Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB II SISTEM PENCETAK KUE LIDAH KUCING

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISSA

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan roda gila (flywheel) dilakukan di Laboraturium Mekanika Fluida

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

BAB III LANDASAN TEORI

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

Rancang Bangun Alat Penggulung Dinamo Menggunakan Mikrokontroler

BAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI. Mulai. Studi Literatur. Pengamatan di Lapangan. Data. Analisa. Kesimpulan. Selesai

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

Yudha Bhara P

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Nama : Widdiyanto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

RANCANG BANGUN TEMPAT PARKIR BERTINGKAT YANG TEROTOMATISASI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

Transkripsi:

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol tujuan dan satu tombol panggil. Tahapan perancangan miniatur lift dapat digambarkan dalam diagram alur seperti pada Gambar 3.1.. Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift 23

3. 1. Prinsip Kerja Miniatur Lift Berikut blok diagram miniatur modul praktikum lift 3 lantai berbasis PLC Sumber Tegangan 24 Volt DC Sumber tegangan 15 volt DC Push button dan limit switch M PLC Relay 1 dan 2 Gambar 3.2 Blok Diagram Miniatur Modul Praktikum Lift 3 Lantai Prinsip kerja miniatur lift yang dibuat pada dasarnya seperti yang dijelaskan pada Bab II tentang prinsip kerja lift. Pada miniatur yang dibuat ini menggunakan PLC sebagai pengontrol motor untuk on dan off, dan motor berfungsi sebagai penggerak naik dan turun box lift, relay berfungsi sebagai pengontrol putar kiri dan putar kanan, push button berfungsi sebagai tombol pemanggil dan tujuan. Apabila ditekan tombol pemanggil lantai 1 box lift akan menuju lantai 1 walaupun box lift berada di lantai sembarang, kecuali box lift menuju tujuan selain lantai 1, box lift tidak akan merespon sebelum sampai ke tujuan atau box lift menyentuh limit switch. Setelah tombol pemanggil, yang akan di tekan tombol tujuan yang di inginkan, maka box lift akan mengantar ke lantai yang di inginkan tersebut, selain tujuan yang di inginkan box lift tidak akan merespon perintah tombol yang lain sebelum lift sampai ke tujuan atau box lift menyentuh limit switch. 24

3.2. Masukkan Dan Keluaran Pada PLC Masukkan pada PLC adalah tombol push button dan limit switch, serta keluarannya adalah motor DC. Gambar 3.3 menunjukkan diagram masukkan dan keluaran pada PLC. Input PLC Output 00 00 01 COM 02 01 03 COM 04 02 R E L A Y M 05 COM 06 03 07 COM 08 04 - + Tegangan 24 Volt DC CCDCDC 09 COM 10 05 11 COM COM + - - + - + Tegangan 24 Volt DC Gambar 3.3 Rangkaian Input Dan Output Pada Miniatur Lift 3 Lantai 25

Keterangan: Input : Input 00 = Sebagai tombol panggil ke lantai 1 Input 01 = sebagai tombol tujuan ke lantai 2 Input 02 = sebagai tombol tujuan ke lantai 3 Input 03 = sebagai tombol panggil ke lantai 2 Input 04 = sebagai tombol tujuan ke lantai 1 Input 05 = sebagai tombol tujuan ke lantai 3 Input 06 = sebagai tombol panggil ke lantai 3 Input 07 = sebagai tombol tujuan ke lantai 1 Input 08 = sebagai tombol tujuan ke lantai 2 Input 09 = limit switch lantai 1 Input 10 = limit switch lantai 2 Input 11 = limit switch lantai 3 Input tegangan (-) sumber diparalel dengan Com Input tegangan (+) sumber diparalel dengan input 00 sampai input 11. Output : Output 0 = sebagai gerak turun box lift Output com 0 = sebagai com gerak turun box lift Output 01 = sebagai gerak naik box lift Output com 1 = sebagai com gerak naik box lift 26

3.3 Membuat Miniatur Gedung Tiga Lantai Dalam pembuatan miniatur gedung tiga lantai yang dibutuhkan yaitu : Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan Mesin Las Gerinda Listrik Palu Mistar Meter Bahan Bahan yang digunakan Pipa Stainleess Tali Triplex Akrilik Transparant Laher Skun Fork Motor DC Atau Motor Torsi Besar Push Button Limit Switch Kawat las/ electrode 27

Setelah lengkap alat dan bahan barulah bisa membuat kerangka miniatur gedung tiga lantai dengan mengukur tinggi dan lebar yang digunakan pada rangka miniatur tersebut, setelah di ukur, langkah selanjutnya memotong besi dengan menggunakan gerinda listrik, setelah dipotong akan di sambungkan besi dengan cara mengelas besi tersebut, setelah tersambung semua besi tersebut akan di ukur diagonal dari sudut ke sudut, dan di ukur pula apakah sudutnya sudah siku, setelah terukur diagonal dan sudutnya sudah siku maka akan dilanjutkan dengan pembuatan box lift, setelah selesai pembuatan box lift maka akan dilakukan pemasangan motor power window atau motor DC dengan torsi besar pada bagian atas rangka miniatur tersebut, dalam pemasangan motor harus menggunakan laher dan besi, laher di gunakan sebagai dudukan besi untuk dijadikan tempat melilitnya tali penarik box lift untuk naik dan turun,setelah memasang motor dan besi lilitan tali maka akan dilakukan pengujian manual dengan sumber aki 12 volt, sebelum pengujian harus diketahui berapa tegangan input yang dibutuhkan oleh motor tersebut, setelah diketahui input yang dibutuhkan 12 volt 24 volt, maka akan dilakukan pengujian manual untuk naik turunnya box lift. 28

Rangka Miniatur Gambar 3.4 Rangka Miniatur 29

Keterangan : 1. Box lift 2. Tombol pemanggil 1 3. Tombol tujuan ke lantai 2 dari lantai1 4. Tombol tujuan ke lantai 3 dari lantai 1 5. Tombol tujuan ke lantai 1 dari lantai 2 6. Tombol pemanggil 2 7. Tombol tujuan ke lantai 3 dari lantai 2 8. Tombol tujuan ke lantai 1 dari lantai 3 9. Tombol pemanggil 3 10. Tombol tujuan lantai 2 dari lantai 3 11. Motor DC/ power window 12. Laher 13. Besi stainleess sebagai rel box lift 14. Besi stainleess sebagai tiang gedung miniatur 15. Limit Switch 3 16. Limit Switch 2 17. Limit Switch 1 3.4. Perancangan Motor Naik Turun. Ada dua alternatif perancangan motor DC agar bergerak naik turun. Pada prinsipnya gerak naik turun motor DC adalah mengubah kutup terminal motor, berikut adalah dua alternatif pilihan perancangan gerak naik turun motor : 1. Menggunakan kontaktor internal PLC, Gambarnya adalah seperti pada gambar 3.5 2. Menggunakan kontaktor eksternal, gambarnya adalah seperti pada gambar 3.6 30

* Kontaktor internal PLC Gambar 3.5 menunjukkan cara penyambungan motor menggunakan kontaktor internal PLC. M Gambar 3.5 Kontaktor internal PLC Kerugiannya adalah apabila salah menentukan output maka bisa terjadi hubung singkat, yang mengakibatkan arus besar masuk ke PLC, ini dikhawatirkan akan merusak PLC. * Kontaktor eksternal. Gambar 3.6 menunjukkan cara penyambungan motor menggunakan kontaktor eksternal. + _ Gambar 3.6 Kontaktor eksternal Cara ini menjamin tidak akan terjadi hubung singkat. Oleh karena itu cara inilah yang digunakan pada Tugas Akhir. 31

3.5. Perancangan Program Lift 3 Lantai Dengan PLC Program yang akan dirancang adalah program gerakan lift dengan ketentuan, apabila eksekusi perintah belum selesai, maka perintah berikutnya tidak dapat dilasanakan. Berikut adalah tahapan-tahapan perancangan program; Tahap pertama adalah merancang gerakan lift pada lantai 1, yaitu gerakan tujuan ke lantai 2 dan ke lantai 3 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan panggil ke lantai 1 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap kedua adalah merancang gerakan lift pada lantai 2, yaitu gerakan tujuan ke lantai 1 dan ke lantai 3 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan pangggil ke lantai 2 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap ketiga adalah merancang gerakan lift pada lantai 3, yaitu gerakan tujuan ke lantai 1 dan ke lantai 2 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan pangggil ke lantai 3 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap terakhir adalah menggabungkan tahap ketiga tahap di atas. Keempat tahap di atas akan dibuat sebagai modul praktikum. 32