BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN. 4.2 ALAT DAN BAHAN 1) Rumah petani tradisional (Baduy) dan Modern

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

ANALISIS PERBANDINGAN KENYAMANAN TERMAL GEDUNG KULIAH B1, FEM IPB DENGAN MENGGUNAKAN ATAP BETON DAN GREEN ROOF (TANAMAN HIAS) YUNIANTI

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN POLA ALIRAN UDARA, SUHU, DAN RH DENGAN TEKNIK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dalam maupun luar yang aman dan nyaman, sehingga. penghuninya terhindar dari keadaan luar yang berubah-ubah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

KAJIAN SUHU DAN ALIRAN UDARA DALAM KEMASAN BERVENTILASI MENGGUNAKAN TEKNIK COMPUTATIONAL DYNAMIC (CFD) Emmy Darmawati 1), Yudik Adhinata 2)

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

BAB III PERMASALAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. menurunkan nilai koefisien kecepatan udara (blocking effect) dalam ruang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei Juni 2015 di kandang ayam broiler milik

PENGENDALIAN PENGARUH IKLlM MIKRO TERHADAP KENYAMANAN THERMAL PERUMAHAN LIMAS INDAH KOTA PEKALONGAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BABI PENIJAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. 5tudi Kenyamanan Thermal Bangunan Di Perumahan Griya Taman Asri Yogyakarta BABIPENDAHULUAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara obyektif. Penelitian dengan cara. dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. RUMAH TINGGAL PERUMAHAN YANG MENGGUNAKAN PENUTUP ATAP MATERIAL GENTENG CISANGKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, PENGAMBILAN DATA DAN SIMULASI

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RINGKASAN. Pembimbing Utama : Dr. Bagus P. Purwanto, M.Agr. Pembimbing Anggota : L-. Aiidi Murfi, MSi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

BAB III DATA GEDUNG DAN LINGKUNGAN

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, negara kita Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

Investigasi Ventilasi Gaya-Angin Rumah Tradisional Indonesia dengan Simulasi CFD

POLA ALIRAN TEMPERATUR PADA GEOMETRI BANGUNAN RUMAH KACA TIPE TEROWONGAN (Green House Tunnel Type ) 1

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahu, parameter yang berperan dalam komposting yang meliputi rasio C/N. ph. dan suhu selama komposting berlangsung.

BAB 3. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Suhu dan Kelembaban Udara pada Kandang Sapi Perah

BAB III METODE PENELITIAN

Pengukuran iklim kerja (panas) dengan parameter indeks suhu basah dan bola

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bayan 4 No. 20. Karakteristik bahan di sekitar lokasi Ke-1 didominasi oleh dinding

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

RANCANG BANGUN EVAPORATIVE COOLING

Bab III Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

contoh rumah minimalis sederhana

DESAIN TATA RUANG BANGUNAN ECO-HOUSE MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) PADA IKLIM TROPIS IMANUEL ZEGA

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

Analisis standar dan prosedur pengukuran intensitas cahaya pada gedung

3 METODOLOGI PENELITIAN

PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS

BAB V KESIMPULAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan jumlah perumahan yang semakin meningkat,

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 DATA METEOROLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif di mana peneliti akan bekerja dengan angka angka sebagai wujud

Transkripsi:

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan selama 3 hari terhitung mulai dari tanggal 4 Juni 2009 sampai dengan 7 Juni 2009. Bertempat disalah satu rumah petani modern dan salah satu rumah Baduy Luar di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. 4.2 ALAT DAN BAHAN 1) Rumah petani tradisional (Baduy) dan Modern (a) (b) Gambar 6. Rumah Modern (a) dan rumah tradisional Baduy (b) di Desa Kanekes, Provinsi Banten. 2) Termometer air raksa 3) Hot wire anemometer 4) Personal computer (PC) 5) Meteran dan jangka sorong 6) Luxmeter 7) Baling-baling 8) Barometer 9) Kompas 10) Phyranometer 11) Kemterm

4.3 PARAMETER PENGUKURAN 1) Irradiasi matahari Pengukuran irradiasi matahari di lapang dilakukan dengan mengunakan lux meter. Pengukuran dilakukan mulai dari pukul 6.30 sampai dengan 16.30, selama 3 hari dan pengambilan data tiap 30 menit. 2) Suhu Pengukuran suhu meliputi pengukuran suhu udara di lingkungan dan pengukuran suhu udara dalam bangunan. Pengukuran suhu dilakukan dengan mempergunakan termometer air raksa. Pengukuran pada rumah tradisional dilakukan pada 3 titik pada ketinggian 1 meter dari lantai. Pengukuran pada rumah petani modern dilakukan pada 3 titik dan pada ketinggian 1 meter dan 0.25 meter dari lantai. 3) RH udara RH udara didapatkan dari hasil pengukuran suhu di dalam dan di luar bangunan dengan melihat suhu bola basah (T bb ) dan suhu bola kering (T bk ). Nilai T bb dan T bk yang didapat nantinya akan dipergunakan untuk mencari RH dengan bantuan software psychometric chart. 4) Kecepatan angin Kecepatan angin di lingkungan diukur dengan hotwire anemometer 5) Arah angin Untuk mengetahui arah angin yang datang dilakukan dengan menggunakan baling-baling dan kompas. 6) Tekanan udara Tekanan udara yang diukur pada pengukuran adalah tekanan udara di lingkungan. Alat yang dipergunakan adalah barometer. 7) Dimensi bangunan Pengukuran dimensi bangunan dilakukan dengan menggunakan meteran pita 30 meter, meteran besi 5 meter, dan jangka sorong. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur celah-celah pada bangunan.

4.4 METODE 1) Metode Percobaan Penempatan alat-alat yang dipergunakan untuk mengukur parameterparameter suhu, RH, kecepatan aliran udara, dan arah angin. Pengukuran dilakukan secara bersamaan dengan kondisi radiasi yang sama di kedua tempat selama 72 jam dan pada ketinggian yang relatif sama. Pengambilan data untuk pukul 06.00-18.00 dilakukan setiap 30 menit dan untuk pukul 18.00-06.00 dilakukan setiap 1 jam. Untuk metode ini dilakukan 3 skenario, yaitu: a) Skenario 1: dilakukan setiap pukul 06.00 tiap kelipatan 1 jam sampai pukul 17.00. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah pintu depan dibuka dan pintu belakang ditutup dengan bukaan yang lainnya (jendela) dikondisikan seperti pada keadaan sehari-hari pada umumnya. b) Skenario 2: dilakukan setiap pukul 06.30 tiap kelipatan 1 jam sampai pukul 17.30. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah pintu depan dibuka dan pintu belakang dibuka dengan bukaan yang lainnya (jendela) dikondisikan seperti pada keadaan sehari-hari pada umumnya. c) Skenario 3: dilakukan setiap pukul 18.00, 19.00, 20.00 dan seterusnya hingga pukul 05.00. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah semua bukaan (pintu dan jendela) ditutup. 2) Metode Pengamatan Hal yang diamati adalah aktivitas para penghuninya sehingga tiap-tiap kegiatan yang dilakukan dapat diinventarisir dan diketahui fungsi-fungsi tiap ruangan di dalam rumah. 3) Metode Pengukuran dan Penggambaran Geometri Pengukuran dilakukan pada keseluruhan bagian bangunan. Hasil pengukuran tersebut lalu dibuat geometrinya menggunakan Solid Work 2009.

Gambar 7. Diagram alir proses pembutan geometri. 4) Metode Uji Laboratorium Pengujian lab ini dilakukan untuk mengetahui nilai konduktivitas termal dari atap rumbia. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Alat yang dipakai untuk pengujian ini adalah kemterm. 5) Metode Pengkalibrasian Pada tahap ini dilakukan pengkalibrasian alat yaitu lux meter dengan phyranometer. Teknik pengkalibrasian dilakukan dengan cara mengambil data secara bersamaan dengan menggunakan lux meter dan phyranometer. Pengambilan data dimulai pukul 09.45 sampai dengan pukul 16.45 setiap 1 jam sekali di laboratorium surya. 6) Metode Simulasi CFD Tahap pertama dalam simulasi CFD adalah pembuatan geometri bangunan dengan menggunakan Solid Work 2009. Hasil penggambaran geometri ini kemudian disimulasikan dengan Flow Simulation pada Solid Work 2009.

Gambar 8. Diagram alir proses simulasi. 7) Metode Verifikasi Data-data yang didapat dari percobaan dan hasil simulasi CFD lalu dilakukan verifikasi dengan literatur.

8) Metode Validasi Validasi dipergunakan untuk membandingkan hasil keluaran dari program dengan pengukuran langsung di lapang. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa akurat pengukuran di lapangan dibandingkan dengan penggunaan program.