BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE"

Transkripsi

1 BAB 4 TINJAUAN HUKUM TENTANG PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN UNTUK PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN MERAUKE 4.1.Kasus Posisi Pada tanggal 25 Februari 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke mengumumkan atau mengundang para penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan pekerjaan. Sesuai dengan data lelang yang ada, nama paket dan lingkup pelelangan pekerjaan tersebut adalah Pemeliharaan Berkala Sota-Erambu-Bupul Tahun Anggaran Kemudian tanggal 29 Februari 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke tersebut mengeluarkan daftar mengenai rincian kuantitas dari harga barang/jasa yang akan dilelangkan. Proses pelelangan dilakukan dengan pelelangan secara umum dengan pascakualifikasi dan mereka mendaftarkan diri dan menandatangani pakta integritas, lalu mengambil dokumen lelang.para peserta lelang memasukkan dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa tersebut. Pada tanggal 5 Maret 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa SNVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke menetapkan Usulan Penetapan Pemenang Lelang Pekerjaan Paket: Pemeliharaan Berkala Soto-Erambu-Bupul Tahun Anggaran Dimana di dalam usulan tersebut terdapat 3 calon penyedia barang/jasa yang diusulkan oleh panitia tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tanggal 10 Maret 2008, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke menetapkan pemenang lelang adalah PT. Tunas Jaya. Tanggal 25 Maret dikeluarkan surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa kepada PT. Tunas Jaya untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharan jalan dan jembatan merauke dengan dana APBN tahun anggaran 2008 sebesar Rp (Sembilan miliar enam ratus enam puluh delapan juta seratus enam belas rupiah), oleh Kepala Satuan Kerja Non Vertikal tertentu Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke. 72 Universitas Indonesia Wanprestasi dalam..., Fauziah Fitri Iskana Pane, FHUI, 2009

2 73 Setelah Surat Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) diterbitkan, Kepala Satuan Kerja NVT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke dan PT. Tunas Jaya menandatangani Surat Perjanjian Kontrak dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada tanggal 26 Maret 2008 dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja). Pada hari ke 218, yakni tanggal 30 Oktober 2008, setelah diadakan pengecekan pekerjaan oleh pihak Departemen Pekerjaan Umum Merauke, ditemukan ternyata pekerjaan atas proyek pemeliharaan jalan dan jembatan Merauke tersebut baru berjalan sekitar 30% (empat puluh persen) dari seluruh total pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut, maka pengguna barang/jasa/pemilik dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Jacson Wamafma (Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke) menyampaikan tiga surat peringatan tertulis secara berturut-turut kepada PT. Tunas Jaya selaku penyedia barang/jasa atas proyek tersebut. Pemilik memanggil PT. Tunas Jaya untuk diadakan Uji Coba Kemampuan Kontraktor melalui rapat pembuktian (show cause meeting/scm). SCM diadakan sebanyak 3 (tiga) kali, yang ketiganya gagal. Kemudian, PT. Tunas Jaya menyatakan tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan atas proyek tersebut. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga atas bahan-bahan yang digunakan dalam proyek itu, sehingga PT. Tunas Jaya sulit sekali untuk menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan itu. Pemilik telah mencoba untuk meyakinkan PT. Tunas Jaya untuk meneruskan pekerjaannya, namun, tetap menyatakan tidak sanggup dengan alasan tidak tersedianya dana yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Maka, oleh Pemilik, PT. Tunas Jaya dianggap telah melakukan wanprestasi karena telah melanggar perjanjian yang telah mereka sepakati.

3 Akibat hukum dari wanprestasi pada perjanjian pemeliharaan jalan dan jembatan di Merauke Provinsi Papua ( Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Merauke merupakan jenis kontrak konstruksi lump sum. Menurut Pasal 30 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, kontrak lump sum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) huruf k Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, yang dimaksud kontrak lump sum adalah jenis kontrak kerja konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, denan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa. Berdasarkan Pasal 7 ayat (2) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Merauke, menyatakan bahwa: Membayar kontraktor atas pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran dan Harga Satuan Lump Sum yang tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga, pada waktu dan dengan cara yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak atau dengan harga-harga yang mungkin ditentukan secara lain berdasarkan ketentuan Kontrak. Maka, dapat disimpulkan bahwa Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan itu merupakan suatu kontrak lump sum. Hal ini dipertegas dalam Pasal 7 ayat (2) dan Pasal 8 ayat (2) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Dalam Pasal 8 ayat (2) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dinyatakan bahwa harga satuan dalam kontrak itu adalah harga satuan tetap dan pasti. Melihat ketentuan Pasal 1233 KUH Perdata, yang menyatakan: Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan, baik karena undang-undang,

4 75 maka perikatan yang lahir dari perjanjian ini, memang dikehendaki untuk terjadi oleh pihak pertama yakni Pemerintah yang diwakili oleh Jacson Wamafma (Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Merauke) dan pihak kedua PT. Tunas Jaya yang diwakili oleh Direktur Utamanya Henry Kurniawan. Kedua belah pihak bermaksud supaya antara mereka berlaku perikatan hukum atas janji yang telah mereka berikan. Sementara itu sesuai dengan Pasal 1234 KUH Perdata mengenai macammacam perikatan, Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan tersebut merupakan perikatan untuk berbuat sesuatu. Dimana baik pihak pertama maupun pihak kedua terikat dengan prestasi yang merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan atau dipenuhi. Untuk mengetahui apakah Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan telah memenuhi syarat sahnya perjanjian, maka harus dilihat terlebih dahulu apakh Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan itu telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 1320 KUH Perdata. a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; Bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian tersebut harus bersepakat, menyetujui hal-hal pokok atau segala sesuatu yang diperjanjikan yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal pada Surat Perjanjian Kontrak Paket Pemeliharaan Berkala Sota-Erambu-Bupul yang telah ditandatangani oleh para pihak. Terhadap kesepakatan tersebut, telah diberikan secara bebas, artinya tidak ada pengaruh dari pihak ketiga dan tidak ada gangguan berupa paksaan, kekhilafan maupun penipuan. Dalam perjanjian ini, tidak ada pihak yang diancam atau ditakuti untuk menyetujui perjanjian ini. Para pihak juga menyadari tentang hal-hal pokok yang diperjanjikan dan tidak ada unsur penipuan dari kedua belah pihak. b. Cakap untuk membuat suatu perjanjian; Para pihak yang membuat perjanjian ini merupakan orang-orang yang mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau untuk melakukan perbuatan hukum. Henry Kurniawan sebagai Direktur Utama persero tersebut telah diberikan kewenangan untuk bertindak untuk dan atas nama

5 76 PT. Tunas Jaya berdasarkan akta notaris nomor 05 tanggal 12 Desember c. Mengenai suatu hal tertentu; Hal tertentu yang dimaksud adalah bahwa obyek atau prestasi yang diperjanjikan harus jelas, dapat dihitung, dan dapat ditentukan jenisnya. 132 Dalam perjanjian pemeliharaan jembatan dan jalan merauke tersebut telah disebutkan secara jelas mengenai obyek yang diperjanjikan, yaitu melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaaan pemeliharaan jalan dan jembatan Merauke dengan paket: Pemeliharaan Berkala Sota- Erambu-Bupul (KM. 90 s/d 190) yang terletak di Kabupaten Merauke Provinsi Papua. d. Suatu sebab yang halal. Sebab (oorzaak atau causa) adalah isi dari perjanjian. Berarti isi dari perjanjian itu harus halal, tidak bertentangan dengan undang-undang, norma kesusilaan atau ketertiban umum. Pengertian tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang di sini adalah Undang-undang yang bersifat melindungi kepentingan umum, sehingga jika dilanggar dapat membahayakan kepentingan umum 133. Isi dari perjanjian pemeliharaan jalan dan jembatan Merauke tersebut adalah untuk melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan berupa pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Merauke Provinsi Papua adalah halal, tidak bertentangan dengan Undang-undang, norma kesusilaan atau ketertiban umum. Prestasi adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh debitur yang merupakan hak dari kreditur untuk melakukan penuntutan terhadap prestasi tersebut. 134 Dalam hal Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, prestasi yang diperjanjikan adalah PT. Tunas Jaya selaku 132 Sri Soesilowati, Hukum Perdata (Suatu Pengantar), cet. 1, (Jakarta: Gitama Jaya, 2005), hal Ibid, hal Hardijan Rusli, Hukum Perjanjian Indonesia dan Common Law, Cet. 2, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), hal Sri Soesilowati, op. cit., hal. 150.

6 77 Kontraktor (Debitur) akan melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Namun, PT. Tunas Jaya tidak sanggup melaksanakan apa yang diperjanjikannya sehingga prestasi hanya dapat terpenuhi sebagian. Maka, berdasarkan pengertian tersebut diatas, tindakan PT. Tunas Jaya dapat dikategorikan sebagai wanprestasi. Timbulnya wanprestasi menyebabkan pihak Kreditur dapat menuntut si Debitur yang lalai dengan pemenuhan perjanjian atau pembatalan disertai ganti rugi sesuai dengan perhitungan kerugian yang diderita oleh Kreditur beserta bunganya. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 1267 KUH Perdata yang mengatur bahwa : Pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih apakah ia, jika hal itu masih dapat dilakukan, akan memaksa pihak yang lain untuk memenuhi perjanjian, ataukah ia akan menuntut pembatalan perjanjian, disertai penggantian biaya kerugian dan bunga. Terhadap si Debitur yang lalai, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh Kreditur, yaitu: a. Meminta pelaksanaan perjanjian, meskipun pelaksanaan atas prestasi yang diperjanjikan sudah terlambat, b. Meminta penggantian kerugian saja, yakni kerugian yang diderita olehnya karena terlambat atau tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tetapi tidak sebagaimana mestinya, c. Menuntut pelaksanaan perjanjian disertai dengan penggantian kerugian yang diderita olehnya sebagai akibat terlambatnya pelaksanaan perjanjian, dan Kreditur dapat melakukan pembatalan. 135 Wanprestasi dapat menimbulkan ganti rugi. Ganti rugi merupakan sanksi yang dijatuhkan kepada seorang Debitur yang lalai dalam bentuk membayar sejumlah ganti rugi yang sebenarnya merupakan pengganti atas prestasi yang tidak dilaksanakannya sehingga menimbulkan kerugian pada pihak Kreditur. Ganti rugi dapat berupa Biaya, Rugi dan Bunga. 136 Namun, penuntutan ganti rugi diberikan pembatasan, seperti yang diatur 135 R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, cet. 26, (Jakarta: Intermasa, 1994), hal Ibid., hal. 48.

7 78 dalam Pasal 1247 KUH Perdata yang mengatur bahwa Si berutang hanya diwajibkan mengganti biaya, rugi, dan bunga yang nyata telah, atau sedianya harus dapat diduganya sewaktu perikatan dilahirkan, kecuali jika hal tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan sesuatu tipu daya yang dilakukan olehnya. Dan dalam Pasal 1248 KUH Perdata yang mengatur bahwa Bahkan jika hal tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan tipudaya si berutang, penggantian biaya, rugi dan bunga sekedar mengenai kerugian yang dideritanya oleh si berpiutang dan keuntungan yang terhilang baginya, hanyalah terdiri atas apa yang merupakan akibat langsung dari tak dipenuhinya perikatan. Berdasarkan kedua pasal tersebut, ganti rugi hanya meliputi kerugian yang dapat diduga dan yang merupakan akibat langsung dari wanprestasi. Pasal 23 huruf g Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, menyatakan bahwa wanprestasi dapat dilakukan baik oleh penyedia barang/jasa (pemborong) maupun pengguna jasa (pemberi tugas). Bentuk wanprestasi oleh penyedia barang/jasa (pemborong) adalah: 1. Tidak menyelesaikan tugas atau pekerjaannya 2. Tidak memenuhi mutu 3. Tidak memenuhi kuantitas 4. Tidak menyerahkan hasil pekerjaan 5. Terlambat menyelesaikan pekerjaan. Bentuk wanprestasi oleh pengguna barang/jasa (pemberi tugas) adalah: 1. Terlambat membayar 2. Tidak membayar 3. Terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan. Terhadap tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa maupun Pengguna Jasa dapat dilakukan pemutusan kontrak. Berdasarkan Pasal 35 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa Pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji

8 79 dan/atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam kontrak. Mengenai sanksi akibat pemutusan kontrak dalam perjanjian pemborongan pengadaan barang/jasa, terbagi atas dua, yakni sanksi dalam pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barang/jasa dan sanksi pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan pengguna barang/jasa. Hal ini diatur dalam Pasal 35 ayat (3) dan ayat (5) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Di dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, sanksi yang dapat dikenakan kepada Penyedia barang/jasa (Kontraktor) dalam hal pemutusan kontrak, seperti yang diatur dalam pasal 12 ayat (3) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, yaitu sebagai berikut: a. Jaminan pelaksanaan dicairkan/ditarik untuk Pemilik (Pengguna barang/jasa) b. Sisa jaminan uang muka dicairkan sekaligus atau sisa uang muka harus dilunasi sekaligus kepada Pemilik (tidak boleh dicicil) c. Membayar denda dan ganti rugi. Pengenaan denda diatur: - apabila kontrak diputus sebelum masa pelaksanaan berakhir Kontraktor tidak dikenakan denda apapun - apabila kontrak diputus setelah masa pelaksanaan berakhir, akan tetapi belum melampaui masa untuk denda maksimum, maka denda hanya dikenakan sampai waktu pemutusan kontrak - apabila kontrak diputus setelah masa pengenaan denda maksimum, maka denda dikenakan maksimum. d. Kepada kontraktor yang diputus kontraknya dikenakan sanksi tambahan berupa pengenaan daftar hitam. Berdasarkan Pasal 35 ayat (5) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah, jika pemutusan kontrak terjadi karena kesalahan pengguna barang/jasa, maka dia dapat dikenakan sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa penyedia barang/jasa sesuai yang ditetapkan dalam kontrak

9 80 dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Maka, ketentuan Pasal 12 ayat (3) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 35 ayat (3) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Berkaitan dengan kasus dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, sebagai akibat dari tidak selesainya pekerjaan yang telah diperjanjikan, PT. Tunas Jaya mencairkan jaminan pelaksanaan dengan memberikan surat perintah tertulis kepada Bank Papua (selaku penjamin pengguna barang/jasa atas sejumlah uang sebagai jaminan pelaksanaan dari penyedia barang/jasa) untuk membayar ganti rugi kepada Pengguna Jasa (Pemerintah yang diwakili oleh Jacson Wamafma). Jaminan pelaksanaan yang ditarik untuk Pengguna barang/jasa (Pemerintah yang diwakili oleh Jacson Wamafma) adalah sebesar 5% (lima persen) dari Rp (Sembilan miliar enam ratus enam puluh delapan juta seratus enambelas ribu rupiah) yang merupakan Nilai kontrak Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Jadi jaminan pelaksanaan yang diserahkan kepada Pengguna barang/jasa adalah sebesar Rp (Empat ratus delapan puluh tiga juta empat ratus lima ribu delapan ratus rupiah). Hak Kreditur untuk membatalkan perjanjian akibat wanprestasi diberikan oleh Pasal 1266 KUH Perdata. Menurut ketentuan Pasal 1266 ayat (1) KUH Perdata syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam perjanjian timbal balik, manakala salah satu pihak mengingkari. Akan tetapi, pembatalan tersebut harus dimintakan putusan Hakim, hal ini diatur dalam Pasal 1266 ayat (2) KUH Perdata. Mengenai hal tersebut, dalam prakteknya, para pihak sering memperjanjikan untuk menyimpangi ketentuan Pasal 1266 ayat (2) KUH Perdata tersebut. 137 Menurut Pasal 35 ayat (7) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, suatu kontrak hanya dapat dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, 137 Sri Soesilowati, op. cit., hal. 152.

10 81 dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak. Di dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, para pihak sepakat untuk mengabaikan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata. 138 Hal ini juga disebutkan dalam Pasal 19 ayat (3) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang menyatakan bahwa untuk kepentingan kontrak tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mengabaikan Pasal 1266 KUH Perdata. Pasal 15 ayat (1) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menyatkan bahwa keadaan memaksa (force majeure) yaitu keadaan luar biasa yang terjadi di luar kemampuan dan kesalahan kontraktor, seperti gempa, banjir besar, dan bencana lain, kebakaran, perang, huru hara, sabutase, dan keadaan darurat lainnya yang terhadapnya kontraktor tidak mampu mengubah dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan sebelumnya. Menurut Pasal 35 ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dimaksud keadaan kahar (force majeure) adalah hal-hal di luar kekuasaan para pihak untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam kontrak yang disebabkan oleh timbulnya perang, pemberontakan perang saudara, kekacauan dan huru hara, serta bencana alam yang dinyatakan resmi oleh pemerintah, atau keadaan yang ditetapkan dalam kontrak. Berdasarkan hal ini, maka, ketentuan mengenai force majeure dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan telah memenuhi ketentuan Pasal 35 ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Di dalam Pasal tersebut, para pihak diberi kebebasan untuk menetapkan keadaan kahar (force majeure) sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak. Menurut Pasal 15 ayat (3) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Pemilik mengenai keadaan memaksa, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah keadaan memaksa. Sedangkan Pasal 37 ayat (6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa harus 138 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Adrinanda, pada tanggal 22 Desember 2008 pukul WIB.

11 82 memberitahukan kepada Pengguna Jasa mengenai keadaan kahar itu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar. Dalam prakteknya, mengenai jangka waktu pemberitahuan tentang keadaan kahar oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa ditentukan berdasarkan kesepakatan para pihak. 139 Mengenai yang menanggung kerugian akibat keadaan kahar, menurut Pasal 15 ayat (2) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, bagian pekerjaan yang diselesaikan dan diterima baik yang kemudian rusak oleh keadaan memaksa harus diperbaiki oleh Kontraktor atas biaya Pemilik. Berdasarkan Pasal 37 ayat (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi yang menanggung kerugian akibat keadaan kahar ditentukan berdasarkan kesepakatan dari para pihak. Maka, ketentuan dalam Pasal 15 ayat (2) Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 37 ayat (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi. Pasal 12 ayat (2) Perjanjian Pemeliharan Jalan dan Jembatan menyatakan untuk keterlambatan waktu pelaksanaan, kepada Kontraktor akan dikenakan denda 1/1000 (satu perseribu) dari Nilai Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan terhitung sejak jangka waktu pelaksanaan Kontrak habis sampai dengan setingi-tingginya 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak. Apabila denda keterlambatan sudah mencapai 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak, Pemilik dapat memutuskan Kontrak secara sepihak. Menurut Pasal 48 ayat (1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi besarnya denda kepada Penyedia Jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Dalam prakteknya, apabila pada saat PHO (Professional Hand Over) ternyata hanya 90% (sembilan puluh persen) fisik pekerjaan 139 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Adrinanda, Kasubdit Wilayah Timur, pada tanggal 22 Desember 2008 pukul WIB.

12 83 yang selesai, maka Penyedia Jasa (Kontraktor) dikenakan denda 1/1000 (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak. Jika denda keterlambatannya melebihi 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak, maka Pengguna Jasa dapat melakukan pemutusan kontrak dan meminta agar jaminan pelaksanaan dicairkan Penyelesaian perselisihan/sengketa jasa konstruksi dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Yang dimaksud dengan sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa konstruksi antara para pihak yang tersebut dalam suatu kontrak kontrak konstruksi. 141 Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, penyelesaian sengketa jasa konstruksi dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu: 1. Melalui pengadilan, 2. Melalui luar pengadilan. Penyelesaian sengketa melalui luar pengadilan terbagi atas: 1. Mediasi; 2. Konsiliasi; 3. Arbitrase. Apabila terjadi suatu sengketa dalam kontrak jasa konstruksi, maka cara penyelesaian yang diutamakan adalah melalui cara musyawarah. Hal ini sudah merupakan suatu hal yang lumrah dalam suatu perjanjian/kontrak konstruksi. Para pihak dalam suatu perjanjian konstruksi lebih memilih untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul di antara mereka secara baik dengan cara mengadakan pertemuan. Dimana dalam pertemuan tersebut para pihak diperbolehkan untuk saling memberikan argumen mengenai sengketa tersebut. Penyedia barang/jasa dan Pengguna barang/jasa diberikan kesempatan yang sama untuk saling meluruskan permasalahan yang ada. Kemudian berusaha mencari solusi yang 140 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Adrinanda, Kasubdit Wilayah Timur, pada tanggal 22 Desember 2008 pukul WIB. 141 Nazarkhan Yasin, Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa Konstruksi, cet. 2, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 83.

13 84 terbaik atas permasalahan itu, dimana sangat diusahakan agar kedua belah pihak yang bersengketa tidak ada yang merasa dirugikan. 142 Apabila jalan musyawarah yang telah ditempuh oleh para pihak dalam suatu sengketa kontrak konstruksi tidak menemukan titik terang, maka dapat dilakukan cara lain, yakni penyelesaian sengketa melalui arbitrase. Dimana terdapat dua orang panitia arbitrase, yang seorang ditunjuk oleh penyedia barang/jasa (kontraktor) dan seorang lagi ditunjuk oleh pengguna barang/jasa. Apabila dengan arbitrase, penyelesaian atas suatu sengketa konstruksi tidak tercapai, maka dapat ditempuh dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Dalam prakteknya, para pihak dalam suatu sengketa kontrak konstruksi tidak menginginkan jalan penyelesaian melalu pengadilan. Hal ini berkaitan dengan nama baik kedua belah pihak yang bersengketa. Oleh karena itu, jalan penyelesaian melalui pengadilan sangat dihindari oleh para pihak yang bersengketa tersebut. 143 Berdasarkan Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi mengatur bahwa Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan tertentu apabila kegagalan pekerjaan konstruksi mengakibatkan kerugian dan atau gangguan terhadap keselamatan umum. Berdasarkan penjelasan dari pasal tersebut, terhadap keamanan dan keselamatan umum, Pemerintah dapat mengambil tindakan antara lain: a. Menghentikan sementara pekerjaan konstruksi; b. Meneruskan pekerjaan dengan syarat tertentu; c. Menghentikan sebagian pekerjaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Buku 2, Bab IV Pasal 33 ayat (2) angka 1 huruf b mengatur bahwa Pengguna Jasa (Pemerintah) dapat menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan Penyedia Jasa, apabila Penyedia Jasa tidak dapat melanjutkan pekerjaan yang telah diperjanjikan. 142 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Adrinanda, Kasubdit Wilayah Timur, pada tanggal 22 Desember 2008 pukul WIB. 143 Ibid.

14 85 Sedangkan menurut Pasal 1240 KUH Perdata yang mengatur bahwa Dalam pada si berpiutang itu adalah berhak menuntut akan penghapusan segala sesuatu yang telah dibuat berlawanan dengan perikatan, dan bolehlah ia minta supaya dikuasakan oleh Hakim untuk menyuruh menghapuskan segala sesuatu yang telah dibuat tadi atas biaya si berutang, dengan tak mengurangi hak menuntut penggantian biaya, rugi dan bunga jika ada alasan untuk itu. Dan pasal 1241 KUH Perdata yang mengatur bahwa Apabila perikatan tidak dilaksanakannya, maka si berpiutang boleh juga dikuasakan supaya dia sendirilah mengusahakan pelaksanaaanya atas biaya si berutang. Mengenai perjanjian macam inilah disebutkan bahwa eksekusi riil mungkin dilakukan. Perjanjian untuk berbuat sesuatu juga secara mudah dapat dijalankan secara riil, asal saja bagi si berpiutang tidak penting oleh siapa perbuatan itu akan dilakukan. 144 Dalam hal kasus dalam Perjanjian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, para pihak yang bersengketa menyelesaikan dengan jalan bermusyawarah. Para pihak berusaha agar keputusan yang dicapai dapat menguntungkan kedua belah pihak. Pada awalnya, Pemerintah meminta PT. Tunas Jaya untuk menunjuk kontraktor lain untuk menggantikan posisinya dalam menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan Merauke itu dimana seluruh biaya harus ditanggung oleh PT. Tunas Jaya. Namun, PT. Tunas Jaya menyatakan bahwa ia tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut dikarenakan tidak memiliki dana lagi. Akhirnya setelah diadakan musyawarah kembali, Pemerintah mengambil alih Pekerjaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan itu. Sedangkan PT. Tunas Jaya diminta membayar ganti rugi berupa jaminan pelaksanaan. 144 R. Subekti, op. cit., hal. 37.

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. 400 G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana :.. Tahun Anggaran

Lebih terperinci

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 347 B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA 1 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA oleh : Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga) Disampaikan dalam Sosialisasi Undang-Undnag dan Peraturan Bidang

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2015 TANGGAL 12 JANUARI 2015 TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN Alamat : Jalan Kode Pos. RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan: Pekerjaan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4 BAOAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PEMETAAN WILAYAH CALON DAERAH OTONOM BARU KABUPATEN MANOKWARI BARAT NOMOR:

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN»

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN» PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan Baru Nomor 2 Telp/Fax (0265) 631171 PANGANDARAN 46396 SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI NOMOR TANGGAL

Lebih terperinci

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah jika nilai pengadaan barang, pekerjaan konstruksi,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA ALAM SPASIAL KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PEMETAAN WILAYAH CALON DAERAH OTONOM BARU KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN, PROVINSI

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005 Yang dimaksud dengan KONTRAK PENGADAAN BARANG / JASA adalah:

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan

Lebih terperinci

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN : BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. Jalur 2 Komplek Perkantoran Tubei, Kab. Lebong RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :..

L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :.. 451 L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:

Lebih terperinci

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 391 F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Lebih terperinci

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS KESEHATAN Jl. H. Raden Karna Ds. Muara Ketayu Kec. Amen

PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS KESEHATAN Jl. H. Raden Karna Ds. Muara Ketayu Kec. Amen PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS KESEHATAN Jl. H. Raden Karna Ds. Muara Ketayu Kec. Amen SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK) Nomor :... Tanggal :...,..., 2011 Pada hari ini... tanggal... bulan. tahun Dua

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN DI LOKASI Nomor : Pada hari ini senin tanggal sebelas bulan januari tahun dua ribu sepuluh (11 Januari 2010), bertempat di, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA LAMPIRAN I TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT KECAMATAN. KANTOR DESA.. Jalan... No... Telp. (0262)... Kode Pos... BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN NOMOR

Lebih terperinci

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR : 180/ /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 NOMOR : 001/BAWASLU.LA-10/VI/2016

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PEDAGANGAN BERJANGKA

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 377 E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT

Lebih terperinci

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 09/KPTS/M/1995 TENTANG PEDOMAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa jual beli rumah yang belum selesai dibangun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG. A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG. A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian kontrak, tetapi menurut Para pakar hukum bahwa kontrak adalah

Lebih terperinci

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak)

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI - 2016 Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Kitab Undang-Undang. Hukum Perdata (KUH Perdata) kepada Para Pihak dalam Perjanjian

BAB IV ANALISIS. A. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Kitab Undang-Undang. Hukum Perdata (KUH Perdata) kepada Para Pihak dalam Perjanjian BAB IV ANALISIS A. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) kepada Para Pihak dalam Perjanjian Kontrak Kerjasama Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana

Lebih terperinci

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Penjelasan Menimbang : Mengingat : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. NUSA BAHAMA ABADI NOMOR:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor Menurut sistem terbuka yang mengenal adanya asas kebebasan berkontrak

Lebih terperinci

BAB II KONTRAK DAN PENGADAAN BARANG DAN JASA. A. Pengertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia. 1. Pengertian Kontrak Secara Umum

BAB II KONTRAK DAN PENGADAAN BARANG DAN JASA. A. Pengertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia. 1. Pengertian Kontrak Secara Umum 12 BAB II KONTRAK DAN PENGADAAN BARANG DAN JASA A. Pengertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia 1. Pengertian Kontrak Secara Umum Berdasarkan definisinya, kontrak dapat diartikan sebagai perjanjian (secara

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN n BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA UNIT LAYANAN PENGADAAN Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 12770 Telepon (021) 7981205, Fax. (021) 7981205 PO BOX 4451

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7 TANGGAL : PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK (SPK) : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools : SKK Migas - Jakarta : Rp876.700.000,00

Lebih terperinci

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG DOKUMEN KONTRAK NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG Instansi : Pengadilan Agama Bantaeng Nama Paket : Pengadaan Gorden Nilai Kontrak : Rp

Lebih terperinci

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN NOMOR DAN TANGGAL SPK : Nomor : W5-A2/401.a/PL.08/V/2013 Tanggal 08 Mei 2013 NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN 23 BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN A. Bentuk dan Isi Pemberian Kuasa Apabila dilihat dari cara terjadinya, perjanjian pemberian kuasa dibedakan menjadi enam macam yaitu: 28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tahun ke tahun terus berupaya untuk melaksanakan peningkatan pembangunan di berbagai

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 56 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah termuat dalam Bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa agen PO. Safari Dharma Raya telah melakukan wanprestasi

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK )

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO Alamat Kantor : Jl. Raya Tugurejo Semarang Telp. 7605297, 7605378 Fax. 7604398 Email : tugurejo@jatengprov.go.id website: rstugurejo.com

Lebih terperinci

CV. BINTANG ANUGERAH MANDIRI

CV. BINTANG ANUGERAH MANDIRI Website: http:// SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI Pada hari ini, Senin tanggal Tujuh bulan Desember tahun Dua Ribu Empat Belas (07 12 2014), yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Abdul Kodir

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. TERANG DIAN MAKMUR DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. TERANG DIAN MAKMUR NOMOR: NOMOR: 001/TDM/V/2015

Lebih terperinci

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015 BADAN INFORMASI.m.p.riMdi..c.m PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. PORI MEDIA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA NOMOR: NOMOR: 060 / PM - SK / V / 2015

Lebih terperinci

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini: 2012, No.355 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENUNJUKAN LANGSUNG KENDARAAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA/SATUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Di dalam Buku III KUH Perdata mengenai hukum perjanjian terdapat dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PELAKSANAAN SURVEI GROUND CONTROL POINT DAN PENYUSUNAN CITRA TEGAK WILAYAH

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK)

SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) PEMERINTAH KABUPATEN PASER SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASER Jl. R.M. Notosunardi No. 01 Tanah Grogot SURAT PERJANJIAN KERJA ( KONTRAK) Nomor : 027/03-SPK/Pem.3/IX/2012 Tanggal : 12 SEPTEMBER 2012 UNTUK

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK)

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO Alamat Kantor : Jl. Raya Tugurejo Semarang Telp. 7605297, 7605378 Fax. 7604398 Email : tugurejo@jatengprov.go.id website: rstugurejo.com

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK Lampiran Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-001/DIR/KPEI/0116 Tanggal : 6-1-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: III-2 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING )

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) N o m o r Program Kegiatan Pekerjaan Ruas Jalan Paket/Kualifikasi Kantor/Satuan Kerja : : : : : : : 02-3/KPJL/PPBJ-BM/II/DPU/2012 Pembangunan Jalan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN 9 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN 2.1. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Perjanjian 2.1.1 Pengertian Perjanjian dan Kaitannya dengan Perikatan Mengenai perjanjian diatur dalam

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan )

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan ) SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan ) Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi : Pemeliharaan Berkala Jaringan Rawa D.I.R Kanamit (Pangkoh 9,10) ;Kab. Pulang Pisau; Kalteng (Paket II)

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Jln. Suroto No. 9 Yogyakarta 55212 Telepon (0274) 511314, e-mail : kap@jogjakota.go.id; HOT LINE SMS: 08122780001; HOTLINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id

Lebih terperinci

PERLUNYA PEMAHAMAN PENYEDIA DAN PENGGUNA BARANG/JASA TERHADAP PERJANJIAN PEMBORONGAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono. Abstraksi

PERLUNYA PEMAHAMAN PENYEDIA DAN PENGGUNA BARANG/JASA TERHADAP PERJANJIAN PEMBORONGAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono. Abstraksi PERLUNYA PEMAHAMAN PENYEDIA DAN PENGGUNA BARANG/JASA TERHADAP PERJANJIAN PEMBORONGAN Oleh: Taufik Dwi Laksono Abstraksi Pemahaman terhadap perjanjian pemborongan yang dibuat oleh penyedia dan pengguna

Lebih terperinci

Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP ) PEKERJAAN : Pengadaan Bus Mahasiswa UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) Tanggal 31 Agustus 2012

Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP ) PEKERJAAN : Pengadaan Bus Mahasiswa UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) Tanggal 31 Agustus 2012 PEKERJAAN : Pengadaan Bus Mahasiswa UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP ) mor : 10.II.5/ BAHP/PBJ-UMRAH/APBN/VIII/2012 Tanggal 31 Agustus 2012 Pada hari ini,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. BADAN INFORMASt GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. DWIDA JAVA TAMA NOMOR: 036/DJT/DIR/V/2015 NOMOR:

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) Jambi 36128

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) Jambi 36128 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) 443712 Jambi 36128 RISALAH PEKERJAAN / ADENDUM DOKUMEN Nomor : 580.1/PAN/DINKES/2013

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENGAJUAN KLAIM ASURANSI DAN BENTUK JAMINAN

BERITA ACARA PENGAJUAN KLAIM ASURANSI DAN BENTUK JAMINAN BERITA ACARA PENGAJUAN KLAIM ASURANSI DAN BENTUK JAMINAN No: Pada hari ini, Jumat tanggal Delapan Belas bulan April tahun Dua ribu delapan yang bertandatangan dibawah ini Pemerintah Kota Surabaya, Asosiasi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

Addendum. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Addendum. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN dan KOPERASI Kompleks Perkantoran Jln.Siborongborong-Doloksanggul Telp.Fax(0633)-31115 Doloksanggul Addendum Dokumen Pengadaan Secara

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI a. "Biaya Pengaliran Kembali" adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan dalam rangka pengaliran Gas kembali sebagai akibat adanya penutupan pengaliran

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) Jambi 36128

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) Jambi 36128 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) 443712 Jambi 36128 RISALAH PEKERJAAN / ADENDUM DOKUMEN Nomor : 580/PAN/DINKES/2013

Lebih terperinci

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN ALMEGA PERJANJIAN KERJA SAMA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ANTARA PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: NOMOR: 019/ALMEGA/VI/2016

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR : 027/1805/301/II/2016

SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR : 027/1805/301/II/2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN KERJA NOMOR :

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG NOMOR : 180/ NOMOR : /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENGAMANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan, oleh karena itu dapat dikatakan hukum tentang

Lebih terperinci

J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :..

J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :.. 429 J. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA LAINNYA Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana

Lebih terperinci

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D

FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA / D FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK DILAKSANAKAN SUATU KONTRAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA Laras Sutrawaty / D 101 11 325 Pembimbing 1. Suarlan Datupalinge., S.H.,M.H 2. Abd. Rahman Hafid., S.H.,M.H

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN KONTRAK KRITIS, PEMUTUSAN KONTRAK (TERMINASI) No. Dokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal :

PROSEDUR PENANGANAN KONTRAK KRITIS, PEMUTUSAN KONTRAK (TERMINASI) No. Dokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal : 1. Tujuan Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan pemutusan kontrak, bilamana terjadi cidera janji dari salah satu atau kedua belah pihak sesuai kontrak. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perjanjian adalah persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS 0 SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUKO No. B03/III/17 Pada hari ini, Jum at Tanggal tiga Bulan Maret tahun Dua ribu tujuh belas ( 3Maret-2017 ) bertempat di. Telah terjadi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Wanprestasi Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, tidak memenuhi, terlambat, ceroboh, atau tidak lengkap memenuhi suatu perikatan. Wanprestasi

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI

ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI Disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Wawasan Sistem Manajemen Mutu Konsruksi (Angkatan 2) Hotel Yasmin - Karawaci Tangerang 25 27 April 2016 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap MATRIKS PERBANDINGAN PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DAN PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS

Lebih terperinci

POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013

POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) NOMOR : 02 / POKJA.VIII.ULP-BLG/17.03.20 / 2013 Program Kegiatan Pekerjaan : Pembangunan Turap / Talud / Bronjong :

Lebih terperinci