Biaya-biaya yang dimaksud adalah biaya administrasi, simpanan wajib pembiayaan, asurani, materai. g. Jangka waktu dan cara pembayaran, adalah janji dari Mitra BMT untuk mengikatkan diri untuk membayar kembali jumlah hutangnya kepada BMT sesuai dengan kesepakatan h. Jaminan, adalah untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan tepat pada waktu dan jumlah yang disepakati Mitra menyerahkan jaminan dan membuat pengikatan jaminan kepada BMT sesuai dengan peraturan perundang-undangan i. Pengakuan dan Jaminan adalah pengakuan Mitra bahwa segala dokumen yang ditandatangani oleh Mitra berkaitan dengan akad keberadaan tidak melangar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Mitra juga menjamin bahwa setiap pembelian dari pihak Ketiga barang jaminan bebas dari penyitaan, pembebanan, tuntutan gugatan atau hak untuk menebus kembali, Mitra juga mengikatkan diri untuk waktu ke waktu menyerahkan kepada BMT, jaminan tambahan yang dinilai cukup oleh BMT selama kewajiban membayar utang atau sisa utang kepada BMT belum lunas.

67 j. Cidera Janji (Wanprestasi) adalah Mitra tidak melaksanakan kewajiban pembayaran/pelunasan tepat pada waktunya sesuai dengan tanggal jatuh tempo angsuran yang tertera pada jadwal pembayaran kepada BMT selama 3 (tiga) kali berturut-turut, kecuali terjadi Force Majeur yang ditetapkan oleh Pemerintah. k. Akibat Cidera Janji (Wanprestasi) adalah apabila MITRA tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus suatu hal, maka BMT berhak melakukan penyitaan dan menjual barang jaminan tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan dan uang hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk membayar/melunasi hutang atau sisa hutang MITRA kepada BMT, baik melalui pelelangan, di bawah tangan, terkecuali jika terjadi Force Majeur. l. Force Majeure adalah kebakaran yang dikategorikan tidak disengaja, hura-hura, mogok nasional, wabah penyakit (epidemik), banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bencana alam, maka pihak yang terkena akibat force majeur wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 14 hari kerja terhitung sejak tanggal terjadi force majeur. m. Penyelesaian perselisihan, adalah apabila terjadi perselisihan dalam menafsirkan bagian dari isi atau terjadi perselisian dalam melaksanakan akad, maka Mitra dan BMT akan berusaha untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.

68 n. Domisili hukum adalah terkait dengan domisili hukum dan umum di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Bantul. Berikut ini adalah contoh akad murabahah No 002589/BMT- UMY/IV/2016 Bahwa seorang mahasiswa setelah mendapat persetujuan Paman yang bernama Syamsudin Syukur (Mitra) telah mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan kepada BMT UMY dan BMT telah menyetujui pengajuan tersebut berdasarkan hasil keputusan komite pembiayaan tertanggal 18 April 2016. Barang adalah laptop ACER Aspire ES 11 Warna Merah dengan SN NXG17SN0026010902C7600. BMT mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kepada Mitra yang digunakan untuk menunjang perkuliahan Mitra dan Mitra berjanji dengan ini sepakat mengikatkan diri untuk menerima pembiayaan dan karena berhutang kepada BMT. Harga pokok : Rp. 3.000.000 Cash Back : - Harga perolehan : Rp. 3.000.000 Margin : Rp. 388.000 Harga Jual : Rp. 3.388.000 Uang Muka : Rp. 600.000 Pembiayaan yang diangsur : Rp. 2.788.000,- Jangka Waktu : 6 bulan Angsuran per bulan : Rp. 464.666,-

69 Jangka waktu pembiayaan di atas adalah 6 (enam) bulan terhitung akad ditandatangani yaitu tanggal 26 April 2016 sampai dengan 26 Oktober 2016 dengan cara mengangsur pada tiap bulan sebesar Rp. 464.666 selambat-lambatnya tanggal 25 melalui BMT-UMY. Jaminan yang diberikan atas pembiayaan ini adalah obyek pembiayaan yaitu berupa satu unit Barang adalah LAPTOP ACER Aspire ES 11 warna merah dengan SN NXG17SN0026010902C7600. Mitra dilarang memperjualbelikan dan atau menggadaikan barang jaminan dalam bentuk apapun tanpa sepengetahuan dan seizin BMT UMY secara tertulis jika pembiayaan belum lunas. Pada prinsipnya Mitra tidak diperkenankan melakukan pembayaran mundur kecuali terdapat hal-hal yang bisa dipahami dan atas seizin tertulis dari BMT UMY. Apabila mitra tidak melakukan pembayaran lebih dari 2 x angsuran, maka barang tersebut akan disita oleh BMT UMY. Maksimal 1 (satu) bulan setelah barang tersebut disita oleh BMT UMY, Mitra wajib menebus kembali kepada BMT UMY dengan syarat seluruh angsuran tertunggak dan 2 (dua) bulan setelahnya wajib untuk dibayar. Apabila setelah 1 (satu) bulan barang tersebut tidak ditebus oleh Mitra, maka barang tersebut akan djual/dilelang dengan harga umum dan hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk menutupi angsuran Mitra. Apabila hasil penjualan tersebut tidak mencukupi untuk menutup angsuran Mitra, maka Mitra wajib menutupi kekurangan tersebut.

70 B. Hak dan Kewajiban Para Pihak 1. BMT UMY a. Hak BMT UMY 1) Menerima pembayaran pembiayaan aqad Murabahah 2) Menerima jaminan pembiayaan aqad Murabahah 3) Menjual jaminan apabila terjadi wanprestasi b. Kewajiban 1) Memberikan uang pembiayaan sesuai akad Murabahah 2) Membeli barang sesuai akad murabahah 2. Nasabah / MITRA a. Hak Mitra 1) Menerima pembiayaan 2) Menerima uang kelebihan hasil penjualan apabila barang terjual lebih dari kesepakatan b. Kewajiban 1) Menyerahkan jaminan yang telah ditentukan dalam akad murabahah 2) Melakukan pembayaran angsuran sesuai kesepakatan dalam aqad C. Ingkar Janji/Wanprestasi dalam Akad Murabahah Cidera janji (wanprestasi) adalah Mitra tidak melaksanakan kewajiban pembayaran/pelunasan tepat pada waktunya sesuai dengan tanggal jatuh tempo angsuran yang tertera pada jadwal pembayaran kepada BMT selama 3 (tiga) kali berturut-turut, kecuali terjadi Force Majeur yang ditetapkan oleh Pemerintah. Akibat Cidera Janji (Wanprestasi) adalah apabila MITRA tidak

71 melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus suatu hal, maka BMT berhak melakukan penyitaan dan menjual barang jaminan tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan dan uang hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk membayar/melunasi hutang atau sisa hutang MITRA kepada BMT, baik melalui pelelangan, di bawah tangan, terkecuali jika terjadi Force Majeur. Force Majeure adalah kebakaran yang dikategorikan tidak disengaja, huru-hara, mogok nasional, wabah penyakit (epidemik), banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bencana alam, maka pihak yang terkena akibat force majeur wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 14 hari kerja terhitung sejak tanggal terjadi force majeur. Wanprestasi adalah tidak terlaksananya kewajiban debitur disebabkan kelalaian atau kesalahan salah satu pihak. Namun tidak mengelak dari kenyataan, risiko sekecil apapun dimungkinkan dapat terjadi dalam transaksi seperti lalai lalai atau sengaja tidak membayar angsuran kepada BMT-UMY disebabkan oleh suatu hal. Oleh karenanya para pihak harus mempunyai jalan keluarnya untuk mengantisipasi kemungkinan risiko terjadi yang diatur dalam akad perjanjian Murabahah. Berikut ini adalah data wanprestasi di BMT- UMY tahun 2011-2015.

72 Tabel 1 Daftar Pembiayaan Wanprestasi di BMT-UMY Tahun 2011-2015 No Tahun Jumlah Anggota Nominal Umum Mahasiswa Total 1 2011 2 0 2 1.250.000 2 2012 10 5 15 10.969.364 3 2013 4 2 6 2.318.000 4 2014 7 1 8 23.760.026 5 2015 10 3 13 26.761.618 Sumber: BMT-UMY D. Penyelesaian Wanprestasi dalam Aqad Murabahah Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi apabila nasabah lalai atau sengaja tidak Membayar Angsuran kepada BMT-UMY upaya yang dilakukan adalah: 1 1. Peneguran dan penagihan secara lisan Peneguran dan penagihan secara lisan dilakukan apabila MITRA terlambat 1x dalam melakukan pembayaran angsuran kepada BMT-UMY. Peneguran dan penagihan secara lisan ilakukan oleh Staf Administrasi dan Keuangan yang mewakili BMT-UMY yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas penyelesaian pembiayaan bermasalah (diragukan dan macet) dan memberikan saran atau opini mengenai masalah penyelesaian pembiayaan bermasalah. Prosedurnya yaitu mendatangi MITRA yang bersangkutan dengan cara silaturahmi dan menjelaskan bahwa terjadi keterlambatan pembayaran angsuran dan dikenakan ta wid (ganti rugi) 1 Wawancara dengan Bapak Cahyo Halim Istiqlal, S.EI selaku Manajer BMT-UMY Kantor Sleman

73 sesuai kesepakatan yaitu Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) perbulan keterlambatan yang diakibatkan oleh kelalaian Mitra dalam membayar kewajibannya, yang akan dimasukkan ke rek ZIS BMT. 2. Penagihan secara tertulis Apabila MITRA melakukan kelalaian yang menyebabkan keterlambatan angsuran selama 2x maka BMT-UMY akan melakukan penagihan secara tertulis yang ditandatangani Ketua BMT-UMY. Dalam surat peneguran dan penagihan tersebut biasanya dicantumkan tuntutan pemenuhan prestasi, sanksi dan batas paling lambat dalam pembayaran. Peringatan secara tertulis dapat dilakukan setelah Mitra selama 3x tidak melakukan pembayaran angsuran yang berisi pemenuhan prestasi, sanksi dan batas waktu pembayaran. 3. Perdamaian Setelah dilakukan penagihan secara tertulis sebanyak tiga kali dan nasabah tidak melakukan pembayaran angsuran maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyitaan dan menjual barang jaminan untuk membayar/melunasi hutang atau sisa hutang Mitra kepada BMT-UMY sesuai dalam perjanjian pembiayaan atau akad Murabahah tersebut. Tindakan BMT tersebut berhubungan dengan agunan yang digunakan oleh nasabah. Tindakan yang diambil oleh BMT manakala nasabah wanprestasi

74 sebagaimana tercantum dalam klausula perjanjian pembiayaan Murabahah Pasal 9 sebagai berikut: Apabila MITRA tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus suatu hal atau peristiwa dalam Pasal 3 akad ini, maka BMT berhak melakukan penyitaan dan menjual barang jaminan tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan dan uang hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk membayar/melunasi hutang atau sisa hutang MITRA kepada BMT, terkecuali jika terjadi Force Majeur. Penyelesaian perselisihan atau sengketa dalam hukum Perikatan Islam, pada prinsipnya boleh dilaksanakan melalui tiga jalan, yaitu pertama dengan jalan perdamaian, (shulhu), yang kedua dengan jalan arbitrase (tahkim), dan yang terakhir melalui proses peradilan (al-qudha). Jalan pertama yang dilakukan apabila terjadi perselisihan dalam hal ini wanprestasi dimana MITRA tidak lalai atau dengan sengaja tidak melakukan pembayaran angsuran kepada BMT-UMY maka penyelesaian akad dengan menggunakan jalan perdamaian (shulhu) antara kedua belah pihak. Pelaksanaan shulhu atau perdamaian dilakukan dengan cara Mufadhah yaitu penggantian dengan yang lain dalam hal ini adalah jaminan sesuai yang tertera dalam aqad jual beli yaitu Pasal 9 ayat (1). Surat peneguran dan penagihan berisi tuntutan pemenuhan prestasi (surat Al-Maidah ayat (1) yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu, sanksi dan batas paling lambat dalam pembayaran yang dilakukan sebanyak tiga kali apabila tetap belum dibayarkan maka BMT menempuh jalan perdamaian (shulhu) yaitu dengan cara Mufadhah yaitu penggantian dengan yang lain yaitu penjualan terhadap barang jaminan sesuai yang tertera dalam aqad Murabahah yaitu

75 Pasal 97 ayat (1) yang menyatakan bahwa apabila MITRA tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus suatu hal atau peristiwa dalam Pasal 3 akad ini, maka BMT berhak melakukan penyitaan dan menjual barang jaminan tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan dan uang hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk membayar/ melunasi hutang atau sisa hutang MITRA kepada BMT.