BAB 3 PERANCANGAN ALAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN ALAT"

Transkripsi

1 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan langkah langkah yang akan digunakan didalam proses penyelesaian perangkat keras hardware yang berupa komponen fisik penunjang seperti power supply, Arduino dan Android serta perangkat lunak software dimana berisikan program untuk alat simulasi. Berikut adalah Spesifikasi Alat Simulasi yang penulis buat : Nama alat :Pemodelan Sistem Kontrol Sterilisasi Kamar Operasi Menggunakan Sinar UV Berbasis jaringan wireless (wifi) Sistem kerja :Menggunakan program Arduino dan eclipse untuk mengoperasikanya pada perangkat handphone android Setting waktu :Disetting menggunakan program arduino dan eclipse yang dioperasikan melalui handphone android dan sistem manual menggunakan push button Fungsi Control :Handphone android yang digunakan untuk menjalankan aplikasi pada alat tersebut secara otomatis dan untuk pengaturan manual tombol up dan down pada alat simulasi 45

2 berfungsi untuk mengatur waktu, dan 2 tombol lainnya untuk mengoperasikan pilihan ruang operasi 1 dan ruang operasi 2. Router wireless yang berfungsi sebagai media komunikasi antara alat simulsi dengan sistem kontrol / handphone android Jumlah lampu :Simulasi sterilisasi ruang operasi menggunakan 4 buah lampu LED dengan tegangan 12 Volt berwarna biru Display :Untuk tampilan menggunakan LCD I2C 16 x 2 untuk menampilkan report pada saat alat sedang running 3.2 Blok diagram sistem kontrol UV HP Android Router Wifi Arduino Uno Ruang sterilisasi UV Power supply Push Button Gambar 3.1 Blok diagram sistem kontrol UV menggunakan Wifi Fungsi dari masing-masing blok diagram diatas adalah 1. Hp Android : Berfungsi sebagai pengontrol utama untuk mengaktifkan proses sterilisasi 2. Router Wifi : Berfungsi sebagai media komunikasi antara alat sterilisasi dengan sistem pengontrol (Hp Android). 46

3 3. Power supply : Pada modul ini berfungsi sebagai pengubah tegangan AC 220 Volt menjadi tegangan DC 12 Volt sebagai input untuk modul arduino. 4. Push button : Berfungsi sebagai pengontrol manual untuk mengaktifkan proses sterilisasi 5. Arduino Uno : Berfungsi sebagai modul utama pusat pengolahan data dan program kontrol UV 6. Ruang Steril : Merupakan tujuan utama dari pengontrolan simulasi ini, dimana hasil sistem kontrol yang diinput terlihat pada ruangan steril ini 3.3 Perancangan Hardware Perancangan alat simulasi sistem kontrol sterilisasi kamar operasi menggunakan sinar UV berbasis jaringan wireless (wifi) ini menggunakan modul Arduino uno R3 dan modul power supply sebagai komponen utama yang memberikan tegangan input untuk relay dan lampu sebesar 12 V dimana sebelumnya telah dikonversi dari tegangan 220 V. Pada arduino digunakan konfigurasi pin 14 = A0 sebagai input yang terhubung ke relay 1 untuk menyalakan lampu UV 1 pada ruangan operasi 1, pin 15 = A1 sebagai input yang terhubung ke relay 2 untuk menyalakan lampu UV 2 pada ruangan operasi 1 dimana antara lampu UV 1 dan UV 2 dipasang secara paralel, pin 16 = A2 sebagai input yang terhubung ke relay 3 untuk menyalakan lampu UV 3 pada ruangan operasi 2, pin 17 = A3 sebagai input yang terhubung ke relay 4 untuk menyalakan lampu UV 4 pada ruangan operasi 2 dimana antara lampu UV 3 dan UV 4 dipasang secara paralel kemudian pemasangannya dengan cara 47

4 menyambungkan perangkat output yang akan dikontrol dengan pin NO dan COM pada masing masing relay, untuk lebih jelas dapat diperhatikan gambar dibawah. R1 UV1 R2 UV2 R3 UV3 R4 UV4 Gambar 3.2 konfigurasi pin arduino ke modul relay dan lampu Rangkaian display pada alat ini menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) yang berfungsi untuk menampilkan data yang diolah pada arduino. LCD ini juga dapat menampilkan teks atau variable sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya. Input data rangkaian ini berasal dari port yang langsung dikendalikan oleh arduino uno. Gambar 3.3 konfigurasi pin arduino ke LCD 48

5 Pada gambar 3.3 diatas dapat dilihat bahwa Pin 5 V pada modul arduino terhubung ke pin VCC yang ada pada LCD yang berfungsi memberikan tegangan pada LCD, pin GND pada arduino terhubung langsung ke pin GND yang ada pada LCD, pin 4 pada arduino terhubung ke pin SDA yang ada pada LCD, pin A5 pada arduino terhubung ke pin SCL yang ada pada LCD. Gambar 3.4 Kontrol manual push button Simulasi sistem kontrol sterilisasi kamar operasi menggunakan sinar UV berbasis jaringan wireless (wifi) ini juga dapat dikontrol secara manual menggunakan push button, dimana ada 4 buah push button yang mempunyai fungsi masing-masing yang berbeda, push button 1 berfungsi sebagai pengatur waktu Up atau input penambahan waktu yang diinginkan untuk sterilisasi ruangan, push button ini menggunakan pin 6 pada modul arduino yang terhubung dengan rangkaian, push button 2 berfungsi sebagai pengatur waktu Down atau input pengurangan waktu yang diinginkan untuk sterilisasi ruangan, push button ini menggunakan pin 7 pada modul arduino yang terhubung dengan rangkaian, push button 3 berfungsi sebagai pengaktifan lampu ultraviolet pada ruangan operasi 1 49

6 setelah terlebih dahulu mengatur waktu yang dibutuhkan, push button ini menggunakan pin 4 pada modul arduino yang terhubung dengan rangkaian, push button 4 berfungsi sebagai pengaktifan lampu ultraviolet pada ruangan operasi 2 setelah terlebih dahulu mengatur waktu yang dibutuhkan, push button ini menggunakan pin 5 pada modul arduino yang terhubung dengan rangkaian. Kemudian komponen utama lain nya pada alat ini adalah router wireless yang berfungsi sebagai penghubung antara modul arduino dengan sistem pengontrol otomatis berupa perangkat Android. Cara kerja router ini sebagai media komunikasi dimana antara modul arduino dan router wireless sudah terhubung dengan menggunakan kabel LAN. 3.4 Perancangan perangkat arduino Pemograman pertama yang dilakukan adalah melakukan settingan IP Server secara static hal ini dilakukan agar tidak terjadi konflik IP dengan pengguna IP lainnya dan memudahkan user untuk mengkoneksikan perangkat. Kemudian Port yang digunakan adalah port 23, dimana port 23 ini berfungsi sebagai komunikasi one to one yang maksudnya adalah komunikasi yang berlangsung hanya bisa menggunakan satu arah saja, dan jika ingin mengkoneksikan perangkat yang lainnya maka salah satu perangkat harus didiskoneksikan terlebih dahulu. Pemograman arduino adalah tahap selanjutnya yang dilakukan setelah proses perancangan hardware. Program dibuat menggunakan aplikasi IDE (Integrated Development Environment) arduino gambar di bawah menunjukkan tampilan dari IDE. 50

7 Gambar 3.5 Tampilan dari IDE Arduino Berikut adalah bentuk program yang ditulis untuk melakukan setting IP secara static. IPAddress ip(192,168,1, 212); IPAddress gateway(192,168,1, 1); IPAddress subnet(255, 255, 255, 0); EthernetServer server(23); Tahap pemrograman selanjutnya adalah penentuan pin output arduino yang digunakan sebagai input.pada arduino digunakan konfigurasi pin 14 = A0 sebagai 51

8 input terhubung ke relay 1 untuk menyalakan lampu UV 1. Pin 15 = A1 sebagai input terhubung ke relay 2 untuk menyalakan lampu UV 2 pada ruangan operasi 1 dimana antara lampu UV 1 dan UV 2 dipasang secara parallel, pin 16 = A2 sebagai input terhubung ke relay 3 untuk menyalakan lampu UV 3 pada ruangan operasi 2, pin 17 = A3 sebagai input terhubung ke relay 4 untuk menyalakan lampu UV 4 pada ruangan operasi 2 dimana antara lampu UV 3 dan UV 4 dipasang secara parallel. Berikut bentuk program yang ditulis : Untuk input pin pada push button const int Startstop1 = 4; // pin tombol on ruang UV1 const int Startstop2 = 5; // pin tombol on ruang UV2 const int up = 6; // pin tombol up const int down = 7; // pin tombol down Untuk input pin pada relay dan lampu const int LampuUV11 = 14; // pin relay 1 = ruang UV 1 lampu 1 const int LampuUV12 = 15; // pin relay 2 = ruang UV 1 lampu 2 const int LampuUV21 = 16; // pin relay 3 = ruang UV 2 lampu 3 const int LampuUV22 = 17; // pin relay 4 = ruang UV 2 lampu 4 Tahap pemrograman selanjutnya adalah dengan membuat semua kondisi awal lampu tidak menyala. Bahasa pemrograman nya bisa dilihat sebagai berikut. pinmode(lampuuv11, OUTPUT); pinmode(lampuuv12, OUTPUT); 52

9 pinmode(lampuuv21, OUTPUT); pinmode(lampuuv22, OUTPUT); digitalwrite(lampuuv11, LOW); //kondisi awal low = mati digitalwrite(lampuuv12, LOW); digitalwrite(lampuuv21, LOW); digitalwrite(lampuuv22, LOW); Tahap selanjutnya adalah membuat program call function untuk menghidupkan dan mematikan lampu ruangan. Berikut adalah program yang ditulis. void serialevent() { while (Serial.available()) { char inchar = (char)serial.read(); inputstring += inchar; stringcomplete = true; if (inchar == 'A') { digitalwrite(lampuuv11, HIGH); digitalwrite(lampuuv12, HIGH); } else if (inchar == 'a') { 53

10 digitalwrite(lampuuv11, LOW); digitalwrite(lampuuv12, LOW); } else if (inchar == 'B') { digitalwrite(lampuuv21, HIGH); digitalwrite(lampuuv22, HIGH); } else if (inchar == 'b') { digitalwrite(lampuuv21, LOW); digitalwrite(lampuuv22, LOW); } else if (inchar == 'C') { digitalwrite(lampuuv11, HIGH); digitalwrite(lampuuv12, HIGH); digitalwrite(lampuuv21, HIGH); digitalwrite(lampuuv22, HIGH); } else if (inchar == 'c') { digitalwrite(lampuuv11, LOW); 54

11 digitalwrite(lampuuv12, LOW); digitalwrite(lampuuv21, LOW); digitalwrite(lampuuv22, LOW); } else if (inchar == 'D') { digitalwrite(lampuuv11, HIGH); digitalwrite(lampuuv12, HIGH); digitalwrite(lampuuv21, LOW); digitalwrite(lampuuv22, LOW); } else if (inchar == 'd') { digitalwrite(lampuuv11, LOW); digitalwrite(lampuuv12, LOW); digitalwrite(lampuuv21, HIGH); digitalwrite(lampuuv22, HIGH); 3.5 Sistem kerja alat Sistem kontrol simulasi ini bisa dikendalikan dengan dua cara yaitu pada Hp android dan empat buah tombol manual Push button. Program yang digunakan agar aplikasi ini dapat berfungsi pada Hp adalah program eclipse yang terintegrasi dengan coding dari program arduino. Kemudian push button berfungsi sebagai 55

12 kontrol manual apabila terjadi kerusakan pada sistem yang menyebabkan tidak berfungsinya output pada alat tersebut. Gambar 3.6 Tampilan Awal Alat Sistem yang akan pertama kali dibahas adalah kontrol UV menggunakan Hp Android. Pengontrolan ini dilakukan menggunakan aplikasi yang telah diprogram melalui eclipse dengan coding dari program arduino. Sistem ini membutuhkan koneksi menggunakan jaringan Wifi yang di interkoneksikan antara Hp android dengan router. Gambar 3.7 Tampilan pada saat alat diberi tegangan dc 12 volt 56

13 Untuk mengaktifkan/menggunakan sistem ini dibutuhkan tegangan DC 12 Volt pada power supply, yang berfungsi sebagai supply tegangan pada modul arduino, relay dan lampu.tahap selanjutnya adalah mengaktifkan sumber tegangan AC 220 volt yang di konversi menjadi tegangan DC 12 volt menggunakan IC regulator 7812, setelah tegangan DC 12 volt diaktifkan modul arduino bekerja dengan menyalanya lampu LED warna merah yang menandakan sumber tegangan sudah masuk ke modul arduino. Gambar 3.8 Tampilan Pada Saat Melakukan Koneksi Router Pastikan router juga sudah aktif sebagai interkoneksi antara Hp android dengan alat simulasi. Setelah semua perangkat telah aktif, koneksikan router yang telah terhubung ke alat simulasi dengan Hp android menggunakan jaringan Wifi. 57

14 Gambar 3.9 Tampilan Pada Saat login Setelah koneksi berhasil langkah selanjutnya adalah pilih aplikasi yang sudah terinstal pada Hp android kemudian untuk terus melanjutkan harus memasukkan login username dan password, setelah itu pilih menu utama aplikasi dan akan muncul pada tampilan gambar 3.9 Gambar 3.10 Tampilan Pada Saat setelah login Setelah berhasil login dan masuk ke menu utama, menu Aplikasi merupakan menu utama dari sistem kontrol UV dimana pada halaman menu tersebut harus 58

15 mengkoneksikan antara aplikasi kontrol dengan alat simulasi dengan cara memasukkan IP statik yang telah dibuat pada program arduino, IP statik yang sudah dibuat tersebut adalah Dapat dilihat seperti gambar dibawah ini. Gambar 3.11 Tampilan aplikasi yang sudah terkoneksi Setelah koneksi antara alat simulasi dan aplikasi berhasil maka sistem kontrol kamar operasi menggunakan ultraviolet ini siap digunakan, dan untuk memulainya silahkan pilih menu timer untuk setting waktu sesuai kebutuhan untuk mengaktifkan seberapa lama lampu dan proses steril akan berlangsung, setelah waktu yang dibutuhkan di setting maka pilih ruang operasi 1 atau ruang operasi 2 dengan cara aktifkan tanda check list yang akan disterilisasi atau bahkan bisa mengaktifkan sekaligus kedua ruangan operasi untuk proses sterilisasi. Selama proses sterilisasi berlangsung maka LCD akan menampilkan report / laporan bahwa proses sterilisasi ruang operasi sedang berjalan dan pada aplikasi Hp android juga terdapat indikator lampu UV yang sedang aktif. 59

16 (a) (b) Gambar 3.12 (a) Tampilan aplikasi sebelum diaktifkan (b)tampilan aplikasi setelah diaktifkan Pada gambar 3.12 diatas dapat dilihat perbedaan tampilan aplikasi pada saat sebelum aktif dan saat proses sterilisasi sedang berlangsung, pada gambar (a) terdapat indikator 4 buah lampu yang masih dalam kondisi off dan pada gambar (b) terdapat indikator 4 buah lampu yang sudah dalam kondisi on. Gambar 3.13 Tampilan alat simulasi pada saat sterilisasi berlangsung 60

17 Setelah semua koneksi wifi terhubung dan pengaturan waktu telah disetting sesuai kebutuhan maka proses sterilisasi dapat bekerja seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.13 diatas 3.6 Flow Chart Pada pemrograman simulasi sterilisasi ultraviolet ini diketahui bahwa pengontrolan untuk mengaktifkan proses sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengontrollan dengan cara manual menggunakan tombol push button dan pengontrollan menggunakan handphone android dengan memanfaatkan media akses wireless. Berikut dapat dijelaskan alur proses komunikasi mulai dari awal sampai dengan proses sterilisasi selesai dijalankan Flow Chart pengontrolan manual Sistem pengontrollan secara manual ini sangat berguna pada saat terjadi kesalahan koneksi atau terjadi error ketika pengontrollan dilakukan dengan menggunakan komunikasi wireless, adapun tombol yang tersedia 4 tombol manual push button yang memiliki fungsi masing-masing seperti tombol menambahkan waktu, mengurangi waktu, aktifasi ruangan 1 dan aktifasi ruangan 2. Berikut adalah alur proses flow chart pengontrollan secara manual : 1. Aktifkan alat simulasi kontrol UV dengan cara menghubungkan alat ke sumber tegangan PLN. 2. Pada saat alat telah aktif lakukan settingan timer dengan menekan tombol push button up atau down. 3. Setelah timer di setting pilih ruang mana yang akan diaktifkan dengan menekan tombol push botton ruang UV 1 atau ruang UV 2. 61

18 4. Setelah pemilihan ruangan selesai maka alat simulasi kontrol UV dengan pengontrol sistem manual dapat bekerja dan berfungsi dengan baik dan selama proses sterilisasi berlangsung akan ditampilkan pada LCD Flow Chart pengontrollan menggunakan Handphone Android Pengontrollan dengan cara ini berfungsi untuk mengontrol alat simulasi UV dari jarak jauh, dengan memanfaatkan router wifi sebagai media komunikasi antara handphone android dengan alat simulasi. Berikut adalah cara kerja flow chart dengan sistem pengendali jarak jauh. 1. Aktifkan alat simulasi kontrol UV dengan cara menghubungkan alat ke sumber tegangan PLN. 2. Aktifkan router wifi sebagai media komunikasi antara handphone android dengan alat simulasi, pastikan router wifi sudah terhubung dengan modul arduino 3. Setelah handphone android dan router wifi terhubung, jalankan aplikasi sistem kontrol UV yang sudah diinstall dengan memasukkan user name dan password untuk login menu utama aplikasi. 4. Pada menu utama aplikasi terdapat kolom untuk mengisi ip address agar benar-benar terhubung kedalam program pengontrollan. 5. Setelah terkoneksi dengan ip address maka langkah selanjutnya mengisi kolom setting waktu berapa lama proses steril akan dilakukan. Pastikan sebelum mengaktifkan proses sterilisasi agar memilih ruangan mana yang akan diaktifkan dengan menu check list. 62

19 6. Setelah semua menu diisi dengan fungsi masing-masing, tekan tombol send untuk mengirimkan perintah kepada alat simulasi, selama proses simulasi berlangsung keterangan dapat dilihat pada tampilan LCD. 63

20 Flow chart sistem kontrol sterilisasi UV PUSH BUTTON ANDROID KONEKSI WIFI SETTING TIMER TIDAK APAKAH USERNAME DAN PASSWORD SUDAH BENAR? TIDAK PUSH BUTTON R1 PUSH BUTTON R2 YA MENU UTAMA TIDAK APAKAH PROSES STERIL DONE? APAKAH IP SUDAH BENAR? YA YA SETTING TIMER TIDAK CHECK LIST R1 CHECK LIST R2 APAKAH PROSES STERIL DONE? YA Gambar 3.14 Flow Chart 64

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian teruji pada alat Bab ini akan membahas proses pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui cara kerja dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 59 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian Tegangan pada Alat Bab ini akan membahas proses pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Sistem Bab ini membahas perancangan alat yang meliputi perancangan perangkat keras hingga perancangan perangkat lunak. Bentuk dari perancangan akan di jabarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 21 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai komponen dan perangkat yang digunakan serta tahap pengujian masing-masing komponen sampai ke tahap pengujian keseluruhan. Setelah semua pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 27

BAB IV PEMBAHASAN. 27 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Kendali Back Gauge Berbasis Arduino Sistem yang akan dirancang akan terbagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras ( Hardware ) dan perancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem IOT dari proyek yang sudah dijelaskan sebelumnya. 3.1. Diagram Blok Sistem Perancangan diagram blok sistem alat ini ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari beberapa bagian, yakni perancangan hardware, perancangan software baik di handphone maupun arduino dan terakhir perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan alat mulai dari perancangan sistem mekanik sampai perancangan sistem elektronik sehingga semua sistem alat dapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Pengujian merupakan langkah yang di gunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuain antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang di buat, apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Tujuan Pengujian Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian dan analisa sistem. Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan guna

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan tahapan desain penelitian dan kerangka konsep penelitian yang digunakan untuk perancangan sistem monitoring pendeteksi komponen pecah dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik dan pemprograman. Maka terbentuklah alat perancangan buka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH 3.1 Flowchart Kendali Exhaust Fan dengan Bluetooth Pada perancangan ini, dibutuhkan kerangka awal sistem yang dibutuhkan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem home automation menggunakan teknologi NFC berbasis Arduino. Sistem home automation mengasumsikan peralatan listrik atau

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 64 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Power Supply Pengujian power supply bertujuan agar mengetahui kelayakan power supply yang digunakan. Sebab power supply adalah komponen utama yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat. Kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian dalam menyusun tugas akhir ini harus melalui beberapa tahapan tahapan sebagai berikut: a) Analisis kebutuhan Tahap ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran 33 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan sistem komunikasi bluetooth pada aquascape berbasis arduino. Pengendelaian alat pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut : BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini di perlukan diagram alir yang digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan alat ini.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan 31 BAB III PERANCANGAN ALAT Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan mekanik alat, perancanga elektronik dan perancangan perangkat lunak meliputi program yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Rancang Bangun Prototype Monitoring dan Kendali Pada Rumah Menggunakan ESP 8266 (wemos) ini terdiri dari dua perancangan, yaitu perancangan perangkat keras meliputi

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PERANCANGAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem pada alat ini menggunakan sebuah aplikasi android untuk mengirimkan data berupa karakter huruf dan angka melalui komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Sistem Smart Home ini meliputi dua Perancangan yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1. Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN & ANALISA

BAB IV PENGUJIAN & ANALISA 58 BAB IV PENGUJIAN & ANALISA 4.1 Tujuan Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian dilakukan apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanan. pengujian peralatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI A BSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 34 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan langsung pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 32 BAB III PERANCANGAN ALAT Penelitian untuk perencanaan dan pembuatan GERBANG OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH ini didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis Arduino Perancangan merupakan tahap dalam pembuatan suatu alat, tanpa perancangan maka penulis akan menemui kesulitan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci