BAB 2. Landasan Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. Landasan Teori"

Transkripsi

1 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Internet Menurut O Brien (2005, p. 704), internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan ratusan juta komputer serta pemakainya di lebih dari 200 negara. Dalam kehidupan sehari-hari internet biasanya digunakan untuk: - Meenggunakan dan pesan instan untuk saling menukar pesan elektronik dengan rekan, teman dan pemakai Internet lainnya. -Berdiskusi : Berpartisipasi dalam forum diskusi newgroup minat khusus, atau adakan percakapan teks secara langsung diruang chat situs Web. -Publikasi : Mengirimkan pendapat, topik, atau karya kreatif Anda ke situs Web atau Weblog untuk dibaca oleh orang lain. -Beli dan Jual: Anda dapat membeli atau menjual apa saja melalui peritel e- -Download : -Penggunaan lainnya: commerce, penjual utama, penyedia jasa dan lelang online. Transfer file data, software, laporan, artikel, gambar, music video dan jenis file lainnya ke sistem komputer anda. Melakukan telepon jarak jauh, mengadakan konferensi video menggunakan desktop, menggunakan program radio, menonton televisi, bermain video game, mengeksplorasi dunia virtual, dan lain-lain. Menurut Laudon (2004, p. 18), internet adalah jaringan internasional dari jaringan yang merupakan kumpulan ratusan ribu jaringan swasta dan publik. Melalui pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, internet adalah jaringan komputer yang tumbuh dengan cepat dan berfungsi sebagai penghubung ratusan juta komputer dan penggunanya yang ada di lebih dari 200 negara baik itu yang ada pada jaringan perusahan, pendidikan, serta pemerintah. 2.2 Intranet Menurut O Brien (2005, p. 705), intranet adalah jaringan seperti internet di dalam organisasi. Software penjelajah Web memberikan akses mudah ke situs Web Internal yang dibuat oleh berbagai unit bisnis, tim, dan individu, serta sumber daya jaringan dan aplikasi lainnya. 6

2 7 Menurut Laudon (2004, p. 25), intranet adalah jaringan internal yang berdasarkan teknologi internet dan World Wide Web dan standar. Menurut Turban, Lee, Liang, & Turban (2010, p. 49), intranet adalah jaringan internal perusahaan yang menggunakan teknologi internet, seperti web browser dan internet protokol. Melalui pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, intranet adalah jaringan yang seperti internet yang ada di suatu organisasi yang bersifat internal dan menggunakan teknologi internet seperti web browser dan internet protocol. 2.3 Ekstranet Menurut Turban, Lee, Liang, & Turban (2010, p. 49), ekstranet adalah sebuah jaringan yang menggunakan internet untuk menghubungkan beberapa jaringan intranet.dan menurut O Brien (2005, p. 268), ekstranet adalah hubungan jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu binis dengan intranet pelanggannya, pemasok dan mitra bisnis lainnya. Sedangkan Menurut Laudon (2004, p. 25), ekstranet merupakan Jaringan intranet yang dapat diakses oleh orang luar. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ekstranet adalah jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan intranet dengan menggunakan teknologi internet sehingga jaringan intranet dapat diakses oleh orang luar. 2.4 E-business Menurut Laudon (2004, p. 25), E-business adalah penggunaan internet dan teknologi digital untuk melaksanakan semua proses bisnis di perusahaan. Termasuk e-commerce serta proses manajemen internal perusahaan dan untuk koordinasi dengan pemasok dan mitra bisnis lainnya. Dan menurut Laudon (2004, p. 118), internet bisnis model terdiri atas beberapa jenis yaitu: - Click and Mortar: merupakan bisnis model dimana website adalah perluasan dari bisnis model brick and mortar business. - Pure play : merupakan bisnis model yang murni atau sepenuh bergerak di internet. - Brick and Mortar: merupakan bisns model yang semuanya bergerak di toko fisik dan biasanya disebut dengan bisnis model tradisional.

3 8 Menurut O Brien (2005, p. 698), E-business adalah penggunaan teknologi Internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, e-commerce, dan komunikasi perusahaan serta kerja sama di dalam perusahaan dan dengan pelanggan, pemasok, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya. Menurut Turban, Lee, Liang, & Turban (2010, p. 47), E-business adalah definisi yang lebih luas dari EC yang meliputi tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa, tetapi juga melayani pelanggan, berkolaborasi dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik dalam sebuah organisasi. Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, E-business adalah penggunaan teknologi internet dan teknologi digital dalam melaksanakan dan menghubungkan semua proses bisnis tidak hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa. 2.5 E-commerce Pengertian E-commerce Menurut Greenstein & Vasarhelyi (2004, p. 2), E-commerce adalah penggunaan media telekomunikasi untuk terlibat dalam pertukaran, termasuk membeli dan menjual, produk dan jasa yang membutuhkan transportasi, baik secara fisik maupun digital, dari lokasi ke lokasi Menurut O Brien (2005, p. 698), E-commerce adalah Pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa, dan informasi di internet, intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya. Antara perusahaan berjaringan dengan prospek, pelanggan, pemasok dan mitra bisnis lainnya. Mencakup E-commerce bisnis ke pelanggan (business to consumer B2C), bisnis ke bisnis (business to business B2B) dan pelanggan ke pelanggan (consumer to consumer C2C). Menurut Laudon (2004, p. 23), E-commerce adalah proses pembelian dan penjualan barang dan jasa secara elektronik yang melibatkan transaksi melalui internet, jaringan dan teknologi digital lainnya. Dan menurut Turban, Lee, Liang, & Turban (2010, p. 46), E-commerce adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa atau informasi melalui komputer.

4 Tipe-tipe E-commerce Menurut O Brien (2005, p. 384), banyak perusahaan kini terlibat dalam atau mensponsori tiga kategori dasar dari aplikasi E-commerce: E-commerce business to consumer, business to business dan consumer to consumer - E-commere Business to Consumer (B2C). Dalam bentuk E-commerce semacam ini, perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa ke para pelanggan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan website E- commerce yang menyediakan pajangan virtual dan katalog multimedia, pemrosesan pesan interaktif, sistem pembayaran yang aman dan dukugan pelanggan online. - E-commerce Business-to-Business (B2B) Kategori e-commerce ini melibatkan pasar e-business dan hubungan pasar langsung antarperusahaan. Contohnya, banyak peruashaan menawarkan website yang aman berisi katalog e-commerce melalui Internet atau ekstranet untuk para pelanggan dari perusahaan pemasok. Hal lain yang juga sangat penting adalah portal e-commerce B2B yang menyediakan pasar lelang dan jual beli untuk berbagai perusahaan. Perusahaan lain dapat tergantung pada pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange EDI) melalui internet atau ekstranet untuk pertukaran komputer-komputer atas berbagai dokumen e-commerce dengan para pelanggan besar dari perusahaan dan pemasok. - E-commerce Consumer-to-Consumer (C2C) Keberhasilan besar dari lelang online seperti ebay, tempat pelanggan (dan juga perusahaan) dapat membeli serta menjual satu sama lain dalam proses website lelang, menjadikan C2C sebuah strategis bisnis e-commerce yang penting. Jadi, berpartipasi atau mensponsori lelang pelanggan atau perusahaan adalah alternatif e-commerce yang penting untuk B2C, C2B atau B2B. Dan menurut O Brien (2005, p. 414), pasar-pasar dari E-commerce terdiri atas beberapa jenis yaitu: - Satu ke banyak (one to many) Sisi jual pasar. Menjalankan satu pemasok besar, yang menetapkan penawaran katalog produk dan harga. Contohnya: Cisco.com dan Dell.com

5 10 - Banyak ke satu (many to one) Sisi beli pasar. Menarik banyak pelangganyang mengerumuni tempat jual beli ini untuk menawar bisnis dari pembeli bisnis dari pembeli besar seperti GE atau AT&T. - Beberapa ke banyak (some to many) Pasar distribusi. Menggabungkan para pemasok besar yang menggabungkan katalog produk mereka untuk menarik lebih banyak pembeli. Contohnya: VerticalNet dan Works.com - Banyak ke beberapa (many to one) Pasar pengadaan barang. Menggabungkan para pembeli besar yang menggabungkan katalog pembelian mereka untuk menarik lebih banyak pemasok dan lebih banyak persaingan serta harga yang lebih rendah. Contohnya: Convisint dalam industri otomotif dan Pantellos dalam industri ketenagaan. - Banyak ke Banyak (many to many) Pasar lelang yang digunakan oleh banyak pembeli dan penjual yang dapat membuat berbagai lelang dari pembeli atau penjual untuk secara dinamis mengoptimalkan harga. Contohnya: ebay dan FreeMarkets Faktor keberhasilan E-commerce Faktor-faktor keberhasilan dalam E-commerce menurut O Brien (2005, p. 403) : - Pilihan dan nilai Sebuah bisnis harus menawarkan pilihan yang bagus atas berbagai produk dan jasa yang menarik bagi pelanggan dengan harga bersaing atau mereka akan dengan cepat pergi dari sebuah toko web. Akan tetapi, harga dari perusahaan tidak harus terendah dalam web jika mereka membangun reputasi untuk kualitas tinggi, jaminan kepuasan dan dukungan pelanggan yang bagus untuk pelanggan ketika berbelanja dan setelah terjadi penjualan. - Kinerja dan Pelayanan Orang tidak ingin dibuat menunggu ketika mengunjungi atau menjelajahi, memilih, atau membayar dalam sebuah toko web. Website harus didesain secara efisien untuk kemudahan akses, belanja, dan pembelian, dengan kekuatan server dan kapasitas jaringan yang cukup untuk mendukung lalu

6 11 lintas website. Belanja melalui web dan layanan pelanggan juga harus mudah serta membantu, serta cepat. Selain itu produk yang ditawarkan harus tersedia dalam persediaan untuk segera dikirimkan ke pelanggan. - Tampilan dan Rasa Situs B2C dapat menawarkan pajangan web, area perbelanjaan, dan katalog produk multimedia yang menarik. Hal ini dapat berkisar dari pengalaman belanja yang menyenangkan melalui audio dan video hingga tampilan dan rasa yang lebih sederhana dan nyaman. Jadi, sebagian besar situs e-commerce ritel, memungkinkan pelanggan menjelajahi berbagai bagian produk, memasukkannya ke dalam cart, serta masuk ke kasir virtual ketika mereka siap untuk membayar pesanan. - Iklan dan Insentif Beberapa toko web beriklan dalam media tradisional, tetapi kebanyakan beriklan dalam web dengan spanduk iklan bersasaran dan dipersonalisasi serta promosi dalam halaman web atau . Kebanyakan website B2C juga menawarkan para pembeli insentif untuk membeli dan mengembalikan. Biasanya hal ini berarti pemberian kupon, diskon, penawaran khusus, serta voucher untuk layanan web lainnya. - Perhatian Personal Mempersonalisasikan pengalaman belanja anda mendorong anda untuk membeli dan melakukan kunjungan ulang. Jadi, software e-commerce dapat secara otomatis mencatat rincian dari kunjungan Anda dan membangun profil pemakai serta pembeli lainnya. Banyak website mereka dan mengisi profil hobi. Selanjutnya, kapan saja anda kembali, anda disambut dengan nama atau dengan halaman web personal, disapa dengan tawaran spesial, dan dibimbing ke berbagai bagian situs yang paling menarik bagi anda. Kemampuan pemasaran langsung dan pembangun hubungan ini adalah salah satu kelebihan utama dari pratik ritel web yang dipersonalisasi. - Hubungan dengan Komunitas Memberi para pelanggan online yang memiliki minat khusus suatu perasaan memiliki atas sekelompok individu yang hampir sama, membantu membangun loyalitas serta nilai pelanggan. Jadi, hubungan situs web dan daya tarik program pemasaran membangun serta mempromosikan komunitas

7 12 virtual antara pelanggan, pemasok, perwakilan perusahaan, dan lain-lain melalui berbagai alat kerja sama berbasis web. - Keamanan dan keandalan Sebagai pelanggan dari sebuah toko web yang berhasil, anda harus merasa yakin bahwa kartu kredit, informasi personal, dan rincian transaksi anda aman dari penggunaan yang tidak sah. Anda juga harus merasa bahwa anda berhubungan dengan perusahaan yang dapat dipercaya, yang produkproduknya serta informasi situs web lainnya dapat anda percaya seperti dengan yang diiklankan. Pemenuhan pesanan dan pengiriman yang dilakukan sesuai seperti permintaan anda, dalam jangka waktu yang dijanjikan, dan dengan dukungan pelanggan yang bagus, adalah berbagai ukuran lainnya dari keandalan peritel elektronik. 2.6 World Wide Web Menurut O Brien (2005, p. 718), World Wide Web adalah jaringan multimedia situs Internet global untuk informasi, pendidikan, hiburan, e-business dan e-commerce. Menurut Laudon (2004, p. 19), website adalah semua halaman web (World Wide Web) di seluruh dunia yang dikelola oleh sebuah organisasi atau individu. Dan pengertian sendiri World wide web menurut (Laudon, 2004, p. 19) adalah sebuah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan menampilkan informasi dalam lingkungan jaringan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa World Wide Web adalah jaringan multimedia situs Internet global yang berfungsi untuk menyimpan, mengambil, memformat dan menampilkan informasi. 2.7 Website quality Dalam penelitian Leonidio (2010) disebutkan bahwa website quality terdiri atas beberapa dimensi yaitu: - Usability Dimensi Usability berhubungan dengan bagaimana proses interaksi antara manusia dengan komputer dan bagaimana pelanggan memahami dan berinteraksi dengan website serta kualitas yang berkaitan dengan desain dan kegunaan. Contohnya seperti penampilan dan kemudahan dalam penggunaan.

8 13 - Quality of Information Dimensi quality of information berkaitan dengan kualitas konten atau isi dari website seperti informasi yang berguna untuk pengguna, informasi yang tepat, pengguna dengan mudah dapat mengerti isi informasi website, serta menggunakan format yang tepat. - Quality of interaction with the service Merupakan mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam website lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dari keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik website. Selain itu juga ada instrument-instrumen penelitian dalam website quality yang mengacu pada tabel dibawah ini: Quality Usability Information quality Interaction quality Description I find the site easy to learn to operate My interaction with the site is clear and understandable I find the site easy to navigate I find the site easy to use The site has an attractive appearance The design is appropriate to the type of site The site conveys a sense of competency The site creates a positive experience for me Provides accurate information Provides believable information Provides timely information Provides relevant information Provides easy to understand information Provides information at the right level of detail Presents the information in an appropriate format Has a good reputation It feels safe to complete transactions

9 14 My personal information feels secure Creates a sense of personalization Conveys a sense of community Makes it easy to communicate with the organization I feel confident that goods/services will be delivered as promised Sumber : (Webqual, 2013) 2.8 Perceived Risk Djojosoedarso (2003, p. 2) mendefinisikan risk sebagai suatu ketidak pastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang menyebabkan kerugian atau adanya penyimpangan dari hasil yang sebenarnya dengan hasil yang diharapkan oleh kita. Dan Trieschamann, Hoyt, & Sommer (2005, p. 3) mendefinisikan risk sebagai suatu keadaan ketidak pastian yang kemungkinan menyebabkan kerugian. Sedangkan Dorfman (2005, p. 7) mendefinisikan risk sebagai adanya variasi dari hasil yang mungkin terjadi. Berdasarkan pengertian atas maka dapat disimpulkan, risk merupakan suatu keadaan ketidak pastian atau adanya kemungkinan terjadi sesuatu yang menyebabkan kerugian dan penyimpangan dari hasil yang kita harapkan. Dalam penelitian Sukma (2012) dikatakan bahwa dalam transaksi online setidaknya ada tiga macam resiko yang mungkin terjadi yaitu resiko produk, resiko transaksi, dan resiko psikologis. - Resiko Produk Risiko produk merupakan resiko mengacu pada ketidakpastian bahwa produk yang dibeli akan sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan. - Resiko transaksi Resiko transaksi adalah resiko yang berkaitan dengan ketidak-pastian yang akan berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi, dan - Resiko psikologis Resiko psikologis merupakan resiko yang berupa ketakutan-ketakutan, yang mungkin terjadi selama pembelian atau setelah pembelian.

10 Online Trust Sukma (2012) mendefinisikan trust atau kepercayaan sebagai kemauan pelanggan untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dan dalam sebuah bisnis atau transaksi secara online, kepercayaan dapat muncul ketika pihak yang terlibat mendapatkan kepastian dari pihak lainnya dan bisa memberikan kewajiban. Ada 3 faktor yang dapat membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain yaitu ability, benevolence dan integrity. Sedangkan Ie & Denny (2013) mendefinisikan Online Trust sebagai kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan. Ada 3 faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain yaitu : - Ability Ability mengacu pada kemampuan kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. - Benevolence Benevolence merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan kosumen. - Integrity Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak. Integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran, pemenuhan, kesetiaan, keterus-terangan, keterkaitan.

11 16 Dan pada penelitian Hwang & Lee (2012) juga menunjukkan bahwa Online Trust terdapat beberapa dimensi yaitu: - Integrity adalah keyakinan bahwa perusahaan dapat dipercaya mematuhi aturan yang berlaku perilaku, seperti kejujuran dan tetap menjanjikan. - Ability adalah keyakinan dalam keterampilan dan kompetensi perushaaan. - Benevolence adalah keyakinan dimana mempercayai perusahaan akan memberikan keuntungan yang baik bagi konsumen. Melalui penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Online Trust adalah kemauan pelanggan untuk melakukan hubungan transaksi dan percaya bahwa orang yang dipercayainya akan memenuhi segala kewajibannya dengan baik dan sesuai yang diharapakan. Dan untuk membentuk suatu Trust atau kepercayaan ada 3 faktor yaitu ability, benevolence dan integrity Online Purchase Intention Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011) mendefinisikan online purchase Intention sebagai suatu keadaan dimana konsumen bersedia dan bermaksud untuk melakukan transaksi online. Dan menurut Suhari (2011) Niat beli adalah rencana untuk membeli barang atau jasa di waktu kedepan. Dimensi niat beli pada toko yang berbasis web terdiri dari atas 3 yaitu niat beli ke depan melalui Website tersebut, merekomendasikan kepada orang lain tentang pembelian melalui Website tersebut, serta dalam waktu dekat melakukan pembelian. Dari penjelasan Online Purchase Intention diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Online Purchase Intention adalah suatu keadaan dimana konsumen bersedia dan memiliki rencana untuk untuk melakukan transaksi secara online.

12 Kerangka Penelitian Website Quality (X 1 ) Online Trust (Y) Online Purchase Intention (Z) Perceived Risk (X 2 ) Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian 2.12 Hipotesis - Hubungan Website Quality dengan Online Trust Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Ie & Denny (2013) menunjukkan bahwa Website berpengaruh terhadap Trust dalam e-bisnis dengan hasil tingkat signifikansi sebesar 0,037 yang lebih kecil dari alpha yaitu sebesar 0,05 yang berarti adanya pengaruh Website terhadap Online Trust dalam e-bisnis dengan tingkat keyakinan 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung website akan merasa senang ketika mendapatkan informasi produk melalui jaringan yang mudah diakses dengan menggunakan internet dan juga konsumen merasa keamanan dan kepastian pada transaksi sangat penting dalam Website online. Dan hasil pengujian hipotesis tersebut juga didukung oleh penelitian Quresh, et al. (2009) yang menunjukkan adanya hubungan antara website quality dengan Online Trust. Ha1= Website Quality (X 1 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Online Trust (Y).

13 18 - Hubungan Perceived Risk dengan Online Trust Berdasarkan hasil penelitian Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011) menunjukkan bahwa ada hubungan dari Perceived Risk dengan Online Trust yaitu dengan meminimalkan resiko-resiko yang dirasakan akan meningkatkan atau memperkuat kepercayaan online dan pada akhirnya akan meningkatkan niat pembelian online. Ha2: Perceived Risk (X 2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online Trust (Y) Ha3: Website quality (X 1 ) dan Perceived Risk (X 2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Online Trust (Y). - Hubungan Perceived Risk dengan Purchase Intention Berdasarkan dari hasil penelitian Cheng, Tsai, Cheng, & Chen (2012) menunjukkan ada hubungan antara Perceived Risk dengann purchase Intention dengan hasil ß =-0.19, p < Dan pada penelitian dijelakan bahwa dengan meminimalkan resiko yang ada akan meningkatkan tingkat niat pembelian. Dan penelitian tersebut didukung penelitian Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011) yang juga menemukan bahwa adanya hubungan antara Perceived Risk dengan purchase Intention. Ha4: Perceived Risk (X 2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online purchase Intention (Z). - Hubungan Website Quality dengan Purchase Intention Berdasarkan hasil penelitian Quresh (2009) menunjukkan bahwa adanya hubungan website quality dengan purchase Intention dengan hasil 0,286. Dimana dengan ada dengan adanya website quality yang bagus maka akan meningkatkan Online Trust dan pada akhirnya akan meningkatkan Online Purchase Intention. Ha5: Website quality (X 1 ) memiliki pengaruh yang signifikan online purchase Intention (Z).

14 19 - Hubungan Online Trust dengan Purchase Intention Berdasarkan pada penelitian Broutsou & Fitsilis (2012) menunjukkan adanya hubungan Online Trust dengan Online Purchase Intention. Dan pada penelitian tersebut dikatakan bahwa Online Trust adalah sangat penting dan telah disebut kunci untuk e-commerce dan karena itu membangun kepercayaan bahkan lebih penting. Dan hasil pengujian hipotesis tersebut juga didukung oleh penelitian Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011) dan penelitian Ling, Chai, & Piew (2010) yang juga menunjukkan adanya hubungan antara Online Trust dengan Online Purchase Intention. Ha7: Online Trust (Y) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online purchase Intention (Z). Ha8: Website quality (X 1 ) dan Perceived Risk (X 2 ) serta Online Trust (Y) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online purchase Intention (Z).

15 2.13 Penelitian terdahulu Peneliti Variabel Metodologi Penelitian Unit analisis Website Quality Perceived Risk Online Trust Online Purchase Intention Broutsou & Fitslis (2012) Ling, Daud, Piew, Keoy, & Hassan (2011) Ling, Chai, & Piew (2010) Jenis Metode Penelitian Kuantitatif Regresi Pengguna facebook yang ada di pages group Kuantitatif Structural Mahasiswa IT Equation Universitas Kuala (SEM) lumpur yang terlibat dengan transaksi online Kuantitatif Multi Regresion Analisis Mahasiswa Universitas Malaysia yang lahir tahun 1986 dan 1990 yang pernah melakukan transaksi online 20

16 21 Cheng, Tsai, Kuantitatif Structural Pengguna Online Cheng, & Chen Equation group buying di (2012) (SEM) Taiwan Ie & Denny (2013) Kuantitatif Multi Pengguna situs web e- Regresion bisnis di Indonesia and multi yang telah melakukan Correlation transak- si paling sedikit 1 (satu) kali Quresh, et al. Kuantitatif Structural Mahasiswa pada (2009) Equation universitas di new (SEM) zeland dan Ireland.

1. BAB 2 LANDASAN TEORI

1. BAB 2 LANDASAN TEORI 1. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Business Menurut Laudon dan Traver (2008:11) E-business adalah digital yang memungkinkan untuk transaksi dan proses dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Internet Menurut O Brien (2005), Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari kumpulan jutaan jaringan baik itu dari jaringan perusahaan, Pemerintahan,

Lebih terperinci

Sistem e-commerce. A. Arief A.

Sistem e-commerce. A. Arief A. Sistem e-commerce A. Arief A. Pengenalan e-commerce e-commerce mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan jasa. Sistem e-commerce

Lebih terperinci

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi

Budi Haryono. Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata. HP: YM: budi_hr FB: masboedi Sistem e-commerce Budi Haryono Widyaiswara P4TK Bisnis & Pariwisata HP: 08121944138 email: budi_hr@yahoo.com YM: budi_hr FB: masboedi Pengenalan e-commerce e-commerce C mencakup seluruh proses online pengembangan,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Internet Menurut (O Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah

Lebih terperinci

PENINGKATAN NIAT PEMBELIAN MELALUI WEBSITE

PENINGKATAN NIAT PEMBELIAN MELALUI WEBSITE PENINGKATAN NIAT PEMBELIAN MELALUI WEBSITE Wirawan PT Bank Central Asia, Tbk., Wisma Asia I lt. 21 Jln. Letjen. S. Parman Kav. 79, Slipi, Jakarta Barat 11420 wirawan.chen@gmail.com ABSTRACT In globalization

Lebih terperinci

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras

Aplikasi Web. Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras Aplikasi Web Jaringan Komputer Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagi perangkat keras 1 Jaringan Komputer Hubungan antara satu jaringan dengan jaringan

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE MALANGSTRUDEL.COM MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUKURAN WEBQUAL 4.0

EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE MALANGSTRUDEL.COM MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUKURAN WEBQUAL 4.0 EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE MALANGSTRUDEL.COM MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUKURAN WEBQUAL 4.0 Yosep Agus Pranoto 1), Suryo Adi Wibowo 2), Moh. Miftakhur Rokhman 3) 1),2),3) Teknik Informatika, Institut

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagai perangkat keras. Modem.

Jaringan Komputer. Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagai perangkat keras. Modem. 1 Jaringan Komputer Hubungan antara dua komputer atau lebih yang ditujukan untuk berbagi informasi atau berbagai perangkat keras Modem B Hard disk A CD-ROM drive C Printer D 2 Jaringan Komputer Hubungan

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B SISTEM INFORMASI BISNIS Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B Definisi Ø Internet adalah kumpulan dari orang-orang yang menggunakan komputer secara berdiri sendiri namun terhubung antara

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Kotler dan Amstrong (2004), Marketing adalah suatu proses sosial dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pemasaran Definisi Pemasaran Ebert dan Griffin (2009), Pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan,menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan

Lebih terperinci

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Topik Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. Konsep dan struktur EC. Tipe-tipe transaksi melalui EC. Model-model bisnis EC. Manfaat EC bagi

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan 13 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 E-Commerce Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan pemasaran yang dilakukan melalui system komputer secara online, yang menghubungkan konsumen dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi sebagian besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan,

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUSH) TERHADAP PARTISIPASI PELANGGAN E-COMMERCE. Disusun Oleh : Nurcahyaningrum Oktaviyanti S1.SI.

PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUSH) TERHADAP PARTISIPASI PELANGGAN E-COMMERCE. Disusun Oleh : Nurcahyaningrum Oktaviyanti S1.SI. PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUSH) TERHADAP PARTISIPASI PELANGGAN E-COMMERCE Disusun Oleh : Nurcahyaningrum Oktaviyanti 09.12.4112 S1.SI.4K STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Internet merupakan sarana

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS WEBSITE LAZADA INDONESIA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

ANALISIS KUALITAS WEBSITE LAZADA INDONESIA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA ANALISIS KUALITAS WEBSITE LAZADA INDONESIA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA LAZADA INDONESIA WEBSITE QUALITY ANALYSIS BASED ON WEBQUAL 4.0 METHOD AND ITS IMPACT

Lebih terperinci

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom

E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS. Defri Kurniawan, M.Kom E-COMMERCE: DIGITAL MARKETS, DIGITAL GOODS Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menjelaskan fitur unik dari e-commerce, pasar digital, dan barang-barang digital. Menganalisis bagaimana teknologi

Lebih terperinci

Web Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran

Web Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran WEB DAN INTERNET Web Internet Intranet Ekstranet Materi Pembelajaran What is an Word Wide Web? Halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi (hyperlink) dengan yang lainnya membentuk sekumpulan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INTERNET. Pendahuluan DAN WEB

TEKNOLOGI INTERNET. Pendahuluan DAN WEB TEKNOLOGI INTERNET DAN WEB N. Tri Suswanto Saptadi Informatics Engineering Faculty of Information Technology Pendahuluan Teknologi Internet merupakan kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi, pertumbuhan internet sangat berkembang dengan pesat, karena didorong semakin baiknya kemudahan dalam penggunaan internet, biaya akses

Lebih terperinci

Pengukuran Kualitas Situs Perguruan Tinggi Dari Sudut Pandang Pemakai Dengan Menggunakan Metode WEBQUAL 4.0

Pengukuran Kualitas Situs Perguruan Tinggi Dari Sudut Pandang Pemakai Dengan Menggunakan Metode WEBQUAL 4.0 Pengukuran Kualitas Situs Perguruan Tinggi Dari Sudut Pandang Pemakai Dengan Menggunakan Metode WEBQUAL 4.0 Winarti 1) Lulu Chaerani Munggaran 2) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE E-COMMERCE BLIBLI.COM MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0 TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE

EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE E-COMMERCE BLIBLI.COM MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0 TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE EVALUASI KUALITAS LAYANAN WEBSITE E-COMMERCE BLIBLI.COM MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0 TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE Furkonudin 1), Emi Suryadi 2), Darmanto3) 1), 2,),3) MagisterTeknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 175-183 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Kualitas Layanan Website E-Commerce Berrybenka Terhadap

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

Aplikasi Internet untuk Bisnis dan Pemerintahan*)

Aplikasi Internet untuk Bisnis dan Pemerintahan*) Aplikasi Internet untuk Bisnis dan Pemerintahan*) Disusun oleh: Hesti Khuzaimah Nurul Yusufiyah *) Taken by: Kadir,Abdul & Triwahyuni, Terra Ch. Pengantar Teknologi Informasi, edisi Revisi. Yogyakarta:

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan atas ketersediaan informasi. Perkembangan internet salah satunya diukur dari semakin meningkatnya pengguna

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Karya Ilmiah

E-COMMERCE. Karya Ilmiah E-COMMERCE Karya Ilmiah Disusun Oleh : Nama : Agus Suryanto NIM : 09.12.4035 Kelas : S1-SI-4G PENGENALAN E-COMMERCE PENDAHULUAN Walaupun istilah Electronic Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat

Lebih terperinci

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada mahasiswa Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Setelah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

Internet, Intranet, Ekstranet

Internet, Intranet, Ekstranet Internet, Intranet, Ekstranet Definisi Internet Internet yang berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang kita sebut dengan internet (International Network), internet saat ini sangat menujang

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-COMERCE NAMA : Nury Kurnia Nurahdy NIM/Kelas : 09.12.4168/S1-SI-4H SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pendahuluan Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kepuasan pelanggan Menurut Kotler (2003, p.61) kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari membandingkan performance produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGUNJUNG WEBSITE MATAHARIMALL.COM

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGUNJUNG WEBSITE MATAHARIMALL.COM ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2822 PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGUNJUNG WEBSITE MATAHARIMALL.COM THE IMPACT OF WEBSITE QUALITY

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dengan hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis pengaruh Website Quality dan CSR terhadap Trust serta dampaknya terhadap Repurchase Intention (Studi kasus:

Lebih terperinci

Nama: Muhammad Kholishudin NIM:

Nama: Muhammad Kholishudin NIM: Nama: Muhammad Kholishudin NIM: 10.12.5235 E-comerce E-comerce adalah sejenis bisnis jual beli yang memanfaatkan jaringan seperti internet dimana para penjual melakukan transaksi jual beli pertamanya tidak

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENARAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT PERDANA JATIPUTRA

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENARAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT PERDANA JATIPUTRA ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENARAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT PERDANA JATIPUTRA Robby Febiyanto, Harry Indra Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. E-commerce a. Pengertian E-commerce Electronic commerce (perdagangan elektronik) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce STMIK Wahyu Nur Wibowo (10.11.3562) S1TI 2A AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Karya ilmiah ini berisi tentang pengggunaan Website E-Commerce sebagai peluang bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya.

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. E-Commerce Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut) E-commerce dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPERCAYAAN (TRUST) 1. Defenisi Kepercayaan (Trust) Trust melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis. Dunia marketplace mulai ditinggalkan. Distribusi fisik merupakan aspek tempat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1. Pengertian Kepercayaan Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1b Oktober 2017

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1b Oktober 2017 EVALUASI PERSEPSI PENGGUNA INTERNAL WEBSITE ITENAS BERDASARKAN WEBQUAL 4.0 Yoanita Yuniati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Jl. PKH Hasan Mustapa No. 23 Bandung 40124

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE Aditya Romadona Putra 05.12.1396 Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM 2011 Manfaat E-COMMERCE dan Kelemahannya

Lebih terperinci

IKEA Indonesia, Customer Support, Jl. Jalur Sutera Boulevard Kav. 45, Alam Sutera Serpong, Serpong, Kec. Tangerang, Banten, INDONESIA.

IKEA Indonesia, Customer Support, Jl. Jalur Sutera Boulevard Kav. 45, Alam Sutera Serpong, Serpong, Kec. Tangerang, Banten, INDONESIA. Kebijakan Privasi Komitmen Privasi Kami terhadap Pelanggan IKEA Indonesia ("kami") berkomitmen untuk melindungi dan menghormati privasi Anda. Kebijakan ini menetapkan alasan kami mengumpulkan data dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi internet sudah semakin maju, hal ini dapat dilihat dari munculnya web 2.0 dimana penggunanya dapat saling bersinteraksi antara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan teori-teori singkat tentang hal yang berhubungan dengan judul dan bahasa pemrograman yang digunakan oleh penulis. Teori ini merupakan penjelasan tentang

Lebih terperinci

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email : yusufxyz@gmail.com E-Commerce (Electronic Commerce) Mencakup segala kegiatan jual beli dan pertukaran informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga non departemen yang mempunyai tugas sebagai penyelenggara statistik dasar [1]. Penyelenggaraan statistik dasar dilakukan

Lebih terperinci

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE MAKALAH E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE Dosen: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun oleh : Santoso Budi Utomo (09.12.4163) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dari kualitas produk yang dijualnya, tetapi juga ditentukan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dari kualitas produk yang dijualnya, tetapi juga ditentukan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, masing-masing perusahaan harus menawarkan keunggulannya kepada pelanggan supaya dapat terus bertahan. Selain

Lebih terperinci

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2)

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Elektronik Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Memfasilitasi Pertukaran informasi barang layanan pembayaran Pasar membuat nilai ekonomi untuk pembeli penjual pasar intermediari masyarakat lebih

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam perkembangan dunia saat ini, internet benar-benar mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah berbelanja. Orang tak perlu lagi keluar

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI 2.1 Definis E-Commerce 2.1.1 Teori Umum E commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TRAVELOKA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TRAVELOKA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2244 PENGARUH KUALITAS WEBSITE TRAVELOKA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Okki Risyandi, Dinda Amanda Zuliestiana S.E., M.M Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat sejak dahulu hingga saat ini. Pada awal mulanya berbelanja dilakukan dengan sistem barter atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies(ATK), Elektronik, Pantry dll.

Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies(ATK), Elektronik, Pantry dll. 1. Business-to-Business (B2B) B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce

Lebih terperinci

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE 1. Apa itu Pemasaran Langsung 2. Manfaat dan Pertumbuhan Pemasaran Langsung 3. Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung 4. Bentuk Pemasaran

Lebih terperinci

Perkembangan Jenis E-Commerce

Perkembangan Jenis E-Commerce Perkembangan Jenis E-Commerce Indonesia menyajikan banyak kesempatan bagi bisnis E-Commerce di antara negara Asia lainnya. Saat ini proyeksi memperlihatkan E-Commerce di Indonesia akan mencapai nilai US$

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE Nama : Dian Falta Berdia Nim : 10.12.5047 Jurusan/Kelas : S1SI08/10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan arus perekonomian sekarang ini telah mengalami pergeseran yang cukup mendasar yang dipicu oleh pertumbuhan teknologi informasi. Seperti mengacu

Lebih terperinci

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI SOFTSKILL STRATEGI PEMASARAN TOKO ONLINE RAKOENSHOP MELALUI KEKUATAN SOSIAL MEDIA Nama : Wanda Ariyatna Yanuar Npm : 557412654 Kelas

Lebih terperinci