BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

1. BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

PENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EKUITAS

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

PENINGKATAN NIAT PEMBELIAN MELALUI WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Aktivitas perdagangan melalui internet (e-commerce) telah berdampak signifikan

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

I. PENDAHULUAN. Aktivitas perdagangan melalui internet (e-commerce) telah berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 ( Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. virtual atau bisa disebut sebagai online shopping, dimana penjual dan pembeli tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pengguna dan Indonesia kini berada di urutan ke empat dari

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent.

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti menganggap bahwa penjelasan dari penelitian terdahulu memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. 1. e-word of Mouth mempengaruhi Brand Image secara signifikan pada. situs Traveloka terhadap Masyarakat Kota Payakumbuh.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merek dan Kesadaran Merek terhadap Niat Beli. Berikut ini diuraikan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Roda Express Sukses Mandiri. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa yang

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran adalah mengatur hubungan konsumen yang menguntungkan. Dua tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dan menginginkan suatu peradaban yang lebih baik dalam arti memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) pada saat ini

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN. atau melakukan browsing melalui internet dengan menggunakan handphone sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Landasan Teori dan Kerangka Pikir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. berkembang sangat pesat. Komputer adalah salah satu produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Internet Menurut O Brien (2005), Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari kumpulan jutaan jaringan baik itu dari jaringan perusahaan, Pemerintahan, serta pendidikan yang terhugung satu sama lain dengan ratusan juta komputer serta pemakainya di lebih dari 200 negara. Menurut Chaffey (2009), Internet diartikan sebagai sebuah jaringan fisik yang menghubungkan komputer di dunia yang terdiri dari infrastruktur seperti server dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk menyimpan dan memindahkan informasi antara komputer client dengan web servers. Menurut Moriarty (2009), Internet apabila diartikan secara teknis dapat didefiisikan sebagai sebuah sistem jaringan komputer internasional yang saling menghubungkan antar komputer dengan komputer lainnya. Menurut Schneider (2011), Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antar user sehingga memungkinkan terjadi interaksi antara satu dengan yang lain. Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Internet adalah Sebuah Jaringan fisik yang terdiri dari kumpulan jutaan jaringan komputer yang terus tumbuh dan berkembang yang memiliki fungsi menghubungkan antar komputer dengan komputer lainnya sehingga memungkinkan terjadi interaksi seperti pertukaran informasi antar user di dunia. 2.2. E-Business Menurut O Brien (2005), e-business adalah pemanfaatan teknologi internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses proses bisnis, komunikasi perusahaan, dan kerja sama antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya. Menurut Jelassi & Albercht (2008), e-business didefinisikan sebagai sarana sebuah elektronik untuk melakukan proses proses bisnis dalam suatu organisasi baik proses internal maupun eksternal organisasi. 13

14 Menurut Chaffey (2009), e-business didefinisikan sebagai proses pertukaran informasi secara elektronik dalam sebuah organisasi dan dengan pemegang kepentingan lain diluar perusahaan yang mendukung proses proses bisnis. Secara singkatnya e-business didefinisikan sebagai perubahan proses proses bisnis utama melalui pemanfaatan teknologi internet. Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa e-business merupakan pemanfaatan teknologi jaringan komputer untuk merubah, mengoptimalisasi proses proses bisnis utama dan pertukaran informasi baik dalam internal organisasi maupun eksternal secara elektronik. 2.3. E-Marketing Menurut Boone dan Kurtz (2005), e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce yang terdiri dari strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa yang ditujukan kepada pangsa pasar iternet atau melalui media digital lainnya. Menurut Chaffey (2009), e-marketing atau disebut juga sebagai digital marketing diartikan sebagai pengaturan dan penerapan metode pemasaran dengan menggunakan media elektronik seperti web dan e-mail. E-marketing berfokus pada bagaimana sebuah perusahaan dan mereknya menggunakan web dan media digital lainnya seperti e-mail dan mobile media untuk berinteraksi dengan audiensnya dalam rangka mencapai tujuan dari strategi marketing yang digunakan. Dari pengertian pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa e- marketing adalah penerapan metode metode pemasaran dengan memafaatkan media digital seperti internet untuk mencapai tujuan dari strategi pemasaran. 2.4. World Wide Web Menurut O Brien (2005), World wide web adalah jaringan multimedia situs internet global utuk informasi, pendidikan, hiburan, e-business dan e-commerce. Menurut Chaffey (2009), World wide web adalah teknik paling umum yang digunakan didalam mempublikasikan informasi pada internet. World wide web diakses melalui web browsers yang menampilkan halaman web yang berisi gambar atau teks dalam bentuk html atau xml.

15 Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa World wide web adalah sebuah teknik yang digunakan dalam mempublikasikan informasi dalam internet yang membentuk sebuah jaringan yang berisi kumpulan informasi informasi yang terdapat di dalam internet. 2.5. Website Quality Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leonidio (2010), disebutkan bahwa Website quality terdiri atas beberapa dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: - Usability dimana dikatakan bahwa berhubungan dengan terjadinya proses interaksi diantara manusia dengan komputer dan bagaimana konsumen memahami dan berinteraksi melalui website serta kualitas yang berkaitan dengan kegunaan dan desain. - Quality of Information merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas dari konten atau isi dari sebuah website yang mencakup informasi berguna untuk pengguna, informasi yang tepat dan pengguna website dengan mudah dapat mengerti isi dari informasi yang diberikan oleh website tersebut, serta menggunakan format yang tepat juga. - Quality of interaction with the service dimana merupakan gambaran akan mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna website ketika mereka menggunakan lebih kedalam website yang terwujud dengan timbulnya rasa kepercayaan dan empati, sebagai contoh melihat dari adanya isu keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik website. 2.6. Brand Image Menurut Kotler (2005), Brand image merupakan sebuah persepsi dan keyakinan dari seorang konsumen dimana tercermin dalam bentuk asosiasi yang terjadi dalam memori atau benak konsumen tersebut akan sebuah brand. Sedangkan menurut Keller (2013), brand image merupakan salah satu aspek vital yang penting dari sebuah brand dimana memiliki citra (image), diungkapkan pula bahwa Brand image memiliki pengaruh yang besar terhadap para pemasar untuk menciptakan perbedaan di antara lower-level-consideration dan higher-level-

16 consideration dimana hal-hal tersebut berkaitan langsung dengan pendapat, perasaan, dan hubungan yang didapatkan oleh konsumen yang bersangkutan Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa brand image merupan sekumpulan persepsi-persepsi dari konsumen dimana tidak dapat dikontrol dari sebuah merek dan efek dari brand image yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak terhadap produk tersebut yang disesuaikan dengan citra merek dari persepsi mereka. 2.7. Trust Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2012), Trust atau kepercayaan didefinisikan sebagai kemauan dari konsumen untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya, kepercayaan itu sendiri dapat muncul ketika pihak yang terlibat mendapatkan kepastian dari pihak lainnya dan bisa memberikan kewajiban. Diungkapkan bahwa terdapat 3 faktor penting yang dapat membentuk kepercayaan konsumen terhadap yang lain yaitu ability, benevolence dan integrity. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Hwang & Lee (2012), yang juga menunjukkan bahwa Trust dipengaruhi oleh beberapa dimensi yaitu : - Integrity merupakan keyakinan bahwa perusahaan dapat dipercaya dengan cara mematuhi aturan yang berlaku perilaku, seperti kejujuran dan tetap menjanjikan terhadap konsumen. - Ability merupakan sebuah keyakinan dalam keterampilan dan kompetensi perusahaaan tersebut. - Benevolence merupakan sebuah keyakinan dimana konsumen mempercayai perusahaan yang akan memberikan keuntungan yang baik bagi konsumen tersebut. 2.8. Purchase Intention Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011), dikatakan bahwa purchase Intention adalah suatu keadaan yang mengambarkan seorang konsumen yang bersedia dan bermaksud untuk melakukan transaksi dengan seorang penjual.

17 Sedangkan Wang & Tsai (2014), mendefinisikan Purchase Intention sebagai kemungkinan dari seorang konsumen atas kemungkinan untuk membeli sebuah produk, dijabarkan bahwa semakin tinggi niat konsumen berarti kemungkinan untuk membeli produk menjadi lebih tinggi meskipun belum tentu konsumen benar-benar akan membeli produk tersebut. 2.9. Hubungan Antar Variabel Berdasarkan literatur yang dikumpulkan dan penjelasan yang telah didapatkan maka peniliti akan mendefinisikan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain berdasarkan dari sumber penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu. a. Hubungan Antara Website Quality dan Trust Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gregg & Walczk (2010), dikatakan bahwa ketika sebuah perusahaan dengan tingkat Website Quality yang baik maka akan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat trust dari sikap konsumen sehingga berpengaruh juga terhadap niat beli dari konsumen tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Chang, Kuo, Hsu, & Cheng (2014), yang menyatakan bahwa jika tampilan website sebuah perusahaan memiliki kualitas yang baik, maka hal tersebut akan mempengaruhi rasa trust yang dimiliki konsumen sehingga untuk menumbuhkan niat beli pada konsumen tersebut tidak perlu menggunakan taktik yang susah. b. Hubungan Antara Brand Image dan Trust Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahman & Mamun (2010), dikemukakan bagaimana pengaruh brand Image yang kuat dari sebuah perusahaan dapat meningkatkan rasa trust yang dimiliki perusahaan terhadap konsumen mereka tersebut sebab seorang konsumen akan memiliki rasa percaya terhadap perusahaan yang memiliki brand Image yang kuat dibenak mereka sehingga bisa mempengaruhi niat beli dari konsumen tersebut.

18 c. Hubungan Website Quality dengan Purchase Intention Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bai, Law & Wen (2008), dikemukakan bahwa kualitas sebuah website dengan tampilan dan navigasi yang baik serta mumpuni dapat membuat niat beli dari seorang konsumen menjadi lebih besar. Kemudian hasil dari penelitian Gregg & Walczk (2010), juga mengemukakan bahwa Website Quality memiliki pengaruh positif terhadap niat beli seorang konsumen sehingga perusahaan diharapkan harus dapat menjalankan websitenya dengan seksama sehingga dapat meningkat purchase intention atau niat beli dari konsumen. d. Hubungan Brand Image dengan Purchase Intention Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shah & Aziz (2012), dikemukakan bahwa nilai brand Image sebuah perusahaan mempengaruhi secara positif dan siginifikan terhadap sikap dan niat dari konsumen untuk melakukan pembelian sehingga dengan brand Image yang kuat akan lebih menarik perhatian dari konsumen tersebut. Hal ini diperkuat juga dengan hasil penelitian dari Boshoff & Ward (2009), yang mengatakan bahwa perusahaan dengan brand Image yang lebih kuat cenderung memilki konsumen - konsumen dengan tingkat niat beli yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang memiliki brand image yang lemah, hal ini disebabkan oleh konsumen lebih mengenal produk yang memiliki image yang baik. e. Hubungan Trust dengan Purchase Intention Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sam & Tahir (2010), diungkapkan bagaimana tingkatan trust dari konsumen dapat berpengaruh terhadap niat beli mereka, karena ketika seorang konsumen memiliki rasa percaya (trust) yang tinggi, maka niat beli dari konsumen akan lebih mudah timbul. Penelitian yang dilakukan oleh Mahmoudzadeh & Bakhshandeh (2013), juga mengungkapkan bahwa trust yang dimiliki konsumen akan berdampak positif terhadap peningkatan niat beli (Purchase Intention) pada konsumen.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Variabel Metedologi Penelitian Website Brand Purchase Jenis Trust Peneliti Quality Image Intention Penelitian Metode Gregg & Walczak, 2010 Kuantitatif Analisis Structural Equation Model (SEM) Chang, Kuo, Hsu, & Analisis Structural Kuantitatif Cheng (2014) Equation Model (SEM) Rahman & Mamun (2010) Kuantitatif Analisis Structural Equation Model (SEM) Bai, Law & Wen 2009 Kuantitatif Analisis Structural Equation Model (SEM) Shah & Aziz (2012) Kuantitatif Boshoff & Ward (2009) Kuantitatif Sam & Tahir (2010) Kuantitatif Regresi Mahmoudzadeh & Analisis Structural Kuantitatif Bakhshandeh (2013) Equation Model (SEM) Unit Analisis Sikap konsumen dalam online auction (ebay.com) Sikap konsumen pengunjung Hotel di Taiwan ( Sheraton) Konsumen yang mengunjungi Supermarket Giant (Malaysia) Responden yang bertransaksi secara online di China Konsumen yang Mengkonsumsi Rokok Respon Konsumen terhadap Generic- Branded Website Konsumen E-ticket dari Klang Valley (Malaysia) Konsumen pengguna Cellphone di Iran 19

20 2.10. Kerangka Penelitian Website Quality ( X1 ) Trust ( Y ) Purchase Intention ( Z ) Brand Image ( X2 ) Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 2.11. Hipotesis Dibawah ini adalah penjabaran hipotesis yang telah disesuaikan dengan teori dan hasil penelitian terdahulu. Untuk H-1 Ho = Tidak ada pengaruh Website Quality terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Website Quality terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris Untuk H-2 Ho = Tidak ada pengaruh Brand Image terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Brand Image terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris Untuk H-3 Ho = Tidak ada pengaruh Website Quality dan Brand Image terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Website Quality dan Brand Image terhadap Trust pada PT. Maju Giat Poolaris

21 Untuk H-4 Ho = Tidak ada pengaruh Website Quality terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Website Quality terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Untuk H-5 Ho = Tidak ada pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Untuk H-6 Ho = Tidak ada pengaruh Trust terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Ha = Ada pengaruh Trust terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris Untuk H-7 Ho = Tidak ada pengaruh Website Quality dan Brand Image, serta Trust terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris secara simultan. Ha = Ada pengaruh Website Quality dan Brand Image, serta Trust terhadap Purchase Intention pada PT. Maju Giat Poolaris secara simultan.

22