Pengontrolan Suhu Menggunakan Metode FUZZY-PID pada Model Sistem Hipertermia

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGONTROLAN SUHU MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID PADA MODEL SISTEM HIPERTERMIA

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY

APLIKASI FIS MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN VALVE UNTUK MANGATUR TINGGI LEVEL AIR. Wahyudi, Iwan Setiawan, dan Martina Nainggolan *)

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

Makalah Seminar Tugas Akhir

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

Makalah Seminar Tugas Akhir PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PLANT ELECTRIC FURNACE MENGUNAKAN SENSOR THERMOCOUPLE DENGAN METODE FUZZY

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

TEKNIK KENDALI HIBRID PI FUZZY UNTUK PENGENDALIAN SUHU ZAT CAIR

PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM MODEL SUGENO PADA PENGENDALIAN SUHU RUANGAN

PENGENDALIAN TEMPERATURE PADA PLANT SEDERHANA ELECTRIC FURNACE BERBASIS SENSOR THERMOCOUPLE DENGAN METODE KONTROL PID

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

AUTOTUNING PARAMETER KENDALI PD DENGAN TSUKAMOTO FUZZY MENGGUNAKAN BAHASA C

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI TEKNIK KENDALI FUZZY PADA PENGENDALIAN LEVEL CAIRAN

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS)

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

Makalah Seminar Tugas Akhir

3.5.1 Komponen jaringan syaraf Adaptif Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Simulink MATLAB Mikrokontroler...

BAB III PERANCANGAN ALAT

II. PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

e (t) = sinyal kesalahan

Kontrol Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Metode PID-Fuzzy

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

SISTEM PENGONTROLAN TEKANAN UDARA PADA RUANG TERTUTUP

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN CAIRAN BERBASIS FUZZY (Fuzzy Based Liquid Height Controlling)

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

APLIKASI KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNTUK PENGATURAN SUHU PADA ALAT PENGERING KERTAS

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

IV. PERANCANGAN SISTEM

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

PERBAIKAN KARAKTERISTIK KONTROLLER TEMPERATUR PADA MODEL BOILER

PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN PENALAAN PARAMETER PID DENGAN LOGIKA FUZZY UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA 16

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

IMPEMENTASI KONTROL PID DAN FUZZY LOGIC UNTUK SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC SEBAGAI APLIKASI PRAKTIKUM KONTROL DIGITAL

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan Metode PID Self Tuning Berdasarkan Fuzzy pada Rancangan Mobil Hybrid

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

DESAIN KENDALI FUZZY PID (PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIVE) MESIN PENGERING TEMBAKAU OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lima metode defuzzifikasi ini dibandingkan dengan mengimplementasikan pada pengaturan kecepatan motor DC.

IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna yang mampu memenuhi

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

BAB 2 LANDASAN TEORI

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

MAKALAH SIDANG TUGAS AKHIR

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI FUZZY BERBASIS DIAGRAM LADDER PLC MITSUBISHI Q02HCPU PADA SISTEM MOTOR INDUKSI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Fuzzy Logic Controller untuk Pengendalian Level Air

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY

Transkripsi:

Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 2 (), 2, 2-26 Pengontrolan Suhu Menggunakan Metode FUZZY-PID pada Model Sistem Hipertermia Tunjung Dwi Madyanto, Imam Santoso 2, Iwan Setiawan 2. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Abstract Hipertermia merupakan salah satu metode penyembuhan dengan menggunakan proses penaikan suhu beberapa derajat Celcius di atas suhu fisiologi normal, untuk manusia hal ini berarti suhu dari 4⁰C sampai 45⁰C. Tujuan terapi dengan hipertermia adalah untuk membangkitkan panas yang cukup untuk membunuh sel-sel tumor tanpa merusak sel-sel jaringan tubuh yang sehat. Menjaga kestabilan suhu di pada daerah terapi menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan, tanpa adanya pengontrolan suhu yang baik akan mengakibatkan sel-sel jaringan tubuh yang normal juga akan mengalami kerusakan. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka pada penelitian ini dibuat suatu sistem pengendalian suhu dengan metode fuzzy-pid berbasis mikrokontroler ATmega32 pada pemodelan hipertermia. Sistem ini menggunakan sensor suhu non kontak MLX9247, yang berfungsi mengukur suhu permukaan objek yang diterapi. Potongan kulit sapi digunakan sebagai objek yang akan dikendalikan suhunya. Kulit sapi dipilih karena memiliki sifat yang hampir sama dengan kulit manusia. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kendali fuzzy-pid mampu menghasilkan respon sistem yang cukup baik, hal ini ditandai dengan kemampuan sistem mengikuti referensi sampai 2 menit. Untuk nilai referensi 42⁰C-45⁰C, sistem memerlukan waktu ± 2 menit untuk mencapai kestabilan. Keyword : hipertermia, Mikrokontroler Atmega32, fuzzy-pid, sensor suhu non kontak MLX9247. I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Metode penyembuhan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan fisik maupun jiwa yang sehat dari kondisi yang sakit. Akhir-akhir ini telah banyak dikembangkan metode-metode penyembuhan, dari metode penyembuhan yang bersifat konvensional hingga metode penyembuhan yang bersifat modern. Berbeda dengan metode penyembuhan konvensional, metode penyembuhan modern sudah banyak terdapat sentuhan teknologi dan sistem otomatisasi di dalamnya. Metode penyembuhan modern merupakan bukti kemajuan di bidang kedokteran, salah satunya yaitu sistem hipertermia. Hipertermia merupakan proses penaikan suhu beberapa derajat Celcius di atas suhu fisiologi normal, untuk manusia hal ini berarti suhu dari 4⁰C sampai 45⁰C. Tujuan terapi dengan hipertermia adalah untuk membangkitkan panas yang cukup untuk membunuh sel-sel tumor tanpa merusak sel-sel jaringan tubuh yang sehat. Hal ini dikarenakan sel-sel tumor lebih sensitif terhadap panas dibandingkan dengan sel-sel jaringan tubuh yang normal. Hipertermia dapat digunakan secara tersendiri atau dikombinasikan dengan khemoterapi atau radioterapi. Dalam system hipertermia diperlukan suatu proses untuk menjaga kestabilan suhu tersebut. Fuzzy-PID controller merupakan suatu metode pengontrolan modern gabungan dari algoritma fuzzy dan PID, yang menawarkan keunggulan- keunggulan dibandingkan dengan metode pengontrolan konvensional. Parameter - parameter PID yang berfungsi untuk menentukan sifat dari respon sistem, ditentukan oleh keluaran dari algoritma fuzzy. Pada Penelitian ini digunakan mikrokontroler ATMega32 sebagai kontroler, dan Fuzzy-PID controller Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4 84 sebagai metode pengendali. Fuzzy-PID digunakan untuk mengendalikan suhu keluaran dari sistem..2 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah mengimplementasikan metode fuzzy-pid berbasis mikrokontroler ATMega32, pada model sistem termoterapi untuk pengontrolan suhu permukaan objek yang diterapi..3 Pembatasan Masalah Dalam Penelitian ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :.) Penalaan dengan sistem pengendali Fuzzy metode Sugeno, fungsi keanggotaan masukan himpunan Fuzzy adalah segitiga dan trapesium, metode pengambilan keputusan menggunakan fungsi implikasi MIN dengan agregator MAX, dan defuzzifikasi menggunakan metode rata-rata terbobot (weighted average). 2.) Bahasa pemograman yang digunakan pada mikrokontroler adalah dengan menggunakan CodeVisionAVR V2.3.9 dan Visual C# digunakan dalam proses monitoring. Pada Penelitian ini program monitoring tidak dibahas. II. KAJIAN PUSTAKA 2. Hipertermia Satu masalah dalam terapi tumor adalah keberadaan sel tumor sangat sulit diidentifikasi. Sifat sel tumor ini lebih sensitif terhadap panas dari pada sel normal, maksudnya adalah sel tumor ini akan mati apabila dikenai panas di atas suhu fisiologis normal, sedangkan sel normal masih bertahan. Menaikkan suhu beberapa derajat di atas suhu normal pada

TRANSMISI, 2, (), 2, 22 daerah tumor adalah salah satu cara untuk menghancurkan sel tumor (Bradova, 998). Hipertemia adalah suatu proses penaikan temperatur beberapa derajat celcius di atas temperatur fisiologi normal. Hipertermia bisa juga diartikan sebagai suatu teknik untuk membangkitkan panas yang cukup untuk membunuh sel tumor tanpa merusak sel sehat. Hipertermia dapat membunuh sel kanker dan memperkecil ukuran tumor dengan merusak protein maupun struktur sel. Teknik hipertermia menggunakan prinsip transfer energi untuk membentuk panas pada jaringan tubuh, teknik ini menaikkan temperatur jaringan tubuh di atas normal yaitu sekitar 4 C sampai 45 C. 2. Kendali PID (Proporsional-Integral-Diferensial) Pengendali PID merupakan gabungan dari tiga macam pengendali, yaitu pengendali proporsional, pengendali integral, dan pengendali turunan. Tujuan dari penggabungan ketiga macam pengendali tersebut adalah untuk memperbaiki kinerja sistem di mana masing-masing pengendali akan saling melengkapi dan menutupi dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Gambar menunjukkan diagram blok pengendali PID secara umum. Gambar Diagram blok pengendali PID secara umum. Struktur PID parallel merupakan struktur PID yang sering digunakan. Persamaan () berikut memperlihatkan bentuk umum dari kontrol PID. t de t CO t k e t e d T p T d dt i () dengan CO(t) = output kontroler, e(t) = error (e = SP - PV), Kp = gain proporsional, Ti = time integral, Td = time derivative. Dalam kawasan Laplace, persamaan () tersebut dapat ditulis: CO( s) K p TDse( s) TI s (2) Realisasi kontrol PID digital akan ditemukan dalam sistem berbasis mikroprosesor. Sistem kontrol PID digital bekerja dalam basis-basis waktu diskret, sehingga persamaan matematis diskret diperlukan untuk aplikasi kontrol PID ke dalam sistem mikroprosesor. 2.2 Sistem Logika Fuzzy Fuzzy berarti samar, kabur atau tidak jelas. Fuzzy adalah istilah yang dipakai oleh Lotfi A Zadeh pada bulan Juli 964 untuk menyatakan kelompok / himpunan yang dapat dibedakan dengan himpunan lain berdasarkan derajat keanggotaan dengan batasan yang tidak begitu jelas (samar), tidak seperti himpunan klasik yang membedakan keanggotaan himpunan menjadi dua, himpunan anggota atau bukan anggota. Gambar 2 menunjukkan mekanisme kendali logika Fuzy. Referensi r(k) + Kesalahan e(k) - T Beda Kesalahan e(k-) Fuzifikasi y(k) Basis Pengetahuan Logika Pengambilan Keputusan Sistem ng Dikontrol Defuzifikasi Gambar 2 Mekanisme kendali logika Fuzzy kalang tertutup. Kendali logika Fuzzy dilakukan dalam tiga tahap, yaitu fuzzifikasi, evaluasi aturan dan defuzzifikasi. Gambar 3 menunjukkan proses Fuzzifikasi. Gambar 3 Proses Fuzzifikasi. Metode yang digunakan dalam penentuan basis aturan Fuzzy adalah menggunakan metode trial and error. Logika pengambilan keputusan disusun dengan cara menuliskan aturan yang menghubungkan antara masukan dan keluaran sistem Fuzzy. Aturan ini diekspresikan dalam kalimat: jika <masukan> maka <keluaran>. Metode ini mempunyai bentuk aturan seperti persamaan 3 IF x is A and y is B then z = k (3) Defuzzifikasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan besaran Fuzzy yang disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan Fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaan untuk mendapatkan kembali bentuk tegasnya (crisp). Gambar 4 menunjukkan proses pengambilan keputusan metode sugeno. A B A A2 X A2 Antecedent Fuzzyfikasi U B2 U B2 B Y Operator AND V V C C2 Consequent Implikasi Min C2 C W W C Agregasi (Max) Gambar 4 Proses pengambilan keputusan metode Sugeno. 2.3 Metode Fuzzy Multiterm Controllers Pada metode Fuzzy Multiterm Controllers, logika Fuzzy akan dipergunakan untuk menala atau mengadaptasi sebuah kontroler multiterm seperti kontroler PD, PI atau PID seperti yang terlihat pada Gambar 5. W Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4-84

TRANSMISI, 2, (), 2, 23 SP + - e PID Kontroller co plant OUT dikirimkan ke komputer. Program akan terus berjalan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Diagram alir program utama dapat dilihat pada Gambar 7. Mulai A PV e de Fuzzy Tunner Inisialisasi Scan Keypad Memasukkan Set Timer Adakah Set Timer? Gambar 5 Kontroler PID yang diadaptasi oleh Fuzzy sebagai tuning. Pendekatan dasar dalam mengadaptasi kontroler multiterm (kontroler PID) dengan menggunakan logika Fuzzy adalah dengan merencanakan supervisory rules dari Fuzzy tersebut dengan aturan (rule) berikut ini : ) IF e(k) is Ai and e(k) is Ai, THEN Kp is Ci, Ki is Di and Kd is Ei (2) Dimana, Ai, Bi, Ci, Di dan Ei adalah variabel linguistik dari rule ke-i (i =, 2,, m) yang dapat direpresentasikan dengan fungsi keanggotaan tertentu. III. PERANCANGAN 3. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Perancangan perangkat keras sistem hipertermia pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. LCD Modul Input Keypad USB PORT C PORT B INT / PD.2 Sistem Mikrokontroler ATmega8535 PD.3 ADC ADC 2 Zero Crossing Detector Catu Daya AC Penguat Instrumentasi Pengontrol Tegangan AC Rangkaian Sensor cm 2 cm Model Hipertermia Heater 2 cm Jaringan Uji cm 5cm Sensor Suhu MLX9247 Gambar 6 Diagram blok perancangan perangkat keras. 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak terdiri dari perancangan program utama, Program Fuzzy sebagai tuning kendali PID.Program kendali kendali PID. 3.2. Program Utama Perancangan perangkat lunak program utama ini secara garis besar bertujuan untuk mengatur kerja sistem seperti inisialisasi register I/O dan variabel, scanning keypad, setting parameter, pembacaan hasil sensor, proses pengaturan sinyal kontrol proses penghitungan sinyal error dan delta error. Program utama akan diawali dengan inisialisasi variabel-variabel yang digunakan dalam keseluruhan proses kendali, tahapan selanjutnya untuk mengatur besarnya suhu yang diinginkan dengan menekan tombol A, penekanan tombol A mengakibatkan program memasuki tahapan penentuan set point yang diinginkan yaitu 42⁰C-45⁰C. Dengan menekan #, maka diharuskan mengisi waktu lamanya sistem berjalan. Sistem akan menjalankan program setelah set timer dimasukkan dengan menekan tombol #, program kemudian mengirimkan data set timer ke LCD dan komputer, sensor thermophile membaca suhu, yang selanjutnya data suhu yang didapat dikirimkan ke LCD dan komputer. Program selanjutnya mengeksekusi program Fuzzy-PID, yang hasil dari pengolahan Fuzzy-PID ini digunakan untuk mengendalikan suhu dengan actuator lampu pijar. Data parameter suhu yang diperoleh dikirimkan ke LCD dan Komputer, sedangkan data parameter Kp, Kid an Kd akan 25cm Apakah Tombol A ditekan? Memasukkan Set Point Adakah Set Point? Kirim Set Point ke LCD & Komputer Scan Keypad Apakah Tombol # ditekan? A Kirim Set Timer ke LCD & Komputer Scan Keypad Apakah Tombol # ditekan? Baca Suhu Kirim nilai suhu ke LCD & Komputer Fuzzy Tuning Kp,ti, td Kirim nilai Kp,Ki dan Kd ke LCD & Komputer Apakah Waktu== Set Timer? Selesai Gambar 7 Diagram alir sistem 3.2. Program Fuzzy Sebagai Tuning Kendali PID. Program kendali Fuzzy terdiri atas Fuzzifikasi, evaluasi aturan, mekanisme pengambilan keputusan, dan deffuzifikasi. Keluaran pada proses defuzzifikasi merupakan hasil dari proses sistem Fuzzy secara keseluruhan. A. Fuzzifikasi Pada pemrograman Fuzzifikasi ini digunakan parameter fungsi keanggotaan masukan berupa error dan d_error. Derajat keanggotaan bernilai antara dan, sedangkan dalam pemrograman tuning dengan logika Fuzzy ini, nilai derajat keanggotaan dinormalisasi ke dalam nilai hingga 2 dengan tujuan menghemat memori flash pada mikrokontroler. Fungsi keanggotaan error dan d_error ditunjukkan pada Gambar 8 dan Gambar 9..5 Z P PB 2 -- Error Suhu ( C) Gambar 8 Fungsi keanggotaan error level..5 -.6 -.3 -.3.6 D_Error Suhu ( C) Gambar 9 Fungsi keanggotaan d_error level. B. Evaluasi aturan Evaluasi aturan adalah proses mengevaluasi derajat keanggotaan tiap-tiap fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy masukan ke dalam basis aturan yang telah ditetapkan. Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4-84

TRANSMISI, 2, (), 2, 24 Sebelum melakukan evaluasi aturan terlebih dahulu ditetapkan basis aturan. Basis aturan merupakan keseluruhan aturan dari kombinasi dua masukan yang mungkin. Keluaran Fuzzy akan menentukan nilai konstanta PID. Lima belas aturan yang digunakan terlihat pada Tabel, Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel Basis Aturan tuning PID denganlogika Fuzzy untuk Konstanta Kp. D_Error Error Z K K K KS KS P B B B S S PB M M M M M Tabel 2 Basis Aturan tuning PID denganlogika Fuzzy untuk Konstanta Ki. D_Error Error Z K K K KS KS P B B B S S PB M M M M M Tabel 3 Basis Aturan tuning PID denganlogika Fuzzy untuk Konstanta Kd. D_Error Error Z B M M KS KS P S S S KS KS PB K K K K K Metode pengambilan keputusan (inferensi) yang digunakan dalam pemrograman ini adalah metode Max-Min. Setelah semua aturan fuzzy dieksekusi, dilakukan proses agregasi dengan mengambil nilai maksimal dari masing masing fungsi keanggotaan variabel keluaran. C. Defuzzifikasi Defuzzifikasi merupakan kebalikan dari proses Fuzzifikasi, yaitu mengubah himpunan Fuzzy keluaran menjadi keluaran tegas (crisp). Pengubahan ini diperlukan karena konstanta kendali PID hanya mengenal nilai tegas sebagai variabel parameter.perancangan ini, menggunakan sebuah himpunan Fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaannya berupa singleton, seperti tampak pada Gambar, Gambar dan Gambar 2.,5 KS K S 3 B 5 2 25 3 Fungsi Keanggotaan Keluaran Gambar Fungsi keanggotaan keluaran konstanta Kp. KS K S B M M,5 KS K S,3,8 2 6 2 B Fungsi Keanggotaan Keluaran Gambar 2 Fungsi keanggotaan keluaran konstanta Kd. Nilai tegas (crisp) keluaran diperoleh dari himpunanhimpunan Fuzzy keluaran dengan menggunakan metode ratarata terbobot. 3.2.2 Program Kendali PID. Pada penelitian ini digunakan kendali PID untuk mendapatkan nilai suhu yang diinginkan. Nilai konstanta Kp, Ki dan Kd diperoleh dari Sistem Fuzzy sebagai penala. Perhitungan dengan algoritma PID dimulai dengan menghitung error antara setpoint level dengan level sebenarnya. Error digunakan sebagai masukan pada kendali PID.. IV. PENGUJIAN Dan ANALISIS 4. Pengujian Rangkain Kendali Tegangan AC Pengamatan dilakukan dengan osiloskop terhadap gelombang picu dari mikrokontroler dan keluaran pengendali tegangan AC yang diberikan ke beban berdasarkan pengaturan sinyal kontrol. Hasil pengujiannya terlihat pada Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5. sinyal picu tegangan AC Gambar 3 Sinyal picu dan tegangan beban untuk Co = %. sinyal picu tegangan AC Gambar 4 Sinyal picu, tegangan beban untuk Co= 6%. sinyal picu tegangan AC M,5,5 2 5 7 Fungsi Keanggotaan Keluaran Gambar Fungsi keanggotaan keluaran konstanta Ki. Gambar 5 Sinyal picu, tegangan beban untuk Co= %. Ketiga bentuk gambar gelombang tegangan pada beban yang diuji, dapat diketahui bahwa semakin besar sinyal kontrol yang diberikan ke pemicuan (TCNT), maka tegangan AC yang diberikan ke beban untuk tiap fasenya (fase positif dan fase negatif) akan semakin besar, yang Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4-84

TRANSMISI, 2, (), 2, 25 berarti bahwa tegangan listrik yang diberikan ke beban akan semakin besar. 4.3 Pengujian Respon Sistem dengan PC. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja pengendali pada sistem terhadap nilai referensi yang diberikan. Beberapa respon sistem yang diambil antara lain respon sistem open loop, respon sistem dengan referensi tetap, respon sistem dengan kenaikan referensi, respon sistem dengan penurunan referensi. 4.3. Pengujian Respon Sistem Open Loop Pengujian respon sistem open loop dilakukan untuk mengetahui karakteristik plant pengatur suhu yang akan dikendalikan. Pada pengujian ini, plant diberi masukan berupa tegangan yang diberikan ke lampu pijar sebesar 22 volt. Tanggapan yang dihasilkan oleh plant tersebut ditunjukkan pada Gambar 6. awal 6⁰C mempunyai waktu naik 42 detik, dan waktu penetapan 52 detik. Hal ini disebabkan sistem tidak memiliki pendingin untuk menurunkan suhu secara cepat. Kendali PID dengan penalaan logika Fuzzy pada sistem tanpa gangguan yang diuji sudah bekerja secara optimal, dimana semua respon sistem untuk referensi yang berbeda dapat mencapai keadaan stabil. 4.3.3 Pengujian Nilai Referensi Naik Pengujian nilai referensi naik dilakukan dengan memberikan referensi menaik yaitu dari 4⁰C naik menjadi 45⁰C. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan atau untuk kerja kendali PID dengan penalaan logika Fuzzy terhadap perubahan kenaikan referensi. Respon pengujian terhadap kenaikan nilai referensi ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 6 Tanggapan plant suhu untuk pengujian respon sistem open loop. Respon sistem suhu pada Gambar 6 menunjukkan bahwa sistem open loop ini stabil pada detik ke 8, dengan suhu pencapaian 59,37⁰C. Tanggapan plant suhu menunjukkan bahwa pada plant ini memiliki waktu tunda (delay time), detik. 4.3.2 Pengujian Nilai Refrensi Tetap. Tanggapan pengendalian sistem suhu tanpa gangguan dengan memberikan nilai referensi suhu yang sama, tetapi dengan kondisi awalan yang berbeda yaitu 34,5⁰C dan 6⁰C. Respon sistem dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar 9 Respon sistem pada referensi naik. Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa pada referensi 4⁰C mempunyai waktu naik terbesar, yaitu 63 detik dan waktu penetapan 63 detik. Ketika referensi dinaikkan menjadi 45⁰C, waktu naik sistem adalah 5 detik dan waktu penetapan 64detik. Hal ini disebabkan karena selisih suhu awal 34,4⁰C menuju 4⁰C lebih besar daripada 4⁰C menuju 45⁰C. 4.3.4 Pengujian Nilai Referensi Turun Pengujian nilai referensi turun dilakukan dengan memberikan referensi menurun yaitu dari 44⁰C turun menjadi 4⁰C. Respon pengujian terhadap penurunan nilai referensi ditunjukkan pada Gambar 2. Lama terapi Gambar 4.7 Respon sistem kendali suhu dengan referensi 44⁰C dengan kondisi awal 34,5⁰C. Lama terapi Gambar 4.8 Respon sistem kendali suhu dengan referensi 44⁰C dengan kondisi awal 65⁰C. Dari Gambar 7 dan Gambar 8 dapat dilihat bahwa pada referensi 44⁰C dengan kondisi awal 34,5⁰C mempunyai waktu naik terkecil yaitu detik, dan waktu penetapan 2 detik, sedangkan pada referensi 45⁰C dengan kondisi Gambar 2 Respon sistem pada referensi turun. Gambar 2 menunjukkan referensi 44⁰C mempunyai waktu naik terbesar, yaitu 6 detik dan waktu penetapan 6 detik. Ketika referensi diturunkan menjadi 4⁰C, waktu naik sistem adalah 8 detik dan waktu penetapan 89 detik. Hal ini disebabkan karena sistem tidak memiliki sistem pendingin, jadi suhu turun secara alamiah. 4.3.5 Pengujian Respon Sistem terhadap Gangguan Pengujian terhadap pengaruh gangguan pada sistem dilakukan dengan pengujian pengaruh gangguan sesaat pada sistem. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan atau untuk kerja kendali PID dengan penalaan logika Fuzzy terhadap gangguan luar. Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4-84

TRANSMISI, 2, (), 2, 26 Pengaruh gangguan sesaat pada sistem dilakukan dengan meletakkan benda panas dengan suhu 56,4⁰C pada daerah pemanasan. Pemberian gangguan dilakukan ketika mencapai keadaan stabil, sesuai dengan referensinya. Hasil pengujian respon sistem ditunjukkan pada Gambar 2. On Off Gambar 2 Respon sistem terhadap gangguan. Pada Gambar 2 menunjukkan respon sistem kendali suhu dengan gangguan sesaat pada referensi 56,4⁰C, gangguan diberikan dengan meletakkan benda panas dengan suhu 56,4⁰C pada daerah pemanasan. Dengan ganguan yang sangat besar akan membuat sistem langsung mati hingga error tidak kurang dari -,5. Sistem kendali suhu ini membutuhkan waktu pemulihan menuju kestabilan. V. PENUTUP 5. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:. Pada pengujian rangkaian kendali tegangan AC, semakin besar sinyal kontrol yang diberikan ke pemicuan (TCNT), maka bagian dari tegangan AC yang diberikan ke beban untuk tiap fasenya (fase positif dan fase negatif) akan semakin besar, yang berarti bahwa tegangan listrik yang diberikan ke beban akan semakin besar. 2. Pada pengujian nilai referensi tetap, pada referensi 44⁰C dengan kondisi awal 34,5⁰C mempunyai waktu naik terkecil yaitu detik, dan waktu penetapan 2 detik, sedangkan pada referensi 44⁰C dengan kondisi awal 6⁰C mempunyai waktu naik 42 detik, dan waktu penetapan 52 detik. Hal ini disebabkan sistem tidak memiliki pendingin untuk menurunkan suhu secara cepat. 3. Pada pengujian referensi naik, pemberian referensi 4⁰C mempunyai waktu naik lebih besar, yaitu 63 detik dan waktu penetapan 64 detik, dibandingkan ketika referensi dinaikkan menjadi 45⁰C, waktu naik sistem adalah 5 detik dan waktu penetapan 64 detik. Hal ini disebabkan karena selisih suhu awal 34,4⁰C menuju 4⁰C lebih besar daripada 4⁰C menuju 4⁰C. 4. Pada pengujian referensi turun, pemberian referensi 44⁰C mempunyai waktu naik lebih kecil, yaitu 6 detik dan waktu penetapan 6 detik, dibandingkan ketika referensi diturunkan menjadi 4⁰C, waktu naik sistem adalah 8 detik dan waktu penetapan 89 detik. Hal ini disebabkan karena sistem tidak memiliki sistem pendingin, jadi suhu turun secara alamiah. 5. Pada pengujian respon sistem terhadap gangguan, gangguan sesaat pada referensi 44⁰C, gangguan diberikan dengan meletakkan benda panas dengan suhu 56,4⁰C pada daerah pemanasan. Sistem kendali suhu ini membutuhkan waktu pemulihan menuju kestabilan. On 5.2 Saran Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:. Dapat dilakukan penggantian model sistem hipertermia yang lebih baik, yaitu dengan menggunakan magnetron sebagai aktuatornya. 2. Plant pengontrolan suhu masih dapat dikembangkan lagi dengan mengubah kontroler, misalkan algoritma genetic dan jaringan syaraf tiruan.. Daftar Pustaka [] Adel S. Sedra dan Kenneth C. Smith, Rangkaian Mikroelektronik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 99. [2] Anggoro, Bambang, Pengukuran Listrik, Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi & Pengukuran Listrik ITB, Bandung, 986. [3] Atmel, Datasheet Mikrokontroler ATmega32, http : // www.atmel.com / dyn / resources/ prod_documents/doc253.pdf. [4] Habash, R.W.Y., Non-Invasive Microwave Hyperthermia, Tesis S-2, Indian Institute of Science, Bangalore, 994. [5] Iqbal, Muhammad, Pengaturan Suhu Cairan yangmengalir dengan Fuzzy Logic Controller, Penelitian, Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro,Semarang, 2. [6] Jang,J-S.R., C-T.Sun, E. Mizutani, Neuro Fuzzy and Soft Computing, Prentice-Hall International, Inc, 997. [7] Laksono, Suryo Krido, Pengaturan Sudut fasa Berbasis Logika Fuzzy untuk Sistem pengaturan Temperatur, Penelitian Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang, 23. [8] Melexis, Data Sheet Infrared Sensor MLX9247,http://www.melexis.com/Asset/IR-Sensor- MLX9247-DataSheet- DownloadLink-4763.aspx. [9] Pornjit Pratumsuwan, Siripun Thongchai, and Surapun Tansriwong, A Hybrid of Fuzzy and Proportional- Integral-Derivative Controller for Electro-Hydraulic Position Servo System Energy Research Journal, 62-67, 2. [] Şaban Çetin, and Özgür Demir, Fuzzy PID Controller with Coupled Rules for a Nonlinear Quarter Car Model, World Academy of Science, 62-67, 28. [] Setiawan, Iwan, Kontrol PID untuk Proses Industri, Elexmedia Computindo, Jakarta, 28. [2] Wardhana, Lingga, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATmega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 26. [3] Wei Li, Xiaoguang Chang, Application of Hybrid Fuzzy Logic Proportional plus Conventional Integral- Derivative Controller to Combustion Control of Stoker-Fired Boilers, Elsevier, 267-284, 997. [4] Willis, M.J., Proportional-Integral-Derivative Control, Department of Chemical and Process Engineering University of Newcastle, Newcastle, 999. Copyright 2, TRANSMISI, ISSN 4-84