Kriteria Penentuan Lokasi Pedagang Kaki Lima berdasarkan Preferensi Pedagangnya di Kawasan Perkotaan Sidoarjo

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

Penentuan Prioritas dan Strategi Penanganan Aksesibilitas Terhadap Prasarana Pendidikan di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Bab III Metoda Taguchi

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang dilakukan dalam Penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 11 ANALISIS INDUSTRI

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMMAS PADANG PASIR KECAMATAN PADANG BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. lain meliputi data kependudukan dan ketenagakerjaan Kota bandung, Produk Domestik

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Inflasi dan Indeks Harga I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kinerja Sektor Industri Kota Bandung Berdasarkan Analisis Shift Share pada Model Input Output

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

BAB IV METODE PENELITIAN

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive).

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN CAGAR BUDAYA MAKAM TUANKU IMAM BONJOL SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN MINAHASA, DESA LOTTA, KABUPATEN MINAHASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode Identifikasi atribut mutu pelayanan

III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-28 Kriteria Peetua Lokasi Pedagag Kaki Lima berdasarka Preferesi Pedagagya di Kawasa Adida Sukma Novelia da Sardjito Jurusa Perecaaa Wilayah da Kota, Fakultas Tekik Sipil da Perecaaa, Istitut Tekologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahma Hakim, Surabaya 60111 Idoesia e-mail:sarjito@urpla.its.ac.id Abstrak Permasalaha utama PKL di Kawasa adalah bayakya kegagala relokasi yag disebabka karea kurag dilibatkaya PKL oleh pemeritah dalam meetuka lokasi PKL. Oleh karea itu, peelitia ii bertujua utuk merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagagya di Kawasa Perkotaa Sidoarjo. Tahapa peelitia yag dilakuka adalah megidetifikasi karakteristik PKL dalam memilih lokasi berdagag berdasarka preferesi PKL megguaka statistik deskriptif. Selajutya meetuka variabel yag berpegaruh megguaka pembobota (skala likert). Setelah medapatka uruta variabel yag berpegaruh, kemudia merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag megguaka aalisis deskriptif komparatif yaitu dega membadigka kodisi eksistig, preferesi PKL da teori yag releva. Hasil peelitia adalah kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag di Kawasa sebagai berikut: (1) Jeis barag yag dijual adalah makaa, miuma, kebutuha sekuder da tersier; (2) Saraa berdagag PKL adalah o permae; (3) Luas lapak PKL maksimal 12m 2 ; (4) Waktu berdagag PKL adalah sore higga malam hari. (5) Berada pada lokasi yag memiliki tigkat kujuga tiggi. (6) tersediaya utilitas peujag kegiata PKL; (7) Lokasi dekat dega lokasi tempat parkir; (8) Lokasi PKL dilalui oleh jalur agkuta umum; (9) Berlokasi pada fugsi jala yag memugkika utuk dilakukaya trasaksi da dilalui bayak orag/kedaraa; (10) Lokasi PKL berada pada ruag publik yag memiliki ketersediaa ruag khusus PKL; (11) Lokasi PKL berada dekat dega kegiata formal; (12) Lokasi PKL medukug utuk dijadika tempat mejual barag jeis tertetu (sejeis). Kata kuci: kriteria peetua lokasi, PKL, preferesi pedagag, sektor iformal. S I. PENDAHULUAN alah satu aktivitas petig yag terjadi di kota adalah aktivitas perdagaga. Terdapat dua sektor perdagaga dalam perkotaa, yaitu sektor formal da iformal terdapat 33 perbedaa karakteristik atara sektor formal da iformal, diataraya adalah pedapata sektor iformal yag tidak dapat diprediksi sedagka sektor formal dapat diprediksi; jam kerja sektor iformal yag tidak meetu sedagka sektor formal sudah ditetuka; tempat usaha sektor iformal cederug berpidah-pidah da sempit, sedagka sektor formal tempat usahaya meetap da rata-rata luas [1]. Pedagag Kaki Lima (PKL) adalah betuk perdagaga sektor iformal yag keberadaaya tidak bisa dihidari khususya di egara-egara berkembag. Keberadaa PKL sediri dapat memberika keutuga kepada semua pihak yag bersagkuta jika PKL tersebut di kedalika [2]. PKL juga meyebabka permasalaha sosial ekoomi atara lai meigkatya biaya peyediaa fasilitas umum perkotaa, medorog laju arus migrasi desa ke kota, mejamurya permukima kumuh da tiggiya tigkat krimialitas kota. Sedagka masalah perkotaa yag ditimbulka atara lai adalah masalah keidaha da kebersiha kota, kelacara lalu litas serta peyediaa laha utuk lokasi usaha [3]. Lokasi PKL di tersebar di beberapa koridor yaitu Jl. Ligkar Barat, GOR Sidoarjo, Jl. Gajah Mada, Jl. Majapahit, Jl Jeggolo (Bawah Flyover), Jl Dipoegoro, Jl Jati serta beberapa jala laiya. Tahu 2010 terdapat 761 PKL di lokasi tersebar. Sedagka pada tahu 2013, tercatat ada 1714 PKL di 18 lokasi yag berupa koridor jala pada Kawasa [4]. Sebagai upaya pegedalia, Pemeritah melakuka relokasi da peertiba di beberapa koridor jala berlokasiya PKL. Pemeritah meetapka adaya kegiata relokasi PKL Alu-alu ke GOR Sidoarjo. Selai itu juga melakuka peertiba khususya di koridor utama Kawasa Perkotaa Sidoarjo. Namu di tahu 2012, telah mecatat adaya peigkata pelaggara sebayak 1126 pelaggara berkeaa dega PKL yag kembali berjuala pada tempattempat yag dilarag. Adaya permasalaha dalam relokasi ii disebabka karea lokasi yag baru tidak sesuai dega keigia pedagag [5]. Oleh karea itu, perlu adaya preferesi pedagag dalam peetua lokasi PKL sehigga diharapka regulator dapat mempertimbagka keigia pedagag dalam meetuka lokasi PKL. Tujua dari peelitia ii adalah merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag yag optimal sebagai upaya pegedalia PKL di kawasa perkotaa Sidoarjo da dapat mejadi rekomedasi dalam kebijaka peataa PKL. Adapu sasara yag dicapai adalah megidetifikasi karakteristik PKL dalam memilih lokasi berdagag, meetuka variabel yag berpegaruh da merumuska

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-29 kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagagya. II. METODE ANALISA Pedekata yag diguaka dalam peelitia ii adalah pedekata rasioalisme. Jeis peelitia ii adalah peelitia kuatitatif da kualitatif. Peelitia kuatitatif diguaka utuk megidetifikasi karakteristik PKL berdasarka preferesi pedagag da megaalisis variabel yag berpegaruh dalam kriteria peetua lokasi PKL. Sedagka metode peelitia kualitatif diguaka dalam merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka prefersi pedagagya di kawasa perkotaa Sidoarjo. Pegumpula data pada peelitia ii megguaka data primer da data sekuder. Utuk data primer didapatka melalui peyebara kuisioer, wawacara terhadap preferesi PKL da observasi. Jumlah populasi PKL di kawasa adalah sebayak 1714. Dega metode pegambila sampel megguaka Proportioal Radom Samplig, maka didapatka jumlah sampel sebaya 326 sampel. Sedagka, data sekuder dilakuka dega cara pegumpula ata dari istasi terkait da studi literatur sesuai tema peelitia. Utuk metode aalisa yag diguaka dalam peelitia ii, dapat dilihat pada gambar 1. A. Gambara Umum III. HASIL DAN PEMBAHASAN Peelitia ii berlokasi di 18 lokasi yaitu, di sepajag 17 koridor jala tempat berlokasiya PKL di Kawasa da GOR Sidoarjo. Lokasi ii merupaka lokasi persebara PKL yag ada di kawasa Perkotaa Sidoarjo. Fugsi utama Kawasa yag termasuk dalam SSWP II di Kabupate Sidoarjo adalah pusat pemeritaha, permukima, perdagaga da jasa dega pusat pertumbuha berada di Kecamata Sidoarjo. Megidetifikasi karakteristik PKL berdasarka preferesi pedagagya dalam memilih lokasi berdagag di kawasa perkotaa Sidoarjo. Iput Output : Karakteristik PKL berdasarka seluruh variabel sesuai dega preferesi : Pegelompoka karakteristik PKL T.Aalisa : Aalisa Deskripsi Statistik (Distribusi Frekuesi) Meetuka variabel yag berpegaruh dalam kriteria peetua lokasi berdasarka preferesi pedagagya di kawasa perkotaa Sidoarjo. Iput : Seluruh variabel peelitia Output : Variabel yag berpegaruh T.Aalisa : Aalisis pembobota dega skala likert Gambar 1. Metode Aalisa Merumuska kriteria peetua lokasi PKL yag optimal di kawasa perkotaa Sidoarjo berdasarka preferesi pedagagya. Iput Output : Variabel yag berpegaruh, preferesi pedagag, perbadiga dega sektor formal, kajia teori da kodisi eksistig PKL di Kawasa : Kriteria peetua lokasi PKL di kawasa perkotaa Sidoarjo berdasarka preferesi pedagagya T.Aalisa : Aalisis Deskriptif Komparatif Gambar 2. Peta lokasi peelita da persebara PKL di Kawasa. B. Karakteristik Masig-masig Lokasi PKL di Kawasa Lokasi persebara PKL memiliki karakteristik masigmasig yag ditijau dari jeis barag dagaga, saraa berdagag, luas lapak, sifat pelayaa, pola pelayaa da waktu berdagag. Karakteristik masig-masig lokasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1: Idetifikasi Karakteristik PKL 1 Jl. Rade Wijaya dagaga makaa da miuma. Bersifat

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-30 meetap da megguaka saraa berdagag berupa gerobak teda. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar atara 16m 2-20m 2. PKL ii berada di sekitar kawasa perkatora da pemeritaha dega pola peyebara memajag. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2, yaitu PKL yag beroperasi dari pukul 09.00-23.00 da pukul 16.00-23.00. 2 Jl. Dr. Sutomo 3 Jl. Teuku Umar 4 Jl. Hag Tuah 5 Jl. Pag Hidayat 6 Jl. KH Mukmi 7 Jl. Majapahit 8 Jl. Dipoegor o Di domiasi oleh pedagag makaa da kios rokok. Bersifat meetap da megguaka saraa berdagag berupa gerobak teda. Luas 8m 2-12m 2, waktu berdagag PKL yaitu dimulai pukul 09.00-23.00. Di domiasi oleh pedagag makaa. Bersifat meetap da megguaka saraa berdagag berupa gerobak da gerobak teda. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar kurag dari 4m 2 da atara 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 3 yaitu, dimulai pukul 08.00-16.00, 09.00-23.00 da 16.00-23.00. dagaga makaa da aksesoris. bersifat meetap da megguaka saraa berdagag berupa gerobak da gerobak teda. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar atara 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2, yaitu PKL yag beroperasi dari pukul 08.00-16.00 da 09.00-23.00. dagaga makaa da miuma. Seluruh PKL di Jl. Pag Hidayat bersifat meetap da megguaka saraa berdagag berupa gerobak da gerobak teda. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar atara 4m 2-8m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2, yaitu PKL yag beroperasi dari pukul 08.00-16.00 da 09.00-23.00. dagaga makaa da buah. PKL di Jl. KH Mukmi sebagia bersifat meetap da sebagia laiya berkelilig, Saraa berdagag yag diguaka berupa gerobak da mobil. Luas 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL yaitu pukul 09.00-23.00. Di domiasi oleh pedagag buah, makaa, miuma, kios rokok da kora, serta jasa tambal ba da besi. PKL di Jl. Majapahit bersifat meetap da berkelilig. Saraa berdagag yag diguaka adalah berupa gerobak, gerobak teda, da mobil. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar kurag dari 4m 2, atara 4m 2-8m 2 da atara 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 4 yaitu, dimulai pukul 05.00-09.00, 08.00-16.00, 16.00-23.00 da 18.00-24.00. dagaga buah, makaa, miuma, kios kora rokok da jasa tambal ba. PKL di Jl. Dipoegoro ii bersifat meetap da berkelilig. berupa gerobak, gerobak teda, da mobil. Luas lapak yag diguaka adalah atara 4m 2-8m 2 da atara 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu, dimulai pukul 08.00-16.00, da 09.00-23.00. 9 Jl. Sisigama raja 10 Jl. Jeggolo 11 Jl. Pahlawa dagaga makaa, aksesoris, kaset VCD da kios kora rokok. Keseluruha PKL di Jl. Sisigamaraja ii bersifat meetap dega megguaka saraa berdagag berupa gerobak, gerobak teda, da gelara teda. Luas lapak yag diguaka adalah kurag dari 4m 2, atara 8m 2-12m 2 da 16 m 2-20 m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu, dimulai pukul 08.00-16.00, da 16.00-23.00. Di domiasi oleh pedagag makaa da miuma. Bersifat sebagia meetap da berkelilig. Saraa berdagag yag diguaka adalah gerobak, gerobak teda, gelara teda da meja. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar atara 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Pada umumya, waktu berdagag PKL yaitu dimulai pukul 16.00-23.00. Di domiasi oleh pedagag makaa, miuma, da kios rokok. Seluruh PKL di Jl. Pahlawa bersifat meetap. Saraa berdagag yag diguaka adalah gerobak da mobil. Luas 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL yaitu dimulai pukul 16.00-23.00. 12 Jl. Jati Di domiasi oleh pedagag buah, makaa, da aksesoris. Seluruh PKL di Jl. Jati bersifat meetap. Saraa berdagag yag diguaka adalah gerobak, gerobak teda, gelara teda da mobil. %. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar atara 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu dimulai pukul 09.00-23.00 da 16.00-23.00. 13 Jl. Raya Budura 14 Jl. Raya Cadi 15 Jl. Rade Patah 16 Jl. Gajah Mada Di domiasi oleh pedagag makaa da alas kaki. Seluruh PKL di Jl. Jati bersifat meetap. gerobak, gerobak teda da gelara teda. Luas 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu dimulai pukul 09.00-23.00 da 16.00-23.00. Di domiasi oleh pedagag buah, makaa da jasa tambal ba. Seluruh PKL di Jl. Raya Cadi bersifat meetap. Saraa berdagag yag diguaka adalah gerobak, gerobak teda, gelara da mobil. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar kurag dari 4m 2, atara 4m 2-8m 2 da atara 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu dimulai pukul 09.00-23.00 da 16.00-23.00. didomiasi oleh pedagag jeis barag dagaga buah, makaa, da kaset VCD. Sebagia PKL di Jl. Rade Patah ii bersifat meetap da sebagia laiya berkelilig. berupa gerobak, gerobak teda, meja da mobil. Luas lapak yag diguaka adalah atara 4m 2-8m 2 da 8m 2-12m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 3 yaitu, dimulai pukul 09.00-23.00, 16.00-23.00, da 18.00-24.00. dagaga makaa, miuma, pakaia, alas kaki, tas, aksesoris, kaset VCD da perabot

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-31 rumah tagga. Keseluruha PKL di Jl. Rade Patah ii bersifat meetap dega megguaka saraa berdagag berupa gerobak da gerobak teda. Luas lapak yag diguaka adalah atara 4m 2-8m 2 da atara 8m 2-12m 2. Pada umumya, waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu, dimulai pukul 16.00-23.00, da 18.00-24.00. 17 Jl. Ligkar Barat II 18 GOR Sidoarjo Sumber: Hasil aalisis, 2014 Di domiasi oleh pedagag buah, makaa, miuma, pakaia, alas kaki, tas, akasesoris, kaset VCD da perabot rumah tagga. PKL di Jl. Ligkar Barat II bersifat meetap da berkelilig. Saraa berdagag yag diguaka adalah berupa gerobak, gerobak teda, gelara, gelara teda, meja, mobil da sepeda motor. Luas lapak yag diguaka adalah sebesar kurag dari 4m 2, atara 4m 2-8m 2, atara 8m 2-12m 2, atara 12m 2-16m 2, atara 16m 2-20m 2, da atara 20m 2-25m 2. Waktu berdagag PKL terbagi mejadi 2 yaitu, dimulai pukul 16.00-23.00 da 18.00-24.00. Di domiasi oleh pedagag makaa, miuma, pakaia, alas kaki, tas, akasesoris, kaset VCD da perabot rumah tagga. Seluruh PKL di GOR Sidoarjo bersifat meetap dega megguaka saraa berdagag berupa gerobak, gerobak teda, gelara, da meja. Luas lapak yag diguaka adalah atara 4m 2-8m 2, atara 8m 2-12m 2, da atara 12m 2-16m 2. waktu berdagag PKL dimulai pukul 16.00-23.00. C. Aalisis Karakteristik PKL di Kawasa Perkotaa Sidoarjo Berdasarka Preferesi Pedagag dalam Memilih Lokasi Berdagag Pada Masig-masig Jeis Dagaga Dalam megaalisa karakteristik PKL berdasarka preferesi pedagag dalam memilih lokasi berdagag, diguaka alat aalisis deskriptif statistik yaitu megguaka distribusi frekuesi yag bersumber dari data kuisioer aspirasi keigia da kebutuha PKL terhadap variabelvariabel peelitia. Data aspirasi keigia da kebutuha PKL terhadap masig-masig variabel kemudia diaalisis da disebut sebagai karakteristik PKL terhadap variabel peelita berdasarka preferesi masig-masig pedagagya di kawasa. Dari hasil aalisis megguaka distribusi frekuesi pada tiap variabel yaitu, Jeis Dagaga, Saraa Berdagag, Luas Lapak, Sifat Pelayaa, Waktu Berdagag, Keterkaita dega kegiata formal, Aglomerasi, Pedapata, Ketersediaa Agkuta Umum, Laha Parkir, Fugsi Jala, Ketersediaa Pelayaa Listrik, Ketersediaa Pelayaa Jariga Air Bersih, da Ketersediaa Pelayaa Pembuaga Sampah didapatka bahwa jeis dagaga yag dijual adalah aksesoris, alas kaki, buah, kaset VCD, kios rokok, makaa, miuma, pakaia, perabot rumah tagga, tambal ba da tas. Saraa berdagag yag dibutuhka adalah gerobak da teda. Luas lapak rata-rata yag dibuthka adalah 12m 2. Waktu berdagag yag diigika adalah pukul 16.00-23.00. PKL megigika berjuala dega cara meetap da berada di sekitar kawasa kegiata formal serta memiliki fasilitas pedukug kegiataya seperti trasportasi da pelayaa sampah da air bersih. D. Aalisis Variabel Yag Berpegaruh Dalam Kriteria Peetua Lokasi Berdasarka Preferesi PKL di Kawasa. Aalisis variabel yag berpegaruh dalam merumuska kriteria peetua lokasi PKL di Kawasa megguaka alat aalisis pembobota dega skala likert. Tahap pertama, peeliti megumpulka item-item yag cukup bayak, releva dega masalah yag sedag diteliti. Kemudia item-item tersebut ditayaka kepada respode melalui kuisioer dega memberika skor dari tiap pertayaa atau peryataa mulai skor 1 higga 5. Aalisis ii dilakuka berdasarka hasil kuisioer dimaa dalam keseluruha variabel peelitia dibobotka oleh pedagag sesuai dega tigkat pegaruhya meurut preferesi tiap pedagag. Berikut ii adalah tabel hasil rekapitulasi da prosetase ilai terbayak yag mucul (modus) yag diaggap berpegaruh oleh pedagag di kawasa studi. Tabel 2: Variabel Yag Berpegaruh Dalam Kriteria Peetua Lokasi PKL Berdasarka Preferesi PKL Di Kawasa No Variabel Tigkat Pegaruh dalam Jumlah da Modus Peelitia Persetase 1 2 3 4 5 1 Jeis 3% 8% 20% 32% 38% 5 Dagaga 2 Saraa 2% 6% 19% 35% 37% 5 Berdagag 3 Luas Lapak 2% 10% 20% 33% 36% 5 4 Sifat 2% 8% 18% 41% 31% 4 pelayaa 5 Pedapata 2% 10% 19% 34% 35% 5 6 Waktu 4% 6% 16% 35% 39% 5 Berdagag 7 Keterkaita 5% 10% 47% 27% 12% 3 dega kegiata formal 8 Aglomerasi 12% 41% 32% 10% 6% 2 9 Ketersediaa 5% 5% 13% 43% 35% 4 Agkuta Umum 10 Laha 3% 8% 15% 37% 36% 4 parkir 11 Fugsi 3% 8% 31% 49% 9% 4 Jala 12 Ketersediaa 3% 7% 21% 33% 37% 5 Pelayaa Listrik 13 Ketersediaa 4% 5% 13% 35% 42% 5 Pelayaa Jariga Air Bersih 14 Ketersediaa Pembuaga Limbah 3% 6% 16% 35% 39% 5 Sumber : Aalisis skala likert, 2014 Uruta variabel yag berpegaruh adalah sebagai berikut jeis dagaga, saraa berdagag, luas lapak, pedapata, waktu berdagag, ketersediaa pelayaa listrik, air bersih da limbah dega modus skor 5, sedagka utuk sifat pelayaa, ketersediaa agkuta umum, laha parkir, da fugsi jala dega modus skor 4, utuk variabel

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prit) C-32 keterkaita dega kegiata formal skor 3 da aglomerasi dega modus skor 2. E. Merumuska Kriteria Peetua Lokasi PKL Yag Optimal Berdasarka Preferesi Pedagag Di Kawasa Dalam merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag di Kawasa Perkotaa Sidoarjo adalah dega megguaka alat aalisis deskriptif komparatif. Tekik ii meragkum setiap temua yag dihasilka dalam aalisis sehigga diperoleh simpula kriteria peetua lokasi PKL yag dikomparasika dega teori yag ada da disajika secara deskriptif. Utuk merumuska kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag, maka dilakuka aalisis deskriptif komparatif yaitu dega megkomparasika da mempertimbagka kodisi eksistig, preferesi pedagag da teori yag berkaita sehigga terumuska mejadi kriteria peetua lokasi yag optimal berdasarka preferesi pedagag. Perumusa kriteria peetua ii diurutka berdasarka tigkat pegaruhya yag telah didapatka pada aalisis sebelumya. IV. KESIMPULAN A. Kesimpula Dalam upaya pegedalia PKL maka diperluka adaya kriteria peetua lokasi PKL yag didasarka atas preferesi pedagagya agar tidak terjadi kegagala relokasi da meluasya PKL di lokasi lai. Kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagag di Kawasa Perkotaa Sidoarjo harus memperhatika berbagai aspek. Adapu kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pedagagya di Kawasa adalah sebagai berikut: 1. Jeis barag yag dijual adalah makaa, miuma, kebutuha sekuder da tersier. 2. Saraa berdagag PKL adalah o permae. 3. Luas lapak PKL maksimal 12m 2. 4. Waktu berdagag PKL adalah sore higga malam hari. 5. Berada pada lokasi yag memiliki tigkat kujuga tiggi 6. Tersediaya utilitas peujag kegiata PKL 7. Lokasi dekat dega lokasi tempat parkir 8. Lokasi PKL dilalui oleh jalur agkuta umum 9. Berlokasi pada fugsi jala yag memugkika utuk dilakukaya trasaksi da dilalui bayak orag/kedaraa 10. Lokasi PKL berada pada ruag publik yag memiliki ketersediaa ruag khusus PKL 11. Lokasi PKL berada dekat dega kegiata formal. 12. Lokasi PKL medukug utuk dijadika tempat mejual barag jeis tertetu (sejeis). B. Sara Sara yag dapat diberika adalah sebagai berikut: 1. Dalam melakuka kegiata relokasi da peataa PKL, pemeritah perlu melakuka musyawarah mufakat dega pedagag kaki lima da mempertimbagka preferesi pedagag agar kegiata tersebut megutugka keduabelah pihak, baik pedagag maupu pemeritah. Tidaka ii utuk meghidari adaya kegagala relokasi yag kemugkia terjadi. 2. Perlu dilakuka peelitia lajuta megeai kriteria peetua lokasi PKL berdasarka preferesi pemeritah da pertimbaga adaya kerjasama dega sektor perdagaga jasa formal o PKL. 3. Pembetuka paguyuba PKL yag aktif da koordiatif dega tujua sebagai media dalam meyampaika aspirasi pedagag kepada pemeritah. UCAPAN TERIMAKASIH A.S.N. megucapka terima kasih kepada Direktorat Pedidika Tiggi, Departeme Pedidika da Kebudayaa Republik Idoesia yag telah memberika dukuga fiasial melalui Beasiswa Prestasi Peigkata Akademik (PPA) 2010-2014. DAFTAR PUSTAKA [1] Alisjahbaa, 2004. Kebijaka Publik Sektor Iformal. Surabaya: ITS Press [2] Gitig, Salmia W, 2004. Studi Kasus: Pegaruh Keberadaa Pedagag Kaki Lima Terhadap Jumlah Pegujug Tama Kota di Meda. Jural Tekik SIMENTRIKA Vol.3 No.3. Sumatera Utara: Uiversitas Sumatera Utara [3] Mustafa, Ali Achsa, 2008. Model Trasformasi Sosial Sektor Iformal. Malag: Ispire Idoesia [4] Data Jumlah da Persebara Lokasi PKL di Sidoarjo. Dias Koperasi, Perdagaga, Idustri, ESDM Kabupate Sidoarjo, 2013 [5] Data Jumlah Pelaggara PKL. Dias POLPP Kabupate Sidoarjo, 2013