24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Saat ini diprediksi lebih dari 1 miliar lebih unit ponsel yang beredar secara global. Dari angka itu jumlah pemakai Nokia menguasai 36,4% market share ponsel dunia. Indonesia menjadi pasar potensial produk ponsel karena jumlah penduduknya yang besar, gaya hidup yang semakin modern dan perekonomiannya yang dinilai semakin bagus. Nokia memasuki pasar Indonesia sebagai market leader dengan menghadirkan ponsel untuk berbagai segmen. Sampai bulan Desember 2009 Nokia tercatat menguasai pasar Asia Tengggara untuk Negara Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Merek ponsel yang disukai oleh masyarakat di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung didominasi oleh Nokia kemudian disusul oleh BlackBerry dan Sony Ericsson. Nokia juga mendominasi hasil survei berdasarkan jenis kelamin, disusul oleh BlackBerry dan Sony Ericsson (Andrian, 2009). Mulai tanggal 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina sesuai kesepakatan perdagangan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Pemberlakuan ACFTA berimbas pada penurunan harga produk-produk China di pasar Indonesia. Salah satu produk China di bidang elektronik yang menjadi perhatian banyak kalangan adalah handphone. Bea masuk nol persen membuat harga ponsel China berbagai merek turun sampai sepuluh persen. Pada akhir 2009, marketshare ponsel China berbagai merek di Indonesia sudah mencapai 19%. Kondisi ini menempatkan ponsel China berbagai merek di urutan ke-2 setelah Nokia. Rata-rata, setiap tahunnya pertumbuhan ponsel China bisa mencapai lebih dari 5% (Bataviase, 2010). Oleh karena itu, Nokia harus mengetahui secara mendalam tentang konsumennya. Pengetahuan tersebut meliputi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan sikap konsumen terhadap atribut-atribut dari ponsel
25 Nokia berdasarkan tingkat kepercayaan dan tingkat kepentingan konsumen. Kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. Nokia sebagai market leader Berlakunya ACFTA membuat Ponsel China lebih murah Persaingan semakin ketat & marketshare Nokia turun Perlu mengetahui kebutuhan Konsumen Karaktersitik responden Identifikasi atribut ponsel Nokia Identifikasi tingkat kepentingan dan kepercayaan Analisis deskriptif MPE Model Multiatribut Fishbein Profil responden Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan Sikap konsumen terhadap atribut ponsel Nokia Evaluasi perbaikan untuk Nokia Corporation Gambar 5. Kerangka Pemikiran Analisis deskriptif digunakan untuk membuat gambaran bagaimana karakteristik responden untuk diketahui gambaran respondennya. Tahapan proses pengambilan keputusan mengenai analisis faktor dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Dari sejumlah atribut yang mempengaruhi sikap konsumen akan diproduksi sehingga menghasilkan beberapa faktor. Identifikasi atribut dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada tiga orang pakar sebagai responden. Pakar tersebut terdiri dari satu orang dosen, satu orang pedagang
26 ponsel disalah satu pusat penjualan ponsel di Jakarta yaitu ITC Roxxy Mas, dan terakhir pedagang ponsel di pusat penjualan ponsel di Kota Bogor yaitu Plaza Jambu Dua. Kuesioner untuk identifikasi merek dan atribut dapat dilihat pada Lampiran 1. Penilaian konsumen terhadap atribut-atribut ponsel merek Nokia berdasarkan tingkat kepentingan dan kepercayaan menggunakan Model Multiatribut Fishbein. Menurut Sumarwan (2004), Model Multiatribut Fishbein menyatakan sikap seorang konsumen terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Hasil analisis ini akan menghasilkan sikap konsumen terhadap atribut ponsel Nokia yang bisa direkomendasikan untuk evaluasi Nokia Corporation. Kuesioner untuk identifikasi konsumen dan analisis sikap konsumen terhadap atribut ponsel dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah kampus Institut Pertanian Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive) dengan responden mahasiswa strata satu pengguna ponsel Nokia. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus 2010. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya, penulis melakukan pengambilan data dengan menyebar kuesioner yang diberikan kepada responden. Sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet, majalah, skripsi, dan literatur yang dikeluarkan oleh lembaga terkait serta bahan pustaka atau laporan lainnya yang merupakan hasil penelitian terdahulu. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Malhotra (2005), populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan riset pemasaran. Populasi sasaran adalah kumpulan atau elemen yang memiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan yang akan diambil
27 kesimpulannya. Populasi sasaran harus didefinisikan secara tepat. Mendefinisikan populasi sasaran meliputi menerjemahkan definisi masalah kedalam pernyataan yang tepat mengenai siapa yang harus dan siapa yang tidak harus dimasukan kedalam sampel. Sedangkan sampel adalah subkelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Menurut Umar (2003), ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari suatu populasi, salah satunya adalah dengan rumus slovin sebagai berikut: n = N... (3) 1 + N (e)² Keterangan : n = jumlah sampel (orang) N = jumlah populasi (orang) e = nilai kritis yang digunakan 10% Berdasarkan data yang diperoleh, populasi mahasiswa strata 1 di IPB berjumlah 14178 orang. Sehingga penentuan jumlah sampel adalah : n = 14178 = 99,3 100 orang 1 + 14178 (10%) 2 Langkah selanjutnya yaitu mengetahui proporsi sebaran sampel pada masing-masing fakultas di IPB. Data mengenai proporsi sebaran sampel berdasarkan fakultas di IPB dapat dilihat pada Tabel 2. Data selengkapnya mengenai jumlah mahasiswa IPB dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 2 : Proporsi Penyebaran Sampel Berdasarkan Fakultas di IPB No. Fakultas Populasi Persentase Sampel 1 Pertanian 1865 13% 13 2 Kedokteran Hewan 678 5% 5 3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 1614 11% 11 4 Peternakan 962 7% 7 5 Kehutanan 1598 11% 11 6 Teknologi Pertanian 1731 12% 12 7 MIPA 2841 20% 20 8 Ekonomi dan Manajemen 1751 12% 12 9 Ekologi Manusia 1138 8% 8 JUMLAH 14178 100% 100 3.5 Metode Pengumpulan Data berikut: Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data sebagai
28 1. Kuesioner adalah untuk memperoleh data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumbernya. Kuesioner diperoleh dari pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu mahasiswa yang menjadi konsumen produk ponsel merek Nokia. Daftar pertanyaan dibuat dengan jawaban tertutup berupa pilihan dengan menggunakan skala likert. 2. Studi literatur adalah studi untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder adalah data yang berasal dari buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu, maupun internet. 3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen Nokia. Sedangkan data mengenai faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen diolah menggunakan metode perbandingan eksponensial. Kemudian untuk menilai sikap konsumen tehadap nokia dilakukan dengan analisis sikap multiatribut Fishbein. 3.6.1 Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson yang digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu peubah dengan peubah lain. Uji validitas yang dilakukan terdiri dari uji validitas responden dan uji validitas kuesioner. Uji validitas responden dilakukan pada jawaban responden dalam pengukuran faktor yang mempengaruhi proses keputusan pemilihan dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap ponsel merek Nokia. Uji validitas ini untuk menghilangkan jawaban responden yang sifatnya konstan. Uji validitas menggunakan rumus teknik korelasi product moment pearson dengan nilai alpha 0,05. Apabila nilai korelasi r hitung yang diperoleh > dari pada angka kritik table korelasi r, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Uji validitas dirumuskan sebagai berikut: r =... (4)
29 Keterangan: r = Koefisien korelasi pearson n = Jumlah responden (orang) X = Variabel bebas (skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden) Y = Variabel terkait (skor total semua pertanyaan dari tiap responden) 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2003). Uji reliabilitas suatu konstruk variable dapat dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > dari 0,6 dengan Rumus sebagai berikut: r 11 =... (5) Keterangan: r 11 = reliabilitas instrument k = jumlah butir pertanyaan t 2 = varian total b 2 = jumah varian butir Jumlah varian butir dicari dulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan (Umar, 2003), seperti yang dipaparkan berikut ini: 2 =... (6) Keterangan: n = Jumlah responden (orang) X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan). Jika kuesioner terbukti valid, maka keabsahan kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya. Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari r table product moment. Jika [r 11 ] < r product moment dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan tidak reliable. Sebaliknya, jika [r 11 ] > r product moment dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan reliable dan
30 penelitian dapat menggunakan instrument yang sama dapat dilanjutkan. 3.6.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 3.6.4 Metode Perbandingan Eksponensial Menurut Ma arif (2003), tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan teknik MPE adalah: 1) Penentuan alternatif keputusan, 2) Penyusunan kriteria keputusan yang akan dikaji, 3) Penentuan derajat kepentingan relatif setiap kriteria keputusan dengan menggunakan skala konversi tertentu sesuai dengan keinginan pengambilan keputusan, 4) Penentuan derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan dengan pada setiap keputusan, 5) Menghitung nilai dari setiap alternatif, dan 6) Pemeringkatan nilai yang diperoleh dari setiap alternatif keputusan. Perhitungan nilai untuk masing-masing alternatif adalah sebagai berikut: (TNi) =... (2) Keterangan : TNi = Total nilai alternatif ke-i RK ij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK j = derajat kepentingan dari criteria keputusan ke-j; TKK, >0; bulat n = jumlah pilihan keputusan m = jumlah kriteria keputusan
31 3.6.5 Model Sikap Multiatribut Fishbein Menurut Sumarwan (2004), analisis sikap multiatribut fishbein menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk/merek ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk/merek (bi) dan evaluasi pentingnya atribut produk/merek tersebut (ei). Model ini diformulakan sebagai berikut :... (1) Keterangan : Ao = sikap terhadap suatu objek bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut I ei = evaluasi terhadap atribut I n = jumlah atribut yang dimiliki objek