Bab 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kastengel Bawang Merah

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Resep kue lapis lengkap

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

Oatmeal Cheese Cookies

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LOGO BAKING TITIS SARI

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

Resep Semprit Standar. Tabel 1. Bahan pembuatan semprit standar

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN TEPUNG KULIT TAUGE KACANG HIJAU SEBAGAI CAMPURAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS COOKIES SKRIPSI

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Syarat Mutu Biskuit Menurut SNI Komponen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB X PENGAWASAN MUTU

PENAMBAHAN TEPUNG BIJI CEMPEDAK DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Bab IV OBJEK KAJIAN PENELITIAN

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

EKSPERIMEN PEMBUATAN BUTTER COOKIES TEPUNG KACANG MERAH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU SKRIPSI

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

METODE. Waktu dan Tempat

Transkripsi:

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan berbagai jenis makanan.tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bahan dasar gandum yang diperoleh dengan cara penggilingan gandum. Tepung terigu merupakan tepung yang sering digunakan dalam pembuatan makanan yang dipanggang, seperti roti, kue, dan kukis. (Figoni, Paula, 2011). Dalam proses pengolahan makanan menggunakan tepung terigu, tepung terigu akan menghasilkan Gluten. Gluten merupakan protein yang bersifat lengket dan elastis, dan. Dalam pembuatan roti, gluten bermanfaat untuk membuat roti menjadi empuk dan elastis. (Mudjajanto, Yuliati, 2004). 9

10 2.1.1.1 Jenis Jenis Tepung Terigu Terdapat beberapa jenis tepung terigu. Penggolongan jenis tepung terigu dapat dilihat berdasarkan tingkat kandungan proteinnya. Berikut adalah 3 macam tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya: 1. Tepung terigu dengan protein rendah (Soft Flour / Pastry Flour) Tepung terigu ini dibuat dengan menggunakan gandum yang lunak, dan memiliki kandungan protein sekitar 8% - 9% 2. Tepung terigu dengan protein sedang (Medium Flour / All Purpose Flour) Tepung terigu ini dibuat dengan pencampuran tepung protein tinggi dengan tepung protein rendah. Tepung terigu ini memiliki kandungan protein sekitar 10% - 11.5% 3. Tepung terigu dengan protein tinggi (Hard Flour / Bread Flour) Tepung terigu ini dibuat dengan menggunakan gandum yang keras, dan memiliki kandungan protein sekitar 12% - 14%. (Syarbini, 2013) Tabel 2.1 Kandungan dan Komposisi Zat Gizi Tepung Terigu per 100 Gram Bahan Kandungan Zat Gizi Tepung Terigu Energi (kal) 362 Protein (g) 8.9 Lemak (g) 1.3 Karbohidrat (g) 72.3 Kalsium (mg) 16.0 Fosfor (mg) 106.0 Zat Besi (mg) 1.2 Vitamin A (mg) 0 Vitamin B (mg) 0.12 Vitamin C (mg) 0 Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan, (2000)

11 2.1.2 Buah Sukun Gambar 2.2 Buah Sukun Buah sukun (Bread Fruit) merupakan salah satu buah yang tumbuh dari tanaman sukun yang tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis. Di Indonesia, tanaman sukun dapat ditemukan di setiap pelosok negara kita. Pada zaman penjajahan Belanda, sukun lebih populer sebagai pangan alternatif. Di beberapa daerah, seperti Sangir dan Talaud (Sumatera Utara), sukun dimakan sebagai makanan pengganti nasi. Namun di daerah lain, sukun umumnya dimakan sebagai makanan sampingan. Tanaman sukun mempunyai arti penting dalam menopang kebutuhan sumber pangan karena merupakan sumber kalori atau karbohidrat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. (Rukmana R., 2014, p. 3) Tanaman sukun mempunyai kemampuan besar untuk beradaptasi dengan lingkungan tumbuh. Tanaman sukun dapat beradaptasi luas terhadap ketinggian tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, dan juga toleran terhadap keadaan suhu atau tempreatur udara. Tanaman sukun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah sehingga merupakan tanaman pionir pada tanah subur ataupun kurang subur. (Rukmana R., 2014, p. 29)

12 Pengklasifikasian dari tanaman sukun adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Klasifikasi Ilmiah Tanaman Sukun Kingdom Plantae Genus Artocarpus Subkingdom Tracheobionta Spesies Artocarpus communis Forst Superdivisi Spermatophyta Sinonim A.incisa Linn., dan A.altilis (Parkinson) F. Divisi Magnoliophyta Kelas Magnoliopsida Sub Kelas Dilleniidae Ordo Urticales Famili Moraceae Sumber: (Rukmana, 2014, p. 18) 2.1.3 Tepung Sukun Gambar 2.3 Tepung Sukun Tepung sukun merupakan tepung yang dibuat dari buah sukun yang sudah tua, karena semakin tua buah sukun, maka akan semakin putih warna tepung sukun. Berdasarkan kadar karbohidrat yang cukup tinggi (27,12%) pada buah sukun berpeluang diolah menjadi tepung. Pemanfaatan tepung sukun menjadi makanan olahan dapat mensubtitusi penggunaan tepung terigu 50 % persen hingga 100% tergantung dari jenis produknya. Sedangkan kandungan kadar protein sukun adalah 4,72%. Jika dibandingkan dengan kadar protein tepung terigu,maka kandungan 8 protein tepung sukun jauh lebih

13 rendah dibandingkan tepung terigu. Dengan demikian semakin rendah pula kandungan protein glutenin dan gliadin yang terdapat pada tepung sukun. Kadar kandungan gluten yang rendah menyebabkan kemampuan pengembangan adonan kue yang rendah. (Widowati, 2009) Tabel 2.3 Kandungan Gizi Sukun Per 100 Gram No. Zat Gizi Sukun Muda Sukun Tua Tepung Sukun 1. Karbohidrat (g) 9.2 28.2 78.9 2. Lemak (g) 0.7 0.3 0.8 3. Protein (g) 2.0 1.3 3.6 4. Vitamin B 1 (mg) 0.12 0.12 0.34 5. Vitamin B 2 (mg) 0.06 0.05 0.17 6. Vitamin C (mg) 21.0 17.0 47.6 7. Kalsium (mg) 59.0 21.0 58.8 8. Fosfor (mg) 46.0 59.0 165.2 9. Zat Besi (mg) - 0.4 1.1 Sumber: FAO (1972) dalam widayati, E. Dan W. Damayanti (2000)

14 Zat Besi (mg) 1.1 1.2 Fosfor (mg) 165.2 166 Kalsium (mg) 16 58.8 Vitamin C (mg) 0 47.6 Vitamin B2 (mg) Vitamin B1 (mg) Protein (g) Lemak (g) 0.17 0 0.34 0.12 3.6 8.9 0.8 1.3 Tepung Sukun Tepung Terigu Karbohidrat (g) 78.9 72.3 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Gambar 2.4 Perbandingan Kandungan Gizi Tepung Terigu dengan Tepung Sukun Berdasarkan dari gambar perbandingan diatas, dapat dilihat bahwa tepung sukun memiliki kandungan zat besi sebanyak 1.1 mg, dan tepung terigu sebanyak 1.2 mg, untuk kandungan fosfor, tepung sukun memiliki kandungan fosfor sebanyak 165.2 mg, dan tepung terigu sebanyak 166 mg. Untuk kandungan kalsium, tepung sukun memiliki kandungan kalsium sebanyak 58.8 mg, dan tepung terigu sebanyak 16 mg. Untuk kandungan vitamin C, tepung sukun memiliki kandungan vitamin C sebanyak 47.6 mg, dan tepung terigu sebanyak 0 mg. Untuk kandungan vitamin B2, tepung sukun memiliki kandungan vitamin B2 sebanyak 0.17 mg, dan tepung terigu sebanyak 0 mg. Untuk vitamin B1, tepung sukun memiliki kandungan vitamin B1 sebanyak 0.34 mg, dan tepung terigu sebanyak 0.12 mg. Untuk kandungan protein, tepung sukun memiliki

15 kandungan protein sebanyak 3.6 g, dan tepung terigu sebanyak 8.9 g. Untuk kandungan lemak, tepung sukun memiliki kandungan lemak sebanyak 0.8 g, dan tepung terigu sebanyak 1.3 g. Dan untuk kandungan karbohidrat, tepung sukun memiliki kandungan karbohidrat sebanyak78.9 g, dan tepung terigu sebanyak72.3 g. Jadi dalam perbandingan kandungan gizi antara tepung sukun dan tepung terigu, tepung sukun memiliki kandungan gizi kalsium, vitamin C, vitamin B1,vitamin B2, dan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu, dan tepung sukun memiliki kandungan gizi zat besi, fosfor, protein, dan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu.

16 Buah Sukun Tua Tiriskan dan Dipotong Bentuk kecil Dikupas dan Dicuci Bersih Blansir Buah Sukun Selama 5 10 Menit (Untuk Menghindari Pencokelatan) Jemur Irisan Buah Sukun Hingga Kering Saring Tepung Sukun Dengan Saringan Halus Giling / Tumbuk Hingga Halus Jemur Tepung Sukun Hingga Kering Tepung Sukun Gambar 2.5 Diagram Alur Pembuatan Tepung Sukun

17 2.2 Kajian Produk 2.2.1 Kue Kering Gambar 2.6 Kue Kering Kue kering atau Cookies merupakan salah satu makanan yang terkenal di dunia kuliner. Kue kering adalah kue yang memiliki tekstur yang kering, dan memiliki bahan dasar yang sama dengan kue Cake, namun kue kering memiliki proporsi kadar air yang lebih rendah, dan memiliki kadar gula dan lemak yang lebih tinggi. (Brown, 2014, p. 489). Kue kering seringkali disajikan disaat hari raya seperti Lebaran, dan tersedia berbagai macam variasi seperti nastar, putri salju, kastengel, kue semprit, dan lain sebagainya. 2.2.2 Kastengel Gambar 2.7 Kue Kering Kastengel Kue kering kastengel adalah salah satu kue kering yang terkenal di Indonesia. Kue kering kastengel memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang lembut, dan bertaburan keju parut diatasnya. Di saat hari raya Lebaran, kue kering kastengel merupakan salah satu kue kering yang paling populer dan sering disajikan. Bisnis kue kering memiliki prospek yang bagus, karena kue kering banyak dicari konsumen dan

18 menjadi makanan favorit masyarakat disaat hari raya, dan bahkan sudah menjadi kebiasaan atau tradisi. 2.2.3 Resep Baku Resep baku kue kering kastengel diambil dari buku Step by Step Dapur Cookies oleh Sisca Soewitomo, 2015 Bahan yang digunakan: Tepung terigu 175 gram, Diayak Kuning telur 3 butir Margarin 175 gram Tepung maizena 30 gram Keju Edam 175 gram, diparut Kuning telur 1 butir, dikocok untuk olesan Keju Chedar 25 gram diparut untuk taburan Cara membuat: Panaskan oven dengan suhu 160 derajat celsius, siapkan loyang pipih olesi dengan margarin, sisihkan. Kocok margarin hingga mengembang, masukan telur dan kocok hingga mengembang. Masukkan tepung terigu dan tepung maizena, aduk rata. Tambahkan keju edam dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk Pipihkan adonan dengan tebal 1cm, gunakan pemotong kue kering, bentuk sesuai selera, masukan cetakan kedalam tepung terigu dahulu agar mudah dikeluarkan dari cetakan, kemudian potong. Taruh diatas loyang, beri jarak, olesi dengan kuning telur dan tabur keju Cheddar parut. Panggang dalam oven selama 15 menit hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat. Hilangkan uap panasnya, setelah dingin simpan dalam stoples kedap udara. Hasil ± 400 gram

19 2.2.4 Rincian Biaya Produksi Rincian Biaya Produksi Kastengel Tepung Terigu per Hasil Jadi 400 gram Tepung terigu 175 gram : Rp. 1.925,00 Telur 4 butir : Rp. 6.000,00 Margarin 175 gram : Rp. 4.200,00 Tepung Maizena 30 gram : Rp. 1.380,00 Keju Edam 175 gram : Rp. 42.175,00 Keju Cheddar 25 gram : Rp. 2.916,00 Pemakaian Gas LPG per 15 menit : Rp. 313,00 Total : Rp. 58.909,00 Rincian Biaya Produksi Kastengel Tepung Sukun per Hasil Jadi 400 gram Tepung Sukun 175 gram : Rp. 16.100,00 Telur 4 butir : Rp. 6.000,00 Margarin 175 gram : Rp. 4.200,00 Tepung Maizena 30 gram : Rp. 1.380,00 Keju Edam 175 gram : Rp. 42.175,00 Keju Cheddar 25 gram : Rp. 2.916,00 Pemakaian Gas LPG per 15 menit : Rp. 313,00 Total : Rp. 73.084,00

20 2.3 Alat dan Bahan Pembuatan Kue Kering Kastengel 1. Spatula Karet Gambar 2.8 Spatula Karet Spatula karet digunakan untuk mengambil adonan yang menempel di dinding baskom 2. Baskom Gambar 2.9 Baskom Baskom digunakan untuk mencampur semua bahan baku kue kering kastengel, seperti tepung, telur, maizena, keju, dan margarin.

21 3. Timbangan Gambar 2.10 Timbangan Timbangan digunakan untuk mengukur takaran bahan baku kue kastengel dengan akurat. 4. Parutan Gambar 2.11 Parutan Parutan digunakan untuk memarut keju untuk dicampur kedalam adonan, dan untuk ditabur diatas kue kering kastengel.

22 5. Loyang Oven Gambar 2.12 Loyang Oven Loyang oven digunakan sebagai tempat untuk menaruh adonan yang sudah dicetak dan siap untuk dipanggang dalam oven. 6. Oven Kompor Gambar 2.13 Oven Kompor Oven ini digunakan untuk memanggang adonan kue kastengel, dengan menggunakan api panas dari kompor gas. Oven kompor merupakan jenis oven yang sering digunakan ibu rumah tangga dalam membuat kue dalam rumah.

23 7. Hand Mixer Gambar 2.14 Hand Mixer Hand mixer digunakan untuk mengaduk adonan kue kastengel dengan mudah dan cepat. 8. Cetakan Kue Kastengel Gambar 2.15 Cetakan Kue Kastengel Cetakan kue kastengel merupakan cetakan kue yang digunakan untuk mencetak adonan kue kastengel menjadi berbentuk persegi panjang. 9. Kuas Kue Gambar 2.16 Kuas Kue

24 Kuas kue digunakan untuk mengoleskan kuning telur diatas adonan kue kastengel yang sudah dicetak. Bahan bahan yang digunakan: 1. Telur Gambar 2.17 Telur Telur merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan di dunia kuliner. Telur adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan berbaga adonan, terutama adonan kue. Telur terdiri dari kuning telur (egg yolk), putih telur (white egg), dan cangkang (shell), rongga udara (air cell), dan chalazae. (Gisslen, 2013) 2. Margarin Gambar 2.18 Margarin Margarin merupakan lemak yang sering digunakan sebagai bahan dasar adonan kue. Margarin dapat membuat kue tahan lama dan membuat kue menjadi harum. Margarin berbeda dengan mentega, karena margarin terdiri dari lemak nabati, sementara mentega terdiri dari lemak hewani. (Schleifer, 2012)

25 3. Keju Edam Gambar 2.19 Keju Edam Keju edam (Edammer) adalah keju yang berasal dari belanda, yang secara tradisional berbentuk bulatdan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin dan malam berwarna merah. Keju edam memiliki warna yang terang, dan memiliki rasa yang lembut. (BBC, 2010) 4. Keju Cheddar Gambar 2.20 Keju Cheddar Keju cheddar merupakan keju yang berasal dari Inggris. Keju ini memiliki rasa yang kuat, dan memiliki tekstur yang relatif keras. Keju cheddar merupakan salah satu keju yang sering dipakai sebagai bahan makanan di Indonesia. (BBC, 2010)

26 5. Tepung Jagung / Maizena Gambar 2.21 Tepung Jagung / Maizena Tepung jagung / maizena merupakan tepung yang dihasilkan dari biji jagung, dan merupakan tepung yang populer digunakan sebagai bahan pengental sup atau saus, dan juga digunakan untuk membuat adonan kue menjadi lebih lembut. (Altunaker, Sahin, & Sumnu, 2004)

27 2.3.1. Teknik Pembuatan Kue Kering Menggunakan Tepung Terigu 1. Campurkan margarin dengan kuning telur dengan menggunakan hand mixer dalam baskom. 2. Masukan tepung terigu dan tepung maizena, aduk adonan hingga tercampur rata. 3. Campurkan keju edam parut kedalam adonan kue, aduk hingga tercampur rata 4. Ratakan adonan hingga ketebalan sekitar 1 centimeter, lalu cetak adonan menggunakan cetakan kue kastengel. 5. Olesi loyang oven dengan margarin, lalu taburkan dengan merata sedikit tepung terigu di permukaan loyang untuk mencegah adonan melekat dengan loyang saat dipanggang. 6. Taruh dan susun adonan kue kering kastengel dan lumuri permukaan atas adonan kue dengan kuning telur menggunakan kuas. 7. Taburi adonan kue kastengel dengan keju cheddar parut, lalu panggang didalam oven selama 15 menit dengan api kompor sedang. 8. Setelah 15 menit, keluarkan loyang dari oven, hilangkan uap panas, lalu biarkan kue mendingin. 2.3.2. Teknik Pembuatan Kue Kering Menggunakan Tepung Sukun 1. Campurkan margarin dengan kuning telur dengan menggunakan hand mixer dalam baskom. 2. Masukan tepung sukun dan tepung maizena, aduk adonan hingga tercampur rata. 3. Campurkan keju edam parut kedalam adonan kue, aduk hingga tercampur rata 4. Ratakan adonan hingga ketebalan sekitar 1 centimeter, lalu cetak adonan menggunakan cetakan kue kastengel. 5. Olesi loyang oven dengan margarin, lalu taburkan dengan merata sedikit tepung terigu di permukaan loyang untuk mencegah adonan melekat dengan loyang saat dipanggang.

28 6. Taruh dan susun adonan kue kering kastengel dan lumuri permukaan atas adonan kue dengan kuning telur menggunakan kuas. 7. Taburi adonan kue kastengel dengan keju cheddar parut, lalu panggang didalam oven selama 15 menit dengan api kompor sedang. 8. Setelah 15 menit, keluarkan loyang dari oven, hilangkan uap panas, lalu biarkan kue mendingin. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 2.22 Langkah Pembuatan Kue Kering Kastengel

29 2.4 Kerangka Penelitian Kue Kering Kastengel Tepung Terigu Tepung Sukun Uji kesukaan hasil jadi substitusi tepung terigu dengan tepung sukun terhadap kue kering kastengel Proses pembuatan Uji kesukaan oleh panelis Warna, Aroma, Tekstur, Rasa Analisis dari kuesioner Hasil analisis dan daya terima masyarakat Kesimpulan dan saran Gambar 2.23 Skema kerangka Penelitian

30