LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE

Program Penanggulangan Kemiskinan

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

PROFIL BKM/LKM ANDESPA

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

PROFIL BKM/LKM HARAPAN SEJAHTERA

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PROFIL BKM/LKM LESTARI

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

PROFIL LKM PUSPA SIMARITO KELURAHAN SIMARITO

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

BAB III METODOLOGI KAJIAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

Laporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFIL LKM MEKAR TANJUNG KELURAHAN TANJUNG MARULAK HILIR

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

PROFIL LKM MAJU MANDIRI KELURAHAN KARANG ANYER KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

PROFIL BKM/LKM SERUAI

Pengaduan tiap provinsi

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BERSIH NO 66 KISARANKELURAHAN TEGAL SARI KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN - SUMATERA UTARA

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

PROFIL BKM NAGA BONAR KELURAHAN NAGA PITA

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

Transkripsi:

PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e

1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan dari Rembug/Rapat Warga Tahunan warga kelurahan/desa yang dilakukan secara rutin pada bulan Desember untuk setiap tahunnya. RWT juga merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dari paguyuban/himpunan warga kelurahan/desa. RWT merupakan wujud dari kedaulatan warga untuk melakukan kontrol terhadap lembaga/organisasi yang sebelumnya telah diberikan amanah oleh warga untuk mengelola kegiatan pembangunan khususnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan di kelurahan /desa dengan acuan PJM (perencanaan jangka menengah) Pronangkis (program penanggulangan kemiskinan). RWT bukan merupakan kegiatan yang terpisah dan berdiri sendiri, namun bisa ditegaskan bahwa RWT merupakan bagian dari kegiatan yang telah dicanangkan dalam program Warga kelurahan/ desa. Rembug Warga Tahunan dilaksanakan secara rutin setiap tahun, tepatnya pada bulan Desember. Adapun tujuan dari Uji petik kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) adalah: Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang 2 P a g e

2 CAKUPAN UJI PETIK SIKLUS RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Materi uji petik ini mencakup aspek-aspek berikut: pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM, pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT, pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT, pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT, kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang Uji petik pelaksanaan RWT ( Rembug Warga Tahunan) ini dilakukan selama periode Oktober 2011 di 18 kelurahan yang tersebar di 5 propinsi. Pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) itu sendiri sudah berlangsung hingga akhir bulan Januari 2011 dan uji petik siklus ini juga akan dilakukan pada kelurahan lain untuk mengetahui gambaran lebih utuh tentang pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) di masyarakat. Berikut daftar nama kelurahan,kota/kabupaten dan propinsi yang menjadi lokasi uji petik pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) bulan Oktober 2011. No Provinsi Kota/Kabupaten Kelurahan 1 Jawa Barat Kab. Cirebon Kali Rahayu Tuk Karang Gunung Lemah Abang Kulon Dana Mulya 2 Banten Kota Serang Dukuh Sindang Sari Bayu Mekar 3 Sumatera Utara Padang Sidempuan Panyanggar Batang Ayumi Jae Pudun Jaya Sitamiang 4 Jambi Jambi Kasang Beliung Sungai Penuh Lawang Agung Sungai Jernih 5 Kalimantan Barat Singkawang Roban Singkawang Sambas Sungai Rasau Tumok Manggis 3 P a g e

2.1 III. HASIL UJI PETIK DAN PEMBAHASAN 3.1. Umum Capaian pelaksanaan kegiatan Uji petik RWT (Rembug Warga Tahunan)pada kelurahan sasaran yang termasuk dalam secara nasional menunjukkan capaian 84%. Dapat dikatakan bahwa capaian kegiatan RWT tersebut masuk dalam kategori Baik, sesuai ketentuan (koridor) yang ditetapkan. Capaian Rata-rata Masing-masing Propinsi 90% 95% 90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% 75% 77% 81% 84% Capaian Rata-rata Masingmasing Propinsi 3.2 Khusus 3.2.1 Aspek pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Dalam pelaksanaan siklus RWT (Rembug Warga Tahunan) seluruh ketentuan (koridor) sesuai pedoman teknis terpenuhi. Capaiannya pada nilai 77%, sehingga dapat dikatakan Baik. Secara umum capaian kegiatan ini berkisar diantara Cukup sampai dengan Baik. Capaian di Banten dan Kalimantan Barat (), Sumatera Utara (83%), Jawa Barat (67%) dan terendah adalah Jambi (33%). 4 P a g e

Hampir semua ketentuan terpenuhi,hanya ada kasus-kasus tertentu di lokasi Jawa Barat dan Jambi yang tidak memenuhi ketentuan ini : Mengetahui bahwa salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut agenda dan waktunya. Kondisi bahwa masyarakat belum mengetahui bahwa salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT terindikasi dari : Masyarakat tidak mengetahui secara utuh tentang salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT Masyarakat jarang mendapatkan sosialisasi tentang AD BKM/LKM secara umum Kondisi bahwa terdapat AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut agenda dan waktunya, di lapangan ditemukan bahwa meskipun waktu pelaksanaan RWT sudah jelas, akan tetapi agenda yang dibahas pada umumnya sebatas Laporan Pertanggung-Jawaban Kegiatan Pengelolaan Dana BLM. Padahal untuk lokasi berdasarkan tahun program, agenda yang dibahas sebetulnya cukup beragam, sesuai kebutuhan masyarakat dan tahap pembelajaran berdasarkan tahun lokasi. 5 P a g e

90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM 67% 83% 33% 77% Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM 3.2.2 Aspek mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Pada aspek pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT; sudah pernah mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di BKM; dan sudah mendapat penjelasan dari fasilitator bahwa RWT dilaksanakan setiap akhir tahun (bulan Desember) rata rata adalah 87%. Secara umum aspek ini ada pada kisaran sangat baik di Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat (). Sementrara provinsi Banten dan Jambi ada di kisaran Cukup (67%). Dari 3 ketentuan (koridor) pada aspek ini ketentuan yang tidak dapat dipenuhi dua provinsi tersebut dalam hal : pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT. mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di BKM 6 P a g e

90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT 67% 67% 87% Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT 3.2.3 Aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT). Pada aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), terkait di dalamnya adalah: i) pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu: menjaga agar penerapan prinsip-prinsip: demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas tetap berlangsung dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan; ii)pimpinan kolektif BKM/LKM telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT; iii)dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM serta penetapannya dalam forum RWT; iv)dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan PJM pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga tahunan; v)dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan, tinjauan kelembagaan, dan 7 P a g e

tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan; vi)dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan, vii) peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan); viii) ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan telah diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM Secara umum di seluruh lokasi uji petik dicapai dengan Baik. Capaian tertinggi ada di Banten (), terendah di Sumatera Utara (42%) Ketentuan yang dapat dipenuhi adalah: pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu: menjaga agar penerapan prinsip-prinsip: demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas tetap berlangsung dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan. pimpinan kolektif BKM/LKM telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT; dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM serta penetapannya dalam forum RWT dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan PJM pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga tahunan dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan Ketentuan yang tidak dapat dipenuhi adalah: dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan, tinjauan kelembagaan, dan tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan 8 P a g e

peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan) ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan telah diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM 92% 90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) 42% 75% 44% 71% Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) 3.2.4 Aspek Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Dari aspek ini diketahui tentang pemahaman terhadap alur dan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan RWT.. Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori Cukup di Sumatera Utara (75%) dan Jambi (69%), Kalimantan Barat (78%). Kategori Baik di Jawa Barat (83%) dan Sangat baik di Banten (). 9 P a g e

90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% 83% Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT 75% 69% 78% 81% Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT 3.2.5 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT meliputi : Fasilitator melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan RWT kepada BKM, Aparat, Relawan, dan memfasilitasi penyusunan rencana sosialisasi ke masyarakat. BKM dan panitia melakukan kegiatan sosialisasi sebelum pelaksanaan RWT kepada masyarakat BKM dan panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat Secara nasional bulan Oktober 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Sangat Baik (93%). 10 P a g e

Kelemahan umumnya terjadi pada : BKM, panitia melakukan kegiatan sosialisasi sebelum pelaksanaan RWT kepada masyarakat BKM, panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat. Terdapat satu kelurahan di Sumatera Utara yang sangat lemah di aspek ini yaitu Sitameang, Padang Sidempuan. 90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT 75% 92% 93% Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT 3.2.6 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT meliputi : fasilitator memberikan bimbingan/ pembekalan tentang tata cara pelaksanaan RWT kepada BKM dan Relawan (KBK). fasilitator menjelaskan tentang rangkaian agenda kegiatan yang dilakukan dalam RWT. 11 P a g e

bimbingan fasilitator cukup sehingga panitia, BKM meningkat pemahaman dan ketrampilan dan mampu melaksanakan RWT Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori Sangat Baik di seluruh provinsi (), 90% 80% 70% 60% 40% 30% 20% 10% 0% Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT 3.2.7 Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang meliputi: jumlah peserta aktif (punya hak bicara dan suara) yang diundang dalam RWT adalah minimal 2% dari jumlah total penduduk dewasa pelaksanaan RWT sudah kuorum (dihadiri oleh sekurangkurangnya + 1) dari jumlah total peserta aktif. (Sesuai AD BKM/LKM) pelaksanaan RWT juga mengundang peserta non utusan a.l: aparat pemerintah kelurahan/ kecamatan, perwakilan organisasi, relawan, KSM, masyarakat miskin 12 P a g e

Secara nasional bulan Februari 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Cukup (74%). Untuk Banten dan Jawa Barat mencapai angka tetinggi () dan (92%). Ada dua lokasi di Sumatera Utara yakni Panyanggar dan Sitameang, Padang Sidempuan yang lemah di semua aspek, dan di Kalimantan Barat terjadi di kelurahan Tumuk Manggis, kabupaten Sambas. Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang 92% 90% 80% 83% 74% 70% 60% 40% 30% 44% Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang 20% 10% 0% IV. CATATAN UMUM & REKOMENDASI 1. Untuk persiapan kegiatan mulai dari penyiapan bahan/materi sosialisasi, koordinasi dengan Lurah/Kades dan BKM untuk penetapan peserta dan jadwal pertemuan, pelaksanaan sosialisasi di tingkat kelurahan dan basis sudah berjalan dengan baik. Hanya saja ada satu wilayah yang partisipasi perempuan masih kurang (provinsi Kalimantan Barat), dikarenakan pertemuan sering dilakukan pada malam hari, hal ini berdampak pula pada keanggotaan BKM dimana anggota perempuan hanya 1 orang. Hal ini berarti tujuan program untuk meningkatkan kesetaraan kaum perempuan dalam serangkaian kegiatan penentuan keputusan tidak berjalan. Dari PJM Pronangkis yang masih berlaku, secara teoritis mencantumkan bentuk 13 P a g e

pelaporan yang sempurna, artinya ada Potensi Masalah, ada Rencana tahunan Kegiatan beserta daftar prioritas kegiatan dan ada Daftar KK Miskin penerima manfaat hasil PS2. PJM Pronangkis yang ada masih belum semuanya mengakomodir kebutuhan masyarakat, artinya pelaksanaan kegiatan BLM di lapangan tidak mendahulukan unsur prioritas. 2. RWT kurang menjadi perhatian BKM dan lebih fokus pada pelaksanaan siklus yang ada di PLPBK. Bahkan di Kota Padang Sidempuan provinsi Sumatera Utara, ada yang sama sekali belum melaksanakan RWT tahun 2010. Adapun yang dilaksanakan, sebatas pertanggung-jawaban pelaksanaan kegiatan BLM. Dokumen hasil rembuk warga tahunan juga tidak tersedia di sekretariat BKM. Secara umum hasil uji petik Rembuk Warga Tahunan yang berada di Kota Padang Sidempuan provinsi Sumatera Utara belum berjalan dengan baik, bahkan terkesan siklus PM di nomor duakan, dan lebih pada penghabisan dana BLM, baik yang berupa kegiatan reguler maupun kegiatan PLPBK. Kurang adanya pengendalian pendamping dan bahkan terkesan pembiaran terhadap pelaksanaan siklus. 3. Sementara itu untuk hasil uji petik di provinsi Jambi, secara umum peserta FGD dari BKM dan UPK belum memahami aturan RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM. Peserta dari BKM dan UPK pernah mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP Tahun 2009, namun ketika dilakukan pertanyaan berlanjut apa warna isi buku dan tentang RWT di Bab berapa, hampir sebagian peserta tidak memberikan jawaban pasti dan memberikan jawaban tidak tahu. Berkaitan dengan pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan RWT, yang masih kurang (perlu meningkatkan kinerjanya) yakni pada aspek belum ada pembahasan terhadap perubahan AD, penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan serta penetapan PJM pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga. Selain itu kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, yakni hasil pelaksanaan kegiatan RWT belum secara utuh diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM. Selain itu, menurut pengakuan peserta FGD peserta aktif yang diundang dalam RWT belum mencapai min.2% jumlah total penduduk dewasa. 4. Secara umum hasil monitoring uji petik Tinjauan Partisipatif dan Rembug Warga Tahunan di Kabupaten Pandeglang dan kota Serang KMW 03 Provinsi Banten sudah berjalan lancar dan Untuk kegiatan di lapangan, diindikasikan bahwa pelaksanaan Tridaya tidak berjalan, hanya didominasi 14 P a g e

oleh kegiatan infrastruktur (Kegiatan Paving Block). Pengelolaan dana bergulir di UPK belum berjalan dengan baik. Pemahaman tentang Rembug Warga Tahunan masih minim oleh sebagian Anggota BKM di karenakan pendampingan Tim Fasilitator kurang efektif diakibatkan gaji fasilitator yang terhambat selama 3 Bulan. 5. Pelaksanaan Tinjauan Partisipatif tahun 2011 di Kab. Rejang Lebong, provinsi Bengkulu, secara umum mengalami keterlambatan dari target (belum berjalan). Disamping itu, proses Pemilu LKM juga banyak yang mendesak untuk segera dilaksanakan. Oleh karena itu direkomendasikan kepada KMW untuk memberikan dorongan dan melakukan pengendalian secara kontinyu sehingga pelaksanaa kedua kegiatan tersebut tetap berjalan sesuai koridor program tanpa mengabaikan substansi pembelajaran; Tingkat pemahaman warga terhadap pelaksanaan Tinjauan Partisipatif seperti yang dilakukan pada tahun 2010 lalu kurang menyentuh ketepatan sasaran program, terutama melihat seberapa besar KK Miskin (PS-2) yang telah memperoleh manfaat atas kontribusi BLM dan dampak atas peningkatan social-ekonomi warga miskin. Untuk itu, direkomendasikan beberapa upaya untuk peningkatan capaian ketepatan sasaran penerima manfaat bagi warga miskin kedepan; Tim Fasilitator perlu memiliki peta lokasi warga miskin hasil pemetaan PS-2 ditiap wilayah dampingan sehingga memudahkan dalam memastikan capaiannya, terutama didalam memfasilitasi/mengendalikan proses penetapan prioritas kegiatan dan verifikasi kelayakannya; 6. Di kabupaten Cirebon, Jawa Barat terdapat temuan bahwa, Anggaran Dasar BKM Belum mencantumkan pasal yang menjelaskan pelaksanaan RWT dan Waktu Pelaksanaannya, Masih Banyaknya Dokumen-dokumen BKM yang tidak ada di sekretariat, Penggunaan dana Fixcost masih belum mencerminkan transparansi, Pemahaman Secara Substansi tentang siklus tahunan(rwt dan Tinjauan Partisipatif) harus di tingkatkan lagi melalui penguatan-penguatan yang instensif. Sedangkan untuk kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pelaksanaan kegiatan TP dan RWT seharusnya mencerminkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun sebelumnya baik berupa evaluasi program, keuangan maupun kelembagaan BKM yang telah berjalan. Evaluasi program yang disusun belum berfokus pada kebutuhan jangka panjang dan berdampak luas bagi pemanfaatan masyarakat, program yang dirancang tidak tersusun secara sistematis sehingga memang suatu program bukan kegiatan di dalam PJM 15 P a g e

Pronangkis. Potensi lokal yang ada seperti, iuran perelek, zakat produktif, Program PKK, desa siaga, dan lain-lain belum diintegrasikan ke dalam perencanaan Jangka Menengah (PJM Pronangkis) sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat terjalin kerjasama/ bermitra dengan lembaga/ instansi yang ada di lingkungan desa tersebut sehingga apabila tidak terdapat BLM, kegiatan tetap bisa berjalan. Pemanfaatan BLM dimanfaatkan berdasarkan prioritas kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat dengan berdasarkan pada dampak, kemendesakan dan manfaat lebih luas sehingga pembelajaran ini harus diterapkan kepada masyarakat melalui pendampingan fasilitator. Masih lemahnya penggalian data PS dalam memetakan potensi dan masalah yang dapat diselesaikan melalui sistem sumber dari luar dan sistem sumber/ potensi dari dalam. Penyerahan data PS pada RT / RW berdampak pada penyusunan daftar KK Miskin tidak berbasis pada hasil RK di tingkat kelurahan. Bahkan, menggunakan data baku yang ada di Podes, BKKBN, Raskin, Jamkesmas dan lain-lain. Seharusnya data-data tersebut menjadi data pembanding dengan hasil pemetaan swadaya. Lemahnya visi dan misi BKM yang termaktub dalam Anggaran Dasar (AD) LKM tidak terkoreksi dalam kegiatan review kelembagaan. Seharusnya, kelemahan dan kekurangan dalam pengorganisasian LKM baik yang tercantum dalam AD/ ART maupun tidak tetapi menjadi perbaikan dan perubahan pada keorganisasian LKM tersebut ke depan. 16 P a g e